Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

CRITICAL JOURNAL REVIEW (CJR)

SANGGUL DAN PENATAAN RAMBUT

DOSEN PENGAMPU

(Dra. Rohana Aritonang, M.Pd / Rossy Luckita Sasmita, S.Pd, M.Pd.)

DISUSUN OLEH:

DESI HARTATI NATALIA PANGARIBUAN (5193144021)

REGULER – A 2019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun tugas Critical Journal
Review ini dengan baik, dan tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Critical Journal Review mata
kuliah Sanggul dan Penataan Rambut yang diampu oleh ibu Dra. Rohana
Aritonang, M.Pd / Rossy Luckita Sasmita, S.Pd, M.Pd.

Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat


kekurangan yang tidak disengaja. Oleh karena itu, penulis sangat membutuhkan
kritik dan saran yang membangun agar penyusunan makalah ini dapat
dikembangkan di kemudian hari. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Pematangsiantar, September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR.......................................................................1

B. Tujuan Penulisan CJR...................................................................................1

C. Manfaat Penulisan CJR.................................................................................1

D. Identitas Artikel dan Journal yang direview.................................................2

BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL.....................................................................4

A. Jurnal Utama.................................................................................................4

B. Jurnal Pembanding......................................................................................10

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................14

A. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel.......................................................23

BAB IV PENUTUP...............................................................................................27

A. Kesimpulan.................................................................................................27

B. Saran...........................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Critical Journal Review (CJR) sangat penting di kalangan pendidikan terutama
untuk mahasiswa/i karena dengan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i
ataupun si pengkritik dituntut untu membaca dan memahami keseluruhan isi
jurnal dan membandingkannya dengan jurnal lainnya. Setelah mengkritik jurnal
maka diharapkan mahasiswa/i mampu membuat suatu jurnal karena sudah
mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar dan sudah mengerti
bagaimana menulis yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut.

B. Tujuan Penulisan CJR


Mengkritik jurnal (critical journal review) ini dibuat untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Sanggul dan Penataan Rambut pada Program Studi Pendidikan
Tata Rias di Universitas Negeri Medan, dan untuk menambah wawasan pembaca
terutama reviewer dalam mengetahui isi jurnal serta kelebihan dan kekurangan
suatu jurnal.

C. Manfaat Penulisan CJR


Adapun manfaat dari penulisan makalah Critical Journal Review ini adalah:

a. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari


sebuah jurnal atau hasil karya ilmiah secara singkat
b. Mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal yang dikritik
c. Mengetahui latar belakang dan alasan dibuatnya jurnal tersebut
d. Mengetahui kualitas suatu jurnal dengan membandingkannya dengan
karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya.

1
D. Identitas Artikel dan Journal yang direview
JURNAL UTAMA

1. Judul Artikel : Tipe Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Pada Sub
Kompetensi Penataan Sanggul Kreatif Back Style
2. Edisi Terbit : 2020
3. Volume/Nomor : 09 / 3
4. Jurnal :-
5. Pengarang : Tsamrotul Qolbi
6. Nomor ISSN :-
7. Halaman : 10-22

JURNAL PEMBANDING 1

1. Judul Artikel : Implementasi Pelatihan Keterampilan Penataan Rambut


pada Remaja Karang Taruna di Candi Sidoarjo
2. Nama Journal : Journal Beauty and Cosmetology (JBC)
3. Edisi Terbit : Juni 2020
4. Volume/Nomor :1/2
5. Pengarang : Desy Syafida Arif, Maspiyah
6. Nomor ISSN : 2715-2073
7. Halaman : 68 - 77

JURNAL PEMBANDING 2

1. Judul Artikel : TATA RIAS PENGANTIN AGUNG JEMBRANA


2. Nama Journal : Jurnal Bosaparis: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
3. Edisi Terbit : Juli 2019
4. Volume/Nomor : 10 / 2
5. Pengarang : Kadek Hermayani, Ni Ketut Widiartini, Made Diah
Angendari
6. Nomor ISSN : 2599-1434 (Print) / 2599-1442 (Online)
7. Halaman : 105-116

2
JURNAL PEMBANDING 3

1. Judul Artikel : Kajian Tata Rias Pengantin Tradisional Jember Sari Jawa
Timur
2. Nama Journal :-
3. Edisi Terbit : 2017
4. Volume/Nomor :6/3
5. Pengarang : Clarina Novi Olgaria
6. Nomor ISSN :-
7. Halaman : 43-51

JURNAL PEMBANDING 4

1. Judul Artikel : Analisis Hasil Praktek Teknik Pola Penataan Kepang Pada
Mata Pelajaran Penataan Sanggul Tanpa Sasak Siswa Kelas X Smk Negeri 1
Lubuk Pakam
2. Nama Journal : FLAWLESS
3. Edisi Terbit : 2017
4. Volume/Nomor :1/1
5. Pengarang : Yohanna Manik, Marnala Tobing
6. Nomor ISSN :-
7. Halaman : 16-22

3
BAB II

RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. Jurnal Utama
(Tipe Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Pada Sub Kompetensi
Penataan Sanggul Kreatif Back Style)

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu prosedur pembelajaran yang diturunkan kepada
generasi baru untuk mengajak seseorang untuk menjadi orang yang lebih baik
dibawah bimbingan pendidik, dampak yang ditimbulkan adanya perubahan dalam
pribadi siswa yang bertujuan memadai dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran
bertugas untuk melatih, membiasakan, dan mengarahkan peserta didik untuk
mencapai tujuan perubahan tertentu.
Terdapat dua fungsi dari tujuan pendidikan yaitu mengarahkan pada aktivitas
pendidikan dan menghasilkan sesuatu dari aktivitas tersebut. Didalam praktik
pendidikan khususnya pada sistem persekolahan, terdapat tujuan umum, tujuan
antara, dan tujuan khusus. Tujuan antara yakni umum, kurikuler, instruksional dan
institusional yang berfungsi untuk menghubungkan dari tujuan umum pendidikan
hingga mencapai tujuan khusus pendidikan.
Hasil perbincangan dengan salah satu guru pengajar dan beberapa siswa Tata
Kecantikan di SMK Negeri 8 Surabaya diketahui bahwa mata pelajaran praktik
Penataan Sanggul Kreatif Dengan Teknik Menyasak, lebih sulit untuk dipelajari
karena harus memahami teori dahulu sebelum pengaplikasian langsung kepada
klien.
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan pada hasil pengamatan pada
peserta didik Tata Kecantikan kelas XII di SMK Negeri 8 Surabaya dapat
dikatakan penggunaan tipe pembelajaran Think Pair Share (TPS) sebagai
pembaruan dalam penggunaan perantara penyampaian bahan ajar dan dapat
meningkatkan semangat dan hasil belajar.

4
PEMBAHASAN

Materi Pembelajaran Penataan Sanggul Kreatif Backstyle Dengan Teknik


Sasakan

a. Penataan Sanggul Kreatif

Penataan sanggul kreatif merupakan suatu tindakan menata bentukan


rambut pada bagian kepala tertentu meliputi bagian belakang, atas, dan depan.
Untuk lebih menarik dapat menambahkan rambut palsu berupa cemara, hair
piece, atau lungsen sesuai keinginan, dan pemasangan hiasan berfungsi
sebagai pemanis pada penataan.

b. Tujuan Penataan Sanggul Kreatif

Tujuan penataan sanggul modern pola back style adalah melatih


keterampilan seorang penata rambut untuk memberikan kesan kerapian,
keserasian, dan keindahan.

c. Penataan Sanggul Kreatif Back Style

Penataan sanggul back style merupakan tindakan membentuk yang


memfokuskan kepala bagian belakang dimulai bagian telinga atas sampai hair
line bagian bawah. Penataan sanggul ini biasanya digunakan pada kesempatan
resmi seperti upacara nasional, upacara pernikahan adat tertentu, atau juga
upacara kelulusan pendidikan.

d. Tipe Penataan Sanggul Kreatif Back Style

Tipe penataan sanggul kreatif pola back style antara lain:

1) Penataan pagi dan siang hari (day style). Tipe kreasi rambut yang
bersifat sederhana dan lebih mudah digunakan untuk aktivitas sehari-
hari seperti bekerja yang bersifat resmi.

2) Penataan sore dan malam hari (evening style). Tipe ini satu tingkat
lebih rumit dari penataan day style, tujuannya untuk memberi kesan
cantik, elegan, dan menarik untuk menunjang penampilan.

5
3) Penataan gala (gala style). Pembentukan yang memfokuskan pada
ukuran lebih besar dari penataan lainnya. Penggunaan sanggul ini
biasanya untuk acara tertentu, seperti pesta dan peragaan mode trend
tertentu.

4) Penataan fancy (fancy style) Penataan sanggul yang mengkreasikan


bentuk rambut tanpa ada batasan, dapat mengambil tema bebas seperti
fauna, flora, menyerupai benda, dan lain sebagainya. Penggunaan
penataan sanggul ini biasanya digunakan pada acara pertunjukan
seperti gelar cipta karya.

e. Macam-Macam Penataan

Terdapat dua macam penataan sanggul back style antara lain:

1) Penataan sanggul back style simetris, merupakan penataan seimbang


antara kanan dan kiri.

2) Penataan sanggul back style asimetris, merupakan penataan tidak


seimbang antara kanan dan kiri

f. Prinsip Dasar Teknik Menyasak

Dalam menyasak rambut terdapat dua jenis teknik yaitu:

1) Teknik menyasak menenun (weaving) merupakan penyasakan tidak


padat pada pangkal rambut namun melayang pada sepanjang rambut.
Pengambilan rambut dilakukan per-bagian-bagian kecil, dan
penyasakan mengarah sejajar dengan bagian rambut lainnya
menghasilkan sasakan rambut yang menyatu.

2) Teknik menyasak menopang (propping) merupakan penyasakan yang


terpusat padat pada pangkal rambut. Cara menyasak rambut ini dimulai
dari tengah batang rambut, sisanya dibiarkan. Teknik penyasakan ini
cocok diterapkan pada densitas rambut pendek

6
g. Alat, Bahan, Lenan, dan Kosmetik

Alat, bahan, lenan dan kosmetik penataan sanggul kreatif backstyle, antara
lain: sisir sasak, sisir tulang ekor, sisir penghalus, sisir besar, sisir ekor tulang
besi 1 dan 3, jepit lidi hitam, jepit bebek, jepit pincurl, harnal halus, hairdryer,
trolley, hairnet, catok rambut, karet gelang, hair spray, styling foam dan baju
kerja sesuai SOP.

h. Langkah Kerja

 Persiapan Area Kerja

1. Membersihkan area kerja dengan cara disapu dan dipel.

2. Mengecek ventilasi udara.

3. Mengecek pencahayaan ruangan.

4. Menyiapkan trolley, alat, bahan, dan kosmetik sesuai urutan kerja.

 Persiapan Diri

1. Memakai seragam kerja sesuai SOP.

2. Tidak memakai perhiasan yang berlebihan.

3. Tidak bau badan dan tidak bau mulut.

4. Rambut dirapikan dengan hairnet.

5. Memakai alas kaki/sepatu sesuai SOP.

 Persiapan Klien

1. Melepas perhiasan yang sekiranya mengganggu penataan.

2. Memakaikan cape untuk melindungi baju jika diperlukan.

Langkah Penataan Sanggul Backstyle Simetris.

1. Membagi rambut menjadi empat bagian. Dengan pola center, ear to ear,
dan tarik garis dari tengah telinga ujung ke ujung.

7
2. Bagian rambut pada pola ear to ear disasak penuh, menggunakan sisir
sasak hingga ke pangkal rambut.

3. Dalam merapikan sasakan rambut gunakan sisir penghalus untuk


merapikan bagian permukaan rambut, kemudian satukan semua ujung
rambut pada bagian tengah, kunci menggunakan jepit lidi.

4. Bagian depan rambut dibentuk menyerupai jambul dengan menyasak


sedikit untuk memberi volume pada rambut.

5. Rambut bagian bawah diikat, disasak, dirapikan, dan di pasang hairnet dan
dibentuk kea rah atas lalu dijepit. Karena penataan sanggul simetris, maka
penataan belakang ini perlu diperhatikan unsur simetrisnya seperti gambar
di samping.

6. Setalah penataan rambut selesai, dapat ditambahkan aksesoris agar terlihat


indah.

Langkah Penataan Rambut Backstyle Asimetris.

1. Membagi rambut menjadi empat bagian. Bagian 1 dan 2 dengan pola


center, bagian 3 dari ear to ear, dan bagian 4 tarik garis dari tengah telinga
ujung ke ujung.

2. Rambut bagian 3 disasak penuh hingga pangkal rambut, kemudian


dihaluskan dan dirapikan ke arah belakang. Dikuatkan menggunakan jepit
lidi.

3. Rambut bagian 2 disisir dan tarik ke belakang menuju tengah kemudian


dikuatkan dengan jepit lidi. Bagian 1 disasak sedikit kemudian dirapikan
dan dibentuk menyerupai jambul.

4. Rambut bagian 4 disatukan dan diikat, kemudian ambil sedikit bagian


untuk membentuk seperti bukle kunci bentukan menggunakan jepit lidi.

5. Pasang aksesoris rambut yang dipilih untuk mempercantik bentukan


sanggul pada area belakang telinga.

8
PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan uraian pembahasan, dapat disimpulkan pembelajaran kooperatif


tipe Think Pair Share:

1. Model pembelajaran kooperatif dan tipe pembelajaran Think Pair Share


merupakan serangkaian strategi yang digunakan untuk mengelola suatu
pembelajaran yang dipersiapkan secara ekslusif untuk meningkatkan
pemahaman materi pembelajaran dan aktivitas peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran.

Kelebihan dari penggabungan dua desain strategi belajarini yaitu, antara


lain: 1) meningkatkan harga diri peserta didik, 2) saling menghargai
perbedaan pendapat, 3) sikap apatis berkurang, 4) meningkatkan toleransi,
dan rasa kepekaan, 5) pemahaman lebih mendalam, dan 6) meningkatkan
kemajuan belajar serta mudah diterapkan,

Sedangkan untuk kekuranganya antara lain: 1) dikhawatirkan adanya


konflik yang terjadi apabila pasangan atau kelompok belajar tidak sesuai
keinginan peserta didik, 2) adanya keraguan pada individu peserta didik
yang mempunyai karakter unik sehingga harus menyesuaikan dengan
kelompok, 3) peserta didik takut adanya pembagian tugas yang tidak adil
secara merata untuk semua anggota kelompok, dan 4) siswa yang memiliki
cara berfikir logis dan teratur akan mengalami sedikit kesulitan dalam
pembelajaran.

2. Penataan sanggul kreatif back style adalah satu dari sekian sub kompetensi
dasar pada mata pelajaran Jurusan Tata Kecantikan tingkat SMK yang
harus dikuasai oleh peserta didik sebagai calon penata rambut
professional. Kemampuan ini merupakan suatu tindakan memperindah
penataan rambut pada bagian belakang kepala dengan menambahkan
rambut palsu yaitu cemara atau lungsen dengan menggunakan teknik dan
alat tertentu. Tujuan penataan sanggul kreatif yaitu untuk memberikan
kesan kerapian, keserasian, dan keindahan. Tipe penataan sanggul kreatif

9
terdiri dari empat tipe, yaitu 1) day style, 2) evening style, 3) gala style,
dan 4) fancy style. Sedangkan untuk macam-macam penataan sanggul
kreatif terdiri dari penataan simetris dan penataan asimetris. Untuk
menambah kesan rambut ber-volume dapat menggunakan teknik
menyasak. Teknik ini terdri dari dua macam teknik, yaitu teknik sasak
menenun (weaving) dan teknik sasak menopang (propping).

3. Tipe pembelajaran kooperatif Think Pair Share efektif dan layak


digunakan dalam mata pelajaran produktif di Sekolah Menengah Kejuruan
dimana peserta didik bekeja sama untuk memecahkan masalah.

Saran

1. Tipe Think Pair Share diterapkan dengan tujuan untuk pembaruan strategi
pembelajaran praktik guna meningkatkan hasil prestasi belajar siswa.

2. Penelitian ini dapat dilakukan atau diuji coba labih lanjut untuk materi
Penataan Sanggul Kreatif Back Style untuk mendapatkan hasil lebih
maksimal.

3. Bagi mahasiswa yang berkeinginan melaksanakan penelitian lebih lanjut


tentang tipe Think Pair Share, sebaiknya memilih materi ajar yang mengarah
banyak pada kegiatan praktik.

A. Jurnal Pembanding 1
(Implementasi Pelatihan Keterampilan Penataan Rambut pada Remaja
Karang Taruna di Candi Sidoarjo)

PENDAHULUAN
Pelatihan merupakan kegiatan yang melibatkan sumber daya manusia untuk
memperoleh keterampilan, pengetahuan, dani pembelajarani sehingga seseorang
dapat mengaplikasikan dalam pekerjaan. Pelatihan (training) adalah proses
pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir
dimana pegawai non managerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis
guna mencapai tujuan yang umum (Mangkunegara, 2008: 43). Tujuan pelatihan

10
adalah untuk menanamkan sikap sehingga dapat memunculkan kemauan untuk
bekerja dan bekerjasama, serta untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan
sehingga masyararakat lebih kreatif dan inovatif (Kamil, 2010: 153).
Bidang kecantikan memiliki beberapa keterampilan yang dapat ditingkatkan
melalui kegiatan pelatihan salah satunya yaitu penataan rambut. Menurut
Kusumadewi (2001:163), penataan dapat dibedakan menjadi dua arti yaitu dalam
arti luas dan dalam arti sempit. Penataan dalam arti luas meliputi semua tahap,
mulai dari penyampoan, pemangkasan, pengeringan, pewarnaan, pelurusan,
pratata dan penataan itu sendiri. Penataan dalam arti sempit adalah tindakan
memperindah bentuk rambut sebagai tahap akhir dari penataan arti luas. Tindakan
tersebut bisa berupa penyisiran dan penyanggulan. Penataan rambut bertujuan
untuk memperindahi bentuk rambut.
Terdapat beragam jenis penataan rambut. Penataan rambut up style merupakan
suatu kegiatan memperindah tatanani bentuk rambut bagian belakang, bagian
depan, dan bagian atas dengan memberikan tambahan rambut palsu dari
potongani rambut/hair piece, cemara gepeng atau lungseng sesuai keinginan dan
trend. Penataani sangguli up style secara umum disebuti sebagaii penataan
sangguli moderni yang dibagii dalami 3 pola, yaitu: pola penataani back style,
pola penataan top style, dan pola penataani front style.
Adapun model penataan rambut yaitu:
1. Penataan Asimetris, yaitu tatanan rambut yang memberi kesan dinamis
atau ketidak seimbangan model tahanan antara bagian kanan dan kiri;
2. Penataan Simetris yaitu, tatanan rambut yang memberikan kesan seimbang
antara bagian kanan dan kiri;
3. Penataan puncak dititik beratkan pada puncak kepala atau ubun-ubun,
penataan ini cocok untuk orang yang memiliki bentuk leher pendek;
4. Penataan belakang. Penataan belakang adalah penataan yang dititik
beratkan pada bagian belakang dan memberikan kesan anggun; dan
5. Penataan depan. Penataan depan adalah penataan, yang dititik beratkan
pada daerah dahi atau bagian depan (Rostamailis, 2010).

11
Pada penelitian ini menggunakan penataan rambut belakang modifikasi
dengan teknik Roller (lilitan/menggulung). Modifikasi teknik adalah cara
merubah bentuk sebuah barang atau bentukan dari yang kurang menarik menjadi
lebih menarik tanpa menghilangkan fungsi aslinya, serta menampilkan bentuk
yang lebih bagus dari aslinya. Modifikasi teknik Roller (lilitan/menggulung)
adalah cara penataan rambut yang telah diperbarui yang menghasilkan tatanan
rambut yang lebih indah dan modern tanpa menghilangkan fungsi aslinya. Dengan
modifikasi teknik ini diharapkan dapat mengembangkan kreatifitas peserta
pelatihan agar kualitas penataan rambut khususnya dengan teknik Roller menjadi
lebih baik dan inovatif.
Tujuan penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui pelaksanaan pelatihan keterampilan penataan rambut pada
Karang taruna di Candi Sidoarjo, dan
2. Mengetahui hasil pelatihan keterampilan penataan rambut pada Karang
taruna di Candi Sidoarjo.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan one shot case
study. Penelitian dilakukan sebanyak satu kali pertemuan dengan total waktu 225
menit. Subjek penelitian ini adalah remaja putri karang taruna Desa Gelam Candi
Sidoarjo dengan jumlah 10 peserta. Teknik pengumpulan data dengan observasi
dan tes keterampilan. Lokasi penelitian di desa Gelam Candi Sidoarjo pada 14
April 2020. Pelatihan diobservasi olehi 4 observer untuk mengamati aktivitas
peserta selama mengikuti pelatihan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Penataan Rambut

Sebelum pelatihan dilaksanakan, peneliti melakukan curah pendapat dengan


Karang Taruna dan mendiskusikan teknis, peralatan, dan tempat pelatihan. Pada
pertemuan tersebut disepakati beberapa hal, yaitu:

12
1. Pelatihan melibatkan 10 remaja putri yang memiliki ketertarikan bidang
kecantikan,

2. Pelatihan terbimbing dilaksanakan satu kali pertemuan dan selanjutnya


pendalaman secara mandiri dengan bantuan hand out dan video rekaman
pelatihan, dan

3. Bahan dan peralatan disiapkan peneliti.

Persiapan peralatan dan bahan

Alat yang digunakan adalah:

1. Sisir sasak untuk menyasak rambut agar terlihat bervolume;

2. Sisir rata untuk menyisir rambut agar rata;

3. Catok curly untuk mengcurly rambut; dan

4. Catok getar untuk menambah volume rambut;

5. Jepit lidi untuk menjepit hasil styling rambut; dan

6. Jepit bebek untuk menjepit rambut yang akan di styling;

7. Hairpin untuk menjepiti rambut dan tidak merusak styling serta karet.

Kosmetika yang digunakan adalah hairspray untuki membentuki


rambut sesuai keinginan dan mempertahankan kerapian model rambut.

Salah satu model penataan yang elegan adalah penataan belakang. Penataan
ini dititik beratkan pada bagian belakang dengan modifikasi teknik roller (lilitan/
menggulung).

Hasil Pelatihan Keterampilan Penataan Rambut


Penilaian hasil praktek peserta terdiri dari enam indikator yaitu:

1. Memarting rambut sesuai desain dan lurus, rerata nilai 8.8 dengan
kategori sangat baik;

13
2. Mencatok getar rambut sesuai desain dan benar, rerata 8.2 kategori
sangat baik;

3. Curly rambut sesuai desain dan benar, rerata nilai 8.3 kategori sangat
baik;

4. Menata rambut sesuai desain dan benar, capaian nilai 7.7 dengan
kategori baik;

5. Menataan rambut yang dilakukan rapi dan rambut melekat seluruhnya


capaian nilai 7.9 kategori baik; dan

6. Hasil penataan rambut modifikasi teknik roller sesuai dengan desain


dengan rerata nilai 8 kategori sangat baik.

Berdasar data tersebut, capaian nilai terendah pada saat menata rambut
sesuai desain.

KESIMPULAN

Simpulan dari penelitian ini adalah keterlaksanaan pelatihan, penataan rambut


berjalan sangat baik dari mulai pendahuluan, pelaksanaan, evaluasi dan berkemas.
Peserta aktif dan semangat dalam mengikuti pelatihan. Keterampilan penataan
rambut dinilai dengan indikator memarting rambut, mencatok getar, mencatok
curly, styling rambut, kerapian, dan hasil akhir dengan capaian sangat baik.
Pelatihan ini memberikan kontribusi kepada peserta dalam dua aspek, yaitu
peningkatan pengetahun dan skill.

A. Jurnal Pembanding 2
(TATA RIAS PENGANTIN AGUNG JEMBRANA)
PENDAHULUAN
Pernikahan merupakan upacara yang sangat sakral dan dilakukan sesuai
dengan tata cara laksananya yang dilakukan oleh dua orang (sepasang) yang akan
disahkan menjadi suami istri. Pada saat melangsungkan pernikahan sebagian besar
akan menggunakan tata rias baik digunakan pada wanita maupun pria. Tata rias
yang digunakan pada saat melangsungkan pernikahan merupakan peninggalan

14
oleh nenek moyang terdahulu baik itu tata rias wajah, busana maupun aksesoris
yang merupakan peninggalan nenek moyang terdahulu dan digunakan pada acara
pernikahan yang sakral.
Tata rias pengantin Agung Jembrana memiliki ciri khas pada bagian tata rias
wajah yang menggunakan semi capit udang, pada tatanan rambut yaitu
menggunakan sanggul gelung tanduk.
Penataan rambut adalah suatu proses tahap akhir dimana penataan rambut
sangat terpenting karena penataan rambut juga sangat mendukung dalam
berpenampilan. Menurut (Mertami, 1993:25) penataan rambut pada tata rias
pengantin agung Bali ini dinamakan “semi”. Semi merupakan bentuk bagian
depan yang mencirikan bahwa dari tata rias pengantin agung Bali. Dimana semi
ini akan diberi malem untuk memperkuat bentuk dari semi tersebut. Bentuk semi
ini disebut dengan engkug-engkugan (sunggar) yang bentuknnya kedalam menuju
kebelakang telinga. Tatanan rambut pada tata rias pengantin agung diantaranya:
pusung tagel, gelung kucit, bunga sandat, bunga cempaka putihkuning, bunga
emas dan bunga mawar.
Tatanan rambut pada tata rias pengantin Agung Bali identik dengan
menggunakan semi, dimana semi ini di buat dengan bantuan malem yang
diaplikasikan pada rambut yang nantinya akan dibentuk di belakang telinga.
Pembuatan semi dimulai dari buatlah belahan rambut ditengah-tengah kepala
depan, ambil serong dari belahan depan kekiri dan kekanan (menyerupai tanda ?)
menuju ke belakang telinga, mengambil rambut serong dari depan tidak boleh
terlalu kedalam atau terlalu keluar, dapat dikira-kira selebar tiga jari dari garis
rambut depan dibagian atasnya, lalu kebawah, mengikuti garis rambut menuju
kebelakang telinga, sisa rambut dibelakang di sisier ke atas dengan ukuran 7 - 8
jari dari garis depan, setelah garisnya dibentuk lalu di beri malem sambil dibentuk.

METODE PENELITIAN
Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan
dari penelitian ini yaitu: Ibu Ni Ketut Sumiati selaku pemilik salon dan LKP W &
W Asri, Ibu Ni Ketut Rustianti, S.Sos selaku pemilik salon dan LKP Sekar Taji,
dan penata rias yang mengatahui tata rias pengantin Agung Jembrana. Variabel

15
dalam penelitian ini yaitu tata rias pengantin Agung Jembrana yang dilihat dari
tata rias wajah, tatanan rambut, busana dan aksesoris serta fungsi dan makna dari
setiap bagian-bagian tata rias pengantin Agung Jembrana. Metode yang digunakan
yaitu metode observasi dan wawancara. Instrumen dalam penelitian ini adalah
pedoman observasi digunakan untuk memperoleh gambaran umum terkait dengan
tata rias pengantin Agung Jembrana yang terdiri dari tata rias wajah, tatanan
rambut, busana dan aksesoris serta fungsi dan maknanya.

1. HASIL DAN PEMBAHASAN


Tatanan rambut pada tata rias pengantin Agung Jembrana pada pengantin
wanita terdiri dari: semi capit udang, bunga menori putih, bunga menori putih
kuncup, bunga bacangan, bunga emas, bunga kap, garuda mungkur, puspa lembo,
sanggul gelung tanduk, bunga cempaka putih, kuning dan bunga sandat.
Langkah-langkah pembentukan tatanan rambut sebagai berikut:
 Pertama bagi rambut menjadi dua bagian.
 Bagian depan di bentuk semi dan pada bagian belakang diikat.
Kemudian pasangkan rambut cemara kemudian bentuk rambut cemara
itu dengan bentuk kerucut, rapikan.
 Selanjutnya pasangkan bunga menori kembang pada bagian depan,
selanjutnya pasangkan bancangan di atas bunga menori putih tadi,
pasangkan bunga mawar merah, kemudian ambil bunga emas
kemudian bentuk bunga emas yang berjumlah 21 sampai 25 tangkai
dengan bentuk segitiga meruncing di mulai dari pemasangan bunga
menori putih
 Selanjutnya pemasangan bunga bancangan, selanjutnya pemasangan
bunga mawar merah.
 Kemudian pasangkan bunga emas yang 9, 7, 5, 2, 1, 1, kemudian
terakhir pasang bunga kap pada bagian belakang yang berjumlah 1
tangkai. Selanjutnya pasang sanggul gelung tanduk pada bagian
belakang
 Kemudian pasangkan puspa lembo pada bagian sanggul gelung tanduk
dipasang kanan dan kiri sanggul

16
 Selanjutnya pasangkan bunga cempaka putih, kuning dan sandat di
sebelah sanggul gelung tanduk. Terakhir garuda mungkur pada tengah-
tengah di belakang bunga kap.

PEMBAHASAN
Tatanan rambut pada tatanan rambut pengantin Bali Agung menggunakan
bunga sandat emas sebagai bunga utamanya dan menggunakan gelung kucit pada
bagian belakang. Sedangkan tata rias rambut pengantin Kabupaten Jembrana
terdiri dari: menggunakan bunga menori putih, bunga menori kuncup putih, bunga
bancangan, bunga sandat emas, puspa lembo, bunga kap, garuda mungkur, bunga
cemapaka kuning dan putih, bunga sandat dan sanggul gelung tanduk.

KESIMPULAN
Pada tatanan rambut khas pengantin Agung Jembrana menggunakan bunga
menori putih. Tatanan rambut terdiri dari: semi capit udang, sanggul gelung
tanduk, bunga menori putih, bunga cempaka putih, kuning, sandat, bunga mawar,
bunga menori kuncup pputih, bancangan, bunga emas, bunga kap, garuda
mungkur dan puspa lembo. Pengantin pria terdiri dari udeng.

B. Jurnal Pembanding 3
(Kajian Tata Rias Pengantin Tradisional Jember Sari Jawa Timur)

PENDAHULUAN

Tata rias pengantin tradisional merupakan salah satu tata rias yang
sampai saat ini masih digunakan oleh masyarakat umum. Tata rias
pengantin tradisional memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda
sesuai dengan adat dan kebudayaan daerahnya masing-masing.

Pada umumnya masyarakat Jember lebih memilih tata rias pengantin


dari daerah lain yang lebih populer dengan bentuk tata rias modern dan
busana modifikasi yang lebih praktis, seperti tata rias pengantin Jogja Paes
Ageng.

17
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi makna
budaya tata rias pengantin Jember Sari di kabupaten Jember. Dengan
demikian peneliti dapat membantu mensosialisasikan makna budaya tata
rias pengantin Jember Sari dalam bentuk portofolio kepada penata rias
pengantin di Kabupaten Jember.

METODE PENELITIAN

Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif, dengan


menggunakan landasan teori deskriptif.

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, tata rias pengantin
tradisional Jember Sari. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari
2017- Maret 2017 yang bertempat di Kota Jember.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan


triangulasi metode dan triangulasi sumber.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Berdasarkan hasil wawancara maka dapat dituliskan langkah-langkah dalam


pembuatan sanggul atau penataan rambut sebagai berikut:

1. Rambut dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian depan dan belakang dengan
batas lurus ke atas dari telinga kanan ke telinga kiri. Untuk bagian
belakang di ikat menggunakan karet dengan jarak 5 jari dari garis rambut
bawah.

2. Rambut bagian depan disasak penuh, kemudian dibentuk sunggaran yaitu


setengah lingkaran seperti bulat telur.

3. Pasangkan cemara dengan ukuran 100cm pada ikatan rambut bagian


belakang. Jepit dengan menggunakan jepit harnal dengan kuat.

18
4. Pasangkan subal pandan yang berbentuk bulat dan memanjang dengan
ukuran satu jengkal 5 jari. Letakkan menumpuk tepat diatas ikatan cemara
secara horizontal.

5. Rambut cemara di arahkan ke bawah, kemudian ketas mengikuti bentuk


pandan, dan di tengahtengah pandan rambut di arahkan menuju kebawah
lalu ke atas mengikuti pentuk pandan, sehingga ujung rambut cemara tepat
berada di tenga-tengah dan mengarah ke bawah hingga membentuk angga
8.

6. Jepit hingga rapi dan berbentuk angka “8” horizontal kemudian tutup
dengan harnet.

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan penataan rambut pengantin tradisional putri


Jember Sari dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian depan dan bagian belakang.
Pada bagian depan disasak kemudian dibentuk sunggaran, bagian belakang
menggunakan sanggul tawangrinenggo. Sedangkan menurut (Yuli, 2013) tidak
dijelaskan penataan rambut terbagi menjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
untuk membentuk sanggul tawangrinenggo menggunakan bantuan subal yang
terbuat dari pandan. Sedangkan menurut (Yuli, 2013) tidak dijelaskan bahwa
sanggul tawangrinenggo menggunakan subal pandan.

PENUTUP

Simpulan

Penataan rambut pengantin menggunakan Sanggul Tawangrinenggo. Penataan


rambut pengantin tradisional wanita Jember Sari yaitu sanggul tawangrinenggo
memiliki makna kesetiaan dan kebersamaan.

Saran

Tata rias pengantin tradisional putri Jember sari dapat segera dibuatkan buku
panduan sebagai salah satu bentuk pelestarian dalam memudarnya kebudayaan
ini.

19
C. Jurnal Pembanding 3
(Analisis Hasil Praktek Teknik Pola Penataan Kepang pada Mata
Pelajaran Penataan Sanggul Tanpa Sasak Siswa Kelas X SMK)

PENDAHULUAN

Menurut Rostamailis (2008), penataan dapat dibedakan menjadi dua arti yaitu
dalam arti luas dan arti sempit. Penataan arti yang luas meliputi semua tahap
mulai dari penyampoan, pemangkasan, pengeritingan, dan pewarnaan, pelurusan,
pratata, dan penataan itu sendiri. Adapun penataan dalam arti sempit adalah
tindakan memperindah bentuk rambut sebagai tahap akhir dari penataan arti luas,
tindakan tersebut merupakan bisa penyisiran dan penyanggulan. Penataan kepang
merupakan satu bentuk penataan dalam arti sempit, dimana dalam penataan ini
banyak faktor-faktor yang mempengaruhi seperti faktor inter dan faktor ekstern.
Dalam penataan kepang ini kita mengenal bentuk penataan yaitu penataan tanpa
menggunakan sasakan

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan Penulis pada tanggal 13


November 2014 wawancara dengan juru bidang studi ibu Finny Pandia S.Pd
Jurusan Tata Rias SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, jalan Galang SMK Negeri 1.
Beberapa masalah yang dihadapi siswa misalnya, siswa yang masih kurang
menguasai penataan teknik kepang kedalam (kepang datar) pola asimetris, akan
kesulitan langkah-langkah penataan teknik penataan kepang kedalam (kepang
datar) pola asimetris sesuai dengan teknik yang baik, hal ini dikarenakan siswa
melakukan praktek penataan teknik kepang kedalam (kepang datar) pola asimetris
tidak sesuai dengan desain arah rambut pola asimetris yang telah ditentukan guru
bidang studi, serta kurang menguasai keketatan, dan kepadatan rambut, serta
kurang teliti dalam kerapian, dan siswa juga kurang dalam ketepatan waktu yang
telah diberikan atau ditentukan guru bidang studi.

PEMBAHASAN

Menurut Sutriari (2010) Penataan rambut adalah proses penanganan rambut


yang bertujuan dapat memberi kesan keindahan, rapian dan keserasian bagi diri

20
seseorang. Dalam arti sempit, penataan adalah tindakan memperindah bentuk
rambut sebagai tahap akhir proses penataan rambut dalam arti luas. Pada
umumnya tindakan tersebut dapat berupa penyisiran, penyanggulan dan
penempatan berbagai hiasan rambut baik secara sendiri-sendiri maupun sebagai
satu keseluruhan.

Tujuan dari mata pelajaran pelajaran sanggul tanpa sasak untuk mengetahui
penataan kepang dalam kurikulum penataan kepang bahwa siswa kelas X program
keahlian tata kecantikan rambut harus paham

1) Mengetahui hasil desain arah rambut pola yang ditentukan misalnya


asimetris.

2) Mengetahui hasil keketatan, keseimbangan, dan kepadatan rambut saat


melakukan penataan teknik kepang kedalam (kepang datar)

3) Mengetahui hasil ketepatan waktu dalam penataan teknik kepang kedalam,

4) Mengetahui hasi kerapian dalam melakukan penataan teknik kepang


kedalam (kepang datar)

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.


Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X jurusan tata rias SMK Negeri 1
Lubuk Pakam, jalan Galang Lubuk Pakam. Waktu penelitian dilaksanakan pada
bulan februari 2016.

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian menyatakan bahwa hasil penilaian keketatan, kepadatan dan


sesuai dengan proses teknik kepang ke dalam pola asimetris berada pada kategori
kurang berjumlah 35 siswa dengan persentase 100% dapat disimpulkan bahwa
hasil keketan tidak seimbang, kepadatan rambut tidak seimbang pengambilan
beberapa helai rambut dalam penyilangan antara kiri, tengah, dan kanan, dan tidak

21
sesuai dengan proses teknik kepang kedalam asimetris Hasil penelitian
menyatakan bahwa hasil penilaian kerapian rambut dalam proses penataan teknik
kepang ke dalam pola asimetris berada pada kategori cukup berjumlah 14 siswa
dengan persentase 40% dengan kerapian rambut tidak keluar tetapi menggunakan
lima jepit rambut.

Kerapian dalam penataan teknik kepang dilihat dalam segi penataannya mulai
rambut yang keluar, maka diperlukan hair spray untuk merapikan rambut yang
masih keluar, dan jepit rambut/lidi. Sesuai dengan pendapat Martha Tilaar (2011),
lidi berfungsi untuk menjepit bagian rambut yang hendak ditata, selain itu juga
jepit lidi ini dapat membantu memperkuat rambut dalam membuat pola penataan
rambut pada suatu penataan kepangKerapian rambut dalam proses penataan
teknik kepang ke dalam pola asimetris.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai


berikut:

1. Hasil penataan kepang ke dalam (kepang datar) siswa kelas X Jurusan


Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 1 Lubuk Pakam berada pada
kategori baik dengan persentase 45%.

2. Hasil penilaian kerapian rambut dalam proses penataan teknik kepang ke


dalam pola asimetris berada pada kategori cukup dengan persentase 40%

3. Hasil penilaian keketatan, kepadatan dan kesesuaian dengan proses teknik


kepang ke dalam pola asimetris berada pada kategori kurang dengan
persentase 100%

4. Hasil ketepatan waktu berada pada kategori kurang berjumlah dengan


persentase 66%.

22
BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel


ASPEK YANG
Journal
DI NILAI

STRUKTUR 1 2 3 4 5
JURNAL

Cover Tidak Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Nama Pengarang Ada Ada Ada Ada Ada

Tahun Terbit Ada Ada Ada Ada Ada

Volume Ada Ada Ada Ada Ada

Nomor Ada Ada Ada Ada Ada

Nama Journal Tidak ada Ada Ada Tidak ada Ada

ISSN Tidak ada Ada Ada Tidak ada Tidak ada

Kota Terbit Ada Ada Ada Ada Ada

Pengantar/ Ada Ada Ada Ada Ada


Pendahuluan

Abstrak Ada Ada Ada Ada Ada

Manfaat Penelitian Tidak Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Hipotesis Tidak Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Metode Ilmiah Ada Ada Ada Ada Ada

Hasil Ada Ada Ada Ada Ada

Diskusi/ Ada Ada Ada Ada Ada


Pembahasan

23
Kesimpulan Ada Ada Ada Ada Ada

Daftar pustaka Ada Ada Ada Ada Ada

BAHASA DAN TULISAN

Bahasa Journal ini Journal ini Journal ini Journal ini Journal ini
menggunaka mengguna menggunak mengguna menggunak
n bahasa kan bahasa an bahasa kan bahasa an bahasa
Indonesia inggris Indonesia Indonesia Indonesia
dan bahasa pada dan bahasa dan bahasa pada bagian
inggris pada bagian inggris inggris abstrak
bagian abstrak pada pada
abstrak bagian bagian
abstrak abstrak

Font Times New Times New Times New Times New Times New
Roman Roman Roman Roman Roman

Bahasa yang Journal ini Journal ini Journal ini Journal ini Journal ini
efektif menggunaka menggunak menggunak menggunak menggunak
n bahasa an bahasa an bahasa an bahasa an bahasa
yang mudah yang yang yang yang mudah
dimengerti mudah mudah mudah dimengerti
dimerngerti dimengerti dimengerti

Kerapian tulisan Journal ini Journal ini Journal ini Journal ini Journal ini
cukup rapi cukup rapi cukup rapi cukup rapi cukup rapi
karena karena karena karena karena
journal ini journal ini journal ini journal ini journal ini
menggunaka menggunak menggunak menggunak menggunak
n Justify, an Justify, an Justify, an Justify, an Justify,
menggunaka menggunak menggunak menggunak menggunak
n font Times an font an font an font an font
New Roman Times New Times New Times New Times New
dengan font Roman Roman Roman Roman
size 12, dan dengan dengan dengan dengan font
line spacing font size 12 font size font size size 12, dan

24
1.5 line 12, dan line 12, dan line line spacing
sebagaiman spacing 1.5 spacing 1.5 spacing 1.5 1.5
a bentuk sebagaiman sebagaiman sebagaiman sebagaiman
journal pada a bentuk a bentuk a bentuk a bentuk
umumnya. journal journal journal journal pada
Sehingga pada pada pada umumnya.
penulisanny umumnya. umumnya. umumnya. Sehingga
a terkesan Sehingga Namun, Sehingga penulisanny
rapi dan penulisann gambar penulisann a terkesan
mudah ya terkesan yang ya terkesan rapi dan
untuk dilihat rapi dan disisipkan rapi dan mudah
dan dibaca. mudah terlalu mudah untuk
untuk kecil dan untuk dilihat dan
dilihat dan sedikit dilihat dan dibaca.
dibaca. berantakan. dibaca.

Gambar Journal ini Journal ini Journal ini Journal ini Journal ini
mencantum mencantum mencantum mencantum tidak
kan gambar- kan gambar kan kan mencantum
gambar. diagram gambar- gambar- kan
gambar gambar. gambar-
namun gambar.
terlihat
kecil.

Tabel Journal ini Journal ini Journal ini Journal ini Journal ini
memuat memuat tidak tidak tidak
tabel di tabel di memuat memuat memuat
dalamnya dalamnya tabel di tabel di tabel di
dalamnya dalamnya dalamnya

TAMPILAN

Warna Journal ini Journal ini Journal ini Journal ini Journal ini
memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki
warna warna warna warna sedikit
warna

25
KONTEN ATAU ISI

Kelengkapan Jurnal ini Jurnal ini Jurnal ini Jurnal ini Ada
materi menjelaskan menjelaska menjelaska menjelaska beberapa
sesuai n sesuai n sesuai n sesuai kalimat
dengan dengan dengan dengan yang
judul jurnal. judul jurnal judul jurnal judul jurnal diulang-
Namun, ada ulang.
gambar
yang
disisipkan
dua kali di
pembahasan
yang
berbeda.

26
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penyusunan makalah ini adalah kita
dapat menambah wawasan dari jurnal yang telah dibaca, selain itu kita juga
mampu mengetahui mana jurnal yang baik dan mana jurnal yang tidak dengan
cara mengkritik jurnal tersebut.

D. Saran
Untuk isi dari jurnal, diharapkan agar kedepannya kelemahan atau kekurangan
dari setiap jurnal perlu diperbaiki agar jurnal dapat menjadi sumber referensi yang
relevan.

Di kemudian hari, diharapkan akan muncul jurnal-jurnal baru tentang


penataan rambut dengan tata bahasa yang lebih baik dan isi jurnal yang lebih
lengkap dan jelas.

27
DAFTAR PUSTAKA

Arif, D. S., & Maspiyah. (2020). Implementasi Pelatihan Keterampilan Penataan


Rambut pada Remaja Karang Taruna di Candi Sidoarjo. Journal Beauty
and Cosmetology (JBC), 68-77.

Hermayani, K., Widiartin, N. K., & Angendari, M. D. (2019). TATA RIAS


PENGANTIN AGUNG JEMBRANA. Jurnal Bosaparis: Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga, 105-116.

Manik, Y., & Tobing, M. (2017). ANALISIS HASIL PRAKTEK TEKNIK POLA
PENATAAN KEPANG PADA MATA PELAJARAN PENATAAN
SANGGUL TANPA SASAK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1
LUBUK PAKAM. FLAWLESS, 16-22.

Olgaria, C. N. (2017). KAJIAN TATA RIAS PENGANTIN TRADISIONAL


JEMBER SARI JAWA TIMUR. 43-51.

Qolbi , T. (2020). TIPE PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR


SHARE PADA SUB KOMPETENSI PENATAAN SANGGUL
KREATIF BACK STYLE. 10-22.

28

Anda mungkin juga menyukai