Dosen Pengampu :
Dr.S.M.Salajang,M.Si
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang “Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui
Model Pembelajaran Problem Based Learning Di Kelas VIII SMP Advent
Tomohon Pada Pembelajaran Matematika” dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Seminar Problematika Pembelajaran Matematika. Selama pembuatan
makalah “Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran
Problem Based Learning Di Kelas VIII SMP Advent Tomohon Pada Pembelajaran
Matematika” telah diusahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini.
Oleh sebab itu, penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu makalah ini.
Adapun, penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
penulis menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah
ini. Selain itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
dibutuhkan untuk perbaikan makalah ini kedepannya. Akhir kata penulis
mengharapkan semoga dari makalah “Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui
Model Pembelajaran Problem Based Learning Di Kelas VIII SMP Advent
Tomohon Pada Pembelajaran Matematika” ini dapat diambil manfaatnya sehingga
dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
b) Kegiatan Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas VIII SMP Advent Tomohon
metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah, tanya
jawab dan demonstrasi. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
diterapkan guru, yaitu :
1. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Orientasi
- Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,
memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
- Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin.
Apersepsi
- Mengaitkan materi/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman siswa dengan
materi/kegiatan sebelumnya.
- Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
- Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
- Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
- Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka siswa
diharapkan dapat menjelaskan tentang materi : Pengertian
Bagun Ruang
- Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
Pemberian Acuan
- Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
- Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
b) Pengertian Belajar
Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang belajar,
pada umumnya mereka memberikan penekanan pada unsur perubahan dan
pengalaman. Menurut Witherington (Sukmadinata 2007:155) menyatakan
bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang
dimanifestasikan sebagai pola respon yang baru yang berbentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Crow and
Crow (Sukmadinata 2007:155) mengemukakan bahwa belajar adalah
diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru.
Sedangkan menurut Hilgar (1962:252) menjelaskan bahwa belajar adalah
suatu proses di mana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya
respon terhadap sesuatu situasi.
Berdasarkan penekanan unsur pengalaman tentang definisi belajar
dikemukakan pengertian belajar menurut para ahli, antara lain menurut Di
Vesta and Thompson (1970:112) menyatakan bahwa belajar adalah
perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dari
pengalaman. Gage and Berliner (1970:256) mengemukakan bahwa belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang muncul karena
pengalaman. Sedangkan menurut Hilgard (1983:630), mengemukakan
bahwa belajar dapat dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang brelatif
permanen yang terjadi karena pengalaman.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa faktor-faktor dari diri siswa
dan dar luar siswa saling berkaitan dalam menumbuhkan minat belajar. Jika
faktor-faktor tersebut tidak mendukung mengakibatkan kurang atau hilangnya
minat belajar siswa. Kurang atau hilangnya minat belajar siswa disebabkan oleh
banyak hal yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi pencapaian hasil
belajar.
C. Faktor-Faktor Yang Dapat Menumbuhkan Minat Belajar
Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif
untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan
menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Menurut Tanner and Tanner
(1975) menyarankan agar para pengajar berusaha membentuk minat-minat baru
pada siswa. Hal ini bisa dicapai melalui jalan memberi informasi pada siswa
tentang bahan yang akan dismpaikan dengan menghubungkan bahan pelajaran
yang lalu, kemudian diuraikan kegunaannya di masa yang akan datang.
Roijakters (1980) berpendapat bahwa hal ini biasa dicapai dengan cara
menghubungkan bahan pelajaran dengan berita-berita yang sensasional, yang
sudah diketahui siswa.
Harry Kitson (The Liang gie 1995:130) mengemukakan bahwa ada dua
kaidah tentang minat (the laws of interest), yang berbunyi :
1. Untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, usahakan untuk
memperoleh keterangan tentang hal tersebut.
2. Untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, lakukan
kegiatan yang menyangkut hal tersebut.
Minat belajar akan tumbuh apabila kita berusaha mencari berbagai
keterangan selengkap mungkin mengenai mata pelajaran itu, umpamanya arti
penting atau pesonanya dan segi-segi lainnya yang mungkin menarik.
Keterangan itu dapat diperoleh dari buku pegangan, ensiklopedi, guru dan siswa
senior yang tertarik atau berminat pada mata pelajaran itu. Disamping itu perlu
dilakukan kegiatan yang berhubungan dengan mata pelajaran itu. Dengan
langkah-langkah itu minat siswa terhadap mata pelajaran itu akan tumbuh.
Pendapat lain yang berkaitan dengan upaya menumbuhkan atau
meningkatkan minat belajar, dikemukakan oleh Crow and Crow (The Liang Gie
1995:132) yang menyatakan bahwa untuk mendukung tumbuhnya minat belajar
yang besar, perlu dibangun oleh motif-motif tertentu dalam batin seseorang
siswa. Ada lima motif penting yang dapat mendorong siswa untuk melakukan
studi sebaik-baiknya, yaitu :
1. Suatu hasrat keras untuk mendapatkan angka-angka yang lebih baik dalam
pelajaran.
2. Suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu dalam suatu bidang
studi.
3. Hasrat untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
4. Hasrat untuk menerima pujian dari orang tua, guru, atau teman.
5. Cita-cita untuk sukses di masa depan dalam suatu bidang khusus.