Anda di halaman 1dari 27

Critical Journal Riview

APPLICATION OF PANCASILA AS THE ETHICAL SYSTEM OF THE


INDONESIAN NATION (PENERAPAN PANCASILA SEBAGAI
SISTEM ETIKA BANGSA INDONESIA)

TUGAS CJR
Disusun untuk Memenuhi salah satu Tugas dalam
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu : Dr. Surya Dharma, M.Pd.

Disusun Oleh :

Nama : Jesika Ramadani Ritonga (4211111006)

Prodi/Kelas : Pendidikan Matematika/B

Fakultas : Matematika dan ilmu pengetahuan alam (FMIPA)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dimana berkat, rahmat,
karunia serta kesempatan yang diberikanNya saya dapat menyelesaikan tugas CJR (Critical
Journal Review) ini dengan tepat waktu.Adapun tujuan dalam pembuatan tugas ini yaitu
untuk memenuhi tugas Critical Journal Review dalam Mata Kuliah Pendidikan Pancasila.

Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila Dr. Surya Dharma M.Pd. yang telah bersedia membimbing saya dalam mata kuliah
ini.

Dalam proses penyajiannya, tugas ini berusaha disusun dengan baik. Saya menyadari
bahwa tugas Critical Journal Review ini masih memiliki kekurangan, baik dari segi isi
maupun dari segi penulisan. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari segenap pembaca.

Demikian, semoga tugas Critical Journal Review ini dapat bermanfaat dengan baik
dan benar. Terimakasih

Medan, September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 RASIONALISASI PENTINGNYA CJR....................................................................1
1.2 TUJUAN PENULISAN CJR......................................................................................1
1.3 MANFAAT CJR.........................................................................................................2
1.4 IDENTITAS JURNAL................................................................................................2
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL......................................................................................4
2.1 RINGKASAN JURNAL UTAMA...................................................................................4
2.1 RINGKASAN JURNAL PEMBANDING.......................................................................7
BAB III PEMBAHASAN/ ANALISIS.................................................................................11
3.1 ANALISIS JURNAL UTAMA......................................................................................11
3.2 ANALISIS JURNAL PEMBANDING..........................................................................15
BAB IV PENUTUP................................................................................................................21
4.1 KESIMPULAN..............................................................................................................21
4.2 SARAN...........................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22
LAMPIRAN............................................................................................................................23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 RASIONALISASI PENTINGNYA CJR


Mengkritik jurnal adalah analisa terhadap suatu jurnal untuk mengamati atau menilai
baik buruknya jurnal secara objektif. Mengkritik jurnal adalah kegiatan penganalisaan dan
pengevaluasiaan suatu jurnal dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas
apresiasi atau menganalisis kelebihan dan kekurangan jurnal serta membantu memperbaiki
kesalahan pada jurnal agar tidak terjadi kekeliruan kembali.

Kegiatan mengkritik jurnal sangatlah penting mengingat bahwa pembaca dituntut


untuk memahami suatu jurnal secara kritis. Setiap jurnal dikritik akan menjadi rujukan
pembuatan jurnal yang lebih baik kedepannya. Apabila kegiatan ini tidak dilakukan maka
tidak akan terjadi kemajuan literasi dalam dunia pendidikan terutama di Indonesia. Karena
dari kegiatan ini kualitas jurnal yang baik dapat diketahui secara detail dan mendalam. Dalam
hal pengkritik akan mengkritik dua atau tiga buah jurnal yang berhubungan dengan Pancasila
sebagai sistem etika. Demi memahami pemahaman tentang materi pembelajaran pendidikan
Pancasila. Dalam mengkritisi jurnal mahasiswa juga memahami dan termasuk didalamnya
mengerti akan kelemahan dan keunggulan dari jurnal yang akan dikritisi.
Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian diskusi,
mengemukakan bagian pendahuluan, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal yang perlu
ditampilkan dalam critica journal review, yaitu mengungkapkan beberapa landasan teori yang
digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai,
mengungkapkan metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, dan
analisis data yang digunakan, mengambil hasil penelitian yang telah dilakukan dengan
memberikan deksripsi singkat, jelas, dan padat, serta menyimpulkan isi dari jurnal.

1.2 TUJUAN PENULISAN CJR


1. Dapat memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

2. Menambah pengetahuan tentang Pancasila Sebagai Sistem Etika

3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan


membandingkan serta memberi kritik pada jurnal

1
4. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari jurnal.
5. Menambah wawasan mahasiswa maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan
kekurangan sebuah metode yang digunakan jurnal

1.3 MANFAAT CJR


1. Memahami dengan jelas materi yang terkandung dalam jurnal

2. Membantu mahasiswa kritisi dalam suatu hal yang termasuk jurnal dan perbadingan
jurnal
3. Memperbaiki diri menggunakan teori-teori yang tertera dalam jurnal

4. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari jurnal
5. Memberi masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap isi jurnal

1.4 IDENTITAS JURNAL


A. Jurnal Utama
“APPLICATION OF PANCASILA AS THE ETHICAL SYSTEM OF THE
INDONESIAN NATION (PENERAPAN PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
BANGSA INDONESIA)”

Nama Jurnal : Jurnal Prajaiswara

Edisi Terbit : Vol. 1 No. 1 June 2020

Halaman : 20-28

Pengarang Jurnal : Susilawati, N

Nomor ISSN : eISSN 2809-6991

p-ISSN 2722-6352

Kota Terbit : Jambi

Penerbit : BPDM Provinsi Jambi

Reviewer : Jesika Ramadani Ritonga

Tanggal Diriview : 16 September 2022

2
Alamat Situs : https://prajaiswara.jambiprov.go.id

B. Jurnal Pembanding

“PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA”

Nama Jurnal : Jurnal Voice of Midwifery


Edisi Terbit : Volume 08 Nomor 1 April 2020
Halaman : 760-768
Pengarang Jurnal : Sri Rahayu Amri
Kota Terbit : Palopo
Penerbit : Yayasan AKBID Muhammadiyah Palopo
Reviewer : Jesika Ramadani Ritonga
Tanggal Diriview : 16 September 2022

3
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL
2.1 RINGKASAN JURNAL UTAMA
A. PENDAHULUAN
Etika adalah hal yang sangat diperlukan dalam menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara, karena dengan memiliki etika maka kita mampu
menjalankan khehidupan bernegara dengan lancar.
Setiap butir dari Pancasila mengandung pedoman-pedoman yang dapat
dijadikan landasan oleh warga Indonesia untuk bertindak. Tindakan yang dilakukan
oleh masyarakat Indonesia juga harus didasari oleh nilai moral. Pancasila sebagai
system etika merupakan jalan hidup bangsa Indonesia dan juga merupakan struktur
pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan atau panduan kepada setiap
warga negara Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku.
Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika Pengertian Etika
Istilah etika berasal dari Bahasa Yunani, Ethos yang artinya tempat tinggal
yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan
cara berpikir. Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa
dilakukan atau tentang adat kebiasaan. Dalam arti ini, etika berkaitan dengan dengan
kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang
maupun masyarakat.
Lacey menjelaskan bahwa paling tidak ada enam pengertian nilai dalam
penggunaan secara umum, yaitu :
1. Sesuatu yang fundamental yang dicari orang sepanjang hidupnya.
2. Suatu kualitas atau tindakan yang berharga, kebaikan, makna, atau pemenuhan
karakter untuk kehidupan seseorang.
3. Suatu kualitas atau tindakan sebagian membentuk identitas seseorang sebagai
pengevaluasian diri, penginterpretasian diri, dan pembentukan diri.
4. Suatu kriteria fundamental bagi seseorang untuk memilih sesuatu yang baik diantara
berbagai kemungkinan tindakan.
5. Suatu standar yang fundamental yang dipegang oleh seseorang ketika bertingkah

4
laku bagi dirinya dan orang lain.
6. Suatu “objek nilai”, suatu hubungan yeng tepat dengan sesuatu yang sekaligus
membentuk hidup yang yang berharga dengan identitas kepribadian seseorang.
objek nilai mencakup karya seni, teori ilmiah, teknologi, objek yang disucikan,
budaya, tradisi, lembaga, orang lain, dan alam itu sendiri.
Etika berarti moral, sedangkan etiket lebih mengacu pada pengertian sopan
santun, adat istiadat. Keduanya memang mengatur perilaku manusia secara normatif,
tetapi etika lebih mengacu ke filsafat moral yang merupakan kajian kritis tentang
baik dan buruk, sedangkan etiket mengacu kepada cara yang tepat, yang diharapkan
serta ditentukan dalam suatu komunitas tertentu. Contoh, mencuri merupakan
pelanggaran moral, tidak penting apakah dia mencuri dengan tangan kanan atau
tangan kiri. Etiket, misalnya terkait dengan tata cara berperilaku dalam pergaulan,
seperti makan dengan tangan kanan dianggap lebih sopan atau beretiket.
B. PEMBAHASAN
Aliran-aliran Etika:
Ada beberapa aliran etika yang dikenal dalam bidang filsafat, meliputi :
Etika Keutamaan (Etika Kebajikan)
Adalah teori yang mempelajari keutamaan (virtue), artinya mempelajari
tentang perbuatan manusia itu baik atau buruk.
Etika Teleologis
Teori yang menyatakan bahwa hasil dari tindakan moral menentukan nilai
tindakan atau kebenaran tindakan dan dilawankan dengan kewajiban. Etika teleologis
ini menganggap nilai moral dari suatu tindakan dinilai berdasarkan pada efektivitas
tindakan tersebut dalam mencapai tujuannya. Etika teleologis ini juga menganggap
bahwa di dalamnya kebenaran dan kesalahan suatu tindakan dinilai berdasarkan
tujuan akhir yang diinginkan.
Urgensi Etika Bagi Kehidupan Bangsa
Pentingnya Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan problem yang dihadapi
bangsa Indonesia sebagai berikut :
1. Banyaknya kasus korupsi yang melanda Negara Indonesia sehingga dapat
melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Masih terjadinya aksi terorisme yang mengatasnamakan agama sehingga dapat
merusak semangat toleransi dalam kehidupan antar umat beragama, dan
meluluhkantahkan semangat persatuan atau mengancam disintegrasi bangsa.

5
3. Masih terjadinya pelanggaran HAM dalam kehidupan bernegara.
4. Kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin masih menandai
kehidupan masyarakat Indonesia.
5. Ketidakadilan hukum yang masih mewarnai proses peradilan di Indonesia.
6. Banyaknya orang kaya yang tidak bersedia membayar pajak dengan benar.
Etika Pancasila diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara sebab berisikan tuntunan nilai-nilai moral yang hidup.
Etika Pancasila
Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila
untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia. Oleh karena itu, dalam etika Pancasila terkandung nilai – nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk
perilau manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya.
Faktor Pendukung Dan Penghambat Penerapan Etika Pancasila
Faktor internal yang menyebabkan minimnya penerapan nilai Pancasila bisa
disebabkan berbagai hal. Salah satu contoh, sistem pendidikan Indonesia yang kurang
memperhatikan pembelajaran moral dan etika. Kita bisa melihat bahwasanya standar
pendidikan dan kelulusan sekolah-sekolah ditentukan oleh pelajaran-pelajaran seperti
Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, dan Bahasa Inggris. Tidak satupun dari seluruh
pelajaran tersebut yang menitik beratkan pembelajaran kepada aspek moral dan etika.
Sehingga dari pembelajaran tersebut, hanya akan melahirkan siswa-siswa yang
materialistis. Sedangkan dari faktor eksternal adalah banyaknya pengaruh budaya dan
peradaban luar negeri yang menyebabkan anjlok dan luruhnya jati diri bangsa yang
telah dirangkum dalam Pancasila. Kita sangat menyayangkan penyalahgunaan
kebebasan seperti yang telah didengungkan oleh negara lain tentang Hak Asasi
Manusia (HAM). Sebenarnya, HAM tersebut sudah termasuk kedalam Pancasila,
yaitunya dalam sila keadilan sosial.
Strategi Penerapan Pancasila Sebagai Sistem Etika Bangsa Indonesia
Strategi penerapan Pancasila sebagai sistem etika dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi Bangsa Indonesia dilakukan sebagai berikut :
Pendidikan karakter
Dekadensi moral yang melanda kehidupan masyarakat, terutama generasi
muda sehingga membahayakan kelangsungan hidup bernegara.
Kriteria Acuan Penyelenggara Negara

6
Korupsi akan merajalela karena para penyelenggara negara tidak memiliki
rambu-rambu normatif dalam menjalankan tugasnya. Para penyelenggara negara tidak
dapat membedakan batasan yang boleh dan tidak boleh, pantas dan tidak pantas, baik
dan buruk (good and bad). Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan pemahaman
atas kriteria baik dan buruk.
Membangkitkan Kesadaran Wajib Pajak
Kurangnya rasa perlu berontribusi dalam pembangunan melalui pembayaran
pajak
Pengejawantahan Nilai Pancasila Dalam UU Hak Azasi Manusia
Pelanggaran HAM dalam kehidupan bernegara di Indonesia ditandai dengan
melemahnya penghargaan seseorang terhadap hak pihak lain.
Pengejawantahan Nilai Pancasila Dalam UU Lingkungan Hidup:
Kerusakan lingkungan yang berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan
manusia, seperti kesehatan, kelancaran penerbangan, nasib generasi yang akan dating,
global warming, perubahan cuaca, dan lain-lain.
C. KESIMPULAN DAN SARAN
Pancasila sangat diperlukan sebagai system etika untuk memberikan pedoman
dan arahan agar setiap tindakan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia
berpedoman pada sikap moral yang berlandaskan Pancasila. Setiap tindakan
yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia sebagai cerminan dari pelaksanaan
Pancasila. Pancasila sebagai sistem etika dapat diamalkan dengan melaksanakan
setiap pengamalan di setiap butir Pancasila.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tentu akan menemui banyak
tantangan, begitu pula tantangan Pancasila sebagai sistem etika. Tantangan dihadapi
untuk dimenangkan, begitu pula dengan tantangan Pancasila sebagai sistem etika.
Jika Bangsa Indonesia sudah menerapkan etika di setiap butir Pancasila, maka
tantangan Pancasila sebagai sistem etika dapat terselesaikan.
2.2 RINGKASAN JURNAL PEMBANDING
A. PENDAHULUAN
Pancasila telah menjadi kesepakatan nasional bangsa Indonesia sebagai dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia, meskipun dalam upaya implementasinya
mengalami berbagai hambatan.
Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus merupakan cabang dari ilmu
kemanusiaan (humaniora). Etika sebagai cabang falsafah membahas sistem dan

7
pemikiran mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Etika sebagai cabang
ilmu membahas bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral
tertentu. Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika
yang baik di negara ini. Di setiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan
untuk menerapkan perilaku etika.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam tinjauan pustaka ini diuraikan mengenai Pancasila, System, Etika.
1. Pancasila
Pancasila berasal dari dua kata yaitu panca dan sila. Panca artinya lima,
sedangkan sila artinya dasar atau peraturan tingkah laku yang baik, yang
penting atau senonoh. Jadi, Pancasila adalah lima dasar yang dijadikan acuan
dalam bersikap dan bertingkah laku.
2. Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi
untuk mencapai suatu tujuan. Sistem nilia dalam pancasila adalah satu kesatuan
nilai-nilai yang ada dalam pamcasila yang saling berkaitan satu sama lain, tidak
dapat dipisahkan ataupun ditukar tempatkan karena saling berkaitan antara satu
dengan yang lain.
3. Etika
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak
dan kewajiban moral (akhlaq), kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlaq, nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan masyarakat.
C. PEMBAHASAN
Pancasila Sebagai Nilai Dasar dan Sistem Etika Negara Indonesia
1. Makna Nilai Dasar Pancasila
Makna nilai dasar pancasila dikaji dalam perspektif filosofis yaitu,
Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa
Indonesia yang pada hakikatnya merupakan suatu nilai yang bersifat
sistematis. Hal demikian dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia sehingga bangsa
Indonesia sebagai kausa materialis. Nilai-nilai itu sebagai hasil
pemikiran, penilaian kritik serta hasil refleksi filosofis bangsa Indonesia.

8
2. Nilai-nilai Pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa
Indonesia sehingga merupakan jati diri bangsa, yang diyakini sebagai
sumber nilai atas kebenaran, kebaikan, keadilan dan kebijaksanaan dalam
hidup ermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Pancasila Sebagai Dasar Etika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara.
Sebagaimana dipahami bahwa sila-sila Pancasila adalah merupakan
suatu sistem nilai, artinya setiap sila memang mempunyai nilai akan tetapi sila
– sila tersebut saling berhubungan, saling ketergantungan secara sistematik
dan diantara nilai satu sila dengan sila lainnya memiliki tingkatan.
Nilai-nilai pancasila bersifat objektif dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Rumusan dari sila-sila pancasila itu sendiri sebenarnya hakikat
yang terdalam menunjukkan adanya sifat-sifat umum universal dan
abstrak, karena merupakan suatu nilai.
2) Inti dari nilai-nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam
kehidupan bangsa Indonesia dan mungkin juga pada bangsa lain
baik alam adat kebiasaan, kebudayaan, kenegaraan, maupun dalam
kehidupan keagamaan.
3) Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, menurut
ilmu hukum memenuhi syarat sebagai pokok kaidah fundamental
negara sehingga merupakan suatu sumber hukum positif di
Indonesia.

Sebaliknya nilai-nilai subjektif Pancasila dapat diartikan bahwa


keberadaan nilai-nilai pancasila itu bergantung atau melekat pada bangsa
Indonesia sendiri. Pengertian itu dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Nilai-nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia sehingga bangsa


Indonesia sebagai bangsa kausa materialis.
2. Nilai-nilai pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa
Indonesia sehingga merupakan jati diri bangsa, yang diyakini sebagai
sumber nilai atas nilai kebenaran, kebaikan, keadilan dan
kebijaksanaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara

9
3. Nilai-nilai pancasila di dalamnya terkandung ke nilai-nilai
kerohanian yaitu nilai kebenaran, keadilan, kebaikan, kebijaksanaan,
etis, estetis dan nilai religius.

3. Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Nilai Fundamental Terhadap Sistem Etika


Negara

Negara Indonesia adalah negara persatuan, yaitunegara yang melindungi


segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mengatasi segalapaham
golongan maupun perseorangan.Ketentuan dalam pembukaan UUD 1945 yaitu,“maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaanIndonesia dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia” menunjukkan sebagai sumberhukum. Nilai dasar yang
fundamental dalam hukum mempunyai hakikat dan kedudukan yangkuat dan tidak
dapat berubah mengingatpembukaan UUD 1945 sebagai cita-cita Negara(staatsidee).

D. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Pancasila dan etika adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena
merupakan suatu sistem yang membentuk satu kesatuan yang utuh, saling
berkaitan satu dengan yang lain yang dijadikan pedoman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Implementasi Pancasila sebagai sistem etika dapat terwujud apabila
pemerintah dan masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang ada dalam
pancasila dengan mengedepankan prinsip keseimbangan antara hak dan
kewajiban.
E. SARAN
1. Pancasila hendaknya menjadi dasar dan pedoman bagi Bangsa Indonesia
dalam bersikap dan bertingkah laku sehingga nantinya akan terwujud
masyarakat adil dan makmur sesuai dengan tujuan negara itu sendiri.
2. Pada setiap sendi-sendi kehidupan masyarakat, harus senatiasa
menerapkan nilai-nilai pancasila baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehinga terwujud
perilaku etika yang menjunjung tinggi nilai moralitas sebagai perwujudan
dari ciri dan kepribadian dari Bangsa Indonesia.

10
BAB III

PEMBAHASAN/ ANALISIS
3.1 ANALISIS JURNAL UTAMA
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Pancasila sebagai
sistem etika sangat urgen diterapkan dala kehidupan
berbengsa dan bernegara karena problem yang dihadapi
bangsa Indonesia
Subjek Penelitian Tidak ada subjek penelitian dalam jurnal ini
Asessment data Tidak ada assesment data dalam jurnal ini
Langkah Penelitian Tidak ada langkah penelitian dalam jurnal ini
Pembahasan Jurnal Aliran-aliran Etika:
Ada beberapa aliran etika yang dikenal dalam bidang filsafat,
meliputi :
Etika Keutamaan (Etika Kebajikan)
Adalah teori yang mempelajari keutamaan, artinya
mempelajari tentang perbuatan manusia itu baik atau buruk.
Etika Teleologis
Teori yang menyatakan bahwa hasil dari tindakan
moral menentukan nilai tindakan atau kebenaran tindakan dan
dilawankan dengan kewajiban..
Urgensi Etika Bagi Kehidupan Bangsa
Pentingnya Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan
problem yang dihadapi bangsa Indonesia sebagai berikut :
1. Banyaknya kasus korupsi yang melanda Negara
Indonesia sehingga dapat melemahkan sendi-sendi
kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Masih terjadinya aksi terorisme
3. Masih terjadinya pelanggaran HAM dalam kehidupan

11
bernegara.
4. Kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan
miskin masih menandai kehidupan masyarakat
Indonesia.
5. Ketidakadilan hukum yang masih mewarnai proses
peradilan di Indonesia.
6. Banyaknya orang kaya yang tidak bersedia membayar
pajak dengan benar.
Etika Pancasila diperlukan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebab berisikan
tuntunan nilai-nilai moral yang hidup.
Etika Pancasila
Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan
dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Oleh
karena itu, dalam etika Pancasila terkandung nilai – nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilau manusia
Indonesia dalam semua aspek kehidupannya.
Faktor Pendukung Dan Penghambat Penerapan Etika
Pancasila
Faktor internal yang menyebabkan minimnya
penerapan nilai Pancasila bisa disebabkan berbagai hal.
Sedangkan dari faktor eksternal adalah banyaknya pengaruh
budaya dan peradaban luar negeri yang menyebabkan anjlok
dan luruhnya jati diri bangsa yang telah dirangkum dalam
Pancasila.
Strategi Penerapan Pancasila Sebagai Sistem Etika
Bangsa Indonesia
Strategi penerapan Pancasila sebagai sistem etika
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi Bangsa
Indonesia dilakukan sebagai berikut :
Pendidikan karakter
Kriteria Acuan Penyelenggara Negara
12
Korupsi akan merajalela karena para penyelenggara
negara tidak memiliki rambu-rambu normatif dalam
menjalankan tugasnya.
Membangkitkan Kesadaran Wajib Pajak
Pengejawantahan Nilai Pancasila Dalam UU Hak Azasi
Manusia.
Pengejawantahan Nilai Pancasila Dalam UU Lingkungan
Hidup
Kelebihan Jurnal Kekuatan Jurnal Utama :
 Pemilihan referensi dari penulis ini sudah sangat
mencukupi. Terlebih penulis memberikan kesimpulan
dan pendeskripsian secara rinci kepada pembaca
untuk dapat mengetahui dan memahami isi jurnal
 Judul
Judul jurnal cukup jelas, akurat dan tidak ambigu, dan
mengambarkan apa yang akan dipaparkan serta
menarik perhatian pembaca yang menggambarkan
secara jelas mengenai inti masalah atau mengapa
judul tersebut diangkat
 Pendahuluan pada jurnal utama memaparkan uraian
definisi yang dikaitkan teori dari berbagai ahli
lengkap dengan rujukannya
 Dari segi bahasa yang digunakan jurnal utama bisa
dipahami dengan baik. Pengunaan bahasa yang
komunikatif sehingga mempermudah pemahaman
pembaca dan bahasa juga sudah mematuhi etika
publikasi ilmiah. Dalam jurnal abstrak ditulis dalam
bahasa inggris dengan menggunakan grammar yang
benar hanya saja abstrak tidak disajikan dalam bahasa
Indonesia.
 Dalam jurnal ini telah dipaparkan nama jurnal,
volume dan tahun terbit, nama pengarang , penerbit
dan nomor ISSN.

13
 Dalam jurnal ini tata cara penulisan judul sudah benar,
dicetak dengan huruf besar/kapital dan dicetak tebal.
Penulisan nama penulis juga sudah benar, nama
penulis ditulis dibawah judul tanpa gelar, tidak
disingkat, dan tanpa diawali
Kekurangan Jurnal Kekurangan Jurnal Utama :
 Pada bagian saran tidak diperjelas saran bagi penulis
untuk warga negara Indonesia
 Tidak terdapat assesment data, langkah penelitian, dan
subjek penelitian
 Pembahasan pada jurnal ini tidak dipaparkan secara
luas dan lengkap
Kesimpulan dan saran Pancasila sangat diperlukan sebagai system etika
untuk memberikan pedoman dan arahan agar setiap tindakan
yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia berpedoman pada
sikap moral yang berlandaskan Pancasila. Setiap tindakan
yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia sebagai cerminan
dari pelaksanaan Pancasila. Pancasila sebagai sistem etika
dapat diamalkan dengan melaksanakan setiap pengamalan di
setiap butir Pancasila.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tentu
akan menemui banyak tantangan, begitu pula tantangan
Pancasila sebagai sistem etika. Tantangan dihadapi untuk
dimenangkan, begitu pula dengan tantangan Pancasila
sebagai sistem etika. Jika Bangsa Indonesia sudah
menerapkan etika di setiap butir Pancasila, maka tantangan
Pancasila sebagai sistem etika dapat terselesaikan.
Daftar Pustaka Anggraini, dkk. 2020. Pengamalan nilai-nilai Pancasila
bagi generasi milenial. Jurnal Inovasi Ilmu Sosial dan
Politik. Volume 2 Nomor 1. Tahun 2020.
Anggraini, C & Imaniyati, N. 2018. Fasilitas Belajar dan
Manajemen Kelas Sebagai. Determinan Terhadap
Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen

14
Hadiwijono, August. 2016. Pendidikan Pancasila,
eksistensinya bagi mahasiswa. Jurnal Cakrawala
Hukum. Volume 7 Nomor 1. Juni 2016.
Marhaeni, Sri Sedar. 2016. Pangamalan nilai Pancasila
melalui pemahaman Islam yang baik dan benar.
JPPKn Volume 1 Nomor 1. Desember 2016.
Priyambodo. 2007. Manajemen Farmasi
Industri.Yogyakarta: Global Pustaka Utama.
Rianto, Hadi dan Syarif Firmansyah. 2017. Upaya
mewujudkan pemahaman nilai-nilai patriotisme dalam
bersika mahasiswa Program Studi PPKN IKIP PGRI
Pontianak. SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan
Sosial. Volume 4 Nomor 1. Juni 2017.
Setiabudhi, I Ketut Rai; I Gede Artha dan I Putu Rasmadi
Arsha Putra. 2018. Urgensi kewasadaan dini dalam
rangka memperkuat ersatuan dan kesatuan bangsa.
Jurnal Magister Hukum Udayana. Volume 7 Noor 2.
Juli 2018
Syarbaini , Syahrial 2003. Pendidikan Pancasila dan
Perguruan Tinggi. Jakarta: Ghalia

3.2 ANALISIS JURNAL PEMBANDING


Tujuan Penelitian Tidak ada tujuan penelitian dalam jurnal ini
Subjek Penelitian Tidak ada subjek penelitian dalam jurnal ini
Asessment data Tidak ada assesment data dalam jurnal ini
Langkah Penelitian Tidak ada langkah penelitian dalam jurnal ini

15
Tinjauan Pustaka Dalam tinjauan pustaka ini diuraikan mengenai Pancasila,
System, Etika.
1. Pancasila
Pancasila berasal dari dua kata yaitu panca dan sila. Panca
artinya lima, sedangkan sila artinya dasar atau peraturan
tingkah laku yang baik, yang penting atau senonoh. Jadi,
Pancasila adalah lima dasar yang dijadikan acuan dalam
bersikap dan bertingkah laku.
2. Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen
atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu
tujuan.
3. Etika
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq),
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq, nilai
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan
masyarakat.
Pembahasan Jurnal Pancasila Sebagai Nilai Dasar dan Sistem Etika Negara
Indonesia
3. Makna Nilai Dasar Pancasila
Makna nilai dasar pancasila dikaji dalam perspektif
filosofis yaitu, Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta
sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia yang pada
hakikatnya merupakan suatu nilai yang bersifat sistematis.
Hal demikian dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia
sehingga bangsa Indonesia sebagai kausa materialis.
Nilai-nilai itu sebagai hasil pemikiran, penilaian kritik
serta hasil refleksi filosofis bangsa Indonesia.
2. Nilai-nilai Pancasila merupakan filsafat (pandangan
hidup) bangsa Indonesia sehingga merupakan jati diri

16
bangsa, yang diyakini sebagai sumber nilai atas
kebenaran, kebaikan, keadilan dan kebijaksanaan
dalam hidup ermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Pancasila Sebagai Dasar Etika Kehidupan
Berbangsa Dan Bernegara.
Sebagaimana dipahami bahwa sila-sila Pancasila
adalah merupakan suatu sistem nilai, artinya setiap sila
memang mempunyai nilai akan tetapi sila – sila tersebut
saling berhubungan, saling ketergantungan secara sistematik
dan diantara nilai satu sila dengan sila lainnya memiliki
tingkatan.
Nilai-nilai pancasila bersifat objektif dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Rumusan dari sila-sila pancasila itu sendiri
sebenarnya hakikat yang terdalam menunjukkan
adanya sifat-sifat umum universal dan abstrak,
karena merupakan suatu nilai.
2) Inti dari nilai-nilai Pancasila akan tetap ada
sepanjang masa dalam kehidupan bangsa
Indonesia dan mungkin juga pada bangsa lain
baik alam adat kebiasaan, kebudayaan,
kenegaraan, maupun dalam kehidupan
keagamaan.
3) Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan
UUD 1945, menurut ilmu hukum memenuhi
syarat sebagai pokok kaidah fundamental
negara sehingga merupakan suatu sumber hukum
positif di Indonesia.
Sebaliknya nilai-nilai subjektif Pancasila dapat
diartikan bahwa keberadaan nilai-nilai pancasila itu
bergantung atau melekat pada bangsa Indonesia sendiri.
Pengertian itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Nilai-nilai pancasila timbul dari bangsa
Indonesia sehingga bangsa Indonesia sebagai
17
bangsa kausa materialis.
2. Nilai-nilai pancasila merupakan filsafat
(pandangan hidup) bangsa Indonesia sehingga
merupakan jati diri bangsa,
3. Nilai-nilai pancasila di dalamnya terkandung ke
nilai-nilai kerohanian yaitu nilai kebenaran,
keadilan, kebaikan, kebijaksanaan, etis, estetis
dan nilai religius.
3. Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Nilai Fundamental
Terhadap Sistem Etika Negara
Negara Indonesia adalah negara persatuan,
yaitunegara yang melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia, mengatasi segalapaham golongan
maupun perseorangan.Ketentuan dalam pembukaan UUD
1945 yaitu,“maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaanIndonesia dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia” menunjukkan sebagai sumberhukum.
Nilai dasar yang fundamental dalam hukum mempunyai
hakikat dan kedudukan yangkuat dan tidak dapat berubah
mengingatpembukaan UUD 1945 sebagai cita-cita
Negara(staatsidee).
Kelebihan Jurnal Kekuatan Jurnal Pembanding:
 Telaah Jurnal
Secara keseluruhan jurnal ini sudah cukup baik dan
telah memenuhi standard penulisan serta baik dalam
hal pembahasan.
 Judul
Judul jurnal cukup jelas, akurat dan tidak ambigu, dan
mengambarkan apa yang akan dipaparkan serta
menarik perhatian pembaca yang menggambarkan
secara jelas mengenai inti masalah atau mengapa
judul tersebut diangkat
 Dari segi bahasa yang digunakan jurnal utama bisa

18
dipahami dengan baik. Pengunaan bahasa yang
komunikatif sehingga mempermudah pemahaman
pembaca dan bahasa juga sudah mematuhi etika
publikasi ilmiah. Dalam jurnal abstrak ditulis dalam
bahasa inggris dengan menggunakan grammar yang
benar hanya saja abstrak tidak disajikan dalam bahasa
Indonesia.
 Dalam jurnal ini telah dipaparkan nama jurnal,
volume dan tahun terbit, nama pengarang , penerbit
dan nomor ISSN.
 Dalam jurnal ini tata cara penulisan judul sudah benar,
dicetak dengan huruf besar/kapital dan dicetak tebal.
Penulisan nama penulis juga sudah benar, nama
penulis ditulis dibawah judul tanpa gelar, tidak
disingkat, dan tanpa diawali
Kekurangan Jurnal Kekurangan Jurnal Utama :
 Tidak terdapat assesment data, langkah penelitian, dan
subjek penelitian
 Sangat sedikitnya adanya penambahan pendapat dari
para tokoh ahli dalam jurnal
 Pemilihan referensi dari penulis ini kurang
mencukupi.
 Pemaparan pembahasan yang kurang luas dan lengkap
Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a. Pancasila dan etika adalah dua hal yang
tidak dapat dipisahkan karena merupakan
suatu sistem yang membentuk satu kesatuan
yang utuh, saling berkaitan satu dengan yang
lain yang dijadikan pedoman dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
b. Implementasi Pancasila sebagai sistem etika

19
dapat terwujud apabila pemerintah dan
masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai
yang ada dalam pancasila dengan
mengedepankan prinsip keseimbangan
antara hak dan kewajiban.
Saran 1. Pancasila hendaknya menjadi dasar dan pedoman
bagi Bangsa Indonesia dalam bersikap dan bertingkah
laku sehingga nantinya akan terwujud masyarakat adil
dan makmur sesuai dengan tujuan negara itu sendiri.
2. Pada setiap sendi-sendi kehidupan masyarakat, harus
senatiasa menerapkan nilai-nilai pancasila baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara sehinga terwujud perilaku
etika yang menjunjung tinggi nilai moralitas sebagai
perwujudan dari ciri dan kepribadian dari Bangsa
Indonesia.
Daftar Pustaka Prof. Dr. Kaelan, M.S. 2010, Pendidikan Pancasila,
Paradigma, Yogyakarta. Susilowati Dwi dan
Sudjatmoko, 2006.
Pendidikan Kewarganegaraan. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Winatraputra S.Udin, 2002. Pendidikan Pancasila, Penerbit
Universitas Terbuka, Jakarta.
Ali Achmad, 2009. Menguak Teori Hukum dan Teori
Peradilan. Prenada Media Group, Jakarta.

20
BAB IV

PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari jurnal utama yang berjudul “APPLICATION OF PANCASILA AS THE
ETHICAL SYSTEM OF THE INDONESIAN NATION (PENERAPAN PANCASILA
SEBAGAI SISTEM ETIKA BANGSA INDONESIA)” penulis dapat mengambil kesimpulan
bahwa Pancasila sangat diperlukan sebagai system etika untuk memberikan pedoman dan
arahan agar setiap tindakan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia berpedoman pada
sikap moral yang berlandaskan Pancasila. Setiap tindakan yang dilakukan oleh masyarakat
Indonesia sebagai cerminan dari pelaksanaan Pancasila. Pancasila sebagai sistem etika dapat
diamalkan dengan melaksanakan setiap pengamalan di setiap butir Pancasila.
Dari jurnal Pembanding yang berjudul “Pancasila Sebagai Sistem Etika” penulis dapat
mengambil kesimpulan bahwa pancasila dan etika adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan
karena merupakan suatu sistem yang membentuk satu kesatuan yang utuh, saling berkaitan
satu dengan yang lain yang dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.Dari kedua jurnal yang direview di atas, penulis dapat mengatakan bahwa
kedua jurnal dapat digunakan sebagai referensi secara bersamaan, sehingga setiap jurnal
dapat melengkapi kekurangannya.

4.2 SARAN
Diharapkan setelah membaca Critical Journal Review ini pembaca lebih mengerti dan
mengetahui pancasila sebagai sistem etika. Jurnal utama sudah disajikan sangat baik hanya
saja penulis ingin menyarankan bahwa untuk pada bagian saran, diperjelas saran bagi penulis
untuk warga negara Indonesia, melengkapi assesment data, langkah penelitian, dan subjek
penelitian pada jurnal dan memaparkan pembahasan pada jurnal ini tidak dipaparkan secara
luas dan lengkap. Sedangkan untuk jurnal pembanding penulis menyarankan untuk
menambahkanpenambahan pendapat dari para tokoh ahli, referensi, dan pembahasan dalam
jurnal.

21
Penulis mengetahui bahwa dalam penyelesaian tugas CJR ini masih jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang miliki oleh karena itu penulis
mengharapkan rekomendasi atau saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan
tugas Critical Journal Review ini agar dalam pembuatan kedepannya jauh lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Amri, S. R. (2010). Pancasila Sebagai Sistem Etika. Jurnal Voice of Midwifery, 760-768.

Susilawati. (2020). Application of Pancasila as the Ethical System of the Indonesian Nation.
Jurnal Prajaiswara, 21-28.

22
LAMPIRAN
JURNAL UTAMA

JURNAL PEMBANDING

23
24

Anda mungkin juga menyukai