Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ferdian Syahputra

Nim : 03071381823049

Kelas Palembang

Tipe tipe gunung api (karakteristik produk dan prosesnya)

-Tipe Tipe Gunung Api

Gambar 1.1 Tipe- tipe gunung api

1. Gunung Api Tipe Perisai adalah bila lava yang keluar dari dalam tubuh gunung api, asalnya
dari magma yang paling encer. Jadi, erupsi hanya termasuk lelehan lava pijar menuju wilayah
disekitarnya. Oleh sebab itu, sifat dari magma yang terkandung ini sangat encer, aliran lava bisa
menempuh jarak yang lumayan jauh dan menyebar tertutup wilayah yang luas. Aliran lava
tersebut akirnya membeku jadi bebatuan beku ekstrusif. Gunung api perisai tandanya ialah
dinding lereng yang paling landau, hingga bisa menyerupai dataran. Contoh dari tipe tersebut
dantaranya pulau vulkanis yang letaknya di kepulauan Hawaii (samudra pasifik), yakni mauna
kea, mauna load an Kilauea.

2. Gunung Api Maar terbentuk disebab dari letusan eksplosif yang cuma terjadi 1 kali materi
dengan muntahan berbentuk elflata. Oleh sebab itu, dapur magmanya cenderung dangkal dan
kandungan gas di dalam magma tidak terlalu banyak, sebab letusan dari gunung api maar ini
tidak terlalu kuat. Sehingga hanya membentuk dinding gunung bentuknya tanggul di wilayah
lubang kawah. Contohnya gunung maar yakni gunung lamongan ( jawa timur ), gunung monte
nuovo (naples, italia) dan gunung pinacate (Sonora, mexico).

3. Gunung Api Strato terbentuk disebabkan oleh erupsi yang bergonta ganyi antara eksplosif
dan efusif, jadi memperlihatkan batuan beku dengan berlapis lapis di dinding kawahnya. Batuan
yang berlapis tersebut asalnya dari pembekuan lava dan juga eflata yang saling bergantian.
Hampir dari seluruh gurun gapi yang ada di Indonesia adalah tipe strato. Contohnya yakni
gunung merapi, gunung Krakatau, gunung tangkuban perahu, semeru dan juga gunung tambora.

Gambar 1.2 tipe letusan pada gunung api


1. Tipe Hawai pada tipe letusan hawai atau bisa disebut juga hawaian terjadi pada gunung
yang memiliki keadaan lava sangat cair dengan tekanan gas rendah serta kedalaman lava
sangat dangkal. Dampak yang ditimbulkan dari letusan jenis ini tidak terlalu besar atau
bisa dikatakan lemah. Waktu semburan lava dapat berlangsung beberapa jam saja atau
ada yang lebih dari satu hari. Mempunyai ciri-ciri yaitu lava sangat cair, dapur magma
lebih dangkal, tekanan gas kategori rendah, etusan berupa lelehan atau letupan. Contoh
seperti Gunung Maona Loa, Gunung Maona Kea, Gunung Kileuea.
2. Tipe Stromboli letusan bertipe stromboli atau strombolian diambil dari letusan gunung
berapi yang bernama Stromboli di Italia. Letusannya berupa lava yang sangat cair dengan
tekanan gas sedang serta kedalaman lava dangkal. Dampak dari letusannya termasuk
sedang atau tidak terlalu besar. Namun gunung bertipe ini tidak bisa diprediksi kapan
meletus dan biasanya jika sudah meletus akan terjadi dalam waktu yang panjang.
Mempunyai ciri ciri yaitu lava sangat cair, tekanan gas sedang, dapur magma dangkal.
Contohnya seperti Gunung Visuvius dan Gunung Raung.
3. Tipe Vulkano selanjutnya ada tipe letusan vulkano atau vulkanian. Letusan ini terjadi
pada gunung yang memiliki dapur magma dangkal dan tekanan gas sedang serta bentuk
magma cair. Dampak letusan tipe vulkano dibagi dua, ada yang sedang dan kuat.
Misalnya gunung Semeru di Jawa timur termasuk sedang dan gunung Etna di Italy
termasuk kuat. Mempunyai ciri ciri yaitu kondisi lava cair, tekanan gas kategori
sedang,dapur magma dangkal. Contoh seperti Gunung Semeru Jawa Timur, Gunung Etna
Italia.
4. Letusan Tipe Perret atau Plinian letusan ini adalah letusan yang sangat berbahaya.
Letusan ini adalah letusan gunung berapi yang disertai ledakan yang sangat dasyat dan
dapat merusak lingkungan. Karena ledakannya yang dasyat, material yang dikeluarkan
pun bisa terlepar sejauh hingga 80 km. ciri khusus yang dimiliki oleh letusan ini adalah
disertai gas yang sangat tinggi dan juga awan yang menyembur menyerupai kembang
kol. Letusan tipe Perret ini dapat menyebabkan puncak vulkan terbobol sehingga dinding
kawah melorot melemparkan kepundan. Di Indonesia sendiri pernah terjadi letusan ini
pada Gunung Krakatau tahun 1883 yang menjadi sebuah sejarah dunia. Mempunyai ciri
ciri yaitu kondisi lava cair, tekanan gas kategori sangat tinggi, dapur magma sangat
dalam.
5. Tipe Merapi mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita mengenai letusan gunung
bertipe merapi. Hal yang paling identik adalah letusan berupa awan panas yang cukup
berbahaya atau bahkan sangat mengerikan. Bisanya masyakarat Indonesia menyebutnya
dengan nama “Wedus Gembel”. Ketika meletus, awan panas ini memiliki warna abu-abu
berbentuk menggumpal dan dapat berpindah dengan kecepatan 200km/jam. Ciri keadaan
lava kurang cair, tekanan gas kategori rendah, kedalaman lava sangat dangkal. Contoh
yaitu Gunung Merapi Indonesia
6. Tipe Pelle ada letusan bertipe pelle atau pelean yang diberi nama seperti letusan gunung
pelee di Pulau Martinique. Letusan ini biasanya membentuk lava yang kurang encer,
namun ketika sudah bercampur dengan tekanan gas tinggi membuat lava tersebut dapat
mengalir jauh menuruni gunung. Jadi dampak yang diakibatkan bisa sedang dan sangat
berbahaya. Ciri ciri yaitu keadaan lava kurang cair, tekanan gas kategori sangat tinggi,
kedalaman lava dangkal. Contoh yaitu Gunung pelle Amerika Tengah.
7. Tipe St. Vincent ada letusan gunung api bertipe St. Vincent. Biasanya terjadi pada gunung
yang memiliki keadaan lava kurang cair, tekanan gas sedang, dan kedalaman lava
dangkal. Dampak yang diakibatkan termasuk sedang, namun sangat membahayakan bagi
penduduk sekitar kaki gunung karena letusannya dapat menyebabkan banjir lahar panas.
Ciri khasnya keadaan lava kurang cair, tekanan gas sedang, dapur magma dangkal.
Contoh yaitu Gunung St. Vincent, Gunung Kelud
DAFTAR PUSTAKA

Franatha, Widhana. 2016. Tipe Gunung api berdasarkan Morfologi nya.


https://www.academia.edu/4616663/Tipe_Gunung_api_berdasarkan_Morfologi_nya.
Diakses pada tanggal 29 Januari 2020

Anonim, 1973. Volcanoes and associated topic.Anatomic energy Vienna,49.

Anda mungkin juga menyukai