0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat reservoir migas, termasuk proses pembentukannya, kandungan fluidanya, batuan reservoir yang umum, dan pentingnya memahami karakteristik reservoir dan fluida untuk mengeksplorasi dan mengembangkan lapangan migas secara optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat reservoir migas, termasuk proses pembentukannya, kandungan fluidanya, batuan reservoir yang umum, dan pentingnya memahami karakteristik reservoir dan fluida untuk mengeksplorasi dan mengembangkan lapangan migas secara optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat reservoir migas, termasuk proses pembentukannya, kandungan fluidanya, batuan reservoir yang umum, dan pentingnya memahami karakteristik reservoir dan fluida untuk mengeksplorasi dan mengembangkan lapangan migas secara optimal.
Pembentukan Reservoir Migas • Reservoir migas adalah batuan yang memiliki pori-pori yang saling terhubung, karena itu punya nilai POROSITAS dan PERMEABILITAS • Reservoir migas terkonfigurasi tertentuk baik secara struktur maupun stratigrafi • Reservoir migas mengandung fluida hidrokarbon • Sumber fluidanya berasal dari luar (batuan induk) yang mana telah bermigrasi masuk kedalam batuan reservoir • Fluida di dalam reservoir migas dapat terdiri dari gas, minyak dan air Tiga tahapan terbentuknya reservoir migas 1) deposition, 2) conversion/migration, and 3) entrapment.
Misal, perangkap antiklin:
Bila ada batuan penyekat diatasnya (impermeable rock), maka minyak bumi akan tetap didalamnya sampai dikeluarkan melalui pemboran. Migas yang keluar melalui proses yang dijalani untuk menuju lubang bor hingga keluar ke permukaan Kandungan fluida dalam reservoir migas • dua fase fluida: gas dan air atau minyak dan air; • Dapat dalam tiga fase: gas, minyak, dan air. • Segregasi gravitasi memisahkan semua fase fluida menjadi lapisan yang berbeda sesuai dengan kepadatannya mulai dari gas diatas, diikuti oleh minyak dan air. • Batuan reservoir migas sebagian besar ditemukan pada: • sandstones, dan • limestones (termasuk dolomite) • Kurang dari 1 persen berada pada: • batuan beku atau metamorf yang terekahkan • membentuk fractured reservoir • Tiga proses panasbumi yang berbeda memberikan karakteristik atau sifat tertentu pada cadangan minyak bumi sangat ditentukan oleh proses yang mengubah bahan organik (dikenal sebagai kerogen) menjadi hidrokarbon, yaitu: • digenesis (100 hingga 200 ° F) yang menghasilkan metana biokimia (biochemical methane); • katagenesis (200 hingga 300 ° F) yang menghasilkan minyak atau gas basah (wet gas); dan • metagenesis (300 hingga 400 ° F) menghasilkan gas kering (dry gas). • Tidak mudah menemukan reservoir migas dalam eksplorasi • Keberadaannya di bawah permukaan • Terdapat keterlibatan ahli geofisika untuk memahami bawah permukaan melalui akuisisi data seismik dan logging sumur • Ahli geologi mempelajari karakteristik fisik dan kimia • Mendapatkan model keberadaan fluidahidrokarbon dalam reservoir migas mencakup jumlah akumulasi (sumberdaya) dan jenis fluida • Sampling dilakukan pada batuan dan fluida untuk menentukan karakteristik fisik dan kimia • Perlu kemampuan untuk mengukur dan memprediksi perilaku termodinamika fluida reservoir minyak bumi untuk pengembangan ladang minyak dan gas baru, desain dan pemilihan fasilitas transmisi dan pemrosesan, dan evaluasi teknik produksi. • Memahami interaksi batuan dan fluida: misal wettability (keterbasahan) yang menentukan keberadaan gas, minyak dan air didalam batuan • Keberadaan fluida didalam reservoir migas ditentukan oleh ruang pori (pore space) • Pada open container mudah sekali gas, minyak dan air mengalami segregasi dikeranakan densitas dan gravitasi • Pada rongga pori yang sempit, segregasi fluida tidak sepenuhnya terjadi karena dipengaruhi oleh gaya cappilary (entry) pressure • Poin-poin diatas memberi signifikansi batuan reservoir dan sifat fluida dalam eksplorasi dan produksi reservoir minyak bumi: • merupakan tulang punggung dari hampir semua kegiatan eksplorasi dan produksi seperti rekayasa reservoir, simulasi reservoir, pengujian sumur, teknik produksi, metode produksi, dan sebagainya; • Reservoir minyak bumi dapat dideskripsikan secara efektif dan dikelola secara efisien hanya jika tersedia data di semua tingkatan, seperti lapangan, sumur, inti, dan profil pori. • Tingkat dan kualitas data menentukan tingkat cadangan yang dapat diperkirakan dengan benar. • pengetahuan atas baraun resrvoir dan fluida menentukan optimalisasi dari keberhasilan dalam menentukan rencana pengembangan dan pengelolaan lapangan migas • Kebutuhan atas sampel batuan reservoir untuk deskripsi dan definisi cadangan, karakterisasi reservoir, dan untuk meningkatkan model geologi dan petrofisika. • Lebih khusus lagi, pemulihan sampel fisik inti batuan reservoir sangat penting untuk mengevaluasi dua karakteristik yang paling signifikan: 1) kapasitas dan kemampuan batuan reservoir untuk menyimpan dan 2) mengalirkan fluida reservoir minyak bumi melalui matriks. • Perkiraan sifat batuan reservoir dapat dibuat dari metode tidak langsung seperti survei log listrik dan radioaktif • Penentuan akurat hanya dapat diperoleh dari sampel batuan fisik. • Faktanya, data yang diperoleh dari analisis inti sebenarnya digunakan untuk kalibrasi metode tidak langsung seperti log sumur. • Sampel batuan reservoir diperoleh dari coring; dimana core harus terhindar dari kerusakan sehingga dapat menjaga keutuhan fisik dan mekanis batuan. • material batuan reservoir juga ditemukan dalam bentuk cutting (serpihan batuan) di mana beberapa sifat dasar diukur. • Namun, sifat batuan biasanya diketahui dari sampel inti silinder yang terdefinisi dengan baik secara geometris dimana berbagai properti batuan diukur >> sampel inti dengan panjang hingga 10 m dan diameter hingga 15 cm dapat diperoleh. Core plugs drilled from a whole core sample.
• A core plug sample
is obtained by cutting cylindrical plugs of typically 1 or 1.5 in Allocation of core or core data. TERIMA KASIH