Anda di halaman 1dari 19

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HALU OLEO

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

MAKALAH GEOLOGI LAUT

ARUS KONVEKSI PADA LAPISAN ASTENOSFER

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 11

MUHAMMAD RAHMATUL SARFAT (R1C1 18 072)

ACHMAD HIDAYAT (R1C1 18 074)

RISAL FEBRIANTO (R1C1 18 077)

AMIN HUSEIN (R1C1 18 078)

AHMAD SYAIFULLAH SAMAD (R1C1 18 079)

BOLONG (R1C1 18 092)

KENDARI

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bumi dilahirkan sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu. Menurut ceritanya, tata
surya kita yang bernama Bima Sakti, terbentuk dari kumpulan debu (nebula) di
angkasa raya yang dalam proses selanjutnya tumbuh menjadi gumpalan bebatuan dari
mulai yang berukuran kecil hingga seukuran asteroid dengan radius ratusan
kilometer. Bebatuan angkasa tersebut selanjutnya saling bertabrakan, dimana awalnya
tabrakan yang terjadi masih lambat. Akibat adanya gaya gravitasi, bebatuan angkasa
yang saling bertabrakan itu saling menyatu dan membentuk suatu massa batuan yang
kemudian menjadi cikal bakal (embrio) bumi. Lama kelamaan dengan semakin
banyaknya bebatuan yang menjadi satu tersebut, embrio bumi tumbuh semakin besar.
Sejalan dengan semakin berkembangnya embrio bumi tersebut, semakin besar pula
gaya tarik gravitasinya sehingga bebatuan angkasa yang ada mulai semakin cepat
menabrak permukaan embrio bumi yang sudah tumbuh semakin besar itu. Akibat
tumbukan2 yang sangat dahsyat tersebut timbulah ledakan yang sudah pasti sangat
dahsyat pula yang mengakibatkan terbentuknya kawah yang sangat besar dan
pelepasan panas secara besar - besaran pula. Laut adalah koleksi besar air garam dan
berhubungan dengan samudra. Laut adalah kumpulan air asin yang sangat banyak dan
tersebar luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghubungkan benua
dengan benua lain dan sebuah pulau dengan pulau lain. Air laut merupakan campuran
dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-garam, gas-gas terlarut,
bahan organik dan partikel yang tidak larut. Sifat fisik utama air laut ditentukan oleh
96,5% air murni. Laut sendiri menurut sejarahnya terbentuk 4,4 milyar tahun yang
lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu
sekitar 100C) karena panasnya bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena
saat itu atmosfer bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang
menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam- garaman
yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu,
gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam bumi.
Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu bertipe mamut alias 'ruar biasa' tingginya
karena jarak bulan yang begitu dekat dengan bumi. Sebelum kita lanjutkan
pembahasannya, ada satu pertanyaan yang mengganjal yang perlu diajukan di sini,
yaitu "dari mana air yang membentuk lautan di bumi itu berasal?" Itu pertanyaan
yang sukar dijawab, dan para ahli sendiri memiliki beberapa versi tentang hal itu.
Salah satu versi yang mengemukakan teori terbentuknya lautan adalah teori konveksi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan arus konveksi?
2. Apa yang dimaksud dengan arus konveksi menurut para ahli?
3. Jelaskan model arus konveksi?
4. Jelaskan proses terjadinya arus konveksi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian arus konveksi.
2. Untuk mengetahui pengertian arus konveksi menurut para ahli.
3. Untuk mengetahui model arus konveksi.
4. Untuk mengetahui proses terjadinya arus konveksi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Arus Konveksi


Arus konveksi adalah arus yang terbentuk akibat pemuaian benda cair, padat
atau gas karena naiknya suhu. Pemuaian menyebabkan berat jenis mengecil atau
ringan, sehingga bergerak naik sedangkan bagian yang lebih dingin lebih berat, dan
bergerak turun. Bahan netral tyang mengapung bergerak secara lateral. Arus konveksi
dapat terjadi di udara, menghasilkan angin laut dan angin darat, dan tidak dapat
terjadi di air (laut) bahkan dalam batuan pijar di bawah kulit bumi. Arus konveksi di
dalam mantel bumi dapat menggerakan lempeng-lempeng kulit bumi, sehingga
mengubah permukaan bumi.
2.2 Pengertian Arus Konveksi Menurut Para Ahli
a. Harry H. Hess dari Princenton University mengikuti salah satu Teori
Konveksi yang mengemukakan bahwa terjadi aliran konveksi kearah vertikal
di dalam lapisan astenosfer yang agak kental. Aliran tersebut sampai ke kerak
bumi yang ada di atasnya. Aliran Konveksi yang merambat ke dalam kerak
bumi menyebabkan batuan kerak bumi menjadi lunak.

b. Menurut teori konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H.
Hess dan dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz, menyatakan bahwa di
dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus
konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya, sehingga ketika
arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan bumi
di mid oceanic ridge (punggung tengah samudera), lava tersebut akan
membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru menggeser dan
menggantikan kulit bumi yang lebih tua.
c. Menurut Bambang Ruwanto (2004:44) menjelaskan bahwa arus konveksi
adalah perpindahan kalor karena gerakan massa pada fluida dari satu tempat
ke tempat yang lain.
d. Menurut Muhammad Ishaq (2008:220) menyatakan bahwa arus konveksi
adalah perpindahan kalor dari 2 sistem melalui perantara zat yang dapat
mengalir seperti cairan dan udara.
e. Menurut Zahar (2004:142) menjelaskan bahwa arus konveksi adalah
perpindahan kalor yang di ikuti oleh perpindahan atom partikel, materi yang
ada atau penyusun zat.
f. Menurut Nyoman Kertiasa (2002:136) menyatakan bahwa arus konveksi
terjadi di karenakan perpindahan fluida (zat cair atau gas) yang menerima
kalor (dipanaskan).

2.3 Model Arus Konveksi


Terdapat 3 Model pergerakan arus konveksi yaitu:
1. Model konveksi satu lapis (whole mantle convection) Model konveksi satu lapis
konveksi terjadi pada seluruh lapisan mantel Didasarkan oleh observasi dimensi
lempeng besar dengan dimensi horizontal km dimensi vertikal kemungkinan
sebanding Diasumsikan mantel merupakan material seragam yang memungkinkan
adanya transfer panas dan transfer materi Dikuatkan oleh adanya bukti tomografi
slab yang menunjam hingga CMB (2900 km dari permukaan)
2. Model konveksi dua lapis (layered mantle convection) Model konveksi dua lapis
àpemodelan geokimia menunjukkan tidak adanya transfer materi melalui batas
mantel atas dan mantel bawah (660 km di bawah permukaan) Mantel atas dan
mantel bawah dianggap terpisah dan memiliki aliran konveksi sendiri-sendiri
Didukung kuat oleh pencitraan tomografi yang mengindikasikan adanya slab
yang tertahan pada kedalaman (660 km.)

3. Model konveksi campuran (hybrid mantle convection) Model hybrida


dikemukakan Ringwood & Irifune (1988), penumpukan massa pada kedalaman
660 km dapat menyebabkan slab menembus batas antara mantel atas dan mantel
bawah Batas mantel atas dan mantel bawah dianggap hanya sebagai penahan,
bukan barrier yang tak dapat ditembus.
Menurut Teori Konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H.
Hess dan dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz, dikemukakan bahwa di
dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke
arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya. Ketika arus konveksi yang membawa
materi berupa lava sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung
tengah samudra), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang
baru sehingga menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.
Bukti dari adanya kebenaran Teori Konveksi yaitu terdapatnya mid
oceanic ridge, seperti mid Atlantic Ridge, dan Pasific-Atlantic Ridge di permukaan
bumi.
Bukti lainnya didasarkan pada penelitian umur dasar laut yang
membuktikan semakin jauh dari punggung tengah samudra, umur batuan semakin
tua. Artinya, terdapat gerakan yang berasal dari mid oceanic ridge ke arah yang
berlawanan disebabkan oleh adanya arus konveksi dari lapisan di bawah kulit bumi.

2.4 Penyebab Terjadinya Arus Konveksi

Seraca fisika arus konfksi di artikan sebagai perpindahan kalor/panas pada


suatu medium cair yang mengalir bersama medium tersebut. Arus konveksi (missal
dalam proses memasak air panas) terjadi karena ada satu sisi permukaan medium cair
yang bersuhu lebih tinggi dari pad sisi permukaan lainnya.
Hal seperti ini dapat pula terjadi dalam mantel bumi. Mantel bumi secara
structural berada diantara kerak dibagian atasnya yang bersuhu dingin dan inti bumi
di bagian bawahnya yang bersuhu sangat tinggi/panas. Pada umumnya, jika suhu
fluida di panaskan akan terjadi ekspansi ternal sehingga kerapatanya menjadi
berkurang. Pemanasan fluida dalam mantel ini akan menyebabkan material yang telah
berkurang kerapatannya naik ke permukaan oleh efek gaya buoyancy. Sebaliknya,
material di bagian litosfer yang dingin kerapatannya lebih besar, dank arena gaya
gravitasi material ini turun ke bawah. Dengan demikian terjadilah variasi kerapatan di
dalam mantel bumi dan hal ini menimbulkan arus konveksi.
Arus konveksi disebabkan karena lapisan dibawah lithosfer bersifat plastis
dan panas. Sesuai hukum fisika pemuaian menyebabkan berat jenis mengecil atau
ringan, sehingga bergerak naik turun, sedangkan bagain yang lebih dingin, lebih berat
akan bergerak turun. Sementara itu benda yang netral yang mengapung bergerak
secara lateral. Arus konveksi yg menyebabkan ada nya pergerakan lempeng-
lempeng.
Gerakan lempeng-lempeng tektonik diduga disebabkan oleh adanya arus
konveksi di dalam lapisan mantel bumi.Arus konveksi yang diduga terbentuk akibat
adanya pemanasan yang bersumber dari inti bumi tersebut, pada tempat-tempat
tertentu naik ke permukaan, kemudian menyebar horisontal meninggalkan tempat
naiknya. Di tempat lain arus itu masuk ke dalam mantel lagi. Arus itulah yang
menghanyutkan lempeng-lempeng yang mengapung di atasnya.Maka, lempeng-
lempeng selalu bergerak kadang-kadang gerakannya saling menjauhi (divergent),
saling berbenturan (convergent),dan saling bergesekan.
Arus konveksi di dalam mantel bumi berjalan terus sepanjang
masa.Kecepatan arus konveksi tak selalu ajeg.Suatu saat arus itu menyentak dengan
kecepatan yang tinggi.Dalam kecepatannya yang wajar sehari-hari, gerakan lempeng
sebagai akibat arus konveksi tak dikirakan manusia, tetapi bila kecepatan mendadak
dengan kuat terhadap lempeng benua, maka bergeraklah kerak bumi di sekitarnya.
Arus konveksi ada karena masih adanya pijar panas didalam perut bumi yang
menyebabkan adanya aliran lava yang bergerak kepermukaan bumi dan membentuk
lapisan bumi baru.
Pemekaran samuderan terjadi karena adanya arus konveksi yang mengalir dari dalam
perut bumi keluar dan menutupi permukaan bumi yang lama dan lempeng lainnya
akan menekuk kebawah lalu dengan proses berjuta juta tahun akan pecah dan menjadi
bagian dalam bumi. Daerah inilah yang labil dan semakin memperlebar peluang lava
untuk membentuk gunung api.
Arus konveksi ini disebabkan oleh panas yang diciptakan oleh peluruhan
radioaktif pada inti bumi serta panas yang tersisa dari pembentukan bumi.
Penyebab Terjadinya Pergerakan Lempeng
Pergerakan lempeng ini membutuhkan sebuah energi. Energi ini berasal dari
selaput bumi yang merupakan gumpalan yang berwujud besar yang terletak di bawah
lempeng tektonik. Ketebalan dari selaput bumi ini mencapai 2.800 km, terdiri atas
meteri bebatuan berupa senyawa silikat, tersusun sangat rumit dan beberapa bagian
bahkan keselurahannya melebur. Bukan berarti selaput ini berwujud cair, namun agak
lembek dan sangat lengket serta memiliki suhu dan tekanan yang sangat tinggi.

Semakin ke dalam suhu selaput bumi akan semakin panas. Oleh karena
perbedaan suhu antara selaput bumi bagian atas dengan selaput bumi bagian bawah,
maka hal tersebut membuat selaput bumi menjadi terus bergerak. Proses perbedaan
suhu ini menghasilkan arus yang bermuatan sangat besar yang terus bergerak dari
bawah ke atas secara berputar. Arus inilah yang menyebabkan lempeng tektonik
dapat bergerak.Lalu, mengapa arus ini bisa terjadi?

Hal tersebut terjadi karena selaput bumi bagian bawah berusaha untuk
memindahkan material – materialnya yang sangat panas ke bagian atas, sebab terjadi
perbedaan ketebalan antara lapisan bawah dengan lapisan atas selaput bumi. Lapisan
atas selaput bumi cukup tebal dan beras sehingga beberapa bagiannya akan turun ke
bawah yang bersuhu lebih panas. Proses ini berlangsung secara terus menerus tanpa
henti.

Teori tektonika Lempeng (bahasa Inggris: Plate Tectonics) adalah teori dalam
bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya
bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah
mencakup dan juga menggantikan Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu
dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang
dikembangkan pada tahun 1960-an.
Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas
terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang kaku dan
padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa
mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang
sangat lama karena viskositas dan kekuatan geser (shear strength) yang rendah. Lebih
dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi.
Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi.

Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates).


Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih
kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak
relative satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng baik divergen (menjauh),
konvergen (bertumbukan) ataupun transform ( menyamping).

Fenomena konveksi merupakan fenomena akibat adanya perpindahan panas


yang banyak teramati di alam. Sebagai contohnya adalah fenomena konveksi yang
terjadi di atmosfer bumi. Konveksi di atmosfer ini muncul karena adanya
ketidakstabilan termal, atau bisa dikatakan karena adanya perbedaan suhu antar
lapisan atmosfer. Radiasi dari matahari di siang hari menyebabkan adanya pemanasan
di permukaan bumi. Hal ini juga mengakibatkan penghangatan udara yang berada
tepat di atasnya. Udara hangat mengembang yang membuatnya jadikurang rapat,
sehingga memiliki rapat massa yang lebih ringan dibanding dengan udara di
sekitarnya. Udara hangat akan naik, dan akan mendingin akibat adanya ekspansi
tekanan tinggi pada atmosfer bagian atas. Udara yang mendingin ini akan bergerak
turun (ke bawah) karena memiliki kerapatan yang lebih tinggi, menggantikan udara
hangat yang bergerak naik. Adanya konveksi atmosfer menyebabkan peningkatan
angin, pengembangan awan cumulus, dan penurunan titik embun (kelembaban udara)
permukaan. Konveksi atmosfer juga menyebabkan adanya perkembangan badai, yang
ber-tanggung jawab atas ancaman cuaca buruk di seluruh dunia. Efek lain dari
konveksi atmosfer ini adalah munculnya angin darat dan angin laut.
Tidak hanya di atmosfer saja fenomena konveksi terjadi. Fenomena konveksi
juga terjadi di dalam mantel bumi. Seperti yang diketahui, interior bumi pada bagian
lapisan luar dibagi menjadi lapisan litosfer dan lapisan astenosfer. Litosfer ini lebih
dingin dan kaku, sebaliknya pada lapisan astenosfer lebih panas dan mempunyai
viskositas (dalam artian bersifat seperti fluida). Bagian astenosfer yang jauh dari
litosfer (dekat dengan inti bumi) lebih panas sedangkan yang dekat (bersinggungan)
dengan litosfer lebih dingin. Hal inilah yang mengakibatkan munculnya konveksi
pada lapisan astenosfer. Adanya konveksi di astenosfer, menyebabkan lapisan litosfer
yang berada tepat di atas aliran konveksi astenosfer seolah-olah berada di atas roda-
roda berjalan. Teori inilah yang dikemukakan oleh Arthur Holmes pada tahun 1920,
yang menyatakan bahwa pergerakan kerak (lempeng) benua adalah akibat adanya
arus konveksi di dalam mantel bumi.

Di dalam tubuh manusiapun peristiwa konveksi terjadi. Satu proses penting


yang melibatkan konveksi adalah sirkulasi aliran darah di dalam tubuh. Darah di
dalam tubuh juga berperan mendistribusi energi panas ke seluruh tubuh secara
merata. Panas yang berlebihan di dalam tubuh akan dibuang dibawa ke permukaan
kulit melalui sirkulasi aliran darah. Pada saat panas tubuh berlebihan di dalam tubuh,
maka laju aliran darah dari dalam tubuh menuju ke kulit akan meningkat.
Sesampainya di permukaan kulit, energi panas tersebut akan diserap oleh udara luar
melalui proses konduksi, yaitu: kontak antara kulit dan udara luar. Pada saat tubuh
berkeringat karena lingkungan yang panas, energi panas yang dihasilkan oleh tubuh
akan diserap oleh air keringat dan energi panas itu akan digunakan untuk mengubah
fasenya dari cair menjadi uap. Uap tersebut akan meninggalkan tubuh dan pergi ke
udara lingkungan. Pada peristiwa ini juga terjadi proses konveksi dimana uap air
membawa panas tubuh. Proses penghantaran energi panas dari dalam tubuh ke
permukaaan adalah konveksi dengan menggunakan massa darah, sementara dari
permukaan kulit ke udara luar adalah juga konveksi dengan menggunakan material
uap air keringat melalui pengubahan fase air dari keringat menjadi uap.
Fenomena konveksi telah banyak diamati dan dipelajari oleh beberapa
ilmuwan. Salah satu kajian yang mempelajari tentang fenomena konveksi ini ialah
konveksi Rayleigh-Benard atau Rayleigh-Benard Convection (RBC). RBC ini
merupakan sebuah fenomena konveksi fluida yang disebabkan karena adanya
perbedaan suhu antara dua bagian fluida yang berlawanan. Fenomena konveksi ini
baru diamati secara eksperimen pada tahun 1990 oleh seorang ilmuwan bernama
Henri Benard [Chandrashekar, 1961]. Sistem dalam eksperimen RBC adalah fluida
yang ditempatkan diantara dua lapisan horisontal dimana lapisan bawah lebih panas
dari pada lapisan atas [Cross dan Greenside, 2009]. Jika suhu lapisan bawah lebih
ditingkatkan sehingga menyebabkan perbedaan suhu antara lapisan bawah dan atas
besar, maka fenomena chaos dapat teramati pada ukuran sistem yang kecil.
Spatiotemporal chaos yaitu fenomena ketidakteraturan baik secara segi keruangan
(spatial) maupun waktu (temporal) juga akan teramati pada sistem yang berukuran
besar [Cross dan Hohenberg, 1993].

Gambar 1 Ilustrasi Rayleigh-Benard Convection (RBC)

Hampir semua kajian fenomena konveksi dipelajari dan dibahas sebagai


upaya untuk memahami sistem yang berada di luar kesetimbangan termodinamika.
Salah satunya adalah penelitian yang menggunakan simulasi numerik mengenai
dinamika rakit di atas konveksi Rayleigh-Benard [Whitehead dkk,. 2011]. Penelitian
yang diupayakan Sebagai pendekatan untuk lebih memahami fenomena konveksi
Yang terjadi di mantel bumi, dan juga untuk memahami interaksi antara benua Dan
pergerakannya. Dimana konveksi yang terjadi di mantel bumi lebih kompleks karena
melibatkan komposisi dan fisika multi-fase.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
1. Arus konveksi adalah arus yang terbentuk akibat pemuaian benda cair, padat
atau gas karena naiknya suhu.
2. Menurut Bambang Ruwanto (2004:44) menjelaskan bahwa arus konveksi
adalah perpindahan kalor karena gerakan massa pada fluida dari satu tempat
ke tempat yang lain.
3. Model- model arus konveksi yaitu model satu lapis, model dua lapis dan
model gabungan.
4. Penyebab terjadinya arus konveksi karena adanya ada satu sisi permukaan
medium cair yang bersuhu lebih tinggi dari pad sisi permukaan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

- http://tenoneagers.blogspot.co.id/2013/04/arus konveksi.html, diakses pada tgl 09


April 2016 jam 23.35
- http://ahmadlatiksevenklass.blogspot.co.id/2011/01/mengenal-lebih-dekat-arus
konveksi-pergerakan lempeng.html, diakses pada tgl 10 April 2016 jam 00.15
- http://serambigeologi.blogspot.co.id/2016/01/-model lapisan arus konveksi-html,
diakses pada tgl 10 April 2016 jam 01.05

/EABkBAQADAQEAAAAAAAAAAAAAAAABAgMEBf/EAC0RAAIBAgUCBQIHAAAAAAAA
AAABAgMRBBIhMVEUQQUTIjKRQmEzcYGhscHw/9oADAMBAAIRAxEAPwD7jERAEREAR
EQBERAERPLwD2J5eewBEXiAIiIAiIgCIvEA

ttt

DAADS
BABDdddadfayyyREQBERAEREARPLz2AIiIAiIgCIiAIiIAiIgCIiAIiIBR9t8U1
HZ+LqoxV0w9R0YaEOqEqfnbScZR2xX9p2RSNesVqYerVxJzX3rrRRwtvB2IstrlsvK073tDslc
Xh6mHckJUAViOOTMCwHQkAi/
+y5KVQDEvWRCd2VXcZrsxVjdTl0K3GomNfsVTD0jhilBKNLELSpinmVK9cAe0e8
LlRmFvxHUTXg+w4pPQK1rJQwL4NFCAEPUIz4gNm0Y2GluuusAmYftjSqVqFKnSqO
MQa26qDLkKUNHqam4QsQFPxXBGms1YLtxRqth1FKqPaK9aghOQ2aiGLMbNqvcb
UX5E2uLxNkdiqtBkcYpWengfY6X2JVEN770LvOdkuOJynvAGw37P7F7p8Gy1RbCYa
nbbbbpQQGmLmbb,mbj
mmnbcRicNUNH7A1MYuCwzqyu7Fa2StV7y2tlWoQONk466X1ftVSWtTooj1C2IGGJS
xCuELsAZmGgJA43Ah7L7HPRXALvwwwm8JBp/xKlRMm9vn7rDNUOub3z4Td2W7Kt
gmqWq03R6lSoPsAtf7Ry5WpWzHOoJ07oPjALjaG1lpOlIAvVqBiiLa+VLZnPRRdRfqw
AuTaVeI7YUlTNuqmdcN7VUpEZHpUgP5ga2VzYgLxNjwtNm0dh1mxdPF0a602WkaD
o9Leq1MuHutnUo1xx1HDTSQ8d2M3tXFFqx3eLFBayhRvCtEEGmKl7BGFrjLcXax1Fg
N2L7aUUbKKdRv/SHG3GQDc8r5mBUmx42HdOsUu2VNsg3FYGpgmxqAhLsihCaQG
a+8740IA04yLtnsUa64wCsKbYmlSw6MtO+5w9PjSALa5r1NRb3hobS1r9n1evQrliNxR
qUQgACstQ0738AKYFvH5gRMZ2zooBanUd74dWpqBnR8RbJTIJ1qBTmKi5Ci5tcXmr
2gV3C06bum9aiaqi9MVEVi1zyUFSpY6ZtNTpK/ZPZV6GLr4gVabJXqmqQ1AGurFVUo
tfP/AA+7wy+ojZPZnEUMPWwwxQNNhVFE7m1Smapdr1Gz2qWL3Fgp01JgFZQ7U1M
RRoOy1KPtWL3eGNBqbs1JNc1UuNFYJUY5QbLbW8uf/wCwoF6aqGZKuJOESqLZT
WVWY2F7lAUZcw5j1mnAdkjSqYNt6MmEw7UFphLXZgi70HMcpyrbme8dZp2B2JGGX
DKagcYRagoDIFUPUJvWqC5z1ACRpYd5jbXQDaO3FEsq7mr3sZ7ED9mQKguC2jG6
gg3tcixJAnVTkdndi90cFetmGFNao43f8evW41iSxykFqmmvv+E66AIiIAiIgCIiAIiIAiIgCIi
AIiIAmrEU8ystyLgi44i44ibYgHJOMcChd6a3YvlFQa3ptempZdcpLWJ0sFNtDfatXGvUyi
pRy3uAGBLIGCsbqoOn5m0u9obOStkzi+Rsw4cfG44SFgdkUcKQyA2ClLkiwVmDEkac
xxgFhs3eZBvff56g/VQB9JKlPtDtJhqXvVQT/Snfb5Dh6yjr9vk/l0WP/Uyr9BeXUJPZGcq
sI7s7MT2fOn7Z4picu5TmAbk+VyePCRKvanHXtvAPJEt+snypFOogfUInyo9rceP5g/sT/
E2Ue3GNX3hTceKkH/6mPKkFiIH1GJ8+w/7RSP4uG05lHv8ARgPzl3s/txg6psXNMn7w
ZR/cCV+sq4SXY0VSL7nTRNVKsrAMrBgeBBBHzEzaVLnuaLzmafZ+prkr5BYKQmdA
WAF37rauwuCTe19NRqPZyuSb4t+AAF3I0ZLkgtY3RWXzYnjAOmi8ocRsOq6BfaGUg
k3BqG7Z6bAm7fgfTgM+gFpoo7Brg5RXZUDZripUJN3L5CGvoCb3vduB0gHTRPFE9g
CIiAIiIAiIgCIiAImrEV1RWdyAqgszHgFAuSfAATCljabC4YdONje9rEHUawCRE0+0p/Uv
9w62/OYjGISRmXQ2Oo46aeeo0gEiJhTqhhcEEdQbj6TK8ATXXrqgLMwVRqSSAAPE
mVG3e0dPD9336h4Ip+rH4RONxuNNeoDiKhK69xfdXoAo6WOp11mkKblqY1K0Y6dy9
2t23RTloDeHXvHurw5Di30nJ7Q2piMSftHJH9I0X5Dj6zytRUucvu20v63P+3hNoXKbAjz
HjadcKcUtjzqtacna+hFobO6ggHVedvw6kenXhJns1EX98nWwIAH5zByLa8ND00HH/w
AyNTxlMsyM1mVQwbk4N9VIvdgPh53kSdt2TBX9quzTtOnh2OQl1YJmFs9ycysD3TYi
6cCNAZ5gMNSVmyOWzKrX4C3EEZuIs4sL8r85njsMHAIou7ZCVbdP3TY2BuPpPcDS
ZVQtTyM2moCksbcPOwmOeF9zrjTqOPtJFWh4H1H0mlqUnCm/HKb+n6RuWN+4fkf8
eMtnjyVdOa3T+CsejI1XDAy3qKOYtNW5BkXGUq8M1ag2ajUZCNe6bD1HA+oM6rZf7
QqqWTEoGvpvEHeHiafA+hHlKNqYFyeAFz/zlK92PH5DTQSrSZpF5T7NsbaNCvTDU
Kiuo0NuIPGzDiDz1k+fAsPjqtB95Scow5jS/gRwYeBn0Xsj2+p1yKWItTq6APe1Nz/2sen
A8ukycbG0ZpncxPAZ7KlxERAEREAREQBERAEREAqu0uIprQcVQSjq1NgpCnKytexJ
FjYG3jbnOTxz7PDGtUWoXKq2fOpawIIN791u6BYWIsBa9p37KDxnhpL0/wCGAcTSw
+CqVEY03zMopIWZB3GDgc7DutYC+bwJF5jiXwT5kZHPeK6uvvMTTCrY/wDtcPeAsT
xvO43YmipQyjuAaG+XQA3Nz/q8YBTdjtoU6lIoma6nOxa3vVWdyBl42Nx5WPORu0na
UoTRoEF+DPyTwHVpq7S9oOOHw/8AEIOcjioHFR+KxHleV2y9i6qH0ufPNexHlz+c2h
BLWRz1Jt+mJRvRYEnvZidSR3jzY3OvAmeU6f8Az1+k07Ko/wAawNnxWINMAkgorbu
4HIE0yfWSqbEs6hDdWy3a4Q6am/FrHTl5zaWIhTjeRjTwFWtJqHyZICdACT8zr16T1KI
NyXGnwpZjfppoJv8AZcwGY3A+GwVB/pH63klKQE8+r4jJ+zQ9Wj4JSjrUd/4KuhRdls9
NBrqCTUuL6XAIHSSadBwLbxgOiBaY9MgEm5ZkFnFKtOTu2erGhRh7YpFc9AqujMdd
bsx4nU6njNVRaRBZ7FEsVdgLjlp6y2dbDWRaeDSomVlVlzDQ2Kkg6ac/8jwmW8tWbR
ajG6IrVMODlL07kkWut7jQjwN4XcA5lemCNbhlBGuW9wept6yWuxKYFsvX4j8Qyn6c+
M8o7EpoLIlgOFj+HL/+dJbTkz8yX2IWenvGcV+9lsftAVAvbgdBqLaWmL1RrlNOoRx4B
umpTTlzElnY1IX7nEhjc31AIHHTmYpbMpJcotiRbr0/wPlLeY4+1kOMajWeKNFbCq6rap
lOjlSQbqDqCQPduRrbl5ytxmCZbm1wDa47w8rjnJWEwQao7gWOlO9+Kix/P8pPGDym
6kq3UafMcCPAzali5r3amGJ8LpfQ7HI16cg1qQ5Tr8XgQfeFvxoOfV04eq/KUGPwLJY6
EHgym6kjiPA+B1nfTrQqbHi1sLUo6tacnQdie3LYcrQxTFqJ0WoTc0+QDHmn1HlPrdKo
GAIIIIuCNQQeYM/OFcdZ1P7Pe2ZwjjD1z9gx7rEn7Jj/ANh59OMmUe6KwnyfaYmKNc
X6zKZmwiIgCIiAIiIAiIgCIiAeXlD2p21uEyprVfRR05Zv8eMtsbilpIXbgB/sB8zOEQGvVat
VvcmyjkF1GnztNIRu7sxrSaVluzzB4F6aPUC/afEL3uT1N+Nx87+kjGbVo0Wpug71Tusg
De8CLEjrbNe9pq2pigO4vE6eg8RwGo19B4VlSi4BdbNUsOJspAPAdLC9vrMa+IUXZb
nZg8FmV5+392YYLBhAKSVHZE+JrAm5zBNAO6ua/XXW9pPp0wJp2aj5TvFCtmIsCT
pfTj1vf1En06RM86pJylqevCMacbI1gTatEzcqAcJlKGcqvBrFITMTCuWynLx5efD9ZUjH
YoWBoXOZgTcgCzWBOnDL01PhJUbmTk+5u7QUM6U+8RatSOnM5sov85CxVLNSA
DlSK1Jrr1NVRb0vebsRi3qAqyhSr0CbG5B3tMm/hrpMKyWDj8dM/Kqh/SNmddGd4fkX
s9iJByMTBkB5TOIJTaIlPBhRZepPqSSfqZ4y9ZLAgi8GiqvuQGSQquBTOHK3NipBvlY
HiGHA8vkJavR6TSVhNrY3jJSVuTk9tbEX3qPid0ffHXJ/UPrOSxCz6jXoA8eoI6gjgROc2
7sXeXZbb35Cr59H+h8DPRoYm/pkeRivD8qz0vguv2TdreGCrtr/ACGJ5fdenEeo6T6qJ+
WWLU3VhdSrKwPAgqQfnpP0F2D7RjG4cMx+2p2SsLW74HvgdG4/McpvNWOKnK6O
liIlTQREQBERAEREATwmeyPjsSKdNnPwgm3XoPnAOb7WYzMwohgFGrk3tc8Bpr10
HXwlJVcU1IFQNY5Qirr0Chr2J4ajgNTwkb2gs7tcXJfvXvY/GSenlwEwwyZiGtpayjwPxn
8TafQcor1FThZbl8Hh3XqNvZf6xtw9E8W4mw8ABwUeAm97AakDxmQ0E10aJqNc3yq
bW/qYEi3kD8yPATy1q7s9qcklZEulTvdjwJuBzty+lpuE9iVbuc1+wiIgg14gNlOX3raa2+tj
bztKr2LFg6VgARckcc2S2nd4Xsb+EuYkqViLFZSw1Tvb5wU7pU8CMrBhe46jU87zUzo
S+dsqkgX/ABZgB8yF+clbaw4qUKikkDKTobHui9r+kqsdhlcOrXKjIeJuQGGv5mHrqdm
Hisu50cq8Vt2lTZle4KvkPrTDhgBqQb5R4gyzAmt8Oh1KKb8bqCT5wrX1OVkJtuULE5i
bC+iOdLA8AOd7DrPW23RHxG1ixaxyhdO9foSbX6iSzhKZ400/tX/HgITC0xeyKL6nQa3
6yfSRqRcLtmhUZURySwJHdYcL31ItyMsJrSggtZVFuFgBa/TpNkh27EiaqlK+s2xIJTady
EyyNiKVwR1llVp3kVlg6oTTRxHa3ZdwaumYWz9Wv/MA6j4h69baewPaH2PGoWI3VY
LSqnkNSFe/gxHoTOzxOEV7FlBKnML9fPlfhPm/abZoo1DlFkN2C80ubFPIEcehE76Nb
OrPdHl4zDqEs8NnufpYT2cd+y/b5xeDUMSalG1FydS1lBV/G629QZ2M3ONO4iIgkRE
QBERAE53tXirKtIfFdieVl4D1P5GdCZ867QbSLV6zLZsv2aISANFsxvyuWAv4iSuWQ05
Wit3oaq9j4lgONjZR/k/QTOms1YcswBYWYgXA4DTgPKSVHKeZVqOcrnuUaPkwy/JjW
fKjva+VS1hxNhewm3Zf8KncEEqCb8bnjfxvNzL3T5TKnw+f5yv0mU53drfqZRESpQRE
QBETEty4noOME2I20KmhpjVnBFuim4LnwH56SElVTUZCLAgi/W4t+n1lpW2fWa+RF
UtxLG1/OwJmil2Rc6vWAP4Vv+ZlHOKOmnUpRi1KX9meEqse64OYAd74W5ZgevUcR
JE30dhsosK1/Nf95i2z6w/pbyNj8j/mTniznlKLejNUTBmymzAqfGZiSnciwiJTYys7srpUy0
lPDQCoRc3vxyA289fWS8IZ3Yt8wva+vG0ykPZ40ux7x19NOA+UmSCs45XYTTXTnN0
SSYysQW4Si2jsSlikbMbMwvTqXNtALXHAggAy7xykAgDj9BoPnrNVeiGUqdQQQfUEH
y5/OaQll1NZxVVWOa/ZbjKmC2icNXUrvlyEcQKi3ZWB5ggML/iE+4Az4B2uoGg9DFU7
3pFF1JZu4S9Mk+IDKf8Ap8Z95weIWoiuhurKGU9VIuPpPQjK6ueLOGSbib4iJYgREQB
ERANVeplUseABPyF58sRy5U6a3Y9feNj6971An0PtK59mqheLLkHm5C/rODoC5J5Xyj
yXug+tr+sxrztG3J14KnmqZuCTTEk4ddbzUslU1sJ556VV2RnNdFiRqLEaacPSbJqQ94
jj+mvD6yVscr3RtiIkAREzwmHNRrcFHE/pIbsrj7sxw+Haqe7ovNv8dTLrD4ZEHdFvHiT5
mbEQKLAWAmU5p1HIwnUchERMygiIgGFWkrCzAEeMpdpbNyg6ZqZ4rqSv+35S9iWj
Nx2Lwm4nGtSp21qOUt7he6+p94+RNpHqEP3yCQNAotqSQFUcryd2l2Rk+1p6J8ajlf4
h0HWaads9JAO7ld/Vcqj6O06oyzHpxmsmaLMtmbO3RdybvUsWN7gW+FegF5PiJY5Z
ScndiIiCpX7Z3gQGmMxzKCPwkgEjy4z1jcXkyqND5X+Wsr8M5ZATxIB04ai+nreW3Rv
Sl2K3buD3tJ0ABzqRr1GqnzzBfS86/wDZZi95syhrcoHpn/Q7AD+3LOexC3B+frLH9lpC
HG0V0Va61EHRa1JWAHqDOvDSurHHjoepSO9iInScIiIgCeGexAKPtbUK4ckcQQR5g
Ej6gTjsGlgB4TsO2IJwxt/UD8rn9JydETixL1R6mAXoZvQaiS5GocZJnMaVXqJpYZbsOf
LxvN0xqDQyYmR6DPZqRrWW3Ia8r9JtkNAxa+gHEmw9Ze4WgEUKPU9T1lXsqnmqX
PBRp5mXU56stbGdV9hERMTEREg7S3t13QJ0OgKAZrqRmLfDYODbXXytKV3YE6JT
4WrjiybxaQTMQ9hZggGje+QCSeAv7vHXS3hqxB7ERIJMWUEWIuDynN4rBbuooHBS
SL/0MCCPnb5TppX7Xpd0PzBt6H/e01pSszWlNxduSuiInSaiIiAQ9p4gKoW4u5yqL2vq
Bp1tcaT1qYUADkAPlMq2EV3V2F8mq35MQRcDyJ+czxA0kt6WNYNJoh1BLHsTTy4io
be/QQnxKVan6OokB5c9k0+0zdKbr83Qj8pvhn6imN/DR1wiBE7jyhERAEGIgFT2kw7V
KJVFLG40HkZzVPZFf7pvpOp27WrJTBoC7FgPdZ7Cx1soJ425c5KwVQsisykEgXBBB
B5ix8ZlUoqbuzopYiVNWSOUo7MrD+W30m3931fu2+k620WmfSx5JlipN3scl+76v3bfS
P3fV+7b6TrrRaOljyR1MuDj32bWuPsz48PA/pMjs+r9230nW2i0dNHkjqJcHPbIwVRQ2Z
CCT9AP/Mn7luhllaLTJ4GDd7srKq5O7K3ct0jct0k3E4mnTGao6ovC7MFF+lzIw2zhspf2
ijkBALb1MoJFwCb2BtrI6CHLK5zXuG6Ge7huhivtiitRae8Us19AyEqAjVMzC9wuVePlFL
a9J3ppTcPnWowZCrp9mUDAsDx76/WOghyx5h5uG/pMbhuhmNTbVIUq1bvZaObeDI
Va6KGICva+hFvOSH2pQXMGr0gUtnBqICl72zXPdvY8ekdBDljzGady3SNy3SZja9Dn
WpgWU5s6ZSHzZLG+t8pt1sZnU2th1zZq9IZSFa9RBlY3sGudCcraHoY6CHLGdmrct/S
Zox2FdqbAKbkG3nyltSqKyhlIZSAQQQQQRcEEcRaZWkrAwXdkqo07nIrs+tYfZn6T39
31fu2+k6209tNeljyadTLg5H931fu2+kfu+r9230nXWi0dLHkdTLg5H931fu2+kxq7OrW/ht
9J2Fp5aOljySsTJO9jhn2VX+6b6S27MYOpTZs6FRyvb8M6O0WloUFF3TFXFSqRytAT
2Im5zCIiAIiIAiIgCIiAIiIAiIgCIiARsZgxUyXNsjioPEgEW+sqqPZoJkKVWDU1pqpyqRaml
VNRzuKrfIeN76JFgc63ZKnlNPePu7EZO7fXDezk5rX9wA+fhoJeD2EqVFqZyWUVATr3
t4KQuxJJJApKBr+kt4kgpn2Dmp4mm9UkYjMWIUAqWRUOX0VeMi4zs6xfeJWYsaiN3
+8EUVd4coN/K2mgHPWdHPDAKBezKgNlqMGYL37DMrKapzoRbKxNZ/C2lrXmzD9n
AtU1TWqMcysA1iBkNYga/wDzH+1fG92J7AI2z8IKNJKYJIRFQE8SFAFz8pJiIAiIgCIiAI
iIAiIgCIiAf//Z

Anda mungkin juga menyukai