Anda di halaman 1dari 47

CRITICAL BOOK REVIEW MK.

STRATEGI
PEMBELAJARAN
PRODI S1 FE- PENDIDIKAN
BISNIS B

SKOR NILAI :

STRATEGI PEMBELAJARAN
(Hisyam Zaini,dkk, 2008)

Nama Mahasiswa : Sella Agustina Simanjuntak


NIM : 7191143004
Dosen Pengampu : Drs.M.Fachry Nst M.Pd,M.Si
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review (CBR) ini tepat pada
waktunya. Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran.

Selama penyusunan makalah ini, penulis banyak mengalami berbagai hambatan dan
kesulitan. Namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, makalah ini dapat
terselesaikan. Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan Critical Book Review ini masih
jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar berguna untuk kedepannya. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada para
pembaca, semoga tugas ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Medan, maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.Informasi Bibliografi..........................................................................................................................4
 BUKU UTAMA..........................................................................................................................4
 BUKU PEMBANDING 1..........................................................................................................4
 BUKU PEMBANDING 2..........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REPORT.........................................................................6
A. Latar Belakang..............................................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN BUKU..............................................................................................................7
A. Sinopsis Buku.................................................................................................................................7
 Buku Utama.................................................................................................................................7
Buku Pembanding 1...................................................................................................................14
 Buku Pembanding 2...................................................................................................................39
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku..............................................................................................45
 BUKU UTAMA........................................................................................................................45
 BUKU PEMBANDING 1..........................................................................................................45
 BUKU PEMBANDING 2..........................................................................................................45
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................................46
A. Kesimpulan dan Saran................................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................47

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.Informasi Bibliografi
 BUKU UTAMA

Judul : Strategi Belajar Aktif


Penulis : Hisyam Zaini, dkk
Penerbit : Enchanching Teaching and Learning (CTSD) dan Insan Madani Islamic
Publisher
ISBN : 978-979-026-045-0
Tahun terbit : 2008
Kota Terbit : Yogyakarta

 BUKU PEMBANDING 1
Judul : Strategi Belajar Mengajar
Penulis : Prof. Dr Busmin Gurning M.Pd,
dkk
Penerbit: K- Media
ISBN : 978-602-451-063-3
Tahun terbit : 2017
Kota terbit : Yogyakarta

4
 BUKU PEMBANDING 2

Judul : Strategi Belajar Mengajar


Penulis : Roestiyah
Penerbit : Rineka Cipta
ISBN : 978-979-518-171-2
Tahun terbit : 2012
Kota Terbit : Jakarta

5
BAB II
PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REPORT

A. Latar Belakang
Strategi Pembelajaran adalah suatu program, rencana dan skema yang ditujukan agar
proses belajar mengajar menjadi lebih baik dan terarah yang disesuaikan dengan strategi apa
yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran tersebut.
Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangatlah perlu karena untuk
mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Bagi guru,
strategi dapat dijadikan pedoman dan acuan bertindak sistematis dalam pelaksanaan
pembelajaran. Bagi siswa, penggunaan strategi pembelajaran dapat mempermudah proses
belajar dan mempercepat memahami isi pelajaran, karena setiap strategi pembelajaran
dirancang untuk mempermudah proses belajar siswa
Dalam setiap perkuliahan, khususnya pada mata kuliah Strategi Pembelajaran membaca
buku merupakan hal yang penting bagi setiap mahasiswa. Salah satu bentuk penugasan
mahasiswa dalam proses perkuliahan adalah critical book review. Dimana buku yang ingin
dikritisi adalah buku tentang strategi pembelajaran. Melalui critical book review mahasisiwa
diajak untuk menguji pemikiran dari penulis berdasarkan sudut pandang yang akan dibangun
oleh setiap mahasiswa berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki.

6
BAB III
PEMBAHASAN BUKU
A. Sinopsis Buku
 Buku Utama

Bagian Pertama

I. strategi pembelajaran aktif

pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara
aktif. ketika peserta didik belajar dengan aktif berarti mereka yang mendominasi aktivitas
pembelajaran. dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide
pokok dari materi kuliah memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru mereka
pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. dengan belajar aktif ini,
peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan
tetapi juga melibatkan fisik. dengan cara ini biasanya peserta didik akan merasakan suasana yang
lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan.

1. critical incident atau pengalaman penting

strategi ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran. tujuan dari penggunaan strategi ini
adalah untuk melibatkan peserta didik sejak awal dengan melihat pengalaman mereka.strategi ini
dapat digunakan dengan maksimal pada mata kuliah atau mata pelajaran yang bersifat praktis,
seperti pada mata kuliah metodologi pengajaran di jurusan jurusan ke guruan.

2. Prediction guide atau tebak pelajaran

strategi ini digunakan untuk melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran secara aktif
dari awal sampai akhir.strategi ini dapat diterapkan untuk hampir semua mata pelajaran yang
tidak bersifat aplikatif, seperti ilmu-ilmu eksakta. kelas akan menjadi lebih dinamis jika diadakan
kompetisi antar kelompok untuk mencari kelompok dengan prediksi yang paling banyak
benarnya.

3. teks acak

strategi ini sangat baik digunakan untuk pelajaran bahasa, meskipun dapat juga digunakan untuk
pelajaran yang lain.

4. reading guide atau panduan membaca

dalam beberapa kesempatan, sering terdapat kejadian bahwa materi tidak dapat diselesaikan di
dalam kelas dan harus diselesaikan di luar kelas karena banyaknya materi yang harus
diselesaikan. dalam keadaan seperti ini strategi ini dapat digunakan secara optimal.

7
5. group resume atau resume kelompok

biasanya sebuah resume menggambarkan hasil yang telah dicapai oleh individu. resume ini akan
menjadi menarik untuk dilakukan dalam grup dengan tujuan membantu peserta didik menjadi
lebih akrab atau melakukan team building atau kerjasama kelompok yang anggotanya sudah
saling mengenal sebelumnya. kegiatan ini akan lebih efektif jika resume itu berkaitan dengan
materi yang sedang di ajarkan.

6.prediksi kawan

strategi ini adalah salah satu cara yang cukup baik untuk membantu peserta didik dalam
mengenal satu sama lain. strategi ini juga dapat menjadi 1 eksperimen menarik pada pertemuan
pertama dari suatu pelajaran atau perkuliahan.

7. assessment search atau menilai kelas

strategi ini adalah teknik yang cukup menarik untuk menilai kelas dalam waktu yang cepat dan
sekaligus melibatkan peserta didik sejak awal pertemuan untuk saling mengenal dan bekerja
sama.

8. question studenst have atau pertanyaan dari siswa

strategi ini adalah teknik yang tidak menakutkan yang dapat dipakai untuk mengetahui
kebutuhan dan harapan peserta didik .Teknik ini menggunakan Elis lisasi dalam memperoleh
partisipasi peserta didik secara tertulis

9.instant assessment atau penilaian instan

strategi ini adalah teknik yang menyenangkan dan tidak menakutkan untuk mengetahui peserta
didik Anda. dengan strategi ini anda dalam waktu yang singkat dapat mengetahui peserta didik
ada di dari sisi latar belakang, pengalaman hidup, harapan dan perhatiannya.

10. active knowledge sharing atau saling tukar pengetahuan

strategi ini adalah salah satu strategi yang dapat membawa peserta didik untuk siap belajar materi
pelajaran dengan cepat. strategi ini dapat digunakan untuk melihat Tingkat kemampuan peserta
didik di samping untuk membentuk kerjasama tim. strategi ini dapat dilakukan pada hampir
semua mata pelajaran.

11. true or false atau Benar apa salah

strategi ini merupakan aktivitas kolaboratif yang dapat mengajak peserta didik untuk terlibat
kedalam materi kuliah dengan segera. strategi ini menumbuhkan kerjasama tim berbagi
pengetahuan dan belajar secara langsung.

8
12. benar salah berantai

strategi ini merupakan pengembangan dari strategi benar atau salah yang telah dijelaskan
sebelumnya. strategi ini mendorong kerjasama kelompok dalam belajar. dengan strategi ini
peserta didik dapat belajar dengan cepat untuk materi yang banyak. materi-materi yang bahan-
bahannya dimiliki oleh peserta didik akan sangat baik diajarkan dengan menggunakan strategi
ini.

13. inquiring minds want to know atau bangkitkan minat

teknik sederhana ini dapat membangkitkan keingintahuan peserta didik dengan meminta mereka
untuk membuat perkiraan perkiraan tentang suatu topik atau suatu pertanyaan. biasanya peserta
didik cenderung diam ketika diajak untuk membahas materi-materi yang belum terpecahkan
pada pertemuan sebelumnya jika diminta untuk secara bersama-sama satu kelas.

14. listening team atau tim pendengar

strategi ini membantu peserta didik untuk tetap konsentrasi dan fokus dalam pelajaran atau
perkuliahan yang menggunakan metode ceramah. strategi ini bertujuan membentuk kelompok-
kelompok yang mempunyai tugas atau tanggung jawab tertentu berkaitan dengan materi
pelajaran.

15. guided note taking atau catatan terbimbing

Dalam strategi ini,sebagai pengajar, anda menyiapkan suatu bagan atau skema atau yang lain
yang dapat membantu peserta didik dalam membuat catatan Ketika anda menyampaikan materi
pelajaran.ada banyak bentuk atau pola yang dapat dikerjakan untuk strategi ini, salah satunya dan
yang paling sederhana dalam mengisi titik-titik.

16. Crossword puzzle atau teka-teki silang

teka-teki dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa
kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. bahkan strategi ini dapat melibatkan
partisipasi peserta didik secara aktif sejak awal.

17. modeling the way atau membuat contoh praktek

strategi ini memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktikkan keterampilan
spesifik yang dipelajari di kelas melalui demonstrasi. peserta didik diberi waktu untuk
menciptakan skenario sendiri dan menentukan bagaimana mereka mengilustrasikan keterampilan
dan teknik yang baru saja di jelaskan. strategi ini akan sangat baik jika digunakan untuk
mengajarkan pelajaran yang menuntut keterampilan tertentu.

9
18. lightening the learning climate atau menghidupkan suasana belajar

Suatu kelas dapat dengan cepat menemukan suasana belajar yang rileks, informal dan tidak
menakutkan dengan meminta peserta didik untuk membuat kreatif yang berhubungan dengan
materi kuliah. strategi ini sangatlah informal, akan tetapi pada waktu yang sama dapat mengecek
peserta didik untuk berpikir.

19. metode ceramah

tidak disangkal lagi bahwa metode pembelajaran yang paling populer di Indonesia bahkan juga
di negara-negara maju adalah metode ceramah. tronton mengisyaratkan bahwa metode ceramah
identik dengan apa yang dikenal dengan instructor center method. hal ini terjadi karena pengajar
atau dosen adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab terhadap penyampaian materi
kepada peserta didik sehingga arah komunikasi cenderung hanya satu arah yaitu dari guru atau
dosen kepada peserta didik.

Adapun kelebihan dari metode ceramah yaitu:

- praktis dari sisi persiapan dan media yang digunakan

- efisien dari sisi waktu dan biaya

- dapat menyampaikan materi yang banyak

- mendorong dosen menguasai materi

- lebih mudah mengontrol kelas

- peserta didik tidak perlu persiapan

- peserta didik dapat langsung menerima ilmu pengetahuan

Adapun kelemahan dari metode ceramah yaitu:

- gangguan atau perubahan situasi yang terjadi dalam memori otak manusia

- mudahnya otak manusia untuk melupakan sesuatu yang dipelajari dalam hitungan menit atau
bahkan detik

- banyaknya informasi yang harus diingat

- melupakan yang tidak diingini

10
20. roleplay

adalah suatu aktivitas pembelajaran rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan yang spesifik. berdasar pada tiga aspek utama dari pengalaman peran dalam
kehidupan sehari-hari: mengambil peran, membuat peran, tawar-menawar peran.

21. diskusi

metode diskusi adalah suatu dari alat yang paling berharga dalam daftar strategi yang dimiliki
seorang pengajar. diskusi mungkin tidak efektif untuk menyajikan informasi baru di mana
peserta didik sudah dengan sendirinya termotivasi. tetapi diskusi tampaknya sangat cocok ketika
guru atau dosen ingin melakukan hal-hal di bawah ini:

- membantu peserta didik belajar berpikir dari sudut pandang suatu subjek bahasan dengan
memberi mereka praktek berfikir

- membantu peserta didik mengevaluasi logika serta bukti-bukti bagi posisi dirinya atau posisi
yang lain

- memberi kesempatan pada peserta didik untuk memformulasikan penerapan suatu prinsip

- membantu peserta didik menyadari akan suatu problem dan memformulasikan nya dengan
menggunakan informasi yang diperoleh dari bacaan atau ceramah

- menggunakan bahan-bahan dari anggota lain dalam kelompok nya

- mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih jauh

- memperoleh feedback yang cepat tentang Seberapa jauh suatu tujuan tercapai

Bagian kedua

II. Strategi Menilai Proses Pembelajaran

1. daftar terfokus

strategi Ini adalah sebuah daftar yang memfokuskan perhatian peserta didik tentang butir-butir
penting yang dipelajari dan membantu guru atau dosen menilai Tingkat kepandaian peserta didik
menggambarkan butir-butir penting yang dipelajari. strategi ini cocok untuk memulai
pembelajaran Sehingga peserta didik akan terfokus perhatiannya kepada istilah, konsep, jargon
yang akan dikembangkan.

11
2. baris-baris kosong

strategi ini berbentuk garis-garis kosong membantu peserta didik menyebut ulang atau
mengorganisir materi pelajaran dengan mengisi atau melengkapi garis-garis kosong dan
membantu guru atau dosen menilai sejauh mana peserta didik menangkap materi yang diajarkan.
strategi ini cocok untuk materi-materi yang mengandung fakta-fakta, sila-sila rukun-rukun atau
prinsip-prinsip.

3. matriks Ingatan

strategi ini berbentuk matriks yang terdiri dari baris baris dan kolom kolom kosong atau 1 kolom
yang telah diisi. strategi ini dapat mengevaluasi kekuatan daya ingat peserta didik akan materi
pelajaran atau perkuliahan yang penting dan Hubungan antara materi serta menilai kecakapan
peserta didik mengorganisir informasi ke dalam kategori-kategori tertentu.strategi ini sangat
cocok untuk berpikir sederhana, seperti mengingat dan menghafal fakta-fakta, rukun-rukun,
syarat-syarat, dll

4. masalah yang paling tidak jelas

strategi ini berbentuk potongan-potongan kertas kecil yang menyajikan informasi jawaban dari
peserta didik dengan menjawab 1 pertanyaan tentang masalah yang paling tidak mereka pahami.
strategi ini mengevaluasi materi yang paling tidak jelas atau yang paling membingungkan
Setelah pembelajaran menurut peserta didik. strategi ini memberikan Umpan balik atau feedback
kepada guru atau dosen untuk mengarahkan rencana penyampaian materi atau topik pengajaran
yang akan datang. strategi ini membantu proses pembelajaran yang menekankan pengintegrasian
sintesis dan evaluasi informasi.

5. kisi-kisi pengelompokan

strategi ini berbentuk kisi-kisi yang terdiri dari dua atau tiga kelompok. strategi ini dapat
mengevaluasi tingkat kualitas kemampuan analisis peserta didik tentang hubungan beberapa
konsep atau teori tertentu.

6. catatan akhir

strategi ini berbentuk satu lembar kertas yang menyajikan respon peserta didik dengan cepat dan
sederhana. Strategi ini digunakan guru atau dosen untuk mendapatkan umpan balik peserta didik
Pada dua atau tiga menit terakhir kegiatan pembelajaran dengan menjawab Satu Atau Dua
pertanyaan. strategi ini menilai materi pelajaran atau kuliah yang paling penting yang dipelajari
peserta didik.

7. peta konsep

12
strategi ini adalah meminta peserta didik sintetis atau membuat satu gambar atau diagram tentang
konsep konsep utama yang saling berhubungan yang ditandai dengan garis panah ditulis lafal
yang membunyikan bentuk hubungan antar konsep konsep utama itu. strategi ini cocok untuk
menggantikan ringkasan yang bersifat naratif atau tulisan naratif yang panjang.

8. tugas mengenal masalah

strategi tugas mengenal masalah ini menampilkan kepada mereka beberapa contoh tipe persoalan
yang umum dan meminta peserta didik untuk mengidentifikasi tipe khusus persoalan dari setiap
contoh itu untuk dipecahkan. mereka belajar banyak persoalan tetapi sering juga kesulitan
menentukan macam persoalan untuk dipecahkan dengan metode secara baik. strategi ini cocok
untuk menggantikan ringkasan yang bersifat naratif atau tulisan naratif yang panjang.

9. aplikasi kartu

kartu aplikasi adalah kartu kartu indeks yang diisi peserta didik tentang satu kemungkinan
sebagai aplikasi nyata atau praktis materi yang akan mereka belajar peserta didik Setelah
mempelajari prinsip-prinsip dasar generalisasi teori atau prosedur tertentu. strategi ini menilai
kemampuan peserta didik memahami kemungkinan penerapan apa yang telah mereka pelajari.

10. prospektus proyek

dalam konteks evaluasi proses pembelajaran, prospektus proyek adalah salah satu evaluasi atau
penilaian yang memuat 1 draft pertama tentang rencana singkat dan terstruktur prospek tour
proyek akan mendorong peserta didik memikirkan keseluruhan elemen yang ada dalam tugas 1
penelitian Mini atau kecil-kecilan. prospektus proyek ini akan lebih memfokuskan tugas-tugas
yang harus dipenuhi, kecakapan-kecakapan yang harus ditingkatkan dan produk yang harus
dikembangkan. strategi ini sangat cocok untuk pelajaran atau mata kuliah yang mengembangkan
kecakapan studi lapangan atau laboratorium untuk pembuatan laporan singkat.

13
Buku Pembanding 1
BAB 1 : DASAR DASAR STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

Seiring dengan tanggung jawab profesional pengajar alam proses belajar mengajar, maka
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran setiap guru dituntuit untuk selalu menyiapkan segala
sesuatu yang berhubungan dengan program pembelajaran yang akan berlangsung. Tujuannya
agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efesien, yaitu tujuan akhir yang
diharapkan dapat dikuasai oleh semua orang peserta didik.

Strategi belajar mengajar disusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Strategi belajar
mengajar didalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran secara
spesifik. Sedangkan pengembangan perangkat pembelajran merupakan serangkaian proses atau
kegiatan yang di lakukan untuk menghasilkan perangkat pembeljaran berdasarkan teori
pengembangan yang telah ada.

Untuk itu pemilihan strategi belajar-mengajar pada dasarnya merupakan salah satu hal
penting yang harus dipahami oleh setiap guru mengingat proses pembelajaran haruslah
merupakan prosees komunikasi multi arah antara siswa, guru dan lingkungan belajar.

Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangatalah perlu karena untuk


mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Bagi guru,
strategi dapat dijadikan pedoman dan acuan bertindak sistematis dalam pelaksanaan
pembelajaran. Bagi siswa, penggunaan strategi pembelajaran dapat mempermudah proses belajar
dan mempercepat memahami isi pelajaran, karena setiap strategi pembelajaran dirancang untuk
mempermudah proses belajar siswa.

Dalam usaha memahami strategi pembelajaran, terlebih dahulu perlu dipahami variabel
variabel pembelajaran. Dimana menurut Reigelutrh dan merill (dalam Degeng 1989) variabel
pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu; (1) kondisi (conditions) pembelajaran,
(2) strategi (methods) pembeljaran, (3) hasil (outcomes) pembelajaran. Adapun yang menjadi
kriteria pemilihan strategi belajar mengajar (1) Berorientasi pada tujuan (2) aktivitas (3)
individualisme (4) Integritas.

14
Strategi pembelajaran yang tepat digunakn untuk menstimulasi refleksi dan memprediksi
materi yang memilki tujuan dalam penggunaannya dalaam pembelajaran, diantaranya yaitu:

a. Mengoptimalkan pembelajaran pada aspek efektif


b. Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.

Setelah tujuan pembeljaran dirumuskan, materi telah disusun sedemikian rupa dan karakteristik
awal peserta didik diketahui, maka kegiatan belajar guru selanjutnya adalah menentukan strategi
belajar mengajar yang perlu dipilih dan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

Menurut Mager (1997) ada beberapa jenis jenis strategi belajar yang dimana diamaksud
adalah :

1. Strategi pembelajaran ekspositori


2. Strategi pembelajaran heuristik/inquiry
3. Strategi pembeljaran deduktif
4. Strategi pembelajaran induktif
5. Strategi pembelajaran afektif
6. Strategi pembelajaran yang kooperatif.

BAB 2 : MEDIA PEMBELAJARAN

Media pembelajaran merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran.Media


pembelajaran memegang peranna yang cukup vital terhadap penyampaina pesan atau materi
pelajarn kepada siswa.Dikarenakan media pembelajaran bertanggung jawab sebagai salah satu
faktor keberhasilan sampainya pesan atau materi pelajaran kepada siswa.agar materi pelajaran
tersebut dapat dikelola dan dicerna oleh siswa,`sehingga siswa memperoleh sebuah konsep yang
konkrit dan dapat dipahami dengan baik.

Sebagai bagian dari sistem pembelajaran,media mempunyai nilai-nilai praktis berupa


kemampuan keterampilan untuk:

15
a.Membuat konkrit konsep yang abstrak

b.Membawa objek-objek yang berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar

c.Menampilkan objek yang terlalu besar

d.Menampilkan objek yang dapat diamati dengan mata telanjang.

Sebagai bagian dari sistem pembelajaran media mempunyai nilai-nilai praktis berupa
kemampuan atau keterampilan untuk:

a.Membuat konkrit konsep yang abstrak

b.Membawa objek yang berbahaya didapat kedalam ruang belajar

c.Menampilkan objek yang terlalu besar.

d.Menampil]kan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang

e.Mengamati gerakan yang terlalu cepat

f.Memungkinkan siswa untuk berinteraksi langsung dengan lingkungannya

g.Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar siswa

h.Membangkitkan motivasi belajar

i.Memberi kesan perhatian,individual,untuk seluruh kelompok belajar

j.Menyajikan Informasi belajar secara konsisiten dan dapat di ulang maupun disimpan menurut
kebutuhan

k.Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serentak

l.mengatasi batasan waktu maupun ruang

m.Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa

Manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru
dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.Media pembelajaran

16
diciptakan tentu saja memiliki manfaat bagi pendidik dan peserta didik seperti untuk membantu
guru menyampaikan materi pembelajaran,sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan efisien dan
efektif dan juga dapat merangsang minat,pehatian,dan motivasi siswa agar fokus pada
pembelajaran.

Adapun yang menjadi dasar pertimbangan penggunaan dan pemilihan media pembelajran
yaitu:

a.Keterampilan pendidik menggunakan media pembelajaran

b.Situasi dan kondisi

c.Tujuan pembelajran dan isi pembelajaran

d.Kemudahan mempejari pelajaran

BAB 3 : PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Pendekatan pembelaajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadaaap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suattu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsipirasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Dilihat dari pendekatannya,
pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1)Pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan
pembelajran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher vcentered approach).

1. Pendekatan Teacher Center Learning


Pendekatan TCL ini adalah suatu pandangan proses pembelajaran diaman pendidik
dituntut menjadi sumber utama dalam membangun pengetahuan peserta didik. Adapun yang
menjadi kelebihan pendekan ini adalah :
1. Guru dapat mengendalikan materi, kelas, dan waktu sepenuhnya.
2. Materi pembelajaran dapat disampaikan dengan waktu yang singkat.
3. Peserta didik mendapatkan materi pembelajaran sama rata dengan peserta didik lain

17
Sementara yang menjadi kekurangan pendekatan ini adalah :

1. Tidak memicu kreativitas dan pemikiran kritis peserta didik


2. Dapat menimbulkan kebosanan bila dilkukan terus menerus dalam jangka waktu lama
3. Komunikasi hanya terjadi satu arah yaitu guru terhadap siswa sehingga pembelajaran
menjadi pasif i pihak peserta didik , karean hanya mendengarkan pemaparan materi pendidik.
2. Pendekatan Student Learning Center
Pendekatan SCL adalah suatu pandangan proses pembelajaran dimana peserta didik dituntun
untuk membangun pengetahuan peserta didik sendiri. Adapun yang menjadi kelebihannya
adalah:
1. Pembelajaran menjadi lebih aktif dan mendorong pemikiran kritis dari peserta didik
2. Memperkuat daya ingat peserta didik, sebab peserta didik yang membangun
pengetahuannya sendiri.
3. Mengurangi kebosanan peserta didik dikelas, sebab peserta didik yang berperan besar
daripada pendidik.
Ada beberapa kelemahan pendekatan student center learning sebagai berikut:
1. Sukar diterapkan apabila jumlah peserta didik dalam jumlah besar dikelas
2. Kemungkinan besar waktu yang digunakan untuk penerapan lebih banyak.
3. Pengetahuan dan keterampilan peserta didik menjadi heterogen, karena masing masing
peserta didik membangun pengetahuan dan keterampilannya masing masing.

BAB V : METODE PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran merupakan salah satu metode yang hanya memusatkan pada
metode pembelajaran ceramah. Pada metode ini, materi pembelajran disampaikan secara lisan
oleh guru. Namun sekarang peran guru tidak lagi sebagai fasiliator dan mediator yang baik
melainkan guru memegang sepenuhnya pembelajaran. Metode pembelajaran ini disebut juga
metode konvensional.

Model pembelajaran konvesional adalah metode pembelajaran yang sering digunakan


guru dalam proses pembelajarannya sehari-hari. Ada beberapa langkah-langkah model
pembelajaran konvensioanal yaitu sebagai berikut:

18
1. Guru memberikan motivasi kepada siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
2. Guru memaparkan materi pembelajaran materi pembelajaran berdasarkan pembelajaran.
3. Guru melakuakan proses tanya jawab dengan siswa dapat mengajukan pertanyaan yang
akan dijawab oleh guru.
4. Guru memberikan tugas kepada siswa yang sesuai dengan materi pembeljaran dan
mengkonfirmasi tugas siswa.
5. Guru melakukan penariakn kesimpulan akhir dan evaluasi.
Ada beberapa kelebihan modal pembelajaran yyang konvesional yaitu sebagai berikut:
1. Guru dapat dengan mudah menguasai pembelajaran di dalam kelas.
2. Sangat efektif dan efisien digunakan apabila mengajar di kelas yang jumlah siswanya
banyak.
3. Mudah digunakan sebab dalam pelaksanaan dan perencanaannya tidak sulit.

Ada beberapa kelemahan model pembelajaran konvesional yaitu:

1. Siswa menjadi pasif, sebab ada guru yang mendominasi pembelajaran.


2. Mudah membuat siswa menjadi bosan dan jenuh di dalam pembelajaran, apabila
digunakan secara terus menerus.
3. Pengetahuan siswa hanya akan sebatas apa yang diajarkan guru, apabila siswa tidak aktif
dalam pembelajaran.

Dalam pembelajaran konvesional, metode yang sering digunakan oleh guru adalah metode
ceramah, Drill, Tanya Jawab, Diskusi, Pemberian Tugas(Resitasi), dan metode ceramah plus.

1. Metode ceramah
Dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau
penjelasan langsung kepada sekelompok siswa.
2. Metode Drill
Metode yang mengajarkan siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar memilki
ketegasan atau keterampilan yang lebih tinggi daripada hal –hal yang telah dipelajari.
3. Metode Tanya Jawab
Metode yang menyajikan dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab , dua arah dimana
guru bisa bertanya kepada siswa, maupun sebaliknya siswa bertanya kepada guru.

19
4. Metode Diskusi
Metode yang mendidik berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang
lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapat.

Adapun yang menjadi metode-metode pembelajran yang aktif adalah:

1. Learning Start With A Question


Langkah langkah metode pembelajaran:
a. Pilih bacaan yang sesuai kemudian bagikan kepada siswa.
b. Mintalah kepada siswa untuk mempelajarinya bacaan secara sendirian atau
dengan teman.
c. Mintalah kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak
dipahami.
d. Didalam pasangan atau klompok kecil, minta kepada siswa untuk menuliskan
pertanyaan tentamg materi yang telah mereka baca.
e. Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh siswa
f. Sampaikan materi pelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
2. Planet Queastion

Langkah langkah metode pembelajaran:

a. Pilihlah pertanyaan yang akan mengarahkan pada materi peljaran yang akn
disajikan.
b. Tulisan setiap pertanyaan pada sepotong kertas dan tuliskan isyarat yang akan
digunakan tersebut diajukan tersebut diajukan.
c. Sebelum pelajran dimulai, pilihlah siswa yang akan mengajukan pertanyaan
tersebut.
d. Bukalah sesi tanya jawab dengan menyebutkan topik yang akan dibahas dan
berilah isyarat yang pertama.
e. Bukalah forum untuk pertanyaan baru.

20
3. Demonstrasi
a. Tentukan prosedur atau langkah langkah yang akan diajarkan kepada siswa.
b. Mintalah kepada siswa untuk memperhatikan anda mengerjakan prosedur
tertentu.
c. Bentuk siswa menjadi pasang-pasangan.
d. Minta beberapa orang untuk menjelaskan apa yang anda lakukan.
e. Akhiri dengan memberi tantangan kepada siswa untuk melakukan prosedur dari
awal samapai akhir.
4. Pratice-Research Pairs
a. Pilih satu keterampilan yang akan dipelajari siswa
b. Bentuklah pasang pasangan
c. Orang yang bertugas sebagai penjelas menjelaskan atau mendemostrasikan cara
mengerjakan keterampilan yang telah ditentukan.
d. Pasangan bertukar peran.
5. Reflektif
a. Guru mempersiapkan konsep-konsep dasar yang akan dibelajarkan kepada siswa
b. Guru mempersiapkan hal-hal yang direflesikan harus mempunyai kesamaan dengan
konsep yang seadng dipelajari.
c. Siswa diminta untuk menceritakan, mendeskripsika, mengingat kembali hal hal yang
pernah dialami.
d. Siswa diminta mencocokan hasil analisan dan sintesisnya dengan konsep dasar yang
sedang dipelajari.
e. Siswa diminta untuk merumuskan definisi atas konsep yang telah ditemukan

21
BAB V MODEL PEMBELAJARAN

Ada banyak sekali model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam proses
pembelajaran, yaitu :

1. Model Pembelajaran Examples Non Examples

Adalah model pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh seperti kasus atau gambar
yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan dimana siswa yang
diperlihatkan contoh-contoh tersebut akan berdiskusi dan menganalisis contoh-contoh tersebut.

2. Model Pembelajaran Picture And Picture

Adalah pembelajaran yang menggunakan gambar-gambar yang relevan dimana gambar


tersebut dijadikan sebagai media pembelajaran dalam menerangkan materi yang akan diajarkan.

3. Model Pembelajaran Numbered Heads Together

Adalah model pembelajaran yang menggunakan kelompok-kelompok dalam menyelesaikan


permasalahan agar dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam mencapai tujuan
pembelajaran dan hasil belajar yang baik.

4. Model Pembelajaran Course Review Horay

Adalah model pembelajaran yang membuat suasana kelas menjadi aktif serta menyenangkan
dimana apabila siswa menjawab pertanyaan dengan benar, maka siswa tersebut diwajibkan
berteriak “Hore / Horay” atau menggunakan yel-yel yang lain yang disepakati.

5. Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining

Adalah model pembelajaran dimana setelah guru menyampaikan materi dan kompetensi yang
hendak, dicapai siswa mulai mempresentasikan ide atau pendapatnya kepada siswa lainnya.

6. Model Pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review (PQ4R)

Adalah model pembelajaran yang membantu siswa mengingat dan mempelajari suatu materi
pembelajaran dengan cara membaca buku atau sumber-sumber belajar yang relevan dengan
pembelajaran.

22
7. Model Pembelajaran Scramble

Adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara berkelompok agar aktif dalam
mengerjakan latihan yang menggunakan kartu soal dan kartu jawaban.

8. Model Pembelajaran Talking Stick

Adalah model pembelajaran kelompok yang diawali guru memberikan tongkat kepada siswa
secara bergilir antar siswa dimana siswa yang menerima tongkat tersebut harus menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru sesuai dengan materi yang diajarkan guru sebelumnya.

9. Model Pembelajaran Mind Mapping

Adalah model pembelajaran yang merangsang otak kiri dan kanan peserta didik, dimana
mulai dari menggambarkan sebuah tema, ide, atau gagasan yang ditempatkan ditengah sketsa
atau papan tulis. Kemudian, masing-masing ide, tema, atau gagasan dihubungkan dengan
jaringan-jaringan yang saling berkaitan.

10. Model Pembelajaran Artikulasi

Adalah model pembelajaran yang menuntut siswa aktif dimana siswa dibentuk dalam
kelompok kecil yang masingmasing siswa tersebut mempunyai peran sebagai penerima pesan
dan sekaligus penyampai pesan materi yang baru dibahas oleh guru.

11. Model Pembelajaran Make A Match

Adalah model pembelajaran yang menggunakan suatu permainan kartu yang diberi jawaban
dan pertanyaan dimana peserta didik mencari jawaban dari pertanyaan yang ada di kartu secara
kooperatif.

12. Model Pembelajaran Problem Center Learning

Adalah model pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan dimana
permasalahan tersebut diselesaikan secara ilmiah.

23
13. Model Pembelajaran Problem Solving

Adalah model pembelajaran yang melatih siswa mencari pemecahan masalah atau solusi dari
suatu permasalahan.

14. Model Pembelajaran Quiz Team

Adalah model pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam bekerja sama atau berdiskusi
di kelompok masing-masing untuk memecahkan atau membahas pertanyaan yang diberikan
guru.

15. Model Pembelajaran Jigsaw

Adalah model pembelajaran yang dirancang untuk mendorong siswa saling aktif dan
mengajari didalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.

16. Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

Adalah model pembelajaran yang menggunakan kelompok-kelompok kecil untuk


bekerjasama secara kooperatif dimana pada akhir pelajaran akan dipilih kelompok mana yang
terbaik berdasarkan evaluasi dan diberikan penghargaan oleh guru.

17. Model Pembelajaran Cooperatif Script

Adalah model pembelajaran yang dirancang untuk siswa bekerja sama secara berpasangan
dalam bergantian untuk menjelaskan materi ajar secara lisan.

18. Model Pembelajaran TAI

Adalah model pembelajaran yang mengkombinasikan pendekatan kooperatif dengan


pendekatan individual dimana dalam belajar, siswa bertanggung jawab atas dirinya dan harus
saling membantu anggota kelompok dalam memecahkan masalah yang ada dalam kelompok
masing-masing.

19. Model Pembelajaran Time Token

24
Adalah model pembelajaran yang melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya dengan
jangka waktu tertentu agar tidak mendominasi pembicaraan, sehingga siswa lain mendapatkan
kesempatan untuk berkontribusi dalam pembelajaran.

20. Model Pembelajaran Creative Problem Solving

Adalah model pembelajaran yang melatih siswa untuk mencari pemecahan masalah suatu
masalah yang dihadapi dengan penguatan kreativitas.

21. Model Pembelajaran Group Resume

Adalah model pembelajaran aktif yang bertujuan untuk membantu siswa lebih mengenal satu
sama lain dan melakukan kegiatan membangun tim dari sebuah kelompok dalam mempelajari
materi, sehingga terjadi diskusi kelas yang melibatkan semua siswa.

22. Model Pembelajaran Discovery Learning

Adalah model pembelajaran yang dimana siswa berpikir secara mandiri agar dapat
menemukan prinsip umum yang diinginkan guru dengan cara mengikuti arahan dan bimbingan
guru.

23. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Adalah model pembelajaran yang fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih
sehingga pembelajar tidak saja mempelajari konsep-konsep yang berhubungan dengan masalah
tetapi juga metode ilmiah untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh sebab itu, pembelajar tidak
harus mempelajari konsep yang relevan dengan masalah yang menjadi pusat perhatian tetapi juga
memperoleh pengalaman belajar yang berhubungan dengan keterampilan menerapkan metode
ilmiah dalam memecahkan masalah dan menumbuhkan pola pikir kritis.

24. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Adalah model pembelajaran menekankan proses keterlibatan siswa secara penuh untuk
menemukan sendiri materi yang dipelajarinya dengan menghubungkannya dengan kehidupan
nyata. Model pembelajaran ini mendorong siswa agar dapat menemukan hubungan antara materi

25
yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.

25. Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW)

Adalah model pembelajaran yang melatih kemampuan berpikir dan berbicara siswa dengan
cara berpikir, berbicara di forum diskusi, dan menulis pemahamannya dalam bentuk tulisan.

26. Model Pembelajaran Modeling The Way

Adalah model pembelajaran yang menuntut siswa untuk mampu mempraktekkan materi yang
sedang mereka pelajari dengan cara mendemontrasikannya.

27. Model Pembelajaran The Power Of Two

Adalah model pembelajaran yang berprinsip bahwa dua orang lebih baik daripada satu orang
dimana siswa dalam kegiatan belajar saling bekerja sama untuk membahas permasalahan yang
diajukan.

28. Model Pembelajaran Quantum Teaching

Adalah model pembelajaran yang memiliki prinsip atau rancangan “TANDUR” yang wajib
dikuasai guru untuk menciptakan proses belajar mengajar yang menyenangkan dan santai dikelas
serta tujuan pembelajaran yang diharapkan lebih cepat tercapai dari waktu yang direncanakan
sebelumnya.

29. Model Pembelajaran Experiental Learning

Adalah model pembelajaran yang proses belajarnya untuk membangun keterampilan atau
pengetahuan dari pengalaman siswa secara langsung.

30. Model Pembelajaran Two Stay Two Stray

Adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada
kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain.

26
31. Model Pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction
(ARIAS)

Adalah model pembelajaran yang mempengaruhi hasil belajar, motivasi belajar, dan prestasi
belajar dengan lima komponen (assurance, relevance, interest, assessment, dan stisfaction) yang
dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran.

32. Model Pembelajaran Word Square

Adalah model pembelajaran yang menggunakan kotak-kotak berupa teka-teki silang sebagai
alat dalam menyampaikan materi ajar dalam proses belajar mengajar, jadi membuat kotak adalah
media utama dalam menyampaikan materi ajar.

33. Model Pembelajaran Survey, Question, Reading, Recite, Review (SQ3R)

Adalah model pembelajaran yang mengembangkan metakognitif siswa dengan suatu proses
yang terdiri dari Survey (membaca sekilas), Question (bertanya), Reading (membaca), Recite
(menjawab), dan Review (meninjau ulang).

34. Model Pembelajaran Pair Check

Adalah model pembelajaran yang melatih kerjasama, dan rasa sosial siswa dengan cara siswa
dikelompokkan secara berpasangan dalam sebangku untuk melaksanakan proses kegiatan
pembelajaran.

35. Model Pembelajaran Bertukar Pasangan

Adalah model pembelajaran yang dikembangakan dari teori kontruktivisme dimana


dilaksanakan dengan membagi siswa menjadi berpasangan untuk mengerjakan suatu tugas dari
guru kemudian salah satu pasangan dari kelompok tersebut bergabung dengan pasangan lain
untuk saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban masing-masing.

36. Model Pembelajaran Round Club

27
Adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengeluarkan pendapat secara bergilir atau berkeliling didalam kelompok untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan guru.

37. Model Pembelajaran Inkuiri

Adalah model pembelajaran yang menekankan siswa dalam memperoleh informasi dengan
cara berpikir ilmiah dan analitis untuk memecahkan suatu masalah.

38. Model Pembelajaran Means Ends Analysis (MEA)

Adalah model pembelajaran pengembangan pemecahan masalah dengan berdasarkan suatu


strategi yang membantu siswa dalam menemukan cara penyelesaian masalah dengan melalui
penyederhanaan maslah.

39. Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID)

Adalah model pembelajaran yang mengutamakan kebermaknaan belajar dan efektivitas


dengan cara membuat kerangka kerja aktivitas secara konseptual kognitif konstruktivis agar
pembelajaran menjadi lebih menarik dan penuh makna sehingga siswa dapat merasakan manfaat
mempelajari konsep-konsep materi yang diberikan pada proses belajar mengajar.

40. Model Pembelajaran Problem Based Introduction (PBI)

Adalah model pembelajaran yang berdasarkan masalah, yaitu dengan cara guru menjelaskan
kompetensi yang ingin dicapai dan membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut, lalu membantu siswa dalam
merencanakan menyiapkan karya yang sesuai dengan juga melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap eksperimen dan proses yang mereka gunakan.

41. Model Pembelajaran Artikulasi

Adalah model pembelajaran yang berkelompok berpasangan dua orang lalu menugaskan
salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan
pasangannya mendengar sambil membuat catatan kecil, kemudian bergantian peran, begitu juga
dengan kelompok lainnya.

28
42. Model Pembelajaran Think Pair And Share

Adalah model pembelajaran yang dimana siswa diminta untuk berpikir tentang
materi/permasalahan yang disampaikan guru, dalam pengerjaannya siswa membentuk sebuah
kelompok yang terdiri dari dua orang lalu mengutarakan hasil pikiran masing-masing atau
mengemukakan hasil diskusinya.

43. Model Pembelajaran Debate

Adalah model pembelajaran yang dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari pro dan
kontra, lalu guru memberikan tugas materi yang akan didebatkan. Kemudian guru menunjuk
salah satu anggota kelopok pro untuk berbicara pada saat itu, kemudian ditanggapi oleh
kelompok kontra, demikian seterusnya.

44. Model Pembelajaran Role Playing

Yang mempunyai langkah-langkah :

- Guru menyusun skenario yang akan ditampilkan


- Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari
sebelum KBM
- Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
- Memanggil para siswa yang ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah
dipersiapkan
- Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk
membahas penampilan masing-masing kelompok
- Masing-masing kelompok menyampaikan kesimpulannya
- Guru memberikan kesimpulan secara umum
45. Model Pembelajaran Group Investigation

Adalah model pembelajaran yang secara berkelompok dengan membentuk kelompok


heeterogen, lalu setiap kelompok mempunyai ketua kelompok, ketua kelompok mendapat tugas
satu materi atau tugas yang beberapa dari kelompok lain. Masing-masing kelompok membahas
materi yang sudah ada secara kooperatif yang bersifat penemuan. Setelah selesai diskusi, juru

29
bicara kelompok menyampaikan hasil pembelajaran kelompok. Kemudian, guru memberikan
penjelasan singkat sekaligus memberikan kesimpulan evaluasi.

46. Model Pembelajaran Snowball Throwing

Langkah-langkahnya :

- Guru menyampaikan materi yang disajikan lalu membentuk kelompok dan


memanggil masingmasing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang
materi. Masingmasing ketua kelompok kembali ke kelompoknya kemudian
menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
- Lalu masingmasing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang dijelaskan oleh ketua kelompok.
Kemudian kertas yang berisi pertanyaan dibuat seperti bola dan dilempar dari satu
siswa ke siswa lain selama lebih kurang dari 15 menit.
- Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa
untuk menjawab pertanyaan yang tertulis didalam kertas berbentuk bola tersebut
secara bergantian.
47. Model Pembelajaran Explicit Instruction : Pengajaran Langsung

Adalah model pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan belajar siswa tentang
pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah
demi selangkah.

48. Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Compasition : Kooperatif


Terpadu Membaca dan Menulis
Langkah-langkahnya :
- Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen, lalu guru
memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran.
- Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi
tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada selembar kertas. Lalu

30
mempresentasikan/membacakan hasil kelompok. Kemudian guru membuat
kesimpulan bersama.
49. Model Pembelajaran Inside-Outside Circle : Lingkaran Kecil - Lingkaran Besar
Langkah-langkahnya :
- Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar. Dan
separuh kelas lainnya membentuk lingkaran diluar lingkaran pertama menghadap ke
dalam.
- Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi,
pertukaran informasi ini bisa dilakuakan oleh semua pasangan dalam waktu
bersamaan.
- Kemudian siswa yang berada diluar lingkungan kecil diam ditempat, sementara siswa
yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.
- Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi informasi demikian
seterusnya.
50. Model Pembelajaran Tebak Kata

Adalah model pembelajaran yang menggunakan media kartu yang membentuk ukuran 10x10
cm yang mengarah pada jawaban pada kartu yang ingin ditebak. Lalu kartu dengan ukuran 5x2
cm untuk menulis kata-kata yang mau ditebak (kartu ini dilipat atau ditempel pada dahi atau
diselipkan di telinga). Dengan langkah-langkah :

- Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai lebih kurang 45 menit. Lalu
menyuruh siswa berdiri berpasanagn di depan kelas.
- Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10x10 cm yang nanti dibacakan pada
pasangannya. Seseorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5x2 cm yang
isinya tidak boleh dibaca kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan di telinga.
Sementara siswa membaca 10x10 cm, membacakan kata-kata yang tertulis
didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10x10
cm. Jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan didahi atau
diselipkan di telinga.

31
- Apabila jawabannya tepat maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada
waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan
langsung memberikan jawabannya.
51. Model Pembelajaran Take And Give

Menyediakan media kartu ukuran lebih kurang 10x15 cm sejumlah peserta, tiap kartu berisi
sub materi yang berbeda dengan kartu yang lainnya. Langkah-langkahnya:

- Siapkan kertas lalu jelaskan materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
- Untuk memantapkan penguasaan, tiap siswa diberi masing-masing satu kartu untuk
dipelajari (dihapal) lebih kurang 5 menit. Semua siswa berdiri dan mencari pasangan
untuk saling menginformasikan. Tiap siswa harus mencatat nama pasanganya pada
kartu contoh. Demikian seterusnya sampai tiap peserta saling memberi dan menerima
materi masing-masing (take and give).
- Untuk mengevaluasi keberhasilan beriskan siswa pertanyaan yang tak sesuai dengan
kartunya (kartu orang lain).
52. Model Pembelajaran Concept Sentences
Langkah-langkahnya :
- Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai lalu membentuk kelompok yang
anggotanya lebih kurang 4 orang secara heterogen. Lalu guru menyajikan beberapa
kata kunci sesuai materi yang disajikan.
- Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4
kata kunci setiap kalimat. Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno
yang dipandu oleh guru.
53. Model Pembelajaran Pair Check
Langkah-langkahnya :
- Bekerja berpasangan, setiap pasangan mengerjakan soal yang pas sebab semua itu
akan membantu melatih.
- Pelatih mengecek. Apabila partner benar, maka pelatih memberi kupon.
- Bertukar peran
- Seluruh partner bertukar peran dan mengulangi langkah 1-2.

32
- Pasangan mengecek. Seluruh pasangan tim kembali bersama dan membandingkan
jawaban.
- Penegasan guru. Guru mengarahkan jawaban/ide sesuai dengan konsep.
54. Model Pembelajaran Keliling Kelompok

Adalah model pembelajaran yang bertujuan untuk masing-masing anggota kelompok


mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan
pemikiran anggota lainnya.

55. Model Pembelajaran Listening Team

Model pembelajaran yang diawali dengan pemaparan materi pembelajaran oleh guru.
Selanjutnya guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok dengan peran yang berbeda.
Perbedaan ini diharapkan memunculkan diskusi yang aktif yang ditandai oleh adanya proses
dialektika berpikir, sehingga mereka dapat menemukan pengetahuan struktural. Kemudian
pembelajaran diakhiri dengan penyampaian kata kunci atau konsep yang telah dikembangkan
oleh peserta didik dalam diskusi.

56. Model Pembelajaran Bamboo Dancing

Model pembelajaran yang secara berkelompok, kelas dibagi menjadi 2 kelompok. Lalu guru
menuliskan topik di papan tulis atau dapat pula guru bertanya jawab apa yang diketahui peserta
didik mengenai topik tersebut. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengaktifkan struktur kognitif
yang telah dimiliki peserta didik agar lebih siap menghadapi pelajaran yang baru.

57. Model Pembelajaran Point-Counter-Point

Metode pembelajaran yang mendorong peserta didik berpikir dalam berbagai perspektif.
Dalam model ini harus memperhatikan materi pembelajaran. Didalam bahan ajaran terdapat isu-
isu kontroversi. Metode pembelajaran ini dibagi ke dalam kelompok, tiap kelompok berdiskusi
secara internal, maka mulailah berdebat. Lalu dipenghujung waktu membuat evaluasi sehingga
peserta didik dapat mencari jawaban sebagai titik temu dari argumentasi yang telah mereka
munculkan.

58. Model Pembelajaran The Power Of Two

33
Model pembelajaran kooperatif, pada awal pembelajaran diawali dengan mengajukan
pertanyaan. Diharapkan pertanyaan yang dikembangkan adalah pertanyaan yang membutuhkan
pemikiran kritis.

59. Model Pembelajaran Guided Note Taking

Metode ini untuk membangun stock of knowledge peserta didik adalah metode catatan
terbimbing. Metode catatan terbimbing dikembangkan agar metode ceramah yang dibawakan
oleh guru mendapat perhatian dari siswa.

60. Model Pembelajaran Snowball Drilling

Model pembelajaranyang menguatkan pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari


membaca bahan-bahan bacaan. Dalam penerapan metode snowball drilling, peran guru adalah
mempersiapkan paket soal pilihan ganda dan mengendalikan bola salju berupa soal latihan
dengan cara menunjuk/mengundi untuk mendapatkan seorang peserta yang akan menjawab soal.

61. Model Pembelajaran Concept Mapping

Adalah model yang menguatkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap bahan
yang telah dibacanya. Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah potongan kartu yang bertuliskan
konsep-konsep.

62. Model Pembelajaran Giving Question and Getting Answer

Model pembelajaran yang bertujuan untuk melatih peserta didik memiliki kemampuan
keterampilan bertanya dan menjawab pertanyaan. Langkah pertama metode ini adalah
membagikan dua potongan kertas pada peserta didik, selanjutnya mintalah kepada peserta didik
untuk menuliskan di kartu tersebut, kartu bertanya dan kartu menjawab.

63. Question Student Have

Model yang melatih peserta didik agar memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya.
Pembelajaran dengan metode ini di awali dengan membagi kelas menjadi berkelompok, yang
sesuai dengan jumlah peserta didik. Lalu bagikan kartu kosong kepada setiap peserta didik dalam
setiap kelompok. Mintalah peserta didik menulis beberapa pertanyaan yang mereka miliki

34
tentang hal yang sedang dipelajari. Dalam tiap kelompok, putarlah kartu tersebut searah keliling
jarum jam.

64. Everyone Is Teacher Here

Metode “setiap orang adalah guru” merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan partisipasi
kelas secara keseluruhan maupun individual. Metode ini memberikan kesempatan kepada setiap
siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya.

65. Tebak Pelajaran

Metode yang bertujuan untuk menarik perhatian siswa selama mengikuti pembelajaran,
dengan cara tanyakan melalui LCD subject matter dari pelajaran yang akan disampaikan, lalu
minta kepada siswa untuk menuliskan kata kunci yang diprediksi muncul dari materi pelajaran
yang akan disampaikan oleh guru.

BAB VI ASSESMEN (PENILAIAN)

1. Pengertian Assesmen (penilaian)

Assesmen kelas adalah prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang
prestasi atau kinerja peserta didik yang hasilnya akan digunakan untuk evaluasi. Assesment kelas
merupakan proses dan hasil belajar (angka, deskripsi, dan verbal), analisis, interprestasi
informasi dalam membuat keputusan. Assesment kelas adalah proses pengumpulan dan
penggunaan informasi oleh guru melalui sejumlah bukti untuk membuat keputusan tentang
pencapaian hasil belajar atau kompetensi siswa. Assesment kelas difokuskan pada keberhasilan
belajar peserta didik dalam mencapai standar kmpetensi yang ditentukan. Assesmen kelas,
memiliki ciri-ciri :

- Belajar tuntas (mastery learning), yaitu peserta didik tidak diperkenankan


mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan
prosedur yang benar dan hasil yang baik.

35
- Penilaian otentik, yaitu memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu,
mencerminkan masalah dunia nyata bukan dunia sekolah, dan holistik (kompetensi
utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap).
- Berkesinambungan, yaitu memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus
menerus dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan ulangan kenaikan kelas.
- Berdasarkan acuan kriteria/patokan, yaitu prestasi kemampuan peserta didik tidak
dibandingkan dengan peserta kelompok, tetapi dengan kemampuan yang dimiliki
sebelumnya dan patokan yang ditetapkan.
- Menggunakan berbagai cara dan alat penilaian, yaitu mengembangkan dan
menyediakan sistem catatan yang bervariasi.

Berbagai teknik dan bentuk penilaian yang digunakan dalam assesmen kelas, yaitu :

- Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara tertulis, baik
berupa pilihan atau isian tes yang jawabannya berupa pilihan meliputi pilihan
berganda, benar salah, dan menjodohkan.
- Observasi atau pengamatan adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan
menggunakan indra secara langsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan
pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang akan diamati.
- Tes praktik adalah teknik penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan
kemahirannya. Tes praktik dapat berupa tes tulis keterampilan, tes identifikasi, dan
tes simulasi.
- Penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan
kegiatan tertentu diluar kegiatan pemeblajaran di kelas.
- Project work adalah bagian internal dari proses pembelajaran terstandar, bermuatan
pedagogis, dan bermakna bagi peserta didik. Fungsinya memberi peluang kepada
peserta didik untuk mengekspresikan kompetensi yang dikuasainya secara utuh serta
menghasilkan nilai penguasaan kompetensi yang dapat dipertanggung jawabkan dan
memiliki kelayakan untuk disertifikasi.
2. Tujuan Assesmen Kelas

36
Bertujuan untuk mengetahui keberhasilan kelas berfungsi untuk memantau kemajuan dan
mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik untuk menentukan pencapaian kompetensi peserta
didik dan dasar penyelenggaraan program. Assesmen kelas juga dapat berfungsi untuk
menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi dan karakteristiknya.

3. Penyusunan Instrumen Assesmen

Langkah-langkah penyusunan instrumen disesuaikan dengan karakteristik teknik bentuk butir


instrumennya :

a. Penyusunan tes tertulis


- Memperhatikan persyaratan penyusunan tes tertulis baik dari aspek materi, isi,
konsep, maupun bahasa,
- Mengacu pada indikator pencapaian,
- Memilih bentuk butir yang sesuai dengan indikator,
- Membuat kunci jawaban.
- Penyusunan pedoman observasi
- Mengacu pada indikator pencapaian,
- Mengidentifikasi perilaku atau langkah kegiatan yang diobservasi,
- Menentukan model skala yang dipakai, yakni skala penilaian,
- Membuat rubrik/pedoman.
b. Penyusunan penugasan (tugas rumah/proyek)
- Mengacu pada indikator pencapaian,
- Mengacu pada jenis tugas yang dikerjakan,
- Membuat rubrik/pedoman.
c. Penyusunan instrumen notes
- Mengacu pada indikator pencapaian,

37
- Memilih pernyataan yang tidak menuntun respon yang mengandung keberpihakan
sosial yang tinggi,
- Menyediakan pernyataan yang tidak merujuk pada hal yang benar atau salah,
- Menentukan jenis skala yang dipilih dan sebuah pedoman.

BAB VII RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Langkah-langkah penyusunan RPP :

1. Mencantumkan tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang


ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pemeblajaran dirumuskan
dalam bentuk pernyataan yang operasional dan dari kompetensi dasar.

2. Mencantumkan materi pembelajaran

Materi pembelajaran adalah materi yang dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok
yang ada untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dalam silabus.

3. Mencantumkan metode/model pembelajaran

Metode dapat diartikan sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau
pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan atau strategi yang dipilih.

4. Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan memusat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan


kegiatan penutup. Akan tetapi, dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan sesuai dengan

38
karakteristik model yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai modelnya. Oleh karena itu,
kegiatan inti dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.

5. Mencantumkan sumber belajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang
dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan,
narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara operasional.

 Buku Pembanding 2
I. PENDAHULUAN

di dalam proses belajar mengajar guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara
efektif dan efisien mengena pada tujuan yang diharapkan titik salah satu langkah untuk memiliki
strategi itu ialah harus menguasai teknik teknik penyajian atau biasanya disebut metode
mengajar.

teknik belajar pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan
oleh guru atau instruktur. pengertian lain ialah sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru
untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran
tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik.

untuk tujuan yang berbeda guru harus menggunakan teknik penyajian yang berbeda pula atau
bila guru menyiapkan beberapa tujuan, ia harus mampu pula menggunakan beberapa teknik
penyajian sekaligus untuk mencapai tujuannya tersebut. sebab itu seorang guru harus mengenal,
mempelajari dan menguasai banyak teknik penyajian agar dapat menggunakan dengan
variasinya, sehingga guru mampu menimbulkan proses belajar mengajar yang berhasil guna dan
berdaya guna.

II. MACAM- MACAM TEKNIK PENYAJIAN

1. teknik diskusi

teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru
disekolah. di dalam diskusi ini proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat saling

39
tukar-menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah dapat terjadi juga semuanya Aktif
tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.

mengajar dengan teknik diskusi ini berarti:

a. kelas dibagi dalam beberapa kelompok

b. dapat mempertinggi partisipasi siswa secara Individual

c. dapat mempertinggi kegiatan kelas sebagai keseluruhan dan kesatuan

d. rasa sosial mereka dapat dikembangkan, karena bisa saling membantu dalam memecahkan
soal mendorong rasa kesatuan

e. memberi kemungkinan untuk saling mengemukakan pendapat

f. merupakan pendekatan yang demokratis

g. memperluas pandangan

h. menghayati kepemimpinan bersama-sama

i. membantu mengembangkan kepemimpinan

2. kerja kelompok

Teknik ini sebagai salah satu strategi belajar-mengajar. ialah suatu cara mengajar di mana siswa
di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa
kelompok,mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas
tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan pula oleh guru.

Adapun pengelompokan kerja kelompok biasanya:

a. adanya alat pelajaran yang tidak mencukupi jumlahnya

b. kemampuan belajar siswa

c. minat khusus

d. memperbesar partisipasi siswa

e. pembagian tugas atau pekerjaan

f. kerjasama yang efektif

40
3. penemuan (discovery)

menurut San discovery adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu
konsep atau prinsip. yang dimaksud dengan proses mental tersebut ialah mengamati mencerna,
mengerti, membuat dugaan, menjelaskan membuat kesimpulan dan lain-lain. suatu konsep
misalnya: segitiga, panas, demokrasi, dll. sedang yang dimaksud dengan prinsip antara lain ialah:
logam apabila dipanaskan akan mengembang. dalam Teknik ini siswa dibiarkan menemukan
sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan
instruksi.

4. simulasi

simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan dengan
tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih dalam tentang bagaimana orang itu merasa dan
berbuat sesuatu titik jadi siswa itu berlatih memegang peranan sebagai orang lain. contohnya:
siswa melatih mengajar di depan kelas, berperan sebagai guru. Dalam pengajaran konveksi,
siswa berperan sebagai manajer.

5. unit teaching

unit teaching sebagai teknik mengajar mempunyai pengertian yang khusus ialah Teknik ini
memberi kesempatan Siswa belajar secara aktif dan guru dapat mengenal dan menguasai cara
belajar secara unit. jika tidak ada guru maka pengajaran dapat diatasi dengan adanya pengajaran
unit-unit yang disebut juga pengajaran unit atau pengajaran proyek atau disebut pula unit begitu
saja.

pengajaran unit terbagi dalam tiga fase yaitu:

a. fase perencanaan atau permulaan

b. fase pengerjaan unit

c. fase kulminasi

6.micro teaching

salah satu usaha perbaikan dalam bidang praktek kependidikan yaitu dalam cara dan hasil kerja
kita sebagai guru, di mana memerlukan pengetahuan, keterampilan serta sikap tertentu untuk
menjadi guru profesional yang berbeda dengan profesi lain dengan jalan melaksanakan micro
teaching.

microteaching berarti suatu kegiatan mengajar di mana segalanya dikecilkan atau disederhanakan
adapun yang di kecilkan atau di Micro kan dia lah jumlah murid, lima sampai enam orang. waktu

41
mengajar antara 5 sampai 10 menit. bahan pelajaran hanya mencangkup satu atau dua unit kecil
yang sederhana.

7. inkuiri

adalah istilah dalam bahasa Inggris yang merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru
untuk mengajar di depan kelas. Adapun pelaksanaannya adalah sebagai berikut guru membagi
tugas meneliti sesuatu masalah ke kelas. siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-
masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan titik kemudian mereka
mempelajari meneliti atau membahas Tugasnya di dalam kelompok. setelah hasil kerja mereka
dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik.

8. eksperimen

penggunaan Teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri
berbagai jawaban atas persoalan persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan
sendiri. juga siswa dapat terlatih dalam cara berpikir yang ilmiah titik dengan eksperimen siswa
menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

9. demonstrasi

dengan demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara
mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. juga siswa dapat
mengamati dan memperhatikan pada apa yang diperlihatkan guru selama pelajaran berlangsung.
penggunaan teknik demonstrasi sangat menunjang proses interaksi mengajar belajar di kelas.

Keuntungan yang diperoleh ialah dengan demonstrasi perhatian Siswa lebih dapat terpusatkan
pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran ke
diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh konkrit.

10. teknik penyajian kerja lapangan

yang dimaksud dengan teknik penyajian kerja lapangan ialah cara mengajar dengan jalan
mengajak siswa ke suatu tempat di luar sekolah, yang bertujuan tidak hanya sekedar mengadakan
observasi atau peninjauan saja tetapi langsung terjun atau turut aktif berpartisipasi ke lapangan
kerja agar siswa dapat menghayati sendiri serta mengadakan penyelidikan serta bekerja sendiri di
dalam pekerjaan yang ada di masyarakat.

42
penggunaan teknik penyajian kerja lapangan dibatasi oleh beberapa hal yaitu:

a. waktu

b. untuk kerja lapangan perlu biaya yang besar

c. tempat praktek yang jauh dari sekolah

d.tidak Tersedianya trainer atau guru atau pelatih yang ahli

11. latihan atau drill

latihan ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa
melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan agar Siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan
yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. hal ini menunjukkan siswa berprestasi dalam
bidang tertentu misalnya juara lari juara sepak bola juara bersepeda, dll. Teknik ini banyak
digunakan untuk pelajaran olahraga titik Dalam hal ini banyak cabang olahraga yang
memerlukan latihan khusus dan teratur serta pengawasan dari trainer yang baik.

12. teknik penyajian dengan tanya jawab atau dialog

ialah suatu teknik untuk memberi motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk
bertanya, selama mendengarkan pelajaran titik 2 atau guru yang mengajukan pertanyaan-
pertanyaan itu siswa yang menjawab. guru melontarkan teknik tanya jawab itu untuk mempunyai
tujuan, agar siswa dapat mengerti atau mengingat-ingat tentang fakta yang dipelajari didengar
atau dibaca sehingga mereka memiliki pengertian yang mendalam tentang fakta itu.

13. teknik pemberian tugas dan resitasi

tugas dapat diberikan dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan mengenai mata pelajaran tertentu
atau satu perintah yang harus dibahas dengan diskusi atau perlu dicari uraiannya pada buku
pelajaran titik dapat juga berupa tugas tertulis atau tugas lisan yang lain dapat ditugaskan untuk
mengumpulkan sesuatu membuat sesuatu mengadakan observasi terhadap sesuatu dan bisa juga
melakukan eksperimen.

teknik pemberian tugas atau resitasi biasanya digunakan dengan tujuan agar Siswa memiliki hasil
belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan latihan selama melakukan tugas
sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari Sesuatu dapat lebih terintegrasi.

14.teknik ceramah

43
cara mengatur yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan ialah
cara mengajar dengan ceramah. cara ini kadang-kadang membosankan, maka dalam
pelaksanaannya memerlukan keterampilan tertentu agar gaya penyajiannya tidak membosankan
dan menarik perhatian murid.

cara mengajar dengan ceramah dapat dikatakan juga sebagai teknik kuliah merupakan suatu cara
mengajar yang digunakan untuk menyampaikan Keterangan atau informasi atau uraian tentang
suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.

15.metode mengajar dengan mempergunakan komputer

perkembangan zaman dapat ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih.
karena itu dalam proses belajar mengajar perlu juga dikembangkan cara-cara mengajar yang baru
pula diantaranya ialah cara mengajar dengan mempergunakan komputer.

dengan bantuan komputer dapat diajarkan cara-cara mencari informasi baru, menyeleksi dan
kemudian mengolah sehingga terdapat jawaban terhadap suatu pertanyaan.

secara teori, suatu komputer memiliki kekuatan keahlian yang lebih daripada seorang guru.
karena komputer dapat:

1.menyimpan pendapat dari beberapa informasi

2. memilih informasi tersebut dengan kecepatan yang tinggi

3. menyajikan pada siswa dengan tanda diagram yang menantang

4. memberi jawaban tipe kebutuhan siswa

5. memberi umpan balik kepada siswa secara individual secepatnya

6. memiliki sejumlah perbedaan, dengan siswa yang berbeda-beda

III. PENUTUP

dapat disimpulkan bahwa setiap teknik penyajian dikatakan baik bila memenuhi kriteria sebagai
berikut:

1. sesuai dengan tujuan yang dirumuskan

2. dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan guru dan pemimpin

3. tergantung pula pada kemampuan orang yang belajar

44
4. serasi dengan besarnya kelompok

5. melihat waktu penggunaannya

6. melihat fasilitas yang ada

untuk memenuhi kriteria itu, anda telah diperkenalkan dengan bermacam-macam teknik
penyajian titik silakan Anda memilih manakah yang cocok untuk mata pelajaran yang akan Anda
berikan pada siswa dengan harapan hasil interaksi belajar mengajar itu dapat berdaya guna dan
hasil guna serta memanfaatkan media pendidikan yang ada.

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku


 BUKU UTAMA
Kelebihan Buku

Materi dalam buku ini dijelaskan dalam bentuk inti pokok. Buku ini menggunakan bahasa
yang baku. Serta dalam buku ini memiliki gambar.

Kekurangan Buku

Dalam buku utama, model-model pembelajaran tidak disebutkan secara rinci namun hanya
sekedar saja.

 BUKU PEMBANDING 1

Kelebihan Buku

Kelebihan buku ini pembahasan materi-materinya sangat lengkap dan terperinci sehingga
memudahkan pembaca untuk mencari materi yang diinginkan. Bahasa yang digunakan
dalam buku ini adalah bahasa yang baku dan ilmiah.

45
Kekurangan Buku

Masih terdapat kesalahan pengetikan dan juga pengulangan kata. Didalam buku ini terdapat
kata yang sulit sehingga pembaca kurang memahami isi materi tersebut.

 BUKU PEMBANDING 2

Kelebihan Buku

Dalam buku ini pembahasan materinya dijelaskan dalam inti pokok dan terperinci, buku ini
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

Kekurangan Buku
Buku ini hanya membahas satu pembahasan saja, yaitu macam- macam teknik penyajian.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran

Dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan strategi belajar, agar proses belajar
mengajar lebih baik, menyenangkan, tetapi tetap fokus, berbagai pilihan metode pembelajaran
dapat diterapkan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran, tetapi disesuaikan
dengan keadaan dan materi cakupannya.

Dari semua kelebihan dan kekurangan buku-buku ini dapat disimpulkan bahwa buku ini
layak dan sudah memenuhi syarat-syarat penyajian sebuah buku.

46
DAFTAR PUSTAKA

Zaini, Hisyam dkk.2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Enchancing Teaching and
Learning

Gurning, busmin.2017. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: K-Media

Roestiyah.2012. Strategi Belajar Ekonomi. Jakarta: Rineka Cipta

47

Anda mungkin juga menyukai