ABDUL RAUF
6.1. Eksplorasi Permukaan
6.2. Eksplorasi Bawah Tanah
6.3. Eksplorasi Bawah Air
6.4. Eksplorasi Geofisika
6.5. Eksplorasi Geokimia
6.6. Eksplorasi Melalui Citra
METODE EKSPLORASI
Dikelompokkan menjadi dua :
1. Metode Eksplorasi tidak langsung
- Foto Udara dan Citra Satelit
- Geofisika dengan pengukuran secara Magnetik,
Gravitasi, Seismik, Radioaktif, Listrik
- Geokimia dengan pengambilan conto Bedrock,
Vegetasi, Soil, Stream Sedimen atau Air.
2. Metode Eksplorasi langsung
- Di Permukaan dgn pemetaan langsung, Penyelidik-
an out crop, tracing float, trenching, test pitting.
- Di Bawah tanah dgn pemboran inti (drilling) atau
adit test dan shaft shinking (pembuatan shaft)
- Di Bawah air dgn kapal keruk, pompa dan pipa.
Metode eksplorasi yg dipilih, tergantung pd tahapan
eksplorasinya, informasi geologi yg diperoleh, jenis &
posisi bahan galian.
6.1. EKSPLORASI PERMUKAAN
1. Pendulangan (tracing - panning), untuk float yang halus
terutama mineral berat.
2. Penjajakan float (tracing float), melacak keberadaan
bijih melalui pecahan bijih dari proses penghancuran
singkapan yang tertransportasi ke tempat yang lebih
rendah. Dari hilir menuju hulu sungai. Bentuk dan
ukuran float dpt utk memperkirakan jarak tempuh fluot.
3. Pembuatan parit uji (trenching), untuk tanah penutup
relatif tipis (<2 m), di buat tegak lurus strike badan bijih.
4. Pembuatan sumur uji (test pitting), dilakukan apabila
pembuatan parit uji tdk dpt mencapai badan bijih, krn
tanah penutupnya tebal. Sumur uji ini disusun se arah
dengan parit atau tetap tegak lurus strike badan bijih.
5. Penyelidikan singkapan (out crop) vein, badan bijih/btn
pembawa bijih di lembah sungai sampai pd bukit.
trenching
out crop test pitting
tracing float
panning
6.2. EKSPLORASI BAWAH TANAH
Secara pemboran inti (drilling) atau adit test dan shaft
shinking (pembuatan shaft).
adit test
shaft
Peralatan pengambilan conto dari yang sederhana dengan
tenaga manusia (manual) sampai mekanis, adalah :
1. Rotary Drilling
Metoda pengambilan conto yg menghidari pemukulan dan
penghancuran. Untuk material lunak - setengah kasar seperti
sandstone, shales dan batuan beku.
Pengambilan conto metoda rotary drilling :
- Auger drilling, cocok dalam kondisi lunak dan dangkal,
cukup memuaskan dalam kondisi kering dan tidak
memuaskan dalam kondisi tanah basah karena adanya
kontaminasi dan kondisi tanah yang keras.
- Conventional auger drilling, biasanya dirangkaikan dgn
traktor atau truk. Kedalaman dpt mencapai 50m. Conto
dikeluarkan dalam auger flight dan conicol mount yang
berputar. Pada kondisi basah, conto berupa lumpur di-sekitar
lubang dan sebagian conto jatuh ke dalam lubang kembali.
Conto ini jarang sekali terbebas dari kontaminasi.
-
- Dry stick auger drilling, variasi dari convensional auger
drillling. Conto ditarik secara manual untuk memperkecil
kontaminasi yg masih dapat terjadi dalam kondisi basah.