OLEH:
NIM :105391102916
KELAS :FISIKA V. A
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat melancarkan pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasaanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kedepannya bisa diperbaiki.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi kepada pembaca.
Penyusun
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 5
C. Tujuan.......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.................................................................................................. 25
B. Saran............................................................................................................. 25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, geolog berasumsi bahwa
kenampakan-kenampakan utama bumi berkedudukan tetap. Kebanyakan
kenampakan geologis seperti pegunungan bisa dijelaskan dengan pergerakan
vertikal kerak seperti dijelaskan dalam teori geosinklin. Sejak tahun 1596, telah
diamati bahwa pantai Samudera Atlantik yang berhadap-hadapan antara benua
Afrika dan Eropa dengan Amerika Utara dan Amerika Selatan memiliki
kemiripan bentuk dan nampaknya pernah menjadi satu. Ketepatan ini akan
semakin jelas jika kita melihat tepi-tepi dari paparan benua di sana. Sejak saat itu
banyak teori telah dikemukakan untuk menjelaskan hal ini, tetapi semuanya
menemui jalan buntu karena asumsi bahwa bumi adalah sepenuhnya padat
menyulitkan penemuan penjelasan yang sesuai.
Teori Tektonik Lempeng berasal dari hipotesis continental drift yang
dikemukakan Alfred Wegener tahun 1912 dan dikembangkan lagi dalam bukunya
The Origin of Continents and Oceans terbitan tahun 1915. Ia mengemukakan
bahwa benua-benua yang sekarang ada dulu adalah satu bentang muka yang
bergerak menjauh sehingga melepaskan benua-benua tersebut dari inti bumi
seperti 'bongkahan es' dari granit yang bermassa jenis rendah yang mengambang
di atas lautan basal yang lebih padat. Namun, tanpa adanya bukti terperinci dan
perhitungan gaya-gaya yang dilibatkan, teori ini dipinggirkan. Mungkin saja bumi
memiliki kerak yang padat dan inti yang cair, tetapi tampaknya tetap saja tidak
mungkin bahwa bagian-bagian kerak tersebut dapat bergerak-gerak. Di kemudian
hari, dibuktikanlah teori yang dikemukakan geolog Inggris Arthur Holmes tahun
1920 bahwa tautan bagian-bagian kerak ini kemungkinan ada di bawah laut.
Terbukti juga teorinya bahwa arus konveksi di dalam mantel bumi adalah
kekuatan penggeraknya.
4
B . Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Dikemukakan oleh Taylor (1910), kemudian dikembangkan oleh
Wegener (1912; 1929). Teori ini kurang berhasil meyakinkan ilmuwan lain,
terutama yang terkait dengan mekanisme pergeseran benua-benua tersebut.
Pada teori ini, benua diumpamakan sebagai bahan yang bersusunan Si-
AI yang mengapung di atas bahan yang memiliki densitas yang lebih besar
dan bersifat plastis yang membentuk kerak samudera. Gambaran teori
apungan benua dapat dilihat pada Gambar 9.
7
permukaan bumi yang memungkinkan arus konveksi dapat dilihat dalam
Gambar 10.
8
Gambar 11. Pembentukan benua menurut teori bumi berkembang
9
kerak samudera yang baru secara terus-menerus. Posisi kemagnetan
berdasarkan teori ini dapat dilihat pada Gambar 12.
10
B. TEORI TEKTONIK LEMPENG (THE THEORY OF PLATE
TECTONICS)
1. Tektonik Lempeng
Bumi adalah satu-satunya planet di sistem tata surya yang sampai saat ini
masih diakui sebagai planet yang memiliki kehidupan di dalamnya. Berbagai
makhluk hidup tinggal di bumi dan hidup dengan sumber daya alam yang
berlimpah di dalamnya. Makhluk hidup tinggal di lapisan paling atas bumi
yang disebut litosfer. Litosfer atau kerak bumi adalah lapisan paling keras
yang mengandung materi-materi yang kaku.
Litosfer bukanlah sebuah dataran yang menyelimuti lapisan di dalamnya
secara keseluruhan layaknya kulit telur yang menyelubungi intinya. Litosfer
terpecah menjadi lempeng-lempeng yang terapung di atas lapisan yang lebih
lunak di bawah litosfer yang disebut astenosfer. Oleh karena astenosfer ini
lunak, litosfer ini bergerak mengikuti pergerakan materi yang ada di
astenosfer. Jika pernah menonton serial Avatar: The Last Airbender, pada
episode pertama telihat adegan kakak beradik Sokka dan Katara bersampan di
daerah kutub dan di sekitarnya terdapat lempengan-lempengan es yang
bergerak terapung di atas air. Begitulah perumpamaan litosfer yang bergerak
‘terapung’ di atas astenosfer. Karena posisinya yang sangat rapat, pergerakan
lempeng-lempeng tersebut acap menimbulkan benturan. Namun, tak jarang
11
pula lempeng-lempeng bergerak saling menjauhi atau menggeseki.
Pergerakanpergerakan litosfer ini dipelajari di dalam Teori Tektonik
Lempeng. Tidak hanya pergerakannya, fenomena yang ditimbulkan akibat
pergerakan tersebut juga dipelajari.
Teori ini menghubungkan pemikiran tentang pemekaran dasar lautan
dengan hipotesis yang lebih tua, yaitu apungan benua. Teori ini mencakup dua
bagian sebagai berikut.
Bagian geometris, yang memandang bahwa kulit bumi memiliki mosaik
lempeng, berupa lempeng benua dan lempeng samudera. Kerak bumi
mirip dengan kulit telur yang mengalami retakan pada sejumlah tempat.
Bagian kinematik, yang berhubungan dengan aspek gerakan. Bagian-
bagian Irtosfer yang bervariasi (lempeng), besar maupun kecil, yang
ukurannya bervariasi, bergerak relatif konstan; lempeng-lempeng ini
bergerak di atas zona yang "mobile" pada mantel bagian atas. Zona
"mobile" ini disebut dengan astenosfer.
12
menerangkan bahwa permukaan bumi tidak mengalami perubahan secara
lempeng, tetapi hanya mengalami perubahan pada permukaannya karena
proses-proses klimatologis seperti hujan, angin, atau perubahan suhu.
Kemunculan teori ini berawal dari Teori Arus Benua (Continental Drift)
yang dikemukakan oleh Meteorologis Alfred Wegener (1912) dalam bukunya,
The Origins of Continents and Oceans, yang menyatakan bahwa dahulu
seluruh benua yang ada sekarang saling menempel dan membentuk suatu
benua besar yang oleh Wegener disebut Pangea (dalam bahasa Inggris disebut
all earth). Pangea kemudian pecah dan pecahannya merambat ke posisi seperti
yang ada sekarang. Rambatan tersebut membentuk palung-palung besar yang
membentuk samudra-samudra yang ada sekarang.
Teori yang mendukung Teori Tektonik Lempeng yang selanjutnya adalah
Teori Arus Konveksi (Convection Current Theory) yang dikemukakan oleh
Vening Meinesz-Hery Hess. Dalam sumber nomor tiga teori tersebut
menerangkan bahwa perpecahan benua dan pergerakan lempeng litosfer bumi
diakibatkan oleh pergerakan yang dipicu oleh adanya arus konveksi yang
berasal dari dalam astenosfer bumi. Arus tersebut muncul karena adanya
peluruhan unsur radioakif Uranium menjadi Timbal yang menghasilkan
energi, gradien geotermis, serangan benda asing, dan simpanan panas pada
saat bumi terbentuk.
Teori ketiga yang mendukung kemunculan Teori Tektonik Lempeng
adalah teori Sea Floor Growth (1963). Teori ini adalah teori yang
menerangkan terbentuknya punggungan memanjang di sekitar dasar samudra.
13
benua dunia ada enam buah. Lempeng utama di dunia tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Lempeng Amerika
2. Lempeng Antartika
3. Lempeng Afrika
4. Lempeng Eurasia
5. Lempeng Pasifik
6. Lempeng Indo-Australia
Distribusi lempeng utama di dunia dapat dilihat pada Gambar 15.
Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan tersebut
bergerak relatif terhadap satu sama lain. Tiga jenis ini masing-masing
berhubungan dengan fenomena yang berbeda di permukaan. Tiga jenis batas
lempeng tersebut adalah:
Batas transform (transform boundaries) terjadi jika lempeng bergerak dan
mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar
transform (transform fault). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke
kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di
sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini adalah Sesar
San Andreas di California.
14
Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries) terjadi
ketika dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Mid-oceanic ridge dan
zona retakan (rifting) yang aktif adalah contoh batas divergen. Divergensi
yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik contohnya gerakan saling
menjauh antara lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan. Zone berupa
jalur tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Divergen
(zone sebar pisah).
15
(mengandung air), sehingga kandungan air ini dilepaskan saat pemanasan
terjadi bercampur dengan mantel dan menyebabkan pencairan sehingga
menyebabkan aktivitas vulkanik. Contoh kasus ini dapat kita lihat di
Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan busur pulau Jepang (Japanese
island arc)
16
1. Sungai Bawah Laut Di Laut Hitam
Biasanya orang tahunya sungai itu ada di permukaan tanah, tidak ada
yang mengira bahwa ada sungai di bawah laut. Pikirnya, mana mungkin
bisa ada air di bawah air. Tapi ternyata memang benar ada. Sejumlah
ilmuwan menemukan sebuah sungai di bawah laut, ini tentunya menjadi
salah satu penemuan bawah laut yang sangat mengejutkan.
Letaknya ada di Laut Hitam, sebuah sungai panjang bersembunyi
sekitar 35 meter di bawah permukaan air Laut Hitam. Penemuan
mengejutkan ini terjadi pada tahun 2010, dan menjadikannya sebagai
sungai bawah air pertama di dunia. Sungai bawah laut tersebut berasal dari
air asin yang melalui Selat Bosphorus yang berasal dari Laut Mediterania
ke Laut Hitam.
17
Sebuah peninggalan atau buatan dari alien, begitulah yang orang pikir
ketika menemukan sebuah lingkaran misterius di bawah laut seperti
tampak pada foto. Lingkarang yang bentuknya sangat unik tersebut
ternyata bukanlah buatan alien seperti orang bicarakan, melainkan buatan
dari penghuni dasar laut.
Pertama kali ditemukan di tahun 1995 oleh seorang penyelam di
Jepang. Sebuah lingkaran unik menjadi topik perbincangan oleh para
ilmuwan selama bertahun-tahun. Bagaimana mungkin bisa sebuah
lingkaran bisa terbentuk di dasar laut. Sampai akhirnya, misteri tersebut
terpecahkan. Lingkaran tersebut adalah hasil buatan ikan puffer. Ikan
piffer jantan membuat lingkaran tersebut untuk menarik perhatian ikan
puffer betina.
3. Kota Heracleion
18
Arkeolog bernama Frank Goddia menghabiskan waktu bertahun-tahun
untuk menemukan Kota Heracleion. Heracleion adalah kota hilang yang
menjadi mitos bagi orang Yunani atau Thonis. Hasil jerih payahnya
terbayar, Kota Heraleion berhasil ditemukan. Berada sekitar 46 meter di
bawah permukaan air, di Aboukir Bay, Mesir.
Penemuan tersebut langsung membuat gempar dunia. Tidak ada yang
menyangka mitos Kota Heracleion adalah kenyataan. Setidaknya sudah
1.200 tahun Kota Heracleion tersembunyi di bawah air. Ketika ditemukan,
di reruntuhan Kota Heracleion ditemukan juga sejumlah bangkai kapal,
jangkar, koin emas, dan sejumlah patung raksasa.
19
layar lebar dengan judul Titanic. Dibintangi oleh Leonardo DiCaprio dan
Kate Winslet, film yang tayang pada tahun 1997 tersebut berhasil
mendapatkan rating yang tinggi.
Kapal RMS Titanic sendiri, tenggelam pada April 1912. Baru pada
tahun 1985, seorang mantan kapten Navy sekaligus ahli kelautan, Robert
Ballard, berhasil menemukan bangkai kapal tersebut. Penemuan besar
tersebut menjadi penemuan paling bersejarah dan menjadi gerbang
pembuka atas apa yang terjadi dengan kapal tersebut.
5. Antikythera Mechanism
20
6. Obat Kuno Romawi
7. Palung Mariana
21
Sekitar 71% bagian dari Bumi kita yang tertutup oleh air. Dan, belum
seluruhnya berhasil kita jelajahi. Masih banyak misteri dalam laut yang
belum terpecahkan. Salah satu misteri terbesar di bawah laut yang hingga
sekarang masih terus digali adalah Palung Mariana. Dimana yang kita
ketahui, Palung Mariana merupakan bagian terdalam dari laut, dalamnya
sekitar 10.994 meter di bawah permukaan laut.
Kapan Palung Mariana ini temukan pertama kali? Palung Mariana
pertama kali ditemukan oleh HMS Challenger pada 23 Maret 1875. Palung
terdalam di Bumi tersebut, kala itu, hanya beberapa yang mampu
mencapai dasar paling. Tanggal 26 Maret 2012, James Cameron dengan
alat Deepsea Challengernya, berhasil turun hingga 10.898 meter.
8. Silfra Crack
22
Sebuah lempengan tektonik yang menjadi pemisah antara Amerika
Utara dan Eurasia, lempengan pemisah ini dinamakan Silfra Crack.
Lokasinya terletak di Danau Thingvallavatn yang berada di Taman
Nasional Thingvellir di Islandia. Karena pemandangannya yang
menakjubkan, Silfra Crack dijadikan tempat scuba diving.
Bila kalian menyelam di Danau Thingvallavatn, kalian bisa lihat
sendiri yang dinamakan Silfra Crack tersebut. Airnya sangat jernih dan
dingin, perlu peralatan lengkap untuk bisa menyelam ke bawah. Semenjak
ditemukannya Silfa Crack, jarak antar benua, Amerika Utara dan Eurasia
ini terus bertambah 2 cm tiap tahunnya.
23
berhasil ditemukan di lepas pantai Florida, 4.267 meter di bawah
permukaan laut.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pergerakan lempeng tektonik bisa terjadi karena kepadatan relatif litosfer samudera
dan karakter astenosfer yang relatif lemah. Pelepasan panas dari mantel telah didapati
sebagai sumber asli dari energi yang menggerakkan lempeng tektonik. Pandangan yang
disetujui sekarang, meskipun masih cukup diperdebatkan, adalah bahwa kelebihan
kepadatan litosfer samudera yang membuatnya menyusup ke bawah di zona subduksi
adalah sumber terkuat pergerakan lempengan.
B. Saran
25