Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
untuk memenuhi tugas matakuliah Kesehatan dan
keselamatan kerja

Disusun Oleh :

MARNI ATIKA NASUTION


5183343013
ADE YUVIKA SIMATUPANG

AULIA MARDHIYYAH HARAHAP

BUSANA B 18

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KEMASYARAKATAN


PRODI TATA BUSANA

FAKULTAS TEKNIK – UNIMED


2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiratan Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan critical book
dengan buku “Kesehatan dan keselamatan kerja” dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga saya berterimakasih kepada Dra.Rasita Purba, M.Kes selaku Dosen
mata kuliah Pembelajaran Kesehatan dan keselamatan kerja di Kelas Busana B 18 UNIMED
yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap kiranya critical book ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
mengetahui isi buku beserta kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut sebelum
membelinya. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam critical book ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan critical book yang telah penulis buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Medan,28 September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................


DAFTAR ISI...........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .........................................................................................................
B. Tujuan......................................................................................................................
C. Manfaat ....................................................................................................................
BAB II ISI BUKU
A. Identitas Buku.........................................................................................................
B. Ringkasan Buku Kritik ............................................................................................
C. Ringkasan Buku Pembanding .................................................................................

BAB III PEMBAHASAN


A. Keunggulan Buku ....................................................................................................
B. Kelemahan Buku .....................................................................................................

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran ........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Laporan resensi buku adalah laporan yang bertujuan untuk mengetahui isi buku, tetapi
lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis) kita mengenai
keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut dan bagaimana isi
buku tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah pemahaman kita terhadap
suatu bidang kajian tertentu. Sehingga laporan resensi buku merupakan suatu proses yang
dilakukan untuk mencari kelebihan dan kelemahan buku.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang, penulis membatasi materi yang akan kami
kritik, antara lain:
1. Apa dan bagaimana isi di setiap struktur ?
2. Bagaimana inti sari atau ringkasan dari setiap bab buku ?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan buku ?

C. Tujuan Critical Buku


Adapun tujuan critikal book ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan isi buku,
menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau
penulis lainnya. Kemudian manfaatnya untuk memenuhi tugas kuliah Strategi Belajar
Mengajar dan untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana mengkritik sebuah buku.
BAB II
ISI BUKU
A. Identitas Buku
Buku Kritik
Judul Buku : Keselamatan kerja dan pencegahan
kecelakaan
Penulis : Dr. Suma’mur P.K., Msc
Penerbit : PT.Toko Gunung Agung
Tahun Terbit : 1995
ISBN : 979-8563-28-X
Buku Pembanding
Judul Buku : Fundamental Principles Of Occupational
Health And Safety
Penulis : Benjamin O. Alli
Penerbit : International Labour Office (ILO)
Tahun Terbit : 2008
ISBN : 978-92-2-120454-1

B. Ringkasan Isi Buku Kritik

KESELAMATAN KERJA DAN PENCEGAHAN KECELAKAAN


 Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan
dan proses pengolahannya.
 Salah satu aspek penting sasaran keselamatan kerja adalah penerapan teknologi.
 Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja.
 Tujuan keselamatan kerja adalah melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktifitas nasional, menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja,
dan sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
 Keselamatan kerja dapat dinilai seperti berikut, yaitu: keselamatan kerja sarana utama untuk
pencegahan kecelakaan, cacat dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja.
 Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek-aspek, yaitu: perlindungan keselamatan, kesehatan,
pemeliharaan, moral kerja, serta perlakuan yang sesuai martabat manusia dan moral agama
 Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya dengan partisipasi pengusaha dan buruh
akan membawa iklim keamanan dan ketenangan kerja.
 Keselamatan kerja memiliki latar belakang sosial-ekonomis dan kultural yang sangat luas.
 Tingkat pendidikan, latar belakang kehidupan yang luas seperti kebiasaan-kebiasaan,
kepercayaan-kepercayaan, dan lain-lain erat bersangkutan dengan permasalahan keselamatan
kerja tersebut.
PERISTIWA – PERISTIWA YANG MENGAKIBATKAN TERJADINYA KEBAKARAN
Peristiwa-peristiwa yang mengakibatkan terjadinya kebakaran adalah sebagai berikut: Nyala api dan
bahan-bahan yang pijar, Penyinaran, Peledakan uap atau gas, Peledakan debu atau noktah zat cair,
Percikan api, Terbakar sendiri, Reaksi kimiawi, Kebakaran dan merokok, Zat-zat yang mudah
terbakar.

Pencegahan dan perlindungan terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran adalah sebagai berikut:

Penyimpanan

 Dalam perencanaan tempat penyimpanan bahan, baik sifat maupun bentuk material perlu
mendapatkan perhatian.
Pengolahan

 Jika proses produksi memungkinkan penggantian dengan bahan yang kurang berbahaya
ditinjau dari segi kebakaran, maka risiko dapat dikurangi
Meniadakan sumber-sumber terjadinya awal mula kebakaran

 Harus terdapat pemisah yang tepat antara bahan-bahan yang mudah terbakar dan alat
pemanas.
BAHAN-BAHAN YANG DAPAT MELEDAK

 Zat-zat padat termsuk logam yang mudah terbakar


 Uap-uap zat cair yang mudah terbakar
 Gas-gas yang mudah terbakar
Tiga Syarat Peledakan :

 Bahan yang mudah terbakar


 Udara atau unsur penunjang lain bagi terjadinya kebakaran
 Sumber terjadinya nyala atau suhu di atasnya temperatur suatu zat terbakar
Pencegahan terhadap bahaya ledakan adalah sebagai berikut:

 Pencegahan terjadinya campuran yang dapat terbakar atau meledak yakni dengan mencegah
bebasnya debu, uap dan gas dengan pemakaian ventilasi mekanis yang baik
 Menghilangkan sumber-sumber nyala api
 Risiko bahaya dapat dikendalikan dengan pengamatan cermat bahan-bahan yang
bersangkutan pada semua tingkat pengolahannya.
KEBAKARAN AKIBAT INSTALASI LISTRIK

 Instalasi tidak memakai sekring atau sekring diganti oleh kawat.


 Pemasangan kabel-kabel yang tidak tepat sehingga terjadi hubungan pendek.
 Keadaan kabel-kabel, baik dalam instalasi listrik, maupun peralatan listrik, yang sudah usang
atau rusak.
Usaha pencegahannya:

 Sekring harus dipakai dan merupakan perlindungan efektif


 Instalasi harus dikerjakan dengan memenuhi syarat dan oleh tenaga ahli.
 Jaringan listrik harus selalu dirawat, dilindungi dari pengaruh-pengaruh yang mungkin ada.
 Sambungan-sambungan kawat harus dipasang sedemikian, sehingga tidak terbuka dan
menjadi sebab terjadinya hubungan pendek.
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

 Pencegahan kecelakaan akibat kecelakaan atau keadaan panik


 Pembuatan bangunan yang tahan api
 Pengawasan yang teratur dan berkala
 Penemuan kebakaran pada tingkat awal dan pemadamannya
 Pengendalian kerusakan untuk memebatasi kerusakan sebagai akibat kebakaran dan tindakan
pemadamannya
PROGRAM OPERASIONAL SERENTAK, SINGKAT PADAT UNTUK PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN DAN KEBAKARAN

Program tersebut dapat ditelaah dari Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I No. 158 Tahun 1972
tentang Program Operasional Serentak, Singkat, Padat untuk pencegahan dan penanggulangan
kebakaran beserta dua lampirannya dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I No. 170 Tahun 1972
tentang Penunjukan Pejabat yang Berwenang Menetapkan Ahli Keselamatan Kerja Bidang Kebakaran
bersama lampiran-lampirannya.

PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN

 Kwalifikasi
 Meliputi kegesitan, mental, kesehatan fisik, kemampuan fisik dan tingkat kecekatan.
 Latihan.
 Petugas pemadam kebakaran tidak dipilin atas dasar pengalaman semata-mata, melainkan
dibentuk dan dibina melalui program latihan yang meliputi pendidikan teori, latihan jasmani,
praktek tentang dan pengalaman-pengalaman yang benar-benar didapat dari pemadaman
kebakaran.
 Bahaya-bahaya yang dihadapi.
 Penyakit-penyakit kardiovaskuler dan pernapasan, keseleo, kelelahan, luka serut, terbakar,
patah tulang, kematian dll.
Usaha-usaha kesehatan dan keselamatan kerja bagi petugas-petugas pemadam kebakaran:

 Latihan yang sebaik-baiknya.


 Perlengkapan dan peralatan pemadam kebakaran yang memadai.
 Penggunaan alat-alat proteksi diri.
PERANAN PEMERINTAH DAN IKATAN PROFESI

 Peranan Pemerintah
Pemerintah mempunyai fungsi-fungsi pembinaan dalam keselamatan kerja dan pencegahan
kecelakaan. Fungsi pembinaan ini meliputi pengawasan, pendidikan, penggalakan, kerja
sama, pembentukan organisasi, pengujian dan penelitian. Penelitian dan pengujian. Dengan
penelitian dan pengujian, dapat diketahui tingkat-tingkat bahaya, dan mngetahui cara-cara
kerja dalam menjaga keselamatan.

 Standarisasi
Dengan standarisasi dapat dibuat standar-dtandar untuk praktek keselamatan.

 Ikatan profesi
Ikatan profesi adalah ikatan yang anggota-anggotanya dari para ahli atau mereka yang
bersangkutan dengan keselamatan kerja.

C. Ringkasan Isi Buku Pembanding


1. Bahaya Kerja Dan Risiko: Masalah Dan Respon ILO
Biaya manusia, sosial dan ekonomi dari kecelakaan kerja, cedera dan penyakit dan
bencana industri utama telah lama memprihatinkan sekali tingkat dari tempat kerja individu
untuk nasional dan internasional. Langkah-langkah dan strategi yang dirancang untuk
mencegah, mengendalikan, mengurangi atau menghilangkan bahaya dan risiko kerja telah
dikembangkan dan diterapkan secara terus - menerus selama bertahun-tahun untuk mengikuti
perubahan teknologi dan ekonomi. Data terbaru dari ILO dan dari Kesehatan Dunia
Organisasi (WHO) menunjukkan bahwa secara keseluruhan kecelakaan dan penyakit akibat
kerja tarif secara perlahan menurun di sebagian besar negara-negara industri (ILO, 2003a)
tapi adalah tingkat atau meningkat dalam mengembangkan dan industrialisasi negara:
• Menurut Statistik Eropa pada Kecelakaan Kerja (ESAW), setiap tahun di Amerika 15
Anggota Uni Eropa (UE) sebelum pembesaran 2004 dan 2007 sekitar 5.000 pekerja
tewas di kecelakaan kerja dan sekitar 5 juta pekerja menjadi korban kecelakaan di
tempat kerja menyebabkan tidak adanya lebih dari tiga hari kerja (EU, 2004).
• Di India dan China, tingkat kematian dan kecelakaan kerja serupa di masing-masing
10,4 dan 10,5 per 100.000 untuk korban jiwa, 8.700 dan 8.028 kecelakaan.
• Dalam sub-Sahara Afrika, tingkat kematian per 100.000 pekerja adalah 21 dan tingkat
kecelakaan 16.000. Ini berarti bahwa setiap tahun 54.000 pekerja meninggal dan 42
juta kecelakaan kerja berlangsung yang menyebabkan setidaknya tiga hari
ketidakhadiran kerja.
• Di Amerika Latin dan Karibia, sekitar 30.000 korban jiwa terjadi setiap tahun dan
22,6 juta kecelakaan kerja menyebabkan setidaknya tiga hari ketidakhadiran kerja.

Kerja dan kecelakaan industri semuanya disebabkan oleh dicegah faktor yang bisa
dihilangkan dengan menerapkan sudah dikenal dan langkah-langkah yang tersedia dan
metode. Hal ini ditunjukkan dengan terus tingkat kecelakaan berkurang di negara-negara
industri. Oleh karena itu penerapan strategi pencegahan menawarkan manusia itu harus yang
signifikan dan ekonomi yang bermanfaat.

Ada variasi yang signifikan dalam keselamatan dan kesehatan kerja kinerja antar
negara, sektor ekonomi dan ukuran perusahaan. Insiden tempat kerja korban jiwa sangat
bervariasi antara negara. Tampaknya ada perbedaan yang signifikan antara dikembangkan
dan negara berkembang:

• Seorang pekerja pabrik di Pakistan adalah delapan kali lebih mungkin untuk dibunuh
di tempat kerja dari seorang pekerja pabrik di Perancis;
• Korban jiwa di kalangan transportworkers inkenya sepuluh kali mereka indenmark;
• Pekerja konstruksi di Guatemala enam kali lebih mungkin untuk meninggal di bekerja
daripada rekan-rekan mereka di Swiss (Bank Dunia, 1995).

Meskipun situasi mengkhawatirkan ini, kesadaran internasional dari masalah tetap


mengejutkan sederhana. Memadai penyebaran pengetahuan dan informasi menghambat
tindakan, terutama di negara-negara berkembang. Hal ini juga membatasi kapasitas untuk
merancang dan mengimplementasikan kebijakan yang efektif dan program. Korban tewas,
kecelakaan dan penyakit angka yang mengkhawatirkan tapi keputusan investasi terus
dilakukan dengan mengabaikan keselamatan, kesehatan dan pertimbangan lingkungan.
Cara yang digunakan oleh ILO untuk mempromosikan keselamatan dan kesehatan kerja
termasuk standar ketenagakerjaan internasional, kode praktek, penyediaan teknis saran dan
penyebaran informasi. Dengan cara ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas negara
anggota untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan
dengan meningkatkan kondisi kerja.
2. Prinsip Kunci Dalam Kerja Keamanan Dan Kesehatan
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah bidang multidisiplin yang luas, selalu
menyentuh pada isu-isu yang berkaitan dengan bidang ilmiah seperti obat-obatan – termasuk
fisiologi dan toksikologi - ergonomi, fisika dan kimia, serta teknologi, ekonomi, hukum dan
daerah lainnya khusus untuk berbagai industri dan kegiatan. Prinsip - prinsip dasar tertentu
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
 Semua pekerja memiliki hak.
 Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja harus ditetapkan.
 Sebuah sistem nasional untuk keselamatan dan kesehatan kerja harus ditetapkan.
 Sebuah program nasional tentang keselamatan dan kesehatan kerja harus dirumuskan.
 Mitra sosial (yaitu, pengusaha dan pekerja) dan pemangku kepentingan lainnya harus
dikonsultasikan.
 Program keselamatan dan kesehatan kerja dan kebijakan harus bertujuan baik
pencegahan dan perlindungan.
 Perbaikan terus - menerus keselamatan dan kesehatan kerja harus dipromosikan.
 Informasi sangat penting untuk pengembangan dan pelaksanaan program dan kebijakan
yang efektif.
 Promosi kesehatan adalah elemen sentral dari praktik kesehatan kerja.
 Pelayanan kesehatan kerja yang mencakup semua pekerja harus ditetapkan.
 Kompensasi, rehabilitasi dan kuratif layanan harus tersedia untuk pekerja yang menderita
kecelakaan kerja, kecelakaan dan penyakit terkait kerja.
 Pendidikan dan pelatihan merupakan komponen penting dari lingkungan kerja yang
aman, dan sehat.
 Pekerja, pengusaha dan pejabat yang berwenang memiliki tugas dan kewajiban serta
tanggung jawab tertentu.
 Kebijakan harus ditegakkan.

Tanggung jawab pemerintah, pengusaha dan pekerja harus dilihat sebagai saling
melengkapi dan saling memperkuat dalam tugas umum untuk mempromosikan keselamatan
dan kesehatan kerja semaksimal mungkin dalam kendala kondisi dan praktek nasional. Untuk
membuat kemajuan dalam keselamatan dan kesehatan kerja dalam perusahaan, pekerja dan
mereka perwakilan harus bekerja sama dengan pengusaha, misalnya dengan berpartisipasi
dalam menjabarkan dan melaksanakan program pencegahan.
DESAIN KERANGKA NASIONAL DAN PELAKSANAAN
3. Kerangka Umum Untuk Keselamatan Dan Kesehatan
Meskipun perangkat hukum dan teknis yang efektif dan langkah - langkah untuk
mencegah kecelakaan kerja dan penyakit ada, upaya nasional untuk mengatasi keselamatan
dan kesehatan kerja masalah sering terfragmentasi dan sebagai hasilnya berdampak kurang.
upaya tersebut juga terhambat oleh tak terelakkan jeda waktu antara perubahan dalam dunia
kerja atau deteksi bahaya baru dan risiko, serta pengembangan dan implementasi tanggapan
yang sesuai.
Dengan tujuan mempromosikan perbaikan terus-menerus keselamatan dan kesehatan
untuk mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan kematian, Konvensi
menyediakan untuk pengembangan, pembentukan dan pelaksanaan dari sejumlah alat untuk
manajemen suara kerja keselamatan dan kesehatan, konsultasi dengan organisasi-organisasi
perwakilan themost dari pengusaha dan pekerja, serta pemangku kepentingan lainnya yang
terlibat di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Alat-alat ini meliputi:
 Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja nasional, sebagaimana didefinisikan
dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konvensi (No. 155), 1981;
 Sistem keselamatan dan kesehatan kerja nasional; dan
 Program keselamatan dan kesehatan kerja nasional berdasarkan elaborasi dan
periodik memperbarui profil keselamatan dan kesehatan kerja nasional.

4. Kebijakan Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Promosi keselamatan dan kesehatan kerja, sebagai bagian dari keseluruhan perbaikan
dalam kondisi kerja, merupakan strategi penting, tidak hanya untuk memastikan
kesejahteraan pekerja tetapi juga untuk memberikan kontribusi positif untuk produktifitas.
pekerja yang sehat lebih mungkin untuk menjadi lebih termotivasi, menikmati kepuasan kerja
yang lebih besar dan memberikan kontribusi untuk lebih berkualitas produk dan layanan,
sehingga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan dari individu dan masyarakat.
Meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja adalah proses yang dinamis dan tujuan yang
jangka panjang. Setiap pelaksanaan baik dengan berfikir ke luar. Program demikian dapat
diharapkan untuk memperpanjang selama beberapa tahun. Penting Perkembangan atau
fenomena perlu diidentifikasi, dan tindakan yang diperlukan diambil oleh pemerintah serta
dalam perusahaan untuk menghindari kemungkinan bencana. Karena keselamatan dan
kesehatan kerja situasi berkembang, kebijakan itu sendiri harus ditinjau pada interval yang
tepat. Tujuan dari tinjauan kebijakan adalah untuk:
 Mengidentifikasi masalah utama;
 Merancang metode yang efektif berurusan dengan mereka;
 Merumuskan dan menetapkan prioritas tindakan; dan
 Mengevaluasi hasil.
Pendidikan dan pelatihan menyediakan individu dengan teori dasar dan pengetahuan praktis
yang diperlukan untuk melaksanakan perdagangan atau pekerjaan mereka berhasil dan untuk
masuk ke dalam lingkungan kerja. Karena pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja,
langkah-langkah harus diambil untuk termasuk mata pelajaran ini dalam pendidikan dan
pelatihan di semua tingkatan di semua perdagangan dan profesi, termasuk teknis yang lebih
tinggi, pendidikan kedokteran dan profesional. Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
harus memenuhi kebutuhan semua pekerja, dan harus dipromosikan dengan cara yang sesuai
dengan kondisi dan praktek nasional.
Sistem Nasional Keselamatan dan Kesehatan
Sebuah sistem nasional keselamatan dan kesehatan kerja terdiri dari semua
infrastruktur, mekanisme dan sumber khusus manusia yang dibutuhkan untuk
menerjemahkan prinsip-prinsip dan tujuan didefinisikan oleh kebijakan nasional dalam
pelaksanaan praktis dari program nasional keselamatan dan kesehatan kerja. Pada gilirannya,
salah satu tujuan utama program nasional keselamatan dan kesehatan kerja harus memperkuat
sistem nasional keselamatan dan kesehatan kerja.
Sementara Undang - Undang, kolaborasi tripartit, inspeksi dan penegakan adalah
komponen inti dari setiap sistem nasional keselamatan dan kesehatan kerja, unsur-unsur lain
yang dibutuhkan untuk membuat fungsi sistem secara memadai. Sebagai contoh, kebanyakan
majikan, terutama yang usaha kecil dan bahkan menengah, membutuhkan bantuan untuk
memahami dan mematuhi persyaratan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja, seperti
menyediakan pelatihan untuk pekerja penanganan bahan berbahaya, melakukan teknis
inspeksi mesin berbahaya atau membuat informasi terkait keselamatan dan kesehatan kerja
tersedia dalam perusahaan.

Program Nasional Untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Program nasional program strategis dengan yang telah ditentukan kerangka waktu yang
berfokus pada prioritas nasional khusus untuk keselamatan kerja dan kesehatan, diidentifikasi
melalui analisis sistem nasional keselamatan dan kesehatan kerja dan profil nasional yang
terbaru. Tujuan dari program ini adalah untuk mempromosikan pengembangan dan
pemeliharaan keamanan preventif dan budaya kesehatan dan untuk membawa perbaikan
terus-menerus dalam lemah atau unsur yang tidak efektif dari sistem keselamatan dan
kesehatan kerja nasional, diidentifikasi melalui pemantauan dan evaluasi.
Setelah pemerintah, pengusaha dan pekerja telah sepakat untuk merumuskan program
nasional keselamatan dan kesehatan kerja, langkah teknis pertama adalah melaksanakan
peninjauan situasi keselamatan dan kesehatan kerja nasional. Ini hal terbaik yang dapat
dilakukan sistematis dengan menyiapkan profil nasional keselamatan dan kesehatan. Profil
nasional seperti merangkum situasi keselamatan dan kesehatan kerja yang ada, termasuk data
nasional tentang kecelakaan kerja dan penyakit, berisiko tinggi industri dan pekerjaan, dan
deskripsi sistem nasional untuk keselamatan dan kesehatan kerja dan sarana nasional lainnya
bertindak di daerah ini. Informasi yang akan dimasukkan dalam kompilasi profil nasional
keselamatan dan kesehatan kerja dijelaskan dalam Kerangka Promosi untuk Keselamatan dan
Rekomendasi Kesehatan, 2006 (No. 197). Profil nasional tentang keselamatan dan kesehatan
kerja juga memfasilitasi tinjauan perbaikan sistematis dalam sistem nasional dan program -
program untuk keamanan dan kesehatan kerja.
5. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Dalam Perusahaan
Sejak kecelakaan kerja dan cedera yang berhubungan dengan pekerjaan untuk kesehatan
terjadi pada kerja individu, langkah - langkah pencegahan dan pengendalian dalam
perusahaan harus direncanakan dan diprakarsai bersama oleh majikan, manajer dan pekerja
yang memprihatinkan. Kebijakan keselamatan dan kesehatan harus mencerminkan tanggung
jawab pengusaha untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Langkah -
langkah yang perlu diambil akan bervariasi tergantung pada cabang kegiatan ekonomi dan
jenis pekerjaan yang dilakukan secara umum.
Kerjasama pekerja dalam perusahaan sangat penting untuk pencegahan kecelakaan dan
penyakit akibat kerja. Kebijakan tersebut harus menggariskan tugas pekerja individu untuk
bekerja sama dalam menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
perusahaan. Secara khusus, para pekerja memiliki tugas untuk:
 Mengurus hal yang wajar untuk keselamatan mereka sendiri dan orang lain yang
mungkin akan terpengaruh oleh tindakan atau kelalaian;
 Mematuhi petunjuk yang diberikan untuk keselamatan dan kesehatan mereka sendiri,
dan orang - orang orang lain, dan dengan prosedur keselamatan dan kesehatan;
 Menggunakan perangkat keselamatan dan peralatan pelindung dengan benar;
 Laporan segera ke atasan mereka langsung setiap situasi mereka memiliki alasan untuk
percaya bisa menimbulkan bahaya dan yang mereka tidak bisa sendiri yang benar;
 Melaporkan setiap kecelakaan atau cedera kesehatan yang timbul dalam perjalanan atau
di sehubungan dengan pekerjaan.
Kerjasama di bidang keselamatan dan kesehatan kerja antara manajemen dan pekerja
atau wakil mereka di tempat kerja merupakan elemen penting dala memelihara lingkungan
kerja yang sehat. Hal ini juga dapat berkontribusi pada pembentukan dan pemeliharaan iklim
sosial yang baik dan prestas tujuan yang lebih luas. Tergantung pada praktek nasional,
kerjasama ini bisa menjadi difasilitasi oleh delegasi keamanan, atau pekerja pengangkatan
penyerapan pekerja keselamatan dan komite kesehatan, atau komite keselamatan dan
kesehatan sendiri terdiri sama dari pekerja dan pengusaha perwakilan.

6. Pengelolaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


Perlindungan pekerja dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja adalah terutama
tanggung jawab manajemen, setara dengan tugas-tugas manajerial lainnya seperti pengaturan
target produksi, memastikan kualitas produk atau menyediakan layanan pelanggan.
Manajemen menetapkan arah bagi perusahaan. Strategis visi dan misi membangun konteks
untuk pertumbuhan, profitabilitas dan produksi, serta menempatkan nilai pada keselamatan
pekerja dan kesehatan di seluruh perusahaan. Sistem untuk mengelola keselamatan dan
kesehatan harus diintegrasikan dalam budaya bisnis perusahaan dan proses.
Komitmen manajemen keselamatan dan kesehatan kerja mungkin ditunjukkan dalam
berbagai cara, seperti:
 Mengalokasikan sumber daya yang cukup (keuangan dan manusia) dengan tepat
yang berfungsi dari program keselamatan dan kesehatan;
 Membangun struktur organisasi untuk mendukung manajer dan karyawan dalam
tugas keselamatan dan kesehatan kerja mereka;
 Menunjuk seorang wakil manajemen senior untuk bertanggung jawab untuk
mengawasi berfungsinya manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

Kerjasama antara manajemen dan pekerja atau wakil mereka dalam suatu perusahaan
merupakan elemen penting dari pencegahan kecelakaan dan penyakit di tempat kerja.
Partisipasi adalah hak pekerja yang fundamental, dan itu juga tugas. Pengusaha memiliki
berbagai kewajiban sehubungan dengan menyediakan pekerja aman dan kerja yang sehat, dan
harus, dalam rangka melakukan pekerjaan mereka, bekerja sama untuk memungkinkan
majikan mereka untuk memenuhi kewajiban orang - orang.
Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja tidak harus dirawat di isolasi; itu harus fitur
sebagai bagian integral dari pelatihan kerja dan dimasukkan ke dalam prosedur pekerjaan
sehari-hari di lantai toko. Manajemen harus memastikan bahwa semua orang yang berperan
dalam proses produksi dilatih di keterampilan teknis yang perlu mereka untuk melakukan
pekerjaan mereka. Pelatihan untuk akuisisi keterampilan teknis harus karena itu selalu
menyertakan komponen keselamatan dan kesehatan kerja.
Pengendalian bahaya dan penyakit akibat kerja memerlukan langkah-langkah organisasi
yang memadai. Karena tidak ada model yang sempurna untuk organisasi struktur, pilihan
harus dibuat oleh menimbang manfaat diantisipasi dan kerugian dari berbagai sistem.
Moderasi harus membimbing prinsip, dan langkah - demi-langkah pendekatan cenderung
lebih berhasil daripada lebih skema ambisius yang tidak memungkinkan untuk penyesuaian
berikutnya.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan Buku Kritik
Cover pada buku ini menarik dan simple karena hanya terdapat gambar gambar tanda
keselamatan saja yang memuat arti yang sama dengan judul buku yang mengenai tentang
keselamatan. judul buku ini sangat sesuai dengan isi materi yang dibahas, bahkan sesudah membahas
satu subtopik pada materi tersebut buku ini juga melampirkan tinjauan pustaka (penulis, tahun terbit,
dan penerbit). Isinya sangat bagus karena menjelaskan secara detail tentang higiene perusahaan dan
kesehatan dan keselamatan kerja. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti bagi para pembaca,
walau sebagian memakai bahasa ilmiah tetapi sebagian lagi memakai bahasa yang biasa dipakai orang
pada masa ini, itu sebabnya buku ini mudah untuk dimengerti bagi para pembaca. buku ini juga
sudah memiliki penerbit dan memiliki ISBN sehingga mudah untuk didapat dan dicari

B. Kelemahan Buku Kritik


Halaman pada buku pertama ini terlalu tebal .penggunaan bahasa ilmiah cenderung
akan mempersulit pemahaman seseorang yang tidak mengerti artinya ketika membaca buku
ini dan akan lebih baik jika dilengkapi artinya.Buku ini juga tidak dilengkapi dengan contoh
atau pengaplikasian yang akan memudahkan memahami buku ini dengan cepat

C. Kelebihan Buku Pembanding


Buku ini mampu mengupas ataupun menjelaskan materinya secara rinci, jelas dan
padat mengenai apa – apa saja yang perlu dipelajari mengenai materi tersebut. Dilengkapi
dengan tinjauan pustaka (penulis,penerbit,tahun terbit,dll) buku ini juga sudah memiliki
penerbit dan memiliki ISBN sehingga mudah untuk didapat dan dicari

D. Kelemahan Buku Pembanding


Cover buku ini bergambar paku berkarat sehingga kurang menarik dilihat , buku ini
juga baerbahasa inggris yang membuat kita sebagai mahasiswa indonesia akan lebih sulit
untuk mempelajarinya . buku ini tidak disertai gambar untuk menunjang kelengkapan materi
pembelajaran dan mempermudah pemahaman pembaca.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa critikal
book merupakan kegiatan untuk mengkritisi buku untuk mengetahui kelemahan dan
kekurangan dalam buku, baik dalam sistematika penulisan, penggunaan bahasa, isi materi dan
tampilan buku. Hal tersebut dilakukan agar buku yang di kritik dapat direvisi agar menjadi
buku yang lebih baik.
buku Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan karya Dr. Suma’mur P.K., Msc, sudah
memiliki sistematika penggunaan bahasa, dan kedalaman materi yang cocok untuk
memberikan pemahaman bagi pembaca. Hal tersebut didapat setelah mengadakan
pembandingan dengan buku Fundamental Principles Of Occupational Health And Safety .
Menurut saya buku ini lebih baik dari buku pembanding karena akan lebih mudah dipahami
karena menggunakan bahasa indonesia,tetapi bukan berarti buku pembanding tidak bagus.
Dan keduanya bisa jadi sumber referensi.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna serta minimnya sumber
yang dimiliki oleh penulis, maka penulis akan selalu menerima kritik dan saran yang
membangun untuk menjadikan critical buku ini menjadi lebih baik. Untuk saran bisa berisi
kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari
bahasan critical buku yang telah di jelaskan.terimakasih

Anda mungkin juga menyukai