Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH EVOLUSI

TENTANG
“PEMISAHAN PANGEA DAN TEORI CONTINENTAL DRIFT DALAM
PEMBENTUKAN BENUA”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
INDAH JEFYSA 2130106023
ULFA SAPUTRI 2130106057

DOSEN PENGAMPU:
DIYYAN MARNELI. M, Pd

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
BATUSANGKAR
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pemisahan Pangea dan
Teori Continental drift dalam pembentukan benua” Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Evolusi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambahkan wawasan tentang resensi bagipara pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Diyyan Marneli. M, Pd. selaku dosen
mata kuliah mikrobiologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini

Batusangkar, 3 Maret 2024

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii


DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………...iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
A. Teori Pemisahan Pangea ................................................................................................. 2
B. Continental Drift ............................................................................................................. 2
C. Bukti-Bukti dari Teori Pergeseran .................................................................................. 4
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 7
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 8

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Distribusi fosil fauna dan flora……………………………………………….3


Gambar 3.1 Super benua: pangaea dan pergeserannya .....................................................5

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bumi terdiri dari benua dan sammudera. Benua merupakan daratan kuas yang
nampak pada permaikaan bumi. Sebuah teori pengapungan benua (Continental Drift
Theory) yang dikemukakan oleh Seorang ahli ilmu cuaca dari Jerman yang bernama Alfred
Weneger (1912) menyatakan bahwa 225 juta tahun lalu, bumi baru ada satu benua dan
samudera yang maha luas. Benua raksasa itu dinamakan Pangea, sedangkan Kawasan
samudera yang mengapitnya dinamakan Panthalassa. Sedikit demi sedikit Pangea
mengalami retakan menjadi dua benua yaitu, Laurasia dan Gondwana. Dengan munculnya
teori ini, selanjutnya terbentuklah pula mengenai teori tektonik lempeng yang dapat
menjelaskan bagaimana sebuah benua dapat bergerak menjauh ataupun mendekat. Laurasia
merupakan cikal bakal benua-benua yang saat ini letaknya di sebelah utara ekuator (belahan
bumi utara), meliputi Eurasia, Amerika Utara, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Adapun Gondwana merupakan cikal bakal benua-benua di belahan bumi selatan,
meliputi Amerika Selatan, Afrika, Sub benua India, Australia, dan Antartika, hingga
terbentuk lah benua-berua yang kita saksikan saat ini. Dengan adanya teori sejarah
terbentuknya benua di burni, hal ini dapat berhubungan dengan terbentuknya pulau- pulau
di Indonesia (Sukanndarrumidi, 2018)
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah kali ini, yaitu:
1. Menjelaskan tentang proses pemisahan pangea dan pemisahannya
2. Menjelaskan tentang terjadinya Continental drift pergeseran yang menyebabkan adanya
pemisahan yang terjadi.
3. Menjelaskan tentang bukti-bukti dari teori pergeseran

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah kali ini, yaitu:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan proses pemisahan pangea dan pemisahannya
2. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana terjadinya Continental drift pergeseran
yang menyebabkan adanya pemisahan yang terjadi.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan bukti-bukti dari teori pergeseran

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Pemisahan Pangea
Pangae adalah super benua yang ada selama era akhir Paleozoikum dan awal
Mesozoikum, terbentuk sekitar 300 juta tahun yanglalu. Mulai retak sekitar 200 juta
tahun yang lalu, sebelum komponen benua dipisahkan menjadi konfigurasi mereka saat
ini.Pemisahan Pangea menjadi Laurasia dan Gondwana Sekitar 250 juta tahun yang lalu
(jtl), tujuh benua yang ada pada saat ini (Asia, Australia, Afrika, Eropa, Amerika Utara,
Amerika Selatan, dan Antartika) berada dalam satu benua besar yang disebut Pangea
atau Pangaea dan dikelilingi oleh satu samudera besar yang disebut Samudera
Phantalassa. Kata “Pangea” berasal dari bahasa Yunani Kuno pan (semua, seluruh) dan
gaia (daratan, bumi). Kata “Pangea” muncul pertama kali dalam sebuah buku berjudul
Die Entstehung der Kontinente und Ozeane (Asal Mula Benua dan Samudera) edisi
tahun 1920 oleh Alfred Wegner, seorang ilmuwan geofisika asal Jerman. Dalam
teorinya tentang “Pergeseran / Perpindahan Benua” (Continental Drift), beliau
berpendapat bahwa pada awalnya semua benua yang ada saat ini berasal dari sebuah
benua yang sangat besar, yang dikenal dengan Super Continent (Benua Super).
(Santoso, 2011)
Namun, adanya arus konveksi di bagian mantel menyebabkan lapisan kerak bumi
di atasnya bergerak secara perlahan. Hal ini menyebabkan bagian kerak tersebut
terpecah-pecah dan membentuk suatu lempeng atau kerak yang lebih kecil dan
menyebabkan Pangea terpisah menjadi beberapa bagian, seperti Laurasia dan
Gondwana. Pergerakan lempeng atau kerak bumi juga menyebabkan gempa bumi;
pembentukan gunung berapi atau pegunungan; dan pembentukan kepulauan Proses
pemecahan Pangea menjadi Laurasia dan Gondwana dimulai sekitar 200 juta sampai
sekitar 135 juta tahun yang lalu. Para ilmuwan percaya, bahwa pecahnya Pangea
disebabkan oleh adanya arus konveksi di mantel yang menggerakan kerak bumi di
atasnya dan akhirnya memisahkan Laurasia dan Gondwana. Laurasia terdiri dari Benua
Amerika Utara, Asia dan Eropa, serta pulau Greenland yang ada saat ini. Sementara,
Gondwana terdiri dari Benua Amerika Selatan, Australia, Afrika, Antartika, serta India
dan pulau Madagaskar yang ada saat ini.(Iskandar, 2008)
B. Continental Drift
Pada tahun 1912, Alfred Wegener mengemukakan konsep Apungan Benua
(Continental Drift ), hipotesa utamanya adalah adanya satu super continent yang
dinamakan Pangea (semua daratan), yang dikelilingi Panthalassa (semua lautan).
Pangea ini mulai berpisah menjadi duakontinen yang relatif lebih kecil, yaitu Laurasia
(belahan bumi utara) dan Gondwana (belahanbumi selatan), pada periode Jura, hingga
pada akhir Kapur, dua kontinen ini memisahkan dirikembali menjadi daratan-daratan
yang terlihat seperti kontinen pada saat sekarang. Di buku yang berjudul “The Origin
of the Continent and Ocean” (1912), Wegener memberikan bukti-bukti untuk
membenarkan teori apungan benua tersebut, beberapa diantaranya ditemukannya

2
bentuk fosil tumbuhan dan hewan yang memiliki umur yang sama ditemukan di sekitar
pantaikontinen yang berbeda, menandakan bahwa kontinen tersebut pernah bersatu.
Misalnya, fosil buaya air tawar ditemukan di Brazil dan Afrika selatan dan fosil reptil
air Lystrosaurus jugaditemukan pada batuan berumur sama dari berbagai lokasi di
Amerika Selatan, Afrika, dan Antartika. Bukti lainnya adalah berupa Bukti strukur dan
jenis batuan, yakni dengan adanya persamaan lapisan batuan di Antartika, Australia,
Amerika Selatan, Afrika, dan India (Sapiie, 2012)

Gambar 2.1 Distribusi fosil fauna dan flora


(sumber : syaifulmangantjo.wordpress.com)

Hipotesis pergeseran benua baru mendapat dukungan kuat pada tahun 1960-an
dengan munculnya teori lempeng tektonik (plate tectonics) yang menjelaskan
mekanisme pergerakan benua secara lebih rinci dan rasional. Teori ini menyatakan
bahwa kerak bumi (lapisan terluar bumi) tersusun dari beberapa lempeng tektonik yang
saling berinteraksi di batas-batasnya. Lempeng-lempeng tektonik ini mengapung di atas
lapisan mantel bumi (lapisan di bawah kerak bumi) yang plastis dan mengalir akibat
panas dari inti bumi. Panas ini menyebabkan konveksi mantel, yaitu pergerakan naik-
turun dari materi mantel yang menghasilkan gaya dorong atau tarik pada lempeng-
lempeng tektonik.
Ada tiga jenis batas lempeng tektonik, yaitu:
1. Batas divergen
Batas divergen yaitu batas antara dua lempeng tektonik yang saling menjauh
di batas ini, terjadi pembentukan kerak bumi baru akibat naiknya magma dari
mantel ke permukaan. Contoh batas divergen adalah punggung tengah samudra
(mid-ocean ridge) yang membentang di tengah-tengah lautan.
2. Batas konvergen
Batas Konvergen yaitu batas antara dua lempeng tektonik yang saling
bertabrakan. di batas ini, terjadi penghancuran kerak bumi akibat salah satu
lempeng menunjam ke bawah lempeng lainnya. Contoh batas konvergen adalah
palung laut (ocean trench) yang terbentuk di tepi benua atau pulau vulkanik
(volcanic island arc) yang terbentuk di tengah lautan.
3. Batas transform

3
Batas transform yaitu batas antara dua lempeng tektonik yang saling
bergeser secara horizontal. Di batas ini, tidak terjadi pembentukan atau
penghancuran kerak bumi, tetapi terjadi gesekan dan retakan yang dapat
menyebabkan gempa bumi. Contoh batas transform adalah patahan San Andreas di
California, Amerika Serikat. Teori lempeng tektonik dapat menjelaskan berbagai
fenomena geologi yang terkait dengan pergerakan benua, seperti pembentukan
pegunungan, gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami. Teori ini juga dapat
menjelaskan perubahan bentuk dan ukuran lautan akibat pergerakan lempeng-
lempeng tektonik. Misalnya, Samudra Atlantik terus melebar karena adanya
punggung tengah samudra yang memisahkan Amerika dari Eropa dan Afrika.
Sebaliknya, Samudra Pasifik terus menyempit karena adanya palung laut yang
menunjam ke bawah Asia dan Australia. (Sukron Nasuha, 2018)
C. Bukti-Bukti dari Teori Pergeseran
Bumi beserta laut dan daratan yang ada di atasnya mengalami evolusi bentuk
dan susunannya dalam jangka waktu ratusan juta tahun. Pada tahap evolusi inilah benua
dan lautan terbentuk secara bertahap. Teori tentang pembentukan benua dan samudera
dikemukakan oleh seorang ahli Meteorologi dan Geologi berkebangsaan Jerman,
Alfred Wagener yang hidup antara tahun 1880-1930. Dalam bukunya yang terbit tahun
1915 yang berjudul Die Entstehung der Kontinente und Ozeane atau dalam bahasa
Inggris menjadi The Origin of Continents and Ocean yang artinya yaitu "Asal Mula
Benua Dan Samudera Wagener mengemukakan hipotesis pergeseran benua
"Continental Drift". Teori ini menjelaskan bahwa benua dan samudera yang ada saat
ini merupakan suatu hasil dari proses pergeseran benua pada masa lampau. Bukti yang
dikaitkan dengan proses tersebut adalah dari bukti geologi dan paleontologi fosil.
(USGS, 2014)
Berdasarkan indikasi dari bukti tersebut, diperkirakan pada sekitar lebih dari
200 juta tahun yang lalu benua yang ada di Bumi hanya satu, yaitu super benua yang
disebut dengan Pangaea. Istilah ini merupakan bahasa Yunani yang berarti "seluruhnya
daratan". Kemudian pada suatu masa di antara 150-100 juta tahun yang lalu super benua
ini pecah menjadi beberapa bagian dan bagian-bagian itu bergerak saling menjauh di
antara yang lainnya sehingga membentuk benua dan lautan seperti terlihat pada saat ini.
Bukti geologi yang dikemukakan oleh Wagener salah satunya adalah bentuk dari Benua
Amerika Selatan dan Benua Afrika yang saat ini jika di tempelkan pada kedua sisinya
yang berdekatan maka akan saling menempel dengan baik Dan jika diperhatikan pada
sisi-sisi benua yang lain yang posisinya berseberangan, maka juga akan ditemukan
indikasi yang sama.

4
Gambar 3.1 Super benua: pangaea dan pergeserannya
(Sumber: Encylopaedia Britannica, 2017)

Setelah itu, benua benua tersebut bergerak saling menjauh menuju tempat
tempat seperti yang bisa kita lihat saat ini. Pergerakan tersebut menuju ke arah
khatulistiwa dan juga ke arah barat. Ia hanya mengemukakan hipotesa pengapungan
dan pergeseran benua. Wegener ini beum dapat menyajikan bukti yang kuat untuk
mendukung hipotesisinya. la hanya menemukan kesamaan fosil pada setiap bemua
sehingga bukti tersebut belum relevan dan dia belum dapat menjelaskan dan
meyakinkan para ahli tentang hipotesisnya. Pengapungan benua di air di sebabkan oleh
gaya lateral. (defri yona, 2017)
Menurut Sukandarrumidi. (2018) pertanyaan mengenai bagaimana benua
tersebut bisa terpecah dan bergeser menjadi benua benua yang lebih kecil dapat
terjawab oleh seorang ahli bernama Harry Has dimana ia menjelaskan bahwa Pangeaea
pecah dan menjadi benua benua yang kecil karena arus konveksi yang berasal dari inti
bumi yang amat sangat panas. Arus konveksi ini menyebabkan lempeng- lempeng bumi
saling bertabrakan, sehingga menyebabkan peristiwa Konvergen, Divergen dan Sesar.
Pergerakan lempengan lempangan bumi yang saling bertubrukan itu mengakibatkan
Pangeaea pecah dan menjadi beberapa daratan yang lebih kecil yang disebut sebagai
benua-benua yang ada pada saat ini, yaitu benua Eropa, Amerika, Afrika, Asia, dan
Australia.
Bukti pergeseran benua Berikut adalah bukti teori pergeseran benua:
1. Adanya kesamaan garis pantai antara benua Amerika pada bagian utara dan benua
Afrika pada bagian barat.
2. Adanya kesamaan fosil di daerah-daerah yang diduga pernah menjadi satu.
3. Adanya kesamaan struktur tanah dan bebatuan pada daerah daerah yang diduga
pernah menyatu.

Terdapat beberapa teori yang di kemukakan oleh para ahli dalam hipotesis
tentang pergeresan benua antara lain:
1. Teori Apungan Benua oleh Alfred Wegener (1910)

5
2. Teori Edward Suess , Menurut Suess, bumi terbentuk tidak karena bencana alam
kecuali daerah seismik karena bumi merupakan benua yang stabil.
3. Teori James Dana Dana mengatakan bahwa pemandangan alam (bumi)
tebentuk karena adanya proses pelapukan dan erosi.(Aarlson, 2011)
Berikut adalah bukti-bukti tentang pemisahan pengea menjadi Laurasia dan
Gondwana :
1. Batuan di Afrika barat mirip dengan batuan di Amerika Selatam sebelah timur
2. Bentuk teluk Afrika setangkup dengan Amerika Selatan dekat Guyana dan
brazil.
3. Bukti fosilnya diantaranya :
Jenis Daerah
Notropik Afrika India Australia Antartik
Glassopteris Permian Permian Permian Permian Permian
(Pakuan-pakuan) trias trias trias trias trias
Lystrosaurus - Permian Permian Permian Permian
(Reptilia) trias trias trias trias
Mesosaurus Permian Permian - - -
(Reptilia) trias trias

Bukti Bukti Teori Pergeseran Benua:


1. Adanya kesamaan garis pantai antara benua Amerika pada bagian utara dan
benua Afrika pada bagian barat.
2. Adanya kesamaan fosil di daerah daerah yang diduga pernah menjadi satu.
3. Adanya kesamaan struktur tanah dan bebatuan pada daerah daerah yang
diduga pernah menyatu (Santoso, 2011)

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang di dapatkan pada materi hubungan hewan dengan
lingkunganya dan faktor pembatas yaitu sebagai berikut:
1. Pangae adalah super benua yang ada selama era akhir Paleozoikum dan awal
Mesozoikum, terbentuk sekitar 300 juta tahun yanglalu. Mulai retak sekitar 200 juta
tahun yang lalu, sebelum komponen benua dipisahkan menjadi konfigurasi mereka saat
ini.Pemisahan Pangea menjadi Laurasia dan Gondwana Sekitar 250 juta tahun yang lalu
(jtl), tujuh benua yang ada pada saat ini (Asia, Australia, Afrika, Eropa, Amerika Utara,
Amerika Selatan, dan Antartika) berada dalam satu benua besar yang disebut Pangea
atau Pangaea dan dikelilingi oleh satu samudera besar yang disebut Samudera
Phantalassa.
2. Pada tahun 1912, Alfred Wegener mengemukakan konsep Apungan Benua
(Continental Drift ), hipotesa utamanya adalah adanya satu super continent yang
dinamakan Pangea (semua daratan), yang dikelilingi Panthalassa (semua lautan).
Pangea ini mulai berpisah menjadi duakontinen yang relatif lebih kecil, yaitu Laurasia
(belahan bumi utara) dan Gondwana (belahanbumi selatan), pada periode Jura, hingga
pada akhir Kapur, dua kontinen ini memisahkan dirikembali menjadi daratan-daratan
yang terlihat seperti kontinen pada saat sekarang.
3. Bumi beserta laut dan daratan yang ada di atasnya mengalami evolusi bentuk dan
susunannya dalam jangka waktu ratusan juta tahun. Pada tahap evolusi inilah benua dan
lautan terbentuk secara bertahap.

7
DAFTAR PUSTAKA

Aarlson, D. H. (2011). Physical Geology ninth Edition. New york: McGraww Hill
defri yona, D. (2017). Fundamental oseanografi. Malang : UB Press.
Iskandar, D. T. (2008). Modul 1 Teori Evolusi. 1–51. Malang : UMM press
Santoso. (2011). Pengantar Tehnik Geofisika. Bandung : ITB press.
Sapiie, B. (2012). Tektonofisik.Bandung : ITB press.
Sukanndarrumidi. (2018). Geologi sejarah. Yogyakarta : Gajah mada univ press.
SUKRON NASUHA, D. S. budiani T. (2018). Teori Continental Drift Alfred Wegener
PeriodeTahun 1912-1967 dalam Perspektif Program Riset Ilmiah. Universitas Gadjah
Mada, 1, 12.
USGS. (2014). This Dynamic Earth: The Story of Plate Tectonics. UGM press.

8
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies

https://doi.org/ 10.54801/juquts.v2i1.168

Vol. 2 No. 1, 2023, 04-10

Marine in the Qur'an: Interpretation of Al-A’raf verse 57 and


Ar-Rahman verses 19-20
Muhamad Fajar1, Muhamad Lutfi Puadi, Qama Ramadhan, Yusran Anshar Musyaffa, Bannan Naelin
Najihah.

Abstract
[Ocean in the Qur'an: Interpretation Study of Ar-Rahman verses 19-20] Indonesia is an archipelagic country with a traffic
lane that connects the Pacific Ocean and the Indian Ocean. The sea is a natural wealth with various phenomena and biota in
it. There are various signs in the verses of the Qur'an about natural phenomena that occur in the world, one of which is the
phenomenon of the meeting of two sea water but they do not mixing each other. This phenomenon deserves to be researched
because of the rarity of studying discussions regarding this in the community. So, this study aims to provide knowledge to
the public regarding natural phenomena in the Qur'an. This study uses a descriptive method by collecting various references
from the marine sector and interpretive studies about natural phenomena in the Qur'an. The discovery of the phenomenon
of two sea waters that do not mix with each other proves the truth of the word of Allah SWT. Hopefully, this research will
provide readers with an understanding of this phenomenon and this research study of commentary will become one of the
evidence of the truth of the Qur'an and have an impact on science, especially in the marine sector.
Keywords
Marine— al-quran — Nature phenomena

‫ملخص‬
‫ البحر ثروة طبيعية بداخله‬.‫] إندونيسيا دولة أرخبيلية بها ممر مرور يربط المحيط الهادئ والمحيط الهندي‬20-19 ‫ سورة الرحمن اآليات‬.QS ‫ دراسة تفسير‬:‫[بهاري في القرآن‬
‫هذه الظاهرة تستحق‬.‫ إحداها ظاهرة التقاء مائتي بحر لكنهما ال يختلطان ببعضهما‬، ‫ تعددت آيات القرآن الكريم عن الظواهر الطبيعية التي تحدث في العالم‬.‫ظواهر ونباتات مختلفة‬
‫ تستخدم هذه الدراسة المنهج‬.‫ لذلك تهدف هذه الدراسة إلى توفير المعرفة للجمهور فيما يتعلق بالظواهر الطبيعية في القرآن‬.‫البحث بسبب ندرة دراسة المناقشات بشأنها في المجتمع‬
‫ إن اكتشاف ظاهرة مياه البحر التي ال تختلط ببعضها البعض يثبت‬.‫الوصفي من خالل جم ع مراجع مختلفة من القطاع البحري ودراسات تفسيرية حول الظواهر الطبيعية في القرآن‬
، ‫ ونأمل أن يزود هذا البحث القراء بفهم لهذه الظاهرة وستصبح هذه الدراسة البحثية للتعليق أحد األدلة على صحة القرآن ويكون لها تأثير على العلم‬.‫صحة كالم هللا سبحانه وتعالى‬
.‫خاصة في القطاع البحري‬
‫الكلمات المفتاحية‬
‫القرآنية‬- ‫الظواهر البحرية‬
Abstrak
[Bahari dalam al-Qur’ān: Studi Tafsir QS. Ar-Rahman ayat 19-20] Indonesia merupakan negara kepulauan jalur arus
lintas yang menyambungkan antara samudera pasifik dan samudera hindia. Laut merupakan kekayaan alam dengan berbagai
fenomena serta biota di dalamnya. Terdapat berbagai isyarat ayat-ayat Al-Qur’an tentang fenomena-fenomena alam yang
terjadi di dunia, salah satunya adalah fenomena bertemunya dua air laut namun tidak saling bercampur. Fenomena ini patut
untuk diteliti karena jarangnya kajian pembahasan-pembahasan yang berkenaan tentang hal ini di masyarakat. Maka
penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat berkenaan tentang fenomena alam laut di dalam
Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan mengumpulkan berbagai referensi dari bidang kelautan dan
studi tafsir tentang fenomena alam di dalam Al-Qur’an. Penemuan fenomena dua air laut yang tidak saling bercampur ini
membuktikan benarnya firman Allah SWT. Mudah-mudahan penelitian ini memberikan pemahaman kepada pembaca
berkenaan tentang fenomena ini dan penelitian studi tafsir ini menjadi salah satu bukti tentang kebenaran Al-Qur’an dan
berdampak kepada ilmu-ilmu pengetahuan khususnya di bidang kelautan.
Kata-kata Kunci
Bahari — al-quran — Fenomena Alam
1
Institut Agama Islam PERSIS Bandung, Indonesia
*Penulis Korespondensi: muhfaj06@gmail.com

Pembahasan
Daftar Isi 4.2
4.2.1 Studi Tafsir QS.Al-A'raf ayat57 Ar-Rahman ayat 19-20 3
1 Pendahuluan 1 5 Kesimpulan 5
2 Kajian Pustaka 2 6 Pustaka 6
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Teori Laplace ............................................................ 2
2.1.2 Teori Pergeseran Benua ............................................. 2 1. Pendahuluan
2.1.3 Teori Tektonik Lempeng ............................................ 2
2.2 Penelitian Terdahulu .................................................. 2 Sekitar 71% permukaan bumi ditutupi oleh air dan
3 Metode 2 97% air tersebut merupakan air asin laut. Negara
3.1 Metode Deskriptif ...................................................... 2 Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan
4 Hasil dan Pembahasan 3 terbesar di dunia dengan total 17.508 pulau yang
4.1 Hasil dikelilingi oleh laut.(Sunaryo, 2019)
4.1.1 Bahari dalam Tinjauan Umum .................................... 2 Dalam catatan sejarah kelautan Indonesia
4.1.2 Kosakata Laut dalam Al-Qur'an .................................. 2 berbagai bencana kelautan seperti erosi pantai,
4.1.2.1 Al-Bahr .................................................................. 2 tsunami, banjir, gempa bumi, angin topan/badai,
4.1.2.2 Kata yang semakna dengan Bahr............................. 3

1
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies

https://doi.org/ 10.54801/juquts.v2i1.168

Vol. 2 No. 1, 2023, 04-10

kenaikan paras muka air laut, banjir rob, 2. Kajian Pustaka


kekeringan, dan longsor telah terjadi dalam belasan
tahun terakhir. 2.1 Kajian Teori
Pada akhir Januari tahun 2023 telah terjadi Dalam mengkaji ayat-ayat mengenai fenomena-
banjir rob akibat tingginya pasang air laut yang
fenomena alam kelautan penelitian akan
menyebabkan terendamnya kawasan pemukiman
warga di Indragiri hilir, Tembilahan, provinsi Riau. menggunakan tiga pendekatan teori yaitu teori
Rumah dinas bupati Indrgiri Hilir pun terendam laplace, teori pergeseran benua dan teori tektonik
banjir sehingga mengharuskan sang bupati lempeng.
mengungsi di belakang mes Kedatun. Tak hanya 2.1.1 Teori Laplace
rumah dinas bupati, beberapa pelayanan dan Teori Laplace adalah teori yang menjelaskan
fasilitas Kesehatan juga teredam banjir. tentang Proses terbentuknya laut berawal dari
Bencana dan kerusakan laut pada dasarnya proses pembentukan bumi yang mana menurut
bukan hanya dihayati sebagai fenomena alam
Laplace, bumi terbentuk 4 miliar tahun yang lalu.
semata. Namun juga merupakan konsekuensi
perilaku manusia terhadap alam. Tertuang dalam Pembentukan bumi berawal dari pengerutan
QS.Ar-Rum:41: matahari yang mengakibatkan bagian dari matahari
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut terlepas, sehingga terlempar keluar dan saling
karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah tabrakan akhirnya terbentuklah planet, salah
merasakan kepada mereka sebagian dari (dampak) satunya planet bumi, karena pada saat itu gravitasi
perbuatan mereka.” bumi sangat kuat sehingga menarik asteroid,
Jamak ditemukan berbagai isyarat petunjuk Al- sehingga terjadi tabrakan.
Qur’an mengenai relasi manusia dengan alam. Dengan adanya tabrakan yang cukup banyak
Kandungan Al-Qur`an sendiri tidak hanya berbicara dan dashyat, akhirnya terbentuklah kawah kawah,
mengenai masalah akidah, fiqih dan yang dari kawah itulah mulai terbentuk lautan di mana
berhubungan dengan persiapan seorang hamba pada awalnya, karena bumi di selimuti oleh kabut
menuju alam akhirat saja. Al-Qur`an juga berbicara sehingga bumi mengalami pembekuan, setelah tak
tentang sejumlah tanda-tanda kebesaran-Nya. lama kemudian debu yang menyelimuti bumi
(Akhmad Rusydi:2016) menghilang dan sinar matahari dapat tembus yang
Al-Qur’an telah memuat fakta-fakta saintifik mengakibatkan terjadinya kondensasi uap air yang
1400 tahun lebih dahulu dari pada penemuan sains ada dan mulai turun hujan. Hujan yang berlalu
Moderen. Mu’jizat al-Qur'ān dalam bentuk ilmu sangat lama ini mengakibatkan kawah yang
dipandang lebih sesuai dan berkesan bagi umat terbentuk tadi terisi oleh air.
nabi Muhammad. Mu’jizat seperti ini dikenal 2.1.2 Teori Pergeseran Benua
dengan mu’jizat ma’nawi, yaitu dapat difahami Hipotesis mengenai pergeseran Benua (continental
(Viza Ulfa Rina:2014) drift) merupakan gagasan yang dituangkan Alfred L.
Setelah memikirkan lebih dalam makna-makna Wegener pada hipotesisnya yang dituangkan dalam
yang terkandung dalam al-Qur’an, terdapat banyak buku berjudul The Origin of Continent and Oceans
ayat-ayat yang berbicara tentang bahari/kelautan (1912).
dalam Al-Qur`an. Diantara fenomena pembahasan Wegener menyebut benua tersusun dari
bahari dalam Al-Qur’an, terdapat fenomena alam batuan sial yang terapung pada batuan sima yang
yang menarik yaitu Allah SWT berfirman dalam QS lebih besar berat jenisnya. Pergerakan benua itu
Al-Furqân (25): 53 menuju khatulistiwa dan juga ke arah
ٌ ٌۚ ‫عذْبٌ فُ َراتٌ َّو ٰهذَا مِ ْل ٌح ا ُ َجا‬
‫ج َو َجعَ َل بَ ْينَ ُه َما‬ َ ‫ي َم َر َج ْالبَحْ َري ِْن ٰهذَا‬
ْ ‫َوه َُو الَّ ِذ‬ barat.Hipotesis utamanya adalah di bumi pernah
‫بَرْ زَ ًخا َّوحِ جْ ًرا َّمحْ ُج ْو ًرا‬
ada satu benua raksasa yang disebut Pangaea
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut (artinya “semua daratan”) yang dikelilingi oleh
mengalir (berdampingan); yang ini tawar dan segar Panthalassa (“semua lautan”).
dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan Selanjutnya, 200 juta tahun yang lalu Pangaea
antara keduanya dinding dan batas yang tidak pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil yang
tembus. yaitu tentang pertemuan dua air laut yang kemudian bergerak menuju ke tempatnya seperti
memiliki pembatas diantara keduanya.” yang dijumpai saat ini.
Beberapa fakta saintifik dan isyarat kalam Al-
2.1.3 Teori Tektonik Lempeng
Qur’an mengenai fenomena alam terkait kelautan
membuat pembahasan mengenai penafsiran bahari Sepanjang tahun 1960-an, banyak penemuan
dalam Al-Qur’an patut untuk dikaji. teknologi yang kemudian mendorong revisi
Hipotesis Apungan Benua menjadi Teori Tektonik
Lempeng (Plate Tectonic Theory).
Pada teori ini, dijelaskan bahwa permukaan
bumi dibentuk oleh kepingan-kepingan litosfer,

2
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies

https://doi.org/ 10.54801/juquts.v2i1.168

Vol. 2 No. 1, 2023, 04-10

yaitu lapisan padat dari kerak bumi dan mantel 4. Hasil dan Pembahasan
bumi bagian atas, yang mengapung di atas
astenosfer. Astenosfer adalah lapisan plastis di 4.1 Hasil
bawah litosfer yang memiliki sifat seperti fluid yang 4.1.1 Bahari dalam Tinjauan Umum
dapat mengalir. (Andi Kurniawan:2016) Secara umum bahari/laut adalah kumpulan air asin
2.2 Penelitian Terdahulu dalam jumlah yang sangat banyak dan luas, yang
Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dalam berfungsi menghubungkan atau memisahkan
jurnal ini adalah: antara suatu benua dengan benua (Rokhmin
1.Skripsi Maulidi Ardiyantama berjudul “Fenomena Dahuri:2003)
Laut Dalam Pandangan Al-Qur’an (Studi Tafsîr Al- laut memiliki sumber daya hayati dan nir-hayati
Jawahir dan Tafsir Mafatihul Ghaib Berdasarkan : serta terdapat pelbagai unsur kimia, ada yang
Qs. Al-Rahman:19-20, Qs. al-Furqan:53, Qs. al- berbentuk senyawa dengan air (HO) dan tanah.
Aspek lain di laut terdapat juga fenomena fisika
Thur:6)”
yang disebabkan oleh rotasi bumi, seperti kejadian
2. Skripsi Nuri Qomariah Maritta berjudul “Konsep
pasang surut permukaan air (Pasut) (Rizald Max
Geologi Laut Dalam Al-Quran Dan Sains : Analisa Rompas, Sahala Hutabarat, Julius Robert
surat Ar Rahman [55]:19-20, Surat An Naml Rompas:2008)
[27]:61, dan Surat Al Furqan [25]:53” Laut ialah seluruh badan air asin yang saling
3. Penelitian Sawijii, Asri and Mauludiyah, berhubungan dan menutupi 70% (tepatnya
Mauludiyah and Munir, Misbakhul (2017) yang 70,78%) dari permukaan bumi. Jumlah ini tidak
berjudul “Petik Laut dalam Tinjauan Sains dan termasuk danau asin (salt lake) yang tidak
Islam.” dalam Al-Ard Jurnal Teknik Lingkungan dinyatakan sebagai laut, berdasarkan definisi di
nomor 2 volume 2. atas. Air pada permukaan bumi, dengan demikian,
Literatur buku yang fokus meneliti permasalah
bisa dibedakan berdasarkan tempatnya, ialah: air
lautan, yakni buku berjudul “Batas dua laut:Al-
laut dan badan air yang ada di darat, selain Laut.
Quran menyibak rahasia lautan” karya Agus
S.Djamil. Buku tersebut membahas fenomena- Dari total badan air yang menutupi permukaan
fenomena bahari tentang batas dua laut dengan bumi, 97% ialah air laut. Hanya sekitar 3% air di
disertai penjelasan-penjelasan yang ilmiah. bumi yang bukan air laut.
Buku tersebut mencoba merelevansikan ayat- Dari satelit terhadap planet bumi
ayat al-Qur’an dengan penemuan-penemuan ilmiah memperlihatkan warna dominan biru. Laut lebih
yang berhubungan dengan fenomena batas dua banyak menyerap spektrum cahaya selain biru;
lautan, sehingga penjelasan terhadap kandungan spektrum warna biru akan dipantulkan dan
ayat-ayat al-Qur’an akan semakin kaya dan selalu tertangkap oleh citra satelit, yang menunjukkan
aktual. identitas laut. (Dewa Gede Raka Wiadnya:2012)
Dari beberapa penelitian tersebut, ditemukan 4.1.2 Kosakata Laut dalam Al-Qur’an
kesamaaan dalam pembahasan yaitu mengenai
4.1.2.1 Al-Bahr
fenomena laut dalam Al-Qur’an. Ada pun artikel
penelitian ini berfokus pada fenomena laut yang Istilah laut di dalam al-Qur’an disebutkan dengan
dijelaskan dalam Al-Qur’an pada surat Ar-Rahman kata bahr dengan segala bentuk derivasinya yang
ayat 19-20. terulang sebanyak 41 kali.
Rincian tersebut terbagi ke dalam beberapa
3. Metode bagian sebagai berikut:
1) Kata bahr dalam bentuk mufrad/ tunggal
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian terulang sebanyak 33 kali dan tersebar di
ini adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu dalam 32 ayat.
penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu 2) Kata bahr dalam bentuk tathniyyah yaitu
gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat bahran dan bahrayn, masing-masing
sekarang (Sujana dan Ibrahim:1989). masing terulang sebanyak satu dan empat
Jenis penelitian yang digunakan dalam kali serta tersebar di dalam lima ayat.
penelitian ini adalah penelitian kepustakaan 3) Kata bahr dalam bentuk plural/ jamak
(library research). Suatu penelitian yang dilakukan yaitu abhur dan bihar masing-masing
dengan cara mengumpulkan sumber data pustaka s terulang satu dan dua kali serta tersebar di
dan menggunakan teknik analisis isi. dalam tiga ayat.
Fungsi pengulangan kata dalam al-Qur’an
sesuai kaidah tafsir adalah untuk mengokohkan
suatu permasalahan dalam hati masyarakat, serta
menunjukkan pentingnya permasalahan yang

3
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies

https://doi.org/ 10.54801/juquts.v2i1.168

Vol. 2 No. 1, 2023, 04-10

tersembunyi di balik kata tersebut agar mengakibatkan kawah yang terbentuk tadi terisi
mendapatkan perhatian. oleh air. Hal ini disebut sebagai siklus hidrologi.
Menurut Raghib al-Isfahani, makna kata bahr (Indarto, 2010)
adalah setiap tempat yang luas yang mencakup air
yang banyak. Setiap sesuatu yang luas bisa
dikatakan bahr. Kata bahr juga bisa berarti orang
yang luas ilmunya.(Al-Ashfahani, 2004)
4.1.2.2 Kata yang Semakna dengan Bahr
Di dalam al-Qur’an terdapat istilah lain yang
memiliki arti laut selain kata bahr, yaitu yamm.
Kata yamm merupakan bentuk mashdar dari kata
kerja dasar yumma-yumammu-yamman, berasal
dari akar kata ya’-mim-mim yang bermakna
terlempar ke laut.
Kata yamm di dalam al-Qur’an terulang Gambar I. Pertemuan Dua Laut
sebanyak 8 kali dan terdapat pada tujuh ayat dan Allah berfirman dalam QS. Ar-Rahman ayat 19-20:
ٌ َ‫ بَ ْينَ ُه َما بَرْ ز‬١٩ ‫َم َر َج ْالبَحْ َري ِْن يَ ْلتَ ِق ٰي ِن‬
٢٠ ‫خ َّال يَ ْب ِغ ٰي ِن‬
empat surat.
Artinya: Dia membiarkan dua lautan mengalir yang
Lima ayat dari kata yamm bermakna laut dan
keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada
masing-masing terdapat pada QS. Al-A‘raf: 136, QS.
batas yang tidak dilampaui masing-masing.
TaHa: 78 dan 97, QS. Al-Qasas: 40 dan QS. Az-
Surat ar-Rahman ayat 19-20, oleh sebagian
Zariyat:40. Sedangkan dua ayat yang lain kata
besar para mufasir ditafsirkan dengan surat al-
yamm bermakna sungai Nil yang terdapat pada QS.
Furqan ayat 53.
Ta Ha: 39 (terulang dua kali) dan QS. Al-Qasas: 7.
Tim Tafsir Ilmi Kemenag menerangkan bahwa
Ulama bahasa sepakat bahwa kata yamm
ayat-ayat ini menjelaskan Allah Subhanahu wa
adalah bahr. Dalam al-Qur’an kata yamm tersebut
Ta’ala mengalirkan air yang asin dari air yang tawar
adalah sungai Nil di Mesir.(Al-Mahalli & As-Suyuthy,
berdekatan yang kemudian berkumpul menjadi
t.t.)
satu. Masing-masing tidak mempengaruhi yang lain,
4.2. Pembahasan
yang asin tidak mempengaruhi yang tawar sehingga
4.2.1 Studi Tafsir QS.Al-A’raf:57 dan QS. Ar-
yang tawar menjadi asin dan yang asin menjadi
Rahman ayat 19-20
tawar. (Lajnah Pentashih Al-Qur’an, 2012)
Dalam QS.Al-A’raf 57 Allah berfirman: Allah telah membatasi di antara keduanya
“Dialah yang meniupkan angin sebagai
pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan dengan batas yang telah diciptakan dengan
rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu kekuasaan-Nya atau dibatasinya dengan batas yang
membawa awan mendung, Kami halau ke suatu berupa tanah. Firman Allah:
daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di ٌ ٌۚ ‫عذْبٌ فُ َراتٌ َّو ٰهذَا مِ ْل ٌح ا ُ َجا‬
‫ج َو َج َع َل بَ ْينَ ُه َما‬ َ ‫ي َم َر َج ْالبَحْ َري ِْن ٰهذَا‬ ْ ‫َوه َُو الَّ ِذ‬
daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan
٥٣ ‫بَرْ زَ ًخا َّوحِ جْ ًرا َّمحْ ُج ْو ًرا‬
hujan itu berbagai macam buah-buahan.”
Pembentukan bumi berawal dari pengerutan Artinya: Dan Dialah yang membiarkan dua laut
matahari yang mengakibatkan bagian dari matahari mengalir (berdampingan); yang ini tawar dan segar
terlepas, sehingga terlempar keluar dan saling dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan
tabrakan akhirnya terbentuklah planet, salah antara keduanya dinding dan batas yang tidak
satunya planet bumi, karena pada saat itu gravitasi
tembus. (al-Furqan/25: 53)
bumi sangat kuat sehingga menarik asteroid,
sehingga terjadi tabrakan. Peristiwa di atas dapat dilihat seperti sungai-
Sesuai dengan teori Laplace dengan adanya sungai yang mengalir dari gunung-gunung yang
tabrakan yang cukup banyak dan dashyat, akhirnya akhirnya masuk ke dalam laut dan rasanya menjadi
terbentuklah kawah-kawah. Dari kawah itulah asin sedang air sungainya tetap tawar.
mulai terbentuk lautan di mana pada awalnya,
karena bumi di selimuti oleh kabut sehingga bumi Menurut kajian ilmiah Agus S.Djamil, laut
mengalami pembekuan, setelah tak lama kemudian mempunyai sifat fisika dan kimia yang tidak
debu yang menyelimuti bumi menghilang dan sinar homogen. Ketidakhomogenan ini yang
matahari dapat tembus yang mengakibatkan menyebabkan laut bergerak dinamis. Proses yang
terjadinya kondensasi uap air yang ada dan mulai
memicu pergerakan ini sangat kompleks dan
turun hujan.
Hujan yang berlalu sangat lama ini melibatkan tenaga dari luar seperti angin, rotasi

4
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies

https://doi.org/ 10.54801/juquts.v2i1.168

Vol. 2 No. 1, 2023, 04-10

bumi, topografi dasar laut maupun hubungan satu jelas. Lafadz barzakh atau penghalang diciptakan
sama lain antar laut. Distribusi rapat massa yang atas kehendak Allah Swt. Lu’lu’ dan marjān jika
tergantung pada tingkat kegaraman, temperatur dilihat dari bentuknya adalah mutiara yang besar
dan tekanan udara juga mempunyai peranan dan Mutiara kecil, beliau juga menyebut marjān
penting. sebagai batu yang berwarna merah, bahwa lu’lu’
Aliran arus permukaan yang hangat dari dan marjān dapat ditemukan pada dua laut
kawasan tropis mengalir melintasi katulistiwa sebagaimana Fakruddin ar-Razi tetap mengambil
menuju Lautan Atlantik Utara dan Laut Norwegia, makna asli (harfiyah) pada lafadz minhumā (keluar
untuk kemudian mengalami pendinginan. Akibat dari keduanya).(Al-Razy, 1999)
pendinginan ini terjadi peningkatan rapat massa Menurut ilmu pengetahuan modern (science)
dan laut bergerak ke bawah sebagai aliran arus faktor yang mempengaruhi dua laut (al-bahraini)
bawah dan bergerak menuju lautan Atlantik Selatan, yang tidak saling terlampaui satu sama lain karena
Lautan Hindia dan menuju Lautan Pasifik. Gerakan adanya karakteristik yang berbeda, diantaranya
aliran arus bawah ini dikenal sebagai pola sirkulasi yaitu, kadar garam air laut (salintas), massa jenis
thermohalin yang gerakannya sering diidentikan (densitas), suhu (temperatur), adanya perbedaan
dengan conveyor belt yang menggerakan air, aliran arus air laut yang berbeda dari dua laut, dan
temperatur dan sifat-sifat lainnya dan materi- diakibatkan oleh adanya gaya fisika yang disebut
materi di lautan. sebagai tegangan permukaan.
Apa yang digambarkan di atas adalah Dinding batas pemisah antara dua laut
gambaran global mengenai pergerakan arus laut (barzakh) dapat dipahami dalam dua hal yaitu,
sebagai bagian dari konsekuensi pergeseran benua batas secara Vertikal dimana dua tubuh air laut
yang dijabarkan oleh Wegener dalam cikal bakal bertemu secara berdampingan dan batas horizontal
mula air laut. dimana dua laut bertemu secara tumpang tindih di
Dalam kenyataannya pergerakan arus laut permukaan dan di bawah.
adalah lebih kompleks. Sebagai contoh adalah apa Ada juga batas yang disebut sebagai holocline
yang digambarkan oleh Djamil (2004) yang yaitu, zona Vertikal ke dalam lautan dimana
menyebutkan bahwa di bawah garis khatulistiwa di semakin kedalam maka salintas akan semakin
Lautan Pasifik, Atlantik dan Lautan Hindia terdapat berubah dengan cepat ini yang menyebabkan dua
arus yang bergerak melawan arus permukaannya laut tidak saling bercampur. Barzakh juga dapat
dan dikenal sebagai Pacific Equatorial Undercurrent dipahami sebagai suatu daerah dimana terjadi
atau disebut juga sebagai Cromwell Current. Arus ini percamputan antara dua lautan disebut dengan
bergerak ke timur, yang menentang arus Pacific Mixer Water Area.
South Equatorial Current yang bergerak ke barat. Pertemuan dua laut (al-bahraini) jika di tinjau
Arus yang mempunyai ketebalan 150 m dan dari letak geografisnya, maka pertemuan dua laut
panjang 402 km, dan batas atasnya antara 42-91 m, bias terjadi dimana saja selama kedua laut tersebut
selalu bergerak di bawah khatulistiwa. memiliki karakteristik yang berbeda. (Qurratul Aini,
Air laut yang bergerak dalam aliran arus 2016)
Cromwell ini yang bergerak ke timur menentang
aliran arus ke barat dan antar keduanya terdapat 5. Kesimpulan
batas. Batas antara dua lautan ini tidak hanya
Laut di dalam al-Qur’an disebutkan dengan kata
sebatas wilayah yang disebutkan di atas tetapi juga bahr dengan segala bentuk derivasinya yang
di temui di Selat Gibraltar, maupun di sebelah timur terulang sebanyak 41 kali.
Jepang. QS.Al-A’raf ayat 57 menyiratkan siklus
Lafadz al-bahraini dimaknai sebagai “dua laut” hidrologi air laut dalam kehidupan manusia.
Menggunakan teori la place laut terbentuk akibat
yaitu laut yang berair tawar dan laut yang berair
benturan-benturan yang membangun kawah yang
asin. Ini merujuk kepada pendapat nomor dua terisi air hingga nantinya menguap dan turun
dimana pendapat kedua ini dinilai lebih shahih dan menjadi hujan sebagai penyubur bumi.

5
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies

https://doi.org/ 10.54801/juquts.v2i1.168

Vol. 2 No. 1, 2023, 04-10

QS.Ar-rahman:19-22 menjabarkan fakta Ma'luf, Uwis. (1827). Al-Munjid Fi Al-Lughah wa Al-


pergerakan arus laut sebagai bagian dari adab wa Al-'Ulum. Beirut: Al-Matba'ah Al-
konsekuensi pergeseran benua yang dijabarkan Kathulikiyyah.
oleh Wegener dalam cikal bakal mula air laut.
S.Djamil, Agus. (2012). Batas Dua Laut. Bandar Sri
Faktor yang mempengaruhi dua laut (al-
Begawan: Niru Design Alam.
bahraini) yang tidak saling terlampaui satu sama
lain karena adanya karakteristik yang berbeda,
diantaranya yaitu, kadar garam air laut (salintas),
massa jenis (densitas), suhu (temperatur), adanya
perbedaan aliran arus air laut yang berbeda dari
dua laut, dan diakibatkan oleh adanya gaya fisika
yang disebut sebagai tegangan permukaan.

6. Pustaka
Al-Qur’an Al-Karim
Qur’an Kemenag. quran.kemenag.go.id/surah/55,
diakses pada 9 Juli 2022 pukul 16:00.
Al-Ashfahani, R. (2004). Mu’jam Mufradat li Alfadzi
al-Qur’an. Dar al-Kutub al-Islamiyyah.
Al-Mahalli, J., & As-Suyuthy, J. (t.t.). Tafsir Jalalayn.
Darul Hadits.
Al-Razy, F. (1999). Mafātīh Al-Ghayb. Dār Iḥya Al-
Turaṡ Al-’Araby.
Abdul, Monzir. 1990. Lisanul Arab. Darul Fikri:
Beirut.
'Abd Al-Baqi, Muhammad Fu'ad. 1364H. Mu'jam Al-
Mufahras Li Alfazil Al-Qur'an. Kairo:
Matba'ah Dar Al-Kutb Al-Misriyyah.
Badawi, Ahmad. 2005. Min Balaghat Al-Qur'an.
Kairo:Nahdah Misr.
Indarto. (2010). Hidrologi: Dasar Teori dan Contoh
Aplikasi Model Hidrologi. PT.Bumi Aksara.
Lajnah Pentashih Al-Qur’an. (2012). Samudra dalam
Perspektif Al-Qur’an. Kementerian Agama
Republik Indonesia.
Qurratul Aini, A. (2016). PERTEMUAN DUA LAUT
DALAM QS. AR-RAHMĀN (ANALISIS QS. AR-
RAHMĀN [55] AYAT 19-22 MENURUT
FAKHRUDDIN AR-RĀZī DALAM KITAB
TAFSIR MAFĀTīḤ AL-GAIB. STAIN KUDUS.
Rompas, Rizald Max. (2007). Pengantar Ilmu
Kelautan. Jakarta: Sekretariat Dewan
Kelautan Indonesia.
Sunaryo, T. (2019). Indonesia Sebagai Negara
Kepulauan. 2.
Surakhmad, Winarno. (1991). Pengantar Penelitian
Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Anda mungkin juga menyukai