Pd
PETA KONSEP
Pra-aksara berasal dari dua kata, yakni pra yang berarti sebelum dan aksara yang berarti
tulisan. Dengan demikian zaman pra-aksara adalah masa kehidupan manusia sebelum
mengenal tulisan. Istilah Pra-aksara disebut juga dengan istilah nirleka. Nir berarti tanpa dan
leka berarti tulisan. Karena belum ada tulisan maka untuk mengetahui sejarah dan hasil-hasil
kebudayaan manusia adalah dengan melihat sisa-sisa peninggalan manusia purba. Zaman Pra
aksara dimulai sejak manusia ada di muka bumi. Zaman pra-aksara berakhir setelah manusia
mulai mengenal tulisan. Pada tahap ini manusia memasuki zaman baru yang lebih maju dari
zaman sebelumnya, yaitu zaman sejarah.
Bgaimana proses terbentuknya alam semesta pertama kali ? Para ilmuan meyakini
bahwa awal mula terbentuknya alam semesta (termasuk Bumi) berdasarkan teori
“Dentuman besar” atau Ledakan Dahsyat yang disebut dengan Big Bang. Teori ini
menyatakan bahwa alam semesta mulanya berbentuk gumpalan gas yang mengisi
seluruh ruang jagad raya. Gumpalan gas itu suatu saat meledak dengan satu dentuman
yang amat dahsyat ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi ini kemudian mengisi
alam semesta ini dalam bentuk bintang, planet, asteroid/ meteor, dan partikel lainnya
yang ada di alam semesta sehingga membentuk sistem tata surya.
Dari hasil dentuman dahsyat tersebut, bumi awalnya berbentuk gumpalan gas yang
panas dan terus-menerus berputar. Semakin lama semakin dingin dan akhirnya
berbentuk seperti bola padat. Proses ini berjalan cukup Panjang (berevolusi), kurang
lebih 2,5 miliar tahun. Hingga mencapai keadaan seperti sekarang. Berdasarkan Ilmu
geologi proses perkembangan bumi dibagi dalam empat tahap. Masing-masing ditandai
oleh peristiwa alam yang menonjol, seperti munculnya gunung-gunung, benua, dan
makhluk hidup yang paling sederhana.
1) Masa Arakekum/ Azoikum ( A = tidak; Zoon = Hewan )
Masa ini diperkirakan terjadi pada 2,5 miliar tahun yang lalu. Pada masa ini kondisi
bumi masih labil, masih menyerupai gumpalan bola gas, dan kulit bumi juga sedang
dalam proses pembentukan. Pada masa ini belum ada tanda-tanda kehidupan karena
temperature bumi memang masih sangat tinggi sehingga tidak memungkinkan adanya
makhluk hidup.
2) Masa Palaeozoikum
Palaeozoikum adalah zaman purba tertua.
Masa ini berlangsung sekitar 500-245 juta
tahun yang lalu. pada masa ini kondisi bumi
sudah lebih stabil. Temperature bumi sudah
mulai mendingin, dan mulai terlihat adanya
tanda-tanda kehidupan seperti makhluk ber
Gambar 1.1 Fosil Trilobit pada masa Palaeozoikum
sel satu atau yang biasa disebut dengan
Masa ini disebut juga dengan zaman sekunder (zaman kedua), diperkirakan
berlangsung sekitar 245-65 juta tahun yang lalu. Kondisi bumi sudah semakin stabil.
Mulai muncul beragam hewan bertubuh besar, seperti berbagai jenis hewan reptile
dinosaurus dan mamut. Masa mesozoikum juga dikenal sebagi zaman reptil.
4) Masa Neozoikum
Pada masa ini hewan berukuran besar sudah mulai jauh berkurang. Masa ini
dibedakan menjadi dua zaman, yaitu zaman Tersier dan zaman Quarter.
a. Zaman Tersier
Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun yang lalu. pada zaman ini sudah
mulai muncul hewan primata seperti kera.
b. Zaman Kuarter
Zaman ini dibagi kedalam dua bagian yaitu zaman Pleistosen Diluvium, dan
zaman Holosen/Aluvium. Pada masa Plestosein, manusia purba diperkirakan
sudah muncul, dan pada masa Holosen manusia purba telah berkembang lebih
sempurna lagi. Muncul jenis Homo Sapiens dengan ciri-ciri seperti manusia
sekarang.
Sejarah di Kepulauan Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang dan rumit.
Sebelum bumi didiami manusia, kepulauan ini hanya diisi tumbuhan flora dan fauna yang
masih sangat kecil dan sederhana. Alam juga harus menjalani evolusi terus-menerus
untuk menemukan keseimbangan agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan
kondisi alam dan iklim, sehingga makhluk hidup dapat bertahan dan berkembang biak
mengikuti seleksi alam
Merujuk pada tarikh bumi di atas, berkembangnya manusia purba pertama pada
keadaan alam di kala Pleistosen (masa Neozoikum) yang belum sepenuhnya stabil. Meski
demikian, perkembangannya jauh lebih baik dibandingkan masa sebelumnya.
Ketidakstabilan itu disebabkan tiga faktor utama yang berpengaruh dalam pembentukan
Kepulauan Indonesia seperti yang kita diami saat ini. Faktor-faktor tersebut diantaranya :
(i) Adanya perubahan bentuk daratan akibat gerakan tenaga endogen dan eksogen
(ii) Perubahan iklim berupa es yang mencair dan/atau membeku yang mengakibatkan
perubahan suhu bumi dan luas daratan.
(iii) Letusan gunung api.
b) Perubahan Iklim
Perubahan iklim berupa turun nya muka bumi sekitar 60-70cm di bawah muka laut
karena bagian terbesar air di dunia membeku (zaman glasial), terutama bagian bumi
utara dan selatan. Laut-laut yang dangkal itu kemudian berubah menjadi daratan. Kondisi
yang berlangsung pada kala Pleisoten antara 3.000.000 – 10.000 tahun yang lalu disebut
juga dengan zaman es atau zaman glasial. Temperatur menjadi sangat rendah dan gletser
yang berada di wilayah kutub Utara mencair hingga menutupi benua-benua besar seperti
Asia, Eropa dan Amerika. Meluasnya permukaan es menyebabkan turunnya permukaan
air laut sehingga memudahkan makhluk hidup berpindah tempat untuk bertahan hidup.
Dengan terjadinya perubahan alam, ilmuwan Belanda Bernama Eugene Dubois
berpendapat bahwa manusia purba menyukai hidup di daerah tropis yang iklmnya mulai
stabil. Pendapat ini dibuktikan dengan beberapa pennemuan fosil manusai purba di Trinil,
Ngawi, Jawa Timur.
Gambar 1.4 Ilustrasi paparan Sunda dan Paparan Sahul beserta Garis Wallace, Garis Waber, dan Garis Lydekker
geologi !
Arkaekum … … …
Palaeozoikum … … …
Mesozoikum … … …
Neozoikum … … …
( Tersier, Quarter)
4. Dari hasil bacaanmu, coba jelaskan secara singkat bagaimana terbentuknya Kepulauan
Indonesia ?
5. Sebutkan lempeng-lempeng yang mempengaruhi terbentuknya Kepulauan Indonesia !
Catatan :
• Tulis Soal – Jawaban.
• Tugas dikirim dalam bentuk PDF melalui E-Learning bersama Foto Selfie kalian sambil
mengerjakan tugas.