Anda di halaman 1dari 9

BAB II

MATERI PEMBAHASAN

1. BUMI DAN JAGAD RAYA


A. Sejarah Perkembangan Muka Bumi

1. Sejarah Terbentuknya Bumi

Mulanya terjadinya bumi sama dengan


terbentuknya planet-planet lainnya dalam system tatasurya. Bumi berasal dari gumpalan gas
yang besar dan dalam keadaan berputar. Suatu saat terlepaslah sebagiaan gumpalan itu.Gum
palan-gumpalan yang terpusah dan terus berputar mengalami proses pendinginan dan akan
menjadi padat. Itulah planet-planet termasuk bumi didalamnya. Peristiwa tersebut
berlangsung cukup lama sehingga bumu seperti sekarang ini baru terjadi berjuta-juta bahkan
bermilyaran tahun. Setelah bumi bertambah dingin, berubahlah gas tersebut menjadi cairan
dan demi waktu bagian luarnya makin padat. Sehingga permukaan bumi dapat ditempati
manusia, tumbuhan, dan makhlluk lainnya.
Sesudah bumi terbentuk, maka bahan-bahan yang lebih berat menggumpal diintinya, keraknya
terdiri dari unsure-unsure silisium dan aluminium. Lalu menyusul lapisan yang lebih dalam
dengan unsure-unsure utama silisium dan magnesium. Dan lebih kedalam ada unsure yang
banyak mengandung persenyawaan logam sulfide, paling dalam inti dengan kaandungan besi
dan nikel.
Kesimpulan bahwa planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hinggan terbentuk
bumi yang seperti sekarang ini. Proses pembentukan bumi ada 3 tahap, yaitu:
a. Awalnya bumi masih merupakan planet
mogen dan belum mengalami pelapisan/perbedaan unsure.
b. Pembentukan lapisan struktur bumi diawadi dengan terjadinya differensiasi. Materi besi
yang berat jenisnya lebuh besar akan tenggelam, dan yang lebih ringan akan bergerak
kepermukaan.
c. Bumi terbagi menjadi 3 lapisan, yaitu : inti, mantel dan kerak bumi.

2. Struktur Bumi
a.Litosfer/Kerak bumi (Lapisan Batuan Pembentuk kulit Bumi atau Crust).
Litosfer berasal dari kata Lithos berarti batu bara dan sfhere/sphaira berarti lapisan.
Kesimpulan litosfer dapat diartikan lapisan batuan pembentik kulit bumi. Dalam pengertian
lain, litosfer adalah lapisan yang [aling atas dengan ketebalan ± 70 km yang tersusun dari
batuan penyusun kulit bumi. Batuan yang melapisi kerak bumi terdiri dari batuan basa dan
masam. Lapisan ini sebagai tempat tinggal manusia.

b. Astenosfer (lapisan Selubung/Mantle)


Yaitu lapisan yang terletak dibawah litosfer dengan ketebalan ± 2900 km berupa material cair,
kemtal dan berpijar dengan suhu sekitar 3000°C, merupakan campuran dari berbagai bahan
yang bersifat cair,padat, dan gas bersuhu tinggi.

c. Barisfer (Lapisan Inti Bumi/Core)


Yaitu lapsan inti bumi yang merupakan bagian bumi paling dalam yang tersusun atas lapisan
nife (nicollum atau nikel dan ferrum atau besi). Core dibedakan atas 2 baguan yaitu inti luar
dan inti dalam.

1) Inti Luar (Outer Core)


Inti luar adalah inti bumi yang paling luar. Tebal lapisan ini sekitar 2200km, tersusun atas
materi besi dan nikel yang bersifat cair, kental, fan panas berpijar suhu ± 3900°C.

2) Inti Dalam (Inner Core)


Inti Dalam adalah inti bumi yang ada dilapisan dalam dengan ketebalan ± 2500km, tersusun
atas materi besi dan nikel pada suhu yang sangat tinggi yakni sekitar 4800°C, akan tetapi
tetap dalam keadaan padat dengan densitas 10gram/cm3. Penyebabnya adanya tekanan
yang sangat tinggi dari bagian bumi lainnya.

3. Sejarah Perkembangan Muka Bumi

a. Teori Pengapungan Benua


Alfred Wegener melakukan penelitian antarbenua secara geologis, kartografis, paleontologist,
dan klimatologis. Kesimpulan penelitiannya bahwa benua yang ada sekarang pada zaman
dahulu pernah bergabung menjadi sebuah benua besar yang disebut “Pangea”. Karena
adanya gerakan benua besar diselatan kearah barat atau utara, maka terjadilah :

- Samudra dan Benua-benua menggabung sendiri-sendiri.


- Samudra Atlantik semakin luas karena Benua Amerika Bergerak ke barat.
-;Adanya kegiatan gempa yang besar disepanjang patahan San Andreas, dekat pantai barat
Amerika Serikat.

Dalam Teori ini juga dikemukakan beberapa analisis antara lain, yaitu ;
- Adanya formasi geologi yang sama antara lain pantai timur Benua Amerika dengan pantai
barat Eropa dan Afrika, pembuktiannya bahwa formasi geologi di pantai barat Afrika sama
dengan pantai timur Amerika.
- Adanya Gerakan Pulau Greenland menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan 36m/tahun.
Pulau Madagaaskar menjauhi AfSel sejauh 9m/tahun.
Bukti adanya teori pengapungan benua yaitu adanya pegunungan dengan arah timur-Barat di
Tanjung Harapan pinggir pantai dan didekat Buines Aires, Argentina ditemukan struktur yang
sama baik umur maupun corak deformasinya. Kenampakan lain yang cukup berarti untuk
mendukung toeri ini adalah tipe-pite batuan, meliouti batuan beku, batuan sedimen, dan
batuan metaforf juga dijumpai didaerah tersebut.

b. Teori Ed Suess
Adanya persamaan formasi geologi yang terdapat di Amerika Selatan, India, Australia, dan
Antartika desebabkan pernah bersatunya daratan. Daratan yang menyatu ini disebut benua
Gondwana. Benua ini sekarang yang tertinggal hanya sisa-sisa karena yang lain sudah
ditutupi oleh laut.

c. Teori Kontraksi (Des Cartes)


Menurut teori ini bahwa bumi kita surut, mengkerut, karena pendinginan, sehingga terjasi
lembah-lembah.
d. Tim Peneliti Amerika
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan teori Wegener. Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa Kutub Selatan 200 juta tahun yang lalu terletak didekat khatulistiwa, seharusnya pada
zaman tersebut di Kutub Selatan terdapat hewan dan tumbuhan. Lalu didaerah tersebut dapat
ditemukan fosil tulang rahang dari hewan Amfibia air tawar purba tepatnya di AmSel dan
Utara. Hal tersebut membuktikan bahwa teori pengapungn benua mendekati kebenaran.

4. Teori Lempeng Tektonik


Lapisan kerak bumi/litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik yang menumpang di
atas astenosfer. Dinamakan lempeng karena terdiri dari dua dimensi, yaitu panjang dan lebar.
Litosfer yang mengapung diatas lapisan astenosfer dianggap satu lempeng yang sangat
berhubungan. Aliran konveksi yang keluar dari punggung laut menyebar ke kedua sisinya,
sedangkan dibagian lain akan masuk kembali kelapisan dalam dan bercampur dengan materi
dilapisan ini. Daerah tempat masuknya materi tersebut dinamakan patahan (transform fault)
yang ditandai dengan adanya palung laut dan pulau vulkanis. Pada daerah patahan tersebut
gempa sering terjadi akibat adanya pergeseran kerak bumi yang berlangsung terus sehingga
lempeng kerak bumi terpecah-pecah. Karena lempeng ini berada diatas lapisan astenosfer
sehingga lempeng-lempeng menjadi bergerak tak beraturan. Sampai sekarang ini benua
bergerak dan bergeserbeberapa cm tiap tahun, misalnya, India Bergeser ke utara sejauh 25
mm setiap tahun. Akibat pergeseran tersebut, sekitar 55 juta tahun yang lalu, India
bertumbukan dengan benua Asia.
Hal-hal yang penting mengenai gerakan lempeng ini adalah sebagai-berikut:
a.Gerakan-gerakan lempeng tektonik terus-menerus terjadi dan menghasilkan perubahan-
perubahan dipermukaan bumi.
b. Sumber gerakan ini adalah yang disebabkan oleh panas.
c. Lempeng-lempeng tektonik dapat meleleh sewaktu mendekati kullit bumi dan keluar lewat
gunung api, celah atau retakan.
d. Dasar batuan yang meleleh mendesak maju bagian kerak bumi yang lebih tua.
e. Teori gerakan lempeng tektonik banyak kaitannnya dengan persebaran gunung api dimuka
bumi dan terjadinya gempa bumi.
Didalam pergerakannya kadang-kadang ada dua lempang yang saling menjauh disepanjang
patahan, terhadap pula lempeng-lempeng yang saling bertabrakan sehingga menimbulkan
gempa yang dahsyat.

Berikut adalah lempeng-lempeng utama yang ada dipermukaan bumi :


- Lempeng Antartika, meliputi kontinen Antartika dan lempeng Lautan Antartika.
- Lempeng Indo-Australia, meliputi lempeng Lautan Hindia serta subkontinel India dan
Australia bagian barat.
- Lempeng Pasifik, meliputi seluruh lempeng di Lautan Pasifik.
- Lempeng Afrika, meliputi Afrika, setengah bagian timur Lautan Atlantik dan bagian barat
Lautan Hindia.
- Lempeng Amerika, meliputi AmUt, AmSel, dan setengah dari bagian barat Lautan Atlantik.
- Lempeng Eurasia, meliputi Eropa, Asia, dan daerah pinggirannya termasuk Indonesia.

Adanya pergerakan lempeng tektonik dapat menimbulkan bentukan-bentukan dipermukan


bumi yang berbeda dan dipengaruhi oleh arah dan kekuatan gerak lempeng. Daerah tempat
bertemunya lempeng disebut batas lempeng. Batas lempeng tektonik ada 3, yaitu :
a. Batas Divergen
Pada batas-batas dimana antar lempeng saling menjauh (divergen), sehingga lempeng yang
saling berbatasan saling menjauh, akan terbentuk material-material baru yang berasal dari
arus konveksi mantel dibawah lempeng. Material baru itu membentuk punggung tengah laut
(mid oceanic ridge) yang pegunungan di dasar laut. Contohnya Mid Atlantik Ridge, yang
membatasi lempeng Amerika Selatan dengan lempeng Nasca.

b. Batas Konvergen
Merupakan batas dimana terjadi dua lempeng yang bergerak saling mendekati, sehingga
terjadi tumbukan. Flint dan Skinner menyebutkan jika kedua lempeng yang saling
bertumbukan adalah tempeng samudra, maka salah satu lempeng akan menyusup kebawah
dengan sudut 35°-45°. Masuknya lempeng kedalam mantel ini menyebabkan terjadinya partial
melting. Partial melting adalah padatan sudah meleleh tapi belum menjadi fase cair
seutuhnya. Proses ini akan menghasilkan andesit yang muncul kepermukaan dan membentuk
kepulauan rantai gunung api aktif didunia.
Apabila salah satu lempeng samudra dan lempeng benua, maka lempang samudra akan
menyusup kelempeng benua, sehingga menyebabkan terjadinya partial melting,
menghasilkan magma andesit, dan terbentuk rantaian pegunungan aktif yang muncul
dipermukaan lempeng benua. Apabila tumbukan antar lempeng benua, maka akan
menyebabkan pembubungan raksasa. Lempeng benua tak mampu menunjam kebawah, yang
dapat menyebabkan retakan-retakan deformasi, membentuk pegunungan lipatan. Pada
batas konvergen ini merupakan jalur gempa yang kuat.
Berikut fenomena yang terjadi didaerah pertemuan dua lempeng.
1) Hancurnya lempeng karena pergesekan lempeng.
2) Adanya akitivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi.
3) Terbentuknya palung laut di tempat tubukan.
4) Pembengkakan tepi lempeng benua merupakan deretan pegunungan.
5) Merupakan daerah hiposentrum gempa dangkal dan dalam.
6)Lempeng dasar samudra menunjam kebawah lempeng benua.

c. Lempeng sesar mendatar


Batas sesar mendatar terjadi karena adanya pergeseran dari 2 lempeng dengan arah
yang berlawanan. Pergeseran ini tidak menimbulkan penghilangan atau pemunculan kerak
bumi, tatapi disepanjang daerah tersebut ditandai dengan adanya jeretakan. Pada batas ini
sering terjadi kerusakan hebat berhubungan dengan kegiatan gempa, sebab focus gempa
yang terjadi relative dangkal (lebih kecil dari 60m).
Indonesia terletak diantara pertemuan tiga lempeng bumi yang aktif, yaitu Lempeng Pasifik,
Lempeng Indo-Australia, dan lempeng Eurasia. Lempeng aktif artinya lempeng tersebut selalu
bergerak dan saling berinteraksi.
Lempeng Pasifik relatif bergerak kebarat, lempeng Indo-Australia ke utara dan lempeng
Eurasia ke tenggara. Lempeng-lempeng bumi ini bergerak mengambang diatas astenosfer
sehingga saling berinteraksi satu sama lain. Kecepatan gerak lempeng ini antara 1 cm dan 3
cm/tahun dengan arah tertentu tiap lempeng.

5.Persebaran Gunung Api di Indonesia

Indonesia termasuk wilayah dimuka bumi yang memiliki aktifitas tektonik yang tinggi, yang
memberikan konsekwensi terhadap tatanan geologi yang rumit. Keadaan ini disebabkan letek
Indonesia diantara tiga lempeng dasar yang saling berinteraksi. Suhu yang sangat tinggi
melelehkan pinggiran lempeng sehingga menghasilkan magma. Dibanyak tempat, makgma
ini kemudian muncul melalui retakan dipermukaan bumi dan membentuk gunung-gunung api.
Busur gunung-gunung api di Indonesia terbentuk dengan cara tersebut. Gempa bumi
umumnya terjadi pada kawasan ini karena lempeng benua mengeluarkan tekanan pada saat
lempeng tersebut menurun melalui parit samudra. Gunung api yang terbentuk dengan cara ini
disebut gunung api andesit karena lava yang dikeluarkan membentuk batu-batu andesit. Gung
api andesit sifatnya sangat mudah meletus dan tak terduga. Sistem gunung api di Indonesia
dibedakan menjadi :
a. Sistem Pegunungan Sirkum Mediterania
Sistem ini memanjang mulai dari Pegunungan Atlas (Afrika Utara) yang bersambung dengan
Pegunungan Alpen (Eropa Selatan) dan Pegunungan Himalaya (Asia). Akhirnya, pegunungan
ini berbelok ke selatan dan berangkai dengan pegunungan-pegunungan di Kep. Indonesia. Di
Indonesia, kelajuran Peg. Sirkum Mediterania terbagi menjadi:
1) Busur Luar
Jalur pegunungan yang termasuk busur ini bersifat nonvulkanik, artinya tidak menampakkan
sifat-sifat kegunungapian(merupakan rangkaian pegunungan lipatan saja). Jalur pegunungan
busur luar sebagian berada di bawah laut. Busur luar berpangkal di Pulau Simeumelue,
Pulau Nias, Kepulauan Mentawai, Pulau Enggano, kemudian sebagian tenggelam sepanjang
bagian Pulau Jawa dan muncul kembali keatas permukaan bumi sepanjang Pulau(Sawu, Roti,
Timor, Babar, Kep. Kai, Seram, berakshir di Pulau Buru).
2) Busur Dalam (Bersifat Vulkanik)
Merupakan rangkaian pegunungan lipatan dan menampakkan kegunungapian. Busur ini
membujur sepanjang Bukit Barisan, pegunungan yang ada diseluruh Pulau (Jawa, Bali,
Lombok, Flores, Alor, Solor, Wetar, Kep. Banda, dan berakhir di Pulau Saparua).

b. Sirkum Pegununan Sirkum Pasifik


Dimulai dari Pegunungan Andes(Amerika Selatan) bersambung dengan Pegunungan Rocky
Mountains di Amerika Utara, lalu belok ke Kepulauan Jepang dan bersambung dengan
pegunungan di Kepulauan Filipina. Akhirnya Jalur pegununan ini bercabang 2 di Indonesia
,yaitu:
Cabang 1 : mulai dari Pulau Ozon bersambung dengan peg. di Kalimantan melalui Pulau
Palawan dan Pulau Sulu.
Cabang 2 : Mulai Pulau Luzon, Pulau Samar, Pulau Mindanau, terus ke Kepulauan Sangihe
berakhir di Sulawesi.

c. Sirkum Pegunungan Sirkum Australia


Terbentang sepanjang sumbu sentral Papua dan selanjutnya sepanjang gugusan kepulauan
tersebut ke Australia bagian timur terus ke Selandia Baru. Dari sini mungkin membujur
sepanjang jalur bawah laut diantara Australia dan Antartika ke Kuerguelen, dan muncul
dibagian selatan Samudra Hindia membentang kea rah utara melalui Pulao Cocos ke Pulau
Christmas disebelah selatan Jawa. Ketiga system pegunungan tersebut bertemu disekitar
Kep. Sulu dan Banggai.

B. Sejarah Kehidupan Di Muka Bumi

Geologi sejarah yang merupakan salah satu cabang geologi digunakan sebagai acuan dalam
mempelajari dalam terjadinya bumi dan peristiwa yang pernah terjadi. Beberapa teori yang
mendukung sejarah terjadinya bumi dan peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi yaitu:
~ Teori Malapetaka (Baron Georges Cuvier)
Penelitiannya disimpulkan bahwa kehidupan dialam pada saat itu ditemui dalam jumlah yang
sangat berlimpah dan diketahui lebih lanjut bahwa pada setiap lapisan kulit bumi tertentu
mengandung fosil tertentu pula. Perbedaan yang ada pada kelompok kehidupan yang tedapat
pada setiap lapisan mempunyai ukuraan yang sama besar dengan kelompok kehidupan yang
hidup sekarang. Kehidupan dari tiap zaman tak mengalami perubaahan dan pada waktu
terjadi revolusi maka hewan-hewan maupun tumbukan punah. Setelah malapeteka terjadi
maka muncullah dewan dan tumbuhan baru yang pada akhirnya juga akan mengalami
revolusi yang memusnahkannya, pada tahap selanjutnya manusia, hewan, tumbuhan zaman
sekarang terbentuk setelah malapetaka berakhir.

~ Teori Uniformitarisma (James Hutton)


Ia mengemukakan teori ini dengan melakukan penyelidikan proses sedimentasi yang terjadi
di sungai, danau maupun pantai di daerah Skotlandia. Ia menympulkan bahwa kenampakan
pada batuan sedimen yang terbentuk pada masa lampau dapat ditemui pada proses
sedimentasi saman sekarang. Konsep Unifortarisma manyatakan bahwa waktu sekarang
adalah kunci pada masa lampau (present is the key to the past).

~ Hukum Steto(Steto)
Ia ahli geologi Italia, hasil pengamatannya muncul 3 hukum yang berlaku untuk batuan
sedimen, yaitu:
a) Hukum Superposisi, menyatakan bahwa pada batuan sedimen dalam kedudukan yang
belum berubah, bagian atas merupakan bagian yang relative muda.
b) Hukum Keadaan Horizontal, menyatakan bahwa dalam satu tahap perlapisan pada saat
mula terbentuk mempunyai kedudukan horizontal. Jika lapisan hal tersebut sudah
membentuk sudut dengan bidang horizontal menunjukkan bahwa perlapisan itu sudah pernah
terangkat.
c) Hukum Kejadian Menerus, menyatakan bahwa dalam proses sedimentasi akan
menghasilkan perlapisan yang tebalnya sama jika tak terjadi gangguan di tempat
terjadinya(dalam cekungan sedimentasi). Jika ditemui lapisan yang makin tipis, bias
disebabkan adanya gangguan pada saat proses sedimentasi sedang berlangsung.

~Hukum Intrusi/Penerobosan oleh A.W.R. Potter dan H. Robonson


Suatu Intrusi/Penerobosan batuan akan berumur lebih tua daripada batuan yang diterobosnya.
~Hukum Urutan Fauna oleh De Soulovie (1777)
Dalam urutan-urutan batuan sedimen, sekelompok lapisan dapat mengandung kumpulan
fosis tertentu ddbegitu juga sekelompok lapisan diatas atau bawahnya.
~Prinsip William Smith (1816)
Untuk lapisan sedime dapat diacak(secara lateral) dengan mengenali kumpulan fosilnya yang
didiagnosis jika criteria litologinya tidak menentu.

2.PERIODE PERKEMBANGAN DI BUMI


a.Masa Arkeozoikum

Masa ini terjadi pada 4,5 sampai 2,5 miliar tahun yang lalu dan disebut juga kehidupan purba.
Yup, pada masa ini merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi yang mulai
berkembang menjadi prokontinen. Kalian perlu tahu nih, kalau di masa ini juga terbentuknya
hidrosfer dan atmosfer, serta kehidupan primitif di samudra.

Memang ada kehidupan primitif di dalam samudra? Ada dong. Kehidupan ini ditandai dengan
munculnya mikroorganisme bakteri dan ganggang tertua yakni Scromatolit dan
Cyanobakteria.

b.Masa Paleozoikum

Setelah masa Arkeozoikum, bumi memasuki masa Paleozoikum yang terjadi 590 sampai 250
juta tahun yang lalu. Ada enam zaman yang terjadi pada masa ini yakni Zaman Kambrium,
Zaman Ordovisium, Zaman Silur, Zaman Devon, Zaman Karbon Kwali, dan Zaman Perm.

Pada zaman Kambrium, sudah bermunculan hewan invertebrata dengan kerangka luar dan
cangkang sebagai pelindung seperti, koral, molusca, echinodermata, brachiopoda dan
artropoda. Di zaman Ordovisium muncul hewan tanpa rahang (Agnathan) dan beberapa jenis
hewan bertulang belakang seperti landak laut, bintang laut, dan lili laut. Di zaman ini
echinodermata dan brachiopoda mulai menyebar.
Setelah zaman Ordovisum, masuk ke zaman Silur. Di zaman ini merupakan waktu peralihan
kehidupan air ke darat. Mulai ada tumbuhan darat yang muncul seperti tumbuhan paku.
Hewan kalajengking raksasa (eurypterid) dan ikan yang memiliki rahang juga sudah mulai
berburu dalam laut. Zaman Silur berganti dan memasuki zaman Devon. Di Zaman Devon ini
jenis ikan dan tumbuhan di darat berkemgbang secara pesat. Ada juga hewan amfibi yang
berkembang dan pindah menuju daratan. Selain itu, di zaman ini serangga muncul untuk
pertama kalinya.

Zaman kelima dari masa Paleozoikum ialah Zaman Karbon Kwali. Inget ya Squad, Karbon
Kwali ini bukan kuali yang bisa kamu pakai buat masak, atau nama lainnya penggorengan. Di
zaman ini muncul reptil dan serangga raksasa. Benua menyatu dan membentuk massa
daratan yang disebut Pangea dan iklim di suatu daerah sudah bergantung pada letak
geografis dan astronomisnya. Lalu zaman terakhir ialah Zaman Perm di mana pada zaman ini
amfibi kurang begitu berperan dan muncul tumbuhan konifer, seperti pohon pinus dan pohon
cemara.

c.Masa Mesozoikum

Pada masa ini terbagai menjadi tiga zaman yakni, Zaman Trias, Zaman, Jura, dan Zaman
Kapur. Masa Mesozoikum ini terjadi 250 sampai 65 juta tahun yang lalu. Di Zaman Trias,
dinosaurus, reptilia laut dan kura-kura berukuran besar pertama kali muncul. Ada reptilia yang
menyerupai mamalia pemakan daging mulai berkembang.

Beralih ke Zaman Jura, merupakan zaman di mana dinosaurus berukuran besar menguasai
daratan, laut, dan udara. Di zaman ini, Benua Pangea memisahkan diri (Amerika Utara
memisahkan diri dari Afrika, serta Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika dan
Australia). Terakhir, pada masa Mesozoikum ini ialah Zaman Kapur. Pada zaman ini
merupakan akhir dari kehidupan binatang-binatang raksasa. Banyak tumbuhan mulai
berkembang dalam berbagai bentuk yang berlainan.

d.Masa Kenozoikum

Pada masa ini terbagi menjadi dua zaman yakni Zaman Tersier dan Zaman Kwarter. Pada
Zaman Tersier yang terjadi 65 sampai 1,5 juta tahun yang lalu dibagi menjadi lima kala yakni
Kala Palaeosen (munculnya hewan pemakan rumput), Kala Eosen (punahnya mamalia purba),
Kala Oligosen (lautan menyempit), Kala Meosen (padang rumput semakin meluas), dan Kala
Pliosen (suhu bumi semakin dingin).

Kemudian masuk pada Zaman Kwarter yang terjadi 1,5 juta tahun yang lalu sampai saat ini
terbagi menjadi dua yakni Kala Pleitosen (Zaman Es) dan Kala Holosen. Pada Kala Pleitosen
ini iklim di bumi menjadi hangat dan muncul manusia purba. Memasuki Kala Holosen, pada
masa ini manusia modern muncul sampai saat ini.

Anda mungkin juga menyukai