A. Simpulan …………………………………………………… 15
B. Saran ………………………………………………………… 16
sekitar 1 juta tahun yang lalu, pada saat Pulau Sumatra, Pulau Jawa,
Pulau Bali, Pulau Borneo masih menyatu dengan Semanjung Asia, disebut
dengan “Paparan Sunda”.
Makin ke dalam tekanan dan suhunya semakin tinggi. Pada suhu yang
tinggi itu material-material akan meleleh sehingga material di bagian dalam bumi
selalu berbentuk cairan panas. Suhu tinggi ini terus menerus bergejolak
mempertahankan cairan sejak jutaan tahun lalu. Ketika ada celah lubang keluar,
cairan tersebut keluar berbentuk lava cair.
Paparan sunda ini terpisah oleh naiknya permukaan air laut, mulai dari
20,000 tahun yang lalu sampai sekarang, dengan permukaan air laut yang
naik/turun karena dipengaruhi oleh suhu Bumi dan Glacier, beberapa kali pulalah
Paparan sunda ini terpisah menjadi beberapa pulau, kemudian menyatu kembali,
dan terpisah kembali secara berulang-ulang, sampai kita lihat pada saat
sekarang ini.
- Proses seperti ini kita kenal sebagai Island Arc dalam istilah geologi .
Gumpalan gas itu suatu saat meledak dengan satu dentuman yang amat
dahsyat. Setelah itu, materi yang terdapat di alam semesta mulai berdesakan satu
sama lain dalam kondisi suhu dan kepadatan yang sangat tinggi, sehingga hanya
tersisa energi berupa proton, neutron dan elektron, yang bertebaran ke seluruh
arah.
Pada suhu yang tinggi itu material-material akan meleleh sehingga material di
bagian dalam bumi selalu berbentuk cairan panas. Suhu tinggi ini terusmenerus
bergejolak mempertahankan cairan sejak jutaan tahun lalu.Ketika ada celah
lubang keluar, cairan tersebut keluar berbentuk lava cair.
Ketika lava mencapai permukaan bumi, suhu menjadi lebih dingin dari ribuan
derajat menjadi hanya bersuhu normal sekitar 30 derajat. Pada suhu ini cairan lava
akan membeku membentuk batuan beku atau kerak.
Keberadaan kerak benua (daratan) dan kerak samudra selalu bergerak secara
dinamis akibat tekanan magma dari perut bumi.Pergerakan unsur-unsur
geodinamika ini dikenal sebagai kegiatan tektonis.
Sebagian wilayah di Kepulauan Indonesia merupakan titik temu di antara tiga
lempeng, yaitu lempeng Indo-Australia di selatan, Lempeng Eurasia di utara dan
Lempeng Pasifik di timur. Pergerakan lempenglempeng tersebut dapat berupa
subduksi (pergerakan lempeng ke atas), obduksi (pergerakan lempeng ke bawah)
dan kolisi (tumbukan lempeng).
Pada fase berikutnya, yaitu pada akhir masa Mesozoikum, sekitar 65 juta
tahun lalu, kegiatan tektonis itu menjadi sangat aktif menggerakkan
lempenglempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Kegiatan ini dikenal sebagai
fase tektonis (orogenesa larami), sehingga menyebabkan daratan terpecah-
pecah.Benua Eurasia menjadi pulau-pulau yang terpisah satu dengan lainnya.
Kegiatan tektonis dan vulkanis terus aktif hingga awal masa Pleistosen, yang
dikenal sebagai kegiatan tektonis Plio-Pleistosen.Kegiatan tektonis ini
berlangsung di seluruh Kepulauan Indonesia. Gunung api aktif dan rangkaian
perbukitan struktural tersebar di sepanjang bagian barat Pulau Sumatra, berlanjut
ke sepanjang Pulau Jawa ke arah timur hingga Kepulauan Nusa Tenggara serta
Kepulauan Banda.
Penting untuk diketahui oleh masyarakat Indonesia bahwa letak dan kondisi
geografis negara ini sangat mempengaruhi keberadaanya di masa depan.
Masyarakat juga perlu untuk menyadari bahwa menyandarkan pemerintah
seorang diri untuk mengahadapi tantangan atas fakta geografis dari negara ini
adalah hal yang keliru.
Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau
kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur.
Nusantara artinya kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu
benua Asia dan Australia dan dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik.
Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti
nama Indonesia.
Aspek Historis
Dari segi sejarah, bahwa bangsa Indonesia menginginkan menjadi bangsa yang
bersatu dengan wilayah yang utuh adalah karena dua hal yaitu :
1. Kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan terpecah,
kehidupan sebagai bangsa yang terjajah adalah penederitaaan, kesengsaraan,
kemiskinan dan kebodohan. Penjajah juga menciptakan perpecahan dalam diri
bangsa Indonesia. Politik Devide et impera. Dengan adanya politik ini orang-orang
Indonesia justru melawan bangsanya sendiri. Dalam setiap perjuangan melawan
penjajah selalu ada pahlawan, tetapi juga ada pengkhianat bangsa.
Sebagai bangsa yang terpecah-pecah dan terjajah, hal ini jelas merupakan
kerugian besar bagi bangsa Indonesia.Keadaan tersebut tidak mendudkung kita
dalam mewujudkan bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat.Untuk bisa
keluar dari keadaan tersebut kita membutuhkan semangat kebangsaan yang
melahirkan visi bangsa yang bersatu.
Keluarnya Deklarasi Djuanda melahirkan konsepsi wawasan Nusantara dimana laut tidak
lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai penghubung.UU mengenai perairan Indonesia
diperbaharui dengan UU No.6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia
Deklarasi Djuanda juga diperjuangkan dalam forum internasional. Melalui
perjuangan panjanag akhirnya Konferensi PBB tanggal 30 April menerima “ The
United Nation Convention On The Law Of the Sea”(UNCLOS) . Berdasarkan
Konvensi Hukum Laut 1982 tersebut Indonesia diakui sebagai negara dengan
asas Negara Kepulauan (Archipelago State).
BAB II
Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Kalau kita menengok ke belakang untuk mencoba merunut asal mula
nenek moyang bangsa Indonesia, kita akan mendapatkan berbagai
gambaran yang cukup beragam. Sebagian besar teori tentang Kebudayaan
Prasejarah Indonesia yang datang dari Barat menjelaskan bahwa nenek
moyang bangsa Indonesia datang dari Asia Tenggara (Indochina/Yunnan).
Diduga mereka datang dalam dua gelombang migrasi besar yang
diperkirakan terjadi sekitar tahun 5000 SM dan tahun 2000 SM. Mereka
menyeberang ke kepulauan di Samudera India, kemudian menyebar dari
Madagaskar hingga ke Filipina dan Melanesia, yang akhirnya hidup menyatu
dengan penduduk asli setempat. Inilah yang disebut sebagai nenek moyang
bangsa Indonesia.
Salah satu pendukung teori nenek moyang bangsa Indonesia di atas
adalah von Heine Geldern. Menurut beliau, nenek moyang bangsa
Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang ini berasal
dari benua Asia (Yunnan, Cina Selatan). Pendapat Geldern didukung bukti
berupa kesamaan peninggalan benda-benda antara daerah Yunnan dan
Indonesia. Benda-benda yang sama itu, antara lain kapak lonjong dan kapak
persegi. Nenek moyang yang berasal dari Yunnan migrasi ke kepulauan
Nusantara karena terdesak oleh bangsa lain yang lebih kuat. Selain itu,
mereka hidup di alam yang tidak banyak memberikan kesejahteraan hidup.
Nenek Moyang Indonesia Golongan Deutro Melayu
Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Muda
(Deutro Melayu)tiba di kepulauan Indonesia sekitar tahun 500 SM. Nenek
moyang tersebut datang sambil membawa kebudayaan logam yang berasal
dari Dongson, Vietnam Utara. Kebudayaan logam tersebut antara lain;
candrasa, nekara, manik-manik, arca, dan bejana perunggu. Jalur
penyebaran nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan ini dimulai dari
daratan Asia ke Thailand, Malaysia Barat, dan berlanjut ke tempat-tempat di
Indonesia. Gelombang terakhir nenek moyang ini masih tergolong ras
Austronesia. Selanjutnya, semakin berkembang ras Papua-Melanesoid,
Austronesia, dan sisa ras Austro-Melanesoid melahirkan bermacam-macam
suku bangsa yang tersebut di seluruh pelosok Indonesia.
a) Brandes
Berdasarkan perbandingan bahasa, Berandes menyimpulkan bahwa bahasa yang
di gunakan bangsa Indonesia memiliki kemiripan dengan bahasa yang di
gunakan bangsa-bagsa yang emndiami pulau Formosa (Taiwan) di bagian utara , pulau
jawa dan bali sebelah selatan, dan pulau madagaskar di sebelah barat sampai dengan
daerah tepi barat pantai amerika di sebelah timur.
b) William smith
Sama seperti Brandes, William smith mengemukkan pendapat dengan
membandingkan kesamaan bahasa. Ia mengemukakan bahwa bangsa Indonesia berasal
dari bangsa Melanesia, dan Polinesia.
d) Mohamad yamin
Salah seorang sejarawan Indonesia berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal
dari daerah Indonesia itu sendiri. Pendapat ini ia kemukakan berdasarkan banyaknya
fosil dan artefak tertua di temukan di Indonesia. Misalnya pethecantropus erectus,
meganthropus paleojavanicus, homo soloensis, dan homo wajakensis.
e) H. kern
Menurut H. kern bangsa Indonesia berasal dari daerah Campa, Kamboja.
Berdasarkan penelitiannya tentang perbandingan bahasa , ditemukan bahwa bahasa
yang di pakai di daerah tersebut sama dengan bahasa yan g di pakai di Nusantara.
B. Kedatangan dan persebaran nenek moyang bangsa
Indonesia
1) Proses kedatangan nenek moyang
Nenek moyang bangsa Indonesia yang datang pertama kali ke Nusantara adalah
bangsa proto melayu yang membawa kebudayaan neolitikum menggunakan perahu
bercadik satu. Mereka datang dari Yunan ke Indonesia melalui jalur barat dan timur.
Migrasi jalur barat di lakukan dari Yunan ke semenanjung Malaysia, Kalimantan , menuju
Jawa dan Nusa Tenggara dengan membawa kebudayaan kapak persegi. Penyebaran
jalur timur di mulai dari Teluk Tonkin menyusuri pantai Asia timur menuju Taiwan ,
Filipina, Sulawesi, Maluku, hingga ke Papua, sampai Australia dengan membawa
kebudayaan kapak lonjong. Kebudayaan kapak lonjong yang di sebut Neolitikum papua
ini banyak di temukan di Minahasa, Seram, Kalimantan, dan Papua. Gelombang ke dua
kedatangan nenek moyang bnagsa Indonesia terjadi sekitar 500 SM yang di bawa oleh
rumpun bangsa Deutro melayu menggunakan perahu bercadik dua. kebudayaan Deutro
melayu relative lebih maju daridi bandingkan dengan kebudayaan bangsa Proto melayu
karena sudah mengenal benda-benda dari perunggu seperti kapak corong , nekara, dan
perhiasan perunggu. Bangsa Deutro melayu akhirnya dapat mendesak bangsa Proto
melayu yang lebih dulu menetap di Indonesia. Bangsa Deutro melayu memilih tinggal di
pesisir, muara, dan sungai karena letaknya strategis, subur, memiliki persediaan bahan
makanan yang melimpah, dan mudah dilalui. Selanjutnya ras Deutro melayu menjadi
nenek moyang sebagian besar bangsa Indonesia saat ini. Menurut Von heine geldren,
nenek moyang bangsa Indonesia merupakan campuran antara bangsa pendatang dari
Yunan di Tiongkok selatan dengan penduduk asli Indonesia
Zaman mesolithikum
Terjadi gelombang masuk manusia purba melonosoid dan daerah teluk tonkin,
vietnam, melalui jalur fhilipina, malaysia dan indonesia. Sisa keturunan bangsa
melonosoid yang masih ditemukan, antara lain orang sakai di siak, orang aeta di filipina,
orang semang di malaysia, dan orang papua melonosoid di indonesia
Zaman perundagian
Terjadi perpindahan manusia purba dari rumpun bangsa melayu muda ( deutero
melayu ) dari daerah teluk tonkin, vietnam ke daerah daerah di sebelah selatan vietnam,
termasuk indonesia.
Bangsa ini merupakan pendukung kebudayaan perunggu, terutama kapak corong
nekara , moko, bejana perunggu, dan arca perunggu. Kebudayaannya sering disebut
kebudayaan Don son karena berasal dari donson teluk tonkin)
1. Kedatangan Proto-Melayu
Sekitar 2000 SM, penduduk dan ras Melayu Austronesia dan Teluk Tonkin
bermigrasi ke Kepulauan Indonesia. Mereka biasa disebut Proto melayu atau Melayu
Tua. Kedatangan mereka itu mendesak penduduk dan ras Austromelaneoid ke
pedalaman, bahkan ke Indonesia bagian timur. Penduduk ras itu menjadi nenek moyang
menduduk Papua sekarang.
Memasuki Kepulauan Indonesia, Proto-Melayu menempuh dua jalur, sesuai
dengan jenis kebudayaan yang dibawa.
a. Jalur pertama menyebar ke Sulawesi, Maluku, dan Papua. Masyarakat Proto Melayu
yang menempuh jalur ini membawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak lonjong.
Itulah sebabnya, di bagian timur Indonesia banyak ditem ukan artefak Neohithikum
berupa kapak lonjong. Keturunan Proto-Melayu yang menempuh jalur ini antara lain
masyarakat Toraja.
b. Jalur kedua menyebar ke Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Masyarakat Proto-Melayu yang menempuh jalur ini membawa kebudayaan Neolithikum
berupa beliung persegi. Itulah sebabnya, di bagian barat Indonesia banyak ditemukan
artefak
c. Neolithikum berupa beliung persegi. Keturunan Proto-Melayu yang menempuh jalur
ini antara lain masyarakat Nias, Batak, Dayak, dan Sasak.
2. Kedatangan Deutero-Melayu
Sekitar 500 SM, datang lagi gelombang migrasi penduduk dan ras Melayu
Austronesia dan Teluk Tonkin ke Kepulauan Indonesia. Mereka biasa disebut Deutero-
Melayu atau Melayu Muda. Kedatangan mereka mendesak penduduk keturunan Proto-
Melayu yang telah lebih dahulu menetap.
Memasuki Kepulauan Indonesia, masyarakat Deuto-Melayu menyebar ke sepanjang
pesisir. Ada juga di antara mereka yang masuk ke pedalaman. Keturunan Deutero-
Melayu antara lain masyarakat Minang, Jawa, dan Bugis.
Masyarakat Deutero-Melayu membawa kebudayaan perunggu, yang dikenal dengan
sebutan Kebudayaan Dong Son. Donon son adalah tempat di Teluk Tonkin tempat asal
kebudayaan perunggu di Asia Tenggara. Artefak perunggu yang ditemukan di Indonesia
serupa dengan artefak perunggu dan Dong Son.
Bangsa Indonesia termasuk ras Mongoloid terutama Malayan Mongoloid. Ras
Mongoloid mempunyai 3 subras yaitu:
1. Asiatik Mongoloid (Cina,Jepang,Korea)
2. Malayan Mongoloid (Melayu)
3. American Mongoloid (Suku Indian)
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
1. - Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya
dan rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan
Indonesia. Dimana cara pembentukan pulau-satu dengan lainya berbeda-beda.
-Pembentukan pulau-pulau di Indonesia diantaranya sebagai berikut:
Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, sampai kepulauan di provinsi NTT dan NTB : Pulau-pulau
tersebut terbentuk Karena adanya aktivitas vulkanisme di bawah permukaan bumi
Pulau Sulawesi : Pulau Sulawesi terbentuk akibat pertemuan lempeng Filipina, Indo-Australia,
Eurasia dan lempeng mikro lain di daerah tersebut.
Pulau Irian Jaya dan Kalimantan : Keduanya memilki kesamaan proses terbentuknya, keduanya
terbentuk dari pecahan super benua pada awal terbentuknya permukaan bumi,
Pulau-pulau kecil : Proses terbentuknya pulau-pulau ini, sangat sederhana dibanding yang lain.
Mereka berasal dari endapan pecahan kerang, koral dan binatang laut lainnya
2. Nenek moyang bangsa Indonesia datang ke nusnatara melalui dua jalur yakni jalur
barat dan timur. Migrasi jalur barat di lakukan dari yunan ke semenanjung Malaysia,
Kalimantan , menuju Jawa dan Nusa Tenggara. Penyebaran jalur timur di mulai dari
Teluk Tonkin menyusuru pantai asia timur menuju Taiwan , Filipina, Sulawesi,
Maluku, papua, sampai australia . Mereka datang secara bergelombang, gelombang
pertama adalah bangsa prota melayu yang datang membawa kebudayaan kapak
persegi dan kapal bercadik satu. Gelombang kedua adalah bangsa deutro melayu
yang datang membawa kebudayaan kapak lonjong dan kapal bercadik dua.
Sebelum kedua bangsa melayu tersebut datang ke nusantara da beberapa suku
primitive yang sudah terlebih dahulu menetap di nusantara.
Oleh karna itu saat bengsa melayu datang ke nusantara meraka melakukan
proses kawin mengawin dangan suku asli yang sudah mendiami nusantara terlebih
dahulu. Karna itu bangsa Indonesia sekarang adalah turunan dari bangsa deutro melayu,
prota melau, bangsa Melanesia dan bangsa primitive yang dulu mendiami nusantara.
Dan padasaat itu keadaan geografis Indonesia yang luas memaksa mereka untuk
tinggal terpencar di seluruh wilayah nusantara yang sangat luas. Sehingga mereka hidup
sacara terisolasi dari suku bangsa yang lain.
3. - Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya
dan rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan
Indonesia. Dimana cara pembentukan pulau-satu dengan lainya berbeda-beda.
-Pembentukan pulau-pulau di Indonesia diantaranya sebagai berikut:
Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, sampai kepulauan di provinsi NTT dan NTB : Pulau-pulau
tersebut terbentuk Karena adanya aktivitas vulkanisme di bawah permukaan bumi
Pulau Sulawesi : Pulau Sulawesi terbentuk akibat pertemuan lempeng Filipina, Indo-Australia,
Eurasia dan lempeng mikro lain di daerah tersebut.
Pulau Irian Jaya dan Kalimantan : Keduanya memilki kesamaan proses terbentuknya, keduanya
terbentuk dari pecahan super benua pada awal terbentuknya permukaan bumi,
Pulau-pulau kecil : Proses terbentuknya pulau-pulau ini, sangat sederhana dibanding yang lain.
Mereka berasal dari endapan pecahan kerang, koral dan binatang laut lainnya
B. SARAN
1. Sebagai warga negara yang baik dan khususnya kita sebagai mahasiswa harus
bisamengetahui sejarah terbentuknya kepulauan Indonesia maupun sejarah bangsa. Agar
tidak punah oleh waktu.
2. Demikianlah makalah ini saya susun dengan baik. Semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, maka penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk menyempurnakan
makalah ini .
DAFTAR PUSTAKA
.
http://smileosman.blogspot.com/2014/09/makalah-asal-usul-nenek-moyang-
indonesia.html
http://smileosman.blogspot.com/2014/09/makalah-asal-usul-nenek-moyang-
indonesia.html
https://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-kepulauan-indonesia/
https://www.academia.edu/8360058/PROSES_TERBENTUKNYA_KEPULAUAN_INDONESI
A
https://www.gurusejarah.com/2017/07/terbentuknya-kepulauan-indonesia.html
http://sejarahdanmanusiapurba.blogspot.com/2014/11/sejarah-terbentuknya-
kepulauan-indonesia.html
https://www.ilmusiana.com/2015/07/asal-usul-nenek-moyang-bangsa-indonesia.html
https://santinorice.com/asal-usul-nenek-moyang-bangsa-indonesia/
https://medium.com/@freakhumanthink/asal-usul-nenek-moyang-bangsa-indonesia-
f47c051ae64c
https://greatedu.co.id/greatpedia/asal-usul-nenek-moyang-bangsa-indonesia.
https://greatedu.co.id/greatpedia/asal-usul-nenek-moyang-bangsa-indonesia
Mustafa Shodiq . 2006. Wawasan Sejarah 1 Indonesia dan Dunia. Solo : Tiga Serangkai
Mustopo Habib. 2007. Sejarah 1. Jakarta : Yudhistira
http://www.sejarawan.wordpress.com/2007/10/05/penduduk-indonesia-tertua-
dan-persebaran-bangsa-bangsa-dalam-zaman-prehistori/
http://fitrinuraenialhafidza.wordpress.com/2013/02/19/makalah-asal-usul-
penyebaran-dan-pengaruh-nenek-moyang-bangsa-indonesia/