Anda di halaman 1dari 21

Critical Journal Review (CJR)

"Evaluasi Kurikulum Pendidikan"


(Mohammad Mustafid Hamdi)

(INTIZAM : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 4, No. 1,


2020)

Nama : Azzahra Siregar

N I M:4203151042
Dosen Pengampu : Irham Ramadhani, S.Pd.,
M.Pd
Mata Kuliah : Telaah Kurikulum IPA

Program Studi : S1 Pendidikan IPA

Kelas:Pendidikan IPA B 2020

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Critical Journal
Review (CJR) ini.

Critical Journal Review (CJR) ini saya susun dengan maksud sebagai salah satu tugas
mata kuliah Rangkaian Listrik dan sebagai penambah wawasan dan pemahaman bagi saya
mengenai materi yang sedang saya pelajari yaitu mengenai Dasar Hukum Perbaikan
Kurikulum. Harapan saya setelah menulis Critical Journal Review (CJR) ini ,saya dan teman-
teman yang membaca akan lebih mengerti tentang materi ini. Tidak lupa saya ucapkan
terimakasih kepada dosen pengampu Bapak Irham Ramadhani, S.Pd., M.Pd dan teman-
teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan Critical Journal Review (CJR)
ini .
Saya menyadari bahawa tugas Critical Journal Review (CJR) saya ini masih memiliki
banyak kekurangan,oleh karena itu saya berharap adanya kritik dan saran akan tugas Critical
Journal Review (CJR) saya ini.

Akhir penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka, yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah. Amin Yaa Robbal’Alamiin.

Medan, Oktober 2021

Penyusun

Azzahra Siregar

4203151042

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Pentingnya Rasionalisasi CJR.................................................................................1
B. Tujuan Penulisan CJR..............................................................................................1
C. Manfaat Penulisan CJR............................................................................................1
D. Identitas Jurnal yang direview.................................................................................2
BAB II RINGKASAN JURNAL......................................................................................3
A. Jurnal 1.....................................................................................................................3
B. Jurnal 2.....................................................................................................................9
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................12
A. Jurnal 2.....................................................................................................................12
BAB IV ANALISIS JURNAL...........................................................................................13
A. Kelebihan isi kedua Jurnal.......................................................................................13
B. Kelemahan isi kedua Jurnal.....................................................................................14
BAB V PENUTUP.............................................................................................................15
A. Kesimpulan..............................................................................................................15
B. Saran........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................16
LAMPIRAN.......................................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pentingnya Rasionalisasi CJR

Keterampilan membuat CJR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam


meringkas ,menganalisis ,mengenal sebuah Journal dan memberi nilai serta mengkritik
sebuah Journal yang dianalisis. Melakukan Critical Journal Review pada suatu Journal sangat
penting untuk dilakukan, dari kegiatan ini lah kita dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan suatu Journal. Selain itu menulis CJR juga dapat menambah wawasan kita dalam
menganalisa Journal dengan lebih baik. Kita dapat memberikan kritik ,namun bukan sebuah
kritik yang menjatuhkan tetapi kritik yang membangun manakala bisa menjadi resensi bagi
pembaca ataupun penulis lainnya. Dengan menulis CJR ini diharapkan para pembaca dapat
lebih memahami tentang materi “Dasar Hukum Perbaikan Kurikulum” dan khususnya bagi
saya sendiri.

B. Tujuan Penulisan CJR


Tujuan dari Penulisan CJR ini ,yaitu:
1. Untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Telaah Kurikulum IPA.
2. Menambah pengetahuan mengenai “Evaluasi Kurikulum Pendidikan”.
3. Meningkatkan kemampuan kita sebagai mahasiswa untuk menganalisa sebuah
Journal.

C. Manfaat Penulisan CJR


Manfaat dari penulisan Critical Journal Review (CJR) ini,yaitu:
1. Critical Journal Review bermanfaat untuk menambah wawasan dan literatur penulis
mengenai Evaluasi Kurikulum Pendidikan.
2. Critical Journal Review bermanfaat untuk melatih daya pikir mahasiswa dalam
menilai Journal dengan cara memberikan kritikan yang membangun, dan untuk
memenuhi tugas perkuliahan.

1
D. Identitas Jurnal yang direview

1. Jurnal Utama
1. Judul Jurnal Evaluasi Kurikulum Pendidikan

2. Nama Jurnal INTIZAM : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam


3. Edisi Terbit Volume 4 Nomor 1, 07 Oktober 2020
4. Pengarang Jurnal Mohammad Mustafid Hamdi
5. Penerbit STAIDA Krempyang

6. Kota Terbit Jawa Timur


7. Nomor ISSN 2622-6161 (Online) 2598-8514 (Print)
8. Alamat Situs ejournal.staida-krempyang.ac.id

2. Jurnal Pembanding
1. Judul Jurnal Evaluasi implementasi Kurikulum 2013
2. Nama Jurnal Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan
3. Edisi Terbit Volume 6 Nomor 1, 2018
4. Pengarang Jurnal Dwi Ariani Astuti 1*, Samsi Haryanto 2, Yuli
Prihatni 2
1
5. Penerbit SMA Negeri 6 Yogyakarta, Jl. C. Simanjuntak
No.2, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta 55223,
Indonesia
2
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Jalan
Kusumanegara 157, Yogyakarta 55165, Indonesia
6. Kota Terbit Yogyakarta
7. Nomor ISSN 2338-3372 (print), ISSN 2655-9269 (online)
8. Alamat Situs jurnal.ustjogja.ac.id
BAB II

RINGKASAN JURNAL

A. Jurnal 1

1) PENDAHULUAN
Evaluasi kurikulum memegang peranan penting dalam proses pendidikan dengan
tujuan mengetahui hingga manakah siswa mencapai kemajuan ke arah tujuan yang telah
ditentukan. Namun dalam hal evaluasi kurikulum harus dilaksanakan dengan sistematis yang
sesuai dengan konsep dasar evaluasi kurikulum, sehingga hasil evaluasi kurikulum sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan pelaku-pelaku dunia pendidikan dan masyarakat secara
umum.
Evaluasi Kurikulum dilaksanakan secara khomprehensif agar mencapai tujuan yang
maksimal. Dengan pemahaman terhadap dasar-dasar evaluasi kurikulum dapat membantu
para pengembang kurikulum untuk merancang evaluasi kurikulum yang sesuai kajian-kajian
teoritis yang relevan. Kegiatan mengeksplorasi dasar-dasar pelaksanaan evaluasi dalam
kurikulum sebagai bagian yang penting dan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Hal ini tentunya harus dipertimbangkan dalam perencanaan dan penyusunan evaluasi
kurikulum, yaitu berkaitan dengan sejarah perkembangan evaluasi kurikulum, peran evaluasi
kurikulum, tujuan evaluasi kurikulum, pendekatan dalam evaluasi kurikulum, dan model-
model evaluasi kurikulum.

2) KAJIAN PUSTAKA
 Pengertian Evaluasi Kurikulum

Ada beberapa pengertian evaluasi menurut bebrapa ahli. Wand dan Brown
mendefinisikan evaluasi sebagai “…refer to the act or process to determining the value of
something” kegiatan evaluasi mengacu pada suatu proses untuk menentukan nilai sesuatu
yang dievaluasi. Sejalan dengan pendapat tersebut, Guba dan Lincoln mendefinisikan
evaluasi merupakan suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu
yang dipetimbangkan (evaluand). Dan sesuatu yang dipertimbangkan itu bisa berupa orang,
benda, kegiatan, keadaan atau sesuatu kesatuan tertentu.
Dari kedua pengertian di atas, ada dua hal yang menjadi karakteristik evaluasi.
Pertama, evaluasi merupakan suatu proses. Kedua, evaluasi berhubungan dengan pemberian
nilai atau arti.

Sedangkan pengertian kurikulum adalah secara semantik dikelopokkan menjadi tiga


yaitu, tradisional, modern dan masa kini. Adapun pengertian kurikulum tradisional adalah
semua bidang studi yang diajarkan dalam lembaga pendidkan, pengertian kurikulum secara
modern menyebutkan bahwa bidang studi hanya bagian kecil dari isi kurikulum, yang mana
kurikulum itu menyangkup seluruh kegiatan peserta didik agar mendapatkan pengalaman
aktual baik di kelas, sekolah dan di luar sekolah, yang mana hal tersebut di bawah pengaruh
dan tanggung jawab sekolah. Sedangkan pengertian kurikulum masa kini ialah sebuah sistem
yang mencakup, tujuan, isi, evaluasi dan sebagainya yang saling terkait yang diusahakan oleh
sekolah untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam situasi di dalam maupun di luar
sekolah.

 Tujuan Evaluasi Kurikulum

Tujuan evaluasi kurikulum yaitu mengungkapkan proses pelaksanaan kurikulum secara


keseluruhan, ditinjau dari berbagai aspek. Adapun indikator kinerja yang dievaluasi adalah
evektivitas, efisiensi, relevansi, dan kelayakan program. Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan acuan dan gambaran program kedepan. Sementara itu, menurut ibrahim
diadakanya evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk keperluan berikut:

1) Perbaikan Program
2) Pertanggungjawaban Kepada Berbagai Pihak
3) Penentuan Tindak Lanjut Hasil Pengembangan

 Fungsi Evaluasi Kurikulum

Ada beberapa fungsi evaluasi kurikulum pendidikan:

1) Sebagai umpan balik bagi peserta didik.


2) Sebagai alat untuk mengetahui ketercapaian peserta didik mencapai tujuan yang telah
dietapkan.
3) Memberi informasi dan acuan untuk pengembangan program kurikulum.
4) Sebaga dasar peserta didik secara individual untuk memutuskan masa depan
sehubungan dengan bidang pekerjaan dan pengembangan karir.
5) Untuk pengembang kurikulum dalam khusus yang ingin dicapai.
6) Sebagai umpan balik semua pihak yang berkepentingan dalam pendidikan di sekolah,
seperti; orang tua, tenaga pendidik, pengembang kurikulum, untuk perguruan tinggi,
pemakai lulusan, untuk orang yang mengambil kebijakan pendidikan termasuk juga
untuk masyarakat.

 Pendekatan dalam Evaluasi Kurikulum

Pendekatan dalam evaluasi kurikulum yang menyediakan cara memusatan perhatian


pada pertanyaan evaluasi, pendekatan yang digunakan mempengaruhi pemilihan kriteria dan
sumber-sumber data mana yang akan digunakan. Cronbach menyebutkan ada dua pendekatan
dasar evaluasi kurikulum, yaitu pendekatan scintistic ideal dan pendekatan humanistic ideal.

Evaluasi kurikulum yang menggunakan pendekatan scintistic mencoba untuk


memusatkan perhatian pada siswa. Bentuk skor tes menjadi bagian penting dari data yang
dikumpulkan. Data-data tersebut digunakan untuk memperbandingkan prestasi siswa dalam
situasi yang bebeda, dimana setiap situasi dikendalikan sedemikian rupa. Kebanyakan
informasi yang dikumpulkan adalah kuantitatif sehingga dapat dianalisis secara statistic.
Keputusan tentang program dibuat berdasarkan informasi komparatif yang diberikan oleh
evaluasi.

 Prinsip-prinsip Evaluasi Kurikulum

Dalam pelaksanaan evaluasi kadang-kadang dipengaruhi oleh faktor subyektif guru.


Bila ini terjadi maka hasil evaluasi tidak dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya
dari hasil yng dicapai. Dengan demikian, bila diinginkan agar hasil evaluasi dapat
menggambarkan keadaan sebenarnya dari hasil belajar atau hasil kurikulum, maka evaluasi
perlu dilakukan secara obyektif.

Berdasarkan penjelasan di atas, dalam melukukan evaluasi kurikulum perlu


memegang beberapa prinsip sebagai berikut:

1) Evaluasi mengacu kepada tujuan.


2) Evaluasi bersifat komprehensif atau menyeluruh.
3) Evaluasi dilaksanakan secara obyektif.
 Peranan Evaluasi Kurikulum

Peranan evaluasi dalam kurikulum setidaknya berkenaan dengan tiga hal, yaitu:

1) Evaluasi sebagai moral judgement


Salah satu peranan evaluasi kurikulum adalah sebagi moral judgement yang akan
digunakan untuk pengambilan dan tindakan selanjutnya.
2) Evaluasi sebagai penentuan keputusan
Evaluasi kurikulum memiliki peran sebagai penentu keputusan pendidikan oleh pihak-
pihak yang berkepentingan seperti; guru, murid, orang tua, kepala sekolah, para
inspektur, pengembang kurikulum dan lain sebagainya.
3) Evaluasi sebagai konsensus nilai
Evaluasi sebagai tradisi test mental serta eksperiman, yang mana konsesus ini berupa
kerangka kerja yang penilannya dipusatkan pada tujuan-tujuan khusus, yang bersifat
behavioral, penggunaan analisis statistic dari pre test dan post test dan lainnya.

 Bentuk Pelaksanaan Evaluasi

Dilihat dari pelaksanaan dan tujuannya, evaluasi kurikulum dapat dibedakan ke dalam
dua macam, yaitu:

1) Evaluasi formatif, yakni evaluasi yang dilaksanakan selama kurikulum itu digunakan
dengan tujuan untuk menjadi dasar dalam perbaikan. Evaluasi formatif ini bisa
dilakukan terhadap masing-masing mata pelajaran atau masing-masing program
kurikulum keseluruhan.
2) Evaluasi sumatif, yaitu evaluasi yang ditujukan untuk mengetahui keberhasilan
pelaksanaan kurikulum, adapun evaluasi dilaksanakan di akhir pelaksanaan
kurikulum, jika pada tingkatan SD dilaksanakan setelah selesai (6 tahun).

 Model Evaluasi Kurikulum

Dilihat dari fenomena sejarah dengan segala situasi dan kondisnya, evaluasi
kurikulum berkembang sebagaimana perkembangan dunia pendidikan yang memiliki banyak
segi. Di bawah ini akan disebutkan beberapa model evaluasi kurikulum, diantaranya:

1) Evaluasi model penelitian


2) Evaluasi model objektif
3) Evaluasi model campuran multivariasi

Selain model yang disebutkan di atas, evaluasi kurikulum juga memiliki model
lainnya, diantaranya:

1) Model Measurement
2) Model Congruence
3) Illumination
4) Educational System Evaluation

 Teknik-teknik Pelaksanaan Evaluasi

Pelakasanaan evaluasi kurikulum dapat menggunakan dua macam teknik, yaitu:

1) Teknik bukan tes

Bukan tes alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku
termasuk sikap, minat dan motivasi, ada beberapa jenis teknik bukan tes seperti:

a. Wawancara atau interview.


b. Angket.
c. Pegamatan atau observasi.
2) Teknis tes

Tes merupakan teknik yang biasa digunakan untuk mengukur dan menilai
kemampuan siswa dalam mencapai kompetensi tertentu, yang mana hasil penilaian berbentuk
angka (kuantitatif).

3. KESIMPULAN

Evaluasi kurikulum memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Tanpa adanya
evaluasi kita tidak akan tahu kelemahan dan kekuatan di dalam perencanaan maupun proses
implementasi kurikulum yang telah digunakan. Dan menjadikan hal tersebut sebagai umpan
balik oleh pihak-pihak yang berkepentingan, seperti halnya; orang tua, guru, pengembang
kurikulum masyarakat, dll. Sehingga hal tersebut bisa dijadikan acuan untuk perbaikan dan
pengembangan kurikulum yang akan datang sehingga peserta didik mampu mencapi tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan dengan seefektif mungkin.
Pendekatan evaluasi kurikulum dengan menggunakan scintistic ideal atau pendekatan
humanistic ideal. Prinsipnya: Evaluasi mengacu kepada tujuan, bersifat, menyeluruh, dan
obyektif. Adapun bentuk Evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Model evaluasi kurikulum:
Measurement, Congruence, congruence, Illumination, dan Educational System Evaluation
Evaluasi. Sedang pelakasanaan evaluasi kurikulum dapat menggunakan dua macam teknik,
yaitu: teknik tes dan teknik bukan tes.
B. Jurnal 2
1. PENDAHULUAN

Mengembangkan aspek sikap sosial menjadi manusia yang kreatif merupakan tujuan
dari Pendidikan Nasional. Tujuan ini dapat dicapai jika proses pembelajaran yang
berlangsung di sekolah mengarahkan para siswa untuk menjadi siswa yang kreatif. Proses
belajar mengajar pada hakekatnya merupakan inti dari pendidikan di sekolah, semua pihak
yang ada di dalamnya diantaranya kepala sekolah, guru, peserta didik, maupun orang tua
sangat mengharapkan terjadinya proses belajar-mengajar yang optimal.
Kurikulum 2013 menerapkan pembelajaran berbasis aktivitas, yang diharapkan akan
menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terintegrasi. Hal ini berimplikasi pada
pelaksanaan penilaian yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang
dilakukan menggunakan berbagai cara, antara lain observasi, penilaian proyek, dan
portofolio. Implementasi kurikulum 2013 menekankan adanya penilaian otentik dari peserta
didik meliputi aspek sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan dan ketrampilan sehingga
diharapkan aspek sikap akan berkembang bersamaan dengan aspek pengetahuan dan
ketrampilan.
Kurikulum 2013 mulai diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 tepatnya
pada tanggal 15 Juli 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan
yaitu pada jenjang; 1). SD kelas I dan IV, 2). SMP kelas VII, dan 3). SMA kelas X. Pada
tahun pelajaran 2014 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V untuk SD, sedangkan untuk
SMP Kelas VII dan VIII dan untuk SMA Kelas X dan XI dengan jumlah sekolah yang
menjadi sekolah perintis adalah sebanyak 6.326 sekolah tersebar di seluruh provinsi di
Indonesia.

2. METODE
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 9 Yogyakarta tahun pelajaran 2016/2017.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi model evaluasi CIPP dari Stufflebeam yang
difokuskan pada evaluasi proses. Subyek penelitian adalah aktivitas pembelajaran
menggunakan Kurikulum 2013 dengan obyek penelitian warga SMA Negeri 9 Yogyakarta.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, dan wawancara.
Teknik analisis data adalah analisis data kualitatif dengan metode komparasi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
 Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 di SMA Negeri 9 Yogyakarta
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
bahwasannya perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi.
 Penyusunan Silabus
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standara Proses, silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran. Adapun komponen dalam silabus memuat identitas mata
pelajaran, identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas, kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, materi pokok, langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta
didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan untuk
satu kali pertemuan atau lebih.
 Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 di SMA Negeri 9 Yogyakarta
Pelaksanaan Pembelajaran dilaksanakan dengan serangkaian kegiatan yaitu: (1) Kegiatan
Pendahuluan; (2) Kegiatan Inti; dan (3) Kegiatan Penutup. Adapun serangkaian kegiatan
pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP yang meliputi:
1) Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan.
2) Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan Inti.
3) Pelaksanaan Kegiatan Penutup Pembelajaran.
4) Pelaksanaan Penilaian Kurikulum 2013 di SMA Negeri 9 Yogyakarta.
 Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Kurikulum 2013 di SMA
Negeri 9 Yogyakarta
Peneliti menemukan faktor pendukung terlaksananya implementasi Kurikulum 2013,
faktor tersebut adalah: semua guru mendapatkan pelatihan implementasi kurikulum 2013,
adanya dukungan sarana dan prasarana sekolah yang memadai, adanya input peserta didik
yang tinggi, keaktifan guru dalam mgmp, kemampuan menggunakan computer, dan peran
orang tua terhadap pendidikan anak.
Selain faktor pendukung, peneliti juga memeroleh faktor penghambat penerapan
implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri 9 Yogyakarta, adapun faktor penghambat
tersebut adalah Belum semua guru mempunyai pemahaman tentang implementasi Kurikulum
2013 secara menyeluruh, Perlunya pemahaman model-model pembelajaran secara detail,
Perlunya pemahaman guru teknik penilaian Kurikulum 2013 secara menyeluruh, Perlunya
pemahaman cara pembuatan soal-soal berkategori HOTS, dan Perlunya peningkatan
kemampuan menggunakan teknologi informasi.

4. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. (1)
Perencanaan pembelajaran yang terdiri dari penyusunan silabus dan penyususnan RPP sudah
sesuai dengan pedoman perencanaan dengan pencapaian tertinggi 100% dan terendah 76.67%
sedangkan pencapaian penyusunan komponen RPP tertinggi 96.62% dan terendah 88.10%;
(2) Pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan pedoman pelaksanaan dengan tingkat
ketercapaian tertinggi 91.29% dan terendah 61.67%, penguasaan model-model pembelajaran
perlu ditingkatkan kualitas pelaksanaannya; (3) Pelaksanaan penilaian sudah sesuai dengan
pedoman penilaian, namun masih terdapat kendala pada pelaksanaan penilaian sikap.
Faktor pendukung implementasi Kurikulum 2013 adalah semua guru sudah mendapat
pelatihan implementasi Kurikulum 2013, dukungan sarana dan prasarana sekolah, input siswa
tinggi, keaktifan guru dalam MGMP, kemampuan menggunakan komputer, dan adanya peran
orangtua. Sedangkan faktor penghambat adalah pemahaman tentang implementasi Kurikulum
2013 secara menyeluruh, pemahaman model-model pembelajaran, pemahaman teknik
penilaian, pemahaman cara pembuatan soal-soal HOTS, dan peningkatan kemampuan
menggunakan teknologi informasi.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jurnal 2

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 9 Yogyakarta tahun pelajaran 2016/2017.


Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi model evaluasi CIPP dari Stufflebeam yang
difokuskan pada evaluasi proses. Subyek penelitian adalah aktivitas pembelajaran
menggunakan Kurikulum 2013 dengan obyek penelitian warga SMA Negeri 9 Yogyakarta.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, dan wawancara.
Teknik analisis data adalah analisis data kualitatif dengan metode komparasi.
BAB IV

ANALISIS JURNAL

Kelebihan dan Kelemahan Isi Kedua Jurnal

A. Kelebihan Isi Kedua Jurnal

1. Menjelaskan Evaluasi Kurikulum


Pendidikan, secara rinci dan jelas.
Evaluasi Kurikulum Pendidikan 2. Dari segi bahasa, bahasa yang
digunakan adalah bahasa baku yang
mudah dipahami oleh pembaca.
1. Menjelaskan secara rinci mengenai
Evaluasi Implementasi Kurikulum
2013.
2. Metode penelitian yang digunakan
merupakan evaluasi CIPP dari
Stufflebeam difokuskan evaluasi
proses. Hal ini sangat mudah untuk
dipahami karena hasil penelitian yang
diperoleh dapat dicerna lebih baik dan
jelas.
Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 3. Pada bagian abstrak terdapat dua
bahasa,yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa internasional,hal ini membuat
jurnal ini lebih memikat si pembaca
akan kebagusan isi dari jurnal
tersebut.
4. Daftar pustaka yang dibuat dengan
baik.
5. Dari segi bahasa, bahasa yang
digunakan adalah bahasa baku yang
mudah dipahami oleh pembaca.
B. Kelemahan Isi Kedua Jurnal

1. Tidak ada metode penelitian pada


jurnal.
2. Pada bagian abstarknya,hanya tertara
menggunakan bahasa Inggris saja,dan
tidak dilengkapi dengan penggunaan
bahasa Indonesia, padahal jika
Evaluasi Kurikulum Pendidikan dilengkapi dengan penggunaan
bahasa Indonesia itu jauh lebih baik.
3. Tidak memiliki DOI pada jurnal.
4. Daftar pustaka yang dibuat tidak
tertata dengan baik.
5. Tata letak jurnal yang tidak rapi.
1. Pada bagian penulisannya ada
beberapa kesalahan.
Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 2. Jurnal ini tidak memaparkan table
dengan baik.
3. Tidak memiliki DOI pada jurnal.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Evaluasi kurikulum memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Tanpa adanya
evaluasi kita tidak akan tahu kelemahan dan kekuatan di dalam perencanaan maupun proses
implementasi kurikulum yang telah digunakan. Dan menjadikan hal tersebut sebagai umpan
balik oleh pihak-pihak yang berkepentingan, seperti halnya; orang tua, guru, pengembang
kurikulum masyarakat, dll. Sehingga hal tersebut bisa dijadikan acuan untuk perbaikan dan
pengembangan kurikulum yang akan datang sehingga peserta didik mampu mencapi tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan dengan seefektif mungkin.

Pendekatan evaluasi kurikulum dengan menggunakan scintistic ideal atau pendekatan


humanistic ideal. Prinsipnya: Evaluasi mengacu kepada tujuan, bersifat, menyeluruh, dan
obyektif. Adapun bentuk Evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Model evaluasi kurikulum:
Measurement, Congruence, congruence, Illumination, dan Educational System Evaluation
Evaluasi. Sedang pelakasanaan evaluasi kurikulum dapat menggunakan dua macam teknik,
yaitu: teknik tes dan teknik bukan tes.

Faktor pendukung implementasi Kurikulum 2013 adalah semua guru sudah mendapat
pelatihan implementasi Kurikulum 2013, dukungan sarana dan prasarana sekolah, input siswa
tinggi, keaktifan guru dalam MGMP, kemampuan menggunakan komputer, dan adanya peran
orangtua. Sedangkan faktor penghambat adalah pemahaman tentang implementasi Kurikulum
2013 secara menyeluruh, pemahaman model-model pembelajaran, pemahaman teknik
penilaian, pemahaman cara pembuatan soal-soal HOTS, dan peningkatan kemampuan
menggunakan teknologi informasi.

B. Saran
Jurnal utama dan jurnal pembanding sebaiknya saling mengisi kekuranganya.Bisa
meningkatkan semangat penulis ketika ingin merevisi masing-masing jurnal tersebut.Baik
dari segi fisik maupun isi yang kurang baik dapat diperbaiki dengan melihat kelebihan dan
kekurangan dari masing-masing jurnal. Materi yang kurang jelas pemahamannya didalam
jurnal utama maupun jurnal pembanding hendaknya bisa diperluas.
DAFTAR PUSTAKA

Hamdi, M. M. (2020). EVALUSI KURIKULUM PENDIDIKAN. INTIZAM : Jurnal


Manajemen Pendidikan Islam, 4(1), 66-75.

Dwi Ariani Astuti 1 *, S. H. (2018). Evaluasi implementasi Kurikulum 2013. Wiyata


Dharma: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 6(1), 7-14.
LAMPIRAN

A. Jurnal Utama
B. Jurnal Pembanding

Anda mungkin juga menyukai