Anda di halaman 1dari 10

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI

GEOFISIKA DAN GEOKIMA EKSPLORASI

TUGAS 2 MAKALAH

PEMBENTUKAN DAN STRUKTUR DALAM BUMI

OLEH :

MOH.SUDANDI

F 121 17 033

PALU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat, rahmat, serta hidayah-NYA kepada kita. Atas kehendak-
NYA pula makalah dengan judul “PEMBENTUKAN DAN STRUKTUR

DALAM BUMI” ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari


bahwa penulisan makalah ini telah melibatkan berbagai pihak. Penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setulus- tulusnya kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan waktunya dengan segala
kerendahan hati.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, maka itu saran dan
kritik penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya dalam dunia pendidikan yang selalu berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman.

Palu, Maret 2022

MOH.SUDANDI
F 121 17 033

i
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................1

C. Tujuan..........................................................................................................1

BAB II KAJIAN TEORI..........................................................................................2

A. Pembentukan Bumi......................................................................................2

B. Srtuktur Dalam Bumi...................................................................................2

C. Kerak Bumi..................................................................................................3

D. Selubung bumi.............................................................................................3

E. Intibumi........................................................................................................5

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................6

A. Kesimpulan..................................................................................................6

B. Saran............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

GeofisikA dan Geokima Eksplorasi adalah ilmu yang mempelajari tentang


segalah tentang bumih dmengunakan kaidah fisika dan kima dengan segala isinya
atau secara ilmiah merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis tentang gejala alam yang terjadi di dalam bumih.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan pada makalah ini sebagai berikut:

A. Pengertian Struktur Bumi

B. Srtuktur Dalam Bumi

C. Kerak Bumi

D. Selubung bumi

E. Intibumi

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembiatan makalah ini adalah untuk

1. Mengetahui pengertian dan bagian-bagian dari struktur dalam bumi.

1
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembentukan Bumi

Proses pembentukan bumi dimulai sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu
melalui akresi nebula matahari.pelpasan gas vulkaniak diduga menciptakan
atmosfer di di bumi dan menjadi suatu wilya yang sering di sebut kerak benua dan
kerak samburah yanga dimana lempeng samudra dan lempeng benua mengaliam
pergerakan yanga diakibatkan adanya aktifitas fulkanik dan menga kibatkan
struktur dalam buh .

B. Pengertian Struktur Bumi

Agustina dan Tika (2013:200) menjelaskan bahwa struktur bumi merupakan


bagian-bagian yang menjadi penyusun bumi. Bumi telah terbentuk sekitar 4,6
milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga dari
Sembilan planet yang mengitari matahari. Bumi merupakan satu-satunya planet
yang dapat dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup. Permukaan bumi terdiri atas
daratan dan lautan.

Gambar 2.1 Struktur Bumi

2
C. Srtuktur Dalam Bumi

Antara kerak bumi dan selubung bumi dipisahkan oleh bidang


diskontinuitas yang disebut bidang diskontinuitas Mohorovicik atau sering disebut
bidang moho. Bidang ini di bawah daratan atau benua, berada pada kedalaman
sekitar 30 sampai 59 km dari permukaan bumi. Antara selubung bumi dengan inti
bumi dipisahkan oleh bidang diskontinuitas Gutenberg. Bidang ini terletak pada
kedalaman sekitar 2900 km dari permukaan bumi.
D. Kerak Bumi (Crust)

Kerak bumi merupakan kulit bagian luar (permukaan bumi). Agustina dan
Tika (2013: 201) menjelaskan bahwa kerak merupakan lapisan batuan yang terdiri
atas batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal semua
makhluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100ºC. Lapisan
kerak dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan lithosfer.
Kerak adalah bagian paling atas dari lithosfer dan membentuk lempeng benua dan
lempeng samudera. Fluida seperti air, minyak, dan gas berada pada lempeng-
lempeng ini. Ketebalan kerak beragam mulai dari 5 km sampai 60 km, terdiri atas
batuan dan mineral berbagai tipe. Klasifikasi dasar dari batuan berdasarkan asal-
usul terbentuknya terdiri atas tiga macam batuan, yaitu batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan ubahan. Batuan beku (igneous rock), terkristalisasi dari
bekuan magma. Batuan sedimen (sedimentary) ialah endapan dari hasil
pengikisan batuan permukaan. Batuan ubahan (metamorphic) merupakan hasil
dari perubahan batuan dan mineral lain.

Pada titik-titik tertentu (biasanya di tengah samudera), magma membentuk


celah/ paying dan menerobos ke permukaan. Hal ini akan menyebabkan lempeng
saling bergerak menjauh atau saling bertabrakan secara perlahan. Jika gerakan ini
terjadi secara tiba-tiba, maka terjadilah gempa
E. Selubung/ Mantel Bumi (Asthenosfer)

Lapisan mantel paling luar sekitar 200 km dinamai dengan asthenosfer.

3
Pada lapisan ini tekanan dan suhu berada pada kondisi berimbang sehingga
lapisan ini bersifat plastis. Agustina dan Tika (2013: 202) menyebutkan bahwa
asthenosfer merupakan sumber aktivitas vulkanik dan seismic (gempa). Selubung
merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak. Tebal selubung bumi
mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah
selubung mencapai 3.000ºC. Selubung di bagian dekat kerak bersifat keras tapi
semakin dalam semakin lunak, materialnya disebut magma, didominasi oleh besi,
magnesium, dan silikat. Pada bagian ini terjadi konveksi yang menggerakkan
lempeng (gaya horizontal pada pergerakan lempeng). Bagian ini 84% dari volume
bumi total.

Rintayati (2013: 36) mengemukakan bahwa selubung bumi dapat dibedakan


menjadi 3 bagian, yaitu selubung bumi bagian atas, selubung bumi bagian tengah,
dan selubung bumi bagian bawah. Selubung bumi bagian atas (upper mantle)
terletak pada zona 400 km diukur dari dasar kerak bumi. Bagian ini mempunyai
ketebalan sekitar 400 km. Bagian ini disusun oleh suatu material yang kental, atau
batuan yang hampir mencair. Keadaan ini dapat diketahui dari kecepatan
gelombang sekunder dan primer yang rendah.

elubung bumi bagian tengah atau sering disebut sebagai zona transisi atau
peralihan, terletak mulai dari kedalaman 400 km sampai sekitar 700 km dari dasar
kerak bumi. Jadi ketebalan bagian ini sekitar 300 km. Zona peralihan ini ditandai
dengan peningkatan kecepatan rambat gelombang-gelombang seismic
(gelombang S dan P).

Selubung bumi bagian bawah (lower mantle) terletak mulai kedalaman


sekitar 700 km sampai kedalaman 2.900 km (puncak inti bumi). Bagian ini
disusun oleh material yang bersifat padat dan sangat panas dengan temperatur
mencapai sekitar 3.000ºC. Hal ini dapat diketahui dari dapat merambatnya
gelombang seismic melalui material penyusunnya. Sedangkan membesarnya
kecepatan rambat gelombang seismik pada selubung bumi semakin ke bawah
kemungkinan disebabkan oleh sebagian membesarnya tekanan pada bagian ini.

4
F. Inti Bumi (Barysfer)

Inti bumi terdiri atas material cair, dengan penyusun utama logam besi
(90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2.900-5.200 km.
Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti
luar bersifat cair, tersusun atas logam besi dan nikel. Bagian ini dipercaya
penyebab timbulnya medan magnet bumi berdasarkan teori dinamo) dengan suhu
sekitar 4.000ºC. Batas antara selimut dan inti luar disebut diskontinuitas
Gutenberg, tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya
mencapai 2.200ºC. Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan
diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam bersifat padat, terdiri atas nikel dan besi
yang suhunya mencapai 4.500ºC. Inti bumi menyebabkan sifat kemagnetan bumi.
Bumi merupakan magnet raksasa dengan kutub utara magnet terletak di bagian
utara bumi, meskipun ternyata tidak tepat berada pada kutub bumi, menyimpang
17º dilihat dari pusat bumi.

5
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga dari delapan planet yang
dekat dengan matahari dan merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh
berbagai jenis mahluk hidup. Secara garis besar, lapisan bumi terdiri atas beberapa
bagian, yaitu: kerak bumi (crush), selimut (mantle), dan inti (core).

Kerak Bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori,
yaitu kerak samudra dan kerak benua. Berdasarkan materi-materi penyusunnya,
kerak bumi masih dikelompokkan menjadi beberapa lapisan yaitu: lapisan atas,
lapisan tengah, lapisan bawah, dan lapisan batuan induk. Selimut atau selubung
bumi merupakan lapisan yang letaknya dibawah lapisan kerak bumi. Lapisan ini
sebagian besar berupa silikat/besi dan magnesium. Selimut bumi tebalnya
mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan yang padat yang mengandung
silikat dan magnesium. Selimut bumi dibagi menjadi tiga bagian yaitu litosfer,
astenosfer dan mesosfer. Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur
bumi yang terdiri dari material cair. Lapisan ini dibedakan menjadi dua, yaitu
lapisan inti luar (outer core) dan inti dalam (inner core).
B. Saran

Saran yang dapat diberikan adalah agar dosen dapat menerapkan model
pembelajaran yang inovatif dan kreatif agar peserta didik lebih mudah dalam
menyerap materi pembelajaran. Dengan model pembelajaran yang inovatif dan
kreatif dapat memicu keaktifan maha siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Sehingga kemampuan maha siswa dalam memahami dan menguasai materi
pembelajaran juga meningkat.

6
DAFTAR PUSTAKA

Sukardjo, JS, Dkk. (2005). Ilmu Kealaman Dasar. Surakarta: UNS Press.

Isjoni. (2014). Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:


Alfabeta.

Agustina, I Gusti Ayu Tri dan Tika, I Nyoman. (2013). IPA Aspek Fisika dan Kimia.
Yogyakarta: Ombak.

Ribkahwati. (2012). Ilmu Kealaman Dasar. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Rintayati, Peduk. (2013). Peristiwa Kimia Fisik Bumi dan Batuan Pembelajaran
Konsep Dasar Ilmu IPA II Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Surakarta: UNS
Press.

Slavin, Robert E. (2008). Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media

Ibrahim, M. (2001). Pembelajaran Kooperatif. Universitas Negeri Surabaya.


Surabaya

Rusman. (2008). Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw. Diperoleh 15 April 2018


dari http://belajarpsikologi.com/model-pembelajaran-kooperatif- jigsaw/

Lie, Anita. (2004). Cooperativ Learning. Jakarta: Grasindo

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.


Rusman. (2010). Model-model Pembelajaran (Mengembangkan
Profesionalisme

Guru Edisi Kedua). Jakarta: Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai