Anda di halaman 1dari 18

MINI RISET

MK. GEOGRAFI REGIONAL


INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FIS-UNIMED

Skor Nilai :

KESIAPAN SEKOLAH DALAM MENYIAPKAN SISWA


MENGHADAPI BONUS DEMOGRAFI DI ERA REVOLUSI 4.0

Disusun Oleh Kelompok 5


Frandica Panjaitan (3182131008)
Dewi Permata Sari (3183131036)
Kesita Saragih (3183131037)
Kelas : Pendidikan Geografi C-2018
Mata Kuliah : Geografi Regional Indonesia
Dosen Pengampu : Drs. Muhammad Arif, M.pd.

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun tugas
Mini Riset ini tepat pada waktunya. Dalam tugas ini kami akan membahas
mengenai “Kesiapan sekolah dalam menyiapkan siswa menghadapi bonus
demografi di era revolusi 4.0”.

Mini Riset ini telah dibuat dengan dari beberapa sumber dan beberapa


bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan
hambatan selama mengerjakan tugas ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunantugas ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


Mini Riset ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan
saran dankritik yang dapat membangun penelitian kami. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan tugas selanjutnya.

Akhir kata semoga tugas yang kami buat ini dapat memberikan manfaat


bagi kita semua dan dapat memberikan nilai lebih pada proses pembelajaran mata
kuliah Demografi dan Kependudukan.

Medan, Oktober 2019

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................2


Daftar Isi ................................................................................................................3

Bab I Pendahuluan ................................................................................................4


1.1 Latar Belakang ..................................................................................................4
1.2 Tujuan Penelitian ..............................................................................................5
1.3 Manfaat Penelitian.............................................................................................5

Bab II Tinjauan Pustaka.......................................................................................6


2.1 Perkembangan Revolusi Industri 4.0 ...............................................................6
2.2 Dampak Revolusi Industri 4.0 Terhadap Pendidikan.......................................7
2.3 Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) Bagi Guru Untuk Menghadapi
Era Revolusi Industri 4.0 (Milenial/Abad 21) ...............................................10

Bab III Metode Survey .......................................................................................12


3.1 Tempat dan Waktu Survey .............................................................................12
3.2 Subject Survey ...............................................................................................12
3.3 Teknik Pengambilan Data ..............................................................................12
3.4 Instrumen Survey ...........................................................................................12
3.5 Teknik Analisis Data ......................................................................................12

Bab IV Hasid dan Pembahasan .........................................................................13


4.1 Gambaran Hasil Survey .................................................................................13
4.2 Pembahasan ....................................................................................................15

Bab V Penutup .....................................................................................................17


5.1 Kesimpulan ....................................................................................................17
5.2 Saran ...............................................................................................................17

Daftar Pustaka .....................................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kata “Revolusi Industri 4.0” merupakan sebuah istilah yang muncul dan
dipopulerkan belakangan ini pada saat masyarakat dunia memasuki era milenium
baru sejarah peradaban. Banyak orang sebetulnya masih tidak faham apa itu
revolusi industri 4.0 dan kenapa mencantumkan angka 4.0 dibelakangnya
jaringan. Revolusi industri 4.0 sering pula disebut revolusi industri generasi
keempat yang ditandai dengan kemunculan super komputer, robot pintar,
kendaraan tanpa awak, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang
memungkinkan manusia dapat mengoptimalkan fungsi otak.
Sistem pendidikan adalah strategi atau metode yang digunakan dalam proses
belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar peserta didik dapat secara aktif
mengembangkan potensi di dalam dirinya (Andran, 2014). Perubahan ini dapat
dilihat dari perubahan sistem pendidikan yang terdiri dari pembelajaran,
pengajaran, kurikulum, perkembangan peserta didik, cara belajar, alat belajar
sarana dan prasarana dan kompetensi lulusan dari masa kemasa. Perubahan yang
secara tidak langsung tatanan ekonomi turut merubah tatanan pendidikan di suatu
Negara, serta berjalannya kepentingan pendidik berdasarkan eranya.
Pada era revolusi 4.0 yang mana akan lebih menekankan setiap tingkat
pendidikan dalam mencapai kemampuan dalam bidang bahasa internasional serta
teknologi. Adapun hubungan dunia Pendidikan dengan revolusi industry 4.0.
adalah dunia Pendidikan dituntut harus mengikuti perkembangan teknologi yang
sedang berkembang pesat serta memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai fasilitas lebih dan serba canggih untuk memperlancar proses
pembelajaran. Selain itu, diharapkan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi pola piker pembelajaran dapat bergeser dari berpusat pada guru
(teacher centered) menjadi berpusat pada peserta didik.

4
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana persiapan sekolah dalam mewujudkan cita-cita serta pencapaian
pekerjaan para siswa/i SMAN 10 Medan inginkan?
2. Bagimana akan terkaitnya era revolusi industry 4.0 pada pendidikan ?
3. Hambatan apa yang membuat pendidikan kesulitan mengikuti perkembangan
zaman era revolusi industri saat ini ?
4. Adakah solusi pencapaian pendidikan untuk mengikuti perkembangan era
revolusi 4.0 saat ini ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahuiserta memahami akan persiapan sekolah dalam
mewujudkan cita-cita serta pekerjaan oleh peserta didik.
2. Untuk mengetahui terkaitannya ere revolusi industri pada tingkat pendidikan.
3. Untuk mengetahui hambatan membuat pendidikan merasa kesulitan dalam
mengajar mengikuti era revolusi 4.0.
4. Untuk mengetahui atau memahami akan hambatan pencapaian pendidikan
mengikuti era revolusi industri.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perkembangan Revolusi Industri 4.0


Menurut Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), Richard Mengko, sejarah
revolusi industri sampai akhirnya menyentuh generasi keempat ;
1. Akhir abad ke-18
Revolusi industri yang pertama terjadi pada akhir abad ke-18. Ditandai
dengan ditemukannya alat tenun mekanis pertama pada 1784. Saat itu, industri
diperkenalkan dengan fasilitas produksi mekanis menggunakan tenaga air dan
uap. Peralatan kerja yang awalnya bergantung pada tenaga manusia dan hewan
akhirnya digantikan dengan mesin tersebut. Banyak orang menganggur tapi
produksi diyakini berlipat ganda.

2. Awal abad ke-20


Revolusi industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20. Kala itu ada pengenalan
produksi massal berdasarkan pembagian kerja. Lini produksi pertama
melibatkan rumah potong hewan di Cincinnati, Amerika Serikat, pada 1870.

3. Awal 1970
Pada awal tahun 1970 ditengarai sebagai perdana kemunculan revolusi
industri 3.0. Dimulai dengan penggunaan elektronik dan teknologi informasi
guna otomatisasi produksi. Debut revolusi industri generasi ketiga ditandai
dengan kemunculan pengontrol logika terprogram pertama (PLC), yakni modem
084-969. Sistem otomatisasi berbasis komputer ini membuat mesin industri tidak
lagi dikendalikan manusia. Dampaknya memang biaya produksi menjadi lebih
murah.

4. Awal 2018
Saat ini memasuki tahun 2018 merupakan zaman revolusi industri 4.0 yang
ditandai dengan sistem cyber-physical. Dunia industri mulai menyentuh dunia
virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin dan data, semua sudah ada di

6
mana-mana. Dengan empat desain prinsip industri 4.0. Pertama, interkoneksi
(sambungan) yaitu kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan orang untuk
terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui Internet of Things (IoT)
atau Internet of People (IoP). Kedua, transparansi informasi merupakan
kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan virtual dunia fisik
dengan memperkaya model digital dengan data sensor termasuk analisis data
dan penyediaan informasi. Ketiga, bantuan teknis yang meliputi; (a) kemampuan
sistem bantuan untuk mendukung manusia dengan menggabungkan dan
mengevaluasi informasi secara sadar untuk membuat keputusan yang tepat dan
memecahkan masalah mendesak dalam waktu singkat; (b) kemampuan sistem
untuk mendukung manusia dengan melakukan berbagai tugas yang tidak
menyenangkan, terlalu melelahkan, atau tidak aman; (c) meliputi bantuan visual
dan fisik. Keempat, keputusan terdesentralisasi yang merupakan kemampuan
sistem fisik maya untuk membuat keputusan sendiri dan menjalankan tugas
seefektif mungkin. Industri 4.0 telah memperkenalkan teknologi produksi
massal yang fleksibel.

2.2 Dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap Pendidikan di Indonesia


Era revolusi industri 4.0 merupakan tantangan berat bagi guru Indonesia. Jika
tidak mengubah cara mendidik dan belajar-mengajar, 30 tahun mendatang kita
akan mengalami kesulitan besar. Pendidikan dan pembelajaran yang sarat dengan
muatan pengetahuan mengesampingkan muatan sikap dan keterampilan
sebagaimana saat ini terimplementasi, akan menghasilkan peserta didik yang tidak
mampu berkompetisi dengan mesin. Dominasi pengetahuan dalam pendidikan dan
pembelajaran harus diubah agar kelak anak-anak muda Indonesia mampu
mengungguli kecerdasan mesin sekaligus mampu bersikap bijak dalam
menggunakan mesin untuk kemaslahatan. Siapkah guru di Indonesia menghadapi
era revolusi industri 4.0 ketika masih disibukkan oleh beban penyampaian muatan
pengetahuan dan ditambah berbagai tugas administratif? Saat ini guru merasa
terbebani dengan kurikulum dan beban administratif yang terlalu padat sehingga
tidak lagi memiliki waktu tersisa memberi peluang anak didik menjelajahi daya-
daya kreatif mereka menghasilkan karya-karya orisinal. Akibatnya, interaksi

7
sosial anak didik terbatasi, daya kreasinya terbelenggu, dan daya tumbuh budi
pekerti luhurnya bantet.
Era revolusi industri 4.0 akan berdampak pada peran pendidikan khususnya
peran pendidiknya. Jika peran pendidik masih mempertahankan sebagai
penyampai pengetahuan, maka mereka akan kehilangan peran seiring dengan
perkembangan teknologi dan perubahan metode pembelajarannya. Kondisi
tersebut harus diatasi dengan menambah kompetensi pendidik yang mendukung
pengetahuan untuk eksplorasi dan penciptaan melalui pembelajaran mandiri.
Menurut filsuf Khun apabila tantangan-tantangan baru tersebut dihadapi dengan
menggunakan paradigm lama, maka segala usaha akan menemui kegagalan.
Tantangan yang baru menuntut proses terobosan pemikiran (breakthrough
thinking process) apabila yang diinginkan adalah output yang bermutu yang dapat
bersaing dengan hasil karya dalam dunia yang serba terbuka (Tilaar, 1998:245).
Dalam kontek pembelajaran abad 21, pembelajaran yang menerapkan kreativitas,
berpikir kritis, kerjasama, keterampilan komunikasi, kemasyarakatan dan
keterampilan karakter, tetap harus dipertahankan bahwa sebagai lembaga
pendidikan peserta didik tetap memerlukan kemampuan teknik. Pemanfaatan
berbagai aktifitas pembelajaran yang mendukung 4.0 merupakan keharusan
dengan model resource sharing dengan siapapun dan dimanapun, pembelajaran
kelas dan lab dengan augmented dengan bahan virtual, bersifat interaktif,
menantang, serta pembelajaran yang kaya isi bukan sekedar lengkap.
Rincian pembelajaran berbasis kecakapan abad 21 sebagai berikut:
1. Communication (komunikasi)
Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara
lisan maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan komunikasi
dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua
informasi secara lisan tetapi tidak secara tulisan ataupun sebaliknya.
Manusia merupakan mahluk sosial yang selalu berinteraksi dengan
sesamanya. Oleh karena itu, komunikasi merupakan salah satu hal yang
terpenting dalam peradaban manusia. Tujuan utama komunikasi adalah
mengirimkan pesan melalui media yang dipilih agar dapat dimengerti oleh
penerima pesan. Komunikasi efektif tejadi apabila sesuatu (pesan) yang

8
diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh
komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi. Supaya komunikasi antar
manusia terjalin secara efektif dibutuhkan teknik berkomunikasi yang tepat.
Teknik komunikasi adalah suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan
informasi dari komunikator ke komunikan dengan media tertentu. Dengan
adanya teknik ini diharapkan setiap orang dapat secara efektif melakukan
komunikasi satu sama lain dan secara tepat menggunakannya.Beberapa teknik
dalam komunikasi:
a. Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda dan utuh
b. Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit
c. Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah dan badan,
pahami pikiran lawan bicara
d. Menyampaikan tidak berbelit-belit, tulus dan terbuka
e. Sampaikan informasi dengan bahasa penerima informasi
f. Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar akal penerima informasi
g. Sampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru detailnya
h. Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan Saudara sebagai model langsung
i. Sampaikan informasi dengah lembut, agar berkesan, membuat sadar dan
menimbulkan kecemasan yang mengcerahkan.
j. Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk meyakinkan informasi
Saudara diterima. Contoh dengan bertanya atau menyuruh mengulanginya.

2. Collaborative (kolaborasi)
Adalah kemampuan berkolaborasi atau bekerja sama, saling bersinergi,
beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif
dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati
perspektif berbeda. Kolaborasi juga memiliki arti mampu menjalankan tanggung
jawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan
masyarakat; menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri
sendiri dan orang lain; memaklumi kerancuan.

9
3. Critical thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan pemecahan
masalah)
Adalah kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang rumit,
mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain, sehingga akhirnya
muncul berbagai perspektif, dan menemukan solusi dari suatu
permasalahan. Critical thinking dimaknai juga kemampuan menalar, memahami
dan membuat pilihan yang rumit; memahami interkoneksi antara sistem,
menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah.

4. Creativity and Innovation (Kreativitas dan inovasi)


Adalah kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan
menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan
responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.
Kreativitas juga didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam
menciptakan penggabungan baru. Kreativitas akan sangat tergantung kepada
pemikiran kreatif seseorang, yakni proses akal budi seseorang dalam
menciptakan gagasan baru. Kreativitas yang bisa menghasilkan penemuan-
penemuan baru (dan biasanya bernilai secara ekonomis) sering disebut sebagai
inovasi.

2.3 Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) bagi Guru untuk


Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 (Milenial/abad 21)
Konsep Berpikir Tingkat Tinggi
Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dalam bahasa umum dikenal
sebagai Higher Order Thinking Skill (HOTS) dipicu oleh empat kondisi.
a. Sebuah situasi belajar tertentu yang memerlukan strategi pembelajaran
yang spesifik dan tidak dapat digunakan di situasi belajar lainnya
b. Kecerdasan yang tidak lagi dipandang sebagai kemampuan yang tidak
dapat diubah, melainkan kesatuan pengetahuan yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang terdiri dari lingkungan belajar, strategi dan kesadaran
dalam belajar
c. Pemahaman pandangan yang telah bergeser dari unidimensi, linier, hirarki

10
atau spiral menuju pemahaman pandangan ke multidimensi dan interaktif
d. Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang lebih spesifik seperti penalaran,
kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir kritis
dan kreatif.
Dalam hal ini guru dapat mengikuti Era Digital dan dan Inovasi Pembelajaran
Berbasis Teknologi Freud Pervical dan Henry Ellington (1988) menyatakan
inovasi pembelajaran yang dilakukan di berkembangnya teknologi informatsi
digital adalah memanfaatkan sarana teknologi informasi yang berkembang pesat
di era revolusi industri 4.0 ini untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu
para pendidik juga dapat memilih serta memahami akan metode pengajaran yang
tepat.

11
BAB III
METODE SURVEY

3.1 Tempat dan Waktu Survey


Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 10 Medan pada hari Rabu, 03
Oktober 2019.

3.2 Subject Survey


Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah aspek minat
beberapa individu siswa/siswi menjurus kearah mana saat setelah lulus Sekolah
Menengah Atas.

3.3 Teknik Pengambilan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah penyebaran akan
angket. Dimana terdapat pertanyaan akan minat kelanjutansiswa setelah lulus
serta pengajaran di sekolah membantu akan pencapaian cita siswa disana (dalam
pengajaran, perlengkapan media, informasi guru akan mata pelajaran dll).

3.4 Instrumen Survey


Instrumen survey yang digunakan dalam penelitian adalah pemberian angket
kepada siswa/i pelajar SMA N 10 Medan.

3.5 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data kualitatif penelitian ini adalah mendeskripsikan data-data
yang telah terisi melalui persebaran angket dan memberikan kesimpulan dengan
hasil beberapa data tersebut.

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Hasil Penelitian


Dari hasil penelitian kami akan menggunakan angkat kepada siswa serta
wawancara pada salah satu guru Geografi dalam penyebaran angket, kami telah
meghitung akan data yang sebagai berikut ;
Nama :…….. (dengan jumlah narasumber 30 siswa
Asal Sekolah : SMA N 10 Medan
Pertanyaan ST T C L SL
L L L
Bagaimana perlengkapan penunjang kegiatan belajar 0 3 14 10 3
mengajar ?
Informasi tentang materi pelajaran yang saya 2 11 12 5 0
dapatkan di perpustakaan
Dengan metode pengajaran guru, seberapa pahamkah 0 2 15 8 4
kamu akan pelajaran tersebut sesuai materi di buku?
Bagaiamana pengajaran guru bahasa inggris di 0 4 10 13 3
sekolah, dimana bahasa inggris merupakan salah satu
penting memperoleh pekerjaan di era industri 4.0 ?
Apakah guru-guru di sekolah kamu lengkap dengan 1 3 17 5 4
cara kompoten dan profesional sebagaimana menjadi
seorang guru?
Adakah kegiatann sekolah seperti pramuka, 0 2 3 10 15
paskibra dan lainnya sebagai pelajaran tambahan
Bagaimana perlengkapan atribut (pramuka, 0 3 1 7 8
paskibra dll) merupakann pelajaran tambahan 2

1. Jikasudahlulusdarisekolah, kamu ingin bagaimana?

10 kuliah 2 bekerja kuliah sambil bekerja


18

0 Pengangguran (tidakkuliahdantidakbekerja)

13
2. Pekerjaan seperti apa yang kamu inginkan ?

Guru 2 Dokter 15 Angkatan


4

9 DLL, Sebutkan……..

3. Ada tidak tindakan guru dalam membangun semangat siswa belajar


sebelum memulai pembelajaran? Berikan penjelasannya!
Jawab :
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................

4. Adakah program dari sekolah yang mempermudah mu dalam mencapai


pekerjaan (kuliah) yang kamucita-citakan?

21 9
Ada Tidak ada
Jika ada berikan gambaran atau penjelasan akan progam tersebut, setau
kamu !
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................

5. Apakah kamu setuju jika proses belajar mengajar di ulang kembali jika
beberapa siswa tidak memahami mata pelajaran ?

28 Setuju 2 Tidak setuju

6. Mata pelajaran apa yang kamu sukai, berikan alasanya!


Jawab :

14
........................................................................................................................
........................................................................................................................
......................................................................................................................
7. Apakah pelajaran tersebut merupakan gamabaran dalam mencapai cita
serta pekerjaan mu ?
Jawab .............................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.........
8. Mata pelajaran apa yang kamu tidak sukai, berikan alasan!
Jawab .............................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
...........

4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah kami sebarkan kami memperoleh hasil data
dari angket dan wawancara dengan seorang guru yakni :
Dari wawancara akan kesiapan sekoloh SMA N 10 Medan untuk menyiapkan
siswa menghadapi bonus demografi di era revolusi 4.0 hal tersebut terkait akan
karakter dan kemampuan siswa/ siswi itu sendiri, sedangkan sekolah hanya
membantu dalam melancarkan akan karekter dan kemampuan mereka saja.
Sekolah merupakan salah satu menyalur akan pencapaian cita siswa maka sekolah
mampu membentuk hal tersebut dengan memenuhi kebutuhan pengetahuain serta
alat perlengkapan akan pengajaran sehingga berjalan baik. Dimana hal
perlengkapan ini membantu mempermudahkan akan proses pembelajaran. Namun
untuk SMA N 10 Medan ini untuk perlengkapan sebagai media pembelajaran
masih kurang seperti lab, kesesuaian jaringan akan kuota siswa/i, media belajar
seperti pembelajaran geografi mengenai benda langit, dll.
Bahkan adanya pernyaaan guru tersebut akan kurangnya guru muda dalam
mengajar kesesuaian perkembangan zaman di era revolusi 4.0 ini, jika pun ada
penganti guru yang lebih muda beberapa dari mereka tidak melakukan hal yang

15
kreatif untuk mempermudah atau mempertamba pengetahuan seperti akan
sekolah-sekolah di jawa, dimana siswa/i di sana seperti kita lihat sudah dapat
membentuk robot dllnya. Mengapa guru di medan ini kratif seperti dijawa, yang
dapat memberi pengetahuan tersebut kapada siswa/i. selain itu bantuan pada setiap
pendidikan di kenal dengan dana pos yang mana juga kurang merata dalam
pembagiannya ataupun ketidak mampuan para sekolah mengolah dana pos
tersebut.
Berdasarkan gambaran survey penelitian dimana perlengkapan penunjang
dalam kegiatan belajar mengajar masihlah cukup lengkap bagi para siswa/i namun
beberapa siswa/i juga tidak berpendapat tidak mendapatkan informasi mengenai
materi pelajaran di perpustakaan dengan tidak lengkap. Secara metode pengajaran
guru dengan materi pelajaran buku kebanyakan ssa cukup lengkap. Dalam
pelajaran bahasa inggris yang selalu di tekankan dalam era revolusi 4.0 saat ini
untuk mempermudah mencari pekerjaan, maka pelajaran satu ini cukup lengkap
untuk di pahami saat proses belajar-mengajar bagi para siswa/i. Untuk kompoten
guru yang profesional kebanyakan guru yang lama, dimana nyata siswa cenderung
tidak menyukai suatu pelajaran bukan hanya ribetnya rumus seperti matematika,
fisika, dan kimia tetapi dapat dikarenkan metode pengajaran guru masih bersifat
membosankan seperti mata pelajaran sejarah. Beberapa guru bahkan tidak mampu
mengajarkan pelajaran dengan cepat serta mudah di pahami siswa siswi.

16
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Sistem pendidikan adalah strategi atau metode yang digunakan dalam proses
belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar peserta didik dapat secara aktif
mengembangkan potensi di dalam dirinya (Andran, 2014).Pemanfaatan berbagai
aktifitas pembelajaran yang mendukung 4.0 merupakan keharusan dengan model
resource sharing dengan siapapun dan dimanapun, pembelajaran kelas dan lab
dengan augmented dengan bahan virtual, bersifat interaktif, menantang, serta
pembelajaran yang kaya isi bukan sekedar lengkap.
Era revolusi industri 4.0 akan berdampak pada peran pendidikan khususnya
peran pendidiknya. Jika peran pendidik masih mempertahankan sebagai
penyampai pengetahuan, maka mereka akan kehilangan peran seiring dengan
perkembangan teknologi dan perubahan metode pembelajarannya, terutama
proses pendidikan di Indonesia sendiri. dimana kurang memahami teknologi.

5.2 Saran
Dalam pendidikan berdasarkan era revolusi beberapa pelajaran perlu adanya
pene kanan seperti semakin berkembangnya zaman menduduki era industry 4.0
dimana bahasa inggris serta teknologi sangat penting pada tiap kalangan dan
pekerjaan, maka sangat di harapkan penegakan guru atau pengajar yang sesuai
dan berkompeten dalam mata pelajaran bahasa inggris, menyediakan media
seperti pemberian buku komik berbahasa inggris, mengajak siswa berbicara
bahasa inggris, bahkan memberi siswa kesempatan akan membentuk sebuah karya
tulis dalam berbahasa inggris.
Dengan begitu besar peran pemerintah dalam memperhatikan pendidikan baik
akan media bantuan yang tersalurkan serta guru-guru dalam mengajar haruslah
kompoten dan profesioanal, bahkan di tingkatkan guru mampu berkreasi serta
kreatif baik dalam menciptakan pengajaran ataupun penyampaiannya ( metode),
sehingga pendidikan mudah di pahami dan tidak ketertinggalan.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://ejournal.unp.ac.id/index.php/e-
tech/article/download/101343/100535&ved=2ahUKEwiX_tnv_OjlAhUBi3AKH
Wg6Aa4QFjACegQIBhAB&usg=AOvVaw2hpiYsIe0pOZ6BujMZfNcs
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://fkip.ums.ac.id/wp-
content/uploads/sites/43/2018/12/Revolusi-Industri-4.0-dan-Dampaknya-
terhadap-Pendidikan-di-Indonesia-Dr.-
Sukartono.doc&ved=2ahUKEwiX_tnv_OjlAhUBi3AKHWg6Aa4QFjAFegQIAR
AB&usg=AOvVaw29BBAbdXHMZZwA00O64pGT

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://lib.unnes.ac.id/7714/1/10561.pdf&ved=2ahU
KEwioyZTz_ejlAhWDqY8KHXXoDV0QFjAUegQICBAC&usg=AOvVaw2484I
jygsr-BpjAAT4jbmc

18

Anda mungkin juga menyukai