Anda di halaman 1dari 4

Bentuk Lahan Vulkanik

Evaluasi 3
Pertanyaan :
1.) Bagaimana proses pembentukan bentuk lahan vulkanik?
2.) Morfologi gunung api dapat dibedakan menjadi 4 zona dengan ciri-ciri jenis litologi
danasosiasi morfologi yang berlainan: central, proximal, medial, distal. Jelaskan masing-
masing zona tersebut!
3.) Para ahli yang mengelompokkan tipe erupsi yang terjadi salah satunya adalah
menurutEscher (1952) dama Azwar, dkk 1987 meliputi: Tipe Hawai, Stromboli,
Vulkano,Merapi, Palee, Vincent, Parret. Jelaskan masing-masing tipe erupsi tersebut!
4.) Erupsi gunung api menghasilkan dua tipe bahaya yakni primer dan sekunder. Bagaimana
proses erupsi primer dan sekunder dapat terjadi?
5.) Terdapat 3 kriteria dalam pembentukan magma, yaitu: viscosity, volatile, dan
volume.Bagaimana pengaruh masing-masing komponen tersebut dalam pembentukan
magma?
Jawaban :
1.) Vulkanisme adalah sebuah fenomena alam yang berkaitan dengan pergerakan magma
pada perut bumi menuju permukaan bumi. Proses pembentukan bentuk lahanvulkanik ini
berkaitan dengan proses vulkanisme yang terjadi. Proses vulkanismememiliki 3 jenis,
yaitu vulkanisme letusan, vulkanisme lelehan, dan vulkanisme campuran. Vulkanisme
letusan terjadi karena magma yang memiliki sifat asam dan kayaakan gas sehingga
memiliki sifat yang kental dan memiliki ledakan yang kuat.Vulkanisme lelehan terjadi
karena magma memiliki sifat basa, hanya mengandung sedikit gas, sehingga magma
memiliki sifat yang encer dan memiliki ledakan yang lemah. Vulkanisme campuran
terjadi karena pengaruh magma intermediet yang memiliki sifat agak kental, biasanya
menghasilkan gunung api strato. Dengan proses vulkanisme yangterjadi tersebut akan
berpengaruh terhadap bentuk lahan vulkanik yang terdapat pada sekitaran gunung berapi.
Proses vulkanisme letusan akan membentuk bentuk lahan eksplosif, proses vulkanisme
lelehan akan membentuk bentuk lahan efusif, dan proses vulkanisme akan membentuk
bentuk lahan eksplosif maupun efusif
2.) Ciri-ciri jenis litologi dan asosiasi morfologi pada gunung berapi :
a. Central
Zona central ini bertempat pada pusat biasa terjadinya erupsi pada gunung
berapi,sehingga zona central ini, ketika gunung berapi masih melakukan aktivitas-
aktivitasvulkanisme baik berupa guncangan-guncangan, ataupun loncatan-locatan
magmaakan sangat berbahaya. Pengaruh litologi yang terjadi pada zona central
memilikikeberagaman, ada yang keras dan ada yang lunak, relief sangat kasar, tersusun
bukit- bukit runcing di antara lembah-lembah terjal dan dalam. Karena zona
centralmerupakan bukaan tempat keluarnya magma, maka batuan yang terdapat pada
zonaini memiliki ciri asosiasi batuan beku yang merupakan kubah lava.
b.Proximal
Zona proximal atau lereng atas ini merupakan daerah pada gunung berapi yang
palingdekat dengan zona central. Asosiasi batuan yang terdapat pada zona ini
didominasioleh perselingan aliran lava dengan breksi piroklastika dan aglomerat. Zona
inimemiliki lapisan soil yang tipis dan memiliki material piroklastik yang dapat
menjadisumber hisapan untuk tanaman sehingga dapat digunakan sebagai perkebunan
karenamemiliki unsur hara yang tinggi membuat lapisan tanah menjadi subur.
c.Medial
Zona medial merupakan lereng bawah yang tersusun atas lahar dan tuff, jika
materilini mengalami pelapukan maka akan menjadi bahan yang sangat cocok untuk
kesuburan tanaman. Tuf, breksi dan piroklastika sangat dominan pada zona ini, dan
juga breksi lahar. Karena cukup jauh dengan sumber atau zona central, pada
zonamedial aliran lava dan aglomerat cukup berkurang.
d.Distal
Zona distal merupakan kaki gunung serta dataran yang didominasi oleh endapan atas
rombakan gunung api yang meliputi breksi lahar, breksi, fluviatil, konglomerat,
batupasir dan batulanau. Pada zona ini, endapan primer berupa tuf
3.) Tipe tipe erupsi:
a.Tipe Hawaii
Letusan tipe Hawaii ini terjadi karena lava pada gunung berapi sangat cair dan tipe
bentuk gunung berupa perisai atau tameng yang dapat mengalir ke segala arah. Skala
letusan dari gunung yang memiliki tipe Hawaii memiliki skala yang relatif kecil namun
memiliki intensitas yang tinggi, lava dapat mengalir secara terus menerus dengan durasi
yang cukup lama. Gunung yang memiliki tipe erupsi Hawaiidiantaranya Kilauea, Maona
Loa, dan Maona Kea yang bertempat di Hawaii.
b.Tipe Stromboli
Letusan tipe Stromboli merupakan letusan yang pada setiap letusanya mempunyai
interval waktu yang sama, yang terjadi beberapa waktu sekali. Material yang keluar dari
letusannya berupa bom, lipari ataupun abu vulkanik. Gunung yang memiliki letusan tipe
Stromboli adalah Gunung Raung.
c.Tipe Vulkano
Letusan tipe Volkano merupakan letusan yang memiliki dampak letusan cukup besar
dengan mengeluarkan material-material padat seperti bom, abu vulkanik, lapili, bahan-
bahan padat lainnya dan bahan cair berupa lava. Dalam hal ini yang memiliki pengaruh
pada kekuatan erupsinya terjadi karena kedalaman dapur magma yang ada.Gunung yang
memiliki tipe vulkano adalah Gunung Semeru.
d.Tipe Pelee
Letusan tipe Pelee terjadi karena terdapat sumbatan pada kawah gunung berapi yang
memiliki bentuk jarum, sehingga akan menyebabkan tekanan gas bertambah besar, jika
sumbatan yang terdapat pada kawah gunung tersebut tidak terlalu kuat, makagunung
akan meletus.
e.Tipe Vincent
Letusan tipe Vincent terjadi karena gunung api memiliki danau kawah. Karena jika
gunung meletus, maka air yang terdapat pada danau kawah akan ikut tumpah bersamaan
dengan lava. Sehingga letusan tipe Vincent ini akan sangat berbahaya bagi daerah yang
berada di sekitarnya karena akan diterjang oleh banjir lahar panas.Letusan tipe Vincent
ini pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1919 yaitu GunungKelud.
f.Tipe Perret
Letusan tipe Perret merupakan letusan gunung berapi yang disertai ledakan yang
sangat dahsyat dan dapat merusak lingkungan sekitar. Ledakan yang dahsyat ini mampu
melemparkan material yang terdapat didalamnya sejauh 80 km. Ciri khusus letusan ini
adalah disertai gas yang sangat tinggi dan awan yang menyembur tinggu menyerupai
kembang kol. Letusan ini dapat menyebabkan daerah puncak vulkanter bobol sehingga
dinding kawah melorot dan akan melemparkan kepundan. LetusanGunung Krakatau
pada tahun 1883 merupakan tipe letusan Perret.
4.) Proses erupsi primer dan sekunder pada gunung api:
a.Proses erupsi primer
Proses erupsi primer ditandai dengan terjadinya letusan-letusan kecil yang
disertaioleh gempa-gempa vulkanik. Bahaya yang muncul yaitu berupa awan panas
dengan campuran gas dan bebatuan yang terdorong ke bawah karena densitas yang
tinggi,menggulung secara turbulensi bagaikan gunung awan yang menyusuri lereng
dengansuhu dan kecepatan yang sangat tinggi. Kemudian melontarkan meterial-material
pijar bersamaan dengan terjadinya letusan magmatik yang bisa melontarkan material
sampai ratusan meter jauhnya dengan memiliki suhu tinggi dan berukuran besar, halini
biasa disebut dengan bom vulkanik. Setelah terjadinya lontaran material juga akantimbul
hujan abu yang lebat seiring letusan gunung api berlangsung. Material berupa pasir halus
atau abu ini diterbangkan oleh angin dan akan jatuh pada berbagai tempattergantung
dengan arah angin seperti halnya hujan. Material ini berbahaya bagi pernafasan dan mata
manusia. Juga akan berdampak terhadap air tanah, tumbuhan, juga akan menyebabkan
korosi pada mesin pesawat. Selanjutnya akan terdapat aliran berupa cairan kental dan
memiliki suhu tinggi antara 700-1200 C yang disebut lava.Lava akan mengalir mengikuti
lereng dan membakar apa saja yang dilaluinya. Seiringdengan itu semua akan muncul
gas beracun yang muncul berupa CO2, H2S, HCI,SO2, dan CO.
b.Proses erupsi sekunder
Proses erupsi sekunder merupakan bahaya ikutan yang terjadi setelah letusan gunung
berapi. Bahaya yang terjadi berupa penumpukan material dalam berbagai ukuran pada
puncak dan lereng bagian atas, longsoran dan getaran vulkanik. Ketika letusangunung
berapi terjadi saat musim hujan, sebagian material akan terbawa oleh air hujan sehingga
akan menimbulkan banjir, yang biasa disebut lahar.
5.) Komponen pembentukan magma :
a.Viscosity
Viscosity merupakan sifat fisika magma dan sebagai parameter yang signifikan untuk
memahami proses aktivitas gunung berapi. Viskositas berupa suatu ukuran kekentalan
pada suatu fluida yang menunjukkan besar atau kecilnya gesekan fluida. Viskositas
magma akan mengontrol mobilitas magma, densitas akan mengontrol arah Gerakan
relatif antara magma dan material padat. Magma yang memiliki viskositas tinggi akan
menimbulkan erupsi gunung api berupa eksplosif, dengan magma riolitis yang
cukupkental dan sangat terbatas untuk dapat mengalir. Magma dengan viskositas
rendahseperti magma basalit akan membentuk lava yang sangat panjang dengan aliran
yangcepat.
b.Volatile
Volatil magma akan menentukan besarnya tekanan selama proses kenaikan magma ke
permukaan yang unsur-unsurnya dapat mempengaruhi jenis kegiatan gunung api seperti
terbentuknya piroklastik, awan panas dll. Senyawa-senyawa volatil terdiri atasfraksi gas
CO2, HCI, CH4, H2S, SO2, NH3 dll.
c.Volume
Volume magma merupakan jumlah banyaknya cairan yang memiliki kekentalan
tertentu dengan takaran kapasitas tertentu yang akan berpengaruh terhadap proses
vulkanisme. Volume yang tinggi akan berpengaruh dengan derasnya daya letusan
darigunung berapi sehingga sebaran hasil erupsi akan keluar dari mulut gunung berapi.

Anda mungkin juga menyukai