Anda di halaman 1dari 30

CRITICAL BOOK REVIEW

PRAKTIKUM MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DIGITAL

DOSEN PENGAMPU : Dra. Katrina Samosir, M.Pd.

OLEH :

NAMA : SILVIA SALES SARAGIH


NIM : 4183111043
KELAS : PENDIDIKAN MATEMATIKA E 2018

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review (CBR) dengan
lancar. CBR ini disusun untuk memenuhi tugas mata PRAKTIKUM MEDIA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DIGITAL , semester enam yang telah menggunakan
Kurikulum KKNI. Dalam pembuatan CBR ini, penulis berterima kasih kepada dosen Pengampu
yang telah memberikan pedoman dan bimbingan dalam pengerjaan tugas ini, sehingga CBR ini
dapat selesai dengan baik dan berjalan dengan lancar.
Adapun CBR ini dibuat oleh penulis berdasarkan informasi yang ada. Penulis juga
menyadari bahwa tugas CBR ini masih banyak kekurangan, baik dari segi pengkritisan maupun
dari segi penulisannya. Oleh karena itu penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam
penulisan dan penafsiran makna yang berbeda dengan pembaca. Penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna menciptakan kesempurnaan dalam
pembuatan CBR selanjutnya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga CBR
ini dapat bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua.

Medan, Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.Rasionalisasi pentingnya CBR............................................................ 1
B. Tujuan penulisan CBR...................................................................... 1
C. Manfaat CBR ................................................................................. 2
BAB II RINGKASAN BUKU ............................................................. 3
A. Identitas buku yang direview............................................................ 3
B. Ringkasan Buku.............................................................................. 4
BAB III PEMBAHASAN .................................................................... 10
A. Pembahasan isi Buku......................................................................... 10
B. Kelebihan dan Kekurangan buku........................................................ 10
BAB IV PENUTUP............................................................................... 11
A. Kesimpulan....................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 12

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Media pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat bantu pembelajaran, yaitu segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau ketrampilan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Batasan ini masih cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan,
manusia dan metode yang digunakan untuk tujuan pembelajaran. Gagne dan Briggs (1975)
dalam Arsyad (2011:4) mengemukakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara
fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku,
tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto gambar,
grafik, televisi, dan komputer. Media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang
digunakan dalam pembelajaran, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi)
pembelajaran dari sumber (pendidik maupun sumber lain) kepada penerima (peserta didik).
Media pembelajaran biasanya dipahami sebagai benda-benda yang dibawa masuk ke ruang
kelas untuk membantu efektivitas proses belajar mengajar. Pemahaman sempit ini dipengaruhi
oleh pandangan cognitivism yang melihat proses belajar sebagai transfer pengetahuan dari
pengajar ke peserta didik yang kebanyakan berlangsung dalam ruang kelas. Jika menggunakan
pandangan constructivism maka pengertian belajar dan media pembelajaran menjadi lebih luas.
Media pembelajaran tidak terbatas pada apa yang digunakan pengajar di dalam kelas, tetapi
pada prinsipnya meliputi segala sesuatu yang ada di lingkungan peserta didik dimana mereka
berinteraksi dan membantu proses belajar mengajar.

Buku utama yang dipakai dalam penugasan CBR ini adalah Media Komunikasi
Pembelajaran yang ditulis oleh Prof. Dr. Wina Sanjaya, M.Pd.dan buku pembandingnya adalah
Media Pembelajaran Manual dan Digital yang ditulis oleh Cecep Hustandi, M.Pd dan Drs.
Bambang Sutjipto, M.Pd.

1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui kelebihan serta kekurangan buku utama yang digunakan pada
CBR ini
2. Untuk mengetahui buku mana yang menurut kita mudah dimengerti gaya bahasanya,
mudah dipahami isi materinya
3. Untuk melatih mahasiswa berpikir kritis untuk mengemukakan pendapat mengenai
isi buku tersebut

iv
1.3. Manfaat
Manfaat dalam CBR ini untuk mengetahui pengetahuan – pengetahuan baru melalui buku –
buku yang digunakan baik buku utama maupun pembanding.

v
BAB II
RINGKASAN BUKU
A. IDENTITAS BUKU
Identitas Buku Utama
1. Judul : Media Komunikasi Pembelajaran
2. Penulis : Prof. Dr. Wina Sanjaya, M.Pd.
3. ISBN : 978-602- 9413-62-5
4. Penerbit : Kencana Prenada Media Group
5. Tahun Terbit : 2012
6. Tebal Buku : 276 Halaman

Identitas Buku Pembanding


1. Judul : Media Pembelajaran Manual dan Digital
2. Penulis : Cecep Hustandi, M.Pd dan Drs. Bambang Sutjipto, M.Pd.
3. ISBN : 978- 979-450-633-2
4. Penerbit : Ghalia Indonesia
5. Tahun Terbit : 2011
6. Tebal Buku : 152 Halaman

B. RINGKASAN BUKU
Buku Utama
BAB I
POLA DASAR MENGAJAR DAN BELAJAR
Pola dasar mengajar maksudnya disini adalah proses pelaksanaan mengajar yang
dilakukan guru dalam pengelolaan kelas yang menjadi tanggung jawabnya, yang dipengaruhi
oleh motivasi dan pandangannya tentang konsep mengajar sehingga menjadi gaya dalam
melaksanakan komunikasi dan interaksi belajar mengajar. Ada 3 pola dasar yang dilakukan
guru dalam pengelolaan pembelajaran yaitu pola terpisah, pola terkait dan pola
ketergantungan.
Dalam pembelajaran sebagai suatu sistem ada 2 yang terpenting yaitu pentingnya
pendekatan sistem dalam pembelajaran dan komponen-komponen sistem pembelajaran dan
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem pembelajaran yaitu guru, siswa dan
lingkungan. Hakikat belajar metode dan media pembelajaran yaitu sebagai proses menambah
informasi, sebagai proses perubahan perilaku yang terkontrol, dan sebagai proses mental untuk
memecahkan masalah. Komponen-komponen yang harus menajdi perhatian guru dalam
vi
merancang sistem pemelajaran dikaitkan dengan pemanfaatan media pembelajaran yaitu siswa,
tujuan, kondisi, sumber-sumber belajar dan hasil belajar. Jenis-jenis belajar yaitu belajar
pengamatan, belajar gerak, belajar menghafal, belajar memecahkan masalah dan belajar
berdasarkan emosi.

BAB II
KONSEP DASAR MEDIA PEMBELAJARAN
Media adalah perantara dari sumber informasi ke penerima informasi, contohnya video,
televisi, komputer dan lain sebagainya. Media pembelajaran tidak terbatas pada alat saja
seperti TV, radio, CD dan lain sebagainya, akan tetapi meliputi pemanfaatan lingkungan baik
yang didesain atau tidak untuk pembelajaran serta kegiatan yang sengaja dirancang untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Untuk memahami peran media dalam proses mendapatkan
pengalaman belajar bagi siswa, Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang
kemudian dinamakan kerucut pengalaman berikut uraiannya yaitu pengalaman langsung,
pengalaman tiruan, pengalaman melalui drama, pengalaman melalui demonstrasi, pengalaman
wisata, pengalaman melalui pameran, pengalaman melalui televisi, pengalaman melalui
gambar hidup dan film, pengalaman melalui radio, pengalaman melalui lambang-lambang, dan
pengalaman melalui lambang verbal.
Fungsi dan manfaat penggunaan media pembelajaran yaitu menangkap suatu objek atau
peristiwa,-peristiwa tertentu, memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu dan
menambah gairah dan motivasi belajar siswa. Prinsip-prinsip penggunaan media dalam
pembelajaran yaitu media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam
upaya memahami materi pembelajaran, media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan
diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran, media yang digunakan harus sesuai dengan
materi pembelajaran, media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan dan kondisi
siswa, media yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas dan efisiensi dan media
yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.

BAB III
KOMUNIKASI PEMBELAJARAN
Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan dari sumber ke
penerima pesan dengan maksud untuk memengaruhi penerima pesan. Adapun model-model
komunikasi yaitu modele lasswell dan model schramme. Ada 4 fungsi komunikasi yaitu
menjelaskan, menjual gagasan, pembelajaran, administratif. Sistem komunikasi dalam
pembelajaran yang demikiam memiliki kelemahan yaitu pembelajaran yang hanya

vii
mengandalkan bahasa verbal bisa mengakibatkan kesalahan dalam mempersepsi pesan yang
disampaikan, pembelajaran yang hanya mengandalkan bahasa verbal tidak akan mampu
mengaktifkan semua alat indra yang dimiliki penerima pesan dan pembelajaran yang hanya
mengandalkan bahasa verbal cenderung membosankan penerima pesan, sebab komunikasi
biasanya terjad searah.
Pengelolaan informasi adalah proses pengelolaan informasi oleh seseorang ketika orang
tersebut menerima stimulus atau rangsangan dari luar. Kemampuan seseorang dalam
pengelolaan informasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sensasi, persepsi, memori
dan berfikir. Hubungan komunikasi intrapersonal dengan pengembangan media pembelajaran
yaitu komunikasi intrapersonal menjelaskan bagaiman stimulus ditangkap, diberi arti, dan
diungkapkan kembali melalui memori manusia.

BAB IV
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
Perkembangan media pembelajaran dipengaruhi oleh konsep mengajar dan konsep
belajar itu sendiri. Pada konsep ini media berfungsi untuk memudahkan guru menyampaikan
materi pelajaran. Maka dari itu bahasa sebagai media pembelajaran, media sebagai alat bantu
mengajar, media sebagai alat peraga, audio visual aid (AVA) sebagai media, media sebagai
penyalur pesan, dan media sebagai sumber belajar.Peran guru dan perkembangan media
pembelajaran yaitu guru sebagai pengembang media dan sumber belajar, guru sebagai
pengelola pembelajaran, guru sebagai administrator dan fasilitator, guru sebagai direktur dan
guru sebagai evaluator.
Adapun klasifikasi media pembelajaran yaitu dapat dilihat dari sifatnya, media dapat
dibagi menjadi media auditif, media visual, dan media audio visual. Dilihat dari kemampuan
jangkauannya media dapat dibagi kedalam media yang memiliki daya liput yang luas dan
serentak seperti televisi dan radio dan media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh
ruang dan waktu seperti film slide, film, video dan lain sebagainya. Diihat dari cara atau teknik
pemakaiannya, media dapat dibagi menjadi 2 yaitu media yang diproyeksikan seperti film
slide, film stripe, transparansi, komputer dsb dan media yang tidak diproyeksikan seperti
gambr, foto, lukisan, radio dsb dan berbagai bentuk media grafis lainnya. Media juga dapat
dikelompokkan berdasarkan bentuk yaitu media grafis, media bahan dan gambar diang (media
visual).

BAB V
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

viii
Dalam perencanaan pengembangan media khususnya media audio dan audio visual ada
beberapa kegiatan yang harus dilakukan yaitu mengidentifikasi kebutuhan audiens (siswa)
yang akan menggunakan media yang kita kembangkan, merumuskan tujuan yang harus dicapai
oleh siswa, mengembangkan butir-butir materi sesuai dengan tujuan, mengembangkan garis
besar pengembangan media.
Naskah dalam perencanaan program media secara umum dapat diartikan sebagai pedoman
tertulis yang berisikan informasi tentang bentuk visual yang akan ditampilkan, grafis atau
tampilan kalimat untuk mempertegas visual dan audio atau suara yang diperlukan sebagai
acuan dalam pembuatan media tertentu. Ada beberapa tahapan penulisan naskah yaitu
memunculkan dan memperkaya ide atau gagasan, membuat sinopsis dan treatment, menulis
naskah serta evaluasi dan revisi naskah. Secara sederhana proses produksi media pembelajaran
terbagi atas tiga tahap yakni pra-produksi, pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB VI
MEDIA GRAFIS
Media grafis adalah media yang dapat mengomunikasikan data dan fakta, gagasan serta
ide-ide melalui gambar dan kata-kata. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
membuat media grafis, yaitu untuk menyajikan data atau mengomunikasikan ide dan gagasan,
maka sebaiknya dalam satu media hanya mengandung satu informasi atau satu gagasan dengan
menyajikan langsung pokok yang ingin disajikan, gagasan atau informasi yang ingin
disampaikan sebaiknya disajikan secara jelas dan singkat dan manakala dalam satu media
penyajian ada dua unsur yang berbeda misalnya kata-kata dan gambar, maka sebaiknya harus
ditata secara seimbang yang masing-masing saling menguatkan. Terdapat berbagai macam
jenis media grafis yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran yaitu bagan, grafik,
komik, kartun dan poster.

BAB VII
MEDIA PRESENTASI
Presentasi merupakan metode pembelajaran dengan cara penyampaian melalui
penjelasan informasi oleh penyampai pesan (dosen, guru, instruktur atau mahasiswa yang
ditugasi untuk memaparkan sesuatu baik ide, gagasan atau pun penemuan). Ada beberapa
jenis-jenis media presentasi yang sering digunakan yaitu papan tulis, overhead projector
(OHP), dan presentasi dengan komputer.
Ada empat langkah yang harus dilakukan dalam merancang bahan presentasi yaitu
merumuskan tujuan khusus, mendesain visual, memilih bentuk tulisan dan melakukan evaluasi

ix
dan revisi. Ada tiga langkah utama dalam pelaksanaan presentasi yaitu persiapan, pelaksanaan
dan penutup.

BAB VIII
PEMBELAJARAN MELALUI KOMPUTER
Sesuai dengan perkembangannya, komputer juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber
belajar, yang dapat dipelajari secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Pemakaian komputer
khususnya pad lembaga-lembaga formal di indonesia memiliki beberapa permasalahan yaitu
budaya belajar siswa yang masih rendah, kemampuan dan kemauan membaca yang lemah,
masih banyaknya guru yang berpandangan mengajar sebatas menyampaikan materi pelajaran,
masih banyak guru tidak memahami penggunaan komputer dan banyak sekolah yang belum
memiliki fasilitas komputer dengan lengkap. Ada 3 bentuk pengemasan materi pembelajaran
melalui komputer yakni pengemasan dalam bentuk suplemen “tambahan”, komplemen
“pelengkap” dan substitusi “pengganti”
Pembelajaran online adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan mengandalkan pad
sumber-sumber informasi yang tersedia pada jaringan internet. Perkembangan teknologi
komputer dengan sistem jaringanny khususnya jaringan internet berdampak pada terjadinya
perubahan peranan guru dan perubahan pengelolaan pembelajaran yang kemudian bermuara
pada perubahan paradigma tentang mengajar. Ada beberap jenis jaringan yaitu LAN “ Local
Area Network/ jaringan area lokal”, WAN “ Wide Area Network/ Jaringan Area Luas”,
Jaringan Tanpa Kabel “Wireless” dan internet.

BAB IX
PEMBELAJARAN MULTIMEDIA
Pembelajaran melalui multimedia adalah pembelajaran yang didesain dengan
menggunakan berbagai media secara bersamaan seperti teks, gambar, animasi, film, audio
yang kesemuanya saling bersinergi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan
sebelumnya. Dalam pengembangannya bentuk multimedia itu ada 2 yaitu multimedia linear
dan multimedia interaktif.Terdapat berbagai macam media yang dapat dipadukan yaitu teks,
suara, gambar/ foto, film “viedo”, animasi dan simulasi. Kriteria untuk menilai sebuah media
interaktif yaitu kesederhanaan, kelengkapan bahan pembelajaran, komunikatif, belajar mandiri,
belajar setahap demi setahap, unity multimedia dan kontinuitas.

BAB X
MEDIA PEMBELAJARAN INDIVIDUAL

x
Untuk kepentingan pembelajaran, ada 3 bentuk perkembangan yang terjadi pada setiap
manusia, yakni perkembangan motorik yaitu perkembangan yang berkaitan dengan perubahan
kemampuan fisik, perkembangan kognitif yaitu perkembangan yang berkaitan dengan
kemampuan intelektual atau perkembangan kemampuan berpikir dan perkembangan sosial dan
moral yaitu proses perkembangan yang berkaitan dengan proses perubahan cara setiap
individu dalam berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain, baik sebagai individu
maupun sebagai kelompok.
Ada beberapa pertimbangan teknis dalam mengembangkan isi atau materi pelajaran
dalam sebuah media pembelajaran yaitu kesesuaian dengan tujuan yang harus dicapai,
kesederhanaan, unsur-unsur desain pesan, pengorganisasian bahan, dan petunjuk cara
penggunaan. Ada beberapa bentuk-bentuk media individual yaitu modul pembelajaran dan
pembelajaran terprogram.

2.1.2 Buku Pembanding


Pada bab pertama buku ini mejelaskan mengenai media pembelajaran, perkembangan
media, landasan teoritis penggunaan media dan ciri-ciri media pembelajaran. Pada bab kedua
buku ini mebahas tentang fungsi dan peran media pembelajaran. Pada bab ketiga buku ini
membahas mengenai media hasil teknologi cetak, audio visual , teknologi berbasis komputer
dan teknologi cetak dan komuputer. Pada bab keempat membahas tentang kelompok media
sederhana yaitu mulai dari gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, poster, peta, globe,
papan tulis, papan flanci, papan buletin, flip chart, akuarium, bangun ruang, diorama dan
herbarium. Pada bab kelima membahas tentang ragam media pembelajaran lain yaitu media
audio, media proyeksi, film dan video, komputer dan multimedia. Pada bab keenam membahas
tentang pemilihan dan penggunaan media. Pada bab ketujuh membahas tentang pengembangan
media pembelajaran di mulai dari media berbasis visual, audio visual, dan berbasis komputer.
Pada bab kedelapan membahas tentang perencanaan pembelajaran menggunakan media mulai
dari penyusunan rancangan dan koordinasi logistik. Pada bab kesembilan membahas tentang
evaluasi media pembelajaran mulai dari proses evaluasi media, tujuan evaluasi media dan
kriteria evaluasi media.

xi
BAB III
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN ISI BUKU
Kelebihan Buku
Pada buku utama ini kelebihan yang dimiliki yaitu Dari segi fisiknya yaitu covernya
bagus, , menggunakan kata-kata yang mudah dipahami sehingga mudah dipelajari oleh para
mahasiswa di perguruan Tinggi Negeri Penulisan dari buku ini sudah baik dan sesuai karena
tidak ada letak kesalahan pengetikan dalam pencetakan buku ini hingga terbit, Dari segi
gagasan yang digunakan buku ini cukup lengkap dan sangat membantu pembaca dalam
mendapatkan informasi dan Buku ini juga memberikan contoh berupa skema maupun bagan
penjelasan sehingga membuat pembaca mudah memahami maksud dari isi buku tersebut dan
juga daftar gambar pada buku ini ada sehingga memudahkan bagi para pembaca untuk
mencarinya.
Sedangkan pada buku pembanding ini kelebihannya yaitu dari segi fisiknya juga
covernya bagus dan menarik untuk dibaca, bahan kertas yang digunakan juga bagus tidak
mudah sobek, buku ini juga menambah pengetahuan yang lebih baik lagi. Halaman pertama
hingga akhir ada nomor halamannya sehingga memudahkan para pembaca untuk mencarinya.
Selain itu buku ini tipis dan ukuran bukunya sedang sehingga fleksibel dimana pun berada
masih tetap bisa membacanya.

Kelemahan Buku
Pada buku utama ini kelemahannya yaitu kertas yang digunakan kurang bagus / cepat
sobek, Isi bukunya yang terlalu tebal sehingga membuat para pembaca sedikit tidak ingin
membacanya, Buku ini meskipun sudah bagus dan berkualitas baik, masih ada sedikit
kelemahannyayaitu kalimatnya ada yang sedikit bertele tele dan tidak ada rangkuman disetiaap
babnya.
Sedangkan pada buku pembanding ini kelemahannya yaitu buku ini tidak memiliki
daftar gambar sehingga menyulitkan pembaca untuk mencari materi yang dicarinya, isi pada
buku ini tidak selengkap buku utama jadi tidak semua dibahas di buku ini, tidak ada rangkuman
disetiap babnya dan dalam saran bacaan sebaiknya tidak mencantumkan blog-blog situs
internet, karena isi yang terdapat dalam blog-blog situs internet belum teruji kebenaraannya.

xii
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Media adalah perantara dari sumber informasi ke penerima informasi, contohnya video,
televisi, komputer dan lain sebagainya. Dalam suatu proses belajar mengajar, ada unsur yang
amat penting yaitu media pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran tertentu akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain
yang harus diperhatikan dalam memilih media.
Media mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk dapat menyampaikan
materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak hanya monoton, siswa tidak hanya diajak untuk
berhayal dan membayangkan saja tetapi siswa dapat melihat kenyataan walaupun hanya melalui
gambar ataupun video.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah cbr ini penulis menyadari betul masih terdapat banyak
kesalahan dan kekeliruan dkarenakan waktu dan biaya, oleh sebab itu penulis mengharapkan
kritk dan saran dari pembaca yang bersifat membangun agar penulis kedepannya lebih baik
dalam pembuatan makalah cbr. Selain itu penulis sampaikan kepada pembaca agar tidak terasa
cepat puas dengan materi yang ada dalam makalah ini karena masih banyak cara yang bisa di
jadikan media belajar dan penambahan wawasan, penulis menyarankan agar mencari sumber
referensi yang lainnya. Apabila terdapat kata atau kalimat yang kurang berkenan di hati
pembaca kami penulis memohon maaf dan akhir kata penulis mengucapakan teimakasih.

xiii
CRITICAL JURNAL REVIEW

PRAKTIKUM MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DIGITAL

DOSEN PENGAMPU : Dra. Katrina Samosir, M.Pd.

OLEH :

NAMA : SILVIA SALES SARAGIH


NIM : 4183111043
KELAS : PENDIDIKAN MATEMATIKA E 2018

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2021

xiv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal Review (CJR) dengan
lancar. CJR ini disusun untuk memenuhi tugas mata PRAKTIKUM MEDIA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DIGITAL , semester enam yang telah menggunakan
Kurikulum KKNI. Dalam pembuatan CJR ini, penulis berterima kasih kepada dosen Pengampu
yang telah memberikan pedoman dan bimbingan dalam pengerjaan tugas ini, sehingga CJR ini
dapat selesai dengan baik dan berjalan dengan lancar.
Adapun CJR ini dibuat oleh penulis berdasarkan informasi yang ada. Penulis juga
menyadari bahwa tugas CJR ini masih banyak kekurangan, baik dari segi pengkritisan maupun
dari segi penulisannya. Oleh karena itu penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam
penulisan dan penafsiran makna yang berbeda dengan pembaca. Penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna menciptakan kesempurnaan dalam
pembuatan CJR selanjutnya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga CJR ini
dapat bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua.

Medan, Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan dan Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.Identitas Jurnal
B.Review Jurnal
BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
A.Kelebihan Jurnal
B.Kekurangan Jurnal
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA

1
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Critical jurnal review yang berbentuk makalah ini berisi tentang kesimpulan dari
perbandingan yang akan kami lakukan pada dua jurnal yang sudah ditentukan dengan
judul pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran di
SMP Negeri 1 Geger Madiun dan penggunaan computer sebagai media pembelajaran di
perguruan tinggi dan kami akan menyertakan ringkasan dari masing-masing jurnal, dimana
jurnal pertama dan kedua memiliki judul yang berbeda.
Dalam critical jurnal review ini, kami akan memaparkan masalah tersebut lewat
pembahasan berikut. Semoga usaha ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi
penyusun khususnya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan critical jurnal review ini dapat dijabarkan
sebagai berikut.
1. Bagaimana review maupun ringkasan jurnal tersebut?
2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan jurnal tersebut?

C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan


Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai penyusun dalam penulisan critical jurnal review
ini adalah untuk mengajak pembaca lebih memahami secara mendalam mengenai kedua
jurnal tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Identitas Jurnal
Identitas jurnal yang akan di review adalah sebagai berikut.
Jurnal 1
Judul jurnal :Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai
Media Pembelajaran di SMP Negeri 1 Geger Madiun
Volume penerbitan :1
Tahun terbit : 2013
Edisi :-
Penulis :Sujoko

Jurnal 2
Judul jurnal : Penggunaan Computer Sebagai Media Pembelajaran Di
Perguruan Tinggi
Volume penerbitan : 12
Tahun terbit : 2007
Edisi :1
Penulis : Mariah Upah

B. Review Jurnal

Jurnal 1

A.Pendahuluan
Latar Belakang Masalah, Media Pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan untuk
memperagakan fakta, konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata/konkrit.
Alat-alat bantu itu dimaksudkan untuk memberikan pengalaman lebih konkrit, memotivasi
serta meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa dalam balajar. Seorang guru dapat
efektif dan efisien dalam menyajikankan materi pelajaran apabila dapat memanfaatkan media
secara baik dan tepat. Pemanfaatan media dalam pembelajaran akan berdampak efisienasi
waktu sehingga guru memiliki cukup waktu untuk memberi perhatian dalam membantu

3
kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, dan memotivasi belajar. SMPN 1 Geger
sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) telah memeliki perangkat teknologi
informasi dan komunikasi yang relatif memadai, sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional (RSBI) proses pembelajarannya harus berstandar internasional.
Pembelajaran di SMP Negeri 1 Geger seharusnya memanfatkan Teknologi Informasi
dan Komunikasi sebagai media pembelajaran. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi sebagai media pembelajaran. menuntut guru mampu dan mau menyajikan materi
pelajaran dengan menggunakan multimedia dan internet atau berbasis TIK dan siswa dapat
memanfaatkan TIK dalam proses pembelajaran. Dalam pendidikan manfaat Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dikategorikan menjadi empat yaitu; pertama TIK sebagai
gudang ilmu pengetahuan, dimanfaatkan sebagai referensi ilmu pengetahuan terkini,
manejemen pengetahuan. Ketiga TIK sebagai fasilitas pembelajaran, dimanfaatkan sebagai :
perpustakaan elektronik, kelas visual, aplikasi multi media, kelas teater multimedia, kelas
jarak jauh, papan elektronik dan Keempat TIK sebagai infra struktur. merupakan dukungan
teknis dan aplikasi untuk pembelajaran baik dalam skala menengah maupun luas jaringan
pakar beragam bidang ilmu, jaringan antar instansi pendidikan, pusat pengembangan materi
ajar, dan wahana pengembangan kurikulum. Kedua TIK sebagai alat bantu pembelajaran,
sekurang-kurangnya ada tiga fungsi TIK yang dapat dimanfaatkan sehari-hari di dalam proses
pembelajaran.
Pemanfaatan teknologi komputer dan internet dalam pembelajaran belumlah optimal
disebabkan fasilitas yang kurang maksimal dan masih relatif banyak guru belum menguasai
teknologi komputer dan internet. Belum optimalnya pemanfaatan Internet untuk proses
pembelajaran akan berdampak negatif terhadap siswa. Perlunya inovasi pembelajaran yang
memanfaatkan internet sehingga pembelajaran dapat diminati oleh siswa tanpa terpaksa.
Guru diharapkan dapat menggunakan teknologi internet karena dapat menjadi alternatif
dalam mendesain pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan variatif.
Dengan adanya kebijakan pemerintah yang dituangkan dalam Permendik-Nas No. 78
tahun 2009 tentang kategori sekolah yaitu: Sekolah Standar Nasional (SSN), Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang
mengharuskan tenaga pendidik dalam aktifitas pembelajaran memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi sebagai salah satu medianya. Pembelajaran mempunyai dua
karakteristik yaitu: Pertama, dalam proses pembelajaran melibatkan proses mental siswa
secara maksimal, bukan hanya menuntut siswa sekedar mendengar, mencatat akan tetapi
menghendaki aktivitas siswa dalam proses berfikir. Kedua, dalam pembelajaran membangun

4
suasana dialogis dan proses tanya jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kemampuan berfikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh
pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri Inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan
teknologi komputer dan internet akan memberikan suasana berbeda terhadap persepsi siswa
terhadap permbelajaran. Pembelajaran lebih bermakna, pembelajaran dengan memanfaatkan
komputer dan internet yang lebih dikenal dengan pembelajaran berbasis web merupakan
wujud dari pembelajaran e-learning (electronic Learning.
Sistem Pembelajaran pada SMP Negeri 1 Geger tempat penelitian menggunakan sistem
pembelajaran Web Enhanced Courses, yaitu pembelajaran yang memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi sebagai pendukung pembelajaran yang dilakukan secara tatap
muka. Pembelajaran dengan media elektronik yang berfungsi sebagai komplemen
(pelengkap), materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi
pembelajaran yang diterima siswa di kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran
elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. Dikatakan berfungsi sebagai
pengganti bertujuan sebagai alternatif model kegiatan pembelajaran kepada siswa. Tujuannya
agar para siswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan pembelajarannya sesuai dengan
waktu dan aktivitas lain sehari-hari. Terkait dengan fungsi pembelajaran elektronik tersebut,
ada tiga alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih siswa, yaitu:
(1) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional),
(2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan (3)
sepenuhnya melalui internet.

B.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian ini berusaha
untuk mendiskripsikan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai media
pembelajaran, mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi sebagai media pembelajaran serta mengetahui solusi-solusi yang
diambil dalam menghadapi kendala tersebut. Metode kualitatif secara khusus menghasilkan
kekayaan data yang rinci tentang banyak orang dan banyak kasus (Patton,2006). Penelitian
ini dilakukan di SMP Negeri 1 Geger kabupaten Madiun, hal ini peneliti pilih dikarenakan
SMP Negeri 1 Geger adalah sekolah yang menurut peneliti peralatan (fasilitas ) Teknologi
Informasi dan Komunikasinya lebih lengkap dibanding dengan sekolah-sekolah yang ada
diseketitarnya.

5
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah berbagai bentuk peralatan dan
system yang digunakan untuk memperoleh, memproses, mengelola, memanipulasi,
memindah, menyimpan dan menyebarkan informasi melalui media elektronik (Isjoni et al.,
2008 ). Untuk memperoleh data peneliti melukukan studi dokumen dan pengamatan
lapangan, serta melakukan wawancara dengan berbagai informan. Informan dalam penelitian
ini adalah Kepala sekolah, Urusan Hubungan Masyarakat, Urusan Kurikulum, Guru dan
Siswa serta angota Komite Sekolah yang berada di SMP Negeri 1 Geger Kabupaten Madiun.

C.Hasil Penelitian
1.Dapat dikemukakan bahwa pemanfaatan komputer, LVCD profektor relatif baik, terlihat
dari frekuensi pemanfaatan dan optimalisasi pemanfatannya, demikian juga berkenaan
dengan WEB. Namun penggunaan email belum dimanfaatkan secara maksimal dan frekuensi
pemanfaatan terbatas pada tarah pengenalan.
2. Kendala Pemanfaatan TIK sebagai Media Pembelajaran
a. Terbatasnya komputer dan LCD sebagai media pembelajaran (Komputer dan LCD belum
tersedia di setiap ruang pembelajaran)
b. Masih ada guru dalam mengoperasikan komputer dan LCD kurang terampil.
c. guru banyak yang tidak memiliki alamat E_mail, temuan ini didukung dengan tidak
lengkapnya arsip tentang alamat E_mail pribadi guru .
d. guru belum banyak yang menulis pada WEB sekolah, peneliti peroleh data bahwa pada
WEB Sekolah yang menulis masih guru tertentu atau masih sebatas informasi umum artinya
WEB belum dimanfaatkan sebagai media pembelajaran Kendala pemanfaatan E_mail dan
WEB sebagai media pembelajaran adalah guru belum terbiasa atau kurang terampil menulis
pada WEB dan guru belum terbiasa memanfaatkan E_mail yang dimiliki. Secara singkat
kepemilikian alamat WEB dan e_mail serta pemanfaatannya

D.Kesimpulan
Hasil wawancara dengan beberapa informan dan pengamatan lapangan serta studi
dokumen di SMP Negeri 1 geger dapat disimpulkan: 1. Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunkasi (TIK) sebagai media pembelajaran cukup maksimal, 2. Kendalanya: belum
semua ruang pembelajaran dilengkapi dengan perangkat komputer dan LCD, adanya guru
yang kurang terampil memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran dan belum terbiasa
menulis pada WEB sekolah, serta belum memanfaatkan email yang dimiliki sebagi media
pembelajaran 3. Solusinya: berusaha melengkapi setiap rung pembelajaran dengan perangkat

6
komputer dan LCD, memfasilitasi guru-guru untuk meningkatkan ketrampilan dalam
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunkasi (TIK) sebagai media
pembelajaran,memfasilitasi guru untuk menulis pada web sekolah dan Menyarankan emiliki
alamat E_mail pribadi serta memanfaatkannya sebagai sarana media pembelajaran.

Penggunaan Computer Sebagai Media Pembelajaran Di Perguruan Tinggi


Maria Ulpah
A. Pendahuluan
Media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pengajar, peserta didik, dan bahan ajar.
Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Media
mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran.
Kegiatan belajar peserta didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan
hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media. Dengan media diharapkan terjadi
interaksi antara dosen dengan mahasiswa secara maksimal sehingga dapat mencapai hasil
belajar yang sesuai dengan tujuan. Tidak ada ketentuan kapann suatu media harus digunakan,
tetapi sangat disarankan bagi para dosen untuk memilih dan menggunakan media dengan
tepat. Penggunaan media pembebelajaran dengan tidak tepat akan menyebabkan mahasiswa
salah paham terhadap pokok bahan ajar yang diberikan dan menghalangi mereka untuk
mencapai hasil belajar seperti yang diinginkan.
Dalam penggunaan dan pemilihan media harus mempertimbangkan : pertama media
yang harus dicapai, kedua kesesuaian media dengan materi yang akan dibahas, ketiga
tersedianya sarana dan prasarana penunjang, keempat karakteristik mahasiswa.Oleh karena
media pembelajaran amat menentukan hasil pendidikan, maka manusia secara terus menerus
memperbaiki media pembelajaran. Dari yang paling sederhana, dengan menggunakan media
tulis yang terbuat dari batu, dimanfaatkannya papan tulis pada pertengahan abad XIX,
penggunaan radio pada awal abad XX, hingga penggunaan handout, overhead projector
(OHP), dan computer. Televisi sebagai media pembelajaran pun sudah dikenal dan
dipergunakan saat ini, misalnya padaacara perkuliahan Universitas Terbuka (UT). Papan tulis
adalah media yang hampir selalu digunakan oleh semua dosen dan selalu ada disetiap ruang,
diperguruan tinggi manapun.

Selain papan tulis OHP juga umum digunakan di dalam proses perkuliahan atau pelatihan.

7
A. Komputer Sebagai Media Pembelajaran
Komputer adalah alat elektronik otomatis yang dapat menghitung atau mengolah data
secara cermat menurut yang diinstruksikan dan pemberian hasil pengolahan, biasanyan terdiri
atas unit pemasukan, unit pengeluaran, unit penyimpanan, serta unit pengontrolan. Banyak
ahli pendidikan yang berpendapat bahwa kompuuter sebagai media pembelajaran memiliki
potensi yang sangat besar untuk membantu proses pendidikan. Komputer sebagai media
dalam proses pembelajaran memiliki beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media
lain, beberapa keistimewaan itu antara lain sebagai berikut:
1. Computer dapat berperan sebagai media yang efektif untuk menumbuhkembangkan minat
dan kreatif mahasiswa dalam pembelajaran.
2. komputer dapat menjadikan mahasiswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
(terciptanya hubungan interaktif).
3. Dengan menggunakan komputer sebagai media pembelajaran, seringkali mahasiswa
berhasil mempelajari bahan ajar yang sama banyaknya dengan waktu yang lebih sedikit.
4. Mahasiswa yang belajar dengan media computer mempunyai kemampuan mengingat
materi kuliah dalam waktu yang lebih lama dan dapat menggunakannya dalam bidang-bidang
lain.
5. komputer memberi fasilitas bagi mahasiswa untuk mengulangi pembelajaran apabila
diperlukan, dengan tujuan memperkuat proses belajar dan memperbaiki ingatan.
6. Computer mmembantu mahasiswa memperoleh umpan balik secara leluasa dan bisa
memacu motivasi mahasiswa dengan peneguhan positif yang diberikan jika mahasiswa
memberikan jawaban.

B. Model Pembelajaran Dengan Media Komputer Di Perguruan Tinggi


1. Simulasi
Pada model simulasi, komputer menyediakan suatu situasi buatan yang serupa dengan
situasi yang sebenarnya, dimana mahasiswa dapat melakukan latihan sama persis seperti
dalam situasi sesungguhnya tanpa harus menghadapi resiko buruk seperti yang terjadi dalam
situasi sesungguhnya. Mahasiswa menganalisis suatu hipotesis/konsep, mengambil keputusan
berdasarkan informasi yang diberikan dan membuat kesimpulan.
Model simulasi ini selalu bersifat exploratory dan menekankan penyelesaian masalah.
Contohnya seperti program yang digunakan dalam pembelajaran calon-calon pilot dalam
latihan mengemudikan pesawat terbang. Institusi pendidikan pilot menggunakan program
computer flight simulator. Sesuai dengan karakteristiknya yang bersifat simulasi, seluruh

8
simulasi dibuat mirip dengan aslinya. Melalui program computer tersebut calon pilot
mendapat bimbingan persis seperti dalam situasi nyata, namun tanpa perlu khawatir
mengalami situasi buruk adanya tabrakan atau kecelakaan pesawat. Jadi, asumsi dasar dari
proses belajar disini adalah melalui suatu percobaan mahasiswa akan mengerti prinsif dari
terjadinya suatu proses dengan diberikan sejumlah variable beserta parameternya. Namun
demikianm bila variable yang berpengaruh terhadap proses tertentu (termasuk parameternya)
tidak lengkap disajikan dalam simulasi itu, maka mahasiswa dapat salah memahami konsep
yang akan diajarkan.

2. Latihan dan praktik (drill and practice)


Model ini membantu mahasiswa dalam mengingiat dan menggunakan informasi yang
diberikan dosen, menguatkan pelajaran yang sudah lewat melalui pengulangan, misalnya
dalam memahami fakta, konsep, aturan, dan prosedur (algoritma). Latihan berfungsi untuk
meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam mengaplikasikan konsep dan ide yang telah
dipelajarinya.
Melalui bentuk interaksi dan latihan praktik, mahasiswa diberi informasi dalam
bentuk penjelasan tentang konsep, fakta atau dalil dari materi tertentu. Informasi ini bisa
disajikan dalam bentuk animasi sehingga memberi kesan yang mendalam dan memberikan
daya ingat yang lebih lama. Dapat juga dengan memberikan soal-soal latihan yang sifatnyan
menguatkan pemahaman mahasiswa disamping menguji kembali apakah mahasiswa sudah
menguasai konsep yang baru disampaikan. Setiap kali mahasiswa mampu menjawab dengan
tepat, program computer memberi reward positif. Sebaliknya, mahasiswa yang memberikan
jawaban keliru mereka diberi informasi khusus yang menjelaskan kekeliruan yang telah
dilakukan, disertai alasan yang sesuai dengan konsep yang diajarkan.Model ini lebih
ditujukan untuk me-revew materi yang telah lewat (telah diajarkan) daripada mempelajari
materi baru.

3. Hiperteks Dan Hipermedia


Konsep hiperteks mulai diperkenalkan oleh Vahnnevar Bush pada tahun 1945.
Hiperteks adalah penyampaian informasi dalam bentuk teks atau kalimat dengan cara yang
tidak berurutan, pengguna computer boleh mencari kata yang diperlukan mengikuti yang
dikehendakinya tanpa harus mengikuti urutan tertentu melalui kata kunci (password) dan teks
yang diberi warna lain (hotword) yang terdapat dalam teks. Adapun hipermedia adalah
gabungan berbagai media seperti video, suara, music, teks, animasi, film, grafik, dan gambar

9
yang diatur oleh hiperteks. Alam hypermedia, ada tiga konsep dasar yang menjadi ciri
khusus, yaitu penghubung (link), yang dihubungkan (nodes), dan koleksi (set of nodes).
Nodes adalah bagian-bagian dari sumber informasi yang ada dalam hypermedia yang
meliputi pangkalan data: video, suara, music, teks, animasi, film, grafik, gambar, dan data
lainnya. Link adalah penghubung atau yang membuat hubungan antara nodes dengan
pengguna. Hiperteks dalam hypermedia berfungsi sebagai link. Jadi, nodes tidak berarti
dalam hypermedia tanpa adanya peranan hiperteks sebagai link. Pengaksesan informasi
dengan cara ini membawa mahasiswa ke arah yang tidak beraturan melalui bahan-bahan yang
mereka pilih sendiri.
Hiperteks merupakan rangkaian jaringan memori dari para pakar atau pengajar yang
menggunakan hiperteks. Hal ini mengakibatkan fikiran mahasiswa tersusun secara sistematis
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembangun hiperteks. Namun demikian, kebebasan
mengakses informasi melalui hypermedia menimbulkan beberapa masalah baru diantaranya
adalah mahasiswa kadang merasa kesulitan melihat hubngan diantara bermacam-macam
materi yang disajikan sehingga mengakibatkan kegagaklan dalam memperoleh intisari materi.

4. Tutorial
Tutorial dirancang untuk menyampaikanmateri perkuliahan yang baru, dimana
mahasiswa belum pernah diajarkan materi ini sebelumnnya. Program computer diformat
berupa dialog antara computer dan mahasiswa, informasi disajikan, pertanyaan diajukan oleh
mahasiswa dan jawaban diberikan, lalu keputusan dibuat untuk melanjutkan materi baru atau
me-revew materi yang telah disajikan.

5. Permainan
Pola interaksi dalam bentuk permainan menyajikan materi kuliah dengan cara yang
kompetitif dan menghibur dalam upaya memelihara minat belajar mahasiswa. Pembelajaran
yang memanfaatkan computer dalam bentuk permainan dapat berfungsi sebagai pembelajaran
yang bersifat instruksional hanya jika sajian didalamnnya mengandung unsur-unsur yang
bersifat akademis-edukatif dan memuat tujuan pembelajaran (instruksional yang harus
dicapai), di samping menawarkan unsur-unsur yang meningkatkan keterampilan.

C. Penutup
Penggunaan media atau alat-alat berteknologi modern seperti computer di dalam
perkuliahan tentu tidak bermaksud mengganti cara mengajar yang baik, melainkan untuk

10
melengkapi dan membantu para dosen dalam menyampaikan materi. Hal ini menuntut dosen
untuk lebih professional dalam pengorganisasian pembelajaran dan peningkatan
kompetensinya agar mampu menyerap pemanfaatan teknologi computer dalam perkuliahan.
Komputer sebagai media teknologi merupakan alat yang cukup strategis untuk dapat
membantu pembelajaran di perguruan tinggi. Namun demikian, sisamping keunggulan
computer dalam pembelajaran yang telah banyak disinggung di atas, perlu diantisipasi juga
beberapa keterbatasan dan kelemahan computer dalam membantu pembelajaran di perguruan
tinggi. Hal ini agar proses pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan instruksional yang
telah digariskan sebelumnya dan telah menghasilkan mahasiswa berkualitas.

11
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

A. Kelebihan Jurnal
Jurnal 1
Berikutnya kelebihan pada pertama yang berjudul pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai media pembelajaran di SMP Negeri 1 Geger Madiun ini terlihat pada
tiap-tiap kalimat, yang mana pada tiap-tiap kalimat tersebut sangat manarik dan tersusun
dengan rapi sehingga menarik minat para pembaca. Kemudian jurnal memiliki daftar pustaka
atau referensi yang cukup sehingga terkesan lebih berisi dengan kata lain jurnal terlihat lebih
terpercaya dan kuat dikarenakan banyaknya referensi yang tercantum. Kelebihan berikutnya
terletak pada segi kepenulisan sang penulis yang cukup baik dengan tidak bertele-tele dalam
menulis/menyimpulkan materinya, penulis juga memasukkan poin-poin penting kedalam
jurnal dengan uraian yang lengkap namun tidak boros kalimat.
Jurnal 2
Kelebihan dalam setiap karya tulis pastinya tersebar di berbagai tulisannya, namun
pastilah ada beberapa kelebihan yang menonjol pada setiap karya ilmiah/tulis. Kelebihan
dalam jurnal kedua yang berjudul penggunaan computer sebagai media pembelajaran di
perguruan tinggi adalah terletak pada meteri yang cukup lengkap terlihat pada sub-sub judul
dalam jurnal tersebut yang lengkap dan mendetail, kemudian kelebihan dari jurnal tersebut
adalah penulis dapat mengembangkan beberapa poin-point kecil namun cukup penting untuk
di kaji, dan penulis melakukannya dengan cukup baik. Kemudian jurnal ini sangat terpercaya
karena penulis mencantumkan banyak referensi/daftar pustaka sehingga jurnal sangat
memikat.

B. Kekurangan Jurnal
Jika kita mencari sebuah kekurangan dalam sebuah karya sastra maupun karya ilmiah
seseorang mungkin saja sangat untuk mencarinya karena setiap penulis mempunyai
kemampuan dan metode yang berbeda-beda. Namun menurut saya kekurangan yang ada
dalam jurnal ini antara lain adalah :
Jurnal 1

12
Dalam jurnal yang berjudul pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai
media pembelajaran di SMP Negeri 1 Geger Madiun ada beberapa kalimat yang tidak
lengkap atau kurang bebapa huruf dan pada jurnal ini dan tidak mencantumkan edisi jurnal
sehingga pembaca kurang tertarik membacanya.

Jurnal 2
Dalam Jurnal ini, Abstrak hanya ditampilkan dalam bahasa asing (inggris) saja, yang
mana akan membuat pembaca sedikit bingung atau kemungkinan terjadinya kekaburan
makna karena tidak semua pembaca dapat berbahasa asing. Kemudian jurnal yang berjudul
penggunaan komputer sebagai media pembelajaran di perguruan tinggi ini juga mengalami
beberapa kesalahan dalam pengeditan kata misalnya kekurangan huruf dalam kata atau
kalimat. Kemudian, penulis tidak menyertakan kata kunci pada akhir abstrak yang seharusnya
dalam membuat jurnal, penulis harus menyertakan kata kunci sebagai identitas dari abstrak
itu sendiri.

13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap karya tulis pastinya memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda antar satu dengan yang
lain,baik itu dari segi bahasanya, kelebihannya, dan kekurangannnya. Jurnal pasti
mengandung informasi yang sudah dipaparkan dengan jelas oleh penulisnya terlepas dari
kekurangan yang terkandung dalam setiap jurnal, namun sudah dapat dipastikan setiap jurnal
akan membawa keuntungan bagi pembaca dalam hal pendapatan informasi lebih.
Dalam kedua jurnal ini, terkandung informasi yang sangat melimpah yang mana membuat
pembaca menjadi tertarik untuk membaca atau menganalisis jurnal ini seperti yang telah kami
lakukan. Diatas telah kami sampaikan ringkasan dan juga kelebihan serta kekurangan dari
masing-masing jurnal yang diharapan dapat menjadi perbandingan antara opini atas pembaca
jurnal tersebut.

B. Saran
Didalam kelebihan dari kedua jurnal tersebut agar lebih dipertahankan dan diperkuat lagi,
dan mengenai kekurangan jurnal agar lebih diteliti lagi untuk mencapai hasil yang lebih
maksimal.

14

Anda mungkin juga menyukai