Anda di halaman 1dari 10

Nama : Dini Supandi

Nim : CKR0190092
Kelas : Keperawatan C Semester 6
Tugas 1 : Menghitung ketenaga keperawatan Metode Douglas, Rasio, Gillies, Ppni,
Depkes, Ilyas, Wisn.
Mata Kuliah : Managemen Keperawatan
Dosen Pengampu : Ns. Aditiya Puspanegara S.Kep., M.Kep.S

1. Menentukan rumus-rumus menghitung ketenaga keperawatan metode douglas, rasio, gillies,


ppni, depkes, ilyas, wisn.
Beberapa rumus penghitungan tenaga keperawatan berdasarkan ruangan :
A. Rumus Metode Douglas
Metode Douglas adalah cara mengklarifikasi pasien berdasarkan tingkat ketergantungan self
care. Salah satunya dengan cara perhitungan yang di butuhkan tenaga keperawatan.
Identifikasi jumlah pasien yang di rawat berdasarkan ketergantungan di lakukan mengikuti
panduan berikut.
a. Dilakukan 1 kali sehari pada waktu yang sama dan sebaiknya di lakukan oleh perawat yang
sama selama beberapa hari sesuai kebutuhan, dengan menggunakan format klasifikasi
pasien berdasarkan daerajat ketergantungan.
b. Setiap klien di nilai bedasarkan kriteria klasifikasi pasien. (minimal memenuhi 3 kriteria)
c. Kelompokan klien sesuai dengan klasifikasi tersebut dengan memberi tanda tally (1) pada
kolom yang tersedia sehingga dalam waktu 1 hari dapat di ketahui beberapa jumlah pasien
dengan klasifikasi minimal, persial, dan total.
d. Bila pasien hanya mempunyai 1 kriteria dari klasifikasi tersebut, maka pasien di
kelompokkan pada klasifikasi di atasnya.
Klasifikasi Klien
Jumlah Klien Minimal Pasial Total
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
1. 0,17 0,14 0,08 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2. 0,34 0,26 0,14 0,54 0,30 0,30 0,72 0,60 0,40
3. 0,51 0,44 0,21 0,81 0,45 0,20 0,08 0,90 0,60
Soal 1 :
Dalam suatu ruangan perawatan ada 8 orang klien, dimana 4 orang dengan ketergantungan
minimal, 2 orang dengan ketergantungan persial dan 2 orang dengan ketergantungan total.
Maka jumlah perawat yang di butuhkan untuk shif siang adalah :
Sore Minimal Parsial Total Jumlah
0,14 x 4 = 0,56 0,15 x 6 = 0,9 0,30 x 2 = 0,6 2,06
Maka jumlah perawat yang di butuhkan untuk shif siang adalah 2 orang

Soal 2 :
Di sebuah ruangan perawatan ada 13 orang klien dimana 4 orang dengan ketergantungan
minimal, 5 orang dengan ketergantungan parsial dan 4 orang dengan ketergantungan total.
Maka jumlah perawat di butuhkan untuk shif malam adalah :
Malam Minimal Parsial Total Jumlah
0,08 x 2 = 0,16 0,10 x 4 = 0,4 0,20 x 6 = 1,2 1,76
Maka jumlah perawat yang di butuhkan untuk shif malam adalah 2 orang

B. Rumus Metode Rasio


Metode rasio adalah jumlah tempat tidur sebagai denominator personal yang di perlukan yang
sering di gunakan karena sederhana dan mudah. Tujuan dari metode ini adalah merencanakan
kebutuhan tenaga kesehatan dengan membandingkan ketersediaan tempat tidur di unit-unit
perawatan sesuai dengan jenis-jenis institusi layanan kesehatan yang tersedia.
Cara rasio pada umunya di gunakan yaitu berdasarkan surat keputusan Menkes R.I.
Tipe RS TM/TT TPP/TT TPNP/ TT TNM/TT
A dan B 1/ (4-7) (3-4)/2 1/3 1/1
C 1/9 1/1 1/5 ¾
D 1/15 1/2 1/6 2/3
Keterangan :
TM : Tenaga Medis
TT : Tempat Tidur
TPP : Tenaga Para Medis Perawatan
TPNP : Tenaga Para Medis Non Perawatan
TNM : Tenaga Non Medis
Soal 1 :
Dalam suatu Rumah Sakit Tipe D ada 120 tempat tidur, maka hitunglah jumlah tenaga
paramedis perawatan yang di butuhkan!
Jawab : 1/2 x 120 = 60 orang
Soal 2 :
Dalam suatu Rumah Sakit Tipe B ada 80 tempat tidur, hitunglah jumlah tenaga non medis
yang di butuhkan!
Jawab : 1/1 x 80 = 80 orang
C. Rumus Metode Gillies
Rata – rata jam perawatan perhari 8 (BOR x Jumlah TT) x 365 Hari
(365 periode – jumlah hari libur ) x jam kerja efektif perhari
Keterangan : BOR ( Bed Occupancy Rate)
TT (Tempat Tidur)
Jumlah hari libur (Loss, day, sekitar 68 hari dalam setahun)
Jam kerja efektif perhari ( 7 jam per shift)
Soal 1 :
Kamar mawar mempunyai tempat tidur sebanyak 20 buah dengan BOR 30%, rata-rata jam
perawatan perhari 4 jam. Berapa jumlah perawat yang di butuhkan kamar mawar?
Jawab :
4 x (30% x 20) x 365
=
(365 – 68) x 7
4 x 6 x 365
=
297 x 7
8.760
=
2.079
= 4,2 di bulatkan 4 perawat
Soal 2 :
Kamar melati mempunyai tempat tidur sebanyak 40 buah dengan BOR 20%, rata-rata jam
perawatan perhari 4 jam. Berapa jumlah perawat yang di butuhkan kamar melati?
Jawab ;
4x (20% x 40) x 365
=
(365 – 68 ) x 7

4 x 8 x 365
=
297 x 7

11.680
=
2.079
= 5,6 di bulatkan 5 perawat

D. Rumus metode PPNI


{ (rata – rata jam perawatan perhari x 52 minggu ) x 7 hari ( TT x BOR ) } x 125 %

41 minggu x 40 jam

Saol 1 :

Di dalam ruang penyakit dalam memiliki 10 tempat tidur, BOR 70%, rata – rata jam perawatan
perhari yaitu 4 jam. Berapakah jumlah tenaga perawat yang di butuhkan ?

Jawab :

{( 4 x 52 minggu ) x 7 hari ( 10 x 70%)} x 125%

41 x 40

{( 208 x 7 x 7) x 125%}
= 7 Perawat
1.640

Soal 2 :

Di dalam ruang nifas memiliki 14 tempat tidur, BOR 75%, rata –rata jam perawatan perhari
yaitu 4 jam. Berapakah jumlah tenaga perawat yang di butuhkan?

Jawab :

{( 4 x 52 minggu ) x 7 hari (14 x 75%) } x 125 %

41 x 40

{( 208 x 7 x 10,5) x 125%}


= 11 Perawat
1.640

E. Rumus Metode Depkes


a. Rumud depkes berdasarkan tingkat ketergantungan pasien
rata – rata jam perawatan pasien perhari.
Soal 1 :
Kategori tingkat Rata –rata jumlah Rata –rata jam Jumlah jam
ketergantungan pasien perhari perhari perawatan jam
perhari
Pasien bedah 73.5/30 =2.45 3.5 8.575
Pasien penyakit dalam 61/30 = 20.30 4 15.86
Pasien gawat 105.75/30 = 3.525 4.5 8.13
Pasien anak 78.75/30 = 2.625 2.5 6.562
Kebidanan 10
Jumlah 28.63 39.127

Rumus dasar menghitung jumlah tenaga keperawatan berdasarkan tingkat ketergantungan.


Rumus :
jumlah jam perawatan diruangan /hari
= Jumlah perawat
Jam kerja efektif ( shift )
39.127
= 5.58 dibulatkan 5 perawat
7
Sama seperti rumus perhitungan berdasarkan klasifikasi, factor koleksi berupa loss day juga
perlu di tambahkan pada rumus di atas :
Jumlah hari non efektif x jumlah perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
80 x 5.58
285

0.28 x 5.58 = 1.56

Rumus tersebut, masih di tambahkan lagi dengan tenaga keperawatan yang menjalankan tugas
–tugas non keperawatan

(jumlah tenaga perawat + loss day ) x 25

100

(5.58 + 1.56) x 25
= 2.95
100
Dengan demikian, rumus akhir untuk menghitung tenaga perawat yang di butuhkan :
Jumlah tenaga keperawatan + Loss Day + factor koreksi
5.58 + 1.56 + 2.95 = 10.09 jika di bulatkan adalah 10 perawat.
Soal 2 :

Kategori Tingkat Rata – rata jam Rata –rata jam Jumlah jam
Ketergantungan perawatan perawatan perhari perawatan jam
perhari perhari
Pasien bedah 69/30 = 2.3 3.5 8.05
Pasien penyakit dalam 30/30 = 1 4 4
Pasien gawat 22/30 = 0.73 4.5 3.29
Pasien anak 14/30 = 0.46 2.5 1.16
Pasien kebidanan 2/30 = 0.06 10 0.6
Jumlah 4.55 17.1
Rumus dasar menghitung jumlah tenaga keperawatan berdasarkan tingkat ketergantungan.
Jumlah jam perawatan di ruangan/ hari
= jumlah perawat
Jam kerja efektif ( Shift)
17.1
= 2.442 Perawat.
7

Sama seperti rumus penghitungan berdasarkan klasifikasi, factor koreksi berupa loss day juga
perlu di tambahkan pada rumus di atas :
jumlah hari non efektif x jumlah perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
80 x 2.442
= 0.68 Perawat.
285
Rumus tersebut, masih di tambahkan lagi dengan keperawatan yang menjalankan tugas –tugas
non keperawatan.
( jumlah tenaga perawat + loss day ) x 25
100
(2.442 + 0.68) x 25
= 1.29 Perawat.
100
Dengan demikian, rumus akhir untuk menghitung tenaga perawat yang di butuhkan :
Jumlah tenaga keperawatan + Loss Day + factor koreksi
2.442 + 0.68 + 1.29 = 4.4 di bulatkan 5 perawat.
F. Rumus Metode Ilyas
Rata rata jam perawatan perhari x (BOR x jumlah Tempat Tidur) x 365 periode
255 x jam kerja efektif Perhari
Soal 1 :
Di dalam kamar melati anggrek mempunyai tempat tidur sebanyak 40 buah dengan BOR 70
%, rata- rata jam perawatan perhari 8 jam. Berapa jumlah perawat yang di butuhkan kamar
melati ?
8 x (70% x 40 ) x 365 = 81.760 = 45,8 dibulatkan 4
255 x 7 1.785

Soal 2 :

Di dalam kamar flamboyan ada 10 tempat tidur dengan BOR 80 %, rata- rata jam perawatan
perhari 8 jam. Berapa jumlah perawat yang di butuhkan kamar mawar?

8 x (80% x 10) x 365 = 23.360 = 13.0 di bulatkan 13

2557 1.785

G. Rumus Metode WISN


Metode WISN merupakan metode perhitungan kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan pada
beban kerja nyata. Di laksanakan dengan setiap kategori SDM pada tiap unit kerja.
Ada 5 langkah perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan metode WISN yaitu :
a. Menetapkan waktu kerja tersedia
Rumus : {A – (B+C + E)} x F
Keterangan :
A = Hari kerja, pada umumnya 1 minggu – 6 hari kerja dalam 1 tahun 312 hari kerja
B = Cuti tahunan, memiliki hak cuti 12 hari kerja setiap tahun.
C = Pendidikan dan pelatihan, memiliki hak mengikuti pelatihan dalam 5 hari kerja
D = Hari libur nasional, di tetapkan 15 hari kerja dan 4 hari kerja untuk cuti bersama.
E = Ketidakhadiran kerja, (selama kurun waktu 1 tahun) karena alesan sakit tidak masuk
atau tanpa pemberitahuan atau izin.
F = Waktu kerja, pada umumnya waktu kerja dalam satu hari adalah 7 jam ( 6 hari kerja /
Minggu)
Waktu kerja tersedia
Soal 1 :
Kode Factor Kategori SDM Keterangan
Karyawan Dokter UGD
A. Hari kerja 271 251 Hari/tahun
B. Cuti Tahunan 12 12 Hari/ Tahun
C. Pendidikan dan 5 10 Hari/ Tahun
pelatihan
D. Hari libur nasional 19 19 Hari/ Tahun
E. Ketidakhadiran kerja 5 20 Hari/ Tahun
F. Waktu kerja 7 7 Hari/ Tahun
 Waktu kerja
tersedia 1897 1757 Hari/ Tahun
 Hari kerja
tersedia 271 251
Hari/Tahun

Jawaban :
A. Hari kerja = 6 hari
a. Karyawan = {312-(12 + 5 +19 +5)}
= 271 Hari Kerja / Tahun
b. Dokter UGD = {312-(12+10+19+20)}
= 251 hari kerja / Tahun
B. Waktu Kerja
a. Karyawan = 271 x 7
=1.897 jam kerja /tahun.
b. Dokter UGD = 251 x 7
= 1.757 jam kerja /tahun

Soal 2 :

Kode Factor Kategori SDM Keterangan


Karyawan Dokter UGD
A. Hari Kerja 250 220
B. Cuti Tahunan 12 12
C. Pendidikan Dan 12 24
Pelatihan
D. Hari Libur Nasional 19 19
E. Ketidakhadiran Kerja 19 37
F. Waktu Kerja 7 7
 Waktu Kerja 1750 1540
Tersedia
 Hari Kerja
Tersedia 250 220

Jawaban :

A. Hari Kerja = 6 Hari


a. Karyawan = { 312- ( 12+12+19+19)}
= 250 Hari kerja / tahun
b. Dokter UGD = {312-(12+24+19+37)}
= 220 Hari kerja / tahun
B. Waktu Kerja
a. Karyawan = 250 x 7
= 1750 jam kerja/ tahun
b. Dokter UGD = 220 x 7
= 1540 jam kerja /tahun
DAFTAR PUSTAKA

Ernawati, Ni Luh Ade Kusuma, Nursalam, and Lilik Djuari. 2011. “The Real Need of Nurses Based
on Workload Indicator Staff Need (WISN).” Jurnal Ners 6(1): 85–92. https://e-
journal.unair.ac.id/JNERS/article/view/3970.

Kurniasari, Mitta Putri, and Aniek Wahyuati. 2017. “Pengaruh Profitabilitas Rasio Aktivitas Dan
Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Di Bei.” Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
6(8): 2–19. http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jirm/article/.

Purwaningsih, Khoridatul Bahiyah, and Margaretha Kewa Lamak. 2008. “PERBANDINGAN


PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN BERDASARKAN
METODE DOUGLAS DAN TIME AND MOTION STUDY ( Comparison Of Nursing Staff
Calculation Based on The Time And Motion Study And Douglas Method ).” Jurnal Ners 4(2):
197–202.

Qomah, Isti, Moh Rinaldi Amartha, and Ulil Kholili. 2021. “Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja
Rekam Medis Berdasarkan Beban Kerja Dengan Metode PPNI Di Rumah Sakit Pekanbaru
Medical Center ( PMC ) Tahun 2020.” Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) 01: 200–
214.

Anda mungkin juga menyukai