KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Ilmiah
ini.
Penulisan Karya Ilmiah ini penulis susun sebagai tugas dalam rangka seleksi kepala
sekolah tingkat Kecamatan Blado . Penulisan Karya Ilmiah ini sangat berguna bagi penulis
sebagai pedoman untuk meningkatkan kemampuan siswa, baik ranah kognitif, afektif maupun
psikomotor .
Keberhasilan penulisan Karya Ilmiah ini atas bantuan dan dorongan berbagai pihak
sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ari Pratomo, S.Pd. selaku Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Blado yang telah memberi izin
kepada penulis untuk mengikuti Program S1 PGSD UT .
2. Priyana, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Bismo yang telah memberi izin kepada penulis untuk
mengadakan praktik mengajar .
3. Teman-teman sejawat yang telah membantu mengumpulkan data dalam penulisan laporan ini .
Mohon kritik dan saran bagi siapa saja yang membacanya .
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Identifikasi masalah
Berdasar hasil tes formatif mata pelajaran Matematika pokok bahasan penjumlahan
bilangan pecahan yang dilaksanakan di Kelas V SD Negeri Bismo, hanya 5 siswa dari 17 siswa
yang dapat menguasai materi pembelajaran sebesar 75% ke atas atau yang mendapat nilai 75 ke
atas. Sedangkan 12 siswa nilainya kurang dari 75 sehingga belum tuntas dalam belajar serta rata-
rata nilainya 59,58. Sedang target yang ingin dicapai 75% siswa menguasai materi.
Berdasarkan hasil reflektif tersebut diketahui beberapa kekurangan siswa dalam
pembelajaran, yaitu :
1. Siswa kurang memperhatikan pelajaran.
2. Siswa belum menguasai konsep tentang bilangan.
3. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
4. Siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal latihan.
5. Siswa mengerjakan soal dengan tergesa-gesa.
B. Analisis Masalah
Perilaku siswa tersebut di atas kurang mendukung keberhasilan dalam proses
pembelajaran, sehingga hasil belajar yang diperoleh juga masih rendah dalam pokok bahasan
penjumlahan bilangan pecahan. Dari kurang berhasilnya siswa tersebut, diketahui bahwa proses
pembelajaran yang dilakukan penulis belum efektif. Untuk mengetahui secara rinci sebab-sebab
kekurangberhasilan siswa tersebut, penulis melakukan refleksi diri.
Berdasarkan hasil reflektif tersebut diketahui bahwa faktor penyebab siswa kurang
menguasai materi yang diajarkan adalah :
1. Guru membahas materi terlalu cepat.
2. Bahasa guru sulit dipahami siswa.
3. Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.
4. Guru tidak menggunakan alat peraga yang menarik.
5. Guru kurang memberikan contoh dan latihan soal-soal.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan
permasalahan sebagai berikut : Apakah penggunaan alat peraga bilangan pecahan dapat
meningkatkan pemahaman siswa kelas V SD Negeri Bismo dalam Pembelajaran Matematika
Pokok Bahasan Penjumlahan bilangan pecahan sehingga dapat meningkatkan prestasi dengan
baik ?.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pembelajaran matematika yang efektif akan dapat membantu siswa mencapai tujuan yang
diharapkan. Pembelajaran yang efektif menuntut guru untuk memahami dengan baik hakekat dan
tujuan pembelajaran, terutama pembelajaran maematika, terampil memanfaatkan media
pembelajaran, serta menerapkan berbagai metode pembelajaran, terutama metode ceramah,
demonstrasi, dan tanya jawab.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di Kelas V SDN Bismo, Kecamatan Blado,
Kabupaten Batang. Siswa Kelas V ini berjumlah 17 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan
9 siswa perempuan yang berumur antara 10-12 tahun. Sebagian besar orang tua siswa adalah
petani dengan penghasilan yang pas-pasan dan dengan fasilitas kehidupan yang sangat
sederhana. Kondisi ini menyebabkan perhatian orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya
kurang dan motivasi belajar siswa rendah. Peneliti adalah guru Kelas V SD Negeri Bismo dan
pengamat adalah Bape Kardiman rekan guru SDN Bismo
B. Rencana Tindakan.
1. Waktu Penelitian.
Penelitian dilaksanakan dalam bulan Januari sampai Februari 2011
2. Deskripsi Persiklus.
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 3. Kegiatan persiklus.
Siklus Pertemuan SD/Kelas Hari/tanggal Waktu
1 SD Bismo Kelas V Selasa 11 Januari 2011 08.05-09.45
I
2 SD Bismo Kelas V Selasa 18 Januari 2011 08.05-09.45
1 SD Bismo Kelas V Selasa 25 Januari 2011 08.05-09.45
II
2 SD Bismo Kelas V Selasa 1 Februari 2011 08.05-09.45
3. Prosedur Penelitian.
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
3.1. Siklus I
a. Perencanaan.
Pada tahap ini penulis menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi pokok
Penjumlahan Bilangan Pecahan dengan indikator :
1. Menjumlahkan dua bilangan pecahan biasa yang berpenyebut sama
2. Menjumlahkan bilangan pecahan campuran dengan pecahan biasa
b. Pelaksanaan.
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I peneliti menggunakan alat peraga pecahan untuk
memperjelas materi pembelajaran dan mengatasi kebosanan pada siswa. Penelitian tindakan
kelas pada siklus I ini akan dilaksakan dalam 2 x pertemuan sebagai berikut:
I. Pertemuan I (dilaksanakan pada hari Senin tanggal 11 Januari 2011).
Kegiatan yang dilaksanakan pada pertemuan I antara lain:
1. Siswa mengerjakan soal-soal preetest.
2. Guru menyiapkan alat peraga pecahan
3. Guru dan siswa bertanya jawab tentang bilangan pecahan.
4. Guru mendemonstrasikan cara menjumlahkan dua bilangan pecahan biasa memakai alat
peraga.
5. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
6. Guru membagi LKS, serta menyuruh mengerjakan secara kelompok.
7. Tiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya dengan dipandu oleh guru.
8. Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan.
II. Pertemuan II (dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 18 Januari 2011).
Kegiatan yang dilaksanakan pada pertemuan II ini antara lain :
1. Guru menjelaskan cara mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran dan sebaliknya
2. Guru menjelaskan cara menjumlahkan bilangan pecahan campuran dengan pecahan
biasa.
3. Guru memberikan tugas kepada siswa secara bergiliran untuk menjumlahkan bilangan
pecahan campuran dengan pecahan biasa yang berpenyebut sama menggunakan alat peraga
bilangan pecahan.
4. Tanya jawab tentang penjumlahan pecahan campuran dengan pecahan biasa.
5. Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan.
6. Siswa mengerjakan soal-soal posttest.
7. Guru melakukan refleksi diri .
c. Pengamatan (observasi)
Pengamatan dilakukan oleh pengamat dengan mengamati kegiatan pembelajaran
menggunakan lembar observasi.
d. Refleksi
Dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses dan hasil yang
diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Melakukan analisis terhadap temuan-temuan yang
berupa hambatan, kekurangan, dan kelemahan yang dijumpai selama pelaksanaan siklus I
sebagai masukan untuk siklus II.
3.2.. Siklus II
a. Perencanaan.
Pada tahap ini penulis menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi pokok
Penjumlahan Bilangan Pecahan dengan Indikator sebagai berikut :
1. Menjumlahkkan bilangan pecahan biasa dengan pecahan campuran.
2. Menjumlahkan pecahan campurandengan bilangan pecahan campuran.
b. Pelaksanaan.
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan pendekatan
pembelajaran kontekstual dengan variasi beberapa metode pembelajaran dan menggunakan alat
peraga bilangan pecahan untuk memperjelas materi pembelajaran dan mengatasi kebosanan pada
siswa. Penelitian tindakan kelas pada siklus II ini akan dilaksakan dalam 2 x pertemuan sebagai
berikut:
I. Pertemuan I (dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 25 Januari 2011).
Kegiatan yang dilaksanakan pada pertemuan I Siklus II antara lain:
1. Guru mendemonstrasikan penjumlahan bilangan pecahan menggunakan alat peraga
bilangan pecahan.
2. Tanya jawab tentang penjumlahan bilangan pecahan biasa dengan bilangan pecahan
campuran.
3. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok.
4. Guru membagikan lembar kegiatan diskusi dan menjelaskan kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa.
5. Siswa melakukan diskusi kelompok guru mengamati.
6. Tiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya.
7. Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan.
II. Pertemuan II (dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 1 Februari 2011)
Kegiatan yang dilaksanakan pada pertemuan II siklus 2 ini adalah sebagai berikut:
1. Guru menyiapkan alat peraga.
2. Guru mendemonstrasikan cara menjumlahkan bilangan pecahan campuran dengan
bilangan pecahan campuran memakai alat peraga.
3. Guru menugaskan pada siswa secara bergiliran untuk menjumlahkan bilangan pecahan
campuran dengan bilangan pecahan campuran.
4. Tanya jawab tentang penjumlahan pecahan campuran denganpecahan campuran
5. Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan.
6. Siswa mengerjakan soal-soal posttest.
7. dialog dengan teman sejawat (pengamat)
c. Pengamatan.
Selama proses pembelajaran peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa dan
pengamat(kolaborator) melakukan pengamatan terhadap peneliti dan siswa saat melaksanakan
pembelajaran, situasi proses pembelajaran, dan hasil belajar.
d. Refleksi.
Kegiatan refleksi ini peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan
perasaannya saat mengikuti pembelajaran. Peneliti juga memberi kesempatan kepada guru
kolaborator (pengamat) untuk memberi masukan tentang kekurangan yang terjadi saat proses
pembelajaran.
A. Kesimpulan
Dari hasil-hasil penelitian yang di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga
bilangan pecahan dalam perbaikan pembelajaran matematika kompetensi penjumlahan bilangan
pecahan campuran yang berpenyebut sama di Kelas V SD Negeri Bismo Kecamatan Blado,
Kabupaten Batang dapat meningkatkan prestasi siswa dengan baik. Secara rinci :
1. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalan berjalan cukup baik, dengan nilai 3,4 (dalam skala
1-5) pada siklus I, meningkat menjadi baik, dengan nilai 4,4 (skala 1-5) pada siklus II.
2. Prestasi belajar siswa meningkat dari kurang (nilai 58,57) pada pra perbaikan, menjadi cukup
(nilai 79,28) pada siklus I dan baik (nilai 85,00) pada siklus II.
3. Prestasi belajar siswa meningkat melalui aktivitas-aktivitas: (1) pemanfaatan alat peraga/media
pembelajaran, (2) penggunaan alat peraga dalam pembelajaran, (3) keterlibatan siswa dalam
demonstrasi/dalam menggunakan alat peraga, (4) pengaktifan siswa dalam latihan menggunakan
alat peraga, dan (5) pemberian bimbingan pada siswa dalam menggunakan alat peraga.
B. Saran
Bertolak dari hasil-hasil penelitian yang diperoleh, penulis menyampaikan saran kepada
rekan-rekan guru. Dalam pembelajaran Matematika, supaya siswa mencapai prestasi belajar yang
baik, guru hendaknya :
1. Memanfaatkan alat peraga/media pembelajaran
2. Menggunakan alat peraga dalam pembelajaran
3. Melibatkan siswa dalam demonstrasi/ dalam menggunakan alat peraga
4. Mengaktifkan siswa dalam latihan menggunakan alat peraga
5. Memberikan bimbingan pada siswa dalam menggunakan alat peraga
Selain itu, penulis menyarankan kepada rekan-rekan guru untuk mempelajari dan
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelasnya sendiri, karena terbukti PTK dapat
memecahkan masalah yang kita hadapi dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Adapun pemahaman PTK ini bagi rekan-rekan guru dapat diperoleh melalui
pertemuan KKG dengan mendengarkan sharing dari rekan-rekan guru yang telah paham dan
telah melaksanakannya.