PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu : Novita Indah Hasibuan S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh:
Rony Pakpahan
7192443010
PENDIDIKAN BISNIS
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas matakuliah Perencanaan Pembelajaran yaitu Critical Book Report (CBR). Tugas ini adalah
tugas kelompok yang mengkaji sebuah buku Pserencaan Pembelajaran yang bertujuan
meringkas isi dan membandingkan dengan dua buku lainnya secara relevan.
Kami berterima kasih kepada Dosen Pengampu yang telah memberikan tugas Critical Book
Report ini kepada kami yaitu Ibu dosen. Kami berharap semoga tugas Critical Book Report ini
dapat bermanfaat dan memberikan inspirasi kepada kita untuk senantiasa membaca. Kami
menyadari bahwa tugas ini masih terdapat banyak kekurangan, maka dari itu kami mohon maaf
apabila terdapat kata-kata yang kurang tepat dalam pembahasan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISIi........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN....................................................................................................................................1
1.3 MANFAAT................................................................................................................................1
BAB IV PEMBAHASAN
A. KELEBIHAN..........................................................................................................................22
B. KELEMAHAN........................................................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun latar belakang penulis dalam mengkritik buku Perencanaan Pembelajaran ini ialah
untuk pemenuhan tugas dari mata kuliah Perencanaan Pembelajaran, serta sebagai acuan
penambah wawasan tentang bagaimana mengulas sebuah buku serta membandingkannya dengan
buku lain secara relevan.
1
BAB II
IDENTITAS BUKU
BUKU UTAMA
Judul buku : Evaluasi Pembelajaran
Nama Penerbit : Dr. Zainal Arifin M.Pd
Tahun Terbit : Cetakan Pertama 2009
Kota Terbit : Bandung
Penerbit : PT.REMAJA ROSDAKARYA
Tebal Buku : 312 Halaman
ISBN : 979-692-956-2
BUKU PEMBANDING
2
ISBN :-
BUKU PEMBANDING
BAB III
ISI
BAB I
3
perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis
kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Kedua, arti pembelajaran. Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara
guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber daya yang ada baik potensi
yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat, dan kemampuan dasar
yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti
lingkungan , sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
Dari kedua makna tentang konsep perencaanaan dan konsep pembelajaran, maka dapat
disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil
berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan
perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan
tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Hasil akhir
proses pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen yang berisi tentang hal-
hal yang dikemukakan di atas sehingga selanjutnya dokumen tersebut dapat dijadikan acuan
dan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
4
3. PENTINGNYA PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran adalah proses yang bertujuan. Sesederhana apapun proses pembelajaran
yang dibangun ileh guru, proses tersebut diarahkan untuk mencapai suatu tujuan,
sehingga perencanaan pembelajaran sangat dibutuhkan agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
Guru perlu merencanakan apa yang harus dilakukan oleh siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara optimal.
Proses pembelajaran merupakan proses yang kompleks, yang harus memperhitungkan
berbagai kemungkinan yang akan terjadi kemungkinan itulah yang selanjutnya
memerlukan perencanaan yang matang dari setiap guru.
Dengan perencanan pembelajaran, guru dapat memanfaatkan sumber belajar yang
tepat.
BAB II
PENDEKATAN DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
5
System dapat diartikan sebagai suatu kesatuan komponen yang satu sama lain saling
berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, system pembelajaran adalah suatu
kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan dan prosedur yang berinteraksi utnuk mencapai tujuan. Keberhasilan system
pembelajaran adalah keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.
Setiap system mempunyai tujuan. Tujuan ini merupakan akhir dari apa yang dikehendaki
oleh suatu memiliki tujuan tertentu. Tujuan suatu lembaga pendidikan ialah untuk
memberikan pelayanan pendidikan kepada yang membutuhkan. Tujuan instruksional ialah
agar siswa belajar mengalami perubahan perilaku tertentu sesuai dengan tingkatan taksonomi
yang telah dirumuskan terlebih dahulu.
3. FUNGSI SISTEM
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan, berbagai fungsi yang
beraktivitas.
4. KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM
Bagian suatu system yang melaksanakan untuk menunjang usaha mencapai tujuan system
disebut komponen. Dengan demikian, jelaslah bahwa system itu terdiri atas komponen-
komponen dan masing-masing komponen itu mempunyai fungsi khusus.
Komponen yang melakukan proses transformasi disebut subsistem, karena masing-
masing bagian atau komponen itu sesungguhnya adalah suatu system pula. Sebagai system
tersendiri, masing-masing komponen itu juga mempunyai tujuan dan terdiri atas komponen-
6
komponen yang lebih kecil yang melaksanakan fungsi-fungsi yang mendukung pencapaian
tujuan itu.
6. PROSES TRANSFORMASI
Semua system mempunyai misi untuk mencapai suatu maksud atau tujuan tertentu. Untuk
itu diperlukan suatu proses yang mengubah input menjadi hasil. Hasil yang dikeluarkan oleh
suatu system kepada sebuah atau beberapa system lainnya sebagai masukan yang akan
diproses lebih lanjut. Pemrosesan kedua akan menghasilkan sesuatu yang akan dikeluarkan
oleh system pemrosesan dan ditampung lagi oleh system lain lagi. Demikian seterusnya
sampai input yang masuk ini di proses menjadi output yang siap setelah melalui beberapa
tahapan transformasi.
BAB III
DESAIN KOMPETENSI DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
7
2. PENTINGNYA MERUMUSKAN KOMPETENSI DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
a) Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas
keberhasilan proses pembelajaran.
b) Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar
siswa.
c) Tujuan pembelajaran dapat membantu guru dalam mendesain system pembelajaran.
d) Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai control dalam menentukan batas-batas
dan kualitas pembelajaran.
8
Domain psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan (skill) yang
bersifat manual atau motoric.
BAB IV
DESAIN MATERI PEMBELAJARAN
9
e) Sikap atau nilai merupakan materi pembelajaran afektif meliputi: memberi respon,
apresiasi, dan sebagainya.
f) Materi pembelajaran aspek motoric terdiri dari gerakan awal, semi rutin, dan rutin.
10
b) Membantu siswa dalam memeroleh alternative materi ajar disamping buku-buku
tekas yang terkadang sulit dperoleh.
c) Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Kriteria materi ajar yang baik yaitu efektif, efisien dan menarik. Berdasarkan terkonoligi
yang digunakan, materi ajar dibagi menjadi dalam bentuk:
11
a) Cetak : handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
wallchart, foto/gambar, model/maket.
b) Non Cetak : audio seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk
audio; audio visual seperti video compact disk, film; multimedia interaktif, (CD)
multimedia pembelajaran interaktif, dan berbasis web.
BAB V
Pendekatan digunakan oleh Fred Percival dan Henry Ellington (1984) menyebutkan
pendekatan yang berorientasi pada lembaga atau guru dan pendekatan yang berorientasi pada
peserta didik.
Strategi menurut T. Raka Joni (1991), adalah ilmu dan kiat dalam menempatkan segala
sumber yang dimiliki atau dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Komponen yang dumaksud meliputi kegiatan pra-intruksional, penyajian informasi, partisipasi
peserta didik, tes dan tindak lanjut. Ketetapan dalam memilih strategi sangat memungkinkan
keterlaksanaan metode-metode terpilih dapat mewujudkan terciptanya kondisi yang kondusif,
menyenangkan, sehingga peserta didik merasa dipermudah dalam mewujudkan hasil belajar
yang diharpkan.
Metode menurut Fred Percival dan Henry Ellington (1984) adalah cara yang umum untuk
menyampaikan pelajaran kepada peserta didik atau mempraktikan teori yang telah dipelajari
dalam rangka mencapai tujuan belajar. Ketepatgunaan dalam memilih metode sangat berpeluang
terciptanya kondisi pembelajaran yang kondusif, menyenangkan, sehingga kegiatan
pembelajaran adapat berlangsung secara efektif dan efisien dalam memfasilitasi peserta didik
untuk dapat meraih hasil belajar sesuia dengan yang diharapkan.
Taktik pengertiannya sama dengan teknik. Istilah ini digunakan apabila metode
sebagaimana diuraikan diatas berdasarkan pendapat dari para ahli yang intinya, yaitu cara yang
memungkinkan peserta didik memperoleh kemudahan dalam rangka mempelajari bahan ajar
yang disampaikan oleh guru.
12
2. Pembelajaran Kooperatif (Cooperativ Learning)
Menekankan pembelajaran dalam kelompok kecil, dimana siswa belajar dan bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang lebih optimal. Model pembelajaran kooperatif tidak sama
dengan sekadar belajar dalam kelompok, unsur-unsur pembelajaran kooperatif yang
membedakannnya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan.
3. Pembelajaran PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari pemebelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan
suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan
gagasan. Pembelajaran inovatif bisa mengadptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan.
Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajran inovatif. Kreatif
dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi
berbagai tingkat kemampuan siswa.
Menurut Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 Lampiran IV, proses pembelajaran terdiri
atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
a. Mengamati;
13
b. Menanya;
c. Mengumpulkan informasi;
d. Megasosiasi;
e. Mengkomunikasikan.
Dua sifat berkenaan dengan perubahan hubungan antara guru dengan peserta didik. Sifat
ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari penyampaian guru selama proses pembelajaran.
Sifat keempat menyatakan isi kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dengan pembelajaran
kolaboratif, peserta didik memiliki ruang gerak untuk menilai dan membina ilmu pengetahuan,
pengalaman, personal, bahasa komunikasi, strategi dan konsep pembelajaran sesuai dengan teori,
serta menautkan kondisi sosio budaya dengan situasi pembelajaran.
5. Model-Model Pembelajaran
a. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
1. Konsep atau Defenisi Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan
proyek/ kegiatan sebagai inti pembelajaran. Peserta didik melakukan ekplorasi,
penilaian, interprestasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan hasil belajar.
2. Peran Guru dan Peserta Didik
Peran guru dalam pembelajaran berbasis proyek meliputi: a) merencanakan dan
medesain pembelajaran, b) membuat strategi pembelajaran, c) membayangkan
interaksi yang akan terjadi antara guru dan siswa, d) mencari keunikan siswa, e)
menilai siswa dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian, dan f) membuat
portofolio pekerjaan siswa.
Peran peserta didik dalam pembelajaran berbasir proyek meliputi: a) menggunakan
kemampuan bertanya dan berpikir, b) melakukan riset sederhana, c) mempelajari ide
dan konsep baru, d) belajar mengatur waktu dengan baik, e) melaukan kegiatan
belajar sendiri/kelompok, f) mengaplikasikan hasil belajar lewat tindakan, dan g)
melakukan interaksi sosial.
3. Sistem Penilaian
Pemilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil
akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu
dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan menyiapkan
laporan tertulis.
b. Model Pembelajaran Penemuan
1. Defenisi dan Konsep
Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri dan problem solving.
Discovery learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang
sebelumnya belum diketahui, maslah yang diperadapkan pada siswa semacam
masalah yang direkayasa oleh guru.
14
2. Langkah-Langkah Operasional Implementasi dalam proses Pemebelajaran
Langkah-langkah dalam pengaplikasikan model discovery learning dikelas adalah
perencanaan dan pelaksanaan.
c. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang agar
peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam
memecahkan masalah, dan memiliki model pembelajaran sendiri serta memiliki
kecakapan berpartisipasi dalam tim.
BAB VI
1. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK
merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal
(KKM). KKM merupakan ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan
15
dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung dan
karakteristik.
Kriteria yang harus dipenuhi dalam melakukan penilaian yang baik adalah:
1. Validitas
2. Reliabilitas
3. Terfokus pada kompetensi
4. Keseluruhan/Komprehensif
5. Objektivitas
6. Mendidik
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan
posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian
merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi
program, dan proses.
Teknik dan intrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut:
Penilaian Sikap
16
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
Bab VII
17
2. Penyusunan Prota dan Prosem
Dalam prota disusun minimal berisi identitas sekolah,semester,kopetensi dasar, alokasi
waktu dan jam pelajaran. Prosem adalah program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-
hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam satu semester. Prosem adalah penjabaran dari
program tahunan. Isi dari program semester adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak
disampaikan, waktu yang direncanakan dan keterangan-keterangan. Kegiatan yang dilaksanakan
dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, praktikum, kerja lapangan, ujian dan berbagai
kegiatan lainnya yang diberi penilaian keberhasilan.
BAB VIII
SILABUS PEMBELAJARAN
1. Pengertian silabus
a. Ilmiah
b. Relevan
c. Sistematis
d. Konsisten
e. Memadai/adequate
f. Aktual/kontekstual
g. Fleksibel
h. Menyeluruh
3. Prosedur Pengembangan Silabus
Untuk memperoleh silabus yang berkualitas dan sesuai dengan prinsip-prinsip sebagaimana telah
diuraikan di atas, diperlukan prosedur pengembangan silabus yang tepat. Prosedur
pengembangan silabus yang disarankan yaitu melalui tahapan: perancangan, validasi,
pengesahan, sosialisasi, pelaksanaan, dan evaluasi.
BAB IX
18
DESAIN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1. Pengertian RPP
Salah satu bagian perencanaan pembelajaran adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). (RPP) menurut Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang proses pendiddikan
adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. Yang
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Pendidikam berkewajiban menyusun RPP secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efisien, motivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.
19
2. Prinsip Penyusunan RPP
a. Perbedaaan individual peserta diantara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat,
potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar belaakang budaya, norma, nilai, dan atau lingkungan
peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai
bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut.
f. Penekan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas
aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif
sesuai dengan situasi dan kondisi.
3. Pelaksanaan pembelajaran
Tahap penting dalam pembelajaran adalah tahap pelaksanaan di kelas. Pelaksanaan
pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup.
Dalam kegiatan inti pembelajaran kurikulum 2013 sebaiknya harus tergambar pendekatan
saintifik yang ditandai dengan 5 M iaitu mengamati, menanya, mencari
informasi,mengasosiasikan mengkomunikasikan.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan
(remedial), pengayaan atau pelayanan konseling.
20
BAB X
PENGEMBANGAN BLENDEN LEARNING
1. Pengertian Blended Learning
Secara etimologi istilah blended learning terdiri dari dua kata iaitu blender yang berapi
campuran yang learning yang berarti pembelajaran. Benteng yang mengandung makna pola
pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran atau penggabungan antara satu pulau
dengan pulau yang lainnya dalam pembelajaran. Model pembelajaran ini merupakan cara
belajar yang murah dan efektif. Model pembelajaran ini bisa diterapkan kepada siapa saja
terutama untuk mereka yang mempunyai mobilitas tinggi dan sulit untuk terus bertatap muka
secara langsung dengan guru atau dosen. Jadi blended learning dapat disimpulkan sebagai
pembelajaran yang memerlukan pembelajaran konvensional di mana pendidik dan peserta
didik bertemu langsung atau Tatap muka dengan pembelajaran secara online.
21
6. Siapkan kriteria evaluasi pelaksanaan blended learning
BAB IV PEMBAHASAN
KELEBIHAN BUKU 1
1. Dari segi bahasa : bahasa mudah dimengerti sehingga pembaca mudah memahami dan
paham dari buku ini
2. Dari segi cover : cover dari buku ini menarik dan sesuai judul dari buku ini
3. Buku ini simple dan tidak berat sehingga mahasiswa maupun mahasiswi tidak terlalu berat
dalam membawa buku ini
4. Buku ini disertai dengan contoh sehingga pembaca lebih mengerti
5. Buku ini terdapat evaluasi
KELEMAHAN BUKU 1
1. Didalam buku ini terdapat gambar tetapi penjelasan dari buku ini kabur sehingga pembaca
kurang memahami dari penjelasan gambar tersebut
22
KELEBIHAN BUKU 2
1. Terdapat silabus dari setiap kelas di semeter ganjil sehingga pembaca lebih paham contoh
dari silabus
2. Didalam buku ini terdapat peta konsep yang menarik
3. Dari segi cover : covernya sepadan dengan judul pembahasan
KEKURANGAN BUKU 2
23