Anda di halaman 1dari 2

1. Kapan waktu yang sesuai dalam pengambilan (sample) cutting?

Dalam tahap eksplorasi pengeboran yang pertama kali dilakuakan yaitu melakukan (open
hole) pada satu titik yang dinamakan pilot hole, dimana lubang ini berfungsi untuk
mengetahui batuan penyusun pada lokasi bor tersebut sekaligus sebagai data awal dalam
memperkirakan letak kedalaman bahan galian yang akan ditambang. Open hole
menghasilkan pecahan batuan dan lumpur yang terbawa keluar permukaan karena terbawa
oleh air yang keluar dari lubang bor. Keluarnya air dari lubang bor tersebut dikarenakan
adanya tekanan dari pompa air yang di alirkan menuju lubang bor sehingga kepingan-
kepingan batuan terangkat ke permukaan. Dan setelah itu menentukan lokasi yang sesuai
setelah melakukan perencanaan ditahap eksplorasi.
Hal-hal berikut ini patut diperhatikan dalam pengambilan contoh (sample) :
· Lokasi pengambilan contoh harus dicatat ataupun dimasukkan ke dalam peta secara
tepat.
· Kalau memakai metode paritan (channel sampling), maka lebar dan kedalaman parit
tersebut diusahakan uniform.
· Lebar dari setiap contoh (sample width) harus selalu dicatat.
· Permukaan batuan yang akan diambil contohnya harus bersih dan segar.

2. Sebutkan metode dalam pengambilan sampel Cutting!


Ada beberapa metode pengambilan contoh yang saat ini dikenal, teknik mana yang akan
dipakai itu tergantung dari beberapa faktor seperti kondisi geologi yang membentuk tubuh
deposit, kedalaman, ketebalan lapisan penutup, dan keadaan alami dari deposit itu sendiri
seperti berlapis “banded”, dan sebagainya. Metode pengambilan contoh tersebut di atas
adalah :
Metode Paritan (Channel Sampling)
· Metode Selokan Uji (Trenching)
· Metode Chipping
· Metode Sumur Uji (Test Pitting)
· Metode Pemboran (Borehole Sampling)

3. Dalam proses pemboran terdapat istilah core recovery, lalu bagaimanakah cara mengihtung
core recovery itu?

Core recovery adalah perbandingan antara masuknya core barel pada pada lubang bor dengan
panjang inti batuan yang tertangkap oleh core barel tersebut, misalnya core barel masuk
sepanjang 1.50 m tetapi inti batuan yang tertangkap hanya 1.35 m maka untuk menghitung core
recovery-nya yaitu dengan cara panjang inti bore yang tertangkap dibagi dengan panjang
masuknya core barel ; 1.35 m / 1.50 m x 100 % = 90 %.
Pada suatu eksplorasi pemboran batubara umumnya sulit untuk mencapai core recovery 100 %.
Tetapi untuk mendapatkan hasil data yang baik maka core recovery jangan kurang dari 90 %,
apabila core recovery kurang dari 90 % maka kevaliditasian data kurang baik sehingga harus
melakukan mengeboran ulang atau redrill

4. Sebut dan jelaskan tata cara/proses dalam menangani core!


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan inti bor tersebut antara lain:
1. Komunikasi dengan operator mengenai panjang inti bor dalam satu run, kedalaman dan
kondisi inti bor yang berhasil diperoleh.
2. Berhati-hati pada saat pengeluaran inti bor dari split pemboran ke split PVC untuk segera
dilakukan pendeskripsian.
3. Bersihkan kotoran berupa sisa keratan pemboran yang menempel pada permukaan inti bor
dan membasuhnya dengan sedikit air.
4. Lakukan deskripsi dan dokumentasi sesegera mungkin.
5. Jika inti bor akan disampling untuk kebutuhan coal quality setelah dilakukan logging geofisika,
lakukan pembungkusan inti bor tersebut dengan plastik wrap.
6. Secara berhati-hati, susunlah inti bor tersebut pada core box.
7. Hindari penguapan (desikasi) inti bor, simpanlah core box di tempat yang teduh dan sejuk.
8. Jika core box hendak dibawa ke tempat penyimpanan, angkatlah dengan berhati-hati. Hindari
patahan inti bor yang disebabkan karena proses transportasi.

Anda mungkin juga menyukai