MELETUS
DI SUSUN OLEH :
AAN MANSUROH (NIM. 108222001)
ACHMAD BAKTI Y (NIM. 108222002)
AGUSTIN NUR FADILAH (NIM. 108222003)
AHMAD ROMADON (NIM. 108222004)
ARI SETIA BUDI (NIM. 108222005
ATIKAH KHOTIMAWATI (NIM. 108222006)
BAYU CAKRA Y S (NIM. 108222007)
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Bencana
alam gunung meletus berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini
disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Gunung Berapi.................................................................... 3
B. Penyebab Gunung Meletus................................................................... 4
C. Tanda-tanda Gunung Meletus............................................................... 5
D. Mitigasi Bencana Gunung Meletus....................................................... 9
E. Wilayah Rawan Gunung Meletus......................................................... 10
F. Upaya Penanggulangan Gunung Meletus............................................. 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 12
B. Saran..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Letusan atau erupsi gunung berapi dapat menimbulkan berbagai
bencana, tidak hanya di daerah dekat letusan. Bahaya dari debu vulkanik
adalah terhadap penerbangan khususnya pesawat jet di mana debu vulkanik
dapat merusak turbin dari mesin jet. Letusan besar dapat mempengaruhi suhu
dikarenakan asap dan butiran asam sulfat yang dimuntahkan letusan dapat
menghalangi matahari dan mendinginkan bagian bawah atmosfer bumi seperti
troposfer, namun material tersebut juga dapat menyerap panas yang
dipancarkan dari bumi sehingga memanaskan stratosfer. Dari sejarah, musim
dingin vulkanik telah mengakibatkan bencana kelaparan yang parah.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai
fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes
atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang
mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita
lihat di daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug
Kuwu. Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi
yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur
Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan
garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa
hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif,
istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun
gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah
menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya
dari suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan
istirahat atau telah mati. Letusan gunung berapi terjadi apabila magma naik
melintasi kerak bumi dan muncul di atas permukaan. Apabila gunung berapi
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gunung berapi?
2. Apa penyebab gunung meletus?
3. Bagaimana tanda-tanda gunung meletus?
4. Bagaimana upaya mitigasi bencana gunung meletus?
5. Wilayah mana saja yang rawan bencana gunung meletus?
6. Bagaimana upaya penanggulangan bencana gunung meletus?
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
ini terdapat dua jalur gunung api/sabuk api (ring of fire), yaitu sirkum pasifik
dan sirkum mediterania yang kedanya melewati Indonesia.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan
suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan
magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan
bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan
abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan
lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
harus waspada, bukan hanya terhadap turunnya binatang liar, namun juga
terhadap status dari gunung berapi tersebut.
5. Sering terdengar suara gemuruh gunung
Suara gemuruh ini terjadi karena peningkatan aktivitas dari magma
yang berada di perut bumi. Biasanya, suara gemuruh ini terjadi pada waktu
malam hari. maka dari itulah rata-rata pada gunung berapi yang akan
mengalami erupsi, mereka mengeluarkan suara gemuruh yang semakin
lama semakin sering. Bahkan frekuensi keluarnya suara gemuruh tersebut
bisa puluhan kali terjadi dalam satu malam. Suara gemuruh ini semacam
menandakan adanya tanda-tanda gunung tersebut seolah-olah akan
longsor.
6. Sering terjadinya gempa vulkanik
Gempa vulkanik merupakan gempa yang berasal dari aktivitas
gunung berapi. Aktivitas gunung berapi ketika akan meletus yang paling
banyak adalah berupa aktivitas magma di dalam perut bumi. Magma yang
semakin aktif di dalam perut bumi selain menimbulkan suara yang
gemuruh juga akan menimbulkan getaran-getaran. Getaran-getaran inilah
yang pada akhirnya sampai hingga ke permukaan bumi dan kita
menyebutnya sebagai gempa. Gempa yang ditimbulkan karena aktivitas
gunung berapi ini memanglah tidak terlalu besar. Gempa vulkanik
umumnya lebih kecil daripada gempa tektonik.
Gempa vulkanik ini akan sering kita rasakan, terlebih oleh
masyarakat yang ada di sekitar gunung tersebut. Semakin mendekati
gunung akan meletus maka intensitas terjadinya gempa akan semakin
tinggi. gempa vulkanik akan sering terjadi, baik yang berkekuatan sangat
rendah maupun yang besar. Semua aktivitas kegempaan vulkanik akan
dicatat oleh alat pengukur gempa bumi, yakni seismograf yang dimiliki
oleh Badan Meteorologi dan Geofisika di sekitar wilayah gunung tersebut.
Gempa vulkanik ini akan semakin kita rasakan terlebih pada malam hari,
karena mungkin aktivitas kita juga lebih tenang. Pada satu malam saja kita
bisa merasakan hingga puluhan kali gempa yang terjadi.
8
sudah mengalami erupsi atau akan mengalami erupsi lebih besar lagi.
Hujan abu ini layaknya awan panas, jadi bisa terbawa oleh angin. Abu
yang turun berasal dari dalam perut bumi.
Oleh karena massanya yang ringan, maka abu ini terbawa ke mana
pun angin berembus. Jadi tidak harus area yang dekat dengan gunung saja
yang harus terkena hujan abu ini. misalnya ketika gunung Merapi di
Yogyakarta yang tengah mengalami erupsi dan menyemburkan abu
vulkanik. Pada saat itu angin yang bertiup lebih banyak menuju ke arah
barat. Maka hujan abu yang terjadi adalah di wilayah yang berada di barat
gunung Merapi. Pada waktu itu, hujan abu bahkan sampai mengguyur
Kota Bandung. Sementara di daerah yang berada di timur gunung Merapi
(bahkan yang dekat sekalipun, seperti Kabupaten Klaten) tidak terkena
hujan abu dari gunung Merapi.
3. Pemetaan
Peta kawasan rawan bencana gunung berapi dapat menjelaskan jenis
dan sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan bencana, arah penyelamatan
diri, lokasi pengungsian, dan pos penanggulangan bencana.
4. Penyelidikan
Penyelidikan gunung berapi menggunakan metode Geologi,
Geofisika, dan Geokimia. Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk
buku, peta dan dokumen lainnya.
5. Sosialisasi
Petugas melakukan sosialisasi kepada pemerintah Daerah serta
masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi. Bentuk
sosialisasi dapat berupa pengiriman informasi kepada Pemda dan
penyuluhan langsung kepada masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud
cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah
permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil
akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Suatu gunung berapi
merupakan bentukan alam dari pecahan yang terjadi di kerak dari benda langit
bermasa planet, seperti Bumi, di mana patahan tersebut mengakibatkan lava
panas, abu vulkanik dan gas bisa keluar dari dapur magma yang terdapat di
bawah permukaan bumi.
Gunung meletus dicantumkan sebagai salah satu bencana alam di bumi
ini, karena dapat menyebabkan berbagai macam kerugian dan juga kerusakan.
Namun sebagai salah satu jenis bencana alam, gunung meletus dikategorikan
sebagai bencana alam yang masih dapat diantisipasi. Hal ini karena gunung
meletus datangnya selalu disertai oleh tanda-tanda tertentu sehingga semuanya
bisa diantisipasi dari awal agar tidak terdapat korban jiwa dan kerugian
material bisa diantisipasi serendah mungkin. Ketika tanda-tanda tersebut
datang, maka sebagai masyarakat (khususnya yang berada di sekitar gunung
berapi) harus waspada dan segera melakukan tindakan.
B. Saran
Pemerintah agar memberikan sosialisasi dan simulasi kepada masyarakat
yang tinggal di daerah bencana, bagaimana cara mengatasi bencana yang
terjadi.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_berapi
https://news.detik.com/berita/1496723/bnpb-jumlah-korban-tewas-merapi-275-
orang
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nusantara/11/01/18/159028-
kerugian-akibat-letusan-merapi-capai-rp-4-23-t
https://id.wikipedia.org/wiki/Letusan_Merapi_2010
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/gunung-meletus