Anda di halaman 1dari 2

Gunung Api Maar

Bentuk gunung api maar seperti danau kecil (kawah). Jenis gunung api maar tidak banyak.
Gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada
puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki corong. Contohnya Gunung
Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.

. Gunung Api Kerucut (strato)


Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung berapi kerucut. Letusan pada gunung
api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair.
Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunung berlapis lapis. Oleh karena itu, gunung
api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di sumatera, jawa, bali, Nusa
Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.

Gunung Api Perisai


Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa
letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat landai.

Pengertian Gunung Merapi

Gunung berapi adalah gunung yang terbentuk jika magma dari perut bumi naik ke
permukaan

Jenis Gunung Merapi

Jenis-jenis gunung api dibagi berdasarkan aktivitas, proses terjadi, dan tipe letusan.

Berdasarkan aktivitasnya, jenis gunung api antara lain:


1. Gunung api aktif, yaitu gunung api yang masih bekerja dan mengeluarkan asap,
gempa, dan letusan.
2. Gunung api mati, yaitu gunung api yang tidak memiliki kegiatan erupsi sejak tahun
1600.
3. Gunung api istirahat, yaitu gunung api yang meletus sewaktu-waktu, kemudian
beristirahat. Contoh Gunung Ceremai dan Gunung Kelud.

Jenis gunung api berdasarkan bentuk dan proses terjadinya, antara lain:

1. Gunung api Maar, berbentuk seperti danau kawah. Terjadi karena letusan besar
yang kemudian membentuk lubang besar di bagian puncak. Bahan-bahan yang
dikeluarkan berupa benda padat/effiata. Contoh, Gunung Lamongan di Jawa Timur.
2. Gunung api kerucut/srato, yaitu jenis gunung api yang paling banyak dijumpai.
Berbentuk seperti kerucut dengan lapisan lava dan abu yang berlapis-lapis. Terjadi
karena letusan dan lelehan batuan panas dan cair. Lelehan yang sering terjadi
menyebabkan lereng gunung berlapis-lapis sehingga disebut strato. Sebagian besar
gunung api di Indonesia masuk dalam kategori gunung api kerucut. Contoh, Gunung
Merapi.
3. Gunung api perisai/tameng, berbentuk seperti perisai, terjadi karena lelehan yang
keluar dengan tekanan rendah, sehingga nyaris tidak ada letusan dan membentuk
lereng yang sangat landai dengan kemiringan 1 sampai 10 derajat. Contoh gunung api
perisai/tameng antara lain Gunung Maona Loa Hawaii di Amerika Serikat.

Jenis gunung api berdasarkan tipe letusan, antara lain:


1. Hawaian, memiliki tipe letusan dengan pancuran lava ke udara mencapai ketinggian
200 meter, mudah bergerak dan mengalir secara bebas.
2. Strombolian, memiliki ciri letusan mencapai 500 meter dengan pijaran seperti
kembang api.
Merapi, memiliki tipe letusan dengan ciri guguran lava pijar saat kubah lava runtuh.
3. Volcanian, memiliki ciri letusan yang membentuk volcano disertai awan panas yang
padat.
Pelean, gunung api dengan tipe letusan yang paling merusak karena magma yang
meletus dari bagian lereng gunung yang lemah.
4. St. Vincent, gunung api dengan tipe letusan yang disertai longsoran besar dan awan
panas yang bisa menutupi area yang luas.
5. Sursteyan, gunung api dengan tipe letusan dengan vulkanian tetapi kekuatan
letusannya lebih besar.
Plinian, gunung api dengan tipe letusan eksplosif yang sangat kuat dengan ketinggian
letusan yang mencapai >500 km.

Proses Pembentukan Gunung Merapi

Gunung berapi terbentuk hasil daripada batu-batan cair yang terkumpul di bawah kerak bumi.
Keadaan suhu yang sangat panas di bawah kerak bumi menyebabkan batu-batan menjadi cair.
Batu-batan cair ini dikenali sebagai magma.

Kebanyakan magma terbentuk kira-kira 80km hingga 160km di bawah permukaan bumi.
Magma yang panas akan naik ke permukaan bumi kerana tekanan dan kurang tumpat
daripada batu disekitarnya. Magma mengalir keluar ke permukaan bumi melalui rekahan atau
lohong gunung berapi dikenali sebagai lava.
Kebanyakan gunung berapi terbentuk di kawasan sempadan plat. Ahli sains telah
mengemukakan teori plat tektonik untuk menjelaskan proses pembentukan gunung berapi.

Gunung berapi boleh terbentuk apabila berlakunya pertembungan dua plat. Pertembungan ini
menyebebkan salah satu plat terjunam ke bawah plat yang lain. Zon terbenam ini akan
menjadi cair kerana suhu yang sangat panas di bawah kerak bumi. Bahagian cair ini
menambah magma di mantel dan seterusnya mengalir keluar ke permukaan bumi menjadi
gunung berapi.

Gunung berapi juga terdapat di zon permatang tengah lautan. Perebakan dasar laut berlaku
apabila magma naik menolak litosfera ke arah yang bertentangan. Lava ini akan membentuk
dasar laut sebagai permatang tengah laut. Gunung berapi di Iceland merupakan jenis
pembentukan ini.

Sebagian gunung berapi terbentuk di tengah plat, jauh dari sempadan plat seperti Kepulauan
Hawaii. Ahli sains menjelaskan bahawa tonggak batuan mantel yang dipanaskan dan naik
secara perlahan ke permukaan bumi. Kenaikan magma ke permukaan bumi dianggarkan 13
cm hingga 15 cm setahun. Apabila kepulan magma naik sampai ke permukaan bumi, gunung
berapi akan terbentuk. Proses pembentukan gunung berapi ini dipanggil titik panas

Anda mungkin juga menyukai