MK. PERENCANAAN
PEMBELAJARAN BERBASIS
DIGITAL
PRODI S1 PENDIDIKAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN
SKOR NILAI:
NIM : 7203144019
SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
penulis bisa menyelesaikan critical book PERENCANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS
DIGITAL.
Penyusunan critical book ini penulis menyadari bahwa kelancaran penulisan critical
book adalah berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam kelancaran
penulisan critical book ini.
Dalam penulisan critical book ini, penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik.
Penulis berharap semoga critical book ini dapat memberikan informasi serta mempunyai nilai
manfaat bagi semua pihak.
1
DAFTAR ISI
2
IDENTITAS BUKU
BUKU UTAMA
HALAMAN : 219
ISBN : -
BUKU PEMBANDING
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai seorang Mahasiswa minat belajar dalam dirinya harus tinggi untuk bisa
Mendapatkan wawasan yang luas, dan salah satu yang paling utama dalam memperoleh
wawasan yang luasadalah dengan cara banyak membaca. Dengan adanya tugas Critical Book
Report(CBR) ini adalah salah satu cara untuk melatih dan mendorong minat belajar terutama
dalam bidang membaca.
Tidak hanya sekedar membaca saja, dengan tugas CBR ini akan melatih kemampuan
menyimak dan memahami dalam membaca. Karena disini seorang mahasiswa akan dilatih
untuk mengkritik dan membandingkan sebuah buku dimana kelebihan dan kekurangannnya
antara bukuyang satu dengan buku yang lainnya. Untuk bisa melakukan itu maka seorang
mahasiswa harus paham dan menyimak setiap kata yang tercantum dalam buku, oleh karena
itu dengan adanyatugas CBR ini maka aka melatih sekaligus membiasakan mahasiswa untuk
membaca buku dan menyimak setiap kata yang tercantum di dalamnya agar bisa di mengerti.
B. Tujuan
Adapun tujuan membuat tugas Critical Book Report(CBR) ini adalah sebagai berikut:
a. Mendorong minat membaca
b. Melatih kemampuan menyimak dan memahami.
c. Untuk mengetahui perbandingan buku yang satu dengan yang lainnya.
C. Manfaat
Pembuatan Critcal Book Report (CBR) ini agar mahasiswa mampu terbiasa
mengkritikatau mengomentari sesuatu tanpa melakukan peniruan. Dan mampu menguasai
suatu buku dengan cara memahami isi setiap bab.
4
BAB III
RINGKASAN BUKU
BUKU UTAMA
5
Guru perlu merencanakan apa yang harus dilakukan oleh siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara optimal.
Proses pembelajaran merupakan proses yang kompleks, yang harus
memperhitungkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi kemungkinan itulah
yang selanjutnya memerlukan perencanaan yang matang dari setiap guru.
Dengan perencanan pembelajaran, guru dapat memanfaatkan sumber belajar
yang tepat.
3. FUNGSI SISTEM
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan, berbagai fungsi yang
beraktivitas.
4. KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM
Bagian suatu system yang melaksanakan untuk menunjang usaha mencapai
tujuan system disebut komponen. Dengan demikian, jelaslah bahwa system itu terdiri
atas komponen-komponen dan masing-masing komponen itu mempunyai fungsi
6
khusus. Komponen yang melakukan proses transformasi disebut subsistem, karena
masing-masing bagian atau komponen itu sesungguhnya adalah suatu system pula.
Sebagai system tersendiri, masing-masing komponen itu juga mempunyai tujuan dan
terdiri atas komponen-komponen yang lebih kecil yang melaksanakan fungsi-fungsi
yang mendukung pencapaian tujuan itu.
7
BAB IV DESAIN MATERI PEMBELAJARAN
Kriteria materi ajar yang baik yaitu efektif, efisien dan menarik. Berdasarkan
terkonoligi yang digunakan, materi ajar dibagi menjadi dalam bentuk:
a. Cetak : handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,
foto/gambar, model/maket.
b. Non Cetak : audio seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio;
audio visual seperti video compact disk, film; multimedia interaktif, (CD)
multimedia pembelajaran interaktif, dan berbasis web.
9
BAB V DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN
3. Pembelajaran PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari pemebelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan,
dan mengemukakan gagasan. Pembelajaran inovatif bisa mengadptasi dari model
pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan
dalam pembelajran inovatif. Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan
belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
10
4. Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013
a. Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah
Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam
pendekatan memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penalaran
induktif dibandingkan dengan penalaran deduktif. Penalaran deduktif melihat
fenomena umum untuk kemudian menarik kesimpulan yang spesifik. Sebaliknya,
penalaran induktif memandangkan fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian
menarik kesimpulan secara keseluruhan. Metode ilmiah pada umumnya memuat
serangkaian aktifitas pengumpulan data melalui observasi atau eksperimen,
mengolah informasi atau data, menganalis, memformulasi, dan menguji hipotesis.
1. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Pada Standar Nasional Pendidikan, penilaian
pendidikan merupakan salah satu standar yang bertujuan untuk menjamin: perencanaan
penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan
prinsip-prinsip penilaian; pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional,
terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengank nteks sosial budaya; dan
pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.
11
ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik
Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung dan karakteristik.
1. Pengertian silabus
Menurut Yulaelawati (2004;123) silabus merupakan seperangkat rencana serta
pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis
memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan
materi dasar.
12
2. Prinsip Pengembangan Silabus
Dalam pengembangan silabus perlu dipertimbangankan beberapa prinsip.
Prinsip tersebut merupakan kaidah yang akan menjiwai pelaksanaan kurikulum.
Terdapat beberapa prinsip yang harus dijadikan dasar dalam pengembangan silabus ini,
yaitu;
a. Ilmiah
b. Relevan
c. Sistematis
d. Konsisten
e. Memadai/adequate
f. Aktual/kontekstual
g. Fleksibel
h. Menyeluruh
1. Pengertian RPP
Salah satu bagian perencanaan pembelajaran adalah Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). (RPP) menurut Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang
proses pendiddikan adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu
pertemuan atau lebih. Yang dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam 16 upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Pendidikam berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
efisien, motivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologi peserta didik
13
Mengakomodasi pembelajaran tematik terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis,
dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. 3
3. Pelaksanaan pembelajaran
Tahap penting dalam pembelajaran adalah tahap pelaksanaan di kelas.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan inti pembelajaran
kurikulum 2013 sebaiknya harus tergambar pendekatan saintifik yang ditandai dengan
5 M iaitu mengamati, menanya, mencari informasi,mengasosiasikan
mengkomunikasikan. Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh guru untuk
merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan atau pelayanan konseling.
14
BUKU PEMBANDING
Perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan dan keputusan tentang apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, proses suatu perencanaan harus dimulai
dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang
lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut. Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara guru dan siswa dalam
memanfaatkan segala potensi dan sumber daya yang ada baik potensi yang bersumber dari
dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk
gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa sebagai upaya untuk mencapai tujuan
belajar tertentu.
Jadi, Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara
rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta
rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan
memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Maka setiap perencanaan minimal
harus memiliki empat unsure sebagai berikut: a) adanya tujuan yang harus dicapai, b) adanya
strategi untuk mencapai tujuan, c) sumber daya yang dapat mendukung, d) implementasi setiap
keputusan.
Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan perilaku dalam bidang kognitif,
afektif dan psikomotorik. Maka jelas perencanaan pembelajaran memiliki karakteristik sebagai
berikut: a) perencanaan pembelajaran merupakan hasil dari proses berfikir, b) perencanaan
pemberlajaran disusun untuk mengubah prilaku siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
c) perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus dilaksanan untuk
mencapai tujuan.
Manfaat penyusunan proses pembelajaran yaitu: a) melalui proses perencanaan yang matang,
akan terhindar dari keberhasilan yang bersifat untung-untungan, b) sebagai alat untuk
memecahkan masalah, c) untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat, dan d)
perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis. Selain itu
terdapat prinsip-prinsip umum tentang mengajar adalah: a) mengajar harus
berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa, b) pengetahuan dan keterampilan yang
diajarkan pembelajaran harus diketahui siswa.
15
orang yang membutuhkan. Tujuan intruksional ialah agar siswa belajar mengalami perubahan
perilaku tertentu sesuai dengan tingkatan taksonomi yang telah dirumuskan terlebih dahulu.
Ada beberapa alasan perlunya perumusan tujuan pembelajaran dalam merancang suatu
program pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) perumusan tujuan yang jelas dapat
dipergunakan untuk mengevaluasi efektivitas keberhasilan proses pembelajaran, 2)
tujuan pembelajaran dapat dipergunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar
siswa, 3) tujuan pembelajaran dapat membantu guru dalam mendesai sistem pembelajaran, 4)
tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai control dalam menentukan batas-batas dan
kualitas pembelajaran.
Pendekatan menurut T. Raka Joni (1991) menunjukkan cara umum dalam memandang
permasalahan atau objek kajian. Pendekatan ini juga digunakan oleh Fred Percival dan Henry
Elington (1984) untuk menyebutkan pendekatan yang berorientasi pada lembaga/guru dan
pendekatan yang berorientasi pada peserta didik.
Strategi menurut T. Raka Joni (1991), adalah ilmu dan kiat dalam memanfaatkan segala sumber
yang dimiliki dan atau dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kemudian menurut Dick & Carey (1990) menyatakan bahwa strategi menunjukkan komponen
umum suatu set bahan ajar intruksional dan prosedur yang akan digunakan bersama bahan ajar
tersebut untuk memperoleh hasil belajar tertentu.
Metode menurut Fred Percival dan Henry Ellington (1984) adalah cara yang umum untuk
menyampaikan pelajaran kepada peserta didik atau mempraktikan teori yang telah dipelajari
dalam rangka mencapai tujuan belajar. Dengan demikian metode merupakan suatu komponen
yang sangat menentukan terciptanya kondisi selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
16
Teknik menurut T. Raka Joni (1991) menunjukkan keragaman khas dalam mengapilikasikan
suatu metode sesuai dengan latar (setting) tertentu, seperti kemampuan dan kebiasaan guru.
Penilaian (assement) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Prinsip dan pendekatan penilaian adalah sebagai berikut;
1) objektif, 2) terpadu, 3) menyatu dengan kegiatan pembelajaran dan berkesinambungan, 4)
ekonomis, 5) transparan, 6) akuntabel dan 7) edukatif. Selain itu criteria yang harus dipenuhi
dalam melakukan penilaian yang baik adalah: a) validasi, b) realibitas, c) terfokus pada
kompetensi, d) keseluruhan/komperehensif, e) objektif, dan f) mendidik.
Program tahunan (prota) adalah rencana penetapan alokasi waktu dalam satu tahun untuk
mencapai tujuan (SK atau KI dan KD) yang telah ditetapkan. Program tahunan merupakan
program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata
pelajaran yang bersangkutan (Mulyana, 2004:95). Prota yang telah disusun merupakan
pedoman bagi guru untuk mengambangkan program berikutnya seperti program semester,
mingguan, dan harian serta pedoman pembuatan silabus dan sistem penilaian. Adapun sumber-
sumber atau rujukan yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan antara lain:
a) daftar kompetensi yang hendak dicapai sesuai dengan consensus nasional, yang dituangkan
dalam buku garis-garis besar program pengajaran (GBPP) mata pelajaran yang akan
dikembangkan, b) skope dan sekuensi setiap kompetensi.
Penyusunan Prota dan Prosem. Dalam prota yang disusun minimal berisi identitas sekolah,
semester, kompetensi dasar, alokasi waktu dan jam pelajaran.
Menurut salim (1978:98) silabus sebagai garis besar, ringkasan,ikhtisar, atau pokok- pokok isi
atau materi pembelajaran. Dalam kurikulum 2004 (KBK) silabus adalah seperangkat rencana
dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.
RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih
(Permendikbud No.65 tahun 2013). RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap pendidik pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi
17
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
Komponen RPP terdiri atas: a) identitas sekolah, b) identitas mata pelajaran, c) kelas/semester,
d) materi pokok, e) alokasi waktu, f) tujuan pembelajaran, g) kompetensi dasar dan indicator,
h) materi pembelajaran, i) metode pembelajaran, j) media pembelajaran, k) sumber belajar, l)
langkah-langkah pembelajaran, dan m) penilaian hasil pembelajaran.
18
BAB III
PEMBAHASAN
A. KELEBIHAN BUKU
BUKU 1
BUKU II
Pembahasan dalam buku ini juga menggunakan bentuk kalimat yang tidak terlalu rumit
atau sulit di mengerti sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
Kata-kata mudah yang mudah untuk dipahami mempermudah pembaca untuk semakin
memahami materi tersebut.
Selalu disertai dengan pendapat ahli yang dapat memperbanyak pengetahuan pembaca.
Pada buku ini disetiap akhir pembahasan disertai dengan latihan soal sehingga dapat
menambah ilmu pengetahuan serta wawasan..
B. KELEMAHAN BUKU
BUKU 1
Didalam buku ini terdapat gambar tetapi penjelasan dari buku ini kabur sehingga
pembaca kurang memahami dari penjelasan gambar tersebut.
BUKU II
Adanya penggunaan kata yang tidak baku seperti praktik yang seharusnya praktek dan
adanya kesalahan dalam penulisan seperti kata sekadar yang seharusnya sekedar.
Terkadang kata-kata atau kalimat sulit dipahami
19
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara
rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku
serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan
tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Sebagai
seorang tenaga pengajar (guru), aktivitas kegiatannya tidak dapat dilepaskan dengan
proses pengajaran. Proses pengajaran merupakan suatu proses yang sistematis, yang
tiap komponennya sangat menentukan keberhasilan belajar anak didik.
B. SARAN
Sebaiknya sebagai mahasiswa harus memiliki ketiga buku ini karena buku ini
sangat bagus untuk kita para calon guru untuk dijadikan pedoman bagi kita calon
pendidik anak- anak penerus bangsa.
20
DAFTAR PUSTAKA
Thamrin, dkk, 2017, Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran, Medan, Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
21