Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RESUME MATERI PERKULIAHAN MATA

KULIAH GEOLOGI DASAR

NAMA : MUHAMMAD FADHLAN


NIM : 2022D1D127
FAKULTAS : TEKNIK
PRODI : S1 TEKNIK PERTAMBANGAN
DOSEN PENGAMPU : LALU MAS’UD, MT

Antara Lain :

SIFAT FISIK BUMI

ATMOSFERA,HIDROSFERA,BIOSFERA

SUSUNAN DALAM BUMI

MATERIAL PENYUSUN BUMI DAN PROSES-PRROSESNYA

BATUAN PENYUSUN KERAK BUMI

Sifat Fisik Bumi


1. Gaya Gravitasi

Pengertian gaya gravitasi ialah salah satu jenis gaya yang dipengaruhi oleh gaya Tarik
sebuah benda ke pusat benda tersebut. Maka dari itu pengertian gaya gravitasi bumi ialah
gaya tarik menarik sebuah benda menuju pusat bumi. Kita dapat menjumpai contoh gaya
gravitasi bumi ketika buah mangga atau buah kelapa jatuh ketanah. Lalu bagaimana jika di
bumi tidak memiliki gaya gravitasi? Jika hal ini terjadi maka di bumi tidak akan ada
kehidupan.
Gaya gravitasi dipengaruhi oleh ketinggian sebuah benda. Contohnya daerah pantai
(dataran rendah) dengan daerah pegunungan (dataran tinggi). Kedua tempat ini memiliki
besar gaya gravitasi yang berbeda. Untuk daerah pantai memiliki gaya gravitasi yang besar
karena ketinggian tempatnya rendah. Sedangkan untuk daerah pegunungan memiliki gaya
gravitasi yang kecil karena dipengaruhi oleh percepatan gravitasi.
Penelitian modern dalam teori gravitasi dimulai dengan kerja Galileo Galilei di akhir
abad ke-16 dan awal abad ke-17. Dengan hasil percobaannya menjatuhkan bola dari
Menara Pisa, dan nantinya juga pengukuran bola yang meluncur melalui kemiringan,
Galileo menunjukkan bahwa besarnya percepatan gravitasi adalah sama untuk semua
objek. Hal ini menjadi kemajuan besar dari kepercayaan Aristoteles sebelumnya yang
menyatakan bahwa objek yang lebih berat memiliki percepatan gravitasi yang lebih besar.
Galileo membuat postulat hambatan udara sebagai alasan objek dengan massa kecil
memungkinkan untuk jatuh lebih pelan di atmosfer. Hasil kerja Galileo menjadi dasar bagi
formulasi teori gravitasi Newton.

2. Kemagnetan

Bumi adalah magnet raksasa, yang memiliki kutub utara dan kutub selatan. Kutub utara
magnet bumi berada di sekitar kutub selatan bumi dan kutub selatan magnet bumi berada
di sekutar kutub utara bumi. Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, ketidaktepatan kutub utara dan kutub selatan magnet bumi disebut
deklanasi. Selain adanya ketidaktepatan pununjuk arah kutub utara dan kutub selatan
magnet bumi, ternyata medan magnet bumi juga membentuk sudut dengan horizontal bumi
atau disebut sudut inklinasi. Medan magnet bumi berfungsi untuk melindungi penduduk
bumi dari radiasi kosmik yang mengancam kesehatan. Radiasi kosmik adalah partikel
listrik yang dihasilkan oleh matahari atau benda-benda langit lainnya. Baca juga: Teori
Dasar Kemagnetan: Sifat dan Medan Magnet Namun, karena adanya medan magnet bumi,
partikel listrik tidak dapat masuk ke seluruh permukaan bumi, tetapi hanya akan masuk ke
kutub-kutub bumi. Saat menabrak atmosfer bumi, partikel listrik tersebut diionisasi
(peristiwa lepasnya elektron dari nukleon) dan membentuk plasma lemah. Plasma lemah
adalah gas super yang dipanaskan agar elektron terlepas dari nukleon. Tampilan indah
cahaya plasma inilah yang kemudian muncul dan dikenal sebagai aurora.

3. Kelistrikan

Sifat Kelistrikan BatuanBatuan mempunyai sifat-sifat kelistrikan karena batuan merupakan


suatu jenis materi yang memiliki sejumlah elektron di dalamnya.

Arus listrik ini dapat berasal dari alam itu sendiri akibat terjadinya ketidakseimbangan atau
arus listrik yang sengaja dimasukkan ke dalamnya. Dalam ilmu geofisika pengetahuan
dasar tentang sifat kelistrikan suatu batuan menjadi penting. Hal ini menjadi penting karena
berkaitan dengan metode pengukuran bawah permukaan untuk mengetahui sifat kelistrikan
suatu formasi atau anomali bawah permukaan.

Metode ini dikenal dengan nama geolistrik atau kelistrikan bumi. Konduktivitas Listrik
BatuanPada bagian batuan, atom-atom terikat secara ionik atau kovalen. Karena adanya
ikatan ini maka batuan mempunyai sifat menghantarkan listrik.

Aliran arus listrik di dalam batuan dan mineral dapat di golongkan menjadi tiga macam,
yaitu konduksi secara elektronik, konduksi secara elektrolitik, dan konduksi secara
dielektrikKonduksi Secara ElekronikKonduksi ini terjadi jika batuan atau mineral
mempunyai banyak elektron bebas sehingga arus listrik di alirkan dalam batuan atau
mineral oleh elektron-elektron bebas tersebut.

Aliran listrik ini juga di pengaruhi oleh sifat atau karakteristik masing-masing batuan yang
di lewatinya. Salah satu sifat atau karakteristik batuan tersebut adalah resistivitas (tahanan
jenis) yang menunjukkan kemampuan bahan tersebut untuk menghantarkan arus
listrik.Semakin besar nilai resistivitas suatu bahan maka semakin sulit bahan tersebut
menghantarkan arus listrik, begitu pula sebaliknya.

4. Merambatkan Gelombang (seismik)

Gelombang seismik adalah gelombang elastik yang menjalar ke seluruh bagian dalam
bumi dan melalui permukaan bumi akibat adanya lapisan batuan yang patah secara tiba-
tiba atau adanya ledakan. Gelombang utama Gempa bumi terdiri dari dua tipe yaitu
gelombang badan (body wave) dan gelombang permukaan (surface wave) [2].

Dapat juga dianalogikan sebagai gelombang yang menjalar seperti pada suatu kolam air
yang dijatuhkan di atasnya sebutir batu.
Air mengalami gangguan dan gelombangnya terpancar keluar dari pusat awalnya
mencapai jarak terjauh kolam. Akan tetapi partikel air yang terganggu tersebut tak
bergeser dalam arah pergerakan gelombang.

Gelombang seismik merambat dalam lapisan bumi sesuai dengan prinsip yang berlaku
pada perambatan gelombang cahaya: pembiasan dengan koefisien bias, pemantulan
dengan koefisien pantul, hukum‐hukum Fermat, Huygens, Snellius, dan lain‐lain.

Atmosfera,Hidrosfera,Biosfera
1. Atmosfera

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi. Terdiri dari lapisan troposfer, stratosfer,
mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Salah satu fungsinya yaitu melindungi bumi dari pengaruh
benda-benda luar angkasa yang akan jatuh ke bumi seperti meteor. Lapisan ini juga berfungsi
untuk menyerap (absorpsi) dan memantulkan (refleksi) panas matahari.

2. Hidrosfera

Hidrosfer adalah keadaan air di muka bumi. Air adalah sumber kehidupan bagi manusia. Dapat
diperkirakan hampir 70% permukaan bumi tertutup oleh air, sedangkan 30% nya berupa daratan.

3. Biosfera
Biosfer adalah lapisan tempat berlangsungnya kehidupan mahluk dan organisme di muka bumi
yang di dalamnya juga terdapat benda mati seperti air, udara, cahaya, iklim, dan lain-lain.

Susunan Dalam Bumi


Struktur dalam bumi berlapis terdiri dari tiga lingkaran yang konsentris, yaitu kerak (crust),
mantel (mantle) dan inti bumi (inner and outer core). Berdasarkan hasil penelitian, bumi
memiliki jari-jari sepanjang 6.371 kilometer.

Melansir Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika, berikut lapisan bumi berurutan dari
yang paling luar hingga paling dalam.

1. Kerak Bumi

Kerak bumi merupakan lapisan paling atas dan paling luar dari struktur bumi. Kerak
bumi dianalogikan sebagai kulit telor rebus karena sangat tipis, rapuh, dan mudah patah
dibandingkan dengan struktur yang ada di bawahnya.

Kerak bumi tersusun dari elemen yang relatif ringan seperti silika, alumunium, dan
oksigen. Ketebalan lapisan kerak bumi bervariasi akibat permukaan bumi yang tidak rata.

Ketebalan kerak bumi di daratan adalah antara 25-40 kilometer. Pada pegunungan
ketebalannya bisa mencapai 70 kilometer, sedangkan di lautan dan Kepulauan Hawaii
merupakan kerak bumi yang paling tipis, hanya 5 kilometer saja.

Kerak bumi ada dua macam, yaitu kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua
sebagian besar terdiri dari batuan granit, sedangkan kerak samudera terdiri dari batuan
basal.

Bersamaan dengan mantel lapisan atas, kerak bumi terbelah menjadi lempeng-lempeng
besar seperti potongan puzzle. Inilah yang disebut dengan lempeng tektonik.

Lempeng ini bisa bergerak dengan kecepatan yang sangat lambat. Pergerakan lempeng
tektonik ini hanya 0 sampai 14 sentimeter per tahun. Pemicu pergerakan lempeng
tektonik sampai saat ini belum diketahui.

2. Mantel Bumi

Mantel bumi berada di kedalaman 40 hingga 3.000 kilometer di bawah permukaan bumi.
Mantel bumi tersusun dari material besi, magnesium, dan silika.
Bagian terluar mantel bumi cenderung lebih padat dan menempel dengan kerak bumi di
atasnya. Mantel bumi bersama dengan kerak bumi membentuk lapisan yang disebut
litosfer.

Sekitar 100 sampai 200 kilometer di bawah permukaan tanah, suhu mantel bumi
mencapai titik leleh batuan atau sekitar 1.000 derajat Celcius.

Pada lapisan mantel bumi bagian bawah tersusun sebagian oleh batuan yang meleleh.
Lapisan ini disebut dengan astenosfer. Astenosfer bersifat lunak dan plastis. Ahli geologi
menduga, bagian mantel bumi ini lah yang menyebabkan pergerakan lempeng tektonik.

3. Inti Bagian Luar

Inti bumi bagian luar merupakan struktur cair yang terdiri dari besi dan nikel. Inti bagian
luar ini berada di kedalaman 2.885-5.144 kilometer. Suhu pada lapisan ini mencapai
3.700 derajat Celcius.

4. Inti Bagian Dalam

Inti bumi bagian dalam bumi berbentuk bola metal yang memiliki radius 1.220 kilometer
atau sekitar tiga per empat ukuran bulan. Inti bagian dalam terletak di dalam bumi pada
kedalaman 2.885-5.144 kilometer di bawah permukaan bumi. Suhu di inti bagian dalam
bumi berkisar 4.300-5.400 derajat Celcius. Suhu ini hampir sepanas suhu permukaan
matahari.

Material Penyusun Bumi dan Proses-Prosesnya


1. Material Penyususn

Kerak

Menurut "Essentials of Geology", kerak Bumi terdiri dari beberapa unsur yakni oksigen, 46.6%
bobot; silikon sebanyak 27.7%, aluminium sebanyak 8,1%; iron sebanyak 5%; kalsium 3,6%;
sodium 2.8%, potasium sebanyak 2,6%, dan magnesium sebanyak 2,1%. Kerak Bumi dibagi
menjadi plate besar yang mengambang di atas mantel, lapisan berikutnya. Pelat terus bergerak.
Menurut NASA, mereka bergerak pada tingkat yang sama seperti kuku tumbuh. Gempa Bumi
terjadi saat lempeng ini saling menggiling. Pegunungan terbentuk saat lempeng bertabrakan dan
parit dalam terbentuk saat satu plate meluncur di bawah planet lain. Lempeng tektonik
merupakan teori yang menjelaskan gerak lempeng ini.

Mantel

Mantel di bawah kerak Bumi sekira 1.800 mil. Sebagian besar terdiri dari batuan silikat yang
kaya akan magnesium dan zat besi. Panas yang intens menyebabkan batuan naik. Mereka
kemudian dingin dan tenggelam kembali ke dalam inti. Konveksi ini dianggap sebagai apa yang
menyebabkan lempeng tektonik bergerak. Saat mantel menembus kerak bumi, gunung berapi
meletus.

Inti

Inti merupakan bagian tengah Bumi yang memiliki dua bagian. Solid, menurut NASA, inti besi
memiliki radius sekira 760 mil. Sementara itu, inti luar yang dikelilingi oleh cairan tersusun dari
paduan besi nikel. Inti luarnya memiliki tebal sekira 1.355 mil. Inti bagian dalam berputar pada
kecepatan yang berbeda dari bagian planet lainnya. Hal ini diduga menyebabkan medan magnet
Bumi. Ketika partikel bermuatan angin matahari bertabrakan dengan molekul udara di atas kutub
magnet Bumi, hal itu akan menyebabkan molekul udara bercahaya, sehingga menyebabkan
aurora, cahaya di utara dan selatan.

2. Proses-Prosesnya

Proses terbentuknya bumi dimulai sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu melalui akresi dari nebula
matahari. Pelepasan gas vulkanik diduga menciptakan atmosfer tua yang nyaris tidak beroksigen
dan beracun bagi manusia dan sebagian besar makhluk hidup masa kini.

Proses terbentuknya bumi memang selalu membuat orang penasaran. Bagaimana akhirnya bumi
bisa menjadi planet yang layak ditinggali manusia dan makhluk hidup lainnya merupakan hal
yang menarik untuk dibahas. Karena pada awal proses terbentuknya bumi, planet biru ini
bukanlah planet yang aman untuk makhluk hidup.

Sulit untuk mengetahui kapan Bumi pertama kali terbentuk, karena tidak ada batu yang bertahan
dari awal masa planet ini. Dilansir dari livescience.com, meski para ilmuwan tidak setuju pada
detailnya, sebagian besar peneliti berpikir Bumi terbentuk oleh serangkaian tabrakan yang terjadi
kurang dari 100 juta tahun setelah tata surya bersatu. Lebih dari 10 tumbukan dengan benda lain
menambah jumlah besar ke planet kita yang sedang tumbuh, menurut sebagian besar model
proses terbentuknya Bumi. Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang
ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.

Batuan Penyusun kerak Bumi


Ada 3 jenis batuan penyusun kerak Bumi yakni batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
metamorf.

1. Batuan Beku

Jenis batuan pertama yang membentuk litosfer adalah batuan beku. Batuan beku ini
terbentuk dari magma pijar yang membeku dan menjadi padat karena proses pendinginan.
Batuan beku terbagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu batuan tubir, batuan leleran, dan batuan
korok.

a. Batuan Tubir

Batuan tubir disebut juga sebagai batuan kristal. Batuan tubir ini disebut demikian
karena terdiri dari kristal-kristal dan proses pembentukannya terjadi di dalam kulit
bumi. Batuan tubir memiliki bongkahan kristal yang berukuran besar sebagai
akibat dari proses pendinginan yang berjalan lambat. Salah satu contoh batuan
tubir adalah batu granit.

b. Batuan Leleran

Batuan leleran memiliki nama lain yakni batuan beku luar. Batuan ini disebut
sebagai batuan beku luar karena proses pembekuannya terjadi di bagian luar kulit
bumi. Oleh karena itu, penurunan temperaturnya juga terjadi sangat cepat.

Batuan leleran dapat berbentuk kristal kecil, kristal besar, maupun bahan amorf,
contohnya liparit. Salah satu contoh batuan leleran adalah batu apung.

c. Batuan Korok

Batuan korok disebut juga sebagai batuan gang. Sesuai namanya, jenis batuan
yang satu ini terbentuk di korok atau gang. Karena lokasinya yang dekat dengan
permukaan, proses pendinginan batuan tersebut juga berlangsung lebih cepat.
Batuan korok dapat berupa kristal kecil dan kristal besar. Salah satu contoh
batuan korok adalah granit fosfir.

2. Batuan sedimen

Batuan sedimen terbentuk dari endapan dari struktur batuan yang mudah lepas dan
terbawa air, angin, dan es. Lama kelamaan, endapan tersebut akan menumpuk dan
kemudian mengeras, kemudian terbentuk menjadi batuan. Oleh karena itu, nama
batuannya adalah batuan sedimen. Proses pengerasan batuan ini disebut dengan
pembaruan.

Berdasarkan tempat terjadinya pengendapan, ada 3 jenis batuan sedimen yakni:

a. Batuan Sedimen Kontinental adalah batuan sedimen yang proses pengendapannya terjadi
di laut, contohnya terjadi di tanah los dan tanah gurun pasir.
b. Batuan Sedimen Marine. Sesuai dengan namanya, proses pengendapan batuan sedimen
marine terjadi di laut, seperti di endapan radiolaria di laut dalam, lumpur biru di pantai,
dan lumpur merah.
c. Batuan Sedimen Lakustre, adalah batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di danau,
misalnya, tuf danau dan tanah liat danau.

Ditinjau dari proses pembentukannya batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi tiga
macam, yaitu :

d. Batuan sedimen klastik yaitu batuan asal yang mengalami penghancuran secara mekanis
dari ukuran besar menjadi kecil. Setelah itu, batuan tersebut mengalami pengendapan dan
membentuk batuan endapan klastik. Salah satu batuan endapan klastik adalah batuan
pasir dan batu lempung (shale).
e. Batuan sedimen kimiawi adalah batuan yang terjadi karena proses kimiawi, seperti
penguapan, pelarutan, dan dehidrasi. Contoh batuan sedimen kimiawi yang terjadi secara
langsung adalah batuan sedimen kapur, yaitu stalaktit dan stalagmit. Stalaktit dan
stalagmit tersebut dapat ditemukan di gua-gua kapur.
f. Batuan sedimen organik merupakan batuan yang dalam proses pengendapannya
mendapat bantuan dari organisme, antara lain sisa-sisa bangkai binatang yang tertimbun
di dasar laut, contohnya kerang dan terumbu karang.

Batuan sedimen juga dapat dibagi berdasarkan perantara atau medium. Berdasarkan
perantaranya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi 3.

g. Batuan sedimen aeris (aeolis). Proses pengangkutan batuan ini dilakukan oleh angin.
Contohnya antara lain tanah los, tuff, dan pasir di gurun.
h. Batuan sedimen glasial. Pengangkutan batuan ini adalah dilakukan melalui media
perantara es. Contohnya antara lain moraine.
i. Batuan sedimen aquatis. Batuan sedimen yang terdiri atas batubatu yang sudah direkat
antara satu sama lain.
3. Batuan Metamorf

Batuan metamorf adalah batuan hasil perubahan dari batuan beku dan batuan endapan
yang terjadi akibat proses metamorphosis. Faktor-faktor penyebab perubahan batuan
antara lain:

a. Suhu tinggi
b. Tekanan tinggi
c. Kombinasi suhu dan tekanan tinggi
d. Penambahan bahan lain

Anda mungkin juga menyukai