Anda di halaman 1dari 22

KEPERAWATAN MATERNITAS

Kelompok 3
1.Cicha Setyaningtyas
2.Prima Alfianita
3.Fadila Syahidita S
4.Muhammad Sulkhan H
5.Divasepti Uki K
ASUHAN KEPERAWATAN IBU
HAMIL DENGAN HBsAg (+) dan
HIV (+)
DEFINISI
• HbsAg dan Hepatitis B
Antigen (HBsAg) merupakan kompleks antigen yang ditemukan
pada permukaan VHB (Virus yang menyebabkan Hepatitis B).
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh virus
Hepatitis Bmenyebabkan peradangan hati akut atau kronis yang
dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.
• HIV (Human Immunodeficency Virus)
Suatu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
ETIOLOGI
• Hepatitis B
Virus Hepatitis B adalah virus (Deoxyribo Nucleic Acid) DNA
terkecil berasal dari genus Orthohepadnavirus famili
Hepadnaviridae berdiameter 40-42 nm (Masa inkubasi
berkisar antara 15-180 hari dengan rata-rata 60-90 hari
(Sudoyo et al, 2009). Bagian luar dari virus ini adalah protein
envelope lipoprotein, sedangkan bagian dalam berupa
nukleokapsid atau core (Hardjoeno, 2007).
ETIOLOGI
• HIV
Dngan melihat tempat hidup HIV, tentunya bisa diketahui
penularan dapat terjadi apabila ada cairan tubuh yang
mengandung HIV, seperti hubungan seks dengan pasangan
yang mengidap HIV, penggunaan jarum suntk secara
bergantian dengan orang yang terinfeksi HIV, selain itu ibu
hamil atau menyusui yang terinfeksi HIV juga dapat
menularkan virus tersebut kepada bayinya.
PATOFISIOLOGI
• Hepatitis B
Sel hati manusia merupakan target organ bagi virus Hepatitis
B. Virus Hepatitis B mula-mula melekat pada reseptor spesifik
di membran sel hepar kemudian mengalami penetrasi ke
dalam sitoplasma sel hepar. Virus melepaskan mantelnya di
sitoplasma, sehingga melepaskan nukleokapsid. Selanjutnya
nukleokapsid akan menembus sel dinding hati. Asam nukleat
VHB akan keluar dari nukleokapsid dan akan menempel pada
DNA hospes dan berintegrasi pada DNA tersebut. Proses
selanjutnya adalah DNA VHB memerintahkan sel hati untuk
membentuk protein bagi virus baru. Virus Hepatitis B
dilepaskan ke peredaran darah, terjadi mekanisme kerusakan
hati yang kronis disebabkan karena respon imunologik
penderita terhadap infeksi
PATOFISIOLOGI
• HIV
HIV adalah jenis parasit obligat (virus yang hanya dapat hidup
dalam sel atau media hidup). Virus ini banyak
berkembangbiak pada sel darah putih manusia. Maka dari
itu, HIV akan ada pada cairan tubuh yang mengandung sel
darah putih seperti darah, cairan plasenta, sperma, cairan
sum sum tulang, cairan vagina, ASI dan cairan otak.
Virus ini menyerang salah satu jenis sel darah putih limfosit
yang disebut sel T-4 atau sel CD4. Setelah terinfeksi HIV, 50-
70 % penderita akan mengalami gejala yang disebut sindrom
HIV akut.
PATHWAY HEPATITIS
PATHWAY HIV
MANIFESTASI KLINIS
• Hepatitis B
- Akut: Fase Inkubasi, Fase Prodromal, Fase icterus, Fase
konvalesen
- Kronis: immunotoleransi, imunoaktif, Residual
• HIV
- Akut: Demam, Malaise, Ruam, Myalgia, Sakit kepala,
Meningitis, Kehilangan napsu makan, Berkeringat
- Kronis: Infeksi bakteri berulang; Candidiasis di saluran
bronkus, trachea, paru dan esophagus; Herpes simpleks
kronis; Kaposi sarcoma; Pneumoncystis; Wasting syndrome
TERAPI
• Hepatitis B
a. Tirah baring
b. Diet
c. Medikamentosa
• HIV
Obat–obatan Antiretroviral (ARV) dikombinasikan dengan: Nucleoside
Analogue Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI'), Non–nucleoside
Reverse Transcriptase Inhibitors (NNRTI’s), Protease Inhibitors (PI)
Untuk mencegah penularan dari ibu ke bayi:
a. Ziduvidine (AZT)
b. Nevirapine
KOMPLIKASI
• Hepatitis B
Penyakit liver kronis, terdiri dari: Spider naevi, Jari tubuh
(finger clubing), Ikterus, Hepatosplenomegali dan asites,
Memar kulit, Sirosis hepatis, Gagal hati, Karsinoma
hepatoselular
• HIV
Lahir mati, Keguguran , Abnormalitas janin, Mortalitas
prenatal, Kematian neonatus, Retradasi pertumbuhan
intrauteri, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah), Kelahiran prematur.
PROGNOSIS
• Hepatitis B
Virus hepatitis B menyebabkan hepatitis akut dengan pemulihan
dan hilangnya virus, hepatitis kronis nonprogresif, penyakit kronis
progresif yang berakhir dengan sirosis, hepatitis fulminan dengan
nekrosis hati masif, keadaan pembawa asimtomatik, dengan atau
tanpa penyakit subklinis progresif.
• HIV
Teknik penghitungan jumlah virus HIV (plasma RNA) dalam darah
seperti polymerase chain reaction (PCR) dan branched
deoxyribonucleid acid (bDNA) membantu dokter untuk memonitor
efek pengobatan dan membantu penilaian prognosis penderita.
Kadar virus ini akan bervariasi mulai kurang dari beberapa ratus
sampai lebih dari satu juta virus RNA/ml plasma.
ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN
HEPATITIS B DAN HIV
PENGKAJIAN
• Identitas ibu hamil
• Keluhan utama
• Riwayat obsteri
• Riwayat perkawinan
• Riwayat kesehatan ibu
• Riwayat kesehatan keluarga
• Pola fungsional
• Data subyektif dan data obyektif
RUMUSAN DIAGNOSIS KEPETRAWATAN
Diagnosis yang mungkin muncul pada ibu hamil dengan
infeksi hepatitis B adalah:
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas, gangguan
absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan
masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena
anoreksia, mual dan muntah
• Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan
pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati
• Hipertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi
darah sekunder terhadap inflamasai hepar.
RUMUSAN DIAGNOSIS KEPETRAWATAN
Diagnosis yang mungkin muncul pada ibu hamil dengan infeksi HIV
adalah:
• Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan
pola hidup yang beresiko
• Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
pengeluaran yang berlebihan ( muntah dan diare berat )
• Nyeri akut/kronis berhubungan dengan inflamasi, kejang abdomen dan
infeksi.
• Kurang pengetahuan berhubungan dengan HIV dan AIDS (perjalanan,
penyebaran penyakit, efek jangka panjang pada wanita dan janin.
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
EVALUASI
1. Ibu mengerti hasil pemeriksaan, bahwa saat ini secara
umum ibu dalam keadaan baik.
2. Ibu mau untuk makan makanan yang bergizi, banyak
mengkonsumsi sayuran, dan makanan tinggi protein dan
rendah lemak.
3. Ibu mau untuk tidak minum kopi dan tidak minum-
minuman yang beralkohol.
4. Ibu mau mengkonsumsi tablet fe serta waktu dan cara
mengkonsumsi nya.
5. Ibu mau untuk istirahat yang cukup,yaitu pada malam 8
jam dan siang hari 2 jam agar kondisi ibu tidak bertambah
buruk.
EVALUASI (lanjutan)
6. Ibu mau untuk mencegah penularan penyakit kepada
anggota keluarga yang lain dengan mengkhususkan peralatan
makanan,dan minuman ataupun barang habis pakai
7. Ibu sudah termotivasi dan merasa baik – baik saja selama
ibu sering memeriksakan diri.
8. Berkolaborasi dengan spesialis penyakit dalam dan dokter
kandungan untuk dapat memberikan penanganan dan
pencegahan komplikasi kehamilan.
9. Ibu akan datang pada kunjungan ulang satu minggu
kemudian untuk mengetahui perkembangan ibu dan janin.
10. Hasil pemeriksaan ibu sudah didokumentasikan.

Anda mungkin juga menyukai