Anda di halaman 1dari 11

Erupsi Gunung Semeru

Disusun Oleh:

1. Elvina Yusvania W. 07
2. Faiz Akmal R. 08
3. Fitri Ailiya N. 10
4. Ivan Thoriq Y. 12
5. Lourentius Anggara A. 16
6. Marcel Jordan W. 18
7. Noval Ridwan T. 22
8. Puja Ismaillah 23

SMA CENDEKIA SIDOARJO

Jl. Raya Lingkar Timur, Rangkah Kidul Sidoarjo

Telp. 031 8945606


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan sebuah Karya Ilmiah yang berjudul “Karya
Ilmiah Erupsi Gunung Semeru”. Karya Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi salah satu
tugas Bahasa Indonesia

Saya telah berusaha untuk menyelesaikan tugas ini sebaik-baiknya. Jika ada
info yang salah saya siap menerima kritik dan saran yang membangun agar Karya
Ilmiah ini menjadi lebih baik. Saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
dan sumber yang telah mendukung terselesaikannya Karya Ilmiah ini.

Tim Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................3
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................3
1.3 Tujuan..................................................................................................................3
1.4 Manfaat................................................................................................................3
BAB 2 LANDASAN TEORI........................................................................................4
2.1 Pengertian Erupsi.................................................................................................4
2.2 Gunung Semeru...................................................................................................5
BAB 3 METODE PENELITIAN..................................................................................6
BAB 4 PEMBAHASAN................................................................................................7
4.1 Proses Terjadinya Erupsi.....................................................................................7
4.2 Letusan Gunung Semeru......................................................................................8
BAB 5 KESIMPULAN.................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif yang tersebar diseluruh kepulauan
indonesia. Gunung api tersebut telah menyebabkan bencana alam dahsyat dengan tipe
erupsi yang bervariasi. Berdasarkan peta bahaya gunung api yang telah
dipublikasikan oleh pusat informasi bencana geologi dari 127 gunung api aktif di
indonesia, ada beberapa gunung berapi dengan tingkat bahaya tinggi salah satunya
adalah gunung semeru.
Erupsinya gunung berapi selalu menyebabkan korban jiwa. Hal ini, dikarenakan
kebanyakan masyarakat masih kurang mengetahui terjadinya erupsi gunung berapi.
Sehingga mereka tidak mempersiapkan sebelum terjadinya erupsi gunung berapi.
Untuk itu, kami akan memaparkan karya ilmiah yang bisa menjelaskan
bagaimana terjadinya gunung meletus.

1.2 Rumusan Masalah


A. Bagaimana proses terjadinya erupsi?
B. Bagaimana erupsi di gunung semeru?

1.3 Tujuan
A. Memaparkan proses terjadinya erupsi.
B. Memaparkan informasi terkait erupsi yang terjadi di gunung semeru.

1.4 Manfaat
A. Pembaca dapat mengetahui proses terjadinya erupsi.
B. Pembaca dapat mengetahui apa yang terjadi saat gunung semeru erupsi.

3
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Erupsi

Erupsi adalah proses keluarnya lava dan gas dari gunung berapi. Proses
keluarnya material tersebut terbagi menjadi dua macam, yaitu letusan dan nonletusan.

Erupsi letusan adalah erupsi yang disertai dengan tekanan tinggi yang
membuat material padat terlontar ke angkasa. Tipe ini biasanya diiringi ledakan yang
tinggi dan menyebabkan kerusakan yang lebih luas.

Sedangkan erupsi nonletusan biasanya magma akan keluar dalam bentuk


lelehan. Erupsi tipe ini sangat berbahaya karena lelehan lava bisa meluncur dengan
kecepatan tinggi. Lava memiliki suhu lebih dari 648 derajat Celcius dan bisa
menghancurkan kehidupan dan pemukiman.

Erupsi dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Klasifikasi pertama


berdasarkan sumber erupsi, ini adalah tipe-tipe erupsi:

1. Erupsi pusat: erupsi keluar dari kawah utama


2. Erupsi samping: erupsi keluar dari lereng tubuh
3. Erupsi celah: erupsi keluar dari retakan atau sesar yang memanjang
4. Erupsi eksentrik: erupsi samping, namun magmanya keluar langsung dari dapur
magma melalui kepundan tersendiri, bukan kepundan pusat yang menyimpang
ke samping.
Selain itu, terdapat pula tipe-tipe erupsi berdasarkan kekuatan erupsinya
adalah sebagai berikut:

1. Tipe Hawaiian: erupsi yang eksplosif yang berupa semburan lava pijar diikuti
lelehan lava pada celah atau kepundan.
2. Tipe Strombolian: mirip dengan erupsi Hawaiian, tapi semburan lava pijar
dangkal.
3. Tipe Plinian: sangat eksplosif dengan magma yang berviskositas tinggi atau
magma asam. Material yang dierupsikan berupa batu apung dalam jumlah
besar.

4
4. Tipe Sub Plinian: erupsi eksplosif magma asam dan menyebabkan terbentuknya
kubah lava riolitik.
5. Tipe Ultra Plinian: sangat eksplosif dan menghasilkan endapan batu apung
yang sangat banyak.
6. Tipe Vulkanian: melontarkan bongkahan vulkanik di sekitar kawah dan
permukaannya retak-retak.
7. Tipe Surtseyan dan Freatoplinian: erupsi pada gunung api bawah tanah atau
gunung api dengan danau kawah.

2.2 Gunung Semeru

Gunung Semeru adalah salah satu dari lebih dari 100 gunung berapi aktif di
Indonesia. Puncak Gunung Semeru disebut Mahameru, yang memiliki ketinggian
3676 meter di atas permukaan laut (mdpl). Hal ini membuat Gunung Semeru
menyandang predikat puncak tertinggi di Pulau Jawa. Gunung Semeru juga gunung
berapi tertinggi ketiga di Indonesia, setelah Gunung Kerinci (3805 mdpl) dan Rinjani
(3726 mdpl). Gunung ini mempunyai 3 danau, yakni Ranu Kumbolo, Ranu Pani, dan
Ranu Regulo. Dari ketiganya, yang paling terkenal adalah Ranu Kumbolo.

Gunung berapi ini merupakan bagian dari rangkaian pegunungan vulkanik


yang membentang dari utara Sumatera hingga Kepulauan Sunda Kecil. Vulkanisme
utama di Indonesia terhubung dengan lepas pantai subduksi dari Lempeng Australia
di bawah Lempeng Sunda. Tercatat bahwa letusan tertua terjadi pada tahun 1818.
Sejak saat itu, letusan besar telah terjadi pada tahun 1941, 1942, 1945, 1946, 1947,
1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955–1957, 1958, 1959, 1960, 1977, dan 1978–1989.
Letusan kecil terjadi pada Januari 2021 terjadi dan dikabarkan tidak memakan
korban. Letusan 4 Desember adalah yang terbaru dari serangkaian letusan eksplosif di
gunung berapi sejak tahun 2014. Letusan baru-baru ini di gunung berapi telah disertai
dengan aliran piroklastik, gumpalan debu vulkanik, dan tanah longsor.

5
BAB 3
METODE PENELITIAN

Tujuan penelitian dalam karya ilmiah ini untuk mencari info proses terjadinya
erupsi pada gunung berapi dan bagaimana letusan gunung semeru hingga tidak
mengeluarkan kode sedikit pun, yang artinya sangat berbahaya bagi penduduk
setempat dan rumah-rumah penduduk, sehingga metode penelitian yang tepat
digunakan kualitatif, analisis melalui penelitian.

Kami mendapatkan informasi ini dengan cara mencari melalui artikel-artikel


atau bersumber dari internet sehingga kami bisa memaparkan informasi yang bisa
berguna untuk para pembaca.

6
BAB 4
PEMBAHASAN

4.1 Proses Terjadinya Erupsi

Menurut U.S. Science for A Changing World, karena magma lebih ringan dari
batuan padat di sekitarnya, magma ini naik dan terkumpul di ruang magma.
Akhirnya, beberapa magma juga mendorong melalui ventilasi dan celah ke
permukaan bumi.

Tahapan-tahapan yang terjadi saat gunung meletus:

1. Endapan Magma di Perut Bumi

Dalam proses terjadinya gunung meletus biasanya diawali dengan adanya


endapan magma di perut bumi atau pada inti bumi yang sangat jauh di dalam lapisan
tanah. Magma ini adalah batuan cair yang berada pada perut bumi. Mereka terbentuk
akibat panasnya suhu di dalam interior bumi.

2. Adanya Gas Bertekanan Tinggi

Proses terjadinya gunung meletus juga tidak bisa terlepas dari adanya gas
yang bertekanan tinggi di dalam perut bumi. Suhu panas yang ada di dalam bumi ini
mampu melelehkan batuan penyusun lapisan bumi. Saat batu-batuan tersebut meleleh
maka akan dihasilkan gas yang kemudian akan bercampur dengan magma. Magma
ini kemudian akan terbentuk di kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan
bumi.

3. Magma Didorong Gas Bertekanan Tinggi

Proses terjadinya gunung meletus ini akibat adanya magma yang telah
terdorong oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma yang mengandung gas ini
kemudian akan terdorong sedikit demi sedikit ke permukaan bumi. Magma yang
mengandung gas berada dalam kondisi dibawah tekanan batuan-batuan berat yang
berada di sekitarnya. Tekanan ini yang menyebabkan magma meletus atau yang
disebut erupsi gunung berapi atau gunung meletus.

7
4.2 Letusan Gunung Semeru

Letusan Gunung Semeru 2021 terjadi pada 4 Desember 2021 di Jawa Timur,
Indonesia. Setidaknya 51 orang tewas, 169 orang terluka, dan 22 orang hilang. 45
orang mengalami luka bakar karena letusan tersebut. Jembatan Gladak Perak,
jembatan penghubung jalur selatan antara Kabupaten Lumajang dan Malang terputus
akibat diterjang lahar dingin letusan gunung. Aliran piroklastik dan lahar merusak
sedikitnya 5.205 rumah dan beberapa bangunan umum.

Letusan diperkirakan dimulai ketika kubah lava di kawah puncak runtuh


karena curah hujan yang tinggi. Seorang ahli vulkanologi di Institut Teknologi
Bandung mengatakan aliran puing letusan merupakan akumulasi material dari letusan
masa lalu. Hujan deras mengikis material vulkanik di puncak, membuat kubah lava
tidak stabil. Kubah yang runtuh memicu serangkaian aliran piroklastik yang menuruni
lereng gunung berapi. Menurut laporan dari departemen geologi Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral, semburan tingginya mungkin bisa mencapai 45 km, meski
ada yang mengklaim tingginya hanya 11 km. Investigasi sedang berlangsung untuk
menentukan ketinggian asap. Antara tanggal 5 dan 9 Desember, delapan aliran
piroklastik menempuh jarak 3 km atau lebih dari puncaknya. Arus mengalir ke arah
tenggara.

8
BAB 5
KESIMPULAN

Magma lebih ringan dari batuan padat di sekitarnya, sehingga magma ini naik
dan terkumpul di ruang magma. Akhirnya, beberapa magma juga mendorong melalui
ventilasi dan celah ke permukaan bumi.

Letusan gunung Semeru dimulai ketika kubah lava di kawah puncak runtuh
akibat curah hujan yang tinggi. 51 orang tewas, 169 orang terluka, dan 22 orang
hilang. Aliran piroklastik dan lahar merusak 5205 rumah dan beberapa bangunan
umum.

9
DAFTAR PUSTAKA

Faradiba, Nadia.2021.” Apa itu Erupsi dan Tipe-Tipe Erupsi”.


https://www.kompas.com/sains/read/2021/12/05/140200523/apa-itu-erupsi-dan-tipe-
tipe-erupsi. Diakses tanggal 15 Februari 2021.

Rizky.2021.“Proses Terjadinya Gunung Meletus yang Wajib Diketahui”.


https://www.orami.co.id/magazine/proses-terjadinya-gunung-meletus/. Diakses
tanggal 15 Februari 2021.

2021.”Letusan Gunung Semeru 2021”.


https://id.wikipedia.org/wiki/Letusan_Gunung_Semeru_2021. Diakses tanggal 15
Februari 2021.

10

Anda mungkin juga menyukai