Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 2

TIPE , JENIS GUNUNG API dan


JENIS GEMPA
Mata Pelajaran :
Geografi

Disusun Oleh :

1. Adinda Dian P. R. (1)


2. Azna Eka C. (7)
3. Eka Putri R. (10)
4. Firdaus Ahmad R. (13)
5. Riska Khoiriyani (31)

SMAN 1 GEGER
MADIUN
2023
1. Gunung Api Strato atau Kerucut

Penjelasan :Gunung api strato adalah bentuk gunung api yang terjadi karena letusan
(eksplosif) serta lelehan (efusif) secara bergantian.Gunung api strato juga bias diartikan
sebagai jenis gunung api yang mengalami beberapa kali letusan, sehingga berbentuk kerucut
dan batuannya berlapis-lapis.

Ciri-ciri :
-Terbentuk akibat erupsi
Gunung api strato terbentuk akibat erupsi efusif serta eksplosif secara bergantian. Sehingga
memperlihatkan batuan beku berlapis-lapis pada dinding kawahnya.
-Berkali-kali mengalami letusan
Ciri gunung api strato adalah mengalami letusan selama beberapa kali, dengan dapur magma
yang dalam, serta tingkat viskositas (kekentalan) magma yang tinggi.
-Kemiringan lerengnya besar
Dikutip dari buku Geomorfologi (2014) karangan Djauhari Noor, kemiringan lereng gunung
api strato lebih besar dibanding tipe gunung api perisai.
Kemiringan lerengnya berkisar antara 6º hingga 10º di bagian kaki gunung. Sementara bagian
yang kearah puncak, kemiringannya bias mencapai 30º.
-Bersifateksplosif
Ciri gunung api strato adalah bersifat eksplosif. Karena sifat magmanya yang memiliki
tingkat viskositas tergolong tinggi.
2. Gunung Api Maar

Penjelasan : Maar adalah suatu cekungan yang umumnya terisi air, berdiameter mencapai
2 km, dan dikelilingi oleh endapan hasil letusannya. Gunung api maar yang cekungan
kawahnya tidak berisi air disebut maar kering. Maar juga diartikan sebagai kerucut gunung
api monogenesis yang memotong batuan dasar di bawah permukaan air tanah dan
membentuk kerucut berpe-matanglandai yang tersusun oleh rempah gunung api berbutir
halus hingga kasar, mempunyai diameter kawah bervariasi antara 100 – 3000 m, yang
seringterisi air sehingga membentuk danau.

3. Gunung Api Perisai


Penjelasan : Gunung berapi perisai atau gunung berapi tameng adalah salah satu macam
gunung berapi yang sudah terbentuk dengan sama dan bentuk perisai yang cukup melebar
dengan sedikit puncak yang tidak terlalu tinggi dan hampir sama yang terletak di atas tanah.
Karena salah satu dari Bentuk gunung hampir sama dengan gunung api perisai yang sudah
terciptanya karena magma yang keluar sewaktu erupsi dan ini juga yang bersifat sangat cair
sekali. Salah satu dari gunung api perisai memiliki sifat erupsi efusif karena dari letak dapur
magmanya dangkal dan tekanan gas magmatiknya tidak terlalu kuat.Contoh gunung api
perisai: gunungapi di Kepulauan Hawaii, seperti Mauna Loa, Kilauea, dan Mauna Kea.

4. Tipe Stromboli

Penjelasan : Letusan tipe stromboli merupakan jenis letusan yang mempunyai interval
waktu yang hampir sama di setiap letusannya. Sehingga tipe letusan stromboi ini dengan kata
lain letusan terjadi setiap beberapa waktu sekali. Sebagai contoh adalah gunung api Tromboli
di Kepulauan Lipan yang memiliki jarak waktu letusan sekitar 12 menit. Jadi, setiap 12 menit
sekali lava akan mendidih dan kemudian akan terjadi sebuah letusan. Material- material yang
keluar akibat letusan ini berupa bom, lipari maupun abu vulkanik. Di Indonesia pun juga
terdapat gunung yang memiliki tipe letusan stromboi ini, yaitu Gunung Raung. Sementara itu
contoh lain adalah Gunung Vesisvius yang ada di Italia.
5. Tipe Hawaii

Penjelasan : Letusan tipe hawaii ini merupakan letusan yang terjadi pada gunung yang
memiliki lava sangat cair dan memiliki bentuk seperti perisai atau tameng yang dapat
mengalir kesegala arah. Skala letusantipe Hawaii ini relatif kecil namun memiliki intensitas
yang tinggi.
Gunung api tipe Hawwai memiliki ciri:
1) magma/lava yang sangat cair,
2) dapur magma sangat dangkal
3) tekanan gas (viskositas) rendah.
Contoh gunung api tipe Hawaai seperti: gunung Maona Loa, Maona Kea dan Kilauea yang
semua berada di Kepulauan Hawai Amerika Serikat

6. Tipe Vulkano
Penjelasan : Letusan tipe volkano merupakan letusan yang mengeluarkan material-
material padat seperti bom, abu vulkanik, lapili dan juga bahan- bahan padat atau cair seperti
lava. perlu diketahui bahwa tipe letusan ini dikelompokkan atas kekuatan erupsi dan juga
kedalaman dapur magmanya. Dapur magma ini memiliki kedalaman yang bervariasi, mulai
dangkal hingga dalam sehingga kekuatan erupsinya pun mulai sedang hingga tinggi. akibat
letusan ini, dampak kerusakan yang ditimbulkan cukup besar. Ada beberapa gunung yang
memiliki tipe letusan ini, dan salah satunya ada di Indonesia yaitu gunung Semeru yang
berada di Jawa Timur.

7. Tipe Merapi

Penjelasan : Letusan tipe merapi dapat terjadi pada gunung yang mempunyai lava yang
kental yang dapat menyumbat mulut kawah. Hal ini mengakibatkan tekanan gas yang
semakin kuat sehingga menyebabkan sumbatan di mulut kawah menjadi pecah dan terangkat
ke atas. Sumbatan pada mulut kawah yang terangkat ke atas dan pecah tadi pada akhirnya
akan terlempar keluar. Materia-material tersebut akan turun ke lereng gunung menjadi ladu
atau gloedlawine. Selain menghasilkan material tersebut, letusam tipe merapi juga
menimbulkan awan panas atau yang disebut dengan gloedwolk, tipe letusan merapi adalah
tipe letusan yang sangat berbahaya bagi penduduk yang berada di sekitar gunung tersebut.
8. Tipe Pelee

Penjelasan : Letusan tipe Pelee adalah letusan yang terjadi apabila terdapat sumbatan kawah
di puncak gunung api yang berbentuk jarum sehingga akan menyebabkan tekanan gas
menjadi bertambah besar. Apabila sumbatan pada kawah gunung tersebut tidak terlalu kuat
maka gunung ini akan meletus. Ciri – ciri letusan tipe pele ini yaitu, magma atau lava kurang
encer, tekanan gas sangat tinggi, dapur magma sangat dangkal.

9. Tipe St Vincevt

Penjelasan : Memiliki letusan dengan skala relatif sedang namun intensitas cukup tinggi. Tipe
letusan ini menghasilkan bentuk gunung api stratovulkan dan lava bersifat kental. Berasal
dari nama G. Saint-Vincent di Hindia Barat. Disamping ciri erupsi lain, ciri khas dari tipe
erupsi ini adalah awan panas yang menerjang hampir ke semua arah tubuh gunung api oleh
suatu erupsi eksplosif. Berperan sebagai beban pengarah awan panas disini adalah bahan
lemparan atau semburan yang jatuh kembali ke kawah, sementara erupsi terus berlangsung.
Lavanya agak kental dan bertekanan gas menengah. Pada umumnya tipe ini selalu terjadi
pada gunung api yang memiliki danau kawah.
10. Gempa Tektonik

Penjelasan : Gempa tektonik merupakan gempa yang disebabkan oleh gerakan lempeng
tektonik. Gempa tektonik dapat terjadi di darat atau di laut, dan dapat menyebabkan
kerusakan yang serius jika terjadi di dekat permukaan bumi. Gempa tektonik biasanya terjadi
di wilayah yang berada di sepanjang batas lempeng tektonik, seperti di sepanjang garis sesar
atau di daerah subduction zone.
Contoh gempa tektonik adalah gempa yang terjadi di sepanjang garis sesar San Andreas di
California, Amerika Serikat. Gempa ini disebabkan oleh gerakan lempeng tektonik di
wilayah tersebut, di mana lempeng Pasifik dan North American bertabrakan dan salah
satunya terangkat atau tertarik ke bawah lempeng lainnya. Gempa San Andreas telah
menyebabkan kerusakan yang serius di wilayah tersebut, termasuk terjadinya longsor dan
kerusakan bangunan.

11. GempaVulkanik
Penjelasan : Gempa vulkanik adalah gempa bumi yang terjadi karena magma di dalam
gunung berapi sedang mengalami pergerakan. Nama lain dari gempa vulkanik adalah gempa
gunung berapi. Penamaannya sesuai dengan waktu terjadinya gempa yaitu sebelum atau
sesudah letusan gunung berapi. Gempa vulkanik merupakan pertanda meletusnya gunung
berapi. Kekuatan gempa vulkanik ditentukan oleh besarnya pergerakan magma maupun
letusan gunung berapi.
Dampak yang terjadi akibat gempa vulkanik :
- Terjadinya retakan tanah
- Deformasi, atau perubahan bentuk dan posisi tanah akibat terjadinya suatu tekanan
- Kerusakan di sekitar lingkungan yang terdampak

12. Gempa Buatan

Penjelasan : Gempa bumi buatan merupakan gempa bumi yang disebabkan oleh manusia,
yaitu yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Aktivitas- aktivitas manusia yang
menimbulkan gempa bumi buatan ini berupa aktivitas yang besar dan menimbulkan banyak
getaran. Beberapa contoh aktivitas manusia yang menimbulkan gempa bumi buatan antara
lain :
- peledakan dinamit
- peluncuran nuklir
- peruntuhan gedung dan lain sebagainya.
Ciri – ciri gempa buatan yaitu :
- Gempa bersifat lokal
- Disebabkan oleh aktivitas manusia
- Kerusakan yang disebabkan tidak terlalu banyak.

Anda mungkin juga menyukai