Anda di halaman 1dari 3

 Letusan Tipe Stromboli

Letusan tipe stromboli merupakan jenis letusan yang mempunyai interval waktu yang hampir
sama di setiap letusannya. Sehingga tipe letusan stromboi ini dengan kata lain letusan terjadi
setiap beberapa waktu sekali. Sebagai contoh adalah gunung api Tromboli di Kepulauan Lipan
yang memiliki jarak waktu letusan sekitar 12 menit. Jadi, setiap 12 menit sekali lava akan
mendidih dan kemudian akan terjadi sebuah letusan. Material- material yang keluar akibat
letusan ini berupa bom, lipari maupun abu vulkanik. Di Indonesia pun juga terdapat gunung yang
memiliki tipe letusan stromboi ini, yaitu Gunung Raung. Sementara itu contoh lain adalah
Gunung Vesisvius yang ada di Italia.

 Letusan Tipe Hawaii

Kedua adalah letusan tipe Hawaii. Letusan tipe hawaii ini merupakan letusan yang terjadi pada
gunung yang memiliki lava sangat cair dan memiliki bentuk seperti perisai atau tameng yang
dapat mengalir ke segala arah. Skala letusan tipe Hawaii ini relatif kecil namun memiliki
intensitas yang tinggi. Mengapa tipe letusan ini dinamakan tipe Hawaii? Hal ini karena banyak
gunung- gunung di Hawaii yang memiliki tipe letusan seperti ini, seperti Maona Loa, Maona Kea
dan juga Kilauea, yang mana ketinganya berapa di Hawaii.

 Letusan Tipe Merapi


Tipe letusan tiga disebut tipe Merapi. Merapi di Indonesia adalah salah satu gunung api yang
paling aktif mengalami erupsi. Tipe letusan merapi ini adalah letusan untuk gunung yang
memiliki lava yang kental yang dapat menyumbat mulut kawah. Hal ini akan berakibat tekanan
gas menjadi semakin kuat dan bertambah kuat dan menyebabkan sumbatan di mulut kawah
menjadi pecah dan terangkat ke atas. Sumbatan di mulut kawah yang terangkat ke atas dan pecah
ini pada akhirnya terlempar keluar. Material- material ini akan turun ke lereng gunung menjadi
sebuah ladu atau gloedlawine. Selain menghasilkan material- material tersebut, tipe letusan ini
juga mengeluarkan awan panas atau yang disebut dengan gloedwolk. Tipe letusan merapi ini
merupakan tipe yang berbahaya bagi penduduk yang berada di sekitar gunung tersebut. Tipe ini
yang terjadi di Gunung Merapi (Jawa Tengah) yang pernah menimbulkan banyak korban jiwa.

 Letusan Tipe Volkano

Letusan tipe volkano merupakan letusan yang mengeluarkan material- material padat seperti
bom, abu vulkanik, lapili dan juga bahan- bahan padat atau cair seperti lava. perlu diketahui
bahwa tipe letusan ini dikelompokkan atas kekuatan erupsi dan juga kedalaman dapur
magmanya. Dapur magma ini memiliki kedalaman yang bervariasi, mulai dangkal hingga dalam
sehingga kekuatan erupsinya pun mulai sedang hingga tinggi. akibat letusan ini, dampak
kerusakan yang ditimbulkan cukup besar. Ada beberapa gunung yang memiliki tipe letusan ini,
dan salah satunya ada di Indonesia yaitu gunung Semeru yang berada di Jawa Timur.

 Letusan Tipe Perret atau Plinian

Letusan ini adalah letusan yang sangat berbahaya. Letusan ini adalah letusan gunung berapi yang
disertai ledakan yang sangat dasyat dan dapat merusak lingkungan. Karena ledakannya yang
dasyat, material yang dikeluarkan pun bisa terlepar sejauh hingga 80 km. ciri khusus yang
dimiliki oleh letusan ini adalah disertai gas yang sangat tinggi dan juga awan yang menyembur
menyerupai kembang kol. Letusan tipe Perret ini dapat menyebabkan puncak vulkan terbobol
sehingga dinding kawah melorot  melemparkan kepundan. Di Indonesia sendiri pernah terjadi
letusan ini pada Gunung Krakatau tahun 1883 yang menjadi sebuah sejarah dunia.
 Letusan Tipe Pelee

Letusan tipe Pelee adalah letusan yang terjadi apabila terdapat sumbatan kawah di puncak
gunung api yang berbentuk jarum sehingga akan menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah
besar. Apabila sumbatan pada kawah gunung tersebut tidak terlalu kuat maka gunung ini akan
meletus.

 Letusan Tipe Sint Vincent

Letusan tipe Sint Vincent terjadi pada gunung api yang memiliki danau kawah. Ketika gunung
ini meletus maka air di danau kawah tersebut akan tumpah bersama lava. Hal ini tentu sangat
berbahaya bagi daerah yang ada di sekitarnya karena dapat diterjang banjir lahar panas. Letusan
ini di Indonesia pernah terjadi pada Gunung Kelud pada tahun 1919.

Anda mungkin juga menyukai