Anda di halaman 1dari 2

WOC ISPA

Asuhan Keperawatan pada


anak dengan ISPA

Masalah keperawatan: bersihan jalan nafas tidak Insiden : ISPA memiliki prevalensi 25,5% dengan Hipertermi b/d invansi mikroorganisme
efektif b/d penuruan ekspansi paru. mordibitas pada bayi 2,2% dan balita 3% sedangkan ISPA NOC: Thermoregulatin NIC:
NOC: Ventilation Respiratory mortalitas pada bayi 23,8% dan balita 15,5% (Kemenkes RI,
2010). Faktor resiko:
NIC: 1. Fever treatmen : kompres pada lipat paha dan
ISPA adalah infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernafasan 1. BBLR 2. Status gizi 3. Imunisasi
1. Vital sign monitoring : pantau tanda-tanda vital bagian atas dan saluran pernafasan bagian bawah (Markamah, 2012) 4. Kepadatan tempat tinggal aksila, tingkatkan sirkulasi udara, kolaborasi
sebelum dan sesudah beraktivitas. Pemeriksaan diagnostik: pemberian cairan intravena, obat untuk mencegah
dalam Marni (2014). 5. Lingkungan fisik
2. Airway managemen : posisikan pasien, buka  Foto rongten : thoraks. terjadinya menggigil dan obat untuk mengatasi
jalan nafas dan suction bila perlu.  Pemeriksaan lab : darah lengkap, kultur tenggorok, demam.
3. Terapi oksigen : berikan oksigen jika perlu. kadar protein C reaktif, tes serologi untuk IgM atau Bakteri, contohnya Terhirup Virus, contohnya virus 2. Temperatur regulation : monitor suhu setiap 2
peningkatan titer IgG. jam, tingkatkan intake cairan.
Kreteria hasil: Streptococcus pneumoniae. influenza. 3. Vital sign monitoring : pantau TD, RR dan nadi,
 Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara Invasi kuman Peradangan Kuman melepas Merangsang tubuh untuk melepas monitor sianotik perifer.
nafas yang bersih.
 Menunjukkan jalan nafas yang paten. Terapi endotoksin zat pirogen oleh leukosit Kriteria hasil:
 Tanda-tanda vital dalam rentang normal. 1. ISPA ringan cukup pemberian ½ Menempel pada  TD, suhu tubuh, nadi dan RR dalam rentang
 Nebulizer kalaua perlu. sendok teh jeruk nipis dan ½ sendok normal
teh madu atau kecap diberikan 3-4x sinusitis Hidung:sinus Laring laringitis Hipotalamus ke
sehari. Faring faringitis bagian termoreguler
2. Berikan oksigen sesuai kebutuhan.

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan 3. Tingkatkan asupan makanan. Menginvasi sel Edema plika
4. Koreksi ketidakseimbangan asam basa Aktivasi sistem vokalis Penyempitan Suhu tubuh 
tubuh b/d ketidakmampuan dalam memasukkan
dan elektrolit.
dan mencerna makanan Cemas berhubungan dengan penyakit yang dialami
imun jalan nafas
NOC: Makanan dan cairan 5. Kolaborasi pemberian antibiotik Respon oleh anak, hospitalisasi pada anak
NIC: (Marni, 2014). pertahanan sel Suara serak Hipertermi
1. Nutrision management : kaji adanya alergi Limfadenopati NOC : Menurunnya kecemasan yang dialami oleh
makanan, kemampuan menelan, dan orang tua
Maserasi mukosa  Produksi regional (tonsil) Perubahan status
kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang di butuhkan. Kriteria hasil :
hidung mukus kesehatan anak Pencegahan:
2. Nutrision monitoring : monitor penurunan BB, Menyumbat
turgor kulit, mual, muntah.  Cegah terjadi malnutrisi, anemia  keluarga sudah tidak sering bertanya kepada
Ulserasi Kongesti makanan Cemas berhubungan  Berikan vaksinasi polisakarida petugas dan mau terlibat secara aktif dalam
Kriteria hasil : pneumococus. merawat anaknya.
 Adanya peningkatan BB. membran mukosa hidung dengan penyakit yang 
 Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan Pemberian vit A, asam folat, zat besi, NIC :
dialami oleh anak,
 Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
Nyeri saat kalsium dan mikronutrien (seng) 1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
menelan (disfagia) hospitalisasi pada anak 2. Berikan informasi secukupnya kepada orang
Rentan infeksi Kesulitan saat tua (perawatan dan pengobatan yang
diberikan).
Komplikasi sekunder bernafas Menyebar 3. Jelaskan terapi yang diberikan dan respon

Bronkhitis tonsilitis anak terhadap terapi yang diberikan.

Pneumonia infeksi Bersihan jalan nafas ke tonsil 4. Anjurkan kepada keluarga agar bertanya jika

Otitis media melihat hal-hal yang kurang dimengerti/
 Ketidakseimbangan
Sinusitis tidak efektif
 Selulitis nutrisi kurang dari
Gagal nafas
 Peritonsilar kebutuhan tubuh
Syok
Abses peritonsilar
Anoreksia Volume-II-No-1-April-2014-Sri-
Intake 
Hayati-62-67.pdf
Daftar pustaka:
Marni. 2014. Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Gangguan Pernafasan. Gosyen Publishing : Yogyakarta.
Hayati, Sri. 2014. Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. II. http://ejournal.bsi.ac.id/assets/files/Jurnal-Keperawatan-
Wong, D. L., Hockenberry, M., Wilson, D., Winkelstein, M. L., & Schwartz, P. (2009). Buku Ajar Keperawatan tidak jelas.
Pediatrik edisi 6. Jakarta: EGC. 5. Anjurkan kepada keluarga agar terlibat
secara langsung dan aktif dalam perawatan
anaknya.

Anda mungkin juga menyukai