Bumi merupakan salah satu planet dalam sistem tata surya yang diyakini
terbentuk bersamaan dengan terbentuknya tata surya itu sendiri, yaitu sekitar
5.000 juta tahun yang lalu. Para ahli memperkirakan bahwa matahari terbentuk
terlebih dahulu, sedangkan planet-planet termasuk bumi masih dalam wujud
awan, debu, dan gas kosmis yang disebut nebula yang berputar mengelilingi
matahari. Awan, debu, dan gas kosmis tersebut terus berputar dan pada
akhirnya bersatu karena pengaruh gravitasi, kemudian mengelompok
membentuk bulatan-bulatan bola besar disebut planet, termasuk di dalamnya
Planet Bumi.
Bumi pada awalnya merupakan planet yang sangat panas, suhu permukaannya
mencapai 4.000 C. Dalam jangka waktu jutaan tahun, suhu bumi kemudian
turun dan mengakibatkan terjadinya pembekuan bagian permukaan bumi
disebut kerak atau kulit bumi (litosfer), sedangkan bagian dalam Planet Bumi
sampai saat ini masih dalam keadaan panas dan berpijar.
1.StrukturBumi
a. Kerak Bumi
Kerak bumi berasal dari batuan yang terdiri atas berbagai jenis mineral. Batuan
dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe dasar, yaitu batuan gunung api, batuan
endapan, dan batuan metamork.
1. Batuan gunung api (secara harah berarti batuan yang dihasilkan dari api). Dahulu
merupakan lelehan yang panas sekali, yang kemudian memadat di permukaan bumi, seperti
batuan basalt. Batuan ini merupakan asal mula berbagai batuan kerak bumi. Batuan
gunungapi disebut juga dengan batuan beku.
2. Batuan endapan berasal dari bermacam-macam butiran batu yang bergerak dan menyebar
karena pengaruh angin, air, atau penyebab lain. Batuan ini terletak di atas lahan atau dasar
laut, yang secara bertahap saling bertindihan dan melekat. Batuan endapan membentuk
beberapa lapisan yang tebalnya bermacam-macam, mulai dari beberapa sentimeter sampai
dengan beribu-ribu meter. Lapisan-lapisan ini membentuk sebagian besar lapisan kerak
bumi. Di antara batuan ini yang terpenting adalah batu pasir, batu kapur, dan batu serpih.
3. Batuan metamork terbentuk dari hasil batuan gunungapi dan batuan endapan yang
berubah dalam waktu yang berabad-abad. Berbagai faktor yang berperan dalam proses
metamorsme atau pembentukan batuan berubah bentuk adalah tekanan, panas, adanya air,
dan berbagai perubahan kimia dan lamanya waktu berproses. Partikel-partikel batuan asli
berubah menjadi berbagai susunan baru. Dengan cara ini, mineral baru dapat tercipta.
Kadang-kadang batuan berubah bentuk masih menunjukkan sifat aslinya, dan kadang-
kadang dapat berbentuk batuan yang baru sama sekali. Contoh batuan metamork, antara
lain marmer, batu tulis, dan gneiss granit. Marmer berasal dari batu kapur, batu tulis dari
serpih, sedangkan gneiss granit dari bermacam granit.
Lapisan atas kerak bumi di daerah daratan biasanya dilapisi tanah. Tanah terdiri
atas partikel batuan yang banyak mengandung zat organik yang berasal dari
pembusukan makhluk hidup zaman purba. Tanah mendukung kehidupan
tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan hewan, baik langsung
maupun tidak langsung berasal dari tanaman.
b. Penampang Bumi dan Lapisan-Lapisannya
Setelah Bumi ini terbentuk dari massa gas seperti telah dikemukakan melalui
hipotesis tentang terbentuknya bumi, lambat laun mengalami proses
pendinginan sehingga bagian terluarnya menjadi keras. Adapun bagian
dalamnya masih tetap, yaitu berupa massa zat yang panas dalam keadaan
lunak.
Sepanjang proses pendinginan yang berlangsung dalam jangka waktu jutaan
tahun, zat-zat pembentuk bumi terdiri atas berbagai jenis sifat kimia dan
sikanya sempat memisahkan diri sesuai dengan perbedaan sifat-sifat tersebut.
Hasil-hasil penelitian terhadap sik bumi menunjukkan bahwa batuan-batuan
pembentuk bumi mulai dari kerak bumi sampai inti bumi memiliki komposisi
mineral dan unsur kimia yang berbeda-beda.
1. Litosfer (Lapisan Batuan Pembentuk Kulit Bumi atau Crust). Litosfer berasal dari kata
lithos berarti batu dan sfhere (sphaira) berarti bulatan (lapisan). Dengan demikian, litosfer
diartikan lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Dalam pengertian lain litosfer adalah
lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 66 km tersusun atas batuan
penyusun kulit bumi. Karena merupakan bagian paling keras seperti kerak maka disebut
juga kerak bumi.
2. Astenosfer (Lapisan Selubung atau Mantle). Astenosfer adalah lapisan yang terletak di
bawah litosfer dengan ketebalan sekitar 2.900 km berupa material cair kental dan berpijar
dengan suhu sekitar 3.000 C. Astenosfer merupakan campuran dari berbagai bahan yang
bersifat cair, padat, dan gas dengan suhu tinggi.
3. Barisfer (Lapisan Inti Bumi atau Core). Barisfer adalah lapisan inti bumi yang merupakan
bagian bumi paling dalam tersusun atas lapisan Nife (Niccolum atau nikel dan ferrum atau
besi). Lapisan ini dapat pula dibedakan atas dua bagian, yaitu inti luar dan inti dalam.
Inti Luar (Outer Core) adalah inti bumi yang ada di bagian luar. Tebal lapisan mencapai 2.200
km, tersusun dari besi dan nikel yang bersifat cair, kental, dan panas yang berpijar dengan
suhu sekitar 3.9000 C.
Inti Dalam (Inner Core) adalah inti bumi yang ada di lapisan dalam dengan ketebalan sekitar
2.500 km. Inti dalam tersusun atas besi dan nikel pada suhu yang sangat tinggi, yaitu
sekitar 4.800 C, akan tetapi tetap dalam keadaan padat dengan densitas sekitar 10
gram/cm3.
Andes.
1. Divergensi, yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik, contohnya gerakan saling
menjauh antara lempeng Afrika dan Amerika bagian selatan. Zona berupa jalur tempat
berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut zona divergen (zona sebar pisah).
https://devitasarix2.wordpress.com/2013/04/13/teori-terbentuknya-kulit-
bumi/
Kulit bumi dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan. Hal ini telah menjadi bahan pemikiran para ahli untuk
mengungkap proses perubahan dan perkembangan kulit bumi pada masa lalu, sekarang dan prediksi pada masa
yang akan datang. Adapun berbagai teori terbentuknya kulit bumi yang dikemukakan para ahli antara lain sebagai
berikut.
Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Descrates (1596-1650). Ia menyatakan bahwa bumi semakin lama
semakin susut dan mengkerut yang disebabkan oleh terjadinya proses pendinginan, sehingga di bagian
bumi mengalami pengerutan karena terjadi proses pendinginan di bagian dalam bumi yang mengakibatkan
Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat besar, yaitu Laurasia di
sekitar kutub utara dan Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua tersebut kemudian bergerak
perlahan ke arah equator bumi, sehingga akhirnya terpecah-pecah menjadi benua benua yang lebih kecil.
Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi Afrika,
Australia dan Amerika Selatan. Teori Laurasia-Gondwana kali pertama dikemukakan oleh Edward Zuess pada
1884.
(Sumber: http://land.heim.at/toskana/210137/)
3. Teori pengapungan benua (Continental drift theory)
Teori pengapungan benua dikemukakan oleh Alfred Wegener pada 1912. Ia menyatakan bahwa pada awalnya di
bumi hanya ada satu benua maha besar yang disebut Pangea. Menurutnya benua tersebut kemudian terpecah-
pecah dan terus bergerak melalui dasar laut. Gerakan rotasi bumi yang sentripugal, mengakibatkan pecahan
benua tersebut bergerak ke arah barat menuju equator. Teori ini didukung oleh bukti-bukti berupa kesamaan
garis pantai Afrika bagian barat dengan Amerika Selatan bagian timur, serta adanya kesamaan batuan dan fosil
Menurut teori konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess dan dikembangkan lebih lanjut
oleh Robert Diesz, menyatakan bahwa di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus
konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya, sehingga ketika arus konveksi yang membawa materi
berupa lava sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah samudera), lava tersebut akan
membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.
Bukti kebenaran teori konveksi adalah terdapatnya tanggul dasar samudera (Mid Oceanic Ridge), seperti Mid
Atlantic Ridge dan Pasific-Atlantic Ridge. Bukti lainnya didasarkan pada penelitian umur dasar laut yang
membuktikan bahwa semakin jauh dari punggung tengah samudera, umur batuan semakin tua. Artinya terdapat
gerakan yang berasal dari Mid Oceanic Ridge ke arah berlawanan yang disebabkan oleh adanya arus konveksi dari
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa planet bumi terdiri atas sejumlah lapisan. Lapisan bagian atas bumi
merupakan bagian yang tegar dan kaku berada pada suatu lapisan yang plastik atau cair. Hal ini mengakibatkan
lapisan permukaaan bumi bagian atas menjadi tidak stabil dan selalu bergerak sesuai dengan gerakan yang
berada di bawahnya. Keadaan inilah yang melatarbelakangi lahirnya teori Lempeng Tektonik. Lahirnya teori
lempeng tektonik (tectonic Plate theory) pada tahun 1968 merupakan kenyataan mutakhir dalam geologi yang
Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh Tozo Wilso. Berdasarkan teori ini, kulit bumi atau litosfer terdiri atas
beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer, Lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit
bumi selalu bergerak karena pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer yang berada di bawah
Litosfer sebagai lapisan paling luar dari badan bumi, bagaikan kulit ari pada kulit manusia dan merupakan lapisan
kerak bumi yang tipis. Prinsip teori tektonik lempeng adalah kulit bumi terdiri atas lempeng-lempeng yang kaku
dengan bentuk tidak beraturan. Dinamakan lempeng karena bagian litosfer mempunyai ukuran yang besar di
kedua dimensi horizontal (panjang dan lebar), tetapi berukuran kecil pada arah vertikal (ketebalan). Bandingkan
dengan daun meja, daun pintu, atau lantai di kelas kalian! Lempeng ini terdiri atas lempeng benua (tebal sekitar
40 km) dan lempeng samudera (tebal sekitar 10 km). Kedua lempeng tersebut berada di atas lapisan astenosfer
Astenosfer merupakan suatu lapisan yang cair (kental) dan sangat panas. Panasnya cairan astenosfer senantiasa
memberikan kekuatan besar dari dalam bumi untuk menggerakkan lempeng-lempeng secara tidak beraturan.
Kekuatan ini dinamakan tenaga endogen yang telah menghasilkan berbagai bentuk di permukaan bumi. Di bumi
Teori lempeng tektonik banyak didukung oleh fakta ilmiah, terutama dari data penelitian geologi, geologi
kelautan, kemagnetan purba, kegempaan, pendugaan paleontologi, dan pemboran laut dalam. Lahirnya teori
lempeng tektonik sebenarnya merupakan jalinan dari berbagai konsep dan teori lama seperti Teori Apungan
Benua, Teori Arus Konveksi, Teori Pemekaran Lantai samudera, dan Teori Sesar Mendatar, sebagaimana telah
Berdasarkan kajian para ahli, lempeng tektonik yang tersebar di permukaan bumi dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
Gambar 2.8 Lempeng-lempeng Litosfer
Lempeng-lempeng tersebut selalu bergerak dan mendesak satu sama lain. Lempeng tektonik bagian atas
disebut lempeng samudera, sedangkan lempeng tektonik pada bagian atas terdapat masa kontinen
disebut lempeng benua. Kedua lempeng ini memiliki sifat yang berbeda. Apabila dua lempeng yang
berbeda sifat tersebut saling mendekat, umumnya lempeng samudera akan ditekuk ke bawah lempeng
benua hingga jauh ke dalam lapisan astenosfer. Bertemunya antara dua lempeng seperti ini dinamakan
gerakan bertumbukan (subduction), sedangkan daerah yang menjadi tempat tumbukan lempeng-
Selain saling mendekat kemudian bertumbukan, gerakan lempeng juga ada yang saling menjauh dengan
lempeng lainnya, dinamakan gerak divergent atau disebut juga sebagai proses pemekaran. Hasil
pemekaran lempeng yang berada di atas benua disebut rifting, sedangkan pemekaran yang berada di
samudera disebut spreading. Contoh proses ini adalah pecahnya Benua Pangea pada Zaman Trias
dengan membentuk celah sepanjang pinggiran Atlantik yang memisahkan Afrika dan Amerika Latin.
Coba kamu perhatikan kedua benua tersebut! Pasti nampak seperti sebuah sobekan kertas yang
keduanya menunjukkan ciri-ciri bekas sobekan yang berpasangan. Selain itu, ada juga gerakan lempeng
Setiap gerakan lempeng yang berbeda tersebut, akan mempengaruhi gejala dan fenomena alam di atas
permukaan bumi. Secara lengkap, prinsip pergerakan lempeng-lempeng tektonik adalah sebagai
berikut:
a. Konvergensi
Konvergensi, yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik. Tumbukan antarlempeng tektonik
dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dengan benua atau antara lempeng benua dengan
lempeng dasar samudera. Zone atau tempat terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua
dengan benua disebut Zone Konvergen. Contohnya tumbukan antara lempeng India dengan lempeng
Benua Eurasia yang menghasilkan terbentuknya pegunungan lipatan muda Himalaya yang merupakan
pegunungan tertinggi di dunia dengan puncak tertingginya, yaitu Mount Everest. Contoh lainnya,
tumbukan lempeng Italia dengan Benua Eropa yang menghasilkan terbentuknya Pegunungan Alpen.
Zone berupa jalur tumbukan antarlempeng benua dengan lempeng dasar samudera, disebut Zone Subduksi
atau zone tunjam, contohnya tumbukan antara lempeng benua Amerika dengan lempeng dasar
Samudera Pasifik yang menghasilkan terbentuknya Pegunungan Rocky dan Pegunungan Andes.
Contoh:
Pegunungan di pantai barat Amerika, deretan Pulau Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara, merupakan akibat
pembengkakan lempeng benua. Bermunculan puncak gunungapi dan terjadi gempa di sepanjang pulau
dan pegunungan tersebut. Ingatlah bahaya gempa yang menimbulkan Tsunami di Aceh dan Sumatera
Utara pada akhir Desember 2004, gempa tersebut timbul akibat adanya tumbukan antara lempeng
b. Divergensi
Divergensi yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik contohnya gerakan saling menjauh antara
lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan. Zone berupa jalur tempat berpisahnya lempeng-
lempeng tektonik disebut Zone Divergen (zone sebar pisah). Fenomena yang terjadi, sebagai berikut:
2) Pembentukan tanggul dasar samudera (med ocean ridge) di sepanjang tempat perenggangan lempeng-
lempeng tersebut.
3) Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal (lava bantal) dan
4) Aktivitas gempa.
Contoh:
Di Lautan Atlantik, tanggul dasar samudera memanjang dari dekat Kutub Utara sampai mendekati Kutub
Selatan. Celah ini menjadikan benua Amerika bergerak saling menjauh dengan benua Eropa dan Afrika.
(http://www.windows.ucar. edu/earth/images/earths_crust_small.gif)
c. Sesar mendatar
Sesar mendatar (Transform), yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng tektonik.
Contohnya, gesekan antara lempeng Samudera Pasifik dengan lempeng daratan Amerika Utara yang
mengakibatkan terbentuknya Sesar San Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km
dari San Francisco di utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zone berupa jalur tempat
bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Sesar Mendatar (Zone Transform). Bentukan alam
yang dihasilkan antara lain patahan atau sesar mendatar. Gerak patahan atau sesar ini dapat
(Sumber: http://www.stvincent.ac.uk/Resources/EarthSci/)
Tenaga endogen yang telah mengakibatkan adanya variasi bentuk muka bumi, tidak hanya terjadi di
Demikian artikel "Teori Terbentuknya Kulit Bumi" ini saya susun, artikel ini saya ambil dari ( BSE ) Geografi
http://rumolaznet.blogspot.co.id/2011/11/teori-terbentuknya-kulit-bumi.html
Teori Pembentukan Muka Bumi
Haloo semuaaa :D kali ini mimin lagi UTS, nah pas banget besok mau uts geo, sekalian
ku share yaa, biar adek adek atau temen temen bisa mbaca dan be smart one :D.
mengkerut. Terhadap teori ini timbul berbagai kritik, misalnya pandangan bahwa
bumi tidak akan mengalami pendinginan secara drastis karena terdapat banyak
unsur radioaktif, reaksi antar unsur penyusun batuan, pergeseran kerak bumi dan
Mula- mula ada dua benua yang berlokasi di kedua kutub bumi, yaitu laurasia
equator kemudian terpecah menjadi beberapa benua seperti yang ada sekarang.
Amerika Selatan, Afrika, Australia & India dikatakan dahulu bagian dari benua
Benua-benua yang ada saat ini dahulunya bersatu yang dikenal sebagai
pada 200 juta tahun yang lalu yang kemudian terpecah-pecah menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil yang kemudian bermigrasi (drifted) ke posisi seperti saat ini.
Bukti bukti tentang adanya super-kontinen Pangaea pada 200 juta tahun
timur dengan garis pantai benua Afrika bagian barat. Kedua garis pantai ini apabila
dicocokan atau dihimpitkan satu dengan lainnya akan berhimpit. Wegener menduga
bahwa kedua benua tersebut pada awalnya adalah satu. Berdasarkan adanya
b. Persebaran Fosil :
1. Fosil Cynognathus, suatu reptil yang hidup sekitar 240 juta tahun yang lalu dan
2. Fosil Mesosaurus, suatu reptil yang hidup di danau air tawar dan sungai yang
hidup sekitar 260 juta tahun yang lalu, ditemukan di benua Amerika Selatan dan
benua Afrika.
3. Fosil Lystrosaurus, suatu reptil yang hidup di daratan sekitar 240 juta tahun yang
4. Fosil Clossopteris, suatu tanaman yang hidup 260 juta tahun yang lalu, dijumpai di
Utara dengan sebaran berarah timur laut dan secara tiba-tiba menghilang di pantai
pengapungan, kedua pegunungan ini akan membentuk suatu jalur pegunungan yang
menerus.
geologi yang dipisahkan oleh suatu lautan memang diperlukan, akan tetapi data-data
tersebut belum cukup untuk membuktikan hipotesa pengapungan benua (continental
drift). Dengan kata lain, jika suatu benua telah mengalami pemisahan satu dan
lainnya, maka mutlak diperlukan bukti-bukti bahwa struktur geologi dan jenis batuan
benua-benua yang dipisahkan oleh lautan, namun belum cukup untuk membuktikan
aliran konveksi ini diduga sebagai akibat perbedaan densitas di lapisan atas dan
Terungkaplah bahwa bukan hanya benua yang bergeser melainkan dasar laut juga
umumnya terletak di tengah dasar laut yang dikenal sebagai Mid- Ocean Ridge.
Arah pergeseran dasar laut yaitu dari Mid-Ocean Ridge ke dua arah yang
berlawanan. Tahun 1962 Harry H. Hess dalam bukunya History of the Ocean Basin,
tersebut. Ahli geologi dasar laut Amerika Serikat, Robert Diets, kemudian
membawa bukti- bukti baru mengenai terjadinya pergeseran dasar laut dari arah Mid-
Oceanic Ridge ke kedua sisinya. Kenyataan seperti itu juga terlihat oleh Ekspedidi
Glomar Chalengger pada tahun 1968. Penyelidikan umur sedimen dasar laut juga
mendukung hipotesis tersebut, dimana semakin jauh dari Mid-Ocean Ridge, maka
semakin tua umur batuan sedimen. Ini berarti ada pergeseran dasar laut dari
arah Mid-Ocean Ridge. Beberapa dari Mid-Ocean Ridge tersebut adalah: Mid-
konveksi, apungan benua, dan pemekaran dasar samudera. Menurut teori ini kulit
bumi (kerak bumi) yang disebut litosfer terdiri dari lempengan yang mengambang di
atas lapisan yang lebih kental yang disebut astenosfer. Ada dua jenis kerak bumi,
yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak bumi menutupi seluruh permukaan
bumi. Namun, akibat adanya aliran panas yang mengalir di astenosfer menyebabkan
kerak bumi pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Bagian-bagian itulah yang
disebut lempeng kerak bumi (lempeng tektonik). Aliran panas tersebut untuk
peristiwa gunung berapi, pemunculan gunung api bawah laut, dan peristiwa geologi
lainnya
Lempeng kerak bumi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu lempeng mayor (lempeng
a. Lempeng Pasific (Pasific Plate), Ini merupakan Lempeng Samudera yang meliputi
Afrika.
e. Lempeng Amerika Utara (North American Plate), Lempeng ini merupakan lempeng
f. Lempeng Amerika Selatan (South American Plate), Ini merupakan lempeng benua
g. Antartika (Antartic Plate), Lempeng ini merupakan lempeng benua yang meliputi
seluruh Antartika.
a. Lempeng Nasca (Nasca plate), diapit oleh Pacific Plate, Cocos Plate, South
b. Lempeng Arab (Arabian Plate), diapit oleh oleh African Plate, Iranian Plate dan
Turkish Plate
c. Lempeng Karibia (Caribian Plate), diapit oleh South American Plate, North
e. Lempeng Scotia (Scotia Plate), Lempeng ini terletak di antara Antartica plate dan
f. Lempeng Cocos (Cocosa Plate), diapit oleh Nazca Plate, Rivera Plat, Caribbean
Berdasarkan arah gerak lempeng pada batas interaksi lempeng, dikenal ada
Jika lempeng dasar laut bertabrakan dengan lempeng dasar laut maka salah
satunya akan mengalami subduksi, membenam dibawah yang lain. Lempeng yang
turun menghasilkan palung laut dan pada kedalaman 50-100 km sebagian mulai
Jika lempeng dasar laut bertabrakan dengan lempeng benua maka lempeng
dasar laut membenam di bawah lempeng benua karena batuan dasar laut lebih
berat. Kenampakan yang dihasilkan sama saja dengan tabrakan dasar laut dengan
dasar laut, hanya letak palung dekat tepi benua dan busur vulkanik tidak berupa
lempeng benua akan saling bertumpuk satu sama lain, karena batuannya sama-
sama ringan, maka tidak ada yang menunjam dibawah yang lain. Hasilnya adalah
peregangan kerak bumi hingga terjadi aktivitas keluarnya material baru yang
membentuk jalur vulkanisme. Meskipun saling menjauh, kedua lempeng ini tidak
baru. Proses ini berlangsung secara continue. Tipe batas lempeng ini umumnya di
jumpai di pegunungan tengah samudra (MidOcean Ridge) seperti Mid-Atlantik
Ridge, East Pasifik Rise, Atlantik Indian Ridge, Pacifik Antartik Ridge. Contohnya
Benua Afrika
pergerakan ini kedua perbatasan lempeng hanya bergesekan. Oleh karena itu, tidak
sehingga dapat menimbulkan gempa yang besar. Contoh hasil dari pergerakan
lempeng ini adalah Patahan San Andreasdi Kalifornia. Patahan tersebut terbentuk
Muka bumi terbentuk melalui berbagai proses antara lain melalui proses
distropisme berupa patahan atau lipatan. Terjadinya bentuk muka bumi dipengaruhi
terjadinya perubahan bentuk yang menghasilkan pola baru yang disebut struktur
diastropik. Pola baru yang termasuk dalam struktur diastropik adalah pelengkungan,
semula mendatar bila mendapat tekanan vertikal tidak merata dan akan membentuk
(basin).
Akibat tekanan tersebut lapisan yang semula mendatar akan terlipat-lipat. Bagian
puncak lipatan disebut antiklinal dan lembah lipatan disebut sinklinal. bentuk lipatan
a. Flekstur (flexsure), yaitu suatu keadaan peralihan antara lekukan dengan putusnya
lapisan batuan.
d. Lipatan terletak (overturned fold) = lipatan yang satu menutupi lipatan yang lain.
e. Lipatan menutup (lying fold) = lipatan yang satu menutupi lipatan yang lain namun
Struktur patahan terbentuk apabila tekanan cukup kuat sehingga tidak dapat
dinetralisasi oleh sifat plastis batuan. Berdasarkan arah gerak batuan di sepanjang
Normal Fault
Normal fault adalah patahan yang arah gerak blok batuannya mengikuti arah gaya
Reserve Fault
Reserve fault adalah patahan yang arah gerak blok batuannya berlawanan dengan
Strike-slip Fault
Strike-slip Fault adalah patahan yamg arah gerak blok batuannya mendatar
Obligue-slip Fault
Obligue-slip Fault adalah patahan yang arah gerak blok batuannya saling menjauhi
dalam arah mendatar atau arah lain sehingga membentuk jurang yang lebar.
Rotational Fault
Rotational Fault adalah patahan yang arah gerak blok batuannya memutar pada
bidang patahan.
menjadi retak-retak. Pada struktur retakan blok batuan masih tetap di tempatnya dan
E. Bentukan Geomorfologi
Bentuk lahan asal struktural tersusun dari seseri lapisan, baik yang telah
terusik oleh suatu tekanan maupun yang belum terusik. Terbentuk karena adanya
geologi lipatan dan patahan. Selain itu terdapat struktur horizontal yang merupakan
Teras struktural
Gawir sesar
Graben (slenk)
Pegunungan/ perbukitan antiklinal
Horst
magma naik ke permukaan bumi. Akibat dari proses ini terjadi berbagai bentukan
yang secara makro disebut bentukan vulkanis, hal ini lebih didasarkan pada batuan
a. Pola aliran radial sentrifugal menyebar secara menjari menjauhi satu titik
b. Pada titik puncak terdapat depresi yang merupakan crater. Indikasi ini terdapat pada
volkan stadia muda, pada stadia dewasa atau tua posisi crater tidak selalu di titik
puncak.
Merupakan suatu bentuk lahan yang terjadi akibat proses- proses pelapukan
erosi, gerak masa batuan dan proses pengendapan. Dengan demikian dapat terjadi
b. Peneplain
d. Lereng kaki
e. Lahan rusak
f. Kerucut talus
Bentuk lahan asal fluvial adalah semua bentuk lahan yang terjadi akibat
adanya proses aliran baik yang terkonsentrasi berupa aliran sungai maupun yang
tidak terkonsentrasi yang berupa limpasan permukaan. Akibat adanya aliran air
tersebut maka akan terjadi mekanisme proses erosi, transportasi dan sedimentasi.
a. Curah hujan
c. Daerah berbatuan kapur, aktivitas aliran berada di bawah permukaan (under ground
run off)
d. Daerah kering dengan vegetasi kurang, di tempet ini aktivitas aliran besar.
e. Daerah impermeabel, aktivitas aliran bertambah sebagai surface run offkarena air
Bentuk lahan yang di hasilkan oleh aktivitas laut yaitu oleh adanya
gelombang dan arus laut. Akibat keberadaan gelombang dan arus laut akan
menghasilkan bentuk lahan asal marin baik bentuk lahan erosional (seperti: dinding
terjal) maupun deposisional (seperti : delta, beting gisik, sediment marin, tombolo
dan spit)
c. Bentuk- bentuk hasil pengendapan (gisik, gosong pasir, guguk pasir pantai)
terjadi pada daerah berbatuan karbonat tertentu. Tidak semua batuan karbonat
terbentuk topografi karst. Topografi karst dibentuk oleh bentukan lahan asal
pelarut aliran air permukaan, air perkolasi, dan aliran bawah tanah.
Doline
Uvala
Polje
Kerucut karst
Menara karst
Gua kapur
Bentuk lahan yang dihasilkan oleh gerakan angin. Angin merupakan salah
satu agen yang menyebabkan erosi setelah air, gelombang dan es. Bentuk lahan ini
material yang ringan dengan besar butir yang paling kecil, sehingga bentuk lahan
asal aeolian ini tersusun materi materi lepas dengan tekstur yang halus.
a. Desert pavement
b. Blow out
c. Ventifact
d. Yardang
a. Loess
b. Endapan pasir
c. Gumuk pasir
http://muhammadhafidavi.blogspot.co.id/2013/09/teori-pembentukan-muka-bumi.html
Pemukaan bumi terdiri atas berbagai bentuk dari yang datar, bergelombang atau
berbukit sampai bergunung. Keragaman tersebut tidak terjadi begitu saja, melainkan
melalui berbagai proses dan waktu yang sangat lama. Keragaman tersebut terjadi
karena tenaga endogen dan tenaga eksogen yang ada di bumi. Bagaimana tenaga
endogen dan tenaga eksogen membentuk ketampakan alam di bumi? Ikutilah uraian
berikut ini.
1. Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan
perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan
bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya permukaan bumi rata
(datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit atau
pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah
atau jurang. Tenaga tersebut dapat dibedakan berdasarkan penyebab menjadi
tenaga tektonik (diastropisme), vulkanik (vulkanisme) dan gempa (seisme).
A. Diastropisme
Diastropisme adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi yang mengakibatkan
pergeseran dan perubahan posisi lapisan batuan sehingga mengubah bentuk muka
bumi. Gerakan tersebut dapat dibedakan menjadi
gerakan epirogenesis dan orogenesis.
B. Vulkanisme
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfer menyusup ke
lapisan yang lebih atas atau sampai keluar permukaan bumi. Aktivitas tersebut
menghasilkan bentukan berupa kerucut atau kubah yang berdiri sendiri yang disebut
gunung api.
Gempa dibedakan menjadi gempa tektonik, vulkanik, dan longsoran. Gempa Tektonik
adalah gempa yang terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng litosfer. Gempa
vulkanik adalah gempa yang terjadi karena adanya aktivitas gunungapi. Gempa
longsoran adalah gempa yang terjadi akibat longsor atau runtuhnya tanah perbukitan
atau gua kapur.
Besar kecilnya kekuatan getaran gempa diukur dengan menggunakan alat yang
disebut seismograf. Kekuatan gempa dapat ditentukan dengan menggunakan Skala
Ritcher.
2. Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen
adalah merombak bentuk permukaan bumi yang dipengaruhi oleh tiga proses, yaitu
pelapukan, erosi, dan sedimentasi.
A. Proses Pelapukan
Batuan yang telah terbentuk melalui berbagai proses akhirnya lama kelamaan akan
mengalami proses penghancuran atau pelapukan. Batuan yang berukuran besar
akan terpecah menjadi batuan yang berukuran lebih kecil, bahkan sampai menjadi
debu. Pelapukan dapat dibedakan menjadi pelapukan fisika, kimia dan biologik-
mekanik.
Pelapukan fisika atau disebut pula desintegrasi adalah proses penghancuran batuan
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil tanpa mengubah dekomposisi atau susunan
kimiawinya. Proses ini bisa terjadi karena penyinaran matahari, perubahan suhu, dan
pembekuan air pada celah-celah batuan.
Batuan yang pecah karena proses pemanasan dan perubahan suhu.
B. Proses Erosi
Erosi adalah suatu proses penghancuran tanah dan kemudian dipindahkan ke
tempat lain oleh kekuatan air, es, angin, dan gravitasi.
Erosi oleh air hujan membentuk parit.
Batuan yang tererosi oleh angin.
C. Proses Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan materi-materi hasil erosi yang dibawa oleh
tenaga pengangkut seperti air, angin, gelombang laut, dan glester.
bumi.html#ixzz4pnz684Mg
http://ilmu-modern.blogspot.co.id/2012/03/proses-pembentukan-muka-bumi.html