Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PROFESI KEPENDIDIKAN


PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA
DAN SASTRA INDONESIA

Skor Nilai :

Profesi Kependidikan
(Dr. Yasaratodo Wau, 2019)

NAMA MAHASISWA : Feni Amanda Putri


NIM : 2201111002
DOSEN PENGAMPU : Anada Leo Virganta, S.Pd, M.Pd.
MATA KULIAH : Profesi Kependidikan

Program Studi S1
PENDIDIKAN BAHASA & SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN
2021

|1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat rahmat dan hidayah nya saya dapat menyusun dan menyelesaikan
tugas Critical Book Report ini untuk melengkapi tugas mata kuliah Profesi
Kependidikan tepat pada waktunya.Sesudahnya ,saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada Bapak Anada Leo Virganta, S.Pd, M.Pd. karena telah membimbing dan
mengarahkan saya dalam pengerjaan CBR ini.Saya juga mengucapkan banyak terima
kasih kepada pihak-pihak yang bersedia membantu saya dalam menyelesaikan tugas
CBR ini .
Saya sadar bahwasanya pengerjaan CBR ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kekurangan baik dari tata cara penulisan nya atau bahkan isi dari
laporan ini.Oleh karena itu,saya mengharapkan masukan seperti kritik atau saran yang
membangun agar pengerjaan CBR saya kedepannya dapat lebih baik lagi.Semoga hasil
dari pengerjaan CBR ini dapat bermanfaat bagi para pembaca nya .Terima kasih.

Medan, Maret 2021

|2
Feni Amanda Putri

DAFTAR ISI

COVER...……………………………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………....3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………..
…………………………………………………………….4
1.2. Tujuan…... ……....………………………………………………………......
……...4
1.3. Manfaat……………………………………………………………………...
………5
1.4. Identitas
Buku……………………………………………………………………….5
1.5. Ringkasan Isi
Buku………………………………………………………………….6

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Penilaian Isi Buku…...…………………………………………………………..…17

BAB III PENUTUP


5.1. Kesimpulan……………………………….…………………………………...…..19
5.2. Saran……………………………….………………………………………….......19

DAFTAR PUSTAKA……………………………….………………………………...20

|3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi saat ini, Indonesia harus mampu meningkatkan mutu
pendidikan, sehingga tidak kalah bersaing dengan negara lain. Negara kita harus
mencetak orang-orang yang berjiwa mandiri dan mampu berkompetisi di tingkat
dunia. Saat ini, Indonesia membutuhkan orang-orang yang dapat berfikir secara
efektif, efisien dan juga produktif. Hal tersebut dapat diwujudkan jika kita
mempunyai tenaga pendidik yang handal dan mampu mencetak generasi bangsa
yang pintar dan bermoral.

Guru merupakan komponen pendidikan yang sangat berperan penting dalam


kegiatan belajar mengajar. Kedudukan guru merupakan posisi yang penting dalam
dunia pendidikan khususnya di lembaga pendidikan formal. Oleh karena itu,
kebijakan sertifikasi bagi guru dan dosen memang suatu langkah yang strategis
untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Kompetensi guru merupakan seperangkat penguasaan kemampuan yang harus


ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerja secara tepat dan efektif.
Sedangkan guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan dan
keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga mampu melaksanakan tugas dan
fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.

|4
Guru merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar.
Sudah selayaknya seorang guru itu diberikan kesejahteraan berupa sertifikasi. Dapat
dipahami bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru
yang telah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang disertai dengan peningkatan
kesejahteraan yang layak.

1.2 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam pembuatan Critical Book Riview ini ialah;
a) Untuk menambah pengetahuan tentang Profesi Kependidikan.
b) Untuk membandingkan isi kedua buku.
c) Mengetahui kelemahan dan kelebihan isi buku.
d) Untuk memenuhi tugas Profesi Kependidikan.

1.3 Manfaat
1. Menambah pengetahuan Tentang Profesi Kependidikan dan Segala informasi
yang berkaitan dengan Profesi Kependidikan.
2. Pembaca mendapatkan pehamanan tentang Peranan Guru dalam menjalankan
Profesi Kependidikan

1.4. Identitas Buku


1. Buku Pertama (Buku Utama)
a) Judul Buku : Profesi Kependidikan
b) Penulis : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd
c) Penerbit : Unimed Press
d) Tahun Terbit : 2019
e) Kota Terbit : Medan
f) Tebal Buku : 404 Halaman
g) Bahasa : Indonesia
h) Isbn : 978-602-7938-05-2

2. Buku Kedua (Buku pembanding)


a) Judul Buku : Pendidikan Profesi Keguruan
b) Penulis : Dr.H.A.Rusdiana, Drs, M.M,

|5
Dr.Hj. Yeti heryati,M.Pd
c) Penerbit : CV.Pustaka setia
d) Tahun Terbit : 2015
e) Kota Terbit : Jakarta
f) Tebal Buku : 350 Halaman
g) Bahasa : Indonesia
h) Isbn : 978-979-076-452-1

|6
1.5. Ringkasan Isi Buku

1. Buku Pertama (Utama)

BAB 1 HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN


A. Pengertian Profesional
Secara etimologis istilah Profesi berasal dari bahasa Inggris “Profession” yang
berakar dari bahsa Latin “Profeus” yang artinya “mengakui” atau “menyatakan
mampu atau ahli dalam satu bentuk pekerjaan”. Secara semantic profesi adalah suatu
jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari pada anggotanya.
Goods Dictionary of education, sebagaimana dikutip dan diterjemahkan oleh
sutisna (1985), mendefinisikan Profesi adalah suatu pekerjaan yang meminta
persiapan spesialisasi yang relative lama di perguruan tinggi dan dikuasai oleh kode
etik yang khusus.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimak bahwa tidak semua pekerjaan
dapat digolongkan kepada pekerjaan yang professional. Suatu pekerjaan dikatakan
professional apabila pekerjaan tersebut hanya dapat dikerjakan oleh orang yang
memenuhi persyaratan atau kriteria tertentu.
Adapun ciri-ciri dari profesi adalah (schein, 2005) : (1) bekerja sepenuhnya
dalam jam jam kerja, (2) pilihan kerja didasarkan pada motivasi yang kuat, (3)
memiliki seperangkat ilmu pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh
lewat pendidikan dan proses yang lama, (4) membuat keputusan sendiri dalam
menyelesaikan pekerjaan, (5) pekerja berorientasi pada pelayanan bukan kepentingan
pribadi, (6) memiliki otonomi untuk bertindak dalam menyelesaikan persoalan klien,
(8) menjadi anggota organisasi profesional sesudah memenuhi persyaratan atau
kriteria tertentu, (9) memiliki kekuatan dan status yang tinggi sebagai ekspert dalam
spesialisasinya, dan (10) keahliannya boleh diadvertensikan untuk mencari klien.
Guru sebagai jabatan profesional dituntut memiliki tiga kompetensi yaitu
kompetensi personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Sedangkan
untuk kompetensi guru profesional pada UU No 14 Tahun 2005 terdiri atas
kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional dan
Kompetensi Sosial.

|7
BAB II PROFESIONALISASI JABATAN GURU
Professionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti
runtunan perubahan (peristiwa) di perkembangan sesuatu, kemajuan sosial berjalan
terus, rangkaian tindakan, pembuatan atau pengelolaan yang menghasilkan produk
(KKBI,1999).
Keprofesionalan seseorang terbentuk melalui proses yang harus dijalani dalam
waktu yang lama. Profesionalan tidak diawali dengan oleh keluarnya surat
pengangkatan (SK) sebagai guru sebagai lulusan LPTK, tetapi dimulai sejak ada
“niat menjadi guru”, menjadi pelayan manusia yang bertujuan utnuk memanusiakan
manusia.
Keprofesionalan seseorang terbentuk melalui terbentuk dalam waktu yang lama,
mulai dari SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Setelah itu melanjut ke LPTK
yang sudah dinyatakan berhasil menyandang gelar atau predikat “tenaga pendidik
professional”. Unsur-unsur yang perlu diadakan penilaian dalam proses penilaian
kinerja guru menurut Siswanto dalam Lamatenggo (2001) adalah sebagai berikut:
1. Kesetiaan 5. Kejujuran
2. Prestasi Kerja 6. Kerja sama
3. Tanggung Jawab 7. Prakarsa
4. Ketaatan 8. Kepemimpinan

BAB III PERAN ORGANISASI DAN PENYIKAPAN PROFESI KEPENDIDIKAN


Organisasi profesi adalah suatu wadah perkumpulan orang orang yang memiliki
keahlian khusus yang merupakan ciri khas dari keahlian tersebut. Organisassi
profesioanal bertujuan untuk mengikat, mengawasi, dan meningkatkan kesejahteraan
para anggotanya. Para aggota dikalangan suatu profesi dapat berkumpul dalam satu
wadah dan dapat saling tukar pengalaman antara sesama anggota dalam
melaksanakan praktek profesi.
Penyikapan profesi kependidikan, tenaga profesional tentunya menuntut sikap
yang profesional. Sikap ini terdiri dari kognitif dan afektif. Standar pendidik dan
tenaga Kependidikan diatur dalam Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005
tentang Standar Pendidikan Nasional yang diatur pada bab VI pasal 28 dan 29. Pola

|8
tingkah laku guru yang profesional harus bersikap komitmen yang utuh terhadap
peraturan perundang-undangan, organisasi profesi, teman sejawat, peserta didik,
profesi guru, pimipinan dan pekerjaan. UU RI No 14 Tahun 2005 pasaal 41 ayat 3
menyebutkan “Guru wajib menjadi anggota Organisasi Profesi”. Penyikapan profesi
kependidikan mengandung makna kecenderungan guru atau tenaga pendidik
memandang dan memperlakukan guru sebagai profesi.

BAB IV PERANAN GURU DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN


Kata manajemen berasal dari kata “manage” berarti kelola, yang artinya
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan.Usman (2006)
menyatakan manajemen pendidikan adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya
pendidikan untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara efektif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Terdapat fungsi manajemen dalam pendidikan salah satunya menurut “Williem
H. Newman yaitu: Planning/perencaaan, Organizing- Pengorganisasian, Supervising/
pengendalian, Controling/ pengawasan.
Sedangkan, Fungsi atau peranan guru disini melakukan proses pembelajaran
sesuai dengan tujuan pendidikan, dimana guru dapat memahami dan mampu menjadi
bagian yang terintegrasi dalam manajemen pendidikan dengan melaksanakan segala
tugas dan tanggung jawab pada setiap bidang garapan yang dikelola oleh kepala
sekolah sebgai manajer pendidikan disekolah.

BAB V HAKEKAT SUPERVISI PENDIDIKAN


Secara umum supervisi berarti upaya pemberin bantuan kepada guru gar dapat
membantu pesrta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam
prakteknya sering supervisi diartikan sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja
guru. Seorang supervisior adalah seorang yang memiliki kelebihan-kelebihan di
bidang keguruan, dimana kelebihan tersebut dapat membuatnya membantu guru
memperbaiki situasi belajar mengajar kearah yang lebih baik.Hal yang
melatarbelakangi pentingnya supervisi bagi tenaga pendidik adalah :

|9
1. Penyelenggaraan pendidikan melibatkan peran sejumlah orang yang perlu
dikendalikan dalam kerjasama
2. Pada umumnya, semua petugas pendidikan memiliki potensi yang lebih besar
daripada apa yang ditampilkannya saat ini (saat melaksanakan tugas)
3. Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta perkembangan tuntunan
masyarakat yang semakin kompleks.
Tujuan supervisi pendidikan adalah mengukur dan menjamin terpenuhinya
kualitas penyelengaraan pendidikan maupun pembelajaran. Fungsi supervisi
pendidikan adalah mengkoordinir semua usaha sekolah, memperlengkapi
kepemimpinan sekolah, memperkuat pengalaman-pengalaman guru, menstimulasi
usaha usaha yang kreatif, memberikan fasilitas dan penilaian, menganalisa situasi
belajar mengajar, membantu meningkatkan kemampuan belajar serta
mengintegrasikan tujuan pendidikan.

BAB VI BIMBINGAN KONSELING DAN PERANAN GURU


Bimbingan dan konseling (BK) merupakan suatu proses pertemuan langsung
antara konselor dan konseli yang bermasalah dimana pembimbing membantu
konseling mengusahakan perubahan sikap dan tinglah laku.
Terdapat tujuan Konseling yaitu: memahami dirinya dengan baik, memahami
lingkungannya, membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana, mengatasi masalah
yang dihadapi.
Sedangkan, fungsi konseling anatara lain : Fungsi Pemahaman Individu, Fungsi
upaya Pencegahan terhadap timbulnya masalah, Fungsi Penyaluran kegiatan atas
progaram yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal , Fungsi
Penyesuaian membantu terciptanya penyesuaian antar siswa dan lingkungannya,
Fungsi Perbaikan membantu siswa yang masih mengalami masalah , Fungsi
Pengembangan membantu siswa dalam mengembangkan keseluruhan secara mantap
dan terarah.
Terdapat beberapa peranan guru dalam keseluruhan program konseling, yaitu:
Sesungguhnya semua guru telah melakukan tugas rangkap yaitu mengajar dan
membimbing. Adalah benar bahwa guru perlu mempelajari bagaimana sebaiknya

|10
memberi dan mendalami teori kondeling itu memerlukan waktu. Banyaknya jumlah
siswa di sekolah merupakan salah satu masalah yang sering dijadikan alasan oleh
guru untuk tidak melakukan tugas konseling.

2. Buku Pembanding (Kedua)

BAB 1 PENDAHULUAN
A.    Pengertian profesi
Kata profesi identki dengan kata kehalian , javis ( 1983) seorang ilmuan
tugas profesi sebagai seorang ahli . profesi adalah jabaran atau pekerjaan yang
menuntut kehlian , tanggung jawab , dan kesetiaan dari para pelakunya .
B.     Ciri-ciri profesi
Robrt  W .Richy (suharsimi Arikunto) memberikan batasan-batasan ciri-ciri
profesi antara lain : lebih mementingkan pelayanan manusia yang ideal di
bandingkan dengan kepentingan pribadi , secara relatif memerlukan waktu yang
panjang untuk mempelajari konsep serta prinsip pengetahuan khusus yang
mendukung keahlliannya.
C.    Karaterisitik profesi
Menurut abraham adalah adanya aktivitas yang bersifat intelektual,
berdasarkan ilmu pengetahuan di gunakan untuk tujuan  pelayanan  yang dapat
di pelajari, terorganisasi secara internal, dan altruisti mementingkan orang lain.

BAB II KONSEP DASAR GURU PROFESIONAL


A.    Makna dan hakikat guru profesional
1)      Mengapa guru harus profesional
2)      Untuk napa guru profesionl
B.     Hakikat dan ciri-ciri guru profsional
1)      Prinsip-prinsip guru profsional
2)      Ciri kepribadian guru profesional
C.     Konsep dasar sikap dan perilaku guru profesional
1)      Sikap salahan-salaan guru
2)      kompetensi guru dan dosen
D.    Menjadi guru profesional ,inspiratif, inovatif, dan reatif

|11
BAB III KOMPETENSI   DAN KINERJA GURU PROfESIONAL
A.    Hakikat Kompetensi
1.   Pengertian kompetensi
Dalam kamus besar bahasa indonesia karangan purwadinata , kompetnsi
adalah kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan suatu hal . pengrtian
dasar komptnsi adalah kemampuan atau kecapaian.
2.   Kompetensi yang harus di memiliki oleh seorang guru
3.   Standar kompeternsi Guru, Kompetensi pedagogi, Kompetensi kepribadian,
Kompetensi sosial, Kompetensi profesional
B.     Hakikat kinerja individu guru
1. Kinerja guru
 Merencanakan pembelajaran
 Melaksanakan pembelajaran
2.      kinerja inovatif guru
3.  Beban kerja guru dalam undang -undang guru dan dosen no 14 tahun 2005
dan beban kerja guru dalam UU No. 16 tahun 2009
C.     Penilaian kinerja guru
Menurut peraaturan mentri negara pendayagunaan aparatur negara dan
reformasi birokrasi 16 tahun 2009, penilaian kinerja guru adalah penilaian
yang di lakukan terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam
rangka pembinaan karir, pangkatan , dan jabatannya.
BAB IV PENDATAAN SISTEM DALAM PENGEMBANGAN BELAJAR
MENGAJAR
1.      Makna Pendataan Pembelajaran
Pendataan pembelajaran dapat di katakan sebagai titik tolak atau sudut
pandang terhadap proses pembelajaran.
2.      Pendatan sistem dalam pembelajaran
Sistem adalah satuan yang terdiri dari  komponen-komponen yang terpadu
dan berproses untuk mencapai tujuan.
3.      Ciri-ciri sistem pembelajaran

|12
Pendatan sistem sebagai suatu pandangan tertentu mengenai proses
pembelajaran kegiatan belajar mengajar berlangsung terjadinya interaksi antara
siswa dan guru dan memberikan memudahkan siswa untuk belajar secara efektif

BAB V MODEL PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN


A.    Konsep Model Pengembangan Sistem Pembelajaran
1.      Teori model pengembangan
Dalam bidang pembelajaran, istilah model dan istilah terotis sering
disamakan, walaupun ada juga yang membedakannya. kebingungan penggunaan
istilah teori dengan model terjadi karena dua hal, yakni ketidakpastian apakah
sebuah model merupakan model dari analisis situasi yang umum atau teori
ataukah dimasudkan untuk menjadi model untuk sintesis,
2.      Model pembelajaran
a.      Model interaksi sosial
b.      Model pengolahan informasi
B.     Model Pengembangan Sistem Pembelajaran
Model Pengembangan Sistem Pembelajaran yang berorintasi pada kelas,
Model Pengembangan Sistem Pembelajaran yang berorintasi pada hasil.
C.     Desain Model pembelajaran inovatif inspiratif
1.      Prinsip-prinsip teori pembelajaran
2.      Teori pemodelan tingkah laku
D.    Pengembangan model pembelajaran
1.      Pengembangan model pembelaran konstrutivisme
2.      Pengembangan model pembelajaran yang berpihak pada struktur model
c-id

BAB VI STRATEGI RENCANA PENGEMBANGAN TUJUAN DAN BAHAN


PENGAJARAN
A.    Strategi Pembelajaran
1.      Pengertian strategi pembelajarn
2.      Dasar pertimbangan pemilihan strategi
B.     Perencanaan Pengajaran Dan Penyusunan Program Pengajaran

|13
1.      Pengertian perencanaan pengajaran
2.      Dimensi perencanaan pengajaran
C.     Pengembangan Dan Strategi Menyiapan Bahan Ajar
1.      Pemahaman bahan ajar
2.      Tujuan membuat bahan ajar
D.    Penyusunan program pengajaran
1.      Penguasaan materi
2.      Analisis materi pelajaran‘

BAB VII STRATEGI RENCANA PENGEMBANGAN MEDIA DAN


METODE PENGAJARAN
A.    Pengembangan strategi,  metode dan media pengajaran
B.     Pengembangan metode pembelajaran
1.      Pengetian metode pembelajaran
2.      Pendatan metode pembelajaran
C.     Pengembangan Media Pembelajaran
1.      Pengertian media pembelajaran
Media adalah berbagai jenis komponen di lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk belajar.
2.      Jenis- jenis dan karakteristik media pembelajaran
 Media grafis
 Media audio
D.    Pemilihan media pembelajaran
1.      Media berbasis visual
2.      Media berbais audio-visual

BAB VIII STRATGI RENCANA EVALUASI DAN UMPAN BALIK PENGAJARAN


A.    Konsep dasar evaluasi pendidikan
1.      Pengrtian evaluasi pndidikan
Evaluasi pendidikan adalah proses kegitan untuk menentukan kemajuan
pendidikan,dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan.
2.      Fungsi evaluasi pendidikan

|14
Fungsi secara umum memiliki tiga fungsi pokok, yaitu mengukur
kemajuan, menunjang penyusuan rencana, dan memperbaiki melakukan
penyempurnaan kembali. Fungsi khusus ‘Fungsi evaluasi dalam dunia
pendidikan dapat diteili dari tiga segi, yaitu segi psikologis, segi didati, dan
segi administratif.
3.      Tujuan evaluasi pendidikan
Tujuan umum menghimpun bahasan keterangan yang dijadikan sebagai
bukti mengenai taraf perkembangan siswa  setelah mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Tujuan khusus
merangsang kegiatan siswa dalam menempuh program pendidikan.
B.  Strategi pengembangan evaluasi pengajran yaitu evaluasi pembelajaran dan
Jenis- jenis pembelajaran
C.  Prosedur pengembangan evaluasi  pembelajaran yaitu Perencanaan evaluasi dan
Peladanaan evaluasi’
D.  Umpan Balik evaluasi Pengajaran

BAB IX KONSEP BIMBINGAN KONSELING


A.  Hakikat bimbingan konseling
a.  Definisi bimbingan
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan
b.  Definisi konseling
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka
antara dua orang dan melalui hubungan itu.
B. Tujuan bimbingan dan konseling
Hakikat dari tujuan bimbingan konseling adalah membantu individu
memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan
prediksi posisi yang dimilikinya.
C. Fungsi bimbingan dan konseling di sekolah
a.   Fungsi pemahaman
b.   Fungsi pencegahan
D. Landasan teori dalam bimbingan konseling
a.  Landasan ilmiah

|15
b. Landasan pedagogis
E. Teori bimbingan konseling
a. Teori gestalt
b. Teori behavioristik

BAB X PENERAPAN BIMBINGAN DI SEKOLAH


A.     Hakikat dan pentingnya program bimbingan konseling disekolah
1.     Hakikat manusia, manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang
lain dalam berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Pentingnya BK di sekolah, BK dapat di posisikan secara tegas untuk
mewujudkan prinsip keseimbangan. Lembaga ini menjadi tempat yang aman
bagi tiap siswa untuk datang membuat diri tanpa was-was akan privasinya.
B.     Program bimbingan konseling disekolah
1.      Hakikat pengembangan program BK, Layanan program bimbingan dan
konseling merupakan kegitan yang terencana berdasarkan pengurusan
kebutuhan yang diwujudkan dalam bentuk program bimingan dan konseling.
2.      Komponen program BK di sekolah
a.      Komponen program bimbungan konseling di sekolah
b.      Kegiatan oprasional
C.     Layanan Bimbingan kesehatan Mental
1.     Pengertian kesehatan mental, kesehatan mental adalah terwujudnya
keserasian yang bersugguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan
terciptanya penyesuaian diri antara manusia dengan dirinya sendiri dan
lingkungannya
2.      Penyakit-penyakit mental

|16
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Penilaian Isi Buku


2.1.1 Buku Utama
1. Kelemahan
 Tidak terdapat contoh dalam buku ini tentang penjelasan materi yang terlihat
nyata sehingga tidak adanya hasil dari adanya profesionalisme guru tersebut.
 Tidak adanya contoh penelitianguna lebih mendalami dan membuat data
lebih meyakinkan pembaca.
 Kurang disertainya gambar atau diagream – diagram yang menggambar
suatu data sehingga lebih relevan data atau penjelasan yang disampaikan
dalam setiap materi pada buku tersebut sehingga buku tesebut terlihat
membosankan.
 Pada buku Profesi Guru, materi yang disampaikan kurang detail masih
banyak kekurangan seperti tidak di cantumkan tentang tujuan dan peranan
dari profesi keguruan, serta kode etik profesi.

|17
2. Kelebihan
 Materi dalam buku ini dijelaskan secara beruntut sehingga terlihat
keterikatan yang jelas antara materi pada bab berikut dengan bab
sebelumnya.
 Materi yang dijabarkan dalam setiap bab merupakan materi yang cukup
banyak dan lengkap pada buku pertama, dibandingkan buku kedua.
 Aspek-aspek pengetahuan mengenai pengertian profesi dan bagaimana
profesionalisme guru dijelaskan secara detail.
 Kedua buku memiliki penggunaan Bahasa yang baik dan mudah
dimengerti.Penulisan dalam buku sesuai dengan aturan EYD.
 Cover buku yang menarik, membuat adanya ketertarikan pembaca untuk
membaca buku tersebut.
 Terdapat ringkasan penjelas serta latihan soal pada setiap buku.
 Buku ini juga dilengkapi dengan lampiran – lampiran yang sangat
bermanfaat bagi pembaca karena berisi undang – undang tentang guru dan
dosen sehingga kita dapat lebih memahami hal – hal yang mendasari dan
melatarbelakangi profesionalisme seorang guru.

2.1.2 Buku Pembanding


1. Kelemahan
 Tidak di cantumkan tentang tujuan dan peranan dari profesi keguruan, serta
kode etik profesi

2. Kelebihan
 Bagus, karena mampu menjelaskan tentang pengembangan profesi
guru  yang harus di ketahui dan di kuasai oleh seorang guru secara rinci
dalam pelaksanaan PBM di kelas, sehingga seorang guru bisa profesional
dalam menjalankan kewajibannya.

|18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Goods Dictionary of education, sebagaimana dikutip dan diterjemahkan oleh sutisna
(1985), mendefinisikan Profesi adalah suatu pekerjaan yang meminta persiapan spesialisasi
yang relative lama di perguruan tinggi dan dikuasai oleh kode etik yang khusus. Jadi,
profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya.
Profesionalisme guru sangat diperlukan untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu
pendidikan. Hal ini dikarenakan guru merupakan faktor utama yang sangat berperan dalam
pelaksanaan pendidikan.
kode etik yaitu ketentuan atau aturan yang berkenaan dengan tata susila dan akhlak
yang bermaksud norma atau aturan segala tingkah laku dari anggota organisasi profesi yang
sifatnya mengikat kedalam, yang memiliki tujuan dariadanya kode etik profesi ini adalah
Menjunjung tinggi martabat profesi , Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggotanya, Pedoman berperilaku. Terdapat Fungsi kode etik adalah untuk memberikan
pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan, sarana
kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan, mencegah campur tangan
pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.

3.2 Saran
Saran akan disampaikan antara lain adalah penggunaan kode etik guru yang sesuai
karena guru merupakan penentu arah tujuan pendidikan dimana pendidikan akan membuat
dan mengolah manusia menajadi manusia yang seutuhnya.

|19
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd, 2018, Profesi Kependidikan, Medan: UNIMED PRESS

Dr.H.A.Rusdiana, Drs, M.M, Dr.Hj. Yeti heryati,M.Pd, 2015, Profesi Guru, Bandung : Pustaka
Setia

|20

Anda mungkin juga menyukai