Anda di halaman 1dari 14

PROFESIONALISASI PENDIDIKAN

Makalah ini diajukan untuk tugas mata kuliah Dasar Pendidikan

Dosen Pembimbing : Indah Mei Diastuti,M.Pd.

Di susun oleh :

Anisatul Azizah ( 2197184001)

Lailatul Hanifah ( 2197184003 )

Risalatul Habibah (2197184010)

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufiq nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isi nya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan atau petunjuk pedoman bagi pembaca.

Harapan saya,semoga makalah ini bisa membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca,sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepan nya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui,masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan – masukan yang bersifat membangun
kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ..........................................................................................................................3

BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................................................................4
A. Latar Belakang .............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan .........................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................................................5
A. Pengertian Profesionisasi.............................................................................................5
B. Kode Etik Pendidik......................................................................................................8
C. Pengembangan dan Organisasi Pendidik.....................................................................9
D. Penyelenggaraan Pendidik.........................................................................................12
BAB III
PENUTUP ............................................................................................................................13
A. Simpulan.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Profesional merupakan pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi.

Dengan demikian profesi guru adalah keahlian dan kewenangan khusus dalam bidang
pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang ditekuni untuk menjadi mata pencaharian dalam
memenuhi kebutuhan hidup yang bersangkutan..

Profesional guru disyaratkan memenuhi kualifikasi akademik minimum dan


bersertifikat sebagai pendidik. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen BAB IV Pasal 8 dan 9, yaitu
Bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan
nasional.

Standar kompetensi dan sertifikasi guru adalah untuk mendapatkan seorang guru yang
baik dan profesional, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan fungsi dan tujuan

sekolah khususnya, serta tujuan pendidikan pada umumnya sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan tuntutan zaman. Dengan adanya seorang guru yang profesional baik dalam
ijazah maupun dalam proses pembelajaran, maka tujuan pendidikan akan terwujud.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan konsep profesi pendidik.
2. Menjelaskan kode etik pendidik.
3. Menjelaskan pengembangan dan organisasi pendidik.
4. Menjelaskan penyelanggaraan pendidik.
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui konsep profesi pendidik.
2. Mengetahui kode etik pendidik.

4
3. Mengetahui pengembangan dan organisasi pendidik.
4. Mengetahui penyelanggaraan pendidik.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Profesional

Secara etimologi profesi dari kata profession yang berarti pekerjaan. Professional artinya
orang yang ahli atau tenaga ahli. Professionalis artinya sifat professional. Profesionalisasi
berarti membuat seseorang bersifat professional. Secara istilah profesi biasa diartikan sebagai
suatu bidang pekerjaan yang didasarkan pada keahlian tertentu.

Profesional menurut rumusan Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 Bab I Pasal 1 ayat 4
digambarkan sebagai: “Pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang. dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, dan kecakapan yang
memenuhi standar mutu dan norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi’’. Guru
adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan Serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Ciri – Ciri Profesionalisme

Menurut Supriyadi (1999), guru yang mempunyai kinerja yang baik adalah guru yang
profesional dan memiliki pengetahuan dan kemampuan profesi, adapun ciri ciri yang
meliputinya adalah

1. Memiliki kecerdasaan berfikir dan dapat mempelajari kondisi sekitar dengan cepat;

2. Memiliki kompetensi secara profesional;

3. Memiliki daya kreativitas dan inovatif yang tinggi;

4. Memahami dan menguasai pekerjaan;

5. Belajar dan cerdik menggunakan logika dan mengkoordinisir pekerjaan dengan efisien;

5
6. Selalu berusaha melakukan perbaikan,

7. Dianggap bernilai oleh pengawas;

8. Memiliki prestasi yang baik; dan

9. Selalu berupaya untuk meningkatkan kemampuan diri.

Robert W. Richey (1974: 11) mengemukakan ciri-ciri dan syarat-syarat profesi sebagai
berikut:

1.      Memandang profesi sebagai suatu karier hidup dan menjadi anggota permanen.

2.      Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap, serta kerja.

3.      Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal dari pada kepentingan pribadi.

4.      Memberikan kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi dan kemandirian.

5.      Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta mampu mengikuti
perkembangan dalam pertumbuhan jabatan.

6.      Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi.

7.      Seorang pekerja sosial secara relatif memerlukan waktu yang panjang untuk
mempelajari konsep serta prinsip-prinsip pengetahuan khusus yang mendukung keahliannya

8.   Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin dari dalam
profesi serta kesejahteraan anggotanya.

Glenn Langford (1978: 6) mengemukakan ciri profesi sebagai berikut:

1.      Unity (memiliki suatu kesatuan dalam upaya mencapai tujuan).

2.      Responsibility purpose (memiliki tanggung jawab sebagai agen, pribadi, sosial dan
tanggung jawab sebagai pengembang misi untuk mencapai tujuan.

3.      Recognition (memperoleh pengakuan dari masyarakat)

4.      Knowledge and skill (memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas)

5.      The profession ideal services (memberi pelayanan yang tepat)

6.      Payment ( bersifat bayaran)

Oteng Sutisna menyimpulkan bahwa profesi yang ideal itu harus memiliki:

6
1.      Kode etik yang regulatif

2.      Persatuan profesi yang kuat dan berpengaruh

3.      Kewenangan profesional yang diakui oleh klien

4.      Suatu dasar ilmu atau teori sistematis

5.      Kebudayaan profesional

6.      Sanksi dan pengakuan masyarakat akan keabsahan kewenangannya

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa syarat atau ciri dari profesi harus meliputi:

1.      Ada pengakuan dari masyarakat

2.      Ada sanksi jika terdapat pelanggaran

3.      Profesi membutuhkan waktu pendidikan dan latihan khusus yang memadai

4.      Menurut kemampuan kinerja intelektual

5.      Memiliki kebebasan untuk memberikan judgment

6.      Memiliki kode etik dan asosiasi professional

7.      Suatu pekerjaan yang khas dengan keahlian dan keterampilan tertentu

8.      Mempunyai konsekuensi dalam memikul tanggung jawab pribadi secara penuh

9.      Kinerja lebih mengutamakan pelayanan daripada imbalan ekonomi.

Karakteristik profesinal

Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 7 ayat 1, prinsip profesional
guru mencakup karakteristik sebagai berikut:

1. Memiliki bakat, minat, panggilan, dan idealisme.

2. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas.

3. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.

4. Memiliki ikatan kesejawatan dan kode etik profesi.

5. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.

6. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.

7
7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesi berkelanjutan.

8. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan keprofesionalan.

9. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang


berkaitan dengan keprofesian. (Sekretariat Negara, 2005: 15):

B. Kode Etik Profesional


(1) Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia
seutuhnya yang berjiwa Pancasila,
(2) Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional,
(3) Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan,
(4) Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya
proses belajar-mengajar,
(5) Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan,
(6) Guru secara pribadi dan bersama-sama, mengembangkan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya,
(7) Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan
social,
(8) Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian,
(9) Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.

Tujuan kode etik profesi kependidikan

Menurut Hermawan(1979),tujuan umum kode etik profesi adalah:

Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.Diharapkan kode etik dapat menjaga


pandangan dan kesan dari pihak luar atau masyarakat,agar mereka tidak memandang
rendah atau remeh profesi yang bersangkutan.

Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya.Kesejahteraan yang


dimaksud meliputi kesejahteraan lahir (material) maupaun kesejahteraan
bathin(spiritual/mental).

8
Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.Hal ini berkaitan dengan
peningkatan kegiatan pengabdian profesi,sehingga anggota profesi dapat dengan mudah
mengetahui tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.

Untuk meningkatkan mutu profesi.Untuk itulah kode etik memuat norma-norma atau
anjuran agar anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian para
anggotanya.

Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.Setiap anggota profesi diwajibkan secara


aktif berpartisifasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan yang
direncanakan oleh organisasi.

C. Pengertian Organisasi Profesi

Organisasi Profesi Kependidikan adalah suatu kelompok yang berprofesi sama


sebagai tenaga kependidikan bersatu dalam satu organisasi demi meningkatkan mutu dan
kualitas pendidikan dalam tempat yang mereka tempati.

Jenis dan Macam Organisasi KePendidikan

1. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)PGRI lahir pada 25 November 1945,


setelah 100 hari proklamasi kemerdekaan Indonesia. Cikal bakal organisasi PGRI
adalah diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912,
kemudian berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932. Misi
profesi PGRI adalah upaya untuk meningkatkan mutu guru sebagai penegak dan
pelaksana pendidikan nasional.
2. Indonesia (IPBI)Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) didirikan di Malang pada
tanggal 17 Desember 1975. Organisasi profesi kependidikan yang bersifat keilmuan
dan profesioal ini berhasrat memberikan sumbangan dan ikut serta secara lebih nyata
dan positif dalam menunaikan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai guru
pembimbing. Organisasi ini merupakan himpunan para petugas bimbingan se
Indonesia dan bertujuan mengembangkan serta memajukan bimbingan sebagai ilmu
dan profesi dalam rangka peningkatan mutu layanannya.
3. Ikatan Guru Indonesia (IGI) merupakan organisasi profesi guru. Melalui wadah IGI,
diharapkan para guru dapat mengubah dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada
pihak lain dan sekaligus bersiap menjadi lokomotif penggerak perubahan bagi
bangsa. Dengan motto "Sharing and Growing Together", Ikatan Guru Indonesia akan

9
menjadi komunitas yang tepat bagi para guru dan siapa saja yang tertarik dan peduli
pada pentingnya memajukan dunia pendidikan dan keguruan. 
4. FGII adalah Federasi Guru Independen Indonesia. Organisasi ini diharapkan menjadi
sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membebaskan guru serta anak
didik dari pembodohan secara struktural, keterkungkungan bagi profesinya, maka
sudah saatnyalah di era reformasi sekarang guru harus bangkit untuk menjadi “Sang
Pembebas” dan menjadikan pendidikan sebagai wahana pencerahan dan pembebasan,
sehingga pendidikan tidak lagi menjadi tempat pembodohan dan pengkerdilan ilmu
pengetahuan, melainkan sebagai wahana pengembangan diri siswa dan guru secara
profesional, mandiri, kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab.
5. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) adalah Guru-guru Indonesia yang
merindukan terwujudnya pendidikan berkualitas dan berkeadilan menyatukan diri
dalam suatu organisasi guru baru yang dinamakan Wadah yang terbuka untuk semua
guru Indonesia itu diharapkan mampu memperjuangkan posisi tawar organisasi guru
di negeri ini yang diperhitungkan pemerintah dalam mengambil kebijakan pendidikan
di Tanah Air.
6. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)MGMP merupakan suatu wadah asosiasi
atau perkumpulan bagi guru mata pelajaran yang berada di suatu
sanggar/kabupaten/kota yang berfungsi sebagai sarana untuk saling berkomunikasi,
belajar dan bertukar pikiran dan pengalaman dalam rangka meningkatkan kinerja guru
sebagai praktisi/perilaku perubahan reorientasi pembelajaran di kelas

Fungsi Organisasi Profesi kependidikan

Organisasi profesi kependidikan berfungsi sebagai pemersatu seluruh anggota profesi dalam
kiprahnya menjalankan tugas keprofesiannya, dan memiliki fungsi peningkatan kemampuan
profesional profesi ini.

1. Fungsi Pemersatu

Abin Syamsuddin, 1999 : 95, yaitu dorongan yang menggerakkan para profesional untuk
membentuk suatu organisasi keprofesian. Motif tersebut begitu bervariasi, ada yang bersifat
sosial, politik ekonomi, kultural, dan falsafah tentang sistem nilai. Abin Syamsuddin, 1999 :
95), yaitu motif intrinsik dan ekstrinsik. Intrinsik, para profesional terdorong oleh

10
keinginannya mendapat kehidupan yang layak, sesuai dengan tugas profesi yang diembannya.
Secara ekstrinsik mereka terdorong oleh tuntutan masyarakat pengguna jasa suatu profesi
yang semakin hari semakin kompleks.

2. Fungsi Peningkatan Kemampuan Profesional

Fungsi kedua dari organisasi kependidikan adalah meningkatkan kemampuan profesional


pengemban profesi kependidikan ini. Fungsi ini secara jelas tertuang dalam PP No. 38 tahun
1992, pasal 61 yang berbunyi:

Tenaga kependidikan dapat membentuk ikatan profesi sebagai wadah untuk meningkatkan
dan mengembangkan karier, kemampuan, kewenangan profesional, martabat, dan
kesejahteraan tenaga kependidikan.

Tujuan Organisasi Kependidikan

Tujuan organisasi kependidikan, yaitu: meningkatkan dan/atau mengembangkan (1) karier,


(2) kemampuan, (3) kewenangan profesional, (4) martabat, dan (5) kesejahteraan seluruh
tenaga kependidikan.

Peran Organisasi Kependidikan

Menurut Ikatan Konselor Indonesia (2008) bahwa organisasi profesi pada umumnya
berpegang pada apa yang disebut tridarma organisasi profesi, yaitu: (1) ikut serta
mengembangkan ilmu dan teknologi profesi; (2) meningkatkan mutu pelayanan kepada
sasaran layanan; dan (3) menjaga kode etik profesi.
maka setiap organisasi profesi hendaknya dapat memberikan dukungan dan kontribusi
positif bagi para anggotanya untuk senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta melahirkan berbagai inovasi untuk kepentingan pengembangan dan kemajuan
dari profesi itu sendiri, baik berdasarkan pemikiran kritis maupun riset. Dalam hal ini, kerja
sama mutualistik antara organisasi profesi dengan berbagai perguruan tinggi yang melahirkan
anggota-anggota profesi yang bersangkutan tampaknya mutlak diperlukan.

11
Selain berupaya mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, organisasi profesi
juga seyogyanya dapat terus-menerus mendorong dan memotivasi para praktisi profesi di
lapangan untuk dapat melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan standar yang disyaratkan,
sehingga kehadirannya dapat memberikan manfaat dan kepuasan bagi para pengguna jasa
layanan maupun masyarakat luas. Kegiatan pengembangan profesi dengan tujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan tampaknya juga mutlak diperlukan, –misalnya dalam bentuk
riset, pelatihan, seminar, simposium,– baik yang diselenggarakan oleh organisasi profesi itu
sendiri maupun bekerja sama dengan pihak lain.

D. Pengertian Penyelenggaran

Penyelenggaraan pendidikan adalah kegiatan pelaksanaan komponen sistem pendidikan


pada suatu program Pendidikan.

Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan

Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik


agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia dan berbudi pekerti luhur, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, sehat, madiri,
percaya diri toleran, peka sosial, bertanggungjawab, berbudaya, berwawasan lingkungan,
cinta tanah air, berkebangsaan, dan bermoral Pancasila, serta berwawasan global.

Fungsi Penyelenggaraan Pendidikan


Penyelenggaran Pendidikan berfungsi dalam mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan meliputi:
a. Pendidikan diselenggarakan secara profesional, transparan, akuntabel, efesien dan efektif
serta menjadi tanggung jawab bersama Pemerintah, Pemerintah Daerah, Masyarakat, dan
Peserta Didik;
b. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka
dan multi makna;

12
c. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu proses pembudayaan dan pemberdayaan secara
berkesinambungan serta berlangsung sepanjang hayat;
d. Pendidikan diselenggarakan secara adil, demokratis dan tidak diskriminatif dengan
menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai agama, nilai budaya lokal dan kebhinekaan;
e. Pendidikan diselenggarakan dalam suasana yang menyenangkan, membangun kemauan,
mengembangkan kreativitas peserta didik, mencerdaskan dan kompetitif dengan dilandasi
keteladanan;
f. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca dan belajar bagi
segenap warga masyarakat; dan
g. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan seluruh komponen Pemerintah
Daerah dan masyarakat serta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berperan
serta dalam penyelenggaraan dan peningkatan mutu pendidikan.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Profesionalisasi pendidikan adalah cara pembelajaran yang biasanya dilakukan bimbingan


dan pelatihan kepada anak didik atau siswa di dalam sekolah yang dilakukan orang pengajar
guru atau dosen. Serta terdapat sebuah wadah perkumpulan orang-orang yang mrmiliki suatu
krahlian dan ketrampilan mendidik yang dipersiapkan melalu proses pendidikan dan latihan
yang relatif lama serta dilakukan dalam lembaga tertentu yg dapat dipertanggung jawabkan.

13
DAFTAR PUSTAKA
https://azzukhrufi.blogspot.com/2018/12/makalah-pendidikan-dan-profesionalisme.html

14

Anda mungkin juga menyukai