Oleh :
Kelompok 3
ANGEL BERUTU
ARDIANSYAH
EMIA BR S. MAHA
IRMA EGITA LUMBAN GAOL
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
penyusunan makalah ini. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen
pengampu selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan kepada penulis.
saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tugas ini. Terimakasih
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
2. Ekosistem pantai..............................................................................................................3
4. Terumbu Karang..............................................................................................................4
A. KESIMPULAN..............................................................................................................12
B. SARAN..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biogeografi adalah cabang dari biologi yang mempelajari tentang keanekaragaman
hayati berdasarkan ruang dan waktu.Keanekaraganan flora dan fauna di suatu wilayah
tidak terlepas dari dukungan kondisi di wilyah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat
tumbuh di daerah yang beriklim tropis, dimana dimana banyak curah hujan dan sinar
matahari, da nada yang hanya dapat tumbuh didaerah yang dingin dan lembab. Tumbuhan
merupakan makhluk hidup yang menetap, memiliki dinding sel yang terdiri atas selulosa
dan sumber bahan makanan dari gas dan air, melalui bantuan klorofil dalam cahaya.
Tumbuhan dipermukaan bumi sebagai objek kajian bagi ahli geografi tumbuhan.
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang melimpah, sekitar 10% spesies tanaman
yang ada di seluruh dunia, 12% dari seluruh spasies mamalia dunia, dan 17% dari spesies
burung yang ada diseluruh dunia hidup di kepulauan Indonesia. Kekayaan hayati yang
sangat melimpah menyebabkan Indonesia satu dari tujuh Negara Mega Biodiversity yang
memiliki hutan hujan tropis terbesar didunia setelah Brazil dab Zaire.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul makalah yang dibuat, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut :
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu,
agar pembaca dapat mengetahui tentang ekosistem laut.
1
BAB II
PEMBAHASA
N
Ekosistem laut identik dengan kondisi salinitas yang tinggi dengan kandungan ion Cl-
dalam perairannya yang mencapai 55%. Salinitas ekosistem ini akan lebih tinggi jika
berada di daerah laut tropis, mengingat suhu di daerah tropis yang tinggi membuat laju
penguapan besar. Dalam ekosistem laut juga terdapat perbedaan suhu antar lapisan.
Lapisan atas umumnya akan berasa lebih hangat dibangingkan dengan lapisan laut bawah.
Adapun kedua lapisan ini dipisahkan oleh lapisan yang disebut termoklin.
Dalam rantai makanan ekosistem laut, gerakan air dari pantai ke tengah laut memegang
andil yang cukup besar bagi kelangsungan ekosistem ini. Gerakan air dari pantai ke tengah
menyebabkan air laut bagian atas turun ke bagian bawah dan sebaliknya, sehingga
memungkinkan terbentuknya rantai makanan. Sama seperti ekosistem danau, berdasarkan
kedalamannya, ekosistem air laut juga dibedakan menjadi beberapa zona, yaitu:
a. Litoral adalah daerah yang berbatasan dengan darat.
b. Zona Neritik adalah daerah yang dalamnya ± 300 meter sehingga masih dapat
ditembus cahaya matahari sampai bagian dasar.
c. Zona Batial adalah daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2.500 meter.
d. Zona Abisal adalah daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-
10.000 m).
4. Terumbu Karang
Di laut tropis, daerah neritik yang perairannya masih dapat ditembus matahari
sering ditumbuhi suatu komunitas khusus berupa karang batu dan organisme-organisme
tertentu. Komunitas ini adalah ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang
didominasi pertumbuhan karang (koral) kelompok Cnidaria. Hewan-hewan yang ada di
ekosistem terumbu karang memakan mahluk hidup mikroskopis dan sisa bahan organik
lainnya. Berbagai invertebrata, mikroorganisme, serta ikan-ikan kecil hidup dan
bereproduksi dalam ekositem laut satu ini.
1. Menjaga kebersihan pantai dan laut dengan tidak membuang sampah di laut
2. Melakukan daur ulang limbah industri dan pabrik sebelum dibuang melalui aliran
air, laut, atau udara
4. Tidak menggunakan bom ikan, racun, dan pukat harimau dalam menangkap ikan
Sedangkan pemerintah dapat membantu pelestarian laut dan biota laut didalamnya dengan
cara:
Tumbuhan yang hidup di hutan mangrove beranekaragam mulai jenis palm, epifit,
hingga paku-pakuan. Hutan mangrove terletak pada daerah peralihan antara air tawar
dengan air laut sehingga termasuk daerah ekstrim. Oleh sebab itu keanekaragaman
tumbuhan di hutan mangrove tidak terlalu banyak. Hutan mangrove banyak dijumpai di
daerah pantai landai berlumpur dengan ombak relatif tenang. Hutan mangrove dapat hidup
subur jika memiliki syarat sebagai berikut:
Hutan mangrove memiliki peran penting secara ekologis yaitu sebagai mata rantai
makanan dalam perairan yang dapat menopang kehidupan berbagai jenis ikan, kepiting,
burung, udang hingga moluska. Sedangkan secara fisik hutan mangrove memiliki fungsi
untuk melindungi pesisir dari abrasi, angin dan sebagai mengendapkan lumpur. Tumbuhan
mangrove memiliki akar yang panjang dan memiliki alur-alur melengkung ke atas hingga ke
dasar air yang saling berhubungan sehingga menjadi tempat biota air untuk berkembang dan
bersarang.
2. Terumbu Karang
Terumbu karang banyak terdapat di daerah tropis dan termasuk hewan yang rapuh
dan rentan terhadap kerusakan walaupun dari luar terlihat seperti keras dan kokoh. Luas
terumbu karang di Indonesia mencapai kurang lebih 60.000 km2 . Terumbu karang secara
ekologis memiliki fungsi sebagai tempat berlindung dan penyedia nutrien bagi biota laut di
sekitarnya. Secara fisik teurmbu karang dapat melindungi pantai dari gelombang dan arus
kuat sehingga manusia dapat tinggal dekat pantai.
Berbagai macam hewan seperti Ikan Badut, Udang, Kuda Laut, Bintang Laut hidup di
antara terumbu karang dan menjadikan terumbu karang menjadi tempat berlindung. Wilayah
di Indonesia yang terkenal memiliki taman terumbu karang yang indah adalah Bunaken di
Sulawesi Utara dan Laut Banda di Maluku.
3. Padang Lamun
4. Zonasi Laut
A. KESIMPULAN
Biogeografi laut atau Ekosistem laut adalah ekosistem yang ada di lautan. Berbeda
dengan daratan, ekosistem laut memiliki jumlah yang sedikit. Hal ini karena, jumlah
mahkluk hidup yang dapat hidup di air, hanya jenis hewan laut dan tumbuhan laut. Selain
itu, semakin besar tingkat kedalaman laut, semakin sedikit makhluk hidup yang dapat
tinggal di dalamnya. Ekosistem air laut dibedakan atas
1. Lautan
2. Pantai
3. Estuari
4. Terumbu karang.
B. SARAN
Semoga makalah yang sederhana ini ada manfaatnya dan kami tahu banyak
kelemahan dari pembuatan makalah ini, sehingga penulis mohon kritik dan sarannya untuk
perbaikin makalah ini selanjutnya.Akhir kata,penulis mengucapkan terima kasih kepada
pembaca atas perhatiannya.
DAFTAR PUSTAKA