Anda di halaman 1dari 13

DINAMIKA STRUKTUR DAN TEKNIK GEMPA

TUGAS I

Oleh :

WAYAN WISNU SWANDANA 1805511140

GEDE DHIMAS ARYANA PUTERA 1905511115


NI KETUT ARI NARISWARI 1905511116

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang
Maha Esa), karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah yang berjudul “Seismologi I” ini, khususnya kepada
dosen pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang
bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini. Rasa terima kasih juga hendak kami
ucapkan kepada teman – teman yang telah memberikan semangat baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Denpasar, 28 September 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................i


DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 1
BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1 Susunan Lapisan Bumi dan Karakteristiknya .................................................... 2
2.2 Sumber- Sumber Gempa .................................................................................... 4
2.3 Tipe dan Rambatan Gelombang Gempa ............................................................ 5
2.4 Teori tentang Model Sumber Gempa ................................................................. 7
BAB 3 : PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 9
3.2 Saran .................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan
usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta
kilometer. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu,
dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian
sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer,
Termosfer, dan Eksosfer.
Bumi melakukan beberapa gerak yang alami, yaitu gerak rotasi dan revolusi.
Gerak rotasi bumi merupakan gerak berputarnya bumi pada porosnya (sumbu). Gerakan
rotasi ini menyebabkan daerah sepanjang equator bergerak cepat, sedangkan di daerah
kutub hampir-hampir tidak mengalami pergerakan. Bumi yang berbentuk bulat
mengalami perubahan bentuk akibat gerakan rotasi yang dilakukan.Perubahan tersebut
adalah terbentuknya daerah agak pepat di kedua kutubnya dan seakan-akan sebagian
massa bumi tertumpuk di daerah equator. Bentuk ini disebabkan rotasi bumi yaitu
perputaran bumi pada porosnya. Gerak rotasi bumi terjadi dari arah barat ke timur. Jika
dilihat dari kutub utara, rotasi bumi memiliki arah berlawanan
Susunan lapisan bumi meliputi kerak bumi (Crust), inti luar (Outer Core), dan inti
dalam (Inner Core). Poros (sumbu) bumi merupakan garis khayal yang menandakan
sumbu rotasi dari bumi, yang melalui kutub utara dan kutub selatan. Poros bumi tidaklah
tegak lurus, tetapi mengalami kemiringan sebesar 23,5⁰ dari garis tegaknya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja yang terdapat pada Lapisan Bumi ?
2. Apa saja yang menjadi sumber sumber terjadinya Gempa ?
3. Apa saja Tipe dan Perambatan terjadinya gelombang Gempa ?
4. Bagaimana mekanisme teori tentang model sumber Gempa

1.3 Tujuan
1. Mengetahui beberapa Lapisan Bumi serta Karakteristiknya
2. Mengetahui beberapa sumber yang bisa mengakibatkan Gempa
3. Mengetahui Tipe dan Perambatan Gelombang Gempa
4. Mengetahui beberapa teori tentang model sumber Gempa

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Susunan Lapisan Bumi dan Karakteristiknya


a) Litosfer (Lapisan kulit bumi atau crust berupa batuan)
Litosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu lithos yang artinya batu dan
sfhere/sphaira berarti lapisan atau bulatan. Seperti wujudnya litosfer berartikan
lapisan batuan yang membentuk kulit bumi bagian luar.
Litosfer pun bisa juga disebut kerak bumi dan disinilah mayoritas mahluk
hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan menempati area ini. Litosfer/kerak
bumi memiliki ketebalan hingga 5 – 80 Km. struktur materi batuan yang ada pada
litosfer terdiri dari bebatuan beku, sedimen, dan metamorf.
Selain bebatuan, area litosfer pun tersusun dari berbagai unsur gas dan kimia
dimana yang paling utama adalah oksigen sebanyak 46,6% lalu silikon, kalsium,
magnesium, alium, natrium, aluminium, dan besi. Litosfer pun menjadi tempat
terjadinya gerakan lempeng yang disebabkan faktor tektonis, hal inilah yang
membuat peristiwa gempa bumi terjadi disini.
Secara umum litosfer dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Kerak benua – lapisan terluar yang terdiri dari wilayah daratan yang
permukaannya adalah daratan dan tersusun dari batuan granit dengan
ketebalan sekitar 20 – 70 Km.
2. Kerak Samudra – lapisan terluar yang permukaan bumi dengan
permukaan yang merupakan perairan, tersusun dari batuan basalt dengan
ketebalan dari 5 – 10 Km
b) Astenosfer (mantel bumi atau lapisan terselubung)
Lapisan yang terletak dibawah litosfer yang terdiri dari material cair kental dan
berpijar dengan suhu yang sangat tinggi hingga mencapai 3.000 º C. Bisa dibilang
unsur cair ini adalah yang selalu keluar sebagai magma yang sering disaksikan
ketika di gunung berapi.
Walaupun begitu, secara umum lapisan mantel memiliki sifat fisik yang padat.
Hanya saja dapat berubah bentuk dan bergerak walau membutuhkan jangka waktu
yang lama.

2
Mantel terdiri dari batuan silikat dengan kandungan yang kaya akan besi dan
magnesium. Contoh magma mantel yang keluar menuju kerak bumi seperti hotspot
Hawaii. Ketebalannya sekitar 2.900 Km. struktur kimia yang terkandung pada
lapisan mantel ini terdiri dari kandungan magnesium, oksigen, silikon, aluminium,
dan kalium.
Mantel bumi terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
• Mohorovicic discontinuity – zona perbatasan antara astenosfer (mantel luar)
dan litosfer (kerak bumi)
• Astenosfer – merupakan mantel luar yang memiliki sifat plastis dan darisinilah
kerak bumi bergerak. Sifat plastis ini disebabkan karena suhu dan tekanan pada
lapisan sehingga mengalami kesetimbangan. Bagian ini memiliki kedalaman sekitar
400 Km dengan suhu sekitar 1300º C
• Mantel bumi bawah – struktur lapisan dengan kedalaman mencapai 2900 Km
hingga mencapai perbatasan inti bumi. Lapisan ini memiliki suhu hingga 3700 ºC.
• Arus konveksi mantel – Seperti yang dinyatakan sebelumnya, bahwa mantel
bumi menjadi faktor yang membuat kerak bumi mengalami pergerakan lapisan
litosfer. Nah hal tersebut terjadi dari mantel ini. Pergerakan kerak bumi dapat
menyebabkan terjadinya aktivitas gunung berapi dan gempa bumi.
Arus konveksi mantel terjadi karena panas yang diciptakan oleh peluruhan radioaktif
di inti bumi disertai panas ketika pembentukan bumi terjadi. Suhu yang tinggi
menyebabkan mantel yang bersifat plastis ini bergerak dan darisinilah arus konveksi
terjadi.
c) Barisfer (Lapisan inti bumi)
Barisfer merupakan bagian bumi paling dalam yang tersusun dengan lapisan Nife
(nikel dan besi). Lapisan ini memiliki kedalaman dari 2981 Km hingga 6378 Km
dan merupakan pusat bumi.
Berhubung inti bumi merupakan struktur terdalam maka memiliki suhu yang sangat
panas hingga mencapai 10.800 F. Panas ini berlangsung dari aktivitas peluruhan
radioaktif dan panas yang bermula dari zaman pembentukan bumi.
Sama seperti struktur bumi sebelumnya, inti bumi pun terbagi menjadi 2 bagian,
yaitu :
• Inti luar (outer core)
Seperti yang sudah dinyatakan sebelumnya, inti luar bumi terletak pada kedalaman
2981 – 5100 Km dibawah permukaan bumi dengan suhu sekitar 3.900 º C. Dan

3
memiliki kepadatan yang sangat tinggi namun inti luar pun memiliki unsur besi dan
nikel yang sangat panas dan cair.

Pada lapisan ini pun disebut sebagai pengarah kompas magnetik. Hal ini disebabkan
proses rotasi bumi sehingga menghasilkan unsur magnet.
• Inti dalam (inner core)
inti bumi disini adalah lapisan terdalam dengan suhu yang sangat tinggi hingga
mencapai 4.800 ºC berada pada ketebalan sekitar 2.500 Km dan kedalaman
mencapai 5200 Km dari kerak bumi.

Inti dalam bumi memiliki diameter seperti bola mencapai 2.700 km. Inti bumi
bagian dalam pun terdiri dari unsur materi besi dan nikel dengan suhu tinggi tapi
sangat padat hingga mencapai densitas sekitar 10 gram/cm3. Mengapa hal tersebut
bisa terjadi?
Hal ini disebabkan karena letaknya yang paling dalam sehingga mengalami tekanan
yang lebih tinggi dari lapisan terluar lainnya.
Kedua bagian seperti inti bagian luar dan dalam ini dipisahkan oleh lapisan yang
disebut dengan lehman discontinuity atau zona lehman bullen. Zona ini menjadi
pemisah inti bagian luar yang bersifat cair dan inti bagian dalam yang bersifat padat.
Selain itu, zona ini terjadi proses pembiasan gelombang seismik. Hal ini kterna
terjadi perpindahan medium rambat dimulai dari medium cair ke padat.

2.2 Sumber – Sumber Gempa

Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.
Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng Bumi). Frekuensi
suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang dialami selama periode
waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer.

Penyebab yang paling sering menimbulkan terjadinya gempa bumi yaitu dari
pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempeng yang
bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada
keaadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempeng, pada
saat itulah gempa bumi terjadi.

4
Ada beberapa sumber yang dapat menimbulkan terjadonya gempa bumi:

 Gempa Tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran
lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang
sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan
kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu
menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh
pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti
layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

 Gempa Bumi Vulkanik


Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum
gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan
timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa
bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

 Gempa Bumi Tumbukan


Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi,
jenis gempa Bumi ini jarang terjadi.

 Gempa Bumi Runtuhan


Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah
pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

 Gempa Bumi Buatan


Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia,
seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Gempa yang disebabkan oleh manusia

2.3 Tipe dan Rambatan Gelombang Gempa


a) Gelombang badan (body waves)
Gelombang badan adalah gelombang yang menjalar melalui bagian dalam
permukaan bumi dan bisa disebut free wave karena dapat menjalar ke segala arah di
dalam bumi. Gelombang badan terdiri atas:
 Gelombang primer/primary waves (P-waves)

5
Gelombang P atau gelombang mampatan (compression wave), adalah
gelombang yang arah geraknya sejajar dengan arah arah perambatan gelombang.
Gelombang ini dapat merambat di media padat maupun cair.Semakin padat media
yang dilewati kecepatannya semakin besar.
Rambatan P-waves:
 Lebih cepat dari S-wave
 Gerakannya menggeser batuan searah dengan arah rambatannya.
 Mirip rambatan gelombang suara dimana terdapat perapatan (compressions)
dan peregangan (dilatations)
 Mampu merambat melalui batuan (i.e granite) dan cairan (i.e magma gunung
berapi dan air).
 Kecepatan rambatnya dalam crust antara 1,5 dan 8 km/dt.
 Gelombang sekunder/secondary waves (S-waves)
Gelombang S atau gelombang sekunder (shear wave) adalah gelombang yang
arah geraknya tegak lurus dengan arah perambatan gelombang.Gelombang ini
tidak dapat merambat pada medium cair.
Rambatan S-wave:
 Rambatannya mengeser batuan kesamping dengan sudut positif terhadap arah
rambatan gelombang.
 Pada permukaan tanah menghasilkan gerakan vertikal dan horisontal.
 Tidak dapat merambat melalui bagian bumi yang cair dan magnitudenya akan
berkurang cukup besar jika melalui tanah jenuh air.
b) Gelombang permukaan (surface waves)
Gelombang permukaan merupakan salah satu gelombang seismik selain
gelombang badan. Gelombang ini ada pada batas permukaan medium. Berdasarkan
pada sifat gerakan partikel media elastik, gelombang permukaan merupakan
gelombang yang kompleks dengan frekuensi yang rendah dan amplitudo yang besar,
yang menjalar akibat adanya efek free survace dimana terdapat perbedaan sifat
elastik.
 Gelombang Cinta/love wave
Gelombang Love adalah getaran partikel dengan yang dihasilkan dari interaksi
antara SH waves dengan permukaan tanah lunak dan tidak memiliki komponen
gerakan horizontal dari partikel.

6
Rambatan L-waves:
 Seperti rambatan S-wave hanya tidak terdapat perpindahan vertikal.
 Lebih cepat daripada R-waves.
 Gelombang Rayleigh/Rayleigh wave.
Gelombang Rayleigh adalah getaran partikel batuan yang bergerak melingkar
(circular orbit) berbentuk ellips terhadap arah perambatan gelombang.
Rambatan Rayleigh Waves:
 Menyerupai bergulungnya gelombang samudra.
 Batuan yang dilanda Rayleigh wave berpindah baik secara vertikal maupun
horizontal dalam penampang vertikal tegak lurus arah rambatan gelombang.

2.4 Teori tentang Model Sumber Gempa


a) Teori kekenyalan elastis (Elastic Rebound Teory) dari H.F Rheid (1906) digunakan
dalam menjelaskan mekanisme peristiwa gempabumi. Teori ini menjelaskan jika
permukaan bidang sesar saling bergesekan,batuan akan mengalami deformasi
(perubahan wujud) jika perubahan tersebut melampaui batas elastisitas/regangannya,
maka batuan akan patah (repture) atau akan kembali ke bentuk asalnya (rebound).
Pada umumnya gempa diawali dengan gempa utama (Mainshock) yang diikuti oleh
gempa susulan (Aftershock). Gempa utama memiliki kekuatan 2-3 kali skala Richter
dari gempa susulannya. Jumlah gempa utama hanya satu kejadian, sedangkan jumlah

7
gempa susulan akan jauh lebih banyak dan tentu saja sangat tergantung besarnya
gempa utama.
b) Teori Lempeng Tektonik
Teori ini menyatakan bahwa lapisan terluar bumi terbuat dari suatu lempengan tipis
dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif terhadap yang lainnya. Setiap
lempeng tektonik adalah kaku dan bergerak sebagai unit mekanis tunggal. Hal ini
mengakibatkan bila sebagian bergerak maka satu unit lempeng akan bergerak.
Perubahan kecil akan terjadi pada bagian tengah dan tentu saja kerusakan besar timbul
pada bagian tepi karena bersinggungan langsung dengan lempeng yang lain.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bumi adalah salah satu planet di tata surya. Planet Bumi sering disebut
sebagai dunia atau planet biru karena muncul dari teleskop biru. Bumi terbentuk
sekitar 4, 54 miliar tahun yang lalu. Bumi adalah planet terbesar kelima dan terpadat
di tata surya. Planet Bumi berdekatan dengan planet Venus dan Mars. Diameter bumi
berukuran 12.742 kilometer dengan volume bumi sebesar 1,08321×1012 km. Bumi
berbentuk oval atau bulat. Susunan lapisan bumi meliputi kerak bumi (Crust), inti luar
(Outer Core), dan inti dalam (Inner Core).
Gempa bumi termasuk salah satu bencana alam yang tidak dapat diprediksi
kapan akan terjadi. Fenomena ini terjadi karena berbagai faktor penyebab. Berikut
adalah penyebab gempa bumi terjadi yaitu Pergeseran Lempeng Bumi, Letusan
Gunung Berapi, Gempa Tektonik/Tectonic Earthquake, Dilatasi dalam batuan Crust,
Gempa akibat ledakan, Gempa akibat Reruntuhan, Induksi Reservoir Besar terhadap
Gempa, Kejadian Alam Seperti Tanah Longsor, serta Faktor Non Alam.
Tipe dan perambatan gelombang gempa yaitu Body wave dan Surface wave.
Teori tentang model sumber gempa yaitu Teori kekenyalan elastis (elastic rebound
teory) dari h.f rheid (1906) serta Teori lempeng tektonik.
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, namun kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal
ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk
perbaikan ke depannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ashari, Avisena. 2020. “Jenis-Jenis Gempa Bumi Berdasar Penyebab, Kedalaman, dan
Gelombang”,https://bobo.grid.id/read/082348538/jenis-jenis-gempa-bumi-berdasar-
penyebab-kedalaman-dan-gelombang?page=all, diakses pada 8 September 2021 pukul
09.36.
Elvira. 2020. “Struktur Lapisan Bumi, Karakteristik, dan Komponennya”,
https://edura.id/blog/geografi/struktur-lapisan-bumi/, diakses pada 8 September 2021
pukul 09.48.
Anonim. 2016. “Gempa Bumi”, https://bpbd.ntbprov.go.id/pages/gempa-bumi, diakses pada
8 September 2021 pukul 09.40.
Khoeri, Heri. 2019. “Gelombang Seismik”, https://hesa.co.id/gelombang-seismik/, diakses
pada 8 September 2021 pukul 10.03.

Anda mungkin juga menyukai