BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyesuaikan dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi. Hal ini sesuai dengan
pengetahuan,maka tantangan bagi guru dan siswa dalam upaya peningkatan mutu dan
Obsevasi awal di SMK Negeri 2 Penajam Paser Utara, didapatkan data bahwa
materi Memahami Komponen Aktif merupakan materi yang sulit, dan proses
pembelajaran pada materi ini masih dirasakan jauh dari kenyataan yang diharapkan. Hal
ini disebabkan pada waktu guru menjelaskan materi, peserta didik tidak mendengarkan
malah cenderung bercanda dengan teman dan ketika peserta didik diberi tugas, peserta
penyampaian informasi kepada peserta didik, metode yang sering digunakan oleh guru
yaitu metode ceramah. Karena metode ini cukup mudah dilakukan dan kurang menuntut
usaha yang terlalu banyak baik dari guru maupun peserta didik. Peserta didik hanya
dibiarkan duduk, mendengar, mencatat, menghafal dan tidak dibiasakan untuk belajar
secara aktif.
menyelesaikan soal variatif, sehingga hal tersebut berdampak pada hasil belajar peserta
didik di saat diadakan evaluasi. Selain itu masih banyak peserta didik yang kurang
2
memahami Materi Komponen Aktif dan kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran
matematika. Secara otomatis, hanya peserta didik yang memiliki kecenderungan untuk
aktif saja yang akan maju dan berkembang. Peserta didik yang belum aktif akan
menerima begitu saja yang diberikan dalam penjelasan lebih lanjut, sehingga tidak bisa
Masalah ini membuat guru harus memilih metode dan model pembelajaran yang
tepat dan menyenangkan agar suasana di dalam proses pembelajaran dapat lebih menarik
dan materi yang disampaikan dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Namun,
dalam kenyataannya di kelas X SMK Negeri 2 Penajam Paser Utara ini memiliki
(1) Pada waktu pembelajaran berlangsung ada yang mengantuk, mengobrol, ijin keluar,
bengong, sehingga suasana kelas tidak kondusif. (2) Peserta didik menganggap
matematika adalah pelajaran yang sulit, terbukti pada waktu di beri tugas, peserta didik
belajar peserta didik kurang berkembang. (4) Ada beberapa peserta didik pasif saat
diadakan diskusi kelompok. Misalnya, keberanian peserta didik untuk bertanya kepada
guru dan maju mengerjakan soal-soal di depan tak lebih dari 3 anak (5) Tidak semua
peserta didik di kelas X SMK Negeri 2 Penajam Paser Utara memiliki minat yang sama
Jadi, dengan adanya hal tersebut guru Elektronika di kelas X SMK Negeri 2
Penajam Paser Utara harus berkolaborasi untuk memperoleh hasil yang lebih baik dengan
cara yang efektif. Sehingga dalam penerapannya guru harus melakukan perubahan model
pembelajaran yang tepat sasaran dan mampu meningkatkan hasil belajar. Strategi
proses belajar mengajar lebih menarik, efektif dan efisien dalam suasana akrab dan
belajar peserta didik terhadap mata pelajaran elektronika. Untuk itu peneliti menerapkan
salah satu strategi model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu model
Dengan karakteristik peserta didik yang mempunyai rasa ingin tahu dan cenderung
Based Learning akan menjadi salah satu strategi pembelajaran yang efektif. Sedangkan
Project Based Learning adalah salah satu model pembelajaran yang menggunakan tim-
tim cooperative untuk membantu para peserta didik dalam mempelajari dan memahami
materi pelajaran.
konsep, penalaran dan ketelitian. Dalam materi tersebut terdapat variasi soal dan rumus
sehingga peserta didik harus pandai menganalisanya. Hasil yang diperoleh peserta didik
kurang dari nilai KKM yang ditentukan sebesar 70. Hal tersebut berdasarkan data nilai
yang mampu untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik yaitu dengan
model pembelajaran Project Based Learning. Model ini bersifat mereview materi
pelajaran yang baru saja diajarkan oleh guru, mengajak peserta didik untuk lebih aktif
dalam pembelajaran dan banyak berlatih soal sehingga dapat meningkatkan pemahaman
peserta didik terhadap materi pokok Relasi Dan Fungsi, keaktifan belajar dan
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka perlu dibahas lebih lanjut dan dituangkan
dalam bentuk karya tulis ilmiah berupa makalah dengan judul: “Peningkatan Hasil
Belajar Dasar Listrik dan Elektronika Melalui Model Pembelajaran Project Based
B. Identifkasi Masalah
2) Peserta didik menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit, terbukti pada
waktu di beri tugas, peserta didik hanya mencontek tanpa mau memahami langkah-
langkah mengerjakannya.
4) Ada beberapa peserta didik pasif saat diadakan diskusi kelompok. Misalnya,
keberanian peserta didik untuk bertanya kepada guru dan maju mengerjakan soal-
5) Tidak semua peserta didik di kelas X SMK Negeri 2 Penajam Paser Utara
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah yang dapat
D. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan pembahasan ini adalah untuk
mendeskripsikan:
E. Manfaat Pembahasan
a. Bagi Penulis
kooperatif dan dapat memilih yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan
b. Bagi siswa
Agar siswa dapat menemukan cara belajar yang aktif, efektif , dan berfikir kreatif,
c. Bagi Guru
tepat agar hasil belajar siswa meningkat khususnya pada mata pelajaran
Matematika.
6
d. Bagi sekolah
kinerja mengajar guru dan peningkatan hasil belajar khususnya mata pelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hasil Belajar
Setiap aktivitas pasti akan mendapatkan hasil. Begitu pula halnya dengan belajar.
Setiap siswa yang belajar pati akan memperoleh hasil, namun htidak semua hasil yang
diperoleh memuaskan, akan tetapi kadangkala hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan
yang diharapkan. Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh setelah mengikuti
serangkaian pembelajaran. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh beberapa para
ahli. Adapun Hasibuan (2005:37) menyatakan bahwa, “Hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Sedangkan Keller (Hasibuan,
2005:39) mengemukakan bahwa, “Hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan
oleh anak”. Menurut Suryosubroto (2003: 45), hasil belajar adalah prestasi dari suatu
kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Hasil
tidak akan pernah dihasilkan selama orang tidak melakukan sesuatu. Untuk menghasilkan
sebuah prestasi dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar. Hanya
dengan keuletan, sungguh-sungguh, kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah
yang mampu untuk mancapainya. Dengan demikian hasil belajar adalah hasil yang
dicapai dalam serangkaian kegiatan yang dilakukan secara kontinu oleh seseorang yang
Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu (a). Keterampilan dan
kebiasaan; (b). Pengetahuan dan pengertian; (c). Sikap dan cita-cita, yang masing-masing
golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah, (Sudjana,
2004:22).
Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari
dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah
faktor psikologis, antara lain yaitu : motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain
sebagainya.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu yang belajar seperti
Adapun yang menjadi tujuan diadakannya hasil belajar kepada para siswa dalam
Pertama, untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam
suatu kurun waktu proses belajar tertentu. Hal ini berarti dengan evaluasi, guru dapat
mengetahui kemajuan perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil belajar dan mengajar
yang melibatkan dirinya selaku pembimbing dan pembantu kegiatan belajar siswanya itu.
hasil evaluasi guru akan dapat mengetahui gambaran tingkat usaha siswa. Hasil yang
baik pada umumnya menunjukkan tingkat usaha yang efisien, sedang hasil belajar yang
Ketiga, untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar. Hal
ini berarti dengan evaluasi guru akan dapat mengetahui gambaran tingkat usaha siswa.
Hasil yang baik akan menunjukkan tingkat usaha yang efisien begitu juga sebaliknya.
kemampuan, kecerdasan yang dimilikinya untuk keperluan belajar. Jadi, hasil evaluasi itu
Kelima, untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar
yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian, apabila
sebuah metode yang digunakan guru tidak mendorong munculnya prestasi belajar siswa
Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi tiga bidang
/berperilaku). Ketiganya tidak berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Oleh sebab itu ketiga aspek tersebut harus dipandang sebagai hasil belajar
siswa.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintetis dan
evaluasi.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima aspek,
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Ranah
psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada
enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar,
untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para para pengajar dalam melaksanakan aktivitas belajar
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pemebelajaran dalam tutorial dan untuk
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil dalam
model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik;
dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah
belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam pikiran siswa itu. Berdasarkan suatu
teori belajar, diharapkan suatu pembelajaran dapat lebih meningkatkan perolehan siswa
sebagai hasil belajar. Berikut merupakan tabel teori belajar yang mendasari model
pembelajaran kooperatif.
teori
Ciri pengajaran Kerja kelompok dengan ganjaran kelompok dan struktur tugas
11
lingkungan
empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri
tersebut adalah:
a. Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembannya;
c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan
dengan berhasil;
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
Menurut Ibrahim (2000 : 36), bahwa untuk melihat tingkat kelayakan suatu model
pembelajaran untuk aspek validitas dibutuhkan ahli dan praktisi untuk memvalidasi
pembelajaran yang dikembangkan. Sehingga untuk melihat kedua aspek ini perlu
dikembangkan suatu perangkat pembelajaran untuk suatu topik tertentu yang sesuai
Model Project Based Learning Model merupakan representasi tiga dimensi dari
objek riil.1 Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
12
menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain.3 “Model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru meliputi pendekatan, strategi, metode,
teknik dan bahkan taktik pembelajaran yang sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang
utuh”.
pembelajaran adalah pola pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir, proses
pembelajaran yang disajikan secara khas oleh guru untuk mencapai tujuan belajar. Salah
pembelajaran inovatif yang berpusat pada peserta didik ( student centered) dan
menetapkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana peserta didik diberi peluang
bekerja secara otonom mengkontruksi belajarnya. 5 Model project based learning (PjBL)
merupakan suatu model pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam proses
model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media”. 6 Model
kepada semua peserta didik untuk dikerjakan secara individual, peserta didik dituntut
learning) adalah pembelajaran yang berfokus pada aktivitas peserta didik untuk dapat
memahami suatu konsep dan prinsip dengan melakukan penelitian yang mendalam
tentang suatu masalah dan mencari solusi yang relevan dan peserta didik belajar secara
Based Learning pada materi pokok relasi dan fungsi adalah sebagai berikut:
Mengamati
Peserta didik mencermati penjelasan tentang sifat-sifat dan penyajian relasi yang
disampaikan guru.
Peserta didik mencatat materi yang belum dipahami dari penjelasan yang
disampaikan guru.
Menanya
Peserta didik menanyakan materi tentang sifat-sifat dan penyajian relasi yang belum
Guru menanyakan materi tentang sifat-sifat dan penyajian relasi kepada peserta didik
secara acak.
Mengeksplorasi
Guru mempresentasikan dan menyajikan garis besar tentang sifat-sifat dan penyajian
relasi.
14
Guru membagikan lembar soal dan lembar jawaban kepada masing-masing peserta
didik.
Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk menulis satu soal dan membuat
Guru meminta peserta didik untuk menukarkan soal kepada kelompok lain dan
Mengasosiasikan
Peserta didik dapat menemukan manfaat mempelajari sifat-sifat dan penyajian relasi
dalam kehidupan.
Mengomunikasikan
Guru menyebutkan salah satu nomor, dan meminta peserta didik yang bersangkutan
kelompoknya.
Dengan tanya jawab, guru dapat mengulangi jawaban peserta didik agar peserta
didik lainnya memiliki gambaran yang jelas tentang pola pikir peserta didik yang
Based Learning pada materi pokok relasi dan fungsi adalah sebagai berikut:
Mengamati
Peserta didik mencermati penjelasan tentang domain, kodomain, dan range yang
disampaikan guru.
Peserta didik mencatat materi yang belum dipahami dari penjelasan yang
disampaikan guru.
Menanya
Peserta didik menanyakan materi tentang domain, kodomain, dan range yang belum
Guru menanyakan materi tentang domain, kodomain, dan range kepada peserta didik
secara acak.
Mengeksplorasi
Guru mempresentasikan dan menyajikan garis besar tentang domain, kodomain, dan
range.
Guru membagikan lembar soal dan lembar jawaban kepada masing-masing peserta
didik.
Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk menulis satu soal dan membuat
Guru meminta peserta didik untuk menukarkan soal kepada kelompok lain dan
Mengasosiasikan
Peserta didik dapat menemukan manfaat mempelajari domain, kodomain, dan range
dalam kehidupan.
Mengomunikasikan
Guru menyebutkan salah satu nomor, dan meminta peserta didik yang bersangkutan
kelompoknya.
Dengan tanya jawab, guru dapat mengulangi jawaban peserta didik agar peserta
didik lainnya memiliki gambaran yang jelas tentang pola pikir peserta didik yang
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Model Pembelajaran Project Based Learning adalah model di mana peserta didik
secara berpasangan untuk menulis pertanyaan dan jawaban untuk topik yang
17
kelompok lain
prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok
sebagai berikut:
Pertemuan 1
Mengamati
Peserta didik mencermati penjelasan tentang sifat-sifat dan penyajian relasi yang
disampaikan guru.
Peserta didik mencatat materi yang belum dipahami dari penjelasan yang
disampaikan guru.
Menanya
Peserta didik menanyakan materi tentang sifat-sifat komponen aktif yang belum
Guru menanyakan materi tentang komponen aktif kepada peserta didik secara acak.
Mengeksplorasi
elektronika.
18
Guru membagikan lembar soal dan lembar jawaban kepada masing-masing peserta
didik.
Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk menulis satu soal dan membuat
Guru meminta peserta didik untuk menukarkan soal kepada kelompok lain dan
Mengasosiasikan
kehidupan.
Mengomunikasikan
Guru menyebutkan salah satu nomor, dan meminta peserta didik yang bersangkutan
kelompoknya.
Dengan tanya jawab, guru dapat mengulangi jawaban peserta didik agar peserta
didik lainnya memiliki gambaran yang jelas tentang pola pikir peserta didik yang
Pertemuan 2
19
Mengamati
Peserta didik mencermati penjelasan tentang domain, kodomain, dan range yang
disampaikan guru.
Peserta didik mencatat materi yang belum dipahami dari penjelasan yang
disampaikan guru.
Menanya
Peserta didik menanyakan materi tentang domain, kodomain, dan range yang belum
Guru menanyakan materi tentang domain, kodomain, dan range kepada peserta didik
secara acak.
Mengeksplorasi
Guru mempresentasikan dan menyajikan garis besar tentang domain, kodomain, dan
range.
Guru membagikan lembar soal dan lembar jawaban kepada masing-masing peserta
didik.
Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk menulis satu soal dan membuat
Guru meminta peserta didik untuk menukarkan soal kepada kelompok lain dan
Mengasosiasikan
20
Peserta didik dapat menemukan manfaat mempelajari domain, kodomain, dan range
dalam kehidupan.
Mengomunikasikan
Guru menyebutkan salah satu nomor, dan meminta peserta didik yang bersangkutan
kelompoknya.
Dengan tanya jawab, guru dapat mengulangi jawaban peserta didik agar peserta
didik lainnya memiliki gambaran yang jelas tentang pola pikir peserta didik yang
B. Saran
Ada beberapa saran yang ingin peneliti kemukakan berkaitan dengan pembahasan
peningkatan hasil belajar siswa, maka disarankan kepada guru untuk menerapkan
pembelajaran ini pada Dasar Listrik dan Elektronika yang dianggap sesuai.
21
konsep belajar mengajar, sebaiknya guru dapat menerapkan metode ini pada pokok
bahasan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Baihaqqi, dkk. 2012. Pendekatan dan Model Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA), Matangglumpangdua: Universitas Almuslim.
Dimyati dan Mudjino. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Melvin, 2006. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia.
Sardiman, 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Surabaya: PT Raja Grafindo
Persada.