Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

LEMPENG LEMPENG BENUA

DI SUSUN OLEH :
NAMA : RAGIL SAPUTRA
KELAS : XII IPS 3

SMA NEGERI 2
KABUPATEN REJANG LEBONG

i
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur hanyalah milik Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Kepada-Nya kita
memuji dan bersyukur, memohon pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula kita
memohon perlindungan dari keburukan diri dan syaiton yang selalu menghembuskan
kebatilan. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala, maka tak
seorang pun dapat menyesatkannya dan barangsiapa disesatkan oleh-Nya maka tak seorang
pun dapat member petunjuk kepadanya. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada
Nabi Muhammad Shallallahu‘alaihiwasallam, keluarga, sahabat, juga pada orang-orang
yang senantiasa mengikuti sunnah-sunnahnya. Dengan rahmat dan pertolongan-Nya
Alhamdulillah makalah yang berjudul lempeng lempeng benua ini dapat diselesaikan
dengan baik. Banyak sekali kekurangan kami sebagai penyusun makalah ini, baik
menyangkut isi atau yang lainnya. Mudah-mudahan semua itu dapat menjadikan cambuk
bagi kami agar lebih meningkatkan kualitas makalah ini di masa yang akan datang.

Rejang Lebong, Februari 2023

RAGIL SAPUTRA

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG .............................................................................................. 1

B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................... 1

C. TUJUAN PENULISAN ............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. HISTORI TEKTONIK LEMPENG........................................................................... 2

B. PERGERAKAN LEMPENG BENUA ..................................................................... 7

C. DAMPAK PERGERAKAN LEMPENG BENUA ................................................... 8

D. BENUA BESAR........................................................................................................ 9

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Prinsip utama dari Teori Tektonik Lempeng adalah bahwa Bumi ini tersusun
oleh lempeng-lempeng yang bergerak. Suatu lempeng dapat berupa kerak samudera,
kerak benua, atau gabungan dari kedua kerak tersebut. Adanya pergerakan lempeng ini
disebabkan oleh adanya arus konveksi, yaitu berupa perpindahan energi panas yang
terjadi di lapisan astenosfer.
Karena semua lempeng-lempeng tersebut bergerak, maka terjadilah interaksi
antara satu lempeng dengan lempeng lainnya, interaksi tersebut berpusat di sepanjang
batas dari lempeng-lempeng itu. Ada yang berbenturan, ada yang saling menjauh dan
ada yang bergeser). Setiap interaksi antar lempeng itulah yang kemudian
menimbulkan dinamika di Bumi ini, baik perubahan morfologi, aktivitas vulkanisme,
gempa bumi, tsunami dan sebagainya.

B. RUMUSAN MASALAH
 Berapa lempeng benua yang ada di bumi;
 Kemukan pendapat anda mengenai pergerakan benua;
 Analisislah dampak pergerakan lempeng benua;
 Analisis bukti-bukti dahulu kalah hanya ada satu benua besar.

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yakni :
 Sebagai tugas praktek geografi
 Memberikan informasi mengenai lempeng lempeng benua

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. HISTORI TEKTONIK LEMPENG


Lempeng merupakan bagian materi penyusun bumi yang paling atas.
Lempeng ini memiliki ketebalan hingga 100 km (Stein, 2003). Bagian atas bumi
terdapat lapisan lithosphere yang terdiri atas kerak bumi dan mantel bumi yang
bersifat kaku dan padat. Bagian lithosphere ini terbagi menjadi lempeng-lempeng
tektonik. Lempeng tektonik terdiri atas lempeng benua dan lempeng samudera.
Teori lempeng tektonik erat kaitannya dengan teori pergerakan benua. Sekitar
250 juta tahun yang lalu, lempeng-lempeng tektonik tergabung dalam satu benua besar
yaitu Pangea. Menurut teori pergerakan lempeng benua, satu benua besar tersebut
pecah menjadi dua benua besar yaitu Laurasia dan Gondwana. Kemudian kedua benua
besar tersebut terus mengalami perpecahan hingga membentuk daratan dan samudera
seperti sekarang.
Proses pecahnya lempeng benua pertama yaitu Pangea menurut teori
pergerakan lempeng benua. Proses perpecahan lempeng benua ini membentuk
membentuk daratan dan samudera seperti sekarang, sehingga daratan yang terbentuk
sekarang dapat digabungkan kembali seperti puzzle.
Proses terbentuknya dua lempeng tektonik, yaitu lempeng benua dan lempeng
samudera dimulai dari adanya gaya konveksi mantel pada lempeng benua. Gaya
konveksi mantel ini merupakan gaya yang ditimbulkan karena adanya tekanan panas
bumi. Selama berjuta-juta tahun, adanya gaya konveksi mantel ini mengakibatkan
timbulnya suatu celah dan memisahkan satu lempeng benua menjadi dua bagian.
Seiring bertambahnya waktu celah antar lempeng benua tersebut menjadi semakin
lebar dan membentuk lempeng samudera. Terdapat tujuh lempeng utama penyusun
permukaan bumi yaitu lempeng Afrika, lempeng Antartika, lempeng Indo-Australia,
lempeng Eurasia, lempeng Amerika Utara (North-America), lempeng Amerika
Selatan, dan lempeng Pasifik (Kious dan Tilling, 1996).
1. Lempeng Afrika
Lempeng Afrika yaitu lempeng tektonik yang mencakup benua Afrika ,
maupun kerak samudera yang terletak di selang benua dan bermacam pegunungan
laut sekitarnya. Batasan Segi barat yaitu batasan divergen dengan Lempeng
Amerika Utara di utara dan Lempeng Amerika Selatan ke selatan membentuk

2
anggota tengah dan selatan dari Mid-Atlantic Ridge . Lempeng Afrika dibatasi di
timur laut oleh Lempeng Arab, tenggara oleh Lempeng Indo-Australia , di utara
dengan Lempeng Eurasia dan Lempeng Anatolia , dan di selatan oleh Lempeng
Antartika . Semua ini yaitu batasan divergen atau menyebar dengan pengecualian
dari batasan utara dengan Lempeng Eurasia (kecuali bagi segmen pendek dekat
Azores Rift Terceira ).
2. Lempeng Antartika
Lempeng Antarktika adalah sebuah lempeng tektonik yang meliputi benua
Antarktika serta bentangan samudra yang melingkupinya. Lempeng Antarktika
berbatasan dengan Lempeng Nazca, Lempeng Amerika Selatan, Lempeng Afrika,
Lempeng Indo-Australia, Lempeng Scotia, serta perbatasan yang memanjang
dengan Lempeng Pasifik yang membentuk Punggung laut Pasifik-Antarktika.
Luas Lempeng Antarktika kira-kira mencapai 60.900.000 kilometer
persegi. Ia merupakan lempeng kelima terbesar di dunia.
Pergerakan Lempeng Antarktika diperkirakan setidaknya mencapai 1
cm/per tahun, menuju ke arah Samudra Atlantik.
3. Lempeng Indo-Australia
Lempeng Indo-Australia ialah nama sebagai 2 lempeng tektonik yang
termasuk benua Australia dan samudra di sekelilingnya yang memanjang ke barat
laut sampai termasuk anak benua India dan perairan di sekelilingnya. Terbagi atas 2
lempeng sepanjang perbatasan yang kurang aktif: lempeng Australia dan lempeng
India yang lebih kecil. Kedua lempeng itu bergabung bersama selang 50 sampai 55
juta tahun 100 tahun, sebelum masa itu, kedua lempeng itu melakukan usaha
sendiri-sendiri.
India, Meganesia (Australia, Nugini, dan Tasmania), Selandia Baru, dan
Kaledonia Baru adalah fragmen benua kuno Gondwana. Penyebaran landasan
samudra memisahkan benua-benua itu satu sama pautan, namun seperti pusat
penyebaran ini tidak aktif yang dianggarkan telah bergabung menjadi lempeng
tunggal. Penelitian terkini mengindikasikan bahwa lempeng-lempeng itu sedang
memisah, namun akan memakan saat sebagai mempublikasikan fakta ini dengan
adil.
Pengukuran GPS terkini di Australia menyatakan bahwa gerakan lempeng
sebesar 35 derajat timur utara dengan kecepatan 67 mm/th. Catat juga arah dan
kecepatan yang sama sebagai titik di Auckland, Pulau Natal dan India selatan.

3
Probabilitas perubahan kecil ke arah Auckland karena lengkungan kecil lempeng di
sana, di mana lengkungan itu ditekan lempeng Pasifik.
Bagian timur ialah batas konvergen dengan lempeng Pasifik yang
mensubduksi. Lempeng Pasifik yang mensubduksi di bawah lempeng Australia
membentuk Parit Kermadec, busar laut Tonga dan Kermadec. Selandia Baru
membujur sepanjang batas tenggara lempeng. Selandia Baru dan Kaledonia Baru
ialah ujung selatan dan utara bekas benua Tasmantis, yang berpisah dari Australia
85 juta tahun lalu. Bagian tengah Tasmantis tenggelam di laut, dan kini merupakan
Tanjakan Lord Howe.
Bagian selatannya ialah batas divergen dengan lempeng Antarktika. Batas
barat dibatasi dengan lempeng India yang membentuk perbatasan dengan lempeng
Arab ke utara dan lempeng Afrika ke selatan. Batas utara lempeng India ialah batas
konvergen dengan lempeng Eurasia yang membentuk pegunungan Himalaya dan
Hindu Kush.
Bagian timur laut lempeng Australia membentuk batas subduksi dengan
lempeng Eurasia di batas Samudra Hindia dari Bangladesh, ke Myanmar (bekas
Burma) ke barat kekuatan pulau Sumatera dan Kalimantan di Indonesia. Batas
subduksi yang melalui Indonesia dibelokkan di garis Wallace biogeografis yang
memisahkan fauna asli Asia dari Australasia.
4. Lempeng Eurasia
Lempeng Eurasia adalah lempeng utama terbesar ketiga, sedikit lebih kecil
dari lempeng Pasifik dan lempeng Amerika Utara. Lempeng Eurasia mengandung
bagian dari Samudra Atlantik dan Samudra Arktik karena batas lempeng tektonik
bumi seringkali terdiri dari kerak benua dan samudra,
Lempeng Eurasia terdiri dari sebagian besar Eropa, Rusia, dan Asia serta
beberapa cekungan sub-samudra (Cekungan Eropa Barat, Norwegia, Lofoten,
Aleut, dan Tiongkok selatan).
Lempeng ini diapit di antara Lempeng Amerika Utara, dan Afrika di sisi
utara dan barat. Sisi barat berbagi batas lempeng yang berbeda dengan lempeng
Amerika Utara. Sisi selatan lempeng Eurasia bertetangga dengan lempeng Arab dan
India.
Secara keseluruhan, lempeng Eurasia bergerak rata-rata sekitar seperempat
hingga setengah inci per tahun. Dengan ukuran 67.800.000 kilometer, ini menjadi
salah satu lempeng tektonik terbesar di bumi.

4
Pada sisi timur lempeng ini berbatasan dengan lempeng Amerika Utara
dan berbatasan dengan lempeng Laut Filipina. Pada sisi selatan lempeng Eurasia
berbatasan dengan lempeng Afrika di sebelah barat, lempeng Arab di tengah dan
lempeng Indo-Australia di sebelah timur.
Pada sisi barat lempeng ini berbatasan dengan lempeng Amerika Utara.
Semua letusan gunung berapi di Islandia, seperti letusan Eldfell 1973 dan erupsi
2010, disebabkan oleh lempeng Amerika Utara dan Eurasia yang bergerak terpisah.
Lempeng Eurasia bergerak ke utara dua sentimeter setiap satu tahunnya.
Lempeng Eurasia adalah lempeng yang bergerak paling lambat ketiga setelah
lempeng tektonik Amerika Utara dan Amerika Selatan.
Pergerakan lempeng Eurasia tercipta oleh aliran magma di bawah
permukaan bumi, atau kerak bumi. Saat magma memanas dan mendidih, lempeng
ini menciptakan arus konveksi. Arus konveksi adalah pemanas magma, naik, dan
kemudian mendingin saat menyentuh air laut, lalu menciptakan batuan baru.
5. Lempeng Amerika Utara
Lempeng Amerika Utara adalah lempeng tektonik yang menutupi sebagian
besar Amerika Utara, Kuba, Bahama, timur laut ekstrim Asia, dan bagian dari
Islandia dan Azores. Dengan luas 76 juta km2 (29 juta sq mi), ini adalah lempeng
tektonik terbesar kedua di Bumi, di belakang Lempeng Pasifik (yang berbatasan
dengan lempeng di sebelah barat).
Membentang ke timur ke Punggungan Atlantik Tengah dan ke barat
Rentang Chersky di Siberia timur. Lempeng tersebut mencakup benua dan kerak
samudera. Bagian dalam daratan kontinental utama mencakup inti granit yang luas
yang disebut kraton. Sepanjang sebagian besar tepi kraton ini terdapat fragmen
material kerak yang disebut terrane, yang berakresi ke kraton oleh aksi tektonik
dalam rentang waktu yang lama. Diperkirakan bahwa sebagian besar Amerika
Utara di sebelah barat Pegunungan Rocky terdiri dari terran seperti itu.
6. Lempeng Amerika Selatan
Lempeng Amerika Selatan adalah sebuah lempeng tektonik benua yang
meliputi benua Amerika Selatan dan wilayah Samudra Atlantik yang cukup luas
yang melingkupinya, yang meluas ke arah timur hingga mencapai Punggungan
Tengah Atlantik.
Sisi timur lempeng ini memiliki batas divergen dengan Lempeng Afrika,
yang merupakan bagian selatan dari Punggungan Tengah Atlantik. Sisi selatan

5
lempeng ini berbatasan dengan Lempeng Antartika dan Lempeng Scotia. Sisi barat
memiliki batas konvergen dengan Lempeng Nazca yang tersubduksi ke bawah
lempeng ini. Sisi utara mimiliki batas dengan Lempeng Karibia dan kerak samudera
dari Lempeng Amerika Utara. Pada tempat bertemunya tiga lempeng tektonik di
lepas pantai Semenanjung Taitao dan Tres Montes, terdapat Punggungan Chili
(berada di bawah permukaan laut) yang juga tersubduksi ke bawah Lempeng
Amerika Selatan ini.
Lempeng Amerika Selatan bergerak ke arah barat, yaitu menjauhi
Punggungan Tengah Atlantik. Sedangkan Lempeng Nazca yang lebih padat dan
bergerak ke arah timur tersubduksi ke bawah tepi barat Lempeng Amerika Selatan
di sepanjang pantai Pasifik dari benua tersebut, dengan kecepatan 77 mm per
tahun.[2] Perbenturan lempeng-lempeng ini adalah penyebab terangkatnya
Pegunungan Andes yang besar itu serta keberadaan gunung-gunung berapi yang
bertebaran di sepanjang pegunungan tersebut
7. Lempeng Fasifik
Lempeng Pasifik adalah lempeng terbesar dari 7 batas tektonik utama.
Dengan ukuran 102.900.000 km2 lebih dari dua kali lipat ukuran Lempeng
Amerika Selatan. Lempeng Pasifik berada di dasar laut Samudra Pasifik.
Lempeng tektonik aneh karena sering terdiri dari kerak samudera dan
kerak benua. Seperti contoh, Lempeng Pasifik mendasari Samudra Pasifik dengan
Kepulauan Hawaii diposisikan ditengah. Lempeng Pasifik membentang di
sepanjang pantai barat Amerika Utara hingga Alaska. Di tepi barat, ia menjangkau
sampai ke pantai timur pulau-pulau Jepang dan Indonesia.
Lempeng ini membentuk sebagian besar Cincin Api Pasifik. Pola sepatu
kuda dari lempeng tektonik ini memiliki beberapa gempa dan gunung api paling
parah di Bumi. Rata-rata, Lempeng Pasifik bergerak dengan kecepatan 5 - 10 cm
per tahun. Namun Lempeng Pasifik, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, dan
Lempeng Antarktika bergerak lebih dari 10 cm yang merupakan laju pergerakan
tercepat dari semua lempeng tektonik.[2]

6
B. PERGERAKAN LEMPENG BENUA
Hipotesis pergeseran benua (bahasa Inggris: continental drift) merupakan
gagasan bahwa benua-benua di Bumi berpindah, terlihat seperti "bergeser" di dasar
laut. Meski telah dikemukakan sejak abad ke-16, hipotesis ini baru disampaikan secara
ilmiah oleh Alfred L. Wegener dalam buku berjudul The Origin of Continent and
Oceans (1912). [1] Isinya, benua tersusun dari batuan sial yang terapung pada batuan
sima yang lebih besar berat jenisnya. Pergerakan benua itu menuju khatulistiwa dan
juga ke arah barat.
Wegener mendapati bahwa timur Amerika Selatan cocok jika dihubungkan
dengan barat Afrika, memberi petunjuk bahwa semua benua dahulu pernah bersatu.
Wegener mencari bebatuan dan fosil di dua sisi benua yang berbatasan dengan
Samudra Atlantik untuk membuktikan hipotesisnya. Dia berhasil menemukan bukti-
bukti tersebut tetapi tidak dapat menjelaskan mekanisme pergerakan benua dan
gagasannya ditentang oleh organisasi seperti American Petroleum Society. [2]
Hipotesisnya tidak diacuhkan hingga kematiannya pada 1930.[3]
Hipotesis utamanya adalah di bumi pernah ada satu benua raksasa yang
disebut Pangaea (artinya "semua daratan") yang dikelilingi oleh Panthalassa ("semua
lautan"). Selanjutnya, 200 juta tahun yang lalu Pangaea pecah menjadi benua-benua
yang lebih kecil yang kemudian bergerak menuju ke tempatnya seperti yang dijumpai
saat ini.
Beberapa ilmuwan dapat menerima konsep ini namun sebagian besar lainnya
tidak dapat membayangkan bagaimana satu massa benua yang besar dapat mengapung
di atas bumi yang padat dan mengapa ini terjadi. Pemahaman para ilmuwan pengkritik
adalah bahwa gaya yang bekerja pada bumi adalah gaya vertikal. Tidaklah mungkin
gaya vertikal ini mampu menyebabkan benua yang besar tersebut pecah. Pada masa itu
belum dijumpai bukti-bukti yang meyakinkan. Wegener mengumpulkan bukti lainnya
berupa kesamaan garis pantai, persamaaan fosil, struktur dan batuan. Namun, tetap
saja usaha Wegener sia-sia karena Wagener tidak mampu menjelaskan dan
meyakinkan para ahli bahwa gaya utama yang bekerja adalah gaya lateral bukan gaya
vertikal.
Pada tahun 1960-an, ditemukan bahwa magma berada di sepanjang garis
lempeng tektonik, menandakan dasar laut bergeser seperti yang diperkirakan Wegener.
[4] Pembuktian Jack Oliver disebut-sebut sebagai ilmuwan yang membuktikan

7
pergerakan benua melalui pembuktian seismolog dalam tulisannya "Seismology and
the New Global Tectonics" pada 1968.[5]

C. DAMPAK PERGERAKAN LEMPENG BENUA


Dampak pergerakan lempeng benua berupa konvergensi dapat menimbulkan
terbentuknya pegunungan, terbentuknya gunung berapi dan keluarnya magma panas,
serta terbentuknya palung dasar samudra.
Konvergensi adalah gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik.
Tumbukan antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dan
benua, atau antara lempeng benua dan lempeng dasar samudra.
Konvergensi merupakan salah satu dari tiga jenis gerakan lempeng-lempeng
tektonik berdasarkan arahnya. Dua jenis pergerakan lempeng lainnya adalah
divergensi dan sesar mendatar. Untuk mengetahui lebih jelas terkait dampak
pergerakan lempeng benua berupa konvergensi, divergensi, dan sesar mendatar, simak
uraian lengkapnya berikut ini. Lempeng benua disebut juga sebagai kerak benua atau
sial. Lempeng benua terdiri dari silikon dan aluminium yang memiliki ketebalan
sekitar 30 sampai 50 kilometer.
Kerak benua memiliki jumlah silikon yang lebih sedikit. Bagian ini lebih
banyak mempunyai materi berat. Sifatnya yang padat membuat lempeng benua bisa
digunakan sebagai tempat tinggal manusia, terutama karena tempatnya berada di atas
permukaan laut.
Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng India,
Lempeng Arab, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng
Nazca, Lempeng Filipina, Lempeng Scotia, Lempeng laut banda, dan Lempeng Timor.
Pergerakan lempeng menyebabkan pembentukan dan pemecahan benua seiring
berjalannya waktu, termasuk juga pembentukan superkontinen atau superbenua.
Superkontinen adalah daratan raksasa yang terdiri dari lebih dari satu inti
benua. Superkontinen yang paling dikenal bernama Pangaea, pernah menjadi satu-
satunya benua di bumi sekaligus "nenek moyang" benua-benua yang ada saat ini.
1. Konvergensi
Konvergensi terjadi akibat pergerakan lempeng kulit bumi yang saling
bertumbukan. Oleh karena itu, salah satu lempeng akan tertekuk dan masuk ke
bawah bagian lempeng lainnya. Gerakan ini dapat menimbulkan getaran yang kuat.
Dampak yang ditimbulkan dari konvergensi adalah terbentuknya palung samudera,

8
terbentuknya gunung berapi, dan terbentuknya pegunungan dasar laut. Contoh
bencana alam akibat pergerakan lempeng konvergensi adalah gempa bumi yang
mengakibatkan tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 lalu.
2. Divergensi
Divergensi adalah dua lempeng yang saling bergerak menjauh. Hal ini
diakibatkan oleh terjadi perpecahan pada litosfer. Akibat adanya pergerakan ini,
lempeng samudra mengalami pemekaran dasar laut, sedangkan pada lempeng
benua, membentuk lembah.
Dampak yang ditimbulkan dari divergensi adalah meluasnya samudra,
terbentuknya lapisan permukaan bumi yang baru, aktivitas gempa bumi dan
vulkanik laut, dan penyempitan palung pada tepian benua.
3. Sesar Mendatar atau Transform
Sesar mendatar adalah bertemunya dua lempeng, yang menyebabkan
terjadinya gesekan secara menyamping sehingga menimbulkan patahan. Hal ini
terjadi apabila lempeng bumi bergesekan dalam posisi yang sama datar, sejajar, dan
selalu bergerak. Dampak yang ditimbulkan dari sesar mendatar adalah gempa laut
disertai dengan tsunami.

D. BENUA BESAR
Kita mungkin pernah mendengar nama PANGAEA, yaitu kumpulan daratan
yang sangat luas dimana ia berasal dari kumpulan benua yang ada saat ini. Jadi
menurut teori tektonik lempeng yang di kemukakan oleh Afred Wegener, semua benua
dulunya bersatu, misalnya saja benua asia dan afrika, benua amerika dan afrika.
Namun teori ini tidak serta merta di terima oleh para geologist dunia, bahkan teori ini
baru diterima saat Afred Wegener telah meninggal karena kurangnya bukti yang
menguatkan teori tersebut. Namun, sekarang sudah ada beberapa bukti yang kuat dan
dapat di terima. Berikut adalah bukti bahwa benua-benua pernah bersatu :
1. Kesamaan garis pantai
Bukti ini adalah salah satu bukti utama bahwa beberapa benua dulunya
pernah menjadi satu. Jika kita melihat peta dunia, kita dapat menggabungkan
bentuk pantai dari benua afrika dan benua amerika seperti puzzle. Ini menandakan
bahwa dulunya kedua benua tersebut pernah menjadi satu dan terbelah pada massa
tertentu Namun, tidak serta merta kita dapat mengatakan kedua benua tersebut telah
bersatu, namun kita harus mengecek keadaan bebatuan di titik – titik yang memiliki

9
kesamaan tersebut untuk memastikannya. Setelah dilakukan pemetaan pada batas
kerak di benua antara benua Afrika dan Amerika. Hasilnya kedua kedua benua
tersebut cocok, hanya sekitar 90 kilometer terjadi perbedaan. Sejak saat itu, mulai
dipercaya bahwa kedua benua tersebut pada awalnya memang bersatu.
2. Kesamaan karakteristik geologi
Untuk menindak lanjuti kesamaan nomer satu di atas, para ilmuan mulai
membadingkan kesamaan karakteristik geologi dari benua yang di duga pernah
bersatu. Mulai dari menghitung umur bebatuan yang sama dari garis pantai tersebut
dan sebagainya. Pada awal tercetusnya teori tektonik lempeng, ilmu untuk
mengukur umur bebatuan belum di temukan sehingga ini menjadi salah satu
hambatan dalam memastikan kebenaran teori tersebut.
3. Kesamaan fosil
Kita pasti berpendapat bahwa jika benua penah bersatu maka makhluk
hidup yang pernah hidup di sana pasti sama. Oleh karena itu kesamaan fosil yang di
temukan pada kedua daerah tersebut haruslah sama. Bukti ini akan memperkuat
bukti pertama dan kedua. Ditemukan fosil paku purba Glossopteris menjadi
indikasi bahwa dulunya benua Afrika, Amerika, Australia, India dan Antartika
bersatu dalam sebuah benua besar yang dinamakan Pangaea.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Prinsip utama dari Teori Tektonik Lempeng adalah bahwa Bumi ini tersusun
oleh lempeng-lempeng yang bergerak. Suatu lempeng dapat berupa kerak samudera,
kerak benua, atau gabungan dari kedua kerak tersebut. Adanya pergerakan lempeng ini
disebabkan oleh adanya arus konveksi, yaitu berupa perpindahan energi panas yang
terjadi di lapisan astenosfer.
Prinsip utama dari Teori Tektonik Lempeng adalah bahwa Bumi ini tersusun
oleh lempeng-lempeng yang bergerak. Suatu lempeng dapat berupa kerak samudera,
kerak benua, atau gabungan dari kedua kerak tersebut. Adanya pergerakan lempeng ini
disebabkan oleh adanya arus konveksi, yaitu berupa perpindahan energi panas yang
terjadi di lapisan astenosfer.
Karena semua lempeng-lempeng tersebut bergerak, maka terjadilah interaksi
antara satu lempeng dengan lempeng lainnya, interaksi tersebut berpusat di sepanjang
batas dari lempeng-lempeng itu. Ada yang berbenturan, ada yang saling menjauh dan
ada yang bergeser (Gambar 8). Setiap interaksi antar lempeng itulah yang kemudian
menimbulkan dinamika di Bumi ini, baik perubahan morfologi, aktivitas vulkanisme,
gempa bumi, tsunami dan sebagainya. teori Tektonik Lempeng dapatlah dikatakan
sebagai “kristalisasi” dari banyak teori yang menyatakan bahwa struktur bumi ini
sesungguhnya bersifat dinamis. Perubahan total cara berfikir dan diterimanya konsep
ini terjadi dalam tempo yang lama seiring makin berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian lempeng tektonik.


http://hendraalzair.blogspot.co.id/2016/05/tektonik-lempeng.html. Diakses
pada03/10/2017Honggorahardjo, Aris Phyrus. 2009.
Pemodelan tingkat aktivitas sesar cimandiriberdasarkan data deformasi permukaan
. Skripsi. FITK, Teknik Geodesi danGeomatika, Institut Teknologi Bandung.Zakaria,
Zulfialdi. 2007.
Aplikasi tektonik lempeng dalam sumber daya mineral,energid an kewilayahan.
Jurnal. Bulletin of Scientific Contribution Vol.5 No.2 April: 123-131

12

Anda mungkin juga menyukai