Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 7

MAKALAH ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA (IPBA)


BUMI BAGIAN PADAT (LITOSFER)

Dosen Pengampu :
Dr. I Wayan Distrik, M.Si.
Dr. Viyanti, M.Pd.

Disusun oleh:
Umi Nur Aini 2013022012
Fadiyah Farah Khoirunnisaa 2013022016
Chairani Kartini S.Harry 2013022028
Elpin Nurul Rahmayani 2013022038
Kelas B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Bumi Bagian
Padat (Litosfer).

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagian padat bumi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. I Wayan Distrik, M.Si. dan
Ibu Dr. Viyanti, M.Pd., selaku dosen mata Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kepada kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 27 Agustus 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
1,3 Tujuan .............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2


2.1 Pengertian litosfer ............................................................................................ 2
2.2 Struktur Vertikal Bumi Padat (Litosfer) ......................................................... .3
2.3 Gravitasi-gravitasi Teori Tektonik Lempeng ................................................... 6
2.3 Jalur Gempa Bumi dan Gunung Api ................................................................ 8
2.4 Klasifikasi Gempa Bumi ................................................................................ 10
2.5 Tsunami Aceh ................................................................................................ 14

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 15


3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 1

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebelumnya kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan,
dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri
atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. yang dimaksud batuan bukanlah
benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam
bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir,kerikil dan sebagainya.

Ketebalan dari kulit bumi ini tidak merata seperti kulit bumi yang ada di bagian
benua atau daratan lebih tebal dari yang ada di bawah bagian samudra.Sepanjang
sejarah, manusia selalu terpana oleh tinggi dan besarnya gunung. Mereka menganggap
gunung adalah tempat suci, tempat bersemayam Tuhan seperti orang Jepang
mensyakralkan gunung Fuji. Dewa-dewi orang Yunani tinggal di Olympus.
Pegunungan Himalaya merupakan tempat dewanya orang India dan Tibet.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah:

1. Apa pengertian litosfer?


2. Bagaimana Struktur Vertikal Bumi Padat (Litosfer)?
3. Apa yang dimaksud dengan Gravitasi-gravitasi, Teori Tektonik Lempeng?
4. Bagaimana Jalur Gempa Bumi?
5. Bagaimana Klasifikasi Gempa Bumi?
6. Bagaimana Tsunami Aceh?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian litosfer
2. Untuk mengetahui Struktur Vertikal Bumi Padat (Litosfer)
3. Untuk mengetahui Gravitasi-gravitasi, Teori Tektonik Lempeng
4. Untuk mengetahui Jalur Gempa Bumi
5. Untuk mengetahui Klasifikasi Gempa Bumi
6. Untuk mengetahui Tsunami Aceh

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Litosfer

Kata litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos artinya batuan,
dan sphera artinya lapisan. Litosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan
terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan kerak
bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan ini terjadi dari
senyawa kimia yang kaya akan SO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali
dinamakan lapisan silikat. Menurut Klarke dan Washington, batuan atau litosfer di
permukaan bumi ini hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida.

Penyusun utama lapisan litosfer adalah batuan yang terdiri dari campuran antar
mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat. Induk
batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat
tinggi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan mengalami beberapa proses
perubahan sampai menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.

Litosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah


terbentuk apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi
maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian
ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup yang
kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup organisme.

Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup. Dalam
wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak berlapis di
permukaan bumi. Melalui proses erosi mineral-mineral yang menjadi sumber makanan
mahluk hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai ke laut dan terdeposit di dasar
laut. Itulah sebabnya mengapa lapisan litosfer sering sekali dinamakan dengan lapisan
silikat dengan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas 2 bagian yaitu:

1. Litosfer atas merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian.

3
2. Litosfer bawah merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagi

Litosfer Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel Bumi yang mengakibatkan
kerasnya lapisan terluar dari planet Bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer yang dalam
hal ini merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas dan lebih dalam dari mantel.

2.2 Struktur Vertikal Bumi Padat (Litosfer)

Secara struktur bumi tersusun atas tiga lapisan. Lapisan Bumi mulai dari lapisan
terluar sampai terdalam yaitu kerak, selubung, dan inti. Inti terdiri atas inti luar dan inti
dalam.

a. Kerak
Merupakan lapisan terluar permukaan bumi yang berupa batuan keras dan dingin
setebal 15 – 60 km. Pada lapisan kerak bagian atas, batuan telah mengalami
pelapukan membentuk tanah.Daratan terbentuk dari kerak benua yang terbentuk
dari granit. Dasar samudra terbentuk dari kerak samudra yang sebagian terbentuk
dari batuan basal.
b. Selubung atau Mantel (Pyrosphere)
Merupakan lapisan di bawah kerak yang tebalnya mencapai 2.900 kilometer.
Lapisan mantel merupakan lapisan yang paling tebal. Lapisan ini terdiri atas
magma kental yang bersuhu1.400°C – 2.500°C. Terdiri dari besi dan mineral
SIMA. Density sekitar 3.5 SG. Tekanan darilapisan diatasnya membuat lapisan ini

4
selalu dalam kondisi solid, tapi tetap bisa melelehkan batuan. Lapisan mantle
paling luar sekitar 200 km dinamai dengan asthenosphere. Pada lapisan ini tekanan
dan suhu berada pada kondisi berimbang sehingga lapisan ini bersifat plastis.
Asthenosphere merupakan sumber dari aktivitas volkanik dan seismik (gempa).
c. Inti
Terdiri atas dua bagian, yaitu inti luar (outer core) dan inti dalam (core). Lapisan
inti luar merupakan satu-satunya lapisan cair. Inti luar terdiri atas besi, nikel, dan
oksigen. Lapisan ini mempunyai tebal ±2.255 kilometer. Adapun lapisan inti dalam
setebal ±1.200 kilometer. Intidalam merupakan bola logam yang padat dan
mampat, bersuhu sangat panas sekitar 4.500°C.Lapisan ini terbentuk dari besi dan
nikel padat. Lapisan inti dalam merupakan pusat bumi.

Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:


1. Lapisan sial (silisium alumunium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas
logamsilisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen,
granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan
benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu
bertebaran rata-rata 35 km. Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian
atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan
benua.
b. Kerak samudra, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada
bagian atas,kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling
bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati
dasar samudra.
2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh
logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO
lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena
mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan

5
basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata
rata 65 km.

2.3 Gravitasi-gravitasi Teori Tektonik Lempeng


1. Gravitasi

Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang
memiliki massa di alam semesta. Gravitasi matahari yang dihasilkan benda-benda
langit dalam setiap orbit mengelilingi matahari. Fisika modern menjelaskan
gravitasi menggunakan Teori Einstein Relativitas Umum, tapi Hukum gravitasi
universal Newton yang lebih mendekati sederhana cukup akurat dalam kebanyakan
kasus. Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa sangat besar dapat menghasilkan
gaya gravitasi yang sangat besar pula untuk menarik benda-benda di sekitarnya,
termasuk makhluk hidup, dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini
juga menarik benda-benda di luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda langit
lainnya, termasuk satelit buatan manusia.

Gaya yang menarik kita selalu menuju ke bawah itu disebut gaya gravitasi.
Gaya gravitasi terdapat pada semua benda. Semakin besar massa/berat benda
tersebut, semakin besar pula gaya gravitasi yang ditimbulkannya. Bumi kita
merupakan bola yang sangat besar, sehingga bumi memiliki gaya gravitasi yang
besar pula yang dapat menarik segala benda yang berada di dekatnya (rumah,
manusia, batu, binatang, bahkan juga bulan dan satelit yang mengelilingi bumi
kita). Oleh karena itulah, walaupun kita berada di bagian bawah bola bumi, kita
tidak akan jatuh karena ada gaya gravitasi bumi yang arahnya menuju pusat bola
bumi.

2. Teori Tektonik Lempeng (Plate Tectonic theory)

Teori ini menjelaskan bahwa salah satu bagian dari litosfer adalah
lempeng yang selalu aktif bergerak. Pergerakan lempeng tersebut diakibatkan
oleh adanya aliran konveksi dari inti Bumi. Lempeng dapat bergerak saling

6
menjauhi maupun saling mendekati. Ketika lempeng bergerak saling menjauhi,
maka akan timbul patahan/sesar. Jika lempeng bergerak saling mendekati dan
bertumbukan, maka akan terjadi subduksi. Salah satu efek dari pergerakan
lempeng adalah adanya gempa dan terbentuknya pegunungan berapi.

Lapisan bagian atas bumi merupakan bagian yang tegar dan kaku berada
pada suatu lapisan yang plastik atau cair. Hal ini mengakibatkan lapisan
permukaaan bumi bagian atas menjadi tidak stabil dan selalu bergerak sesuai
dengan gerakan yang berada di bawahnya. Keadaan inilah yang
melatarbelakangi lahirnya teori Lempeng Tektonik. Teori lempeng
tektonik dikemukakan oleh Tozo Wilso.

Berdasarkan teori ini, kulit bumi atau litosfer terdiri atas beberapa
lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer, Lempeng-
lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena pengaruh arus
konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer yang berada di bawah lempeng
tektonik kulit bumi. Litosfer sebagai lapisan paling luar dari badan bumi,
bagaikan kulit ari pada kulit manusia dan merupakan lapisan kerak bumi yang
tipis.

Prinsip teori tektonik lempeng adalah kulit bumi terdiri ataslempeng-


lempeng yang kaku dengan bentuk tidak beraturan. Dinamakan lempeng
karena bagian litosfer mempunyai ukuran yang besar di kedua dimensi
horizontal (panjang danlebar), tetapi berukuran kecil pada arah vertikal
(ketebalan).Lempeng ini terdiri atas lempeng benua (tebal sekitar 40 km) dan
lempeng samudera (tebal sekitar 10 km). Kedua lempeng tersebut berada di atas
lapisan astenosfer dengan kecepatan rata-rata 10 cm/tahun atau 100km/10 juta
tahun. Astenosfer merupakan suatu lapisan yang cair (kental) dan sangat
panas.Panasnya cairan astenosfer senantiasa memberikan kekuatan besar dari
dalam bumi untuk menggerakkan lempeng-lempeng secara tidak beraturan.
Kekuatan ini dinamakan tenaga endogen yang telah menghasilkan berbagai

7
bentuk dipermukaan bumi. Di bumi ini litosfe rterpecah-pecah menjadi sekitar
12 lempeng.

2.4 Jalur Gempa Bumi dan Gunung Api


1. Gunung Api (Volcano) dan Jalur Gunung Api
Gunung api adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi
tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan
bumi. Material yang dierupsikan kepermukaan bumi umumnya membentuk
kerucut terpancung. Secara umum gunung api dapat didefinisikan sebagai suatu
sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang
memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai
ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang
dikeluarkan pada saat meletus.
Gunung api terbentuk pada empat busur, yaitu busur tengah benua,
terbentuk akibat pemekarankerak benua; busur tepi benua, terbentuk akibat
penunjaman kerak samudara ke kerak benua;busur tengah samudera, terjadi
akibat pemekaran kerak samudera; dan busur dasar samuderayang terjadi akibat
terobosan magma basa pada penipisan kerak samudera.
Berikut pergerakan antar lempeng yang menimbulkan empat busur gunung api
yang berbeda.
a. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga
memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian
membentuk busur gunung api tengah samudera.
b. Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah
kerak benua. Akibat gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan
batuan dan lelehan batuan ini bergerak ke permukaan melalui rekahan
kemudian membentuk busur gunung api di tepi benua.
c. Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga
menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut
menjadi jalan ke permukaan lelehan batuan atau magma sehingga

8
membentuk busur gunung api tengah benua atau banjir lava sepanjang
rekahan.
d. Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan
kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan
magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunungapi
perisai.
Terjadinya gunung api karena adanya beberapa mineral yang bereaksi
menimbulkaan panas. Panas dalam bumi akirnya membentuk dapur magma.
Magma adalah cairan silikat pijar, artinya panas dalam magma. Akibat panas
ini menimbulkan dorongan pada batuan yang mengalami retakan dan rekahan,
sehingga material dalam dapur magma keluar. Kedalaman dan besar dapur
magma berbeda, yang menyebabkan perbedaan kekuatan letusan.

2. Gempa Bumi
• Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan bencana alam yang datangnya secara tiba-tiba dan
dalam waktu yang relatif singkat menghancurkan semua yang ada di muka bumi
ini baik harta, benda, dan manusia. Gempa bumi (Earthquake) merupakan getaran
yang yang ditimbulkan dari dalam bumi yang merambat dan menyebabkan
pergeseran kulit bumi. Alat pengukur gempa bumi disebut Seismograf. Kulit bumi
yang terpecah menjadi beberapa lempeng. Pergeseran lempeng secara perlahan
dengan saling bergesekan, menekan, dan mendesak bebatuan, sehingga pergeseran
ini menyebabkan getaran yang disebut gempa bumi.
Gempa bumi merupakan hasil dari pelepasan energi dalam kerak bumi yang
menciptakan gelombang seismik. Kegempaan, seismism atau aktivitas seismik
pada suatu daerah mengacu pada frekuensi, jenis dan ukuran gempa bumi yang
terjadi selama periode waktu tertentu. Ketika episentrum gempa besar terletak di
lepas pantai, dasar laut akan tergerus dan cukup untuk menimbulkan tsunami.
Gempa bumi juga bisa memicu tanah longsor, dan aktivitas vulkanik sesekali.
• Jalur dan Proses Terjadinya Gempa Bumi

9
Gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh
tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan
itu semakin membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan
tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Akibatnya, lempeng
samudra akan menumbuk dan menyusup di bawah lempeng benua, sedangkan
lempeng benua terangkat dan terjadi retakan. Terangkatnya lempeng benua
menyebabkan terbentuknya pegunungan. Jika tumbukan lempeng ini
menimbulkan bercampurnya beberapa mineral yang menyebabkan reaksi panas
dapat membentuk magma, sehingga magna akan keluar melalui retakan dan
patahan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Mekanisme terjadinya gempa didasarkan pada konsep mekanisme fokus
atau sumber gelombang, menurut teori elastik Rebound terdapat 5 mekanisme
pokok, sebagai berikut.
1. Gempa Tektonik, disebabkan oleh pecahnya batuan karena stain elastik
yang melebihi daya tahan batuan yang menghasilkan perpindahan.
2. Perpindahan batuan disebabkan oleh akumulasi stress yang mencapai
maksimum.
3. Gerakan gempa dimulai dari keadaan elastik sampai keadaan tidak
elastik.
4. Gelombang yang ditimbulkan oleh gempa bumi berawal dariFault
Sirface dan menyebar ke sgala arah dengan cepat.
5. Pada saat terjadi gempa, energi yang teradiasi adalah energi elastik.

2.5 Klasifikasi Gempa Bumi


Getaran pada lempeng ini disebabkan oleh beberapa tenaga, karena itu gempa
diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :
1) Gempa Tektonik (Tectonic Earthquake)
Gempa Tektonik diakibatkan oleh pergeseran lempeng. Gempa ini sangat
berbahaya, karena meliputi wilayah luas. Pada gempa bumi tektonik,

10
besarnya frekuensi yang terjadi, energi yang dibebaskan dan luas
pengaruhnya dalam kaitannya dengan pergerakan lempeng tektonik.
Gempa bumi menimbulkan pergeseran sepanjaang bidang patahan dengan
kisaran 1-10 m dan umumnya 0,2-0,8 m. Gempa bumi ini merupakan
gempa pada pusat-pusat bumi yang dangkal. Hal ini mengakibatkan adanya
pergerakan magma yang akan mengakibatkan lempeng samudera
mengalami penipisan sehingga mengalami patahan. Jika dari seumber lain
yaitu pada sesar bawah laut yang memotong pegunungan tengah samudra
pada 2 lempeng bumi, maka akan dihasilkan patahan-patahan yang
berjumlah banyak dan akan muncul ke permukaan.
2) Gempa Vulkanik (Volcanic Earthquake)
Gempa Vulkanik diakibatkan oleh letusan gunungapi. Gempa bumi
vulkanik terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasanya terjadi
sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi, maka
akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan
terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa disekitar gunung
api tersebut. Gempa ini sangat berbahaya untuk daerah sekitar gunungapi.
Dalam jurnal vulkanologi berjudul Seismology of Volcanoes in Japan yang
diterbitkan Elseiver, Minakami membagi jenis-jenis gempa vulkanik
menjadi empat kategori.
1. Gempa Vulkanik Tipe-A (Gempa Bumi Dalam), yaitu gempa yang
terjadi dibawah gunung berapi dengan kedalaman lebih dari 1 km, lebih
tepatnya antara 1 km -20 km dan umumnya berkekuatan kurang dari 6
Magnitudo. Gerakan gempa ini hampir sama seperti gempa tektonik
dangkal.
2. Gempa Vulkanik Tipe-B (Gempa Bumi Dangkal), yaitu gempa yang
terjadi pada lokasi yang berdekatan dengan kawah. Gempa ii
mengalami kekuatan yang sangat kecil.

11
3. Gempa Letusan atau gempa bumi yang diikuti letusan eksplosif. Gempa
ini terjadi bersamaan dengan erupsi gunung berapi dan hanya dalam
waktu yang singkat. Namun, getaran yang dihasilkan cukup kuat.
4. Tremor Vulkanik atau Denyut Vulkanik, yaitu gempa yang terjadi
secara terus-menerus dengan interval yang pendek, biasanya setaip
beberapa detik, pergerakan gempa tercatat secara kontinyu. Lokasi awal
terjadinya gempa biasanya berada diposisi yang sangat dangkal di dekat
kawah.
3) Gempa Runtuhan (Fall Earthquake)
Gempa Runtuhan adalah gempa lokal yang terjadi apabila suatu gua di
daerah topografi karst atau di daerah pertambangan runtuh atau massa
batuan yang cukup besar di sebuah lereng bukit runtuh/longsor. Kekuatan
gempa akibat runtuhan massa batuan ini juga kecil sehingga tidak
berbahaya. Gempa ini dapat dirasakan hanya di sekitar daerah tersebut dan
sempit.

5. Tsunami Aceh
Gempa bumi tektonik yang terjadi di lepas pantai barat Aceh pda 26 Desember
2004 dan gelombang tsunami mematikan yang berskala sangat besar dan diakibatkan
oleh gempa itu telah meluluh-lantakkan hampir seluruh wilayah pesisir Propinsi
Nanggroe Aceh Darussalam dan sebagian wilayah Sumatera Utara. Provinsi Aceh yang
terletak antara lempeng benua Eurasia dan lempeng I-2 benua Indo-Australia,
menjadikan wilayah ini sebagai kawasan tektonik aktif. Gempa bumi dengan
Magnitudo 9.1 Mw terjadi pada Pukul 07.59 WIB pagi tanggal 26 Desember 2004 juga
menjangkau tempat yang paling jauh di pantai timur benua Afrika (Britannica 2008).
Gelombang tsunami itu seperti diketahui telah memporak-porandakan daerah yabg
cukup jauh dari lokasi gempa yaitu di wilayah Asia Tenggara dan Selatan di Thailand,
Malaysia, Myanmar, Bangladesh India Sri Lanka, Maladewa, serta wilayah Afrika di
Kenya, Tanzania, Seychelles, Afrika Selatan dan Madagaskar. Korban jiwa di

12
Indonesia sendiri mencapai kurang lebih 237.448 jiwa secara keseluruhan mencapai
kurang dari 300.000 jiwa.
Gempa bumi yang terjadi di barat perairan Aceh mempunyai patahan yang
panjang sampai dengan Laut Andaman, patahan tersebut termasuk patahan terpanjang
dalam sejarah (The National Science Foundation /NSF 2005). Pusat gempa yang
berada di dasar laut tersebut tergolong dangkal dikarenakan hanya mempunyai
kedalaman sekitar 10 km. Penjalaran I-3 gelombang tsunami dapat terpantau di
beberapa negara Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Thailand dan Myanmar), di
beberapa negara Asia Selatan (Sri Lanka, Maldives, dan India), serta di beberapa
negara di Pantai Timur Benua Afrika (Somalia dan Seychelles).
Patahan gempa di Aceh terdiri dari 6 segmen patahan dengan total panjang
keseluruhan segmen mencapai 1.155 Km. Pada literatur lain menyebutkan patahan
dasar laut yang terbentuk dapat dibagi atas 11 segmen (Piatanesi and Lorito 2007).
Yang juga tak kalah menarik adalah ternyata waktu yang dibutuhkan untuk
meruntuhkan sekitar 1.200 km dasar laut tersebut membutuhkan waktu sekitar 8 menit
(Menurut Gogo et al. (2017) dalam (Li dan Huang 2011) gelombang tsunami
digolongkan dalam gelombang panjang berkisar antara 10 km sampai dengan 500 km
dengan panjang periodenya 5 sampai 2000 detik dan tinggi gelombang tsunami tersebut
mencapai 30 m. Ketinggian gelombang tsunami akan terus bertambah ketika
gelombang tersebut mendekati pantai. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan kontur
laut yang semakin dangkal. Proses ini turut menjelaskan mengapa gelombang tsunami
yang terbentuk di dekat sumber gempa bumi hanya tercatat tidak lebih dari 1 m, namun
di dekat kawasan pantai di Aceh dan daerah lainnya ketinggiannya dapat mencapai
hingga puluhan meter (Pietrzak et al. 2007).

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Litosfer merupakan lapisan batuan/ kulit bumi yang bulat dengan ketabahan
kurang lebih1200 km. Litosfer tersusun dari tiga macam batuan yaitu Batuan Beku
(Igneous Rock), BatuanSedimen (Sedimentary Rock), Batuan Malihan (Metamorf).
Batuan penyusun kulit bumi ataulitosfer dapat mengalami perubahan yang
disebabkan oleh : pelapukan, deformasi, perubahan jenis batuannya.

Secara struktur bumi tersusun atas tiga lapisan. Lapisan Bumi mulai dari lapisan
terluar sampai terdalam yaitu kerak, selubung, dan inti. Litosfer sebagai kulit bumi
mempunyai 2lapisan yaitu lapisan sial dan lapisan sima. Teori pembentukan litosfer itu
sendiri didukung oelh teori teori yang antara lain teroi konstraksi,teori dua benua,teori
pengapungan benua,teori konveksi dan teori lempeng tektonik. Litosfer sebagai kulit
bumi mengalami siklusnya.Gunung terjadi karena adanya proses gaya tektonik yang
bekerja dalam bumi yang disebut dengan orogenesis dan epeirogenesis. Letusan yang
diakibatkan gunung berapa sangat berpengaruh bagi kehidupan baik langsung maupun
tidak langsung. Gunung api diklasifikasikan menjadi: gunung api maar, strato, dan
perisai. Sedangkan erupsi gunung api sendiri bersifat membangun dan merusak.

14
DAFTAR PUSTAKA

Mustafa, Badrul. 2010. Analisis Gempa Nias Dan Gempa Sumatera Barat Dan
Kesamaannya Yang Tidak Menimbulkan Tsunami. JURNAL ILMU FISIKA
(JIF), 2(1).
Hidayat, Nur dan Eko Widi Santoso. 1997. Gempa Bumi dan Mekanismenya. Alami,
3(3).
Poniman dan Ini Komang Tri Suandayani. 2017. Karakteristik Gempa Vulkanik
Gunung Guntur Jawa Barat Sebaran Hiposenter Dan Episenter Berdasarkan
Data Seismik. Bukit Jimbaran: Universitas Udayana
Gunawan, Ibrahim 1991, Tektonik Lempeng, Bandung :Makalah Penataran IPBA. ITB
Bandung
Tejakusuma, Iwan G.. 2005. Analisis Pasca Bencana Tsunami Aceh. Alami, 10(2).
Syamsidik, dkk. 2019. Aceh Pasca Lima Belas Tahun Tsunami: Kilas Balik dan Proses
Pemulihan. Banda Aceh: Tsunami and Disaster Mitigation Research Center
(TDMRC)
Perdana, Iqrok Wahyu. 2013. Klasifikasi Jennis Gempa Gunung Berapi Menggunakan
Jaringan Syaraf Tiruan Backprogation. Malang: Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim.
Taufiq, Dede. 2017. Makalah Litosfer. http://www.makalah.my.id/2017/01/makalah-
litosfer.html (di akses pada 28 Agustus 2021)
Tabhroni, Gamal. 2021. Lapisan Bumi: Atmosfer, Litosfer dan Hidrosfer.
https://serupa.id/lapisan-bumi-atmosfer-litosfer-hidrosfer-terlengkap/ (di akses
pada 28 Agustus 2021)
Setiawan, Samhis. 2021. Pengertian Litosfer (Lapisan Kulit Bumi).
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-litosfer/ (di akses pada 28
Agustus 2021)
Litosfer adalah: Pengertian, Bagian, dan Susunannya. StudiNews: Portal Media Online
Seputar pendidikan. 8 April 2020. 28 Agustus 2021.
https://www.studinews.co.id/litosfer-adalah/

15

Anda mungkin juga menyukai