Anda di halaman 1dari 27

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI

GEOFISIKA DAN GEOKIMA EKSPLORASI


TUGAS 4 MAKALAH
SEISMOLOGI EKSPLORASI

OLEH :

MOH.SUDANDI

F 121 17 033

PALU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat, rahmat, serta hidayah-NYA kepada kita. Atas kehendak-
NYA pula makalah dengan judul “SEISMOLOGI EKSPLORASI” ini dapat
terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini telah
melibatkan berbagai pihak. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan setulus- tulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan waktunya dengan segala kerendahan hati.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, maka itu saran dan
kritik penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya dalam dunia pendidikan yang selalu berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman.

Palu, Maret 2022

MOH.SUDANDI

F 121 17 033
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Seismologi (dari bahasa Yunani Kuno seismós yang berarti "gempa bumi"
dan logía yang berarti "studi") adalah studi ilmiah tentang gempa bumi dan
penyebaran gelombang elastis melalui Bumi atau melalui benda-benda mirip
planet lainnya. Seismologi eksplorasi adalah aplikasi seismologi untuk mencari
sumber energi, terutama minyak bumi, gas, batubara dan panas bumi. Teknik
seismologi adalah aplikasi seismologi untuk mendukung geoteknik dan
lingkungan, geohazards dangkal, teknik gempa dan desain instrumentasi terkait
Eksplorasi dan Rekayasa Seismologi. Aplikasi dari ilmu ini dapat dikategorikan
ke dalam dua kelompok utama: Aplikasi dekat permukaan, sebuah aplikasi yang
bertujuan untuk memahami geologi pada kedalaman hingga sekitar 1 km,
biasanya digunakan untuk survei teknik dan lingkungan, serta eksplorasi
batubara dan mineral, dan; eksplorasi hidrokarbon yang digunakan oleh industri
hidrokarbon untuk menyediakan peta bawah permukaan beresolusi tinggi hingga
10 km di bawah permukaan. Kedua aplikasi tersebut dapat dikombinasikan
dengan alat geofisika eksplorasi lainnya dan dapat digunakan untuk membantu
ahli geologi dalam membentuk model geologi dari suatu daerah yang sedang
diteliti.

1.2 Tujuan
Tujuan untuk mengetauhu dan memahami tentang SEISMOLOGI
EKSPLORASI.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gelombang sesmik

Gelombang seis adalah gelombangelastik yang merambat dalam bumi.


Bumi sebagai medium gelombang terdiri dari beberapa lapisan batuan yang antar
satu lapisan dengan lapisan lainnya mempunyai sifat fisis yang berbeda. Ketidak-
kontinuan sifat medium ini menyebabkan gelombang seismik yang merambatkan
sebagian energinya dan akan dipantulkan serta sebagian energi lainnya akan
diteruskan ke medium di bawahnya.

Suatu sumber energi dapat menimbulkan bermacam–macam gelombang,


masing-masingmerambat dengan cara yang berbeda.

1. Metode seismik refraksi

Metode seismik refraksi (seismik bias) merupakan salah satu metode yang
banyak digunakan untuk menentukan struktur geologi bawah permukaan.
Metode seismik bias menghasilkan data yang bila digunakan bersama-sama
dengan data geologi dan perhitungan dengan konsep fisika dapat menampilkan
informasi tentang struktur bawah permukaan dan distribusi tipe batuan. Metode
seismic refraksi merupakan metode yang umum digunakan dalam bidang
geoteknik seperti perencanaan pendirian bangunan, gedung, pabrik, bendungan,
jalan raya, landasan bandaradan sebagaimya.(Sismanto, 1999)Asumsi dasar yang
harus dipenuhi untuk penelitian perlapisan dangkal adalah:
a) Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan setiap lapisan menjalarkan
gelombang seismik dengan kecepatan yang berbedabeda.

Gambar 2.1.1 ilustarsi cara kerja seismik refraksi

b) Semakin bertambah kedalamannya, batuan lapisan akan semakin kompak.

c) Panjang gelombang seismik lebih kecil daripada ketebalan lapisan bumi.

d) Perambatan gelombang seismik dapat dipandang sebagai sinar, sehingga


mematuhi hukum-hukum dasar lintasan sinar.

e) Pada bidang batas antar lapisan, gelombang seismik merambat dengan


kecepatan padalapisan dibawahnya.

f) Kecepatan gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman.

Gambar 2.1.1 cara kerja seismik refraksi

Masalah utama dalam pekerjaan geofisika adalah membuat atau melakukan


interpretasi hasil dari survei menjadi data bawah permukaan yang akurat. Data-
data waktu dan jarak darikurva travel time diterjemahkan menjadi suatu
penampang geofisika, dan akhirnya dijadikan menjadi penampang geologi.
Secara umum metode interpretasi seismik refraksi dapat dikelompokkan
menjadi tiga kelompok utama, yaitu intercept time, delay time method dan wave
frontmethod (Tjetjep, 1995).

Dalam survei seismik refraksi dilakukan desain survei peralatan yang


disusun seperti pada Gambar 2.3. Geophone dan sumber penempatan ditempatkan
pada suatu garis lurus (line seismik). Near offset, far offset, dan jarak antar
geophone ditentukan berdasarkan kondisi lapangan tempat melakukan
survei. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan sumber getar yang dalam
penelitian ini menggunakan weightdrop seberat 50 kg untuk jarak 10 meter dari
geophone yang pertama. Sistem dilakukan oleh 12 geophone dalam satu garis
lurus dengan sumber getar. Pasangan geophone ditempatkan dengan masing-
masing spasi geophone yang telah ditentukan yaitu 2 meter.

Pengukuran dilakukan dengan memberikan impuls vertikal pada permukaan


tanah dan merekam sinyal yang terjadi, sensor diletakkan di sepanjang garis lurus
dari sumber impuls. Sensor yang digunakan adalah seismometer darat yaitu
geophone. Akuisisi dalam pengambilan data seismik menggunakan cara end-on
(Common Shot).

Peralatan yang digunakan dalam survei seismik refraksi antara lain


geophone, seismograf, baterai, kabel, radio dan bor portabel. Sumber energi yang
biasa digunakan dalam survei ini antara lain Buffalo gun (energi lebih banyak),
Sledge hammer (mudah digunakan dan murah), bahan peledak (lebih banyak
energi yang dihasilkan), drop weight (membutuhkan daerah yang datar), serta air
gun yang biasanya digunakan untuk survei di danau atau laut. Dinamit yang
digunakan bermerk Power Gel ini terbungkus dalam tabung plastik dan dapat
disambung-sambung sesuai dengan berat yang diinginkan untuk ditanam. Di
dalam tabung ini dinamit diisi dengan detenator atau 'cap' sebagai sumber

Dalam membuat desain survei seismik terdapat beberapa parameter


lapangan yang harus diperhatikan. Trace adalah point untuk data seismic yang
direkam oleh satu perekam (geo), sedangkan trace interval sendiri adalah jarak
antar trace. Station unit adalah alat yang digunakan sebagai pengubah sinyal yang
diterima yaitu sinyal analog ke sinyal digital. Far Offset adalah jarak antara
sumber seismik dengan trace terjauh terjauh. Near Offset adalah jarak antara
sumber seismik dengan jejak terdekat. Jumlah shot point adalah banyaknya SP
yang digunakan dalam satu lintasan. Jumlah Trace banyaknya trace yang
digunakan dalam satu SP. . Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam akuisisi yaitu:

1. Mencari informasi mengenai daerah tersebut, diantaranya apakah sudah


pernah dilakukan penelitian dengan metode geofisika tertentu. Survei titik
agar diperoleh.

2. Mencari informasi mengenai kondisi/struktur geologi area, misalnya peta


geologi.

3. Tentukan tujuan/tujuan utama dari akuisisi

4. Dibuat survei desain dengan menyesuaikan kondisi lapangan.survei desain


dibuat serapat/seideal mungkin agar data yang diinginkan didapat.

5. Ditentukan konfigurasi yang akan diterapkan di lapangan, serta Sumber


yang akan digunakan

6. Cek list kelengkapan sebagai berikut :

 Alat Kalibrasi

 Akomodasi transportasi

 Deskripsi pekerjaan masing-masing peserta survei

 Formulir data perolehan

Dalam survey refraksi seismik pada umumnya dilakukan prosedur sebagai


Berikut :

1. menyiapkan peralatan (sesuai kondisi lapangan), pada umumnya geophone


dan sumber gelombang dipasang dalam satu garis lurus (line
seismic). Jarak pisah antara geophone adalah jarak horizontal dan
ditentukan oleh kondisi lapangan.

2. Penempatan sumber gelombang dilakukan untuk mendapatkan sumber


imformasi struktur bawah permukaan bumi secara detail. Sumber
gelombang yang berada di tengah pancaran (satu rangkaian geofon)
diharapkan dapat mendeteksi pancaran paling atas, dan sumber gelombang
yang berada di luar pancaran diharapkan dapat mendeteksi pancaran paling
bawah yang dapat dicapai (lapisan batu tempat tidur).

3. Data yang diperoleh dari survei refraksi seismik adalah waktu tempuh jalar
gelombang disebut dari sumber ke tiap geofon yang waktu tempuhnya.

4. Untuk survei yang efisien, minimal harus ada 2 tembakan offset, 2


tembakan akhir, dan 2 tembakan tengah. (Jenny, 2013)

Atau bisa juga seperti metode berikut ini

1. Membuat bentangan berupa garis lurus

2. Menentukan jarak antar geofon dan menentukan titik tembak dengan


memperhatikan kondisi lingkungan

3. gps geophone dengan interval 3 meter

4. Menentukan arah bentangan dengan menggunakan kompas dan mengukur


posisi tiap geofon

5. Menghubungkan semua unit geophone dengan utama (seismograf)


menggunakan kabel konektor

6. Mengoperasikan alat Pasi

7. Memberi gangguan pada shoot point pada enset 1 dan enset 2. Dimana
ensed 1 berada pada 1,5 meter sebelum geophone pertama dan enset 2
berada 1,5 meter setelah geophone 24
8. Data berupa respon yang diperoleh berupa penjalaran gelombang di bawah
permukaan yang akan terekam otomatis pada alat pasif.

9. Selanjutnya berpindah dipindahkan lagi ke berikutnya dan mengikuti


urutan kerja seperti pada poin 1 – 8 (NK Adnyawati, dkk. 2012)

Hal yang perlu diperhatikan pada saat pengukuran di lapangan adalah


kebisingan yang sifatnya mengganggu. Ada beberapa hal penyebab kebisingan
antara lain adalah angin, pohon, aliran sungai (parit), benda-benda lain yang
bergerak dekat dengan geophone (orang berjalan, sepeda motor, dan
sebagainya). Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, kebisingan ini harus
ditekan seminimal mungkin. Ada dua macam nois yang dapat dibedakan,

1. Kebisingan yang timbul sewaktu-waktu kemudian lenyap. Suara yang


ditimbulkan oleh orang berjalan, motor/mobil, dan sebagainya. Untuk
menghindari adanya semacam ini, pada saat sumber gelombang (sumber)
ditimbulkan, diusahakan agar tidak ada sesuatu yang bergerak disekitar
geophone.

2. Kebisingan yang timbul terus menerus. Bising ini biasanya ditimbulkan


oleh angin, pohon (bergoyang), aliran air sungai, dan sebagainya. Untuk
menghindari hal ini sebaiknya setiap kali mengadakan seismik, terlebih
dahulu terlebih dahulu “nois tes”. Jika noise yang timbul cukup kecil
dibandingkan dengan sinyal yang dihasilkan maka pengukuran dapat
dilaksanakan. Tetapi jika noise cukup besar dibandingkan sinyal,
pengukuran perlu ditunda beberapa saat sampai noise menjadi kecil.

Untuk menghindari nois, signal yang masuk dapat ditumpuk (di-stack)


beberapa kali, sehingga data yang diperoleh lebih baik dan jelas. Dilakukan
demikian karena dengan menumpuk, sinyal dijumlahkan sedang nois ditiadakan
(nois bersifat acak dan acak). Sebelum melakukan pengukuran terlebih dahulu
menentukan garis pengukuran, pengukuran dilakukan dan mewakili daerah
seismik penelitian atau dengan kata lain penempatan penempatan didasarkan pada
pertimbangan teknis dan dengan usaha untuk mendapatkan gambaran keadaan.
2. Metode Seismik Refleksi

Seismik refleksi dalam dunia oil and gas memiliki kontribusi yang sangat
besar dalam menentukan titik pemboran karena memiliki rasio kesuksesan yang
besar. Seismik refleksi merupakan metode yang didasarkan pada analisis refleksi
gelombang seismik dari lapisan-lapisan batuan bawah permukaan. Survei
seismik untuk eksplorasi memiliki konsep dengan mengirimkan sinyal
gelombang yang memantul kembali ke permukaan bumi.. Alat untuk merekam
gelombang seismik di darat berupa geophone dan hidrophone untuk di laut.
(Zain,2017).

Gelombang datang yang menuju pada beberapa litologi lapisan batuan


akan mengalami proses penyerapan, pemantulan dan pembiasan. Adapun untuk
respon batuan terhadap respon gelombang yang datang akan dapat berbeda-beda
tergantung oleh sifat fisik pada suatu batuan yang meliputi umur batuan,
kepadatan, densitas, kedalaman batuan, dan porositas. Gelombang yang akan
dapat terpantul selanjutnya akan di respon atau tertangkap oleh geophone pada

permukaan dan dapat diteruskan pada instrumen untuk selanjutnya


direkam. Hasil rekaman dari gelombang akan menghasilkan penampang seismik.

Gambar 2.1.2 Proses Seismik Refleksi

Gelombang seismik dan gelombang cahaya memiliki respon yang sama,


maka dari itu hukum-hukum yang digunakan pada gelombang seismik dan
gelombang cahaya sama. Adapun hukum-hukum yang digunakan adalah sebagai
berikut, prinsip Huygens mempunyai dasar bahwa setiap titik pada muka
gelombang merupakan sumber dari gelombang baru yang menjalar dalam bentuk
bola. Hal ini mengungkapkan sebuah mekanisme dimana sebuah pulsa seismik
akan kehilangan energi dengan bertambahnya kedalaman. Selanjutnya
gelombang yang terpantul akan mengikuti hukum pemantulan gelombang, yaitu
hukum Snellius dimana gelombang akan dipantulkan atau dibiaskan pada bidang
batas antara dua medium. Hukum Snellius tersebut dapat dinyatakan dengan
pesamaan matematis sebagai berikut:

Dengan keterangan :

v1 = kecepatan gelombang pada medium 1 (n1)

v2 = kecepatan gelombang pada medium 2 (n2)

θ1 = sudut pantul gelombang P

θ2 = sudut bias gelombang P

Ketika gelombang seismik melalui lapisan batuan dengan impedansi akustik


yang berbeda dari lapisan batuan yang dilalui sebelumnya, maka gelombang akan
terbagi. Gelombang tersebut sebagian terefleksikan kembali ke permukaan dan
sebagian diteruskan merambat dibawah permukaan.

a) Komponen Seismik Refleksi

Komponen seismik refleksi menunjukkan komponen sebuah gelombang


(seismic trace) seperti amplitudo, puncak, palung, zero crossing, tinggi dan
panjang gelombang. Kemudian dari parameter data dasar tersebut dapat
diturunkan beberapa komponen lain seperti impedansi akustik, koefisien
refleksi, polaritas, fasa, resolusi vertikal, wavelet, dan sintetik seismogram.
Gambar 2.1.3 Komponen dasar tras seismik (Abdullah, 2007)

b) Impedansi Akustik

Impedansi akustik atau acoustic impedance (AI) adalah kemampuan


batuan untuk dapat melewatkan gelombang seismik yang melaluinya. Secara
fisis, impedansi akustik merupakan hasil perkalian antara kecepatan
gelombang dengan densitas batuan. Semakin keras suatu medium yang
dilewatinya, maka nilai impedansi akustik akan semakin besar, sehingga
dapat dituliskan :

AI = .V

Dengan keterangan :

AI = impedansi akustik (m/s. gr/m3)

ρ = densitas (gr/m3)

V = kecepatan gelombang seismik (m/s)

Kecepatan memiliki peran yang lebih penting dalam mengontrol nilai


impedansi akustik karena perubahan kecepatan lebih signifikan dari pada
perubahan densitas secara lateral maupun vertikalKoefisien Refleksi

c) Polaritas

Polaritas adalah penggambaran koefisien refleksi sebagai suatu bentuk


gelombang yang bernilai positif atau negatif. Jika Z2>Z1 maka akan
didapatkan bentuk puncak (peak), dan akan mendapatkan palung (trough) jika
Z2<Z1. Karena terdapat ketidakpastian dari bentuk gelombang seismik yang
direkam maka dilakukan pendekatan bentuk polaritas yang berbeda yaitu
polaritas normal dan polaritas terbalik (reverse).

Gambar 2.1.4 Polaritas normal dan polaritas reverse (Abdullah, 2007)

d) Fasa

Sebuah wavelet memiliki panjang yang terbatas dengan fasa tertentu.


Didalam istilah eksplorasi seismik, fasa sebuah wavelet dikenal sebagai fasa
minimum, fasa nol dan fasa maksimum.

Gambar 2.1.5 Macam-macam fasa pada wavelet (Sukmono, 2000)

Sebagaimana ditunjukkan oleh gambar di atas, fasa minimum dicirikan


jika sebagian besar energi amplitudo wavelet berada diawal, fasa nol
dengan simetrisdi tengah-tengah dan fasa maksimum diakhir wavelet.

e) Resolusi Vertikal Seismik

Resolusi seismik adalah kemampuan gelombang seismik untuk


memisahkan dua reflektor yang berdekatan. Ketebalan minimal yang masih
dapat dibedakan disebut dengan ketebalan tuning (tuning tickness).

Sedangkan deteksi seismik dapat dirumuskan hingga λ/30. artinya jika


ketabalan dari reservoir masih diatas seismik deteksinya, maka reservoir
tersebut masih dapat dideteksi oleh seismik.

f) Wavelet

Wavelet adalah gelombang harmonik yang mempunyai interval


amplitudo, panjang gelombang, frekuensi dan fasa tertentu. Dalam perekaman
gelombang seismik, wavelet adalah gelombang pendek yang dihasilkan oleh
sumber seperti dinamit atau airgun. Gelombang pendek ini kemudian
menjalar kedalam bumi, terpantulkan dan terekam sebagai tras seismik pada
geophone atau hidrophone.

Gambar 2.1.7 Jenis-jenis wavelet berdasarkan konsentrasi energinya


(Sukmono,1999)

1. Zero Phase Wavelet

Wavelet berfasa nol konsentrasi energi maksimum di tengah dan waktu


tunda nol, sehingga wavelet ini mempunyai resolusi dan standout yang
maksimum. Wavelet berfasa nol wavelet yang lebih baik dari semua jenis
wavelet yang mempunyai spectrum amplitude yang sama.

2. Maximum Phase Wavelet

Wavelet berfasa maksimum memiliki energi yang terpusat secara


maksimal di bagian akhir dari wavelet tersebut, jadi merupakan kebalikan
dari wavelet berfasa minimum.
3. Minimum Phase Wavelet

Wavelet berfasa minimum energi yang terpusat pada bagian depan.


Dibandingkan jenis wavelet yang lain dengan spektrum amplitudo yang
sama, wavelet berfasa minimum mempunyai perubahan atau pergeseran
fasa terkecil pada tiap-tiap frekuensi.

4. Mixed Phase Wavelet

Wavelet berfasa campuran wavelet yang energinya tidak terkonsentrasi di


bagian depan maupundi bagian belakang.

g) Seismogram Sintetik

Sintetik seismogram adalah data seismik buatan yang dibuat dari data
sumur yaitu log kecepatan dan densitas dengan menggunakan wavelet dari
data seismik. Dengan mengalikan kecepatan dengan densitas maka akan
mendapatkan deret koefisien refleksi.

( )= ( )∗ ( )+ ( )

Dengan keterangan :

S(t) = trace seismik

W(t) = wavelet hasil dari ekstraksi seismik

r(t) = koefisien refleksi hasil perkalian perkalian p wave dengan density

n(t) = noise

Seimogram sintetik digunakan untuk mengikat data seismik dan juga


data sumur. Data sumur berada dalam domain kedalaman (depth) sedangkan
pada data seismik sendiri berada dalam domain waktu (TWT), maka tahap
awal yang dilakukan adalah konversi data kedalaman pada sumur ke domain
waktu pada seismik dengan langkah pembuatan seismogram sintetik dari
sumur.
Gambar 2.1.7 Sintetik seismogram yang didapat dengan
mengkonvolusikan koefisien refleksi dengan wavelet (Chevron
Development Team, 2007)

Menurut Sukmono (1999), seismogram sintetik memiliki kelemahan


yaitu umumnya dibuat dengan menggunakan frekuensi yang bernilai sama
untuk keseluruhan penampang seismik, padahal frekuensi yang dipakai
tersebut umummya diambil dari zona target. Hal ini yang dapat menyebabkan
mis tie atau kesalahan dalam pengikatan data pada di luar daerah zona target
tersebut.

h) Checkshot

Tujuan dari survei checkshot adalah untuk mendapatkan hubangan


domain waktu dan kedalaman yang digunakan untuk melakukan proses
pengikatan data sumur dengan data seismik. Akusisi data chekshot dapat
dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.8 Survei checkshot (Sukmono, 2007)

Pada prinsipnya survei checkshot sama seperti survei pada seismik,


akan tetapi posisi geophone pada checkshot di letakkan di dalam lubang
sumur, sedangkan sumber seismiknya diletakkan di permukaan dekat
mulut sumur. Sehingga, di dapatkan waktu one way time yang direkam oleh
geophone pada kedalaman tertentu.

2.2 Perangkap hidrokarbon (Reservoar)

merupakan unsur paling penting dalam cara terdapatnya minyak dan gas
bumi.eksplorasi atau pencaharian minyak dan gas bumi sampai kini di tujukan
kepada pencaharian perangkap.istilah perangkap atau jebakan (trap),mengandung
arti seolah-olah minyak terjebak atau tersangkut dalam suatu keadaan sehingga
tidak bisa di lepas lagi. Hal ini di sebabkan suatu fasa tersendiri selalu berada
bersama-sama dengan air (air formasi).

Sedangkan hidrodinamik ada atau tidak adanya perangkap harus juga di


terangkan oleh bidang potensial yang miring ini.dengan demikian perangkap di
katakan dalam keadaan hidrodinamik.di pandang dari segi sejarahnya,teori
perangkap di kemukakan oleh sterry hunt yang mengatakan bahwa minya bumi
selalu terdapat di atas atau di puncak suatu antiklin.

Gambar2.2.1 Medan Gaya yang bekerja pada titik-titik minyak dalam


perangkap reservoir dalamkeadaan hidrostatik dan
hidrodinamik.

Tempat yang tinggi belum begitu jelas pada waktu itu dan Mungkin berbagai
keterangan lain harus diberikan untuk Menerangkan mengapa minyak
berakumulasi di atas puncak Antklin.sebetulnya perangkap tidak lain dari pada
bentuk lapisan penyekat.lapisan penyekat itu di bentuk sedemikian rupa sehingga
minyak tidak dapat lari kemana-mana.

Perangkap minyak bumi ini sendiri terbagi menjadi Perangkap Stratigrafi,


Perangkap Struktural, Perangkap Kombinasi Stratigrafi-Struktur dan perangkap
hidrodinamik.

a) Perangkap Stratigrafi
Jenis perangkap stratigrafi dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara
vertikal dan lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan dan variasi
lateral dalam litologi pada suatu lapisan reservoar dalam perpindahan minyak
bumi. Prinsip dalam perangkap stratigrafi adalah minyak dan gas bumi
terperangkap dalam perjalanan ke atas kemudian terhalang dari segala arah
terutama dari bagian atas dan pinggir, hal ini dikarenakan batuan reservoar
telah menghilang atau berubah fasies menjadi batu lain sehingga merupakan
penghalang permeabilitas (Koesoemadinata, 1980, dengan modifikasinya).

Gambara 2.2.1 Perangkap Stratigrafi

Pada perangkap stratigrafi ini, berasal dari lapisan reservoar tersebut,


atau ketika terjadi perubahan permeabilitas pada lapisan reservoar itu sendiri.
Pada salah satu tipe jebakan stratigrafi, pada horizontal, lapisan impermeabel
memotong lapisan yang bengkok pada batuan yang memiliki kandungan
minyak. Terkadang terpotong pada lapisan yang tidak dapat ditembus, atau
Pinches, pada formasi yang memiliki kandungan minyak.
Gambara 2.2.1 Perangkap Stratigrafi Lateral Diskconfomity dan unconformity

Pada bagian yang lain menerangkan bahwa minyak bumi terperangkap


pada reservoar itu sendiri yang Cut Off up-dip, dan mencegah migrasi
lanjutan, sehingga tidak adanya pengatur struktur yang dibutuhkan. Variasi
ukuran dan bentuk perangkap yang demikian mahabesar, untuk
memperpanjang pantulan lingkungan pembatas pada batuan reservoar
terendapkan.

b) Perangkap Struktural

Jenis perangkap selanjutnya adalah perangkap struktural, perangkap ini


Jebakan tipe struktural ini banyak dipengaruhi oleh kejadian deformasi
perlapisan dengan terbentuknya struktur lipatan dan patahan yang merupakan
respon dari kejadian tektonik dan merupakan perangkap yang paling asli dan
perangkap yang paling penting, pada bagian ini berbagai unsur perangkap
yang membentuk lapisan penyekat dan lapisan reservoar sehingga dapat
menangkap minyak, disebabkan oleh gejala tektonik atau struktur seperti
pelipatan dan patahan (Koesoemadinata, 1980, dengan modifikasinya).

1. Jebakan Patahan

Jebakan patahan merupakan patahan yang terhenti pada lapisan batuan.


Jebakan ini terjadi bersama dalam sebuah formasi dalam bagian patahan yang
bergerak, kemudian gerakan pada formasi ini berhenti dan pada saat yang
bersamaan minyak bumi mengalami migrasi dan terjebak pada daerah patahan
tersebut, lalu sering kali pada formasi yang impermeabel yang pada satu
sisinya berhadapan dengan pergerakan patahan yang bersifat sarang dan
formasi yang permeabel pada sisi yang lain. Kemudian, minyak bumi
bermigrasi pada formasi yang sarang dan permeabel.

Gambara 2.2.2 Perangkap Struktural(Jebakan Patahan)

2. Jebakan Antiklin

Kemudian, pada jebakan struktural selanjutnya, yaitu jebakan antiklin,


jebakan yang antiklinnya melipat ke atas pada lapisan batuan, yang memiliki
bentuk menyerupai kubah pada bangunan. Minyak dan gas bumi bermigrasi
pada lipatan yang sarang dan pada lapisan yang permeabel, serta naik pada
puncak lipatan. Disini, minyak dan gas sudah terjebak karena lapisan yang
diatasnya merupakan batuan impermeabel.

Gambara 2.2.2 Perangkap Struktural(Jebakan Antiklin)

3. Jebakan Struktural lainnya

Contoh dari perangkap struktur yang lain adalah Tilted fault blocks in
an extensional regime, marupakan jebakan yang bearasal dari Seal yang
berada diatas Mudstone dan memotong patahan yang sejajar Mudstone.
Kemudian, Rollover anticline on thrust, adalah jebakan yang minyak bumi
berada pada Hanging Wall dan Footwall. Lalu, Seal yang posisinya lateral
pada diapir dan menutup rapat jebakan yang berada diatasnya.

Gambara 2.2.2 Perangkap Struktural(Jebakan Struktural lainnya)

c) Perangkap Kombinasi

Kemudian perangkap yang selanjutnya adalah perangkap kombinasi antara


struktural dan stratigrafi. Dimana pada perangkap jenis ini merupakan faktor
bersama dalam membatasi bergeraknya atau menjebak minyak bumi. Dan, pada
jenis perangkap ini, terdapat leboh dari satu jenis perangkap yang membenuk
reservoar.

Gambara 2.2.2 Perangkap Kombinasi

d) Perangkap Hidrodinamik

Kemudian perangkap yang terakhir adalah perangkap hidrodinamik.


Perangkap ini sangta jarang karena dipengaruhi oleh pergerakan air. Pergerakan
air ini yang mampu merubah ukuran pada akumulasi minyak bumi atau dimana
jebakan minyak bumi yang pada lokasi tersebut dapat menyebabkan
perpindahan. Kemudian perangkap ini digambarkan pergerakan air yang
biasanya dari iar hujan, masuk kedalam reservoar formasi, dan minyak bumi
bermigrasi ke reservoar dan bertemu untuk migrasi ke atas menuju permukaan
melalui permukaan air.

2.3 Definisi Migrasi

Migrasi adalah proses dari minyak dan gas bumi menjauh dari source rock.
Proses ini menempuh jarak yang jauh dan waktu yang sangat lama, mungkin
beberapa kilometer selama jutaan tahun. Migrasi ini disebabkan oleh penguburan,
pemadatan, dan peningkatan volume dan pemisahan dari konsituen source rock.
Harus ada ruang (porositas) dalam batuan untuk memungkinkan pergerakan.
Selain itu harus ada permeabilitas dalam batuan untuk memungkinkan adanya
aliran.

Migrasi didefinisikan sebagai pergerakan minyak dan gas di bawah


permukaan. Migrasi primer merupakan sebutan untuk tahapan dari proses migrasi,
berupa ekspulsi hidrokarbon dari source rock(batuan sumber) yang berbutir halus
dan berpermeabelitas rendah ke carrier bed yang memiliki permeabelitas lebih
tinggi..

a) Mekanisme Migrasi

Ada beberapa mekanisme migrasi yang telah diajukan, namun masih


belumada yang memuaskan. Beberapa mekanisme tersebut ialah:

1. Dengan Pertolongan Air

Sebagai Droplet, yaitu tetes-tetes kecil yang dibawa arus air.Sebagai Micelle
adanya gugusan hidroxil atau karboxil pada ujung suatu molekul yang bertindak
hidrofil sedangkan ujung lainnya hidrofob, dapat melarutkan hidrokarbon.

Hal ini dapat dipersamakan dengan sabun/deterjen. Partikel semacam itu,


dimana suatu tetes kecil dikelilingi oleh ujung – ujung yang hidrofil disebut
micelle. kompaksi/migrasi primer pelarutan zat induk minyak (non hidrokarbon)
dalam air Hunt (1980) mengusulkan kemungkinan bahwa migrasi terjadi bukan
dalam bentuk hidrokarbon/minyak bumi yang jelas mengalami kesulitan, tetapi
dalam bentuk zat induknya (proto-petrolium), seperti keton asam dan ester yang
mudah larut dalam air.

Keberatan terhadap teori ini adalah bahwa kadar persenyawaan organik ini
dalam batuan induk sangat rendah sekali, selain zat tersebut mempunyai afinitas
untuk di absorbsi pada permukaan mineral. Masalah lain adalah bagaimana dia
akan dalam perangkap. Mungkin begitu zat tersebut menanggalkan gugusan
hidroksilnya dan menjadi hidrokarbon, begitu zat itu terjebak sebagai
akumulasi.

2. Tanpa Pertolongan Air

Gerakan kapilarisa danya perbedaan tegangan permukaan antara air dengan


minyak, menyebabkan air masuk ke pori-pori halus, sedangkan minyak pori-pori
yang kasar. Hal ini dapat dibayangkan pada bidang antar lapisan batuan penyalur
dan batuan induk, atau tetes-tetes minyak keluar dari serpih seperti kulit manusia
yang sedang berkeringat. Proses ini disebut pula imbibisi. Cara migrasi
semacam ini dapat terjadi pada migrasi primer dimana kompaksi telah
berhenti.

Pelarutan dalam gas dan ekspansi gas Minyak dapat larut dalam gas,
terutama pada temperatur dan tekanan tinggi. Gas diketahui dapat bermigrasi
lebih leluasa melalui batuan berhubung dengan tegangan permukaannya yang
kecil. Menurut Sokolov (1964), difusi molekul gas melalui batuan serpih sangat
besar. Koefisien difusi metan = 10-4 sampai 10-9 cm/sekon. Karena adanya suatu
pembebasan tekanan (pressure realese) di sesuatu tempat, maka gas berexpansi
dan membawa minyak bumi sebagai larutan.

Teori pelampungan buoyancy karena perbedaan berat jenis minyak bumi


dan air, maka suatu gumpalan minyak akan selalu melambung mencari tempat
yang tinggi. Hal ini hanya dapat terjadi jika suatu fasa menerus yang cukup besar
dapat terbentuk sehingga tekanan ke atas yang terjadi dapat mengarungi Pc.
Adanya suatu sentakan (triggering action) memungkinkan terbentuknya suatu
gumpalan dari tetes – tetes minyak yang tersebar disana – sini.

Teori gerakkan hidrolik Gerakan hidrolik terjadi terutama karena adanya air
yang terperas ke luar oleh kompaksi, ataupun karena gradien hidrodinamik.
Sebetulnya teori ini sangat berkaitan dengan teori akumulasi King Hubbert.
Dalam hal ini air yang bergerak, mendorong suatu gumpalan minyal untuk
bergerak dalam arah yang sama.

Teori pengaliran minyak bumi melalui matrik zat organik/kerogen Masalah


kapilaritas sebagai pengahalang utama untuk migrasi adalah disebabkan bahwa
batuan pada umumnya dan batuan induk bersifat nidrofil atau aleofobe, tidak
dibasahi minyak.

3. Batuan Reservoir

Batuan Reservoir adalah wadah permukaan yang diisi dan dijenuhi oleh
minyak dan gas bumi. Ruangan penyimpanan minyak dalam reservoir berupa
rongga-rongga atau pori-pori yang rendah. Pada hakekatnya, setiap batuan dapat
bertindak sebagai batuan reservoir asal mempunyai kemampuan untuk
menyimpan dan melepaskan minyak bumi. Dalam hal ini batuan reservoir harus
menyandang dua sifat fisik penting yaitu harus mempunyai porositas yang
memberikan kemampuan untuk menyimpan, dan juga kelulusan atau
permeabilitas. Jadi secara singkat dapat disebut bahwa batuan reservoir harus
berongga-rongga atau berpori-pori yang berhubungan. Porositas dan
permeabilitas sangat erat hubungannya, sehingga dapat dikatakan permeabilitas
tidak mungkin tanpa adanya porositas, walaupun sebaliknya belum tentu
demikian. Batuan dapat bersifat porous tetapi tidak permeabel.

Perbedaan antara porositas dan permeabilitas adalah bahwa porositas


menentukan jumlah cairan yang terdapat, sedangkan permeabilitas menentukan
jumlahnya yang dapat diproduksikan. Dilain pihak, suatu batuan reservoir juga
dapat bertindak sebagai lapisan penyalur aliran minyak dan gas bumi dari
tempat minyak bumi tersebut keluar dari batuan induk (migrasi primer) ke
tempat berakumulasinya dalam suatu perangkap. Bagian suatu perangkap yang
mengandung minyak atau gas disebut reservoir. Jadi reservoir merupakan
bagian kecil daripada batuan reservoir yang berada dalam keadaan demikian
sehingga membentuk suatu perangkap.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Seismologi adalah studi ilmiah tentang gempa bumi dan penyebaran
gelombang elastis melalui Bumi atau melalui benda-benda mirip planet lainnya.
Seismologi eksplorasi adalah aplikasi seismologi untuk mencari sumber energi,
terutama minyak bumi, gas, batubara dan panas bumi. Teknik seismologi adalah
aplikasi seismologi untuk mendukung geoteknik dan lingkungan,
geohazards dangkal, teknik gempa dan desain instrumentasi terkait Eksplorasi
dan Rekayasa Seismologi
Seismologi ini sangat berperan penting dalam menganalisa suatu cekungan
yang mengandung minyak dan, melalu metode Seismologi ini kita dapat
mentuakan proses migrasi minya yang terkandung dalam cekungan.
3.2 Saran
Menurut saya Seismologi sangat berperan penting delam meganalisa suatu
cekungan yang mengandung minya saran saya untuk Seismolog ini harus di
dalamih oleh mahasiswa geologi.
DAFTAR PUSTAKA

NK Adnyawati, dkk. Al. 2012. Analisis Struktur Bawah Permukaan dengan


Menggunakan Metode Seismik Refraksi di Universitas Tadulako.

Nurdiyanto, Boko dkk. 2011. Penetapan Tingkat Kekerasan Batuan


Menggunakan Metode Seismik Refraksi. Jurnal Meteorologi dan geofisika.

Priyantari, Nurul. 2009. Penentuan Kedalaman Batuan Dasar Menggunakan


Metode Seismik Refraksi di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten
Jember. Jurnal Ilmu Alam.

Susilawati. 2004. Seismik Refraksi (Dasar Teori dan Akuisisi Data). Sumatera
Utara : Perpustakaan Digital USU

Telford, MW, Geldart, LP, Sheriff, RE, & Keys, DA 1976. Geofisika Terapan ,
New York: Cambridge University Press

Anda mungkin juga menyukai