Anda di halaman 1dari 13

Kelompok

Resume Jurnal Intervensi Keperawatan Luka Bakar 5


Effectiveness of Aspiration or
Deroofing for Blister
Management in Patients with
Burn.
A prospective randomized controlled trial
Identitas Jurnal
Nama Jurnal

Judul Jurnal

Penulis

Tahun Terbit: 2018


Volume: 97(17)
Latar
Belakang
Latar Belakang
Luka lepuh sangat umum ditemukan pada pasien luka bakar yang datang
ke unit gawat darurat. Pembentukan unblemished blister (luka lepuh
tanpa cacat/ lepuh sempurna) pada bagian yang terkena panas
merupakan karakteristik luka bakar derajat 2, superficial partial-
thickness. Pada fase inflamasi, lepuh merupakan respon fisiologis
terhadap kerusakan akibat luka bakar derajat 2.
Perawatan untuk lepuhan luka bakar masih menimbulkan perdebatan dan
minimnya laporan literatur mengenai jenis luka bakar yang rentan
terhadap pembentukan lepuh.
Latar Belakang

Prosedur yang direkomedasikan untuk menangani lepuhan luka


bakar meliputi aspirasi, deroofing, dan membiarkan lepuh tetap
utuh. Lepuhan kulit yang utuh sebenarnya merupakan “perban”
alami yang berfungsi melindungi jaringan kulit yang rusak dari
infeksi. Akan tetapi, cairan lepuhan tersebut dapat mendukung
perkembangan bakteri atau kuman penyakit yang dapat
menghambat fibrinolysis sehingga dapat menyebabkan nekrosis
Tujuan
Penelitian
Untuk menilai keefektifan dan kelebihan
pemberian aspirasi dan deroofing untuk
manajemen lepuh pada pasien luka bakar
Metode Penelitian
Desain Studi

Menggunakan uji parallel-group randomized controlled trial dengan alokasi


tersembunyi untuk mengukur keefektifitas metode aspirasi dibandingkan
deroofing sebagai manajemen lepuh pada pasien luka bakar yang dating ke
unit gawat darurat.

Penelitian dilakukan pada 40 pasien dengan luka bakar lepuh >6 mm. Kriteria
eksklusi adalah usia <18 tahun, penyakit sistemik berat atau gangguan
psikotik, dan lecet yang sudah pecah pada saat kunjungan atau setelah
perawatan pertolongan pertama oleh institusi lain.
Pasien diklasifikasikan ke dalam kelompok aspirasi
01 dan kelompok deroofing.

Pasien di setiap kelompok dirawat tanpa diberitahu


02 apakah mereka sedang menjalani aspirasi atau
deroofing
Prosedur
Penelitian Tiga ahli bedah plastik bersertifikat menilai

03 perawatan sementara tidak mengetahui informasi


pasien dan kelompok

Penilaian hasil dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:


04 penyembuhan luka, hasil fungsional dan estetika,
kenyamanan pasien, dan kolonisasi bakteri.
Penilaian Hasil
Penyembuhan Luka Hasil Fungsional &
Membandingkan waktu Estetika
penyembuhan luka Menggunakan skala
berdasarkan lokasi, dan penilaian bekas luka
ukuran lepuh pada pasien. pasien (POSAS)

Kenyamanan Pasien Kolonisasi


Menilai hasil kultur
Diukur menggunakan bakteri pada masing-
Visual Analog Scale masing metode
perlakuan.
Hasil
Penelitian
Hasil
1. Jumlah hari rerata penyembuhan luka pada kelompok aspirasi dan deroofing masing-
masing adalah 12.00 dan 12.55 hari.

2. Pada penilaian bekas luka kelompok aspirasi menunjukkan perbaikan dalam kelegaan
dan ketebalan luka sementara subjek menilai bekas luka aspirasi lebih baik dalam hal
rasa sakit

3. Pasien dengan lepuh telapak tangan/sol pada kelompok deroofing mendapat skor lebih
tinggi dari kelompok aspirasi pada skor nyeri analog visual tetapi juga tidak signifikan
secara statistik.

4. Kolonisasi bakteri pada masing-masing kelompok tidak signifikan


Kesimpulan & Saran
Baik aspirasi maupun deroofing, keduanya bukanlah
pengobatan yang unggul untuk menyembuhkan luka bakar
yang melepuh. Tapi di beberapa indikasi menunjukkan bahwa
perawatan aspirasi kemungkinan lebih efektif dibanding
dengan deroofing.

Saran untuk penelitian selanjutnya dilakukan penelitian lebih


lanjut lagi terkait pengobatan yang efektif untuk mengobati
luka bakar yang melepuh agar tenaga kesehatan mengetahui
tindakan apa yang paling efektif dan unggul untuk menangani
kasus pasien dengan luka bakar melepuh.

Anda mungkin juga menyukai