Anda di halaman 1dari 13

Makalah Etika Profesi Kependidikan

“Hakikat Sikap Profesional & Sasaran Sikap Profesional”

Dosen pengampu : Dhian Endahwuri, S.Pd, M.Pd.

Disusun oleh:

Anna Setya Wardani (17310145)


Allisa Madepera (17310152)
Cipta Wahyu W. A (17310153)
Kelas : 4E

PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN


ALAM DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya maka kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat Sikap Profesional & Sasaran Sikap
Profesional”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Etika Profesi
Kependidikan.
Makalah ini berisi tentang hakikat sikap professional pendidik, makalah ini kami
lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang menjelaskan latar belakang dan tujuan
pembuatan makalah. Pembahasan yang menjelaskan hakikat sikap professional , penutup
yang berisi tentang kesimpulan yang menjelaskan isi dari makalah kami. Makalah ini juga
kami lengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi bahan dalam
penyusunan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan kami terima. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca.

Semarang, 19 Juni 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................................. 1

Kata Pengantar .................................................................................................................... 2

Daftar isi.............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 5
D. Manfaat Penulisan ................................................................................................... 5

BAB II ISI ........................................................................................................................... 6

A. Pengertian Profesional ............................................................................................ 6


B. Sikap Terhadap Peraturan Perundang-Undangan ................................................... 9
C. Sikap Terhadap Organisasi Profesi ......................................................................... 9
D. Sikap Terhadap Teman Sejawat.............................................................................. 10
E. Sikap Terhadap Peserta Didik ................................................................................. 10
F. Sikap Terhadap Tempat Kerja ................................................................................ 10
G. Sikap Terhadap Pemimpin ...................................................................................... 10
H. Sikap Terhadap Pekerjaan....................................................................................... 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 12

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 12
B. Saran ....................................................................................................................... 12
C. Daftar Pustaka ......................................................................................................... 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Profesional adalah orang yang memiliki profesi atau pekerjaan yang dilakukan dengan memiliki
kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral yang mengarahkan serta
mendasari perbuatan

Guru profesional tidak hanya menguasai bidang ilmu,bahan ajar,dan metode yang tepat,akan
tetapi mampu memotivasi siswa,memiliki keterampilan yang tinggi dan wawasan yang luas terhadap
dunia pendidikan.Profesionalisme guru secara konsinten menjadi salah satu faktor terpenting dari
mutu pendidikan.

Upaya peningkatan kualitas pendidikan dari tahun ke tahun selalu menjadi program pemerintah.
Salah satunya dengan ditetapkannya UU. No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.Kualitas pendidikan ditentukan oleh penyempurnaan integral dari seluruh komponen
pendidikan seperti kualitas guru, penyebaran guru yang merata,kurikulum,sarana dan prasarana
yang memadai,suasana pembelajaran yang kondusif,dan kualitas guru yang meningkat dan
didukung oleh kebijakan pemerintah. Oleh sebab itu peningkatan profesionalisme guru merupakan
suatu keharusan.

Sekarang ini banyak sekali guru-guru diberbagai tingkat pendidikan yang masih jauh dari sikap
profesional. Diatara mereka hanya berkerja untuk mengajar saja tanpa memikirkan bagaimana
mengajar yang baik,tanpa memikirkan bagaimana membuat administrasi pendidikan yang baik dan
kadang-kadang juga hanya sekedar menjalankan tugas.Sehingga,proses belajar dan pembelajaran di
negara kita masih jauh ketinggalan dengan negara berkembang lainnya.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian dari sikap profesional?
2. Bagaimana sikap terhadap peraturan perundang-undangan?
3. Bagaimana sikap terhadap organisasi profesi?
4. Bagaimana sikap terhadap teman sejawat?
5. Bagaimana sikap terhadap peserta didik?
6. Bagaimana sikap terhadap tempat kerja?
7. Bagaimana sikap terhadap pemimpin?
8. Bagaimana sikap terhadap pekerjaan?

C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas penulis dapat menyimpulkan tujuan dari makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian sikap profesional
2. Untuk mengetahui bagaimana sikap terhadap peraturan perundang-undangan dan sasarannya
3. Untuk mengetahui sikap terhadap organisasi profesi dan sasarannya
4. Untuk mengetahui sikap terhadap teman sejawat dan sasarannya
5. Untuk mengetahui sikap terhadap peserta didik dan sasarannya
6. Untuk mengetahui sikap terhadap tempat kerja dan sasarannya
7. Untuk mengetahui sikap terhadap pemimpin dan sasarannya
8. Untuk mengetahui sikap terhadap pekerjaan dan sasarannya

D. Manfaat Penulisan
1. Ada banyak manfaat yang baik dari pembuatan makalah ini. Beberapa manfaatnya antara lain:
untuk mengetahui hakikat sikap-sikap professional serta sasarannya, yang berguna untuk
bekal menjadi pendidik yang baik.
2. Makalah ini bukan hanya berguna bagi penulis saja, tetapi juga sebagai bahan referensi dan
tambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa dan para pembaca.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sikap Profesioal


Thursthoen dalam Walgito (1990: 108) menjelaskan bahwa, “Sikap” adalah gambaran
kepribadian seseorang yang terlahir melalui gerakan fisik dan tanggapan pikiran terhadap
suatu keadaan atau suatu objek.

Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian.kemahiran. atau
kecakapan yang memiliki standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi (UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Pekerjaan yang bersifat
profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka khusus
dipersiapkan untuk itu dan bukan pekeriaan yang dilakukan oleh mereka karena tidak
dapat memperoleh pekerjaan lain.

Tentang Guru, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalar pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.

Agus F. Tambayong dalam buku “Menjadi Guru Profesional” karya Moh. Uzer
Usman menjelaskan bahwa pengertian guru profesional adalah orang yang memiliki
kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan
tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal, maka guru profesional
adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang di
bidangkan.

B. Karakteristik Guru Profesional

Guru yang profesional akan tercermin ketika ia melaksanakan tugas-tugas yang


ditandai dengan keahlian baik materi maupun metode. Disamping keahliannya, sosok
profesional guru ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh
pengabdiannya. Guru profesional hendak-nya mampu memikul dan melaksanakan
tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa negara

6
dan agarnanya. Guru profesional mempunyai tanggung jawab sosial, intelektual, moral
dan spiritual.

Menurut Uzer usman (2002:47) sebagai ilustrasi profesionalitas guru berikut


tampak perbandingan antara sikap profesional dan sikap amatir (tidak profesional) yaitu:

PROFESIONAL AMATIR
Guru memandang tugas sebagai bagian Guru memandang tugas semata-mata bekerja
dari ibadah
Guru memandang profesi guru adalah Guru memandang profesi guru biasa saja
mulia dan terhormat
Guru menganggap kerja itu adalah Guru memandang kerja itu hanya mencari
amanah nafkah
Guru memandang profesi guru sebagai Guru memandang profesi guru sebagai
panggilan jiwa keterpaksaan
Guru menganggap kerja itu nikmat dan Guru memandang kerja itu beban dan
menyenangkan membosankan
Guru menganggap kerja itu sebagai Guru memandang kerja itu murni mencari
bentuk pengabdian penghasilan
Guru memiliki rasa / ruhul jihad dalam Guru mengajar sekadar menggugurkan
mengajarnya kewajiban
Guru mempelajari setiap aspek dari Guru amatir mengabaikan untuk mempelajari
tugasnya tugasnya
Guru akan secara cermat menemukan apa Guru amatir menganggap sudah merasa
yang diperlukan dan diinginkan cukup apa yang diperlukan dan diinginkan
Guru memandang, berbicara dab Guru amatir berpenampilan dan berbicara
berbusana secara sopan dan elegan semaunya
Guru akan menjaga lingkungan kerjanya Guru amatir tidak memerhatikan lingkungan
selalu rapi dan teratur kerjanya
Guru bekerja secara jelas dan terarah Guru amatir bekerja secaratidak menentu dan
tidak teratur
Guru tidak membiarkan terjadi kesalahan Guru amatir mengabaikan atau
menyembunyikan kesalahan

7
Guru berani terjun kepada tugas-tugas Guru amatir menghindari pekerjaan yang
yang sulit dianggap sulit
Guru mengerjakan tugas secepat mungkin Guru amatir akan membiarkan pekerjaannya
terbengkalai
Guru akan senantiasa terarah dan Guru amatir bertindak tidak terarah dan
optimistic pesimis
Guru akan memanfaatkan dana secara Guru amatir akan menggunakan dana tidak
cermat menentu
Guru bersedia menghadapi masalah orang Guru amatir menghindari masalah orang lain
lain
Guru menggunakan nada emosional yang Guru amatir menggunakan nada emosional
lebih tinggi seperti antusias, gembira, rendah seperti marah, sikap permusuhan,
penuh minat, bergairah ketakutan, penyesalan, dan sebagainya
Guru akan beketja sehingga sasaran Guru amatir akan berbuat tanpa
tercapai memedulikan ketereapaian sasaran
Guru menghasilkan sesuatu melebihi dari Guru amatir menghasilkan sekadar
yang diharapkan memenuhi persyaratan
Guru menghasilkan sesuatu produk atau Guru amatir menghasilkan produk atau
pelayanan bermutu pelayanan dengan mutu rendah
Guru mempunyai janji untuk masa depan Guru amatir tidak memiliki masa depan yang
jelas
M. Ngalim Purwanto dalam bukunya “Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis”
menyebutkan beberapa sikap dan sifat guru yang baik, yaitu:

a) Adil

b) Percaya dan suka kepada murid-muridnya

c) Sabar dan rela berkorban

d) Memiliki kewibawaan terhadap anak-anak

e) Penggembira

f) Bersikap baik terhadap guru-guru lainnya

g) Bersikap baik terhadap masyarakat

8
h) Benar-benar menguasai mata pelajarannva

i) Suka kepada mata pelajaran yang diberikannya

j) Berpengetahuan luas.

A. Sasaran Sikap Profesional Keguruan


1. Sikap Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
Pada butir Sembilan kode etik guru Indonesia disebutkan bahwa “guru
melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan”. Kebijakan
pendidikan di negara kita dipegang oleh pemerintah, dalam hal ini oleh kementerian
pendidikan kebudayaan. Dalam rangka pembangunan di bidang pendidikan di
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan ketentuan-
ketentuan dan peraturan-peraturan yang merupa-kan kebijaksanaan yang akan
dilaksanakan oleh aparatnya, yang meliputi antara lain pembangunan gedung-gedung
pendidikan, pemerataan kesempatan belajar antara lain dengan melalui kewajiban
belajar. Peningkatan mutu pendidikan, pembinaan generasi muda dengan menggiatkan
kegiatan taruna dan lain-lain.

Guru merupakan unsur aparatur negara dan abdi Negara. Oleh karena itu guru
mutlak perlu mengetahui kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan sehingga
dapat melaksanakan ketentuan-ketentuan yang merupakan kebijaksanaan tersebut.

2. Sikap terhadap Organisasi Profesi


Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. Dasar ini menunjukkan kepada kita betapa
pentingnya peranan organisasi sebagai wadah dan sarana pengabdian. PGRI sebagai
organisasi profesi memerlukan pembinaan, agar lebih berdaya guna sebagai wadah
usaha untukmembawakan misi dan memantapkan profesi guru. Keberhasilan usaha
tersebut sangat bergantung kepada kesadaran para anggotanya, rasa tanggung jawab
dan keawajiban para anggotanya. Setiap anggota harus memberikan sebagian waktunya
untuk kepentingan pembinaan profesinya, dan semua waktu dan tenaga yang diberikan
oleh para anggota ini dikoordinasikan oleh para pejabat organisasi tersebut, sehingga
pemanfaatannya menjadi efektif dan efisien.

9
3. Sikap Terhadap Teman Sejawat
Dalam ayat 7 kode etik guru disebutkan bahwa “guru memelihara hubungan
seprofesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial”. Ini berarti bahwa: (l)
Guru hendaknya menciptakan dan memelihara hubungan sesama guru dalam
lingkungan kerjanya, dan (2) Guru hendaknya menciptakan dan memelihara semangat
kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial didalam dan diluar lingkungan kerjanya.
Dalam hal ini, Kode Etik Guru Indonesia menunjukkan kepada kita betapa
pentingnya hubungan yang harmonis perlu diciptakan dengan mewujudkan perasaan
bersaudara yang mendalam antara sesama anggota.
4. Sikap terhadap Anak Didik
Dalam kode etik guru Indonesia dengan jelas dituliskan bahwa “guru berbakti
membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang
berjiwa pancasila”. Dasar ini mengandung beberapa prinsip yang harus dipahami oleh
seorang guru dalam menjalankan tugasnya sehari-hari yakni tujuan pendidikan
nasional, prinsip membimbing dan prinsip pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
5. Sikap terhadap Tempat Kerja
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa suasana yang baik ditempat kerja akan
meningkatan produktivitas. Hal ini disadari dengan sebaik-baiknya oleh setiap guru,
dan guru berkewajiban menciptakan suasana yang sedemikian rupa dalam
lingkungannya. Untuk menciptakan suasana kerja yang baik ini ada dua hal yang harus
diperhatikan, yaitu: guru sendiri hubungan guru dengan orang tua dan masyarakat
sekeliling.
6. Sikap terhadap Pemimpin
Sudah jelas bahwa pemimpin suatu unit atau organisasi akanmempunyai
kebijaksanaan dan arahan dalam memimpin organisasinya, dimana tiap anggota
organisasi itu dituntut berusaha untuk bekerja sama dalam melaksanakan tujuan
organisasi tersebut. Maka, sikap seorang guru terhadap pemimpin harus positif, dalam
pengertian harus bekerja sama dalam menyukseskan program yang sudah disepakati,
baik di sekolah maupun di luar sekolah.
7. Sikap terhadap Pekerjaan
Butir keenam dalam kode etik guru Indonesia berbunyi “guru secara pribadi dan
bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya”.
Dalam butir keenam ini dituntut kepada guru baik secara pribadi maupun secara
kelompok untuk selalu meningkatkan mutu dan martabat profesinya. Guru

10
sebagaimana juga dengan profesi lainnya tidak mungkin dapat meningkatkan mutu dan
martabat profesinya bila guru itu tidak meningkatkan atau menambah pengetahuan dan
keterampilannya karena ilmu dan pengetahuan yang menunjang profesi itu selalu
berkembang sesuai dengan kemajuan zaman

11
BAB II

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian yang telah diuraikan dalam Bab II, maka kita dapat diambil
empat kesimpulan yaitu :
1. Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus
dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya
sebagai guru dengan kemampuan maksimal, maka guru profesional adalah orang
yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang di
bidangkan.
2. Sebagai seorang guru yang profesional, guru harus dapat memenuhi asaran sikap
profesional yang meliputi : (a) sikap terhadap perundang-undangan, (b) sikap
terhadap organisasi profesi, (c) sikap terhadap teman sejawat, (d) sikap terhadap
peserta didik, (e) sikap terhadap tempat kerja, (f) sikap terhadap pemimpin, dan
(g) sikap terhadap pekerjaan
3. Penguasaan pelaksanaan profesionalitas dalam melakukan pekerjaan yang praksis
pendidikan dalam hal ini adalah guru adalah menerapkan praktik secara langsung
bukan hanya penerapan teori-teori dan konsep-konsep belaka.
4. Pengembangan kemampuan profesional adalah kegiatan yang berkesinambungan
karena profesi guru adalah profesi yang akan terus berkembang mengikuti
kemajuan zaman.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penuisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Saran dan kritik yang membangundari pembaca dan pembimbing sangat
kami harapkan sehingga makalah ini akan menjadi semakin mantap. Akhirnya,
semoga makalah ini dapat diterima oleh pembimbing dan bermanfaat bagi pembaca
dalam menambah khazanah keilmuan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sumber:
Hamid, A. (2017). Guru Profesional. Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman dan Kemasyarakatan, 17(2),
274-285. Diakses pada tanggal 26 Juni 2019.

13

Anda mungkin juga menyukai