MK. PROFESI
KEPENDIDIKAN
PRODI S1 PENDIDIKAN BISNIS
SKOR NILAI :
PROFESI KEPENDIDIKAN
(Dr. Yasaratodo Wau,M.Pd, 2020)
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review (CBR) ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan tugas CBR ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi
Kependidikan. Selain itu, agar pembaca dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan
buku yang akan dikritik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Erlinda Simanungkalit, yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
untuk mengkritik buku. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas ini.
Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan Critical Book Review ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis
harapkan untuk kesempurnaan CBR ini ke depannya.
Penulis
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................5
A. Kesimpulan.............................................................................................................................26
B. Saran........................................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................27
3
1. Judul Buku : Profesi Kependidikan
2. Penulis : Dr. Yasaratodo Wau,MPd
3. Kota Terbit : Medan
4. Tahun terbit : 2020
5. Edisi : Cetakan kesepuluh
6. Jumlah Halaman : 268 halaman
BAB I
PENDAHULUAN
4
Profesi berasal dari bahasa latin Proffesio yang mempunyai dua pengertian
yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas
menjadi kegiatan apa saja dan siapa saja untuk memperoleh nafkah yang dilakukan
dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan
yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya
pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan,
kejuruan dsb) tertentu.
Jika profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keterampilan
dari pelakunya dan membutuhkan pelatihan serta penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Sedangkan kependidikan adalah proses pembelajaran bagi
individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai
obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang
berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang
telah diperolehnya.
Jadi profesi kependidikan adalah suatu tenaga kependidikan yang memiliki
peranan penting dalam menunjang penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan yang dalam mekanisme kerjanya di kuasai kode etik.
Layanan yang terdapat pada profesi kependidikan adalah adanya ikatan profesi, adanya
kode etik, pengendalian batas kewenangan dan adanya pengaturan hukum untuk
mengontrol praktik.
Adapun pentingnya pokok bahasan mengenai profesi kependidikan ini dikaji
adalah agar para calon guru atau tenaga pendidik yang akan datang dapat mengetahui
tentang apa itu makna profesi yang digelutinya dan apa yang mencakup profesinya
tersebut, seperti: bagaimana kode etik guru, manajemen pendidikan, administrasi
pendidikan, supervisi pendidikan, serta program bimbingan konseling.
BAB II
DESKRIPSI ISI BAB BUKU
5
Ringkasan Isi Bab Buku
a. Pengantar
Guru sebagai jabatan atau pekerjaan tidak boleh diemban oleh sembarang orang.
hanya diperuntukkan bagi mereka yang telah memenuhi persyaratan: 1.Memiliki
kualifikasi akademik, 2.Memiliki kompetensi, 3.Memiliki sertifikat pendidik, 4.Sehat
jasmani dan rohani dan 5.Memiliki kemauan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Dalam rumusan yang lebih operasional, guru sebagai jabatan diartikan sebagai
jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan
wewenang bagi pengembangannya untuk melakukan kegiatan mendidik mengajar,
membimbing, mengarahkan, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal ,pendidikan dasar dan pendidikan menengah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Pengertian Profesional
Secara etimologis istilah profesi berasal dari bahasa Inggris profession yang
berakar dari bahasa Latin yang artinya mengakui atau menyatakan mampu atau ahli
dalam satu bentuk pekerjaan.secara semantik profesi adalah suatu jabatan atau
pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya. Artinya, pekerjaan atau
jabatan tersebut hanya dapat dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang
dituntut oleh pekerjaan itu sendiri. Keahlian yang dimaksud bukan sekedar
keterampilan semata melainkan menyangkut kemampuan, sikap, kecakapan, dan
kemampuan yang diperoleh melalui proses dan latihan tertentu.
c. Ciri-ciri Profesi
6
1. Segi fungsi dan signifikansi sosial; Suatu profesi merupakan pekerjaan yang
memiliki fungsi sosial yang penting
2. Segi keahlian dan keterampilan; untuk mewujudkan fungsi ini dituntut derajat
keahlian dan keterampilan tertentu
4. Batang tubuh ilmu; artinya profesi didasarkan kepada suatu disiplin ilmu yang
jelas sistematis dan eksplisit
5. Masa pendidikan, upaya mempelajari dan menguasai batang tubuh ilmu dan
keahlian/keterampilan tersebut membutuhkan masa latihan yang lama dan
dilakukan di tingkat perguruan tinggi
10. Pengakuan dan imbalan, sebagai imbalan dari pendidikan dan latihan yang lama,
dan seluruh jasa yang diberikan kepada masyarakat maka seorang pekerja
profesional mempunyai prestasi yang tinggi Oleh karena itu wajar mendapat
imbalan yang layak.
7
Dikaitkan dengan kebijakan nasional, pemerintah Republik Indonesia telah
merumuskan empat jenis kompetensi guru yang profesional keempat kompetensi
tersebut telah dicantumkan dalam peraturan pemerintah no. 19 tahun 2005 tentang
guru dan dosen, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial
dengan adanya Peraturan Pemerintah tersebut diharapkan guru di Indonesia dapat
menjalankan tugas dan kewajibannya secara profesional.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa ciri adalah tanda-tanda
khas yang membedakan sesuatu dari yang lain. dengan ciri ini sesuatu yang ada akan
berbeda dengan sesuatu yang lain.
Demikian pula profesi kependidikan, sebagai suatu jabatan juga memiliki tanda-
tanda khas yang dapat membedakan dengan profesi-profesi lain. jabatan dokter
memiliki tanda-tanda khas tersendiri jika dibandingkan dengan jabatan guru adalah
jabatan pekerja sosial lainnya. dengan tanda-tanda gas tersebut, profesi dokter dapat
dibedakan yang diperlakukan berbeda dengan profesi guru atau profesi sosial lainnya.
8
bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi,
mulai cara pengamatan perilaku siswa sampai tes hasil belajar. ke empat, guru mampu
berpikir sistematis tentang apa yang akan dilakukannya. artinya, harus selalu ada waktu
Bunda mengadakan refleksi dan koreksi terhadap apa yang telah dilakukannya. untuk
belajar dari pengalaman, ia harus tahu mana yang benar dan mana yang salah serta
bagaimana dampaknya terhadap proses belajar. kelima guru seyogyanya merupakan
bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya, misalnya kalau di
Indonesia, PGRI dan organisasi profesi lainnya.
1.) Mendapat pengakuan dan keperluan hukum terhadap batas wewenang keguruan
yang menjadi tanggung jawabnya
3.) Memiliki kepemimpinan teknis dan dukungan pengelolaan yang efektif dan efisien
dalam rangka menjalankan tugas sehari-hari
4.) Menerima perlindungan dan penghargaan yang wajar dalam usaha-usaha dan
prestasi yang inovatif dalam bidang pengabdian nya
Kriteria untuk menjadi guru yang profesional sangat beragam namun kriteria
utama meliputi tiga hal yakni:
1. Expert (ahli)
9
2.Responsibility (bertanggung jawab)
Adalah rasa tanggung jawab terhadap jabatan atau tugas yang diemban.
3. Kesejawatan
Adalah rasa kebersamaan memiliki antara seluruh pelaksana profesi itu sendiri.
Pada abad 21 ini sering disebut dengan abad globalisasi oleh para penganalisis
dunia ekonomi dan sosial menggambarkannya sebagai abad yang kritis dalam
kehidupan manusia mengingat semua upaya pemenuhan kebutuhan manusia di segala
bidang berbasis pengetahuan dan ekonomi dimana semua transaksi dalam kehidupan
dilakukan secara online, investasi dan pasar modal dilakukan tanpa melihat gejolak
kehidupan nyata hanya melihat angka-angka di layar monitor.
Guru sebagai pendidik adalah pilar utama dan terdepan dalam menghadapi
tantangan globalisasi abad 21 ini. melalui proses pendidikan dan pembelajaran yang
dirancang dan dilaksanakan secara profesional guru dapat membantu atau
mengantarkan peserta didiknya menjadi sumber daya manusia yang siap menghadapi
tantangan globalisasi tersebut. Oleh karena itu harapan terhadap guru sangat tinggi
dalam menghadapi abad 21 di era revolusi industri 4.0.
Guru abad 21 adalah guru yang harus siap melakukan transformasi pembelajaran
yang mampu menjadikan peserta didik sebagai pusat proses pendidikan dan
pembelajaran. guru berubah peran dari penceramah dunia menjadi fasilitator tutor dan
pembelajar bagi peserta didik. dalam hal ini, melalui penerapan kurikulum Nasional
2013 oleh guru dilatih mengimplementasikan pendekatan saintifik Dalam proses
pembelajaran dengan 5 tahap aktivitas yang harus dilalui oleh peserta didik, meliputi
observasi, bertanya, asosiasi mencoba dan komunikasi.
10
BAB 2 : PROFESIONALISASI JABATAN GURU
a. Pengertian Profesionalisasi
Kata profesionalisasi mengacu pada kata proses. pada proses mengandung arti
runtunan perubahan atau peristiwa di perkembangan sesuatu, kemajuan sosial berjalan
terus rangkaian tindakan pembuatan atau pengolahan yang menghasilkan produk.
Proses yang harus dialami atau dijalani seseorang yang memiliki niat menjadi
buruh sejak memiliki niat menjadi guru, lalu memasuki lembaga pendidikan untuk
mengalami proses pendidikan dan latihan dalam kurun waktu tertentu kemudian
memperoleh pengakuan sebagai guru yang profesional kemudian terus belajar dan
belajar sampai menemukan sosok guru yang benar-benar profesional dan akhirnya
kembali menjadi dirinya sudah tidak mampu menjadi guru lagi atau pensiun, itulah yang
dimaksud dengan profesionalisasi guru.
Kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai guru dalam melaksanakan tugas-
tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan pengalaman dan
kesungguhannya dalam bekerja. kinerja guru yang ikut hasil kerja yang secara kuantitas
dan kualitas dapat dicapai guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya sebagai guru.
Menurut pidarta 1986 jam ke bawah ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu:1)kepemimpinan
kepala sekolah, 2) fasilitas kerja, 3) harapan-harapan, 4) kepercayaan personalia
sekolah.
Derajat keprofesionalan guru dapat dilihat dari terpenuhi tidaknya standar mutu
yang dipersyaratkan baik secara hukum maupun secara ilmiah. secara ilmiah derajat
keprofesionalan dapat diukur dari keberhasilan memiliki seluruh persyaratan ilmiah
11
yang dipersyaratkan yang dapat meliputi penguasaan terhadap sejumlah kompetensi
yang telah ditetapkan dalam kurikulum. sementara secara hukum derajat
keprofesionalan tersebut dapat dilihat dari Berhasil tidaknya seseorang memenuhi
tuntutan undang-undang yang mengaturnya.
PGRI telah mengeluarkan sebuah kode etik guru yang pada dasarnya mengatur
perilaku etis guru melindungi profesi dan individu guru, mengatur batas kewenangan
guru, dan mempertahankan kesejahteraan guru.kode etik guru terdiri dari dua bagian
yakni:1) kode etik guru Indonesia, dan 2)kode etik jabatan guru.
Penyimpangan terhadap kode etik yang dikeluarkan oleh PGRI seharusnya pula
dapat diawasi, PGRI tersebut hendaknya menjadi patokan perilaku anggotanya agar
setiap anggota terhindar dari pelanggaran larangan dan terhinar pula dari sanksi yang
mungkin diberikan oleh organisasi profesi.
12
Perlindungan terhadap lptk sebagai satu-satunya yang berwenang memproduksi
tenaga kependidikan, khususnya guru untuk semua jenis dan jenjang pendidikan
Perlindungan berupa pelatihan bagi lulusan lptk atau yang tidak melalui lptk
untuk menjadi guru
Kelayakan penyelenggaraan mutu pendidikan dapat ditinjau dari dua sisi yaitu
pertama kualifikasi pelayanan yang diberikan kepada masyarakat terdiri dari kualifikasi
para tenaga guru (pendidik) dan tenaga kependidikan (administratif) , dan kedua
kelayakan sarana dan prasarana pendidikan.
Kode etik berasal dari 2 kata yaitu code dan ethic. kode berarti tulisan, kata atau
tanda, yang melalui persetujuan mempunyai arti atau maksud tertentu, sedangkan etik
dapat berarti aturan tata Susila; sikap atau akhlak. dengan demikian kode etik berarti
ketentuan atau aturan yang berkenaan dengan tata Susila dan akhlak.
Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI yang merupakan organisasi guru
di negara kesatuan Republik Indonesia telah berusaha menjadi organisasi profesi bagi
guru dan menetapkan sejumlah norma aturan berperilaku sebagai kode etik bagi guru
dalam menunaikan tugas keguruannya. kode etik dimaksud terdiri dari:
14
o Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya
maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pribadi
Pembentukan sikap yang baik tidak mungkin muncul begitu saja tetapi harus
dibina sejak calon guru memulai pendidikannya di lembaga pendidikan guru atau LPTK.
Berbagai usaha dan latihan, praktek-praktek percontohan dan aplikasi penerapan ilmu
keterampilan dan backhand sikap profesional dirancang dan dilaksanakan selama calon
guru berada dalam pendidikan prajabatan. sikap teliti dan disiplin misalnya, dapat
terbentuk sebagai hasil sampingan dari hasil belajar matematika yang benar karena
15
belajar Matematika selalu menuntut ketelitian dan kedisiplinan penggunaan aturan dan
prosedur yang telah ditentukan.
Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris dengan istilah atau kata dasar
manage,yang berarti kelola. Manajemen berarti pengelolaan, yang berarti penggunaan
sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan pengelolaan merupakan
proses yang memberikan pengawasan terhadap semua hal yang terlibat dalam
pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.
16
Konsep manajemen berbasis sekolah merupakan konsep manajemen yang baru
diterapkan di Indonesia tahun 2000. Konsep MBS pertama muncul di AS tahun 1970
sebagai alternatif untuk mereformasi pengelolaan pendidikan atau sekolah karena
tahun-tahun sebelumnya kinerja sekolah tidak menunjukkan peningkatan dalam
memenuhi tuntutan perubahan lingkungan sekolah terutama tuntutan dunia kerja iptek
sosial hukum dan politik. Sementara di Indonesia disadari bahwa ada tiga faktor utama
penting penerapan manajemen berbasis sekolah, meliputi:
3) Peran serta warga sekolah dan warga masyarakat yang selama ini dirasakan sangat
minim
17
c. Hubungan Kemitraan Dengan Stakeholders Pendidikan
1) Stakeholders Pendidikan
Kerjasama dengan masyarakat akan efektif jika sekolah dan elemen masyarakat
dengan koordinasi kepala sekolah sebagai manajer pendidikan, bersama-sama
menyusun rencana dan program pelibatan orang tua siswa dan masyarakat dalam
pelaksanaan program program sekolah atau program pengabdian sekolah terhadap
masyarakat. melalui kegiatan tersebut, sekolah memiliki kesempatan mempromosikan
sekolah kepada masyarakat dan sebaliknya kegiatan-kegiatan, kehidupan kedinamisan
yang berkembang di tengah-tengah masyarakat dapat diketahui oleh sekolah.
18
BAB 5 : HAKEKAT SUPERVISI SEKOLAH
Secara umum supervisi berarti upaya pemberian bantuan kepada guru agar
dapat membantu peserta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. namun pada
prakteknya sering supervisi diartikan sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja
guru.
19
2) Membantu guru guru menterjemahkan kurikulum ke dalam bahasa belajar mengajar
Secara umum tujuan supervisi dapat dirumuskan adalah "untuk membantu guru
meningkatkan kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik dan profesional dalam
melaksanakan pengajaran". jadi dapat ditegaskan bahwa tujuan supervisi adalah untuk
meningkatkan situasi dan proses belajar mengajar berada dalam rangka tujuan
pendidikan nasional.
20
1) Teknik yang bersifat kelompok yang terdiri dari:
o Pertemuan orientasi
o Rapat guru latih
o Studi kelompok antar guru latih
o Diskusi sebagai proses kelompok
o Tukar-menukar pengalaman
o Lokakarya
o Diskusi panel
o Seminar
o Simposium
o Demonstrasi mengajar
o Dan lain-lain
o Perkunjungan kelas
o Observasi kelas
o Percakapan pribadi
o Intervisitasi
o Menilai diri sendiri
21
BAB 6 : BIMBINGAN KONSELING DAN PERAN GURU
Secara umum konseling dapat diartikan sebagai bantuan. Bentuk bantuan dalam
arti konseling membutuhkan syarat, bentuk, prosedur dan pelaksanaan tertentu sesuai
dengan dasar, prinsip, dan tujuannya. Seorang konselor bertujuan:
4. Menolong anak mampu membuat rencana hidup dan lain-lain, maka kegiatan
konseling itu diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan sementara bimbingan
yang selanjutnya akan berfungsi sebagai langkah untuk tercapainya tujuan akhir
konseling.
a. Pengertian Konseling
b. Tujuan Konseling
22
2. Memahami lingkungannya dengan baik
Adalah benar bahwa guru perlu mempelajari bagaimana sebaiknya memberi dan
mendalami teori konseling itu
Pada umumnya konseling oleh guru dilakukan melalui kegiatan kelompok. guru
yang telah mengenal siswanya dengan baik akan melihat banyak sekali
kesempatan melakukan konseling kelompok sambil memberikan pelajaran
Guru dapat memanfaatkan catatan pribadi dan catatan akademik siswa untuk
mendukung efektivitas proses belajar mengajar
23
7) Apabila langkah tersebut kurang atau tidak berhasil, lakukanlah perbaikan
sampai hasil yang memadai.
- Materi pada bab ini mudah - Pada bab ini, tidak terdapat
dipahami gambar yang dapat
- Materi yang tersusun dalam mempermudah pembaca
1
buku ini sangat terinci dengan memahami isi materi, sekaligus
baik untuk membuat pembaca agar
- Menjelaskan definisi menurut lebih tertarik untuk membaca
para ahli. buku ini.
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah membaca buku ini, pembaca akan mengetahui apa yang di maksud
dengan profesi kependidikan dan cakupan-cakupan materi lainnya, seperti: kode
etik guru, manajemen pendidikan, administrasi pendidikan, supervisi
pendiidikan, dan pogram bimbingan konseling.
B. Saran
Bagi penulis: untuk kelebihan isi bab buku, semoga penulis dapat
mempertahankan bahkan dapat meningkatkannya, dan semoga kedepannya
penulis dapat memperbaiki apa yang menjadi kelemahannya baik dari segi isi
materi atau pokok bahasannya, serta dari segi pengetikan dan tanda baca yang
digunakan.
Bagi pembaca: menurut penulis buku Profesi Kependidikan ini sangat
layak digunakan dosen maupun mahasiswa untuk dijadikan referensi dan
diharapkan agar buku tersebut lebih teliti lagi saat dalam pengetikan agar tidak
ada kesalahan serta memudahkan pembaca untuk mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
26
DAFTAR PUSTAKA
27