SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika
Di susun oleh :
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
3. Adik-adikku;
Junandus Sijabat dan Septiana Sijabat
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat rahmat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
yang berjudul “Pendidikan Karakter Pada Proses Pembelajaran Matematika Kelas
VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta” dengan baik dan lancer.
1. Tuhan Yesus Kristus untuk setiap talenta yang diberikan kepada Eva.
2. Kedua orangtuaku yang terkasih atas doa, dukungan, dan cinta kasih, serta
semua hal yang selalu diberikan.
3. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan,
Universitas Sanata Dharma.
4. Dr. Hongki Julie S.Pd., M. Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Sanata
Dharma.
5. Prof. Dr. St. Suwarsono selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis dengan sabar
dan memberikan nasehat serta saran yang berguna dalam penyusunan
skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
6. Para dosen dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
7. Dra. Anna Harsanti selaku Kepala Sekolah SMP Stella Duce 2 Yogyakarta
yang telah mengijinkan untuk melakukan penelitian.
8. Patricius Parno, S.Pd.Si selaku Wakasek Bidang Kurikulum SMP Stella
Duce 2 Yogyakarta yang telah membimbing serta membantu selama
proses penelitian.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................... ii
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Konsep Pembelajaran....................................................................... 15
A. Jenis Penelitian................................................................................. 43
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kesimpulan ...................................................................................... 85
B. Saran ................................................................................................ 87
LAMPIRAN .................................................................................................. 91
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.5 Nilai nilai Karakter yang diterapkan oleh SMP Stella
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 12 Silabus dan Sistem Penilaian Mata Pelajaran Matematika ....... 117
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
This research aimed to: 1) to find out the form of character education whice was
comprehensive the kinds of comprehensive character building: 2) identify the
Mathematics Teaching-Learning Model: and 3) find out the character building
process which is integrated with Mathematics Teaching-Learning in the second
grade of SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. The respondents of this research were
the headmaster, the vice headmaster for curriculum matters, the Mathematics
teacher, and the second grade of junior high school students.
The research instruments used by the researcher were observation, interview and
documentation. The data were processed by using descriptive qualitative methods
in order to identify the Character Building during the Learning Process of
Mathematics for the Second Grade of SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.
The results showed that the comprehensive character building was done in 3
activities, namely: a) the learning process; b) the school management; and c) the
students’ development. The model Teaching and Learning used was STAD in
cooperative learning approach because it showed some character values such as
cooperation, responsibility, never give up, and work hard. The character building
integration during the learning process of Math in SMP Stella Duce 2 Yogyakarta
was started from the planning, the implementation and the learning evaluation. In
addition, there were some character values which were given and developed by
the Mathematics teacher like religious, discipline, honest, never give up, high
curiosity, and also responsibility.
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pendidikan karakter perlu diberlakukan untuk negeri ini, salah satu caranya
yaitu dengan mengoptimalkan peran sekolah. Pihak sekolah bekerja sama dengan
keluarga, masyarakat, dan elemen bangsa yang lain demi mensukseskan agenda
besar menanamkan karakter peserta didik sebagai calon penerus bangsa di masa
yang akan datang. Penanaman pendidikan karakter di dalam kurikulum sekolah
merupakan amanat kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan
Nasional di mana dalam hal ini adalah “pengintegrasian pendidikan karakter ke
dalam kurikulum, mulai dari jenjang prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan
menengah baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal, hingga
perguruan tinggi”. (www.antaranews.com, diakses tanggal 15/5/2010).
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pelajaran, doa malaikat Tuhan pada saat pukul 12:00 siang atau sebelum bel
istirahat berbunyi, dan diadakannya kantin kejujuran.
B. Rumusan Masalah
Terdapat beberapa hal penting yang akan diungkap dalam skripsi ini terdiri
dari kajian pengembangan pendidikan karakter, pengembangan pembelajaran
matematika, dan kajian pendidikan matematika yang terintegrasi. Ketiganya dapat
diposisikan sejajar dan memiliki keserasian, dan dengan pendidikan karakter sama
sekali tidak bertentangan satu sama lain. Melihat uraian di bagian pendahuluan,
maka perlu dirumuskan beberapa masalah guna memberikan fokus kajian yang
terarah dalam skripsi ini, sebagai berikut :
C. Tujuan Penelitian
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Penjelasan Istilah
1. Karakter
2. Pendidikan Karakter
3. Proses Pembelajaran
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Matematika
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai
dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada
keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, manfaat yang
diharapkan adalah :
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi jajaran Dinas Pendidikan atau instansi terkait, hasil penelitian dapat
bermanfaat sebagai bahan kajian untuk dasar menentukan kebijakan yang
efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam hal
pendidikan karakter bagi siswa.
b. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi para
guru di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dan guru-guru yang lain sebagai
bahan menentukan kebijakan dalam program pendidikan karakter.
c. Bagi para guru, manfaat penelitian dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan
dan bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan pembenahan
serta koreksi diri terhadap berbagai kekurangaan dalam melakukan
tugasnya secara profesional, khususnya dalam pengembangan karakter
siswa.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Hakikat Karakter
Karakter saat ini tengah menjadi perbincangan yang menarik pembahasan dalam
setiap bidang khususnya dalam bidang pendidikan karena pendidikan merupakan
tempat transformasi ilmu pengetahuan dari generasi ke generasi, guru sebagai orang
yang terlibat dalam dunia pendidikan tentu harus memahami apa yang dimaksud
dengan karakter. Ada dua pengertian tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan
bagaimana seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur,
kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter yang
buruk/jelek. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur, suka menolong, tentulah
orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat
kaitannya dengan personality. Seseorang baru bisa disebut orang yang berkarakter (a
person of character) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral (Wynne dalam
Sutjipto, 2011:504).
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pendidikan Karakter
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 2.1
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Konsep Pembelajaran
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Komponen Pembelajaran
a. Tujuan
Tujuan yang secara eksplisit diupayakan pencapaiannya melalui kegiatan
pembelajaran adalah “instructional effect” biasanya berupa pengetahuan, dan
keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam TPK.
b. Subjek belajar
Subjek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama
karena peranannya sebagai subjek sekaligus objek. Sebagai subjek karena peserta
didik adalah individu yang melakukan proses belajar mengajar. Sebagai objek
karena kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencapai perubahan perilaku
pada diri subjek belajar. Untuk itu dari pihak siswa diperlukan aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Partisipasi aktif subyek belajar dalam proses
pembelajaran antara lain dipengaruhi oleh kemampuan yang telah dimilikinya
hubungan dengan materi yang akan dipelajari.
c. Materi pelajaran
Materi pelajaran merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran
karena materi pelajaran akan memberi warna dan bentuk dari kegiatan
pembelajaran. Materi pelajaran yang komprehensif, terorganisir secara sistematis
dan dideskripsikan dengan jelas akan berpengaruh juga terhadap intensitas proses
pembelajaran.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Strategi pembelajaran
Startegi pembelajaran menjadi pola umum dalam mewujudkan proses
pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Penerapan strategi pembelajaran, guru perlu memilih model-model yang tepat,
metode yang sesuai dan teknik-teknik mengajar yang menunjang pelaksanaan.
Untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat seorang guru perlu
mempertimbangkan akan tujuan, karakteristik siswa, materi pelajaraan dan
sebagainya agar strategi pembelajaran tersebut dapat berfungsi secara maksimal.
e. Media pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat/wahana yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Salah satu
komponen sistem pembelajaran berfungsi sebagai peningkatan peranan strategi
pembelajaran yang difasilitasi dengan media pembelajaran. Sebab, media
pembelajaran disamping komponen waktu dan metode mengajar. Media
digunakan dalam kegiatan instruksional antara lain karena : 1) Media dapat
memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata menjadi dapat
dilihat dengan jelas; 2) Dapat menyajikan benda yang jauh dari subyek belajar;
dan 3) Menyajikan peristiwa yang komplek, rumit, dan berlangsung cepat
menjadi sistematik dan sederhana sehingga mudah diikuti.
f. Penunjang
Komponen penunjang yang dimaksud dalam sistem pembelajaran adalah
fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran, bahan pelajaran, dan semacamnya.
Komponen penunjang befungsi memperlancar, melengkapi dan mempermudah
terjadinya proses pembelajaran. Sehingga sebagai salah satu komponen
pembelajaran.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g. Evaluasi
Evaluasi diartikan sebagai suatu proses yang sistematis untuk menentukan
sejauh mana tujuan pengajaran dicapai oleh para siswa. Dalam pembelajaran,
evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh
oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran guru perlu
memperhatikan, memilih, dan memanfaatkannya.
C. Pembelajaran Matematika
1. Pengertian Matematika
Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang artinya
belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa belanda disebut wiskunde
atau ilmu pasti, yang semuanya berkaitan dengan penalaran. Pengertian matematika
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 637) adalah ilmu tentang bilangan-
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam
penyelesaian masalah bilangan.
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa matematika adalah ilmu
dasar yang dipandang sebagai suatu bahasa, struktur logika, batang tubuh dari
bilangan dan ruang, rangkaian metode untuk menarik kesimpulan, esensi ilmu
terhadap dunia fisik dan aktivitas intelektual.
Tujuan belajar merupakan hasil yang hendak dicapai setelah siswa melakukan
kegiatan belajar. Tujuan yang didasari oleh siswa sendiri sangat bermakna dalam
upaya menggerakkan kegiatan belajar untuk mencapai hasil yang optimal. Dalam hal
ini, Sriyanto (2007:15) mengungkapkan bahwa:
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994:79) bahwa ada tiga tahapan yang harus
dilakukan guru dalam proses pembelajaran yaitu persiapan/perencanaan, pelaksanaan,
dan tahap penilaian/evaluasi. Begitu pula dengan proses pembelajaran matematika
yang dilakukan oleh guru melalui tiga tahap tersebut yaitu seperti dibawah ini:
a. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan merupakan proses pemikiran terencana sebagai dasar untuk
melakukan kegiatan di masa mendatang. Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan
untuk mengkoordinasikan komponen pembelajaran yang meliputi tujuan
pembelajaran, bahan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, metode, media sumber,
dan evaluasi.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada tahap persiapan atau perencanaan ini seorang guru harus mempunyai persiapan
sebelum proses pembelajaran berlangsung agar proses pembelajaran yang
dilaksanakan tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien dan dapat diberikan
sesuai dengan waktu yang tersedia.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994:880) bahwa agar proses pembelajaran
yang dilakukan antara guru dan murid dapat berjalan secara efektif dan efisien
seyogyanya guru memperhatikan hal-hal yaitu:
1) Tujuan pengajaran.
2) Ruang lingkup dan urutan bahan yang diberikan.
3) Sarana dan fasilitas pendidikan yang dimiliki.
4) Jumlah anak didik yang akan mengikuti pengajaran.
5) Waktu jam pelajaran yang tersedia
6) Sumber bahan pengajaran yang bisa digunakan dan sebagainya.
Seorang guru yang akan mengajarkan pelajaran harus memikirkan hal-hal apa
yang harus dilakukan serta menuangkannya secara tertulis dalam perencanaan
pembelajaran yang dimulai dengan merumuskan program tahunan, program semester,
analisis materi pelajaran, pengembangan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran,
program remedial, dan program pengayaan. Kemudian merumuskan bahan pelajaran
yang akan diajarkan. Bahan pelajaran tersebut harus diatur agar memberi motivasi
pada siswa untuk aktif dalam belajar. Setelah proses pembelajaran ditetapkan dan
diurutkan secara sistematis sehingga memberi peluang adanya kegiatan belajar
bersama atau perorangan.
Penggunaan alat bantu dan metode mengajar diusahakan dan dipilih oleh guru
agar menumbuhkan semangat siswa. Perumusan perencanaan pembelajaran yang
terakhir tentang penilaian yang terdiri dari sejumlah pertanyaan yang problematis,
sehingga menuntut siswa untuk berpikir secara optimal dan jika perlu diberikan
tugas-tugas yang harus dikerjakan di kelas atau di rumah.
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran ada tiga tahapan yang harus dilakukan guru, tahap pra
instruksional, tahap instruksional, dan tahap evaluasi atau tindak lanjut.
1) Tahap Awal (Tahap pra instruksional) yaitu tahap yang ditempuh pada saat
memulai sesuatu proses belajar mengajar.
2) Tahap Inti (Tahap instruksional) yaitu tahap penyampaian pelajaran atau tahap
inti. Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan tugas bagi seorang guru dalam
menyalurkan ilmu pengetahuan.
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Tahap Akhir (Tahap evaluasi atau tindak lanjut) yaitu tahap yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa pada tahap sebelumnya yaitu pada tahap
instruksional.
c. Tahap penilaian/evaluasi
Dalam kegiatan evaluasi ini yang harus dilaksanakan guru adalah sebagai berikut:
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Disiplin
Karakter disiplin dapat terbentuk dalam mempelajari matematika
karena dalam matematika peserta didik diharapkan mampu mengenali suatu
keteraturan pola, memahami aturan-aturan dan konsep-konsep yang telah
disepakati. Nilai karakter yang diharapkan dalam belajar matematika adalah
seseorang diharapkan mampu bekerja secara teratur dan tertib dalam
menggunakan aturan-aturan dan konsep-konsep. Dalam matematika konsep-
konsep tersebut tidak boleh dilanggar karena dapat menimbulkan salah arti.
b. Jujur
Matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan pengamatan
(induktif) walaupun pada tahap-tahap awal contoh-contoh khusus dan
ilustrasi geometris diperlukan, tetapi untuk generalisasi harus berdasarkan
pembuktian deduktif. Karakter yang dapat membentuk jiwa seseorang,
bahwa seseorang tidak akan mudah percaya pada isu-isu yang tidak jelas
sebelum ada pembuktian. Kepribadian yang terbentuk diharapkan adalah
seseorang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaannya, karena selalu dapat menunjukkan pembuktian dari setiap
perkataan dan tindakannya.
c. Kerja Keras
Ada kalanya seseorang keliru dalam pengerjaan suatu perhitungan.
Namun, belum mencapai hasil yang benar, maka seseorang diharapkan dapat
dengan sabar melihat kembali (looking back) apa yang telah dikerjakan
secara runut dengan teliti, tidak mudah menyerah terus berjuang untuk
menghasilkan suatu jawaban yang benar.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Kreatif
Seorang yang belajar matematika akan terbiasa untuk kreatif dalam
menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Menyelesaikan persoalan ada
yang dapat menyelesaikan dengan cara yang panjang, namun ada pula yang
mampu mengerjakan dengan singkat. Bila seseorang terbiasa menyelesaikan
permasalahan matematika, maka orang tersebut akan terbiasa memunculkan
ide yang kreatif yang dapat membantunya menjalani kehidupan secara lebih
efektif dan efisien.
f. Mandiri
Dalam pelajaran matematika kita senantiasa menghadapi tantangan,
berbagai permasalahan yang menuntut kita untuk menemukan solusi atau
penyelesaiannya. Untuk itu peserta didik harus mampu memiliki sikap yang
tidak mudah bergantung pada orang lain, namun berupaya secara mandiri
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi dengan baik.
g. Komunikatif
Matematika merupakan suatu bahasa, sehingga seseorang harus
mampu mengkomunikasikannya baik secara lisan maupun tulisan, sehingga
informasi yang disampaikan dapat diketahui dan dipahami oleh orang lain.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
h. Tangggung Jawab
Kebiasaan disiplin dalam bernalar yang terbentuk dalam mempelajari
matematika melahirkan suatu sikap tanggung jawab atas pelaksanaan
kewajiban yang seharusnya dilakukan, baik tanggung jawab terhadap diri
sendiri, masyarakat, Negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 2.2
Nilai Karakter Proses dan Sikap Guru dalam Mengembangkan Karakter Siswa
1. Memperingatkan siswa yang mencontek temannya saat
mengerjakan tugas atau saat ulangan/ujian.
Kejujuran 2. Larangan membawa fasilitas komunikasi pada saat
ulangan atau ujian.
3. Transparansi penilaian kelas.
1. Mengajak seluruh siswa agar dapat bekerja sama dalam
kelompok tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan,
status sosial, dan status ekonomi.
2. Memberikan perhatian yang sama kepada semua siswa.
Demokratis
3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berbeda
pendapat.
4. Menghargai pendapat siswa tanpa membedakan suku,
agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi.
1. Guru masuk kelas tepat waktu.
2. Menegur siswa yang melanggar aturan di kelas (seperti
makan dalam kelas, berbicara, mengganggu temannya,
Disiplin
berkeliaran, dan sebagainya).
3. Mengecek kehadiran siswa.
4. Menggunakan seragam guru sesuai aturan.
1. Meminta siswa tidak terburu-buru dalam mengerjakan
Teliti
soal.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Pendekatan Komprehensif
Menurut Darmiyati Zuchdi (2011:5) kondisi masa kini sangat berbeda dengan
kondisi masa lalu. Pendekatan pendidikan yang dahulu cukup efektif, tidak sesuai
lagi untuk membangun generasi sekarang dan yang akan datang. Bagi generasi masa
lalu, pendidikan moral yang bersifat indoktrinatif sudah cukup memadai untuk
membendung terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma-norma
kemasyarakatan, meskipun hal itu tidak mungkin dapat membentuk pribadi-pribadi
yang memiliki kemandirian dalam membuat keputusan moral. Sebagai gantinya
diperlukan pendekatan pendidikan yang memungkinkan siswa mampu mengambil
keputusan secara mandiri dalam memilih nilai-nilai yang saling bertentangan, seperti
apa yang terjadi pada kehidupan saat ini. Strategi tunggal tampaknya sudah tidak
cocok lagi, apalagi yang bernuansa indoktrinasi. Pemberian teladan saja juga kurang
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
efektif diterapkan, karena sulitnya menentukan yang paling tepat untuk dijadikan
teladan.
Dengan kata lain, diperlukan multi pendekatan atau yang oleh Kirschenbaum
(1995) disebut “Pendekatan Komprehensif”. Istilah Komprehensif yang digunakan
dalam pendidikan mencakup berbagai aspek. Pertama, isinya harus komprehensif,
meliputi semua permasalahan yang berkaitan dengan pilihan nilai-nilai yang bersifat
pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan mengenai etika secara umum. Hal ini dapat
diwujudkan dengan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam semua mata kuliah.
Kedua, metode pendidikan juga harus komprehensif meliputi empat metode.
Termasuk di dalamnya dua metode tradisional, yaitu: penanaman nilai dan pemberian
teladan, serta dua metode kontemporer: yakni fasilitas pembuatan keputusan moral
secara bertanggung jawab dan pengembangan keterampilan hidup (soft skill).
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau
pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru
memulai pembelajaran di kelas dengan menggunakan pendekatan kooperatif. STAD
juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif.
1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD bukanlah obat yang paling mujarab untuk
memecahkan masalah yang timbul dalam kelompok kecil.
2. Adanya ketergantungan sehingga siswa yang lambat berpikir tidak dapat berlatih
belajar mandiri.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Memerlukan waktu yang lama sehingga target pencapaian kurikulum tidak dapat
dipenuhi.
4. Tidak dapat menerapkan materi pelajaran secara cepat.
5. Penilaian terhadap individu dan kelompok serta pemberian hadiah menyulitkan
bagi guru untuk melaksanakannya (Soewarso, 1998:16).
1. Perencanaan Pembelajaran
Pada tahap ini silabus, RPP, dan bahan ajar disusun. Baik silabus,
RPP, dan bahan ajar dirancang agar muatan ataupun kegiatan pembelajarannya
berwawasan pendidikan karakter. Cara yang mudah untuk membuat silabus,
RPP, dan bahan ajar yang berwawasan pendidikan karakter adalah dengan
mengadaptasi silabus, RPP, dan bahan ajar yang telah dibuat/ada dengan
menambahkan/mengadaptasi kegiatan pembelajaran yang bersifat memfasilitasi
dikenalnya nilai-nilai, didasarinya pentingnya nilai-nilai, dan diinternalisasinya
nilai-nilai.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
d. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Kerangka Berpikir
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keras, sopan, jujur, dan lain sebagainya. Sedangkan, nilai-nilai karakter siswa
dapat dilihat dari berbagai kegiatan siswa misalnya ketika guru
memerintahkan siswa mengerjakan soal, siswa terlihat bekerja keras untuk
memecahkan soal tersebut. Ketika ada tugas pekerjaan rumah, jika siswa lupa
mengerjakan atau mengalami kesulitan maka akan berkata jujur kepada guru.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Enviromental Input
Raw Input Output
Lingkungan
IQ
IQ keluarga
Lingkungan Bakat
Bakat
sekolah Minat
Minat
Lingkungan Motivasi
Motivasi Kebiasaan
Kebiasaan Karakter-
Karakter- Learning karakter
karakter Teaching Process baru (yang
lama (yang sudah
sudah (Proses KBM) dimiliki)
dimiliki) Pengetahu
an dan
Pengetahua
Instrumental Input pengalama
n dan
n baru
pengalama Sarana yang sudah
n lama (alat/media) dimiliki
yang sudah Metode
dimiliki mengajar
Materi/Kurikul
um
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor
dalam Moleong (2009:4) yang dimaksud “penelitian kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”.
Adapun alasan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
adalah karena dalam penelitian ini data yang dihasilkan berupa data deskriptif
yang diperoleh dari data-data berupa ucapan dan tulisan yang dapat dipercaya.
Penelitian ini akan melihat realitas sosial di lapangan mengenai Pendidikan
Karakter Pada Proses Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Stella
Duce 2 Yogyakarta.
B. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru
matematika dan peserta didik kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta di
Ruang Sekar Jagad.
C. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pendidikan karakter pada proses
pembelajaran matematika di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Ruang Sekar
Jagad.
D. Bentuk Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berbentuk kata-kata dan
kalimat-kalimat yang diungkapkan secara lisan atau secara tertulis.
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
“Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara dan yang
diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan” (Moleong,
1990:135). Wawancara ini diadakan secara langsung kepada pihak-pihak
yang terkait dengan pendidikan karakter pada proses pembelajaran
matematika di kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Ruang Sekar
Jagad serta para pihak yang berkompeten untuk menyampaikan informasi
yang diperlukan kepada peneliti. Wawancara pada penelitian ini dilakukan
kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Guru
Matematika dan Siswa di kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Ruang
Sekar Jagad.
2. Pengamatan (Observasi)
“Tujuan dari observasi adalah untuk mendeskripsikan setting,
kegiatan yang terjadi, orang yang terlibat di dalam kegiatan, waktu
kegiatan, dan makna yang diberikan oleh para pelaku yang diamati tentang
peristiwa yang diamati ” (Asshofa, 2001:58). Dalam penelitian ini, peneliti
hanya sebagai pengamat biasa yang melakukan observasi atau pengamatan
terhadap proses pembelajaran di kelas VII ruang Sekar Jagad dan kondisi
lingkungan sekolah di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.
3. Dokumentasi
Metode Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen
rapat, prasasti, agenda, dan sebagainya. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan alat pengumpulan data berupa buku-buku, dokumen, serta
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Keabsahan Data
Untuk mengetahui keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan
data. Teknik keabsahan data atau validitas data didasarkan pada empat kriteria
yaitu kepercayaan, keterlatihan, ketergantungan, dan kepastian. (Moleong,
2004:324). Teknik yang digunakan untuk menetapkan keabsahan data dalam
penelitian dilapangan salah satunya adalah teknik triangulasi. “Teknik
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Wawancara Observasi
Dokumentasi
Proses triangulasi sumber yang dilakukan peneliti adalah melalui tiga sumber
data yaitu data hasil wawancara, data hasil observasi, dan data hasil dokumentasi.
Langkah pertama adalah membandingkan hasil wawancara dari kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, guru, dan siswa dengan hasil pengamatan di lingkungan SMP Stella
Duce 2 Yogyakarta serta pengamatan di dalam kelas ketika pembelajaran
Matematika. Langkah kedua adalah membandingkan hasil wawancara antara
informan satu dengan informan lain misalnya informan dari guru peneliti
bandingkan dengan keterangan dari kepala sekolah dan siswa. Langkah ketiga
adalah membandingkan data hasil wawancara dengan isi dokumen yang
dimiliki oleh SMP Stella Duce 2 Yogyakarta misalnya keterangan dari guru
bahwa nilai-nilai karakter di sisipkan dalam RPP dan silabus maka peneliti
melihat dokumen (RPP dan Silabus) untuk menguji kebenaran tersebut.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengumpulan Penyajian
Data Data
Reduksi
Data
Kesimpulan-
kesimpulan
Tabel 3.1
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.2
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.1
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.2
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Deskripsi data hasil wawancara dalam penelitian ini merupakan data primer
yang akan dianalisis. Sesuai dengan kebutuhan peneliti, ada beberapa orang yang
peneliti wawancarai yaitu Guru Matematika sebagai informan utama, Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan beberapa siswa Kelas VII
Ruang Sekar Jagad sebagai informan pendukung. Banyaknya informan yang
peneliti pilih dimaksudkan untuk menggali data yang selengkap-lengkapnya.
Berdasarkan data dari lapangan atau informan, maka berikut ini ada data temuan
di lapangan yang diperoleh dari wawancara dan observasi.
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
biasanya mengajari saya jika saya tidak bisa mengerjakan soal”. (Siswa I Kelas
VII)
“Biasanya kalau sudah dibentuk kelompok oleh guru, kami saling
bekerjasama, diskusi untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan nanti hasilnya
bisa kita presentasikan didepan kelas”. (Siswa I Kelas VII)
Berdasarkan pengamatan atau observasi peneliti pada proses pembelajaran
maka diketahui bahwa guru matematika menggunakan metode ceramah, tanya
jawab, diskusi kelompok, dan penugasan. Pada saat diskusi kelompok tersebut
guru Matematika menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hal-hal di luar materi. Apersepsi yang dilakukan oleh guru SMP Stella Duce 2
Yogyakarta adalah dengan mengulang sekilas materi sebelumnya,
menanyakan kepada siswa apabila masih ada bagian yang dipahami ataupun
membahas pekerjaan rumah.
“Media yang dipakai guru biasanya tergantung materinya sih, misalnya
kemarin pada saat materi aritmetika sosial guru memperlihatkan penggaris,
penghapus, beberapa buku, beberapa alat tulis, dan lain-lain sebagai contoh
agar mudah kami pahami” (Siswa II Kelas VII)
“Sebelumnya kan guru pasti menjelaskan materi dengan ceramah, habis itu
biasanya kita mengerjakan soal-soal dengan kelompok terus sebelum
pelajaran berakhir dikasi PR” (Siswa I Kelas VII)
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyerah, rasa ingin tahu tinggi, dan suka dengan pelajaran. Saya sebagai
guru sangat ingin anak-anak memiliki karakter pejuang, ketika dia merasa
sulit mereka harus berusaha secara maksimal atau dengan kata lain
karakter yang saya tanamkan adalah sikap pantang menyerah”. (Guru
Matematika, Bernadetta Retno Haryani, S.Pd.)
Penanaman pendidikan karakter yang dilakukan pada saat
pembelajaran Matematika di kelas VII Ruang Sekar Jagad SMP Stella
Duce 2 Yogyakarta berdasarkan wawancara dan observasi maka peneliti
dapat menyimpulkan tentang nilai-nilai karakter yang ditunjukkan adalah
sebagai berikut:
1) Religius
2) Disiplin
3) Kejujuran
4) Pantang Menyerah
5) Rasa Ingin Tahu yang Tinggi
6) Tanggung Jawab
c. Pendidikan Karakter dalam Evaluasi yang digunakan dalam
Pembelajaran
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan
pembelajaran. Implementasi dari pengertian ini maka setiap kali guru
mengadakan penilaian harus mengolah hasil penilaian untuk mengetahui
kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik. Mengembalikan
hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai komentar yang
mendidik. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada akhir semester kepada
pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar
peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh.
“Tujuan evaluasi menurut saya ada 3. Pertama, untuk mengetahui
sejauhmana peserta didik dalam mencapai indikator-indikator
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.3
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengembangkan tidak
hanya dilingkungan
sekolah tetapi juga
dikehidupan masyarakat
berbangsa dan
bernegara”.
3. Nilai-nilai karakter “Dalam Matematika ya? S1 : “Iya kak, misalnya
apakah yang Menurut saya selama ini guru selalu datang tepat
ditunjukkan guru macam-macam yang waktu ke kelas enggak
dalam proses pastinya agama, disiplin, pernah telat”.
pembelajaran masuk tepat waktu, baris S2 : “Sudah, karena bu
matematika? berbaris, kemudian guru selalu mengajarkan
mengerjakan PR di kita untuk tidak
rumah, termasuk mencontek”.
disiplin, jujur, misalnya
dia itu belajar dulu
dirumah dengan cara
membaca kemudian
pantang menyerah, rasa
ingin tahu tinggi
terutama dalam
pelajaran. Saya sebagai
guru juga sangat ingin
anak-anak memiliki
karakter pejuang, ketika
dia merasa sulit mereka
harus berusaha secara
maksimal atau dengan
kata lain karakter yang
saya tanamkan adalah
sikap pantang
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyerah”.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
S2 : “Biasanya kalau
sudah dibentuk
kelompok oleh guru,
kami saling
bekerjasama, diskusi
untuk menyelesaikan
soal-soal yang diberikan
nanti hasilnya bisa kita
presentasikan di depan
kelas”.
Tabel 4.4
Data Hasil
Data Hasil Wawancara
Pertanyaan Wawancara Kepala
Wakil Kepala Sekolah
Sekolah
1. Apa tujuan program “Tujuannya adalah “Mengubah pola siswa
pendidikan karakter untuk menanamkan sekarang ke yang lebih
ini? nilai-nilai budi pekerti baik atau meluruskan ke
yang luhur, sehingga hal-hal yang positif”.
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepada dua sumber yang berbeda dan jawaban dari masing-masing sumber saling
berkaitan).
E. Triangulasi Pengamatan
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. SMP Stella Duce 2 Yogyakarta mewajibkan semua warga sekolah yaitu siswa,
guru, dan staf pendidikan lainnya untuk melakukan doa pagi bersama dengan
cara bergiliran. Peraturan ini telah dibuat oleh sekolah untuk menanamkan
nilai-nilai karakter dalam beribadah dan kebersamaan.
b. SMP Stella Duce 2 Yogyakarta juga telah menetapkan nilai-nilai karakter
kompetensi lulusan yang dapat dilihat dari visi dan misi sekolah.
a. pengelolaan tata tertib atau pelangggaran tata tertib, jika ada siswa
yang melakukan pelanggaran maka akan berimplikasi pada
pengurangan nilai dan hukuman atau pembinaan.
b. penyediaan tempat-tempat pembuangan sampah, sekolah sudah
menyiapkan tempat-tempat sampah sehingga siswa diharapkan
memiliki kebiasaan cinta kebersihan.
c. Penyediaan sarana ibadah dan pelaksanaan ibadah, misalnya ruang
doa.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.5
Nilai-Nilai
No Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Karakter
a) Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran dengan
1. Religius dipimpin oleh ketua kelas
b) Setiap pergantian jam pelajaran, siswa
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Keterbatasan Penelitian
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Saran
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal dan Sujak. 2011. Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter.
Huberman, Michael dan Milles. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.
Lickona, Thomas, 1991. Educating for Character: How Our School Can Teach
Respect and Responsibility. New York: Bantam Books.
Mamo dan M. Idris. 2008. Strategi Dan Metode Pengajaran. Yogyakarta: Ar-Rus.
Media Group.
Mediknas. 2010. Penerapan Pendidikan Karakter Dimulai Dari SD. Diakses dari
http://antarnews.com/berita/1273933824/mendiknas. Tanggal 12 Februari
2013 pukul 09.00 WIB.
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Zuchdi, Darmiyati (ed). 2011. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan
Praktik. Yogyakarta: UNY Press.
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Peneliti (P) : Ada berapa jumlah kelas atau rombongan belajar di SMP Stella
Duce 2 Yogyakarta?
Kepala Sekolah (KS) : “Ada 15 kelas atau rombongan belajar, 5 kelas atau rombongan
belajar untuk kelas VII”.
2. P : Kurikulum apakah yang digunakan di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta?
KS : “Kita menggunakan Kurikulum KTSP untuk kelas VIII dan IX. Tapi, untuk
kelas VII kita menggunakan kurikulum 2013”.
3. P : Apakah tujuan dari pelaksanaan pendidikan karakter menurut Ibu?
KS : “Tujuannya adalah untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti yang luhur,
sehingga siswa dapat berperilaku yang terpuji dan sesuai dengan norma-norma yang ada”.
4. P : Apakah yang Ibu harapkan terhadap pembelajaran matematika yang terintegrasi
dengan pendidikan karakter?
KS : “Saya harapkan nanti lulusan SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tidak hanya pintar
dalam matematika saja tetapi juga siswa yang berkarakter dan berbudaya”.
5. P : Apakah kurikulum yang dipakai adalah kurikulum yang dikembangkan sekolah
sendiri atau dari sekolah lain?
KS : “Dari sekolah sendiri berdasarkan kebutuhan sekolah, siswa, masyarakat itu
untuk yang KTSP. Tetapi, untuk yang kurikulum 2013 itu sudah baku dari pemerintah
tinggal nambah muatan lokalnya saja sesuai daerah masing-masing. Kelas VIII dan IX
pakai kurikulum KTSP sedangkan kelas VII pakai kurikulum 2013”.
6. P : Apakah yang menjadi kelebihan kurikulum 2013 dari pada kurikulum
sebelumnya?
KS : “Kurikulum yang dulu lebih mengutamakan atau menekankan pada aspek
pengetahuan sehingga aspek sikap dan keterampilan jarang dinilai. Kelebihannya disini
siswa diharapkan tidak hanya pintar saja tetapi juga terampil dan berbudi pekerti luhur
yang baik yaitu melalui pendidikan karakter”.
7. P : “Apakah kegiatan ekstrakurikuler juga menunjukkan pendidikan karakter?
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8 Hasil Transkip Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
1. Peneliti (P) : Kurikulum apakah yang dipakai oleh SMP Stella Duce 2 Yogyakarta?
Wakasek Bidang Kurikulum (WBK) : “Kita pakai kurikulum KTSP dan kurikulum 2013
mbak”.
2. P : Bagaimanakah Pengembangan Kurikulum pendidikan karakter di SMP Stella
Duce 2 Yogyakarta?
WKB : “Di dalam KTSP mulai diterapkan nilai-nilai karakter, kemudian dilanjutkan
dalam silabus dan RPP yang minimal harus dituliskan nilai-nilai karakter misalnya jujur,
sportif, tanggung jawab, dan lain sebagainya”.
3. P : Apakah pendidikan karakter pada proses pembelajaran sudah berjalan sesuai
dengan ketentuan kurikulum yang berlaku?
WKB : “Menurut saya sih sudah sesuai”.
4. P : Apakah semua guru di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta sudah menggunakan
kurikulum yang menekankan pada pendidikan karakter?
WKB : “Semua guru di sini sudah diwajibkan untuk menerapkan pendidikan karakter
dalam proses pembelajaran”.
5. P : Apakah dalam kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 ada pendidikan
karakternya?
WKB : “Tentunya ada, dari kurikulum tersebut kemudian kita kembangkan ke silabus
dan RPP”.
6. P : Apakah tujuan bagi sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter?
WKB : “Mengubah pola siswa sekarang ke yang lebih baik atau meluruskan ke hal-hal
yang positif”.
7. P : Apakah tujuan bagi siswa dalam melaksanakan pendidikan karakter?
WKB : “Membentuk pola siswa sesuai dasar karakter misalnya sportivitas jadi setiap
siswa harus memiliki pola kebiasaan untuk bersikap sportif dalam ulangan, dan dalam
hal-hal lainnya”.
8. P : Apakah yang perlu dipersiapkan dalam pelaksanaan pendidikan karakter?
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
WKB : “Yang perlu dipersiapkan oleh guru dalam pendidikan karakter yaitu membuat
silabus (didalamnya harus ada nilai-nilai karakter) dan membuat RPP (memasukkan lagi
nilai-nilai karakter tersebut)”.
9. P : Apa pentingnya menerapkan pendidikan karakter di sekolah?
WKB : “Pendidikan karakter sangat penting karena dapat membentuk akhlak siswa yang
lebih baik sehingga lulusan dari sini berbudi pekerti luhur”.
10. P : Apakah tujuan pelaksanaan pendidikan karakter bagi sekolah?
WKB : “Bagi sekolah ya mbak, tentunya agar SMP Stella Duce 2 Yogyakarta ini
menjadi sekolah yang mengedepankan nilai-nilai karakter pada siswa, guru, dan staf
pendidikan lainnya”.
11. P : Apa tujuan dari pelaksanaan pendidikan karakter bagi siswa?
WKB : “Tujuannya adalah membentuk perilaku anak ke arah yang lebih baik yang
mencerminkan nilai-nilai karakter seperti misalnya bertanggung jawab, bekerja keras,
disiplin, dan lain sebagainya”.
12. P : Dampak apa yang diharapkan dengan melaksanakan pendidikan karakter?
WKB : “Siswa dapat menjadi dirinya sendiri, bermanfaat untuk diri sendiri, masyarakat,
sekolah, dan negara”.
13. P : Sejauh ini bagaimanakah pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Stella Duce 2
Yogyakarta?
WKB : “Sejauh ini pelaksanaannya ya sudah baik dan berjalan secara efektif”.
14. P : Apakah semua guru diwajibkan melaksanakan pendidikan karakter?
WKB : “Ya semua guru diwajibkan melaksanakan pendidikan karakter misalnya dalam
pembelajaran harus menanamkan nilai-nilai karakter yang relevan”.
15. P : Bagaimanakah tingkat keberhasilan pendidikan karakter di SMP Stella Duce 2
Yogyakarta?
WKB : “Untuk keberhasilannya menurut saya sudah cukup terbukti di SMP Stella Duce
2 Yogyakarta tidak pernah terjadi tawuran atau perilaku buruk lainnya”.
16. P : Apakah pelaksanaan pendidikan karakter mendapat respon baik dari guru, siswa,
maupun orang tua siswa?
WKB : “Semua merespon dengan baik karena demi kebaikan siswa dan sekolah ini
juga”.
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sulit mereka harus berusaha secara maksimal atau dengan kata lain karakter yang saya
tanamkan adalah sikap pantang menyerah”.
6. P : Bagaimana guru menerapkan nilai karakter kejujuran pada siswa?
GM : “Memperingatkan siswa yang mencontek temannya saat mengerjakan tugas atau
saat ulangan atau ujian, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan
pendapat tentang suatu pokok diskusi, larangan membawa fasilitas komunikasi pada saat
ulangan, ujian atau pun pada saat pembelajaran, transparansi penilaian kelas”.
7. P : Bagaimana guru menerapkan nilai karakter demokratis pada siswa?
GM : “Mengajak seluruh siswa agar dapat bekerja sama dalam kelompok tanpa
membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi, memberikan
perhatian yang sama kepada semua siswa, memberi kesempatan kepada siswa untuk
berbeda pendapat, menghargai pendapat siswa tanpa membedakan suku, agama, ras,
golongan, status sosial, dan status ekonomi”.
8. P : Bagaimana guru menerapkan nilai karakter disiplin pada siswa?
GM : “Guru masuk kelas tepat waktu, menegur siswa yang melanggar aturan di kelas
(seperti makan dalam kelas, berbicara, mengganggu temannya, berkeliaran, dan
sebagainya), mengecek kehadiran siswa, menggunakan seragam guru sesuai aturan”.
9. P : Bagaimana guru menerapkan nilai karakter teliti pada siswa?
GM : “Saat memulai pelajaran, guru menuliskan tujuan pembelajaran atau KD dan
judul materi yang akan dipelajari, meminta siswa tidak terburu-buru dalam mengerjakan
soal, meminta siswa mengecek kembali lembar jawaban sebelum dikumpulkan,
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sedang diajarkan, jika siswa
belum paham diberi motivasi atau pertanyaan-pertanyaan terkait materi”.
10. P : Bagaimana guru menerapkan nilai karakter kerja keras pada siswa?
GM : “Membiasakan semua siswa mengerjakan semua tugas yang diberikan selesai
dengan baik pada waktu yang telah ditetapkan, mengajak siswa untuk lebih giat belajar,
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi, tentang materi pelajaran
ke teman, guru ataupun pihak lain, membiasakan siswa untuk mengutarakan pendapatnya
saat diskusi kelas”.
11. P : Bagaimana guru menerapkan nilai karakter kreatif pada siswa?
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
GM : “Untuk siswa atau peserta didik semoga lebih teliti belajar tidak hanya belajar
dalam artian pelajaran saja tetapi juga belajar dalam sosialisasi kemudian pantang
menyerah terutama dalam matematika karena pelajaran matematika itu kan susah”.
17. P : Tujuan penanaman nilai-nilai karakter itu seperti apa?
GM : “Ya sama dengan yang saya jelaskan tadi mbak. Ingin menjadikan atau
mencetak atau menyiapkan siswa yang berwawasan kebangsaan. Lingkungan sekolah
yang aman dan nyaman, jujur, kreatif, dan toleransi. Yang terakhir diharapkan besok
menjadi calon-calon pemimpin yang bertanggung jawab pada tugasnya maupun pada
bangsa dan negara”.
18. Bagaimanakah persiapan dalam pelaksanaan pendidikan karakter dikelas?
GM : “Pastinya harus ada perencanaan, kemudian baru melaksanakannya. Pendidikan
karakter dilaksanakan oleh Ibu Kepala Sekolah, Guru, BK yang secara bersama-sama
sebagai suatu komunitas sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan karakter. Kegiatan
rutin sekolah yang mencerminkan pendidikan karakter misalnya saat upacara bendera
upacara Agustusan, doa malaikat Tuhan bersama, berdoa setiap selesai pelajaran,
mengucapkan salam sebagai suatu budaya yang harus dilakukan secara terus menerus.
Guru juga harus mempraktekkan nilai-nilai karakter misalnya berpakaian rapi, sepatu
harus bersih”.
19. P : Apa saja yang dipersiapkan guru ketika akan mengajar?
GM : “Paling ya RPP sama materi-materi tambahan sebagai pendukung dan media-
media pembelajaran”.
20. P : Bagaimanakah persiapan materi yang akan diintegrasikan dengan penanaman
karakter pada siswa?
GM : “Materi saya persiapkan sebelumnya termasuk soal-soal yang nanti akan
dikerjakan siswa dalam kelompok”.
21. P : Apakah pelaksanaan pendidikan karakter selama ini sudah efektif?
GM : “Menurut saya pelaksanaannya sudah efektif”.
22. P : Bagaimanakah suasana pembelajaran dikelas yang menerapkan pendidikan
karakter?
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
malas, nilainya turun biasanya saya kasih pengayaan atau remedial. Mendekati anak
tersebut untuk mengobrol sehingga saya tahu penyebab permasalahan yang sedang
dihadapi anak”.
30. P : Apa saja yang sudah dicapai dari pelaksanaan pendidikan karakter?
GM : “Banyak mbak, mulai dari awal pembelajaran dari religius, berdoa, disiplin,
jujur, kerjasama, toleransi, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab. Intinya menurut saya
anak lebih teliti, jujur, mengerjakan sendiri pekerjaannya dalam menyelesaikan soal-soal,
bertanggung jawab, dan bersemangat”.
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kelas/Semester : VII / 2
Standar Kompetensi: 8. Menggunakan Bentuk Aljabar, Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel, dan Perbandingan
dalam Pemecahan Masalah.
Alokasi Waktu : 16 JP
Penilaian
Kompetensi Materi Kegiatan Alokasi Sumber Nilai
Indikator Bentuk
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Contoh Instrumen Waktu Belajar Karakter
Instrumen
8.1 Persamaan Siswa Mengubah Tes Tes Uraian Seorang petani 2 JP Buku Kerjasama
Membuat dan mendiskusikan masalah ke Tertulis mempunyai Matematika
matematika Pertidaksama yaitu kalimat dalam sebidang tanah Konsep dan Kemandiri
dari an Linear terbuka, matematika berbentuk persegi Aplikasinya an Belajar
masalah Satu Variabel tertutup, dan berbentuk panjang. Lebar untuk Kelas
yang pernyataan. persamaan tanah tersebut 6 m VII SMP Tanggung
berkaitan Siswa linear satu lebih pandek dan MTs, jawab
dengan mengubah variabel daripada Dewi terhadap
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang yang diubah ke dengan buah salak maka dan MTs, jawab
berkaitan dalam pertidaksam Ibu membayar Dewi terhadap
dengan matematika aan linear Rp38.500,00 Nuhharini tugas
persamaan berbentuk satu a. Buatlah dan Tri
linear satu persamaan variabel! kalimat Wahyuni,
variabel linear satu matematika Penerbit
variabel. dari keterangan Depdiknas.
Siswa di atas, Surakarta,
mengerjakan kemudian 2008
soal latihan selesaikanlah.
secara
individu. b. Berapakah
Siswa diminta harga 1 kg
menuliskan buah anggur
masalah dalam dan 1 kg buah
kehidupan salak?
sehari-hari
yang berkaitan
dengan PLSV
kemudian
menyelesaikan
nya
Siswa Menyelesai Tes Tes Sebuah mobil 2 JP Buku
mendiskusikan kan model Tertulis Urauan barang melalui Matematika
tentang matematika sebuah jembatan 1A untuk
penyelesaian dari soal timbang. SMP Kelas
masalah cerita yang Berat mobil barang VII, M.
sehari-hari berkaitan itu 2,5 ton, Cholik A
yang diubah ke dengan sedangkan dan
dalam pertidaksam muatannya t ton. Sugijono,
matematika aan linear Berat maksimum Penerbit
berbentuk satu yang Erlangga
persamaan variabel diperkenankan 2004.
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa Erlangga,
melakukan Jakarta,
penghitungan 2007
faktor
perbesaran dan
pengecilan
pada gambar
berskala.
Siswa Memberika Tes Tes Uraian Sebutkan contoh 2 JP Buku
mendiskusikan n contoh Tertulis kehidupan sehari- Matematika
perbandingan masalah hari yang berkaitan 1A untuk
seharga sehari-hari dengan: SMP Kelas
(senilai) dan yang a. Perbandingan VII, M.
berbalik harga merupakan seharga? Cholik A
(nilai). Siswa perbandinga dan
menyebutkan n seharga b. Perbandingan Sugijono,
contoh-contoh (senilai) dan berbalik harga? Penerbit
masalah berbalik Erlangga,
sehari-hari harga (nilai) 2004
yang
merupakan
perbandingan
seharga
(senilai) dan
berbalik harga
(nilai).
PT : Siswa
menggunakan
perbandingan
seharga
(senilai) dan
berbalik harga
(nilai) untuk
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyelesaikan
soal/masalah
sehari-hari
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. 1.1 Menghargai dan menghayati 1.1.1 Menjawab berapa jumlah uang yang
ajaran agama yang dianutnya. diperlukan untuk membayar listrik di
ruang kelasnya jika saja matahari tidak
bersinar (karena ada gerhana matahari)
selama 1 jam.
2. 2.2. Memiliki rasa ingin tahu, 2.3.1 Menjelaskan jenis biaya yang
percaya diri, dan ketertarikan pada dikeluarkan oleh orang tua untuk
matematika serta memiliki rasa keperluan pendidikan dalam 1 bulan
percaya pada daya dan kegunaan tertentu.
matematika yang terbentuk melalui
pengalaman belajar.
2.3.2 Mengkalkulasi jumlah uang yang
dikeluarkan oleh orang tuanya untuk
membiayai salah satu jenis pengeluaran
pendidikan dalam 1 bulan.
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Melalui kegiatan mandiri, peserta didik dapat menjelaskan apa yang terjadi dengan
jumlah uang yang dikeluarkan untuk membayar listrik di ruang kelasnya jika saja
matahari tidak bersinar (karena ada gerhana matahari) selama 1 jam saja. (LK-1
terlampir)
2. Melalui kegiatan mandiri, peserta didik dapat menuliskan jenis biaya yang
dikeluarkan oleh orang tua untuk keperluan pendidikan dalam 1 bulan tertentu. (LK-
2 terlampir)
3. Melalui kegiatan berpasangan, peserta didik dapat menghitung jumlah uang yang
dikeluarkan oleh orang dalam sebulan untuk membiayai salah satu jenis pengeluaran
dalam bidang pendidikan pada bulan tertentu. (LK-2 terlampir)
4. Melalui pengamatan terhadap kegiatan di kantin sekolah, peserta didik dapat
menjelaskan nilai suatu barang, harga penjualan, harga pembelian, untung atau rugi.
5. Melalui latihan soal yang terdapat pada buku teks Matematika, peserta didik dapat
menerapkan penggunaan persentase untung atau persentase rugi dalam kehidupan
sehari-hari.
Pertemuan Kedua
1. Dengan menggunakan media cetak (koran atau majalah), peserta didik dapat
menyelesaikan soal berkaitan dengan diskon.
2. Dengan menggunakan media cetak (koran atau majalah), peserta didik dapat
menyelesaikan soal berkaitan dengan pajak.
Pertemuan Ketiga
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan pertama
Pertemuan kedua
Diskon, Pajak
Pertemuan ketiga
2. Bunga Tunggal
E. Metode Pembelajaran
1. Metode Ilmiah
2. Pembelajaran Kontekstual
3. Pembelajaran Kooperatif
F. Sumber Belajar
2. Halaman iklan pada media cetak (jenis dan edisi tidak terikat)
G. Media Pembelajaran
1. Media
1. Barang kemasan yang berisi data-data neto, bruto, atau tarra.
2. Buku tabungan.
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menanya
2. Peserta didik termotivasi untuk mempertanyakan apakah berbagai kejadian ketika
melakukan pengamatan di kantin sekolah dapat dimodelkan dengan rumus tertentu.
Mengumpulkan Data
3. Peserta didik membuat model matematika dari hasil pengamatan kegiatan di kantin
sekolah.
4. Peserta didik mengerjakan tugas latihan soal dari buku teks Matematika SMP
halaman … nomor …
5. Peserta didik mengisi LK-1 dan LK-2.
6. Mencatat informasi yang diperoleh ketika mengisi LK maupun dalam mengerjakan
soal latihan.
Mengasosiasi
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Peserta didik melakukan asosiasi tentang untung atau rugi dalam suatu transaksi
penjualan.
Mengomunikasi
8. Beberapa peserta didik mempresentasikan hasil yang diperoleh ketika melakukan
kegiatan pengamatan di kantin sekolah, sedangkan yang lain menanggapi.
3. Pendidik memberikan tugas (PR) dari buku teks Matematika SMP halaman ...
Pertemuan Kedua
2. Apersepsi: * Menanyakan apakah ada materi atau tugas yang belum dipahami.
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menanya
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang beberapa hal yang belum dipahami
berkaitan dengan diskon dan juga pajak.
Mengumpulkan Data
5. Peserta didik mengerjakan tugas latihan soal dari buku teks Matematika SMP,
Kemendikbud halaman … nomor ...
6. Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik membuat catatan tentang informasi
yang diperolehnya ketika:
* mengamati halaman koran yang memuat tentang diskon
* mengamati lembaran bukti pembayaran PBB rumah mereka, atau bukti pembayaran
makanan yang memuat PPN.
* mengerjakan soal latihan yang belum mereka pahami.
Mengomunikasi
7. Beberapa peserta didik mengkomunikasikan hasil yang diperoleh ketika:
* mengamati halaman koran yang memuat tentang diskon
* mengamati lembaran bukti PBB rumah mereka, atau bukti pembayaran makanan
yang
memuat PPN.
* mengerjakan soal tugas latihan,
sedangkan yang lain menanggapi.
* satu jenis barang kemasan yang terdapat tulisan bruto, tarra, dan neto
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertemuan Ketiga
2. Apersepsi: Menanyakan tulisan bruto, tarra, dan neto pada barang kemasan yang
mereka bawa.
Motivasi: Materi tentang bruto, tarra, neto, dan bunga tunggal banyak
manfaatnya dalam kehidupan kita sehari-hari, misalnya: ketika
membeli barang kemasan, bunga bank.
Menanya
5. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang beberapa hal pada masalah 7.7 dan
masalah 7.9 yang belum dipahami, maupun hasil dari kegiatan menimbang barang
kemasan serta pengamatan terhadap buku tabungan.
Mengumpulkan Data
6. Setiap kelompok mencatat semua informasi yang diperoleh dari kegiatan menimbang
barang kemasan serta pengamatan terhadap buku tabungan.
Mengasosiasi
7. Peserta didik mengerjakan tugas latihan soal dari buku teks Matematika halaman …
tentang Uji Kompetensi 7.2 nomor 2 dan nomor 7.
8. Beberapa peserta didik diminta menyajikan hasil pekerjaan mereka pada uji
kompetensi 7.2 nomor 2 dan nomor 7.
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mengomunikasi
9. Setiap kelompok menempelkan hasil diskusi pada dinding kelasnya.
10. Masing-masing anggota kelompok melakukan “belanja” sambil mencatat hal-hal
penting yang tidak terdapat pada kelompoknya.
* membuka http://matematikomputer.blogspot.com/2009/04/soal-matematika-
kelas-xii-ips-bunga.html (di dalam web tersebut terdapat 5 soal tentang
penggunaan bunga tunggal,) dan membuat penyelesaian dari semua soal tersebut.
I. Penilaian
1. Sikap spiritual
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Sikap sosial
a. Teknik Penilaian: Penilaian sejawat (antar teman)
b. Bentuk Instrumen: Angket
c. Kisi-kisi:
3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian: Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen: Uraian
c. Kisi-kisi:
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Keterampilan
a. Teknik Penilaian:Observasi
b. Bentuk Instrumen: Check list
c. Kisi-kisi:
________________________
_________________________
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menyadari
Menyadari adanya Bersyukur atas
besarnya kekuatan doa Bersyukur atas
kebesaran kebesaran
kekuasaan dalam rangka Tuhan dengan
Tuhan tercapainya Tuhan dengan
adanya air, adanya
dibandingkan suatu tujuan Total
udara, kekayaan alam
Nama dengan uang atau Skor
matahari yang yang tidak
No keinginan.
Peserta Didik semuanya terbatas.
tanpa biaya.
(3) (4)
(1)
(2)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Keterangan Nilai:
Selalu =4
Sering =3
Jarang =2
Tidak Pernah =1
Kriteria:
A = Total Skor 12-16
B = Total Skor 8-12
C = Total Skor 4-8
D = Total Skor 4
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nilailah setiap anggota dalam kelompokmu! Berilah nilai 10 bila sangat baik, atau nilai 0 bila
sangat jelek! Selanjutnya jumlahkan hasil penilaianmu untuk memperoleh nilai masing-masing
anggota dalam kelompokmu!
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
3 =Rp400.000,00
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
= 0,5 kg
1
= Rp6.000,00
=Rp30.000,00
=Rp300.000,00 + Rp30.000,00
=Rp330.000,00
Total Skor 20
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 , dengan pedoman sebagai berikut :
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan Nilai
Sangat baik =4
Baik =3
Cukup =2
Kurang =1
Kriteria:
A = Total Skor 12-16
B = Total Skor 8-12
C = Total Skor 4-8
D = Total Skor 4
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5
Kelas : VII..
Waktu : 40 menit
LK-1
1. Seorang pedagang membeli beras Rp300.000,00 per kuintal dari grosir. Apabila beras itu
dijual lagi seharga Rp4.000,00 per kg, berapa rupiah keuntungan yang diperoleh pedagang
itu?
2. Om Boy membeli sebuah piano dalam keadaan rusak seharga Rp675.000,00. Piano itu
diperbaiki sampai berfungsi kembali dan tampak seperti baru dengan biaya perbaikan
sebesar Rp635.000,00. Om Boy menginginkan keuntungan sebesar Rp250.000,00, berapa
harga jual piano tersebut?
3. Seorang pedagang membeli sepeda seharga Rp620.000,00. Setelah beberapa bulan sepeda
itu dijual dengan harga Rp607.800,00. Berapa persenkah ruginya?
4. Mas Marwan membeli 200 lembar kartu lebaran dengan harga Rp300.000,00. Kemudian ia
menjualnya dengan harga Rp2.000,00 per lembar dan ternyata 20 lembar rusak. Berapa
persenkah keuntungan yang diperoleh mas Marwan?
5. Ibu Dewi membeli sebuah televisi, radio, dan VCD player seharga Rp3.000.000,00. Setahun
kemudian ia menjual televisi kepada Bu Megi seharga Rp1.500.000,00 dan VCD player
kepada Bu Dena seharga Rp 1.000.000,00. Apabila Ibu Dewi menginginkan keuntungan
sebesar 2%, berapa rupiah radio itu harus dijual?
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kelas : VII..
Waktu : 40 menit
LK-2
1. Paman membeli baju dengan harga Rp50.000,00 dan mendapat diskon 40%. Paman juga
membeli baju untuk Mei seharga Rp30.000,00 dan mendapat diskon 15%. Berapa rupiah
jumlah harga yang harus dibayar paman?
2. Di sebuah toko emas, setiap pembelian Rp100.000,00 ke atas mendapat diskon 10% dan
kurang dari Rp100.000,00 mendapat diskon 5%. Ibu Weni membeli sebuah kalung
seharga Rp450.000,00 dan sepasang anting seharga Rp60.000,00, Berapa rupiah yang
harus dibayar oleh Ibu Weni?
3. Toko “Serba Ada” menerima sekarung terigu dari pemasok. Pada karung tersebut tertera:
Bruto = 20 kg
Neto = 19 kg.
Terigu itu dijual eceran dengan harga Rp4.000,00 tiap kg. Toko itu mendapat kiriman 20
karung dengan harga Rp57.500,00 tiap karung. Tentukan keuntungan total toko itu bila
harga jual satu karung bekas saja Rp250,00!
4. Tiap sak semen dengan bruto 50 kg dibeli dengan harga Rp82.000,00. Semen tersebut
dijual secara eceran dengan harga Rp2.000,00 tiap kg. Tentukan keuntungan penjualan
10 sak semen dan pembungkusnya, jika harga jual tiap pembungkus semen bekas
Rp500,00 dan tara 0,5%.
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kelas : VII..
Waktu : 40 menit
LK-3
1. Ibu Dona menabung sebesar Rp3.000.000,00 di suatu bank dengan bunga 6% per tahun.
Setelah beberapa bulan, tabungan Ibu Dona berjumlah Rp3.120.000,00. Berapa lama Ibu
Dona menabung ?
2. Santi menabung di suatu bank dengan suku bunga tunggal sebesar 8% per tahun. Setelah
9 bulan, tabungan Santi menjadi Rp1.590.000,00. Berapa rupiah tabungan santi mula-
mula?
3. Seorang nasabah menabung uang sebesar Rp600.000,00. Setelah 4 bulan jumlah
tabungannya menjadi Rp616.000,00. Berapa persen besar bunga per tahun?
4. Pak Jono meminjam uang sebesar Rp30.000.000,00 untuk modal usaha di suatu bank
dengan jangka waktu pelunasan 10 bulan. Bank tersebut menetapkan bunga tunggal
sebesar 8% per tahun. Berapa rupiah besar angsuran Pak Jono tiap bulan?
5. Seorang pengusaha meminjam uang di bank sebesar Rp2.000.000,00. Pinjaman tersebut
dikembalikan selama 5 bulan dengan angsuran Rp420.000,00 per bulan. Berapa
persentase suku bunga pinjaman di bank tersebut per tahun?
6. Pada sebuah koperasi simpan pinjam, Budi meminjam uang sebesar Rp800.000,00
dengan bunga 15% per tahun. Jika ia meminjam selama 9 bulan, berapa rupiah jumlah
uang yang harus dikembalikan Budi?
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HARJUNA MANAH
GURU PIKET
JALU MAMPANG
TANJUNGANOM
JANGKAR BUMI
PRINGGODANI
SEKAR JAGAD
KOLINTANG
MADUKARA
TIRTA TEJA
JODHIPATI
SIDO ASIH
SASANDO
SERUNAI
KECAPI
JAM
NAFIRI
HARI WAKTU KET
KE
4 09.30 - 10.10 6* 26 27 11 20 31 5 7 8 22 15 10 14 23 18
5 10.10 - 10.50 20 26 27 11 15 31 5 7 32 25 29 14 12 21* 18
6 10.50 - 11.30 26 11 27 6 15 8 5 23 32 25 29 14 12 21* 18
7 12.00 - 12.40 26 11 15 6 21 8 32 22 23* 10 14 29 25 18 5
8 12.40 - 13.20 26 11 15 6 21 8 32 22 23* 10 14 29 25 18 5
1 07.00 - 07.40 27 26 6 17 11 31 22 8 29 14 7 25 5 10 18*
4 09.30 - 10.10 33 27 17 18 23 4 31 14 22 7 1 3 2 25 15
5 10.10 - 10.50 33 27 17 18 23 4 31 14 15 7 5 2 3 12 19
6 10.50 - 11.30 26 27 11 18 23 4 8 10 15 29 5 2 3 12 19
7 12.00 - 12.40 26 33 11 20 19 5* 8 10 14 29 2 16 3 15 25
8 12.40 - 13.20 26 33 11 23 19 5* 8 10 14 29 2 16 20 15 25
Mardian
a, S. Pd.
Rabu
1 07.00 - 07.40 19 17 6 18 27 7 8 20 29 24 14 15 10 5 23
Evi
2 07.40 - 08.20 19 17 6 18 27 7 8 25 29 24 14 15 10 5 23
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 08.20 - 09.00 33 17 19 18 27 7 8 25 29 24 14 1 15 20 10
4 09.30 - 10.10 33 20 19 17* 21 32 23 8 25 14 24 1 15 7 10
5 10.10 - 10.50 23 19 20 17* 21 32 33 8 25 14 24 5 3 7 29
6 10.50 - 11.30 17 19 18 11 6 20 33 8 10 23 24 5 3 21 29
7 12.00 - 12.40 17 23 18 11 6 33 25 32 10 15 3 14* 29 21 12
8 12.40 - 13.20 17 23 18 11 6 33 25 32 10 15 3 14* 29 21 12
1 07.00 - 07.40 17 11* 21 23 6 15 7 14 9 8 10* 30 20* 19 28
4 09.30 - 10.10 11 6 23 17 25 4 8 15 10 20 3 19 1 21 7
5 10.10 - 10.50 11 6 23 25 2 5 8 9 10 29 3 20 19 30 7
6 10.50 - 11.30 6 23 18 25 2 5 4 9 8 29 3 14 19 30 20
7 12.00 - 12.40 6 17 18 21 11 25 4 5 8 24 23 14 30 28 2
8 12.40 - 13.20 6 17 18 21 11 25 4 5 8 24 23 14 30 28 2
1 07.00 - 07.40 6 11 25 21 19* 33 5 10 9 15* 30 23 7 28 18
4 09.30 - 10.10 23 25 21 15 18 5 33 9 7 8 19 24 14 2 30
5 10.10 - 10.50 25 33 11 19 18 5 15 9 7 8 16 24 14 2 28
6 10.50 - 11.30 25 33 11 19 2 8 15 5 14 10 16 3 24 18 28
7 12.00 - 12.40 11 15 29* 6 2 8 4 5 14 10 25 3 24 18 21
8 12.40 - 13.20 11 15 29* 6 2 8 4 5 23 10 25 3 24 18 21
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode
Nama Guru Mata Pelajaran
Guru
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 15
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI