Anda di halaman 1dari 6

Site Geologist-Drilling-Sampling Procedure-Geo-physical logging

Titan Bengkulu

Standard Prosedur Eksplorasi Lanjutan Pemboran & Standar Tata


Cara Pengambilan Sample
SITE GEOLOGIST DRILLING SAMPLING PROCEDURE

Wellsite Geologist harus berada di site pengeboran pada saat pengeboran sedang
berlangsung.

1.

SITE / LOKASI PENGEBORAN

Wellsite Geologist harus memastikan hal hal dibawah ini :

2.

GPS digunaakan untuk menentukan koordinat dan elevasi titik pengeboran.


Area Site/pengeboran harus bebas dari berbagai macam bahaya (bencana) seperti
gelinciran/pohon besar rapuh dsb.
Area yang luas dan cukup untuk area kerja. (minimal 5x5 meter)
Area untuk sampling harus ada dan juga area untuk touch core dan untuk redrill hole sudah
harus dipersiapkan sebelum kegiatan pemboran di mulai.
Tempat wellsite bekerja diusahakan berada di depan rig agar wellsite dapat mengetahui
kemajuan dari bor.

SEBELUM MULAI PENGEBORAN

Wellsite Geologist harus memastikan dan mengecek hal hal dibawah ini :

Lokasi pemboran harus di lokasi yang datar/tidak miring.


Mengecek inklinasi pada rig (vertical atau incline), check mengunnakan water pas.(posisi
menara harus tegak lurus)
Isikan data data seperti nama proyek, kode bor, tanggal, lokasi, koordinat bor dll pada
drill log yang sudah di berikan.
Mencatat waktu mulai dan selesai pengeboran.
Mencatat kondisi cuaca pada saat kegiatan pemboran berlangsung, hujan, cerah,
berawan, badai.
Mencatat bit/mata bor yang digunakan (tungsten, diamond), dan kodisinya.
Mengecek keberadaan core barrel, panjang core barrel, diameter bit, panjang pipa bor,
selubung dsb. Informasikan ke driller atau koordinator bor apabila kurang mencukupi.
Memastikan terdapatnya pipa PVC (split half), meteran, lakban, spidol, plastik sampel dan
cutter pada saat berada di rig pengeboran.
Alat tulis dan prosedur standard wellsite harus dibawa seperti unreconsiled sheet, DDR, form
sampling, pensil, buku saku, pengaris, busur derajat dll.

J1062
April 2011

Site Geologist-Drilling-Sampling Procedure-Geo-physical logging

3.

3.1

Titan Bengkulu

SAAT PEMBORAN BERLANGSUNG


Wellsite Geologist harus memperkirakan target depth pemboran dengan mengevaluasi data yg
diperoleh dari petageologi regional dan peta geologi lokal.
Lithologi setiap m interval harus di deskripsi baik itu pada saat coring. Deskripsi haruslah detail
mungkin selama drlling itu berlangsung.
Wellsite geologist harus mengetahui kedalaman pemboran pada saat , plan berapa meters
yang akan di bor, dan dimana kedalaman pengambilan sampel
Wellsite geologist harus mengetahui mengenai berapa jam pengeboran, berapa jam moving,
berapa jam standby dan berapa jam dilakukan pengambilan test-test insitu dan geophysical
logging.
Melakukan pemotretan selama pengeboran itu berlangsung, baik itu pemotretan area rig
maupun pemotretan setiap kegiatan test-test insitu, geofisika loging, peralatan
pemboran dan kegiatan-kegiatan penting selama pemboran (pemasangan drill bit, core
barrel, pengeluaran core samplng, susunan core dlm corebox, dll.
Logged dengan geophysic apabila pemboran telah selesai.
Kantung logging antara 5 10 m, apabila loose sand formation, ambil kantung logging terdalam
dan flushing hole lama untuk menjaga lubang bor tidak runtuh.

DESKRIPSI GEOLOGI

Open Hole
Harus deskripsi :

Lithology (litologi)
Colour (warna)
Grain size (ukuran butir)
Composition minerals seperti kuarsa, felsic mineral lain
Merekam kondisi geologi yang lain seperti core loss, stag bor, flushing (jam berapa sampai jam
berapa), artesis dll.

Cored Hole
Harus deskripsi :

Litologi (dapat diikuti dengan qualifer yang lain apabila dominant seperti quarts sandstone, dsb.
Colour (warna), Shade, Hue (ex, dark gray, or whiteness grey dsb)
Structure geologi seperti us lamination, bedding, pecahan, kekar, dsb.
Struktur
Grain size
Mechanical state (if have)
Strength (soft, strong etc)

J1062
April 2011

Site Geologist-Drilling-Sampling Procedure-Geo-physical logging

Titan Bengkulu

Tekstur: Sifat pembundaran, sortasi/pemilahan, dengan matrik: lempungan/serpih/gampingan.


Komposisi mineral misalnya kuarsa, coal chips, resin, beberapa minaeral
Check/merekam kemiringan batuan jika ada dengan busur derajat
Nama seam
Merekam kondisi geologi yang lain seperti core loss, stag bor, flushing (jam berapa sampai jam
berapa), artesis dsb.

1.

Mengecek RQD (Rock Quality Designation) dan core recovery harus 95%.(diukur yang lebih
dari 10 cm dalam satu run)

2.

Melakukan prosedur sampling seperti tertulis dibawah.

3.

Melakukan pemotretan area rig dan semua core terutama core batubara.

4.

SETELAH PEMBORAN

Well site geologis harus memastikan rig down dengan benar, yaitu pastikan semua crew yang
terlibat dalam pekerjaan tersebut telah menggunanakan APD (alat perlindungan diri) dengan
benar.

Bersihkan semua sampah makanan atau bekas material pengeboran , (pastikan tempat
tersebut bersih kembali seperti sebelum dilakukan pemboran).

Tutup lubang bak penampungan air sirkulasi sampai rata dengan permukaan tanah (tidak ada
lagi genangan air di lokasi pemboran tersebut).

Pastikan lubang bor sudah ditutup semen plug (concrate monument) sebelum tempat tersebut
di tinggalkan.

5.

SAMPLING

Lihat drill log /deskripsi/geophysical logging di lubang terdekat sebagai acuan untuk
menentukan karakteristik seam dan konsistensi (mengidentifikasi horizon seam batubara)

Mengeplot / melakukan interpretasi /bore hole prediksi (dari data bor terdekat)

Membuat section interpretation antar lubang bor. Untuk memperkirakan posisi kedalaman di
titik sebelumnya/selanjtnya.

Prosedur Pengambilan Core dari Hasil Pemboran:

Touch core batubara

Ambil core dari barrel / inner tube, buka split tabung setengahnya di inner tube core barrel.

Bersihkan Lumpur pada bagian atas core, tutup dengan half PVC (setengah PVC).

Catat core recovery batubara gunakan metern untuk mengukur panjang core yang di dapat.

J1062
April 2011

Site Geologist-Drilling-Sampling Procedure-Geo-physical logging

Titan Bengkulu

Putar core dan buka sebagian dari inner tube barrel, bersihkan core dari lumpur

Ambil photo dan beri keterangan Top, Bottom, depth, hole id, depth.

Deskripsi core batubara tanpa memecah- gunakan cuter atau pisau untuk mengidentifikasi
parting, coaly shale, carbonaceous shale dsb).

Beri tanda dengan memasang coreblock (dari potongan kayu) kedalamaan pada batas core
batubara di dalam PVC. Informasi di core block, kedalaman, panjang run, lose core

Tutup core batubara dengan setengah PVC, lakban dengan tape dan beri keterangan hole id,
depth, top bottom. Dan dibawa ke camp.

Gunakan waktu penyamplingan secepat mungkin supaya moisture batubara terjaga.

Letakkan sampel batubara di dalam plastik bag di tempat yang teduh, jauhkan sampel batubara
dari sinar matahari secara langsung

Lanjutkan coring (jika batubara masih ada), ulangi prosedur diatas jika masih ada seam yang
tersisa.

KEGIATAN DI CAMP (PERLAKUAN SAMPLING DI CAMP)

Pisahkan sampel batubara maupun sampel non batubara kedalam plastic bag. Sampel harus
berurutan sesuai dengan kedalaman.

Beri keterangan untuk interval, kedalaman, hole id, sampling id, di dalam plastic bag dan kertas
informasi sampel.

Gunakan double bag untuk menjaga sampel terseal dengan baik. Masukan informasi sampel id
kedalam plastik bag (kertas).

Masukan data sampling interval ke dalam sampling submission sheets.

Materials

PVC Splits (Pipa PVC dibelah dua sepanjang 1,5m)

Plastic Tubing
Core Boxes
Core block
Bucket & Brush or Cloth for washing core
Knife for Core Logging
Plastic Sample Bags
Tape
Small Plastic Bags (re-sealable)

J1062
April 2011

Site Geologist-Drilling-Sampling Procedure-Geo-physical logging

Titan Bengkulu

Log Interpretation and Sample Selection (reconcile)

Ambil geophysical log dan drill log.

Cek kedalaman interval batubara pada drill log dengan interval batubara pada geophysical
logging.

Kedalaman interval batubara di geophysical logging dengan di drill log haruslah mirip.

Identifikasi coal sampel interval hasil reconcile drill log dengan geophysical logging.

J1062
April 2011

Site Geologist-Drilling-Sampling Procedure-Geo-physical logging

Titan Bengkulu

CONTOH HASIL RECONCILE:

to

Thick
nes

SMGC
011

45.99
48.82
50.84
52.08
53.44
53.99
57.67
60.30

48.42
50.47
51.91
52.55
53.60
54.50
57.77
60.40

2.43
1.65
1.07
0.47
0.16
0.51
0.10
0.10

6.

total
thickn
es

6.49

Recove
ry ( m )
1.33
1.32
0.95
0.40
0.16
0.51
0.10
0.10

Recove
ry ( % )
55%
80%
89%
85%
100%
100%
100%
100%

SEA
M

dept
h
drilli
ng

depth
loggi
ng

BUU
BUL
BLU
BLL
C1U
C1L
C2
C1L

69.80

69.56

GEOPHYSICAL LOGGING
Identifikasi coal dari geophysical logging seperti terlihat didalam gambar
Rekam interval coals dan input ke database

J1062
April 2011

Comme
nt

Reconciled

Hole id

fro
m

Anda mungkin juga menyukai