GEOGRAFI
Penelitian Geografi Fisik
“Gunung Api Krakatau”
Guru Pengampu:
Dra.Hj. Ermaita, M.Pd
Kelompok 4 :
1. Dinda Savitri
2. Kalya Ziva Mustofa
3. Nurlina Fitri Rachmadani
4. Raffa Arvianka
5. Rani Agnia Aulia P.
6. Siti Fhaisyah Kaeshilla P.
1
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata pelajaran Geografi dengan judul “Gunung Api
Krakatau”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak khususnya kepada dosen pendidikan agama yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
1.1.Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2.Rumusan Masalah.....................................................................................................4
1.3.Tujuan Masalah.........................................................................................................4
1.4.Manfaat Penelitian....................................................................................................4
BAB III.............................................................................................................................9
3.1. Metodelogi Penelitian...............................................................................................9
3.2. Variabel.....................................................................................................................9
3.3. Objek........................................................................................................................10
3.4. Sampel......................................................................................................................10
BAB IV............................................................................................................................11
4.1.Analisi Data .............................................................................................................11
BAB V PENUTUP.........................................................................................................12
5.1. Kesimpulan..............................................................................................................12
5.2. Saran........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem saluran panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari
kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk
endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Gunung berapi di
Bumi terbentuk dikarenakan keraknya terpecahmenjadi 17 lempeng tektonik utama yang
kaku yang mengambang di atas lapisan mantel yang lebih panas dan lunak. Indonesia adalah
salah satu negara yang memiliki banyak gunung api, yaitu 127 gunung api yang aktif.
Salah satu gunung api yang terdapat di Indonesia adalah gunung krakatau.Krakatau (atau
Rakata) adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda, antara Pulau
Jawa dan Sumatra. Gunung krakatau merupakan sebuah gunung api di perairan Selat Sunda
yang menyebabkan bencana besar bagi dunia. Meletusnya gunung api ini menyebabkan
terjadinya tsunami dan abu dari letusan tersebut sampai di daratan Eropa. Abu letusan
menyebabkan berkurangnya intensitas sinar dan cahaya matahari ke permukaan bumi.
Letusan Gunung krakatau berada di skala 6 dari 8 yang menunjukkan bahwa letusannya
tergolong dahsyat dengan materi vulkanik yang terlempar lebih dari 10 km2. Saat ini, pada
lokasi bekas meletusnya gunung krakatau ini tumbuh gunung baru yang diberi nama Gunung
Anak Krakatau. Pemberian nama ini disebabkan karena lokasinya berada di kaldera bekas
gunung krakatau dan ukurannya yang lebih kecil. Gunung ini akan tumbuh semakin besar
setiap harinya.
4
Penelitian tentang letusan Gunung Krakatau memiliki beragam manfaat, antara lain:
1. Pemahaman Sejarah Alam: Penelitian ini membantu kita memahami sejarah alam dan
geologi bumi. Krakatau adalah salah satu letusan vulkanik terbesar dalam sejarah
yang memiliki dampak signifikan pada lingkungan.
2. Prediksi dan Mitigasi Bencana: Penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang
potensi ancaman letusan gunung berapi di masa depan. Informasi ini dapat digunakan
untuk merencanakan mitigasi bencana dan melindungi masyarakat.
3. Studi Ekologi: Letusan Krakatau telah menciptakan pulau-pulau baru dan mengubah
ekosistem laut di sekitarnya. Penelitian ini membantu memahami bagaimana
ekosistem pulau-pulau baru berkembang dan berevolusi.
4. Sumber Daya Alam: Studi geologi dapat membantu mengidentifikasi sumber daya
alam yang mungkin terkandung di daerah tersebut, seperti mineral dan batuan
berharga.
5. Pendidikan dan Kepopuleran: Letusan Krakatau adalah topik menarik dalam
pendidikan dan dapat memotivasi minat siswa dalam ilmu pengetahuan alam dan
sejarah bumi.
6. Peluang Pariwisata: Penelitian ini juga dapat mendukung pengembangan pariwisata
berkelanjutan di daerah tersebut dengan memahami geowisata dan potensi atraksi
wisata yang terkait dengan letusan Krakatau.
7. Dengan demikian, penelitian tentang letusan Gunung Krakatau memiliki manfaat
signifikan dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, lingkungan, dan
pengembangan wilayah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
"The Krakatau Eruption of 1883 and its Effects on World Climate" oleh R.M. Dole
dan W.D. Dalrymple: Artikel ini membahas dampak letusan Krakatau pada iklim
global dan fenomena cuaca ekstrem.
"Tsunamis and Tsunami Mitigation in Historical Perspective" oleh Charles L. Mader:
Artikel ini mengulas tentang tsunamis yang dihasilkan oleh letusan Krakatau dan
upaya mitigasinya.
8
BAB III
3.1. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian tentang letusan Gunung Krakatau dapat mencakup berbagai
pendekatan ilmiah untuk memahami proses letusan gunung berapi ini. Berikut adalah
langkah-langkah yang mungkin termasuk dalam metodologi penelitian tersebut:
1. Pengumpulan Data Awal:
Mengumpulkan data historis tentang letusan sebelumnya, termasuk catatan sejarah,
gambar,dan dokumen tertulis.Menganalisis data seismik dan vulkanik terkini dari stasiun
pengamatan gunung berapi dan sekitarnya.
2. Penelitian Geologi:
Melakukan survei lapangan untuk memahami karakteristik geologi daerah tersebut,
termasuk tipe batuan, lapisan tanah, dan struktur geologi.Mengambil sampel batuan,
puing vulkanik, dan material lainnya untuk analisis laboratorium.
3. Analisis Magma:
Menganalisis komposisi kimia dan fisika magma yang mungkin terlibat dalam
letusan.Memahami perubahan tekanan, suhu, dan volume magma sebelum letusan.
4. Pemantauan Aktivitas Vulkanik:Memantau aktivitas vulkanik yang sedang
berlangsung, termasuk perubahan dalam suhu, tekanan, dan gas vulkanik yang
dikeluarkan oleh gunung berapi.Memantau gempa bumi vulkanik yang dapat menjadi
tanda-tanda letusan.
5. Pemodelan Komputer:
Menggunakan perangkat lunak pemodelan komputer untuk mensimulasikan potensi
letusan dan dampaknya.Menggunakan model hidrodinamika untuk memahami
dampak air laut pada letusan.
6. Analisis Data Sejarah:
Memeriksa catatan sejarah, laporan saksi mata, dan catatan korban untuk memahami
dampak letusan pada manusia dan lingkungan.
7. Analisis Risiko:
Menilai risiko letusan untuk wilayah sekitar dan populasi manusia.Merancang
strategi mitigasi bencana dan peringatan dini.
Metodologi penelitian ini akan melibatkan kolaborasi antara ahli geologi,
vulkanologi, seismologi, ahli kimia, dan pakar dalam berbagai bidang ilmu terkait. Penelitian
ini akan memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang letusan Gunung Krakatau dan
membantu dalam upaya mitigasi bencana di masa depan.
3.2.Variabel
Gunung Krakatau adalah gunung berapi yang terletak di Indonesia. Variabel yang
dapat memengaruhi letusan gunung Krakatau meliputi tekanan magma di dalam gunung,
aktivitas seismik, suhu magma, dan faktor geologis lainnya. Selain itu, perubahan dalam
faktor lingkungan seperti curah hujan, tekanan udara, dan angin juga dapat berperan dalam
mempengaruhi letusan gunung Krakatau. Upaya pemantauan dan penelitian terus dilakukan
untuk memahami dan memprediksi potensi letusan gunung ini
9
3.3.Objek
Objek penelitian tentang letusan Gunung Krakatau bisa mencakup berbagai aspek,
seperti sejarah letusan, dampaknya terhadap lingkungan, geologi gunung tersebut, peringatan
dini letusan, dan banyak lagi. Penelitian ini dapat melibatkan studi lapangan, analisis data
sejarah, pemodelan geologi, dan penelitian ilmiah lainnya. Tergantung pada tujuan penelitian,
fokusnya dapat bervariasi.
3.4.Sampel
Letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 adalah salah satu letusan vulkanik
terkenal dalam sejarah. Letusan tersebut menghasilkan berbagai peristiwa dramatis, termasuk
ledakan yang sangat kuat yang terdengar hingga ke Jawa dan Sumatera, serta tsunami yang
memengaruhi wilayah sekitarnya. Beberapa contoh dari dampak letusan Gunung Krakatau
yang terkenal termasuk:
Tsunami: Letusan Krakatau menciptakan gelombang tsunami yang menghancurkan
pesisir sekitarnya, mengakibatkan kematian ribuan orang.
Debu dan abu vulkanik: Letusan melepaskan besar debu dan abu vulkanik ke atmosfer
yang mengakibatkan perubahan iklim global, termasuk matahari terbenam merah di
seluruh dunia.
Suara ledakan: Suara ledakan dari letusan terdengar hingga ke sebagian besar pulau
Jawa dan Sumatera, dan bahkan di Pulau Rodriguez yang jauh di Samudra Hindia.
Pembentukan Pulau Baru: Akibat letusan, satu pulau baru muncul yang kemudian
dinamai "Anak Krakatau" atau "Anak Gunung Krakatau."
Perubahan iklim: Debu vulkanik yang dilepaskan ke atmosfer mengakibatkan
penurunan suhu global yang signifikan selama beberapa tahun.
Letusan Krakatau 1883 merupakan peristiwa penting dalam penelitian vulkanologi dan
memiliki dampak yang signifikan dalam pemahaman kita tentang letusan gunung berapi
besar.
10
BAB IV
4.1.Analisi Data
Letusan gunung Krakatau adalah peristiwa alam yang terkenal. Analisis data dari letusan
tersebut melibatkan berbagai aspek, seperti seismologi, vulkanologi, dan geologi. Data-data
yang relevan mungkin mencakup:
1. Data Seismik: Informasi tentang gempa bumi dan aktivitas seismik yang terkait
dengan letusan gunung Krakatau.
2. Data Vulkanik: Data tentang letusan itu sendiri, seperti volume material yang
dikeluarkan, jenis material (lava, abu vulkanik, dan lain-lain), dan tingkat letusan.
3. Data Geologi: Informasi tentang struktur geologi daerah sekitar Krakatau sebelum,
selama, dan setelah letusan.
4. Data Cuaca: Data cuaca pada saat letusan gunung Krakatau, termasuk angin, curah
hujan, dan kondisi atmosfer lainnya yang dapat memengaruhi penyebaran abu
vulkanik.
5. Data Kejadian Pasca-Letusan: Data tentang dampak pasca-letusan seperti tsunami,
perubahan topografi, dan efek jangka panjang pada ekosistem.
6. Data Tsunami: Jika ada tsunami yang terkait dengan letusan, analisis data gelombang
tsunami seperti tinggi gelombang, kecepatan, dan dampak di pantai.
11
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. gunung api secara umum merupakan suatu sistem saluran fluida panas (batuan
dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah
perukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada
saat meletus.
2. Gunung Krakatau merupakan gunung berapi yang berada kepulauan vulkanik yang
masih aktif dan berada di selat sunda, antara pulau jawa dan Sumatra.
3. Faktor pemicu meletusnya gunung Krakatau yaitu : a. Peningkatan Kegempaan
Vulkanik b. Pergerakan Tektonik pada Lapisan Bumi c. Terjadinya Deformasi Badan
Gunung d. Lempeng-lempeng Bumi yang Saling Berdesakan e. Adanya Tekanan
yang Sangat Tinggi
4. Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau yang memicu terjadinya tsunami di
Selat Sunda menyebabkan setidaknya 430 korban tewas di kawasan pantai Banten
dan Lampung pada 22 Desember 2018. Indikasi aktivitas Anak Krakatau sebagai
penyebab gelombang pasang dahsyat tersebut ditunjukkan oleh perubahan tubuh
Anak Krakatau akibat erupsi ini. Sebelum tsunami tinggi Anak Krakatau mencapai
338 meter, setelah tsunami tinggal 110 m. Volume Anak Krakatau berkurang sekitar
70-80%.
5. Cara Penanggulangan Bencana Alam Gunung Api a. Tidak panik dan tetap tenang,
selalu waspada dalam beraktivitas. b. Gunakan masker dan kaca mata untuk
antisipasi jika beraktivitas di luar ruangan
c. Pantau perkembangan aktivitas gunung berapi melalui sumber informasi
terpercaya.
d. Bagi para pendaki gunung, seluruh kegiatan pendakian ditutup. e. Jangan mudah
percaya dan menyebarluaskan berita hoax yang dapat meresahkan warga sekitar.
5.2. Saran
Erupsi Gunung Krakatau tahun 1883 menghasilkan dua dampak utama yaitu lontaran
material gunungapi dan tsunami (Winchester, 2003). Sejarah mencatat bahwa erupsi
Gunung Krakatau tahun 1883 menghasilkan abu sebesar 40 ton dan memicu tsunami
dengan ketinggian sekitar 40 meter, Maka kita harus senantiasa mewaspadai akan
himbauan tentang gunung krakatau
12
DAFTAR ISI
Suwardi, Harson. 1993. Geografi : Ilmu Bumi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Rizzaq Aynur Nugroho. 2019. 5 Penyebab Gunung Meletus
Secara Umum dan Perlu Kamu Ketahui di https://m.liputan6.com (di akses 23 Maret
2020)
Dian Fiantis. 2019. Dampak erupsi Gunung Anak Krakatau
pada biodiversitas dan tanah di https://theconversation.com (diakses 23 Maret 2020)
Bobby Agung Prasetyo. 2020. Siaga Bencana, Ini 8 Cara Menanggulangi
Gunung Meletus Di Rumah! di https://www.99.co (diakses 24 Maret 2020)
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
13