NIM : 200104500005
Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar
mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita
sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema. Magma yang keluar sampai ke
permukaan bumi disebut lava.
Vulkanik didefinisikan sebagai tempat munculnya batuan leleran dan rempah lepas
gunungapi yang berasal dari dalam bumi, jenis atau kegiatan magma yang sedang
berlangsung serta bentuk timbulan dipermukaan bumi yang dibangun oleh timbunan
rempah gunungapi. Definisi yang lain menyatakan bahwa gunung api ialah tempat dimana
magama keluar kepermukaan bumi.Dari definisi diatas bahwa bentuk luar dari suatu
gunungapi tidak perlu berbentuk kerucut melainkan dapat berbentuk lain yaitu hanya
berupa lubang kepundan saja atau bentuk lain sebagai rekah memanjang.
Di dalam litosfer magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma.
Kedalaman dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api
yang terjadi. Pada umumnya, semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka
semakin kuat letusan yang ditimbulkannya. Lamanya aktivitas gunung api yang bersumber
dari magma ditentukan oleh besar atau kecilnya volume dapur magma. Dapur magma
inilah yang merupakan sumber utama aktivitas vulkanik.
Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung gas-
gas yang memiliki cukup energi untuk mendorong batuan di atasnya. Di dalam litosfer
magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma. Kedalaman dapur magma
merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang terjadi. Pada
umumnya, semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka semakin kuat letusan
yang ditimbulkannya. Lamanya aktivitas gunung api yang bersumber dari magma
ditentukan oleh besar atau kecilnya volume dapur magma. Dapur magma inilah yang
merupakan sumber utama aktivitas vulkanik.
1. Intrusi Magma
Ketika sebuah gunung api meletus, ia akan memuntahkan aneka partikel yang
panas ke udara. Salah satu material Intrusi Magma, yaitu terobosan magma ke dalam
lapisan-lapisan litosfer tetapi tidak sampai ke permukaan bumi. Intrusi magma dapat
dibedakan menjadi empat, yaitu:
•Intrusi Datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara dua lapisan
batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.
•Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya
seperti lensa cembung atau kue serabi.
•Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela-
sela lipatan (korok).
•Diaterma adalah lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunungapi,
bentuknya seperti silinder memanjang.
Bentukan hasil intrusi magma merupakan sumber mineral yang memiliki arti
penting secara ekonomi. Di daerah intrusi tersebut, seringkali ditemukan berbagai
mineral, seperti intan, tembaga, besi, emas, perak, mineral logam serta mineral lainnya.
2. Ekstrusi Magma
Ekstrusi Magma, yaitu proses keluarnya magma dari dalam bumi dan sampai ke
permukaan bumi. Materi hasil ekstrusi magma antara lain sebagai berikut.
Lava, yaitu magma yang keluar sampai ke permukaan bumi dan mengalir ke permukaan
bumi.
Lahar, yaitu material campuran antara lava dan materi-materi yang terdapat di permukaan
bumi berupa pasir, kerikil, atau debu, dengan air sehingga membentuk lumpur.
Eflata dan piroklastika, yaitu material padat berupa bom, lapili, kerikil, dan debu
vulkanik.
Ekhalasi (gas), yaitu material berupa gas asam arang, seperti fumarol (sumber uap air dan
zat lemas), solfatar (sumber gas belerang), dan mofet (gas asam arang).
Lapisan tanah vulkanik gembur serta berwarna hitam. Pada lapisan subsoil
mempunyai warna kecoklatan dan terasa licin apabila di gosok di antara jari-jari. Bulk
densitnya sangatlah rendah (<0,85). Daya tahan air sangat tinggi dan perkembangan
struktur tanah baik. Dari itulah dapat kita dlihat bahwa pada kawasan lereng-lereng
gunung yang pernah terjadi letusan gunung api, lahan pertaniannya sangatlah subur.
Indonesia kaya akan sumber daya alam . Lahan pertanian dan perkebunan luas di
seluruh pelosok negri. Tidak heran jika Negara Indonesia di sebut Negara agraris. Hal ini
tidak terlepas dari banyaknya tanah vulkanis di wilayah kepulauan Indonesia yang
terbentuk dari materiletusan gunung berapi. Materi yang terbentuk dari abu vulkanik
tersebut di muntahkan ke daratan, kemudian mengalami pelapukan kemudian membentuk
mineral dan unsure hara yang berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah
Tanah vulkanis dibentuk dengan tambahan abu vulkanik dari gunung berapi yang
meletus. Abu vulkanik merupakan hasil dari peleburan dan pembakaran bahan-bahna
mineral. Lapisan tanah yang di lapisi abu tersebut kemudian menjadi sangat kaya mineral
dan bisa menumbuhkan aneka tanaman dengan baik tanpa memerlukan tambahan pupuk.
Tidak mengherankan jika banyak orang yang tetap memilih untuk tinggal di sekitar
gunung berapi. Meskipun letusan gunung berapi sangat menakutkan dan membahayakan,
namun manfaatnya sangat banyak untuk lahan pertanian. Daerah-daerah pertanian yang
di usahakan di wilayah bertanah vulkanis banyak terdapat diIndonesia , yang memang
memiliki banyak gunung berapi aktif. Misalnya di bagian utara pulau Jawa , Sumatera ,
Bali, Lombok, Halmahera, Sulawesi dll. Pulau Jawa dan Sumatera yang memiliki lebih
banyak gunung berapi.
D. Jenis-jenis Erupsi
Ekstrusi atau keluarnya magma dari dalam bumi sampai ke permukaan bumi
identik dengan erupsi atau letusan gunungapi yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
erupsi efusif dan eksplosif.
1. Erupsi Efusif
Erupsi Efusif, yaitu erupsi berupa lelehan lava melalui retakan (rekahan) atau lubang
kawah suatu gunungapi
2. Erupsi Eksplosif
Erupsi Eksplosif, yaitu erupsi berupa ledakan dengan menge luarkan bahan-bahan padat
(eflata/piroklastika) berupa bom, lapili, kerikil, dan debu vulkanik, bersama-sama
dengan gas dan fluida.
F. Gejala Vulkanisme
Peristiwa vulkanisme memiliki gejala yang dapat diamati loh gais, yakni gejala
sebelum terjadinya vulkanisme (pravulkanisme) dan gejala sesudah terjadinya
vulkanisme (pascavulkanisme).
1. Gejala pravulkanisme
Gejala pravulkanisme atau ciri-ciri dari gunung api yang akan meletus antara lain adalah:
2. Gejala pascavulkanisme
b. Gejala pasca vulkanik merupakan objek wisata yang menarik. Misalnya: bekas
kepundan, geyser, dan kawah yang tergenang air seperti di Galunggung. Kaawh
ini mendidih seperti di Dieng, solfatar, fumarol, danau bekas kawah, mata air panas,
dan air mineral (belerang) untuk obat.
c. Bahan-bahan galian, misalnya belerang, besi, emas, dan perak, biasanya terdapat di
daerah bekas vulkan. Demikian juga bahan-bahan bangunan, seperti pasir, batu, dan
batu apung, banyak dihasilkan di daerah vulkan.
d. Daerah gunung api yang tinggi merupakan daerah penangkap hujan. Tanah subur
dengan curah hujan cukup banyak, memungkinkan terjadinya hutan alami yang baik.
Hal itu akan berpengaruh terhadap ekoslstem daerah itu. Mata air bertambah banyak,
sehingga pada musim kemarau tidak terjadi kekeringan. Pada musim penghujan,
tidak. terjadi erosi dan banjir.
a. Pada waktu terjadi letusan, kemungkinan terjadi banyak korban. Lebih-lebih jika
letusan itu disertai lahar panas, awan panas atau bahan-bahan padat dalam jumlah
besar.
b. Korban jiwa dapat terjadi akibat gas beracun yang dikeluarkan pgda saat terjadi erupsi.
Misalnya pada waktu terjadi. Letusan kawah Timbang dan Sihila pada tahun 1979.
Sekitar 149 jiwa mati karena menghirup gas beracun.
DAFTAR PUSTAKA
https://cerdika.com/vulkanisme/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-vulkanisme/
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-dan-gejala-vulkanisme
https://www.zenius.net/prologmateri/geografi/a/816/tipe-gunungapi
https://geograph88.blogspot.com/2017/02/pengaruh-vulkanisme-terhadap-kehidupan.html