BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Perbaikan
Dari rumusan masalah tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan cara meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pembagian tugas pada
siswa kelas III SD Inpres Tommo III.
2. Mengetahui apakah penggunaan metode ceramah, tanya jawab dan
pembagian tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD
Inpres Tommo III
3. Mengetahui apakah penggunaan metode ceramah, tanya jawab dan
pembagian tugas dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas III SD
Inpres Tommo III.
D. Manfaat Perbaikan
1. Manfaat Teoritis
Menambah wawasan kelilmuan dan diharapkan akan memberikan
manfaat bagi pembaca bahkan dunia pendidikan dalam penggunaan benda
konkret/nyata pada materi tema 7 sub tema 3 perkembangan teknologi mata
pelajaran Bahasa Indonesia, PPKN, dan Matematika .
2. Manfaat Praktis
Dibawah ini manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
a. Bagi sekolah
Dapat memberikan masukan bagi kebijakan yang akan diambil oleh
sekolah guna kemajuan sekolah yang tercermin dari peningkatan
kemampuan profesional para guru,perbaikan proses dan hasil belajar
siswa, serta kondusifnya iklim pendidikan di sekolah.
b. Bagi guru
Dapat memperbaiki kinerja, meningkatkan kemampuan dan
profesionalisme dalam memilih metode pengajaran yang baik.
c. Bagisiswa
Memberikan pembelajaran yang bermakna serta dapat meningkatkan
prestasi pembelajaran tematik.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan bisa untuk menambah wawasan
serta memiliki gambaran dan pengalaman dalam pembelajarantematik
jika menjadi guru di SD.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Tematik SD
Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu
tipe/jenis dari pada model pembelajaran terpadu. Istilah pembelajaran tematik
pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna kepada siswa (Depdiknas, 2006; 5).
Terdapat dua istilah secara teoritis yang memiliki hubungan saling terkait
dan ketergantungan, yaitu integrated curriculum (kurikulum terpadu) dan
integrated learning (pembelajaran terpadu). Kurikulum terpadu adalah kurikulum
yang menggabungkan sejumlah disiplin ilmu melalui pemaduan isi, keterampilan
dan sikap (Wolfinger, 1994:133). Rasional pemaduan itu antara lain disebabkan
oleh beberapa hal berikut:
1. Kebanyakan masalah dan pengalaman (termasuk pengalaman belajar)
bersifat interdisipliner, sehingga untuk memahami, mempelajari dan
memecahkan diperlukan multi-skill.
2. Adanya tuntunan interaksi kolaboratif yang tinggi dalam memecahkan
masalah.
3. Memudahkan anak membuat hubungan antarskemata dan transfer
pemahaman antarkonteks.
4. Demi efisiensi.
5. Adanya tuntunan keterlibatan anak yang tinggi dalam proses
pembelajaran.
Pembelajaran tematik terpadu sebagai suatu konsep dapat diartikan
sebagai pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Fokus perhatian
pembelajaran terpadu terletak pada proses yang ditentukan siswa saat berusaha
memahami isi pembelajran sesuai dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus
dikembangkannya (Aminuddin, 1994). Berdasarkan hal tersebut, maka
pengertian pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai:
1. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai mata
pelajaran yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling serta dalm rentang
kemampuan dan perkembangan anak.
2. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak
secara serempak (simultan).
3. Merakit dan menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa mata
pelajaran yang berbeda, dengan harapan siswa akan belajar dengan lebih
baik dan bermakna.
Menurut teori Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah
bermakna dan menekankan juga pentingnya program pembelajaran yang
berorientasi pada kebutuhan perkembangan anak. Pembelajaran terpadu ini lebih
menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning
by doing).
B. Hakikat Belajar
Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses, artinya dalam belajar akan
terjadi proses melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah atau
persoalan, menyimak, dan latihan. Itu sebabnya, dalam proses belajar, guru harus
dapat membimbing dan memfasilitasi siswa supaya dapat melakukan
prose-proses tersebut. Proses belajar harus diupayakan secara efektif agar terjadi
adanya perubahan tingkah laku siswa yang disebabkab oleh proses-proses
tersebut. Jadi, seseorang dapat dikatakan belajar karena adanya indikasi
melakukan proses tersebut secara sadar dan menghasilkan perubahan tingkah
laku siswa yang diperoleh berdasarkan interaksi dengan lingkungan. Perwujudan
perubahan tingkah laku dari hasil belajar adalah adanya peningkatan kemampuan
siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Perubahan tersebut sebagai
perubahan yang disadari, relatif bersifat permanen, kontinu, dan fungsional.
Ada 4 pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar yaitu learning to know,
learning to do, learning to live together, and learning to be. Learning to know
adalah belajar untuk mengetahui yang menjadi target dalam belajar adalah adanya
proses pemahaman sehingga belajar tersebut dapat mengantarkan siswa untuk
mengetahui dan memahami substansi materi yang dipelajarinya.
Learning to do artinya belajar untuk berbuat, yang menjadi target dalam
belajar adalah adanya proses melakukan atau proses berbuat, dalam hal ini siswa
harus mengerjakan, menerapkan, menyelesaikan persoalan, melakukan
eksperimen, penyelidikan, penemuan, pengamatan, simulasi dan sejenisnya.
Learning to live together artinya belajar untuk hidup bersama, yang
menjadi target dalam belaajar adalah siswa mempunyai kemampuan untuk hidup
bersama atau mampu hidup dalam kelompok.
Learning to be artinya belajar untuk menjadi, yang menjadi target dalam
belajar adalah mengantarkan siswa menjadi individu yang utuh sesuai dengan
potensi, bakat, minat, dan kemampuannya.
D. Metode Mengajar
Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam
membelajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam
pembelajaran. Setiap metode mengajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda
dalam membentuk pengalaman belajar siswa, tetapi satu dengan yang lainnya
saling menunjang. Untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun untuk
membentuk kemampuan siswa diperlukan adanya suatu metode mengajar yang
efektif. Metode mengajar ini bukan hanya dikuasai oleh guru tetapi juga harus
dikuasai oleh siswa itu sendiri. Contohnya, guru mengajar menggunakan metode
eksperimen maka yang akan melakukan eksperimen adalah siswa itu sendiri
sehingga siswa dalam hal ini harus mampu menguasai langkah atau prosedur
dalam melakukan eksperimen. Sebelum guru mengajar dengan metode
eksperimen tugas guru yang pertama adalah meyakinkan dahulu bahwa siswa
yang bersangkutan sudah menguasai teknik-teknik eksperimen, demikian juga
dengan metode mengajar yang lainnya.
Pengalaman belajar dibentuk dari proses pembelajaran yang memiliki
keterkaitan kuat dengan metode mengajar. Pengalaman belajar seperti telah
disebutkan, merupakan hasil proses kegiatan belajar yang ditujukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
E. Metode Ceramah
Metode ceramah masih banyak digunakan dalam dunia pendidikan,
khususnya dalam pembelajaran secara klasikal. Metode ceramah merupakan
suatu cara penyajian bahan atau penyampaian bahan belajar secara lisan dari
guru. Ceramah yang baik adalah ceramah bervariasi artinya ceramah yang
dilengkapi dengan penggunaan alat dan media serta adanya tambahan dialog
interaktif atau diskusi sehingga proses pembelajaran tidak menjenuhkan.
1. Karakteristik Metode Ceramah
Metode ceramah digunakan apabila proses pembelajaran yang
dilakukan lebih bersifat pemberian informasi berupa fakta atau
konsep-konsep sederhana. Proses pembelajarannya dilakukan secara
klasikal dengan jumlah siswa yang relatif banyak. Biasanya penggunaan
metode ceramah lebih bersifat monoton, guru lebih banyak berbicara.
2. Prosedur Metode Ceramah
Untuk memahami prosedur metode ceramah, coba anda lihat kembali
Modul Prosedur Pembelajaran dalam pembelajaran klasikal.
3. Prasyarat Untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Ceramah
Ada beberapa kemampuan yang harus diperhatikan oleh guru untuk
mendukung kebersihan metode ceramah dalam pembelajaran yaitu:
a. Menguasai teknik-teknik ceramah yang memungkinkan dapat
membangkitkan minat dan motivasi siswa.
b. Mampu memberikan ilustrasi yang sesuai dengan bahan pelajaran
c. Menguasai materi pelajaran
d. Menjelaskan pokok-pokok bahan pelajaran secara sistematik
e. Menguasai aktivitas seluruh siswa dalam kelas
Sedangkan yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode ceramah
berkaitan dengan kondisi siswa adalah:
a. Siswa mampu mendengarkan dan mencatat bahan pelajaran yang
dijelaskan guru
b. Kemampuan awal yang dimiliki siswa berhubungan dengan materi
yang akan dipelajari
c. Memiliki suasana emosional yang mendukung untuk memperhatikan
dan memiliki motivasi mengikuti pelajaran
4. Keunggulan
Penggunaan metode ceramah dapat menjadi baik dalam pembelajaran,
diantaranya:
a. Metode ini dianggap ekonomis waktu dan biaya karena waktu dan
materi pelajaran dapat diatur oleh guru secara langsung, materi dan
waktu pelajaran sangat ditentukan oleh sistem nilai yang dimiliki
guru yang bersangkutan
b. Target jumlah siswa akan lebih banyak, apalagi jika menggunakan
alat sound system
c. Bahan pelajaran sudah dipilih/dipersiapkan sehingga memudahkan
untuk mengklarifikasi dan mengkaji aspek-aspek bahan pelajaran
d. Apabila pelajaran belum dikuasai oleh sebagian siswa maka guru
akan meras mudah untuk menugaskan dan memberikan rambu-rambu
pada siswa
5. Kelemahan
Beberapa kelemahan yang mungkin terjadi dalam metode ceramah adalah :
a. Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan
mencatat yang baik
b. Kemungkinan menimbulkan verbalisme
c. Sangat kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk
berpartisipasi secara total (hanya proses mental, tetapi sulit dikontrol)
d. Peran guru lebih banyak sebagai sumber pelajaran
e. Materi pelajaran lebih cenderung pada aspek ingatan
f. Proses pembelajaran ada dalam otoritas guru
Menurut Syaiful Bahri Djamarah kelebihan dan kekurangan metode tanya jawab
sebagai berikut:
1. Kelebihan metode tanya jawab
a. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa,
sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali
tegar dan hilang kantuknya.
b. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir dan
termasuk daya ingatan.
c. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam
menjawab dan mengemukakan pendapat.
2. Kekurangan metode tanya jawab
a. Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong
siswa untuk berani, dengan meciptkan suasana tidak tegang,
melainkan akrab.
b. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat
berfikir dan mudah dipahami siswa.
c. Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
d. Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu
untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah kapan dilakukannya penelitian. Penelitian ini
dilakukan pada semester II tahun ajaran 2022/2023 pada bulan Mei. Dapat
dilihat pada tabel dibawah ini hari dan tanggal pelaksanaannya.
Tabel 1. Jadwal Perbaikan Pembelajaran
No Hari/Tanggal Siklus Pokok Bahasan
Pelaksanaan
Rabu, 10 Mei 2023 Tema 7 Subtema 3
1 I
Perkembangan Teknologi, Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia,
PPKN, dan Matematika.
Rabu, 17 Mei 2023 Tema 7 Subtema 3
2 II
Perkembangan Teknologi, Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia,
PPKN, dan Matematika.
a. Siklus 1
1. Tahap Perencanaan Tindakan Siklus 1, yaitu :
a. Mendiskusikan dengan supervisor 2 tentang tema yang akan diajarkan
pada saat penelitian, yaitu tentang Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa
dengan Menerapkan Metode penugasan, tanya jawab, dan ceramah pada
Mata Pelajaran Tematik Kelas III SD INPRES TOMMO III Semester II
tahun pelajaran 2022/2023.
b. Membuat RPP siklus 1.
c. Menyiapkan media, instrumen-instrumen dan lembar observasi yang
akan dilaksanakan.
4. Refleksi
Siklus 1, yaitu :
Setelah guru ( peneliti ) mengadakan refleksi terhadap perbaikan
pembelajaran siklus 1, didapatkan hasil bahwa sebagian siswa telah memiliki
prestasi dan motivasi belajar yang tinggi. Metode yang digunakan sudah
maksimal, karna telah melibatkan seluruh siswa. Sehingga siklus 1 ini dapat
di selesaikan dengan baik dan optimal. Untuk secara lebih rinci prosedur
penelitian tindakan kelas untuk siklus pertama dijabarkan sebagai berikut:
a. Perencanaan ( planning)
1. Membuat rencana pembelajaran dengan menggunakan metode
permaianan, penugasan, tanya jawab, diskusi dan ceramah dapat
meningkatkan kemampuan, pemahaman untuk pembelajaran di
dalam kelas.
2. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kearifan
peserta didik dikelas ketika metode tersebut diterapkan.
3. Membuat alat bantu mengajar yang diperlukan dalam proses
pembelajaran.
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan
rencana pembelajaran yang telah disusun.
a. Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan menggunakan lembar observasi yang
telah dibuat.
b. Refleksi
Data yang di dapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan serta
dianalisis dalam tahap ini. Dari hasil observasi guru dapat
mengetahui tingkat kearifan peserta didik ketika metode demonstrasi
diterapkan dalam pembelajaran. Selain itu dipergunakan juga jurnal
yang dibuat guru pada saat guru selesai melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Jurnal berfungsi sebagai acuan guru untuk
mengevaluasi dirinya sendiri. Hal analisis data pada tahap ini akan
dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.
b. Siklus 2
Setelah dilakukan perumusan tindakan baru berdasarkan hasil dari
observasi dan refleksi siklus 1, maka pada penelitian perbaikan pembelajaran
siklus 2 ini akan dilakukan penyempurnaan serta perbaikan dari pelaksanaan
perbaikan pembelajaran siklus 1. Pada siklus 2 ini dilakukan tindakan kegiatan
sebagai berikut :
1. Tahap perencanaan tindakan siklus 2, yaitu :
1. Melakukan diskusi dengan supervisor 2 tentang tema lanjutan dari
tema siklus 1
2. Membuat RPP siklus 2
3. Menyipakan media dan instrument-instrumen dan lembar observasi
yang akan digunakan
4. Menyiapkan soal evaluasi yang akan digunakan pada akhir
pelaksanaan pembelajaran
a. Data
angka. Data merupakan unit informasi yang direkam media yang dapat
dibedakan dengan data yang lain, dapat dianalisis dan relevan dengan
problem tertentu. Adapun data yang dikumpukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
pembelajaran.
4) Hasil observasi yang diperoleh dari pengamatan.
b. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini subjek dari mana data diperoleh
2. Analisis Data
data. Proses analisis data dimulai menelaah seluruh data yang tersedia
melihat nilai hasil evaluasi siswa. Untuk mengetahui hasil belajar siswa
dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
X = ∑x
Keterangan :
X = Nilai rata-rata
KKM maka siswa tersebut masih belum tuntas dan perlu mendapat
jumlah yang dicapai adalah 75% dari jumlah siswa sudah mendapatkan
≥ 70 Tuntas
˂ 70 Tidak Tuntas
70 % ≤ NR < 79 % : Cukup
60 % ≤ NR < 69 % : Kurang
ketahui dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses,