Penulis berterima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Bapak Prof. Drs.MotIan,
M.Sc., Ph.D. yang sudah memberikan bimbingannya. Penulis juga menyadari bahwa tugas ini
masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam
penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan
tugas ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
A. Buku 1 .................................................................................................................. 4
B. Buku 2 .................................................................................................................. 9
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................... 14
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 16
ii
IDENTITAS BUKU
Buku Utama
ISBN : 978-602-6462-90-9
1
Buku Pembanding
Penulis : Mu'awanah
ISBN : 978-602-8167-39-0
2
BAB I
PENDAHULUAN
Critical book adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu topik materi yang pada umumnya di
perkuliahan terhadap buku yang berbeda. Setiap buku yang dibuat oleh penulis tertentu pastilah
mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui
jika kita melakukan resensi terhadap buku itu dengan perbandingan terhadap buku lainnya. Suatu
buku dengan kelebihan yang lebih dominan dibandingkan dengan kekurangan nya artinya buku
ini sudah layak untuk dipakai dan dijadikan sumber referensi bagi khalayak ramai.
B. Tujuan CBR
Tujuannya adalah untuk mengulas isi buku dan materi didalamnya. Penulis dapat mengetahui
kelebihan dan kekurangan sebuah buku dan melatih diri untuk berfikir secara kritis yang
diberikan oeleh setiap bab dari sebuah buku. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu
“Strategi Belajar Mengajar Fisika”. Dan adapun tujuan pengkritikan demi kepentingan dalam
perbaikan dimasa depan dan memberi masukan kepada penulis berupa kritik dan saran terhadap
isi, substansi, dan penulisan buku, serta menguji kualitas buku ini.
C. ManfaatCBR
1. Menambah wawasan pembaca tentang materi Strategi Belajar Mengajar.
2. Menambah pengetahuan penyusun dan pembaca tentang critical book report.
3
BAB II
RINGAKSAN BUKU
Buku Utama
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Kata strategi berasal dari bahasa Latin, yaitu „strategia‟ yang berarti seni penggunaan rencana
untuk mencapai tujuan. (Al Muchtar,dkk., 2007: 1.2) Secara umum strategi adalah alat, rencana,
atau metode yang digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas (Beckman,2004: 1). Dalam
konteks pembelajaran, strategi berkaitan dengan pendekatan dalam penyampaian materi pada
lingkungan pembelajaran. Strategi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai pola kegiatan
pembelajaran yang dipilih dan digunakan guru secara kontekstual, sesuai dengan karakteristik
peserta didik, kondisi sekolah, lingkungan sekitar dan tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan. Strategi pembelajaran terdiri dari metode, teknik, dan prosedur yang akan menjamin
bahwa peserta didik akan betul-betul mencapai tujuan pembelajaran. Kata metode dan teknik
sering digunakan secara bergantian (Al Muchtar, dkk., 2007: 1.3).
4
Sedangkan Semiawan (1996) berpendapat ditinjau dari segi proses pembelajaran strategi belajar
mengajar merupakan proses bimbingan terhadap peserta didik dengan menciptakan kondisi
belajar murid secara lebih aktif.
Dick dan Carey (1996: 184) menyebutkan bahwa terdapat 5 komponen strategi pembelajaran,
yaitu kegiatan pembelajaran pendahuluan, penyampaian informasi, partisipasi peserta didik, tes
dan kegiatan lanjutan.
5
1. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang diharapkan akan dapat dicapai oleh semua peserta
didik diakhir kegiatan pembelajaran.
2. Lakukan appersepsi, berupa kegiatan yang menghubungkan antara pengetahuan lama dan
pengetahuan baru yang akan dipelajari.
Kedua, penyampaian informasi. Dalam kegiatan ini pendidik akan menetapkan secara pasti
informasi, konsep, aturan, dan prinsip-prinsip apa yang perlu disajikan kepada peserta didik. Di
sinilah penjelasan pokok tentang semua materi pembelajaran. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam penyampaian informasi, yaitu urutan, ruang lingkup, dan jenis materi.
1. Urutan penyampaian. Urutan penyampaian materi pelajaran harus menggunakan pola yang
tepat.
2. Ruang lingkup materi yang disampaikan. Besar kecilnya materi yang disampaikan atau ruang
lingkup materi sangat bergantung pada karakteristik peserta didik dan jenis materi yang
dipelajari.
Ketiga, partisipasi peserta didik. Partisipasi peserta didik sangat penting dalam proses
pembelajaran. Proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif
melakukan latihan-latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah
ditetapkan
Keempat, tes. Ada dua jenis tes atau penilaian yang biasa dilakukan oleh kebanyakan
pendidik, yaitu pretest dan posttest. Secara umum tes digunakan oleh pendidik untuk mengetahui
apakah tujuan pembelajaran khusus telah tercapai atau belum dan apakah pengetahuan,
keterampilan dan sikap telah benar-benar dimiliki peserta didik atau belum.
Kelima, kegiatan lanjutan. Kegiatan lanjutan atau follow up, secara prinsip ada hubungannya
dengan hasil tes yang telah dilakukan. Adapun kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk
mengoptimalkan hasil belajar peserta didik antara lain adalah sebagai berikut.
6
2. Menjelaskan kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit oleh peserta didik;
Menurut Sanjaya ( 2006:129-131), ada empat prinsip umum yang harus diperhatikan pendidik
dalam penggunaan strategi pembelajaran, yaitu:
1. Berorientasi pada tujuan. Dalam sistem pembelajaran, tujuan merupakan komponen yang
utama.
2. Aktivitas. Belajar bukan hanya menghafal sejumlah fakta atau informasi, tapi juga berbuat,
memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
4. Integritas. Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi peserta
didik.
Keempat prinsip tersebut sejalan dengan peraturan pemerintah No. 32 tahun 2013, yang
menyatakan bahwa proses pembelajaran pada satu satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap
satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta
penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian
kompetensi lulusan.
Pada dasarnya terdapat tiga komponen prosedur yang lazim dilaksanakan dalam proses
pembelajaran, yaitu komponen pendahuluan, penyajian, dan penutup.
1. Komponen Pendahuluan
7
Komponen ini merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa kegiatan menumbuhkan
motivasi, menginformasikan dan menyadarkan akan tujuan belajar dan kegiatan untuk
mengarahkan perhatian peserta didik.
2. Komponen Penyajian/Inti.
Pada komponen ini pendidik menjelaskan/menguraikan materi yang harus dipelajari,
memberi contoh-contoh yang relevan dan memberi kesempatan untuk menampilkan kemampuan
peserta didik dalam latihan. Pada komponen inilah dapat dilihat strategi pembelajaran tertentu
yang digunakan oleh pendidik. Urutan kegiatan pembelajaran yang seringkali dilakukan oleh
pendidik adalah memberikan uraian (U), memberi contoh (C), dan dilanjutkan dengan latihan
(L).
3. Komponen Penutup.
Kegiatan pembelajaran pada komponen ini mencakup urutan kegiatan pembelajaran berupa
pemberian tes formatif, umpan balik dan kegiatan tindak lanjut (Suparman, 1997: 164). Adapun,
aplikasi dari kegiatan pembelajaran pada komponen ini, sebagai berikut.
1. Tes formatif. Tes formatif adalah satu set pertanyaan yang diajukan secara lisan atau tertulis
ataupun dalam bentuk seperangkat tugas yang harus dikerjakan.
2. Umpan balik. Umpan balik adalah kegiatan memberitahukan hasil tes atau penilaian yang
dilakukan setelah peserta didik mengerjakan tes atau tugas.
3. Tindak lanjut. Tindak lanjut adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik setelah melakukan
tes formatif dan mendapatkan umpan balik.
E. Kesimpulan
Dengan demikian kesimpulan mengenai startegi belajar mengajar ialah strategi pembelajaran
adalah keseluruhan pola umum kegiatan pendidik dan peserta didik dalam mewujudkan peristiwa
pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan, secara efektif dan efisien terbentuk oleh
paduan antara urutan kegiatan, metode dan media pembelajaran yang digunakan, serta waktu
yang digunakan pendidik dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.dan dalam
penyampaian informasi. Dalam kegiatan ini pendidik akan menetapkan secara pasti mengenai
informasi, konsep, aturan, dan prinsip-prinsip apa yang perlu disajikan kepada peserta didik.
8
Buku Pembanding
A. Pendahuluan
Dalam melaksanakan tugasnya secara profesional, guru memerlukan wawasan yang mantap
dan utuh tentang kegiatan belajar mengajar. Salah satu wawasan yang perlu diketahui dan
dimiliki guru adalah “Strategi Belajar Mengajar” yang merupakan garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam rangka mencapai tujuan yang telah digariskan. Dengan mengetahui dan
memiliki strategi, seorang guru akan mempunyai pedoman untuk bertindak, atau harus ditempuh
agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara teratur, sistematis, terarah, lancar dan
efektif. Dengan strategi yang dimiliki guru, diharapkan para siswa dapat belajar secara efektif
dan efisien, serta mengena pada tujuan yang diharapkan.
Suatu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan tanpa strategi, berarti kegiatan tersebut
dilakukan tanpa pedoman dan arah yang jelas. Suatu program yang dilaksanakan tanpa pedoman
dan arah yang jelas. dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan, yang pada
gilirannya bisa mengakibatkan tidak tercapainya tujuan yang telah digariskan.
Strategi berarti “rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus”.
Strategi dapat pula diartikan sebagai “suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam
rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan. Kegiatan belajar mengajar pada perbuatan
murid/siswa, sedangkan mengajar mengacu pada kegiatan guru. Strategi belajar mengajar berarti
“pola umum perbuatan guru-murid di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.”
Menurut Newman dan Rogan, pengertian strategi secara umum (strategi setiap usaha)
meliputi empat masalah, yaitu:
1. Pengidentifikasian dan penetapan spesifikasi dan kualifikasi hasil yang harus dicapai dan
menjadi sasaran usaha tersebut, dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang
memerlukannya.
2. Pertimbangan dan pemilihan pendekatan utama yang ampuh untuk mencapai sasaran.
3. Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak awal sampai akhir.
9
4. Pertimbangan dan penetapan tolak ukur dan ukuran baku yang akan digunakan untuk menilai
keberhasilan usaha yang dilakukan.
Pendapat tersebut bila diterapkan dalam konteks pendidikan dapat diterjemahkan bahwa
dasar-dasar strategi belajar mengajar secara lengkap meliputi:
a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan
kepribadian peserta didik yang bagaimana yang diharapkan.
b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup
masyarakat
c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling
tepat dan efektif, sehingga dapat dijadikan pegangan oleh para guru dalam menunaikan kegiatan
mengajarnya.
d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan standart
keberhasilan sehingga. dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil
kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan
sistem instruksional yang bersangkutan secara menyeluruh (keseluruhan).
Dari uraian di atas tergambar bahwa ada. empat masalah pokok yang sangat penting yang
dapat dan harus dijadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar berhasil
sesuai dengan yang diharapkan. Masing-masing masalah ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahantingkah laku yang bagaimana yang
diinginkan sebagai hasil belajar yang dilakukan.
Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap tepat dan efektif untuk
mencapai tujuan, yang dimaksud adalah bagaimana cara seseorang memandang suatu persoalan,
suatu konsep, dan pengertian serta teori apa yang digunakan dalam memecahkan suatu kasus
perlu dipilih dan ditetapkan, sebab akan mempengaruhi hasilnya.
Ketiga, memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif.
10
Keempat, menetapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehmgga guru mempunyai
pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh mana keberhasilan tugas-
tugas yang telah dilakukannya Suatu program baru bisa diketahui keberhasilannya, setelah
dilakukan evaluasi atau penilaian.
Belajar dan mengajar pada hakekatnya merupakan suatu proses yang terpadu dalam satu
kegiatan, yaitu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan siswa pada saat
pengajaran berlangsung. Dalam proses interaksi ini peranan guru tidak hanya sebagai pengajar
yang menyampaikan pengetahuan kepada para siswa tetapi lebih dari itu, guru juga berperan
sebagai pembimbing belajar, sebagai motivator belajar siswa, sebagai pemimpin yang
menentukan kemana kegiatan siswa akan diarahkan, serta sebagai fasilitator belajar yang harus
menyediakan fasilitas atau setidak-tidaknya menciptakan kondisi lingkungan yang dapat menjadi
sumber bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar sedangkan siswa sebagai peserta didik.
Belajar mengajar sebagai suatu proses di dalamnya harus terdapat 4 unsur utama yaitu
adanya tujuan, bahan atau materi pengajaran, metode dan alat pengajaran serta evaluasi
penilaian.
Tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan langkah pertama yang harus diterapkan,
tujuan ini pada dasarnya merupakan rumusan tingkah laku dan kemampuan-kemampuan yang
harus dicapai dan dimiliki para siswa setelah menyelesaikan pengalaman dan kegiatan belajar
mengajar.
Metode dan alat yang diutamakan dalam proses belajar dipilih atas dasar tujuan dan bahan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi dari metode dan alat pengajaran adalah sebagai
jembatan atau media transformasi bahan pengajaran agar sampai pada tujuan yang hendak
diperoleh Metode dan alat pengajaran dapat mempengaruhi hasil atau prestasi belajar para
siswa. Sedangkan evaluasi atau penilaian dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan telah
tercapai atau tidak Jadi fungsi dan peranan evaluasi adalah sebagai barometer untuk
mengukur ada tidaknya perubahan tingkah laku dan kemampuan para siswa setelah proses
belajar mengajar selesai. Dengan kata lain fungsi penilaian atau evaluasi pada dasarnya
adalah mengukur tercapai tidaknya tujuan pengajaran.
11
Dengan demikian jelaslah bahwa pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan proses
mengkoordinasi sejumlah tujuan, metode dan alat, serta penilaian sehingga satu sama lain saling
berhubungan dan saling berpengaruh yang kemudian dapat menumbuhkan kegiatan belajar
mengajar pada diri siswa seoptimal mungkin menuju terjadinva perubahan tingkah laku sesuai
dengan tujuan yag diharapkan.
Ada beberapaa dasar yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan strategi belajar
mengajar. Pengklasifikasian dimaksudkan untuk dapat digunakan sebagai kerangka acuan guna
memahami dan memilih secara lebih tepat serta menggunakannya secara efektif dalam
penciptaan sistem lingkungan belajar mengajar. Di antaranya. adalah:
- Pengajaran dengan perantara media baik media cetak atau media visual
12
akhir-akhir ini dikembangkan dan sering dikemukakan orang adalah
penemuan (discovery) dan inkuiri (inquiry), atau dengan kata lain dalam
pengolahan pesan mengharuskan siswa untuk menemukan dan mencari
sendiri melalui pendekatan pemecahan masalah.
2. Ditinjau dari proses pengolahan pesan
3. Ditinjau dari segi tujuan belajar
4. Pengklasifikasian lain yang lebih komprehensif (dikemukakan oleh Bruce Joyce
dan Marsha Weil) yang mengelompokkan strategi belajar mengajar menjadi 4
famili model mengajar.
E. Kesimpulan
Dengan demikian kesimpulan pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan proses
mengkoordinasi sejumlah tujuan, metode dan alat, serta penilaian sehingga satu sama lain saling
berhubungan dan saling berpengaruh yang kemudian dapat menumbuhkan kegiatan belajar
mengajar pada diri siswa seoptimal mungkin menuju terjadinva perubahan tingkah laku sesuai
dengan tujuan yag diharapkan untuk setiap para siswa dan pada startegi belajar mengajar ini
membuat pengajar jauh lebih disiplin dalam hal menyampaikan edukasi pendidikan kepada para
siswanya.
13
BAB III
PEMBAHASAN
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kedua buku ini dapat disimpulkan bahwa keduanya sama-sama membahas tentang
Hakikat Strategi Pembelajaran. Dimana pengertian startegi belajar mengajar ialah strategi
pembelajaran adalah keseluruhan pola umum kegiatan pendidik dan peserta didik dalam
mewujudkan peristiwa pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan, secara efektif dan
efisien terbentuk oleh paduan antara urutan kegiatan, metode dan media pembelajaran yang
digunakan, serta waktu yang digunakan pendidik dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
B. Saran
Didalam kelebihan dari kedua buku tersebut agar lebih dipertahankan dan diperkuat lagi, dan
mengenai kekurangan buku agar lebih diteliti lagi untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.
15
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Wahyudin Nur Nasution, M. (2017). Strategi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing.
16